Makalah pio kepuasan kerja_Christi Natasia

Materi Psikologi Industri dan Organisasi

PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI
KEPUASAN KERJA
Disusun Oleh:
Christi Natasia Yolanda Levi
(46113310011)
Universitas Psikologi Mercubuana
BEKASI
2014
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam makalah Psikologi Industri dan Organisasi kali ini saya akan membahas mengenai
masalah “Kepuasan Kerja”. Psikologi Industri dan Organisasi yang notabenenya adalah
mengamati segala persoalan – persoalan yang mungkin dihadapi oleh orang – orang yang bekerja
dilingkungan sekitaran daerah industry, melalui makalah ini akan meperdalam pengaruh
kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan di dalamnya. Apakah itu kepuasan kerja yang
dimaksud? Apakah pengaruh kepuasan kerja terhadap pegawai? Seberapa besar kepuasan kerja
dapat mempengaruhi karyawan dan produktifitas suatu tempat industri?
Makalah Kepuasan kerja ini akan dibahas satu – satu yaitu mengenai pengertiannya, dasar –
dasar teori kepuasan kerja, faktor – faktor yang dapat menentukan seseorang tersebut puas
terhadap pekerjaannya, dan yang terakhir adalah dampak apabila seseorang puas atau tidak puas
dalam pekerjaannya.
Jakarta, 1 Juni 2014
Christi Natasia Yolanda
BAB II
KEPUASAN KERJA DALAM
PSIKOLOGI INDUSTRI & ORGANISASI
I. Pengertian
Sebelum membahas yang lain, kita seharusnya mengenali terlebih dahulu
mengengenai pengertian dari kepuasan kerja dari berbagai pendapat para ahli agar
dapat lebih mengerti pembahasan yang ada di makalah tersebut. Berikut pengertian –
pengertiannya:
a. Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai
pekerjaannya. Kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan, dan
kombinasi dalam dan luar pekerjaan. Kepuasan kerja dalam pekerjaan yang
dimaksud adalah kepuasan kerja yang dinikmati dalam pekerjaan dengan
memperoleh pujian hasil kerja, penempatan, perlakuan, peralatan dan suasana
lingkungan yang baik. (Hasibuan, M.,2007).
b. Robbins and Judge (2009) mendefinisikan kepuasan kerja sebagai perasaan
positive tentang pekerjaan sebagai hasil evaluasi karakter-karakter pekerjaan
tersebut.
c. Definisi yang hamper mirip mengenai kepuasan kerja adalah sebagai perasaan
yang menyenangkan sebagai hasil dari persepsi bahwa pekerjaannya memenuhi
nilai-nilai pekerjaan yang penting (Noe, R. A. , et all, 2006).
d. Selanjutnya pendapat dari Kinicki and Kreitner (2005) mendefinisikan kepuasan
kerja sebagai respon sikap atau emosi terhadap berbagai segi pekerjaan
seseorang. Definisi ini memberi arti bahwa kepuasan kerja bukan suatu konsep
tunggal. Lebih dari itu seseorang dapat secara relative dipuaskan dengan satu
aspek pekerjaannya dan dibuat tidak puas dengan satu atau berbagai aspek.
e. Dalam pandangan yang hampir sama, Nelson and Quick (2006) menyatakan
bahwa kepuasan kerja adalah suatu kondisi emosional yang positif dan
menyenangkan sebagai hasil dari penilaian pekerjan atau pengalaman pekerjaan
seseorang.
f. Pandangan lain lagi menurut Handoko, T. Hani. (2001) Kepuasan kerja adalah
keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana
para karyawan memandang pekerjaan mereka.
II. Teori Kepuasan Kerja
Menurut Wexley dan Yulk (1977) dalam bukunya yang berjudul Organisational
Behavior And Personnel Psychology, teori – teori tentang kepuasan kerja ada tiga
macam yang lazim dikenal yaitu:
(1) Discrepancy Theory
Teori ini menerangkan bahwa seorang karyawan akan merasa puas bila tidak ada
perbedaan antara apa yang diinginkan dengan persepsinya atas kenyataan yang ada.
(2) Equity Theory
Prinsip dari teori ini adalah bahwa orang akan merasa puas atau tidak puas,tergantung
apakah ia merasakan adanya keadilan (equity) atau tidak atas suatu situasi. Menurut
teori ini equity terdiri dari tiga elemen, yaitu :
a. Input, yaitu segala sesuatu yang berharga yang dirasakan oleh karyawan sebagai
sumbangan atas pekerjaannya.
b. Out comes, yaitu segala sesuatu yang berharga yang dirasakan olehkaryawan
sebagai hasil dari pekerjaannya.
c. Comparison persons, yaitu kepada orang lain atau dengan siapa karyawan
membandingkan rasio input – outcomes yang dimilikinya.
(3) Two Factor Theory
Prinsip dari teori ini adalah kepuasan dan ketidakpuasan kerja itu merupakan dua hal
yang berbeda, artinya kepuasan dan ketidakpuasan kerja terhadap pekerjaan itu tidak
merupakan suatu variabel yang kontinyu (Herzberg,1966). Teori ini pertama
dikemukakan oleh Herzberg melalui hasil penelitian beliau dengan membagi situasi
yang mempengaruhi sikap seseorang terhadap pekerjaannya menjadi dua kelompok,
yaitu :
a) Kelompok satisfiers, yaitu situasi yang dibuktikannya sebagai sumber kepuasan
kerja yang terdiri dari tanggung jawab, prestasi, penghargaan, promosi, dan pekerjaan
itu sendiri.
b) Kelompok dissatisfiers ialah faktor-faktor yang terbukti menjadi sumber
ketidakpuasan, yang terdiri dari kondisi kerja, gaji, penyelia, teman kerja, kebijakan
administrasi, dan keamanan.
Perbaikan terhadap kondisi ini akan mengurangi atau menghilangkan ketidakpuasan,
tetapi tidak akan menimbulkan kepuasan karena ia bukan sumber kepuasan kerja.
III. Faktor – Faktor Penentu Kepuasan Kerja
a. Menurut Hasibuan (2007) kepuasan kerja karyawan dipengaruhi oleh faktor-
faktor:
1) Balas jasa yang adil dan layak.
Maksudnya balasan atas jasa yang diberikan sesuai dengan apa yang sudah
dilakukan oleh si karyawan. Balas jasa yang dimaksud bisa dalam bentuk
perlakuan yang baik, gaji yang sesuai dan layak serta sesuai dengan standard
yang telah ditentukan, maupun bonus yang diberikan kepada karyawan sesuai
dengan kinerjanya.
2) Penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian.
Menempatkan karyawan dibagian yang dikuasai dan disesuaikan dengan
karakteristiknya masing – masing. Jangan menempatkan orang bagian
lapangan dimana mereka merupakan orang – orang yang biasa bekerja di luar
dibagian accounting dimana mereka harus melakukan pekerjaan – pekerjaan
yang monoton.
3) Berat ringannya pekerjaan.
Hal ini dapat mempengaruhi kepuasan kerja seorang karyawan apabila tidak
disesuaikan dengan kemampuan dalam melakukan pekerjaannya. Berat
ringannya suatu pekerjaan harus juga disesuaikan dengan orang yang
mengerjakan.
4) Suasana dan lingkungan pekerjaan.
Suasana yang kondusif dan kekeluargaan biasanya akan sangat membantu
karyawan dalam melakukan pekerjaannya dengan baik. Sehingga apabila
mereka dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik dan benar mereka
akan lebih mudah mencapai kepuasan kerja.
5) Peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan.
Peralatan yang lengkap dan memadai sesuai dengan apa yang karyawan
butuhkan dapat membantu mereka dalam hal menyelesaikan pekerjaannya
dengan baik tanpa adanya kendala dalam melakukan pekerjaannya, alat
penunjang pekerjaan ini juga dapat menambah semangat karyawan dalam
melakukan pekerjaannya.
6) Sikap pimpinan dalam kepemimpinannya.
Sikap pemimpin yang dapat mengayomi serta membimbing anak buahnya
dengan baik biasanya menjadi faktor yang cukup besar dalam memperoleh
kepuasan kerja bagi karyawannya. Kepemimpinan yang adil dan sikap saling
menghargai akan menambah semangat pada karyawan agar bekerja lebih giat
dan lebih baik lagi. Pemimpin di sini juga bertugas memberikan contoh yang
baik bagi anak buahnya.
7) Sifat pekerjaan monoton atau tidak.
Sifat pekerjaan yang monoton biasanya lebih rentan membuat karyawan
menjadi cepat bosan dalam melakukan pekerjaannya dan akan mengurangi
produktifitas kerja pada akhirnya. Sedangkan jenis pekerjaan yang lebih
beragam tetapi tetap disesuaikan dengan kemampuan karyawan akan lebih
menarik minat karyawan dalam mencapai targetnya, dan hal itu dapat
menambah semangat karyawan dalam pekerjaannya.
b. Menurut Robbins dan Judge (2009) ada 21 faktor yang berhubungan dengan
kepuasan kerja yaitu otonomi dan kebebasan, karir benefit, kesempatan untuk
maju, kesempatan pengembangan karir, kompensasi/gaji, komunikasi antara
karyawan dan manajemen, kontribusi pekerjaan terhadap sasaran organisasi,
perasaan aman di lingkungan kerja, kefleksibelan untuk menyeimbangkan
kehidupan dan persoalan kerja, keamanan pekerjaan, training spesifik pekerjaan,
pengakuan manajemen terhadap kinerja karyawan, keberartian pekerjaan,
jejaring, kesempatan untuk menggunakan kemampuan atau keahlian, komitmen
organisasi untuk pengembangan, budaya perusahaan secara keseluruhan,
hubungan sesama karyawan, hubungan dengan atasan langsung, pekerjaan itu
sendiri, keberagaman pekerjaan.
c. Sedangkan menurut Luthans (2005) menyatakan bahwa ada sejumlah faktor yang
mempengaruhi kepuasan kerja. Hal-hal utama dengan mengingat dimensi-
dimensi paling penting yaitu gaji, pekerjaan itu sendiri, promosi, pengawasan,
kelompok kerja dan kondisi kerja.
d. Selanjutnya Nelson and Quick (2006) mengungkapkan bahwa kepuasan kerja
dipengaruhi 5 dimensi spesifik dari pekerjaan yaitu gaji, pekerjaan itu sendiri,
kesempatan promosi, supervisi dan rekan kerja.
e. Byars and Rue (2005), menyatakan bahwa sistem reward organisasi sering
mempunyai dampak signifikan pada tingkat kepuasan kerja karyawan.
Disamping dampak langsung, cara reward extrinsik diberikan dapat
mempengaruhi reward intrinsik (dan kepuasan) dari penerima. Sebagai contoh
jika tiap orang menerima peningkatan gaji 5 persen adalah sulit untuk
mendapatkan penyelesaian reward. Namun demikian jika kenaikan gaji dikaitkan
langsung dengan kinerja, seorang karyawan yang menerima peningkatan gaji
yang besar akan lebih mungkin mengalami perasaan penyelesaian dan kepuasan.
Ada lima komponen utama kepuasan kerja yaitu:
1) Sikap terhadap kelompok kerja
2) Kondisi umum pekerjaan
3) Sikap terhadap perusahaan
4) Keuntungan secara ekonomi
5) Sikap terhadap manajemen
Komponen lain mencakup kondisi pikiran karyawan tentang pekerjaan itu
sendiri dan kehidupan secara umum. Sikap seorang karyawan terhadap pekerjaan
mungkin positif atau negative. Kesehatan, usia, tingkat aspirasi, status sosial,
kegiatan sosial dan politik dapat mempengaruhi kepuasan kerja.
f. Menurut Kreitner dan Kinicki (2005) terdapat lima faktor yang dapat
mempengaruhi timbulnya kepuasan yaitu:
1) Need fulfillment (pemenuhan kebutuhan). Model ini mengajukan bahwa
kepuasan ditentukan tingkatan karakteristik pekerjaan yang memungkinkan
kesempatan pada individu untuk memenuhi kebutuhannya.
2) Discrepancies (perbedaan). Model ini menyatakan bahwa kepuasan
merupakan suatu hasil memenuhi harapan. Pemenuhan harapan mencerminkan
perbedaan antara apa yang diharapkan dan yang diperoleh individu dari
pekerjaan. Apabila harapan lebih besar daripada apa yang diterima, orang akan
tidak puas. Sebaliknya diperkirakan individu akan puas apabila mereka
menerima manfaat diatas harapan.
3) Value attainment (pencapaian nilai). Gagasan value attainment adalah
bahwa kepuasan merupakan hasil dari persepsi pekerjaan memberikan peme-
nuhan nilai kerja individual yang penting.
4) Equity (keadilan). Dalam model ini dimaksudkan bahwa kepuasan meru-
pakan fungsi dari seberapa adil individu diperlakukan di tempat kerja.
Kepuasan merupakan hasil dari persepsi orang bahwa perbandingan antara hasil
kerja dan inputnya relatif lebih menguntungkan dibandingkan dengan
perbandingan antara keluaran dan masukkan pekerjaan lainnya.
5) Dispositional/genetic components (komponen genetik). Beberapa rekan kerja
atau teman tampak puas terhadap variasi lingkungan kerja, sedangkan lainnya
kelihatan tidak puas. Model ini didasarkan pada keyakinan bahwa kepuasan kerja
sebagian merupakan fungsi sifat pribadi dan faktor genetik. Model
menyiratkan perbedaan individu hanya mempunyai arti penting untuk
menjelaskan kepuasan kerja seperti halnya karakteristik lingkungan pekerjaan.
IV. Dampak Kepuasan dan Ketidakpuasan Kerja
a. Terhadap Produktivitas Kerja
Lawler dan Porter berpendapat produktivitas yang tinggi menyebabkan peningkatan dari
kepuasan kerja jika tenaga kerja mempresepsikan bahwa ganjaran intrinsik (misalnya rasa
telah mencapai sesuatu) dan ganjaran intrinsik (misalnya gaji) yang diterima kedua -duanya
adil dan wajar dibuktikan dengan unjuk kerja yang unggul (Ashar SunyotoM, 2001:364).
b. Terhadap Kemangkiran Dan Keluarnya Tenaga Kerja
Ketidakhadiran lebih bersifat spontan dan kurang mencerminkan ketidakpuasan kerja,
berbeda dengan berhenti atau keluar dari pekerjaan. Steersdan Rhodes mengembangkan
model pengaruh dari kehadiran. Ada dua faktor pada perilaku hadir yaitu motivasi untuk
hadir dan kemampuan untuk hadir. Mereka percaya bahwa motivasi untuk hadir dipengaruhi
oleh kepuasan kerja.
c. Terhadap Kesehatan
Ada beberapa bukti tentang adanya hubungan antara kepuasan kerja dengan kesehatan fisik
dan mental. Kajian yang dilakukan oleh Kornhauser tentang kesehatan mental dan kepuasan
kerja adalah untuk semua tingkatan jabatan, persepsi dari tenaga kerja bahwa pekerjaan
mereka menuntut penggunaan efektif dari kemampuan mereka berkaitan dengan skor
kesehatan mental yang tinggi.
d. Variabel sikap.
Variabel ini merefleksikan tingkat kesukaan dan ketidaksukaan karyawan. Kepuasan kerja
memiliki hubungan yang positif dengan banyaknya ukuran yang menunjukkan dampak
positif, seperti keikutsertaan dalam pekerjaan maupun mood kerja yang positif. Namun
beberapa studi juga menunjukkan bahwa kepuasan kerja memiliki hubungan yang negatif
dengan variabel-variabel seperti frustasi, kecemasan, dan tekanan kerja.
e. Variabel Ketidakhadiran.
Ketidakhadiran mewakili sebuah cara umum seorang karyawan melakukan penarikan diri
dari pekerjaan mereka. Sementara dari sudut pandang praktikal, ketidakhadiran adalah
sebuah masalah yang sangat merugikan untuk banyak organisasi. Ketika karyawan tidak
hadir, pekerjaan mungkin tidak akan selesai atau akan dikerjakan oleh karyawan yang
pengalamannya lebih sedikit.
f. Variabel Pergantian Karyawan.
Hubungan lain dari kepuasan kerja yang banyak menarik perhatian peneliti dan manajer
adalah pergantian karyawan. Beberapa pergantian di dalam organsasi tidak dapat dielakkan,
dan dalam beberapa kasus lainnya mungkin malah diinginkan oleh organisasi. Tingkat
pergantian karyawan yang tinggi juga memiliki dampak yang besar terhadap gambaran
publik terhadap organisasi tersebut.
g. Variabel Performa Kerja.
Salah satu cara untuk membuat karyawan lebih produktif adalah dengan membuat mereka
lebih puas. Vroom’s Expectancy Theory (1964) menyatakan bahwa karyawan akan menaruh
usaha yang lebih bila mereka percaya bahwa usaha tersebut akan menjadi performa dengan
level tinggi, dan performa tersebut dapat menghasilkan hasil yang memuaskan.. Ostroff
(1992) menyebutkan bahwa meskipun karyawan yang sangat puas dengan pekerjaan mereka
mungkin belum tentu dapat memiliki performa kerja yang lebih baik bila dibandingkan
dengan karyawan yang lebih tidak puas,
DAFTAR PUSTAKA
1. Hasibuan, M. 2007. Management Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara. Indonesia
Jakarta. Hal. 202.
2. Robbins, S.P. and T.A. Judge. 2009. Organizational Behavior. Pearson Prentice Hall.
United State Of America. New York. Hal. 113.
3. Noe, R. A. , et all. 2006. Human Resources Management. Mc Graw-Hill. New York.
Hal. 436.
4. Kinicki, Angelo and R. Kreitner. 2005. Organizational Behavior Key concepts skills and
best Practice. Mc Graw-Hill. New York. Hal. 125.
5. Nelson, D.L. and J.C. Quick. 2006. Organizatonal Behavior Foundations Realities and
Challenges Thompson South Western. United States of America. Hal. 120.
6. Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.
Yogjakarta: BPFE, Hal. 193.

Recomendados

Tes pauli von
Tes pauliTes pauli
Tes pauliLisa Sasmita
3.9K views12 Folien
Kamus dan matriks kompetensi von
Kamus dan matriks kompetensiKamus dan matriks kompetensi
Kamus dan matriks kompetensiPrimadona Listrik
7.9K views21 Folien
Training Need Analysis (TNA) _ Materi Training von
Training Need Analysis (TNA) _ Materi TrainingTraining Need Analysis (TNA) _ Materi Training
Training Need Analysis (TNA) _ Materi TrainingKanaidi ken
3.4K views44 Folien
Modifikasi perilaku von
Modifikasi perilakuModifikasi perilaku
Modifikasi perilakuAfra Balqis
44.5K views57 Folien
CONTOH JOBDES LENGKAP UNTUK PERUSAHAAN von
CONTOH JOBDES LENGKAP UNTUK PERUSAHAANCONTOH JOBDES LENGKAP UNTUK PERUSAHAAN
CONTOH JOBDES LENGKAP UNTUK PERUSAHAANShobrie Hardhi, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
228.1K views5 Folien
Standar operasional prosedur (sop) perusahaan von
Standar operasional prosedur (sop) perusahaanStandar operasional prosedur (sop) perusahaan
Standar operasional prosedur (sop) perusahaanAswel Darussamin
40.2K views19 Folien

Más contenido relacionado

Was ist angesagt?

Penimbangan Karya von
Penimbangan KaryaPenimbangan Karya
Penimbangan KaryaAnnisaAmaliaAchmad
2.8K views30 Folien
Evaluasi Formatif dan Sumatif von
Evaluasi Formatif dan SumatifEvaluasi Formatif dan Sumatif
Evaluasi Formatif dan SumatifMuhammad Bahrudin
16.3K views20 Folien
Stress kerja von
Stress kerjaStress kerja
Stress kerjaAgung Subroto
4.5K views18 Folien
Konflik dan stress di tempat kerja von
Konflik dan stress di tempat kerjaKonflik dan stress di tempat kerja
Konflik dan stress di tempat kerjaFirman Bachtiar
7.1K views17 Folien
Prosedur Evaluasi Program von
Prosedur Evaluasi ProgramProsedur Evaluasi Program
Prosedur Evaluasi ProgramHiszbul Bahri
1.5K views7 Folien
Pengelolaan Administrasi Kepegawaian para Karyawan _Pelatihan "Peran Efektif ... von
Pengelolaan Administrasi Kepegawaian para Karyawan _Pelatihan "Peran Efektif ...Pengelolaan Administrasi Kepegawaian para Karyawan _Pelatihan "Peran Efektif ...
Pengelolaan Administrasi Kepegawaian para Karyawan _Pelatihan "Peran Efektif ...Kanaidi ken
333 views30 Folien

Was ist angesagt?(20)

Konflik dan stress di tempat kerja von Firman Bachtiar
Konflik dan stress di tempat kerjaKonflik dan stress di tempat kerja
Konflik dan stress di tempat kerja
Firman Bachtiar7.1K views
Prosedur Evaluasi Program von Hiszbul Bahri
Prosedur Evaluasi ProgramProsedur Evaluasi Program
Prosedur Evaluasi Program
Hiszbul Bahri1.5K views
Pengelolaan Administrasi Kepegawaian para Karyawan _Pelatihan "Peran Efektif ... von Kanaidi ken
Pengelolaan Administrasi Kepegawaian para Karyawan _Pelatihan "Peran Efektif ...Pengelolaan Administrasi Kepegawaian para Karyawan _Pelatihan "Peran Efektif ...
Pengelolaan Administrasi Kepegawaian para Karyawan _Pelatihan "Peran Efektif ...
Kanaidi ken333 views
Proses penilaian kinerja pada pt pln von Yesica Adicondro
Proses penilaian kinerja pada pt plnProses penilaian kinerja pada pt pln
Proses penilaian kinerja pada pt pln
Yesica Adicondro3.6K views
Pelatihan dan-pengembangan.ppt von Wira Kharisma
Pelatihan dan-pengembangan.pptPelatihan dan-pengembangan.ppt
Pelatihan dan-pengembangan.ppt
Wira Kharisma17.9K views
Seleksi dan penempatan pio 1 von Eky Yohana
Seleksi dan penempatan pio 1Seleksi dan penempatan pio 1
Seleksi dan penempatan pio 1
Eky Yohana2.1K views
PPT kelompok 7 produktivitsa kerja.pptx von AthurDwiRama1
PPT kelompok 7 produktivitsa kerja.pptxPPT kelompok 7 produktivitsa kerja.pptx
PPT kelompok 7 produktivitsa kerja.pptx
AthurDwiRama11.7K views

Destacado

Kepuasan kerja Psikologi Industri dan Organisasi von
Kepuasan kerja Psikologi Industri dan OrganisasiKepuasan kerja Psikologi Industri dan Organisasi
Kepuasan kerja Psikologi Industri dan OrganisasiEky Yohana
9.4K views24 Folien
Makalah psikologi industri sikap kerja von
Makalah psikologi industri sikap kerjaMakalah psikologi industri sikap kerja
Makalah psikologi industri sikap kerjaDayang Sari Andriani
25.3K views13 Folien
Makalah pio von
Makalah pioMakalah pio
Makalah pioResha Agustina
1.4K views11 Folien
Kepuasan kerja PIO von
Kepuasan kerja PIOKepuasan kerja PIO
Kepuasan kerja PIOEky Yohana
2.6K views20 Folien
Tugas achievement motivation outbond psychology PIO von
Tugas achievement motivation outbond psychology PIOTugas achievement motivation outbond psychology PIO
Tugas achievement motivation outbond psychology PIOEky Yohana
479 views18 Folien
Kepuasan kerja von
Kepuasan kerjaKepuasan kerja
Kepuasan kerjaErvina Cranberry's
796 views7 Folien

Destacado(16)

Kepuasan kerja Psikologi Industri dan Organisasi von Eky Yohana
Kepuasan kerja Psikologi Industri dan OrganisasiKepuasan kerja Psikologi Industri dan Organisasi
Kepuasan kerja Psikologi Industri dan Organisasi
Eky Yohana9.4K views
Kepuasan kerja PIO von Eky Yohana
Kepuasan kerja PIOKepuasan kerja PIO
Kepuasan kerja PIO
Eky Yohana2.6K views
Tugas achievement motivation outbond psychology PIO von Eky Yohana
Tugas achievement motivation outbond psychology PIOTugas achievement motivation outbond psychology PIO
Tugas achievement motivation outbond psychology PIO
Eky Yohana479 views
Makalah pengembangan karir pio von psepti22
Makalah pengembangan karir pioMakalah pengembangan karir pio
Makalah pengembangan karir pio
psepti2210.4K views
makalah stres dan keselamatan kerja von irvankhoirul
makalah stres dan keselamatan kerjamakalah stres dan keselamatan kerja
makalah stres dan keselamatan kerja
irvankhoirul7.9K views
Kepemimpinan dalam perusahaan von maureen07
Kepemimpinan dalam perusahaanKepemimpinan dalam perusahaan
Kepemimpinan dalam perusahaan
maureen078.8K views
JURNAL PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI von riskienurul
JURNAL PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASIJURNAL PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI
JURNAL PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI
riskienurul15.1K views
CSI Handwriting Analysis von Mrs. Henley
CSI Handwriting AnalysisCSI Handwriting Analysis
CSI Handwriting Analysis
Mrs. Henley28.9K views
Makalah metode penelitian dalam Psikologi Sosial von Anis Qurli
Makalah metode penelitian dalam Psikologi SosialMakalah metode penelitian dalam Psikologi Sosial
Makalah metode penelitian dalam Psikologi Sosial
Anis Qurli30.1K views

Similar a Makalah pio kepuasan kerja_Christi Natasia

hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerja von
hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerjahubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerja
hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerjaSulistia Rini
16.2K views6 Folien
Bab 2 von
Bab 2Bab 2
Bab 2SJKTLDHD HD
699 views18 Folien
Cut Zurnali - Hubungan Kepuasan Kerja dan Budaya Organisasi von
Cut Zurnali - Hubungan  Kepuasan Kerja dan Budaya OrganisasiCut Zurnali - Hubungan  Kepuasan Kerja dan Budaya Organisasi
Cut Zurnali - Hubungan Kepuasan Kerja dan Budaya Organisasicutzurnali
6.5K views9 Folien
KEPUASAN KERJA ABI AKBAR.ppt von
KEPUASAN KERJA ABI AKBAR.pptKEPUASAN KERJA ABI AKBAR.ppt
KEPUASAN KERJA ABI AKBAR.pptMFadhilArRasyid1
40 views9 Folien
Ringkasan Teori Tentang Kepuasan Kerja von
Ringkasan Teori Tentang Kepuasan KerjaRingkasan Teori Tentang Kepuasan Kerja
Ringkasan Teori Tentang Kepuasan KerjaIRAWANPERWANDA
5.3K views13 Folien
Bab 2 09409131010 von
Bab 2 09409131010Bab 2 09409131010
Bab 2 09409131010Syah Roni
583 views37 Folien

Similar a Makalah pio kepuasan kerja_Christi Natasia(20)

hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerja von Sulistia Rini
hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerjahubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerja
hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerja
Sulistia Rini16.2K views
Cut Zurnali - Hubungan Kepuasan Kerja dan Budaya Organisasi von cutzurnali
Cut Zurnali - Hubungan  Kepuasan Kerja dan Budaya OrganisasiCut Zurnali - Hubungan  Kepuasan Kerja dan Budaya Organisasi
Cut Zurnali - Hubungan Kepuasan Kerja dan Budaya Organisasi
cutzurnali6.5K views
Ringkasan Teori Tentang Kepuasan Kerja von IRAWANPERWANDA
Ringkasan Teori Tentang Kepuasan KerjaRingkasan Teori Tentang Kepuasan Kerja
Ringkasan Teori Tentang Kepuasan Kerja
IRAWANPERWANDA5.3K views
Bab 2 09409131010 von Syah Roni
Bab 2 09409131010Bab 2 09409131010
Bab 2 09409131010
Syah Roni583 views
Kepuasan kerja final 1 von rika_nelvita
Kepuasan kerja final 1Kepuasan kerja final 1
Kepuasan kerja final 1
rika_nelvita13.9K views
Kepuasan Kerja_20231018_081209_0000.pptx von nopay2502
Kepuasan Kerja_20231018_081209_0000.pptxKepuasan Kerja_20231018_081209_0000.pptx
Kepuasan Kerja_20231018_081209_0000.pptx
nopay25023 views
Psikologi Industri dan Organisasi : Kepuasan Kerja von CutNoviraAzzahra
Psikologi Industri dan Organisasi : Kepuasan KerjaPsikologi Industri dan Organisasi : Kepuasan Kerja
Psikologi Industri dan Organisasi : Kepuasan Kerja
Psikologi Industri Dan Organisasi-Kepuasan Kerja von Davina Maharani
Psikologi Industri Dan Organisasi-Kepuasan KerjaPsikologi Industri Dan Organisasi-Kepuasan Kerja
Psikologi Industri Dan Organisasi-Kepuasan Kerja
Davina Maharani10 views
Kepuasan Kerja Psikologi Industri dan Organisasi von seokjinluvv
Kepuasan Kerja Psikologi Industri dan OrganisasiKepuasan Kerja Psikologi Industri dan Organisasi
Kepuasan Kerja Psikologi Industri dan Organisasi
seokjinluvv33 views
KepuasanKerja_PIOKelompok10.pdf von AnnisaQisty
KepuasanKerja_PIOKelompok10.pdfKepuasanKerja_PIOKelompok10.pdf
KepuasanKerja_PIOKelompok10.pdf
AnnisaQisty6 views
Analisis Kepuasan kerja karyawan di Suatu Departemen von viamedia21
Analisis Kepuasan kerja karyawan di Suatu DepartemenAnalisis Kepuasan kerja karyawan di Suatu Departemen
Analisis Kepuasan kerja karyawan di Suatu Departemen
viamedia217K views
Psikologi Industri Organisasi - BAB 10 KEPUASAN KERJA von bellabunga_
Psikologi Industri Organisasi - BAB 10 KEPUASAN KERJAPsikologi Industri Organisasi - BAB 10 KEPUASAN KERJA
Psikologi Industri Organisasi - BAB 10 KEPUASAN KERJA
bellabunga_358 views

Último

instrumen BK RENCANA KONSELING INDIVIDUAL (RKI).pdf von
instrumen BK RENCANA KONSELING INDIVIDUAL (RKI).pdfinstrumen BK RENCANA KONSELING INDIVIDUAL (RKI).pdf
instrumen BK RENCANA KONSELING INDIVIDUAL (RKI).pdfmariamandesy
6 views4 Folien
SEJARAH HIJRAH NABI KE MADINAH.pptx von
SEJARAH HIJRAH NABI KE MADINAH.pptxSEJARAH HIJRAH NABI KE MADINAH.pptx
SEJARAH HIJRAH NABI KE MADINAH.pptxirpandialbantani1
11 views12 Folien
Materi Ai dan Persiapan Khotbah von
Materi Ai dan Persiapan KhotbahMateri Ai dan Persiapan Khotbah
Materi Ai dan Persiapan KhotbahSABDA
11 views26 Folien
SOAL PAI UJIAN AKHIR SEKOLAH9.docx von
SOAL PAI UJIAN AKHIR SEKOLAH9.docxSOAL PAI UJIAN AKHIR SEKOLAH9.docx
SOAL PAI UJIAN AKHIR SEKOLAH9.docxrahman abdika
7 views12 Folien
Kel.10- PBA Presentation.pdf von
Kel.10- PBA Presentation.pdfKel.10- PBA Presentation.pdf
Kel.10- PBA Presentation.pdfIBNUFAIZMUBAROK
27 views10 Folien
Sumber Daya Kekuatan Pemimpin _Training "Effective Leadership and Supervisory... von
Sumber Daya Kekuatan Pemimpin _Training "Effective Leadership and Supervisory...Sumber Daya Kekuatan Pemimpin _Training "Effective Leadership and Supervisory...
Sumber Daya Kekuatan Pemimpin _Training "Effective Leadership and Supervisory...Kanaidi ken
6 views46 Folien

Último(20)

instrumen BK RENCANA KONSELING INDIVIDUAL (RKI).pdf von mariamandesy
instrumen BK RENCANA KONSELING INDIVIDUAL (RKI).pdfinstrumen BK RENCANA KONSELING INDIVIDUAL (RKI).pdf
instrumen BK RENCANA KONSELING INDIVIDUAL (RKI).pdf
mariamandesy6 views
Materi Ai dan Persiapan Khotbah von SABDA
Materi Ai dan Persiapan KhotbahMateri Ai dan Persiapan Khotbah
Materi Ai dan Persiapan Khotbah
SABDA11 views
SOAL PAI UJIAN AKHIR SEKOLAH9.docx von rahman abdika
SOAL PAI UJIAN AKHIR SEKOLAH9.docxSOAL PAI UJIAN AKHIR SEKOLAH9.docx
SOAL PAI UJIAN AKHIR SEKOLAH9.docx
rahman abdika7 views
Sumber Daya Kekuatan Pemimpin _Training "Effective Leadership and Supervisory... von Kanaidi ken
Sumber Daya Kekuatan Pemimpin _Training "Effective Leadership and Supervisory...Sumber Daya Kekuatan Pemimpin _Training "Effective Leadership and Supervisory...
Sumber Daya Kekuatan Pemimpin _Training "Effective Leadership and Supervisory...
Kanaidi ken6 views
632259859-PAS-PKWU-pdf.pdf von danifirdos
632259859-PAS-PKWU-pdf.pdf632259859-PAS-PKWU-pdf.pdf
632259859-PAS-PKWU-pdf.pdf
danifirdos17 views
Link2 MATERI & RENCANA Training _"Effective LEADERSHIP"di OMAZAKI BSD City - ... von Kanaidi ken
Link2 MATERI & RENCANA Training _"Effective LEADERSHIP"di OMAZAKI BSD City - ...Link2 MATERI & RENCANA Training _"Effective LEADERSHIP"di OMAZAKI BSD City - ...
Link2 MATERI & RENCANA Training _"Effective LEADERSHIP"di OMAZAKI BSD City - ...
Kanaidi ken28 views
Info Session Bangkit Academy "Empowering Through Bangkit: Unveiling the Essen... von pmgdscunsri
Info Session Bangkit Academy "Empowering Through Bangkit: Unveiling the Essen...Info Session Bangkit Academy "Empowering Through Bangkit: Unveiling the Essen...
Info Session Bangkit Academy "Empowering Through Bangkit: Unveiling the Essen...
pmgdscunsri9 views
PPT_UP2_BKMA_Modul Online.pptx von sitikulsum85
PPT_UP2_BKMA_Modul Online.pptxPPT_UP2_BKMA_Modul Online.pptx
PPT_UP2_BKMA_Modul Online.pptx
sitikulsum857 views
RENCANA & Link2 MATERI Training _"SERVICE EXCELLENCE" _di Rumah Sakit. von Kanaidi ken
RENCANA & Link2 MATERI Training _"SERVICE EXCELLENCE" _di Rumah Sakit.RENCANA & Link2 MATERI Training _"SERVICE EXCELLENCE" _di Rumah Sakit.
RENCANA & Link2 MATERI Training _"SERVICE EXCELLENCE" _di Rumah Sakit.
Kanaidi ken55 views
ATP B INDONESIA KELAS 2.docx von madelabak
ATP B INDONESIA KELAS 2.docxATP B INDONESIA KELAS 2.docx
ATP B INDONESIA KELAS 2.docx
madelabak7 views
PELAKSANAAN & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045". von Kanaidi ken
PELAKSANAAN  & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045".PELAKSANAAN  & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045".
PELAKSANAAN & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045".
Kanaidi ken90 views
Rencana Aksi 2 _ sifat keperiodikan unsur _ Natalia Seran, S.Pd (1).pdf von SolihinSolihin35
Rencana Aksi 2 _ sifat keperiodikan unsur _ Natalia Seran, S.Pd (1).pdfRencana Aksi 2 _ sifat keperiodikan unsur _ Natalia Seran, S.Pd (1).pdf
Rencana Aksi 2 _ sifat keperiodikan unsur _ Natalia Seran, S.Pd (1).pdf
TugasPPT6_NormanAdjiPangestu _E1G022079.pptx von NormanAdji
TugasPPT6_NormanAdjiPangestu _E1G022079.pptxTugasPPT6_NormanAdjiPangestu _E1G022079.pptx
TugasPPT6_NormanAdjiPangestu _E1G022079.pptx
NormanAdji20 views
Latihan 6 PPT_Dwi Maulidini _E1G022094.pptx von rdsnfgzhgj
Latihan 6 PPT_Dwi Maulidini _E1G022094.pptxLatihan 6 PPT_Dwi Maulidini _E1G022094.pptx
Latihan 6 PPT_Dwi Maulidini _E1G022094.pptx
rdsnfgzhgj11 views
Kel.10-PBA.pdf von YanDiyant
Kel.10-PBA.pdfKel.10-PBA.pdf
Kel.10-PBA.pdf
YanDiyant12 views

Makalah pio kepuasan kerja_Christi Natasia

  • 1. PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI KEPUASAN KERJA Disusun Oleh: Christi Natasia Yolanda Levi (46113310011) Universitas Psikologi Mercubuana BEKASI 2014
  • 3. BAB I PENDAHULUAN Dalam makalah Psikologi Industri dan Organisasi kali ini saya akan membahas mengenai masalah “Kepuasan Kerja”. Psikologi Industri dan Organisasi yang notabenenya adalah mengamati segala persoalan – persoalan yang mungkin dihadapi oleh orang – orang yang bekerja dilingkungan sekitaran daerah industry, melalui makalah ini akan meperdalam pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan di dalamnya. Apakah itu kepuasan kerja yang dimaksud? Apakah pengaruh kepuasan kerja terhadap pegawai? Seberapa besar kepuasan kerja dapat mempengaruhi karyawan dan produktifitas suatu tempat industri? Makalah Kepuasan kerja ini akan dibahas satu – satu yaitu mengenai pengertiannya, dasar – dasar teori kepuasan kerja, faktor – faktor yang dapat menentukan seseorang tersebut puas terhadap pekerjaannya, dan yang terakhir adalah dampak apabila seseorang puas atau tidak puas dalam pekerjaannya. Jakarta, 1 Juni 2014 Christi Natasia Yolanda
  • 4. BAB II KEPUASAN KERJA DALAM PSIKOLOGI INDUSTRI & ORGANISASI I. Pengertian Sebelum membahas yang lain, kita seharusnya mengenali terlebih dahulu mengengenai pengertian dari kepuasan kerja dari berbagai pendapat para ahli agar dapat lebih mengerti pembahasan yang ada di makalah tersebut. Berikut pengertian – pengertiannya: a. Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan, dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan. Kepuasan kerja dalam pekerjaan yang dimaksud adalah kepuasan kerja yang dinikmati dalam pekerjaan dengan memperoleh pujian hasil kerja, penempatan, perlakuan, peralatan dan suasana lingkungan yang baik. (Hasibuan, M.,2007). b. Robbins and Judge (2009) mendefinisikan kepuasan kerja sebagai perasaan positive tentang pekerjaan sebagai hasil evaluasi karakter-karakter pekerjaan tersebut. c. Definisi yang hamper mirip mengenai kepuasan kerja adalah sebagai perasaan yang menyenangkan sebagai hasil dari persepsi bahwa pekerjaannya memenuhi nilai-nilai pekerjaan yang penting (Noe, R. A. , et all, 2006). d. Selanjutnya pendapat dari Kinicki and Kreitner (2005) mendefinisikan kepuasan kerja sebagai respon sikap atau emosi terhadap berbagai segi pekerjaan seseorang. Definisi ini memberi arti bahwa kepuasan kerja bukan suatu konsep tunggal. Lebih dari itu seseorang dapat secara relative dipuaskan dengan satu aspek pekerjaannya dan dibuat tidak puas dengan satu atau berbagai aspek.
  • 5. e. Dalam pandangan yang hampir sama, Nelson and Quick (2006) menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah suatu kondisi emosional yang positif dan menyenangkan sebagai hasil dari penilaian pekerjan atau pengalaman pekerjaan seseorang. f. Pandangan lain lagi menurut Handoko, T. Hani. (2001) Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka. II. Teori Kepuasan Kerja Menurut Wexley dan Yulk (1977) dalam bukunya yang berjudul Organisational Behavior And Personnel Psychology, teori – teori tentang kepuasan kerja ada tiga macam yang lazim dikenal yaitu: (1) Discrepancy Theory Teori ini menerangkan bahwa seorang karyawan akan merasa puas bila tidak ada perbedaan antara apa yang diinginkan dengan persepsinya atas kenyataan yang ada. (2) Equity Theory Prinsip dari teori ini adalah bahwa orang akan merasa puas atau tidak puas,tergantung apakah ia merasakan adanya keadilan (equity) atau tidak atas suatu situasi. Menurut teori ini equity terdiri dari tiga elemen, yaitu : a. Input, yaitu segala sesuatu yang berharga yang dirasakan oleh karyawan sebagai sumbangan atas pekerjaannya. b. Out comes, yaitu segala sesuatu yang berharga yang dirasakan olehkaryawan sebagai hasil dari pekerjaannya. c. Comparison persons, yaitu kepada orang lain atau dengan siapa karyawan membandingkan rasio input – outcomes yang dimilikinya.
  • 6. (3) Two Factor Theory Prinsip dari teori ini adalah kepuasan dan ketidakpuasan kerja itu merupakan dua hal yang berbeda, artinya kepuasan dan ketidakpuasan kerja terhadap pekerjaan itu tidak merupakan suatu variabel yang kontinyu (Herzberg,1966). Teori ini pertama dikemukakan oleh Herzberg melalui hasil penelitian beliau dengan membagi situasi yang mempengaruhi sikap seseorang terhadap pekerjaannya menjadi dua kelompok, yaitu : a) Kelompok satisfiers, yaitu situasi yang dibuktikannya sebagai sumber kepuasan kerja yang terdiri dari tanggung jawab, prestasi, penghargaan, promosi, dan pekerjaan itu sendiri. b) Kelompok dissatisfiers ialah faktor-faktor yang terbukti menjadi sumber ketidakpuasan, yang terdiri dari kondisi kerja, gaji, penyelia, teman kerja, kebijakan administrasi, dan keamanan. Perbaikan terhadap kondisi ini akan mengurangi atau menghilangkan ketidakpuasan, tetapi tidak akan menimbulkan kepuasan karena ia bukan sumber kepuasan kerja. III. Faktor – Faktor Penentu Kepuasan Kerja a. Menurut Hasibuan (2007) kepuasan kerja karyawan dipengaruhi oleh faktor- faktor: 1) Balas jasa yang adil dan layak. Maksudnya balasan atas jasa yang diberikan sesuai dengan apa yang sudah dilakukan oleh si karyawan. Balas jasa yang dimaksud bisa dalam bentuk perlakuan yang baik, gaji yang sesuai dan layak serta sesuai dengan standard yang telah ditentukan, maupun bonus yang diberikan kepada karyawan sesuai dengan kinerjanya. 2) Penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian. Menempatkan karyawan dibagian yang dikuasai dan disesuaikan dengan
  • 7. karakteristiknya masing – masing. Jangan menempatkan orang bagian lapangan dimana mereka merupakan orang – orang yang biasa bekerja di luar dibagian accounting dimana mereka harus melakukan pekerjaan – pekerjaan yang monoton. 3) Berat ringannya pekerjaan. Hal ini dapat mempengaruhi kepuasan kerja seorang karyawan apabila tidak disesuaikan dengan kemampuan dalam melakukan pekerjaannya. Berat ringannya suatu pekerjaan harus juga disesuaikan dengan orang yang mengerjakan. 4) Suasana dan lingkungan pekerjaan. Suasana yang kondusif dan kekeluargaan biasanya akan sangat membantu karyawan dalam melakukan pekerjaannya dengan baik. Sehingga apabila mereka dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik dan benar mereka akan lebih mudah mencapai kepuasan kerja. 5) Peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan. Peralatan yang lengkap dan memadai sesuai dengan apa yang karyawan butuhkan dapat membantu mereka dalam hal menyelesaikan pekerjaannya dengan baik tanpa adanya kendala dalam melakukan pekerjaannya, alat penunjang pekerjaan ini juga dapat menambah semangat karyawan dalam melakukan pekerjaannya. 6) Sikap pimpinan dalam kepemimpinannya. Sikap pemimpin yang dapat mengayomi serta membimbing anak buahnya dengan baik biasanya menjadi faktor yang cukup besar dalam memperoleh kepuasan kerja bagi karyawannya. Kepemimpinan yang adil dan sikap saling menghargai akan menambah semangat pada karyawan agar bekerja lebih giat dan lebih baik lagi. Pemimpin di sini juga bertugas memberikan contoh yang baik bagi anak buahnya. 7) Sifat pekerjaan monoton atau tidak. Sifat pekerjaan yang monoton biasanya lebih rentan membuat karyawan menjadi cepat bosan dalam melakukan pekerjaannya dan akan mengurangi produktifitas kerja pada akhirnya. Sedangkan jenis pekerjaan yang lebih
  • 8. beragam tetapi tetap disesuaikan dengan kemampuan karyawan akan lebih menarik minat karyawan dalam mencapai targetnya, dan hal itu dapat menambah semangat karyawan dalam pekerjaannya. b. Menurut Robbins dan Judge (2009) ada 21 faktor yang berhubungan dengan kepuasan kerja yaitu otonomi dan kebebasan, karir benefit, kesempatan untuk maju, kesempatan pengembangan karir, kompensasi/gaji, komunikasi antara karyawan dan manajemen, kontribusi pekerjaan terhadap sasaran organisasi, perasaan aman di lingkungan kerja, kefleksibelan untuk menyeimbangkan kehidupan dan persoalan kerja, keamanan pekerjaan, training spesifik pekerjaan, pengakuan manajemen terhadap kinerja karyawan, keberartian pekerjaan, jejaring, kesempatan untuk menggunakan kemampuan atau keahlian, komitmen organisasi untuk pengembangan, budaya perusahaan secara keseluruhan, hubungan sesama karyawan, hubungan dengan atasan langsung, pekerjaan itu sendiri, keberagaman pekerjaan. c. Sedangkan menurut Luthans (2005) menyatakan bahwa ada sejumlah faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja. Hal-hal utama dengan mengingat dimensi- dimensi paling penting yaitu gaji, pekerjaan itu sendiri, promosi, pengawasan, kelompok kerja dan kondisi kerja. d. Selanjutnya Nelson and Quick (2006) mengungkapkan bahwa kepuasan kerja dipengaruhi 5 dimensi spesifik dari pekerjaan yaitu gaji, pekerjaan itu sendiri, kesempatan promosi, supervisi dan rekan kerja. e. Byars and Rue (2005), menyatakan bahwa sistem reward organisasi sering mempunyai dampak signifikan pada tingkat kepuasan kerja karyawan. Disamping dampak langsung, cara reward extrinsik diberikan dapat mempengaruhi reward intrinsik (dan kepuasan) dari penerima. Sebagai contoh jika tiap orang menerima peningkatan gaji 5 persen adalah sulit untuk mendapatkan penyelesaian reward. Namun demikian jika kenaikan gaji dikaitkan langsung dengan kinerja, seorang karyawan yang menerima peningkatan gaji yang besar akan lebih mungkin mengalami perasaan penyelesaian dan kepuasan.
  • 9. Ada lima komponen utama kepuasan kerja yaitu: 1) Sikap terhadap kelompok kerja 2) Kondisi umum pekerjaan 3) Sikap terhadap perusahaan 4) Keuntungan secara ekonomi 5) Sikap terhadap manajemen Komponen lain mencakup kondisi pikiran karyawan tentang pekerjaan itu sendiri dan kehidupan secara umum. Sikap seorang karyawan terhadap pekerjaan mungkin positif atau negative. Kesehatan, usia, tingkat aspirasi, status sosial, kegiatan sosial dan politik dapat mempengaruhi kepuasan kerja. f. Menurut Kreitner dan Kinicki (2005) terdapat lima faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya kepuasan yaitu: 1) Need fulfillment (pemenuhan kebutuhan). Model ini mengajukan bahwa kepuasan ditentukan tingkatan karakteristik pekerjaan yang memungkinkan kesempatan pada individu untuk memenuhi kebutuhannya. 2) Discrepancies (perbedaan). Model ini menyatakan bahwa kepuasan merupakan suatu hasil memenuhi harapan. Pemenuhan harapan mencerminkan perbedaan antara apa yang diharapkan dan yang diperoleh individu dari pekerjaan. Apabila harapan lebih besar daripada apa yang diterima, orang akan tidak puas. Sebaliknya diperkirakan individu akan puas apabila mereka menerima manfaat diatas harapan. 3) Value attainment (pencapaian nilai). Gagasan value attainment adalah bahwa kepuasan merupakan hasil dari persepsi pekerjaan memberikan peme- nuhan nilai kerja individual yang penting. 4) Equity (keadilan). Dalam model ini dimaksudkan bahwa kepuasan meru- pakan fungsi dari seberapa adil individu diperlakukan di tempat kerja. Kepuasan merupakan hasil dari persepsi orang bahwa perbandingan antara hasil kerja dan inputnya relatif lebih menguntungkan dibandingkan dengan perbandingan antara keluaran dan masukkan pekerjaan lainnya. 5) Dispositional/genetic components (komponen genetik). Beberapa rekan kerja atau teman tampak puas terhadap variasi lingkungan kerja, sedangkan lainnya
  • 10. kelihatan tidak puas. Model ini didasarkan pada keyakinan bahwa kepuasan kerja sebagian merupakan fungsi sifat pribadi dan faktor genetik. Model menyiratkan perbedaan individu hanya mempunyai arti penting untuk menjelaskan kepuasan kerja seperti halnya karakteristik lingkungan pekerjaan. IV. Dampak Kepuasan dan Ketidakpuasan Kerja a. Terhadap Produktivitas Kerja Lawler dan Porter berpendapat produktivitas yang tinggi menyebabkan peningkatan dari kepuasan kerja jika tenaga kerja mempresepsikan bahwa ganjaran intrinsik (misalnya rasa telah mencapai sesuatu) dan ganjaran intrinsik (misalnya gaji) yang diterima kedua -duanya adil dan wajar dibuktikan dengan unjuk kerja yang unggul (Ashar SunyotoM, 2001:364). b. Terhadap Kemangkiran Dan Keluarnya Tenaga Kerja Ketidakhadiran lebih bersifat spontan dan kurang mencerminkan ketidakpuasan kerja, berbeda dengan berhenti atau keluar dari pekerjaan. Steersdan Rhodes mengembangkan model pengaruh dari kehadiran. Ada dua faktor pada perilaku hadir yaitu motivasi untuk hadir dan kemampuan untuk hadir. Mereka percaya bahwa motivasi untuk hadir dipengaruhi oleh kepuasan kerja. c. Terhadap Kesehatan Ada beberapa bukti tentang adanya hubungan antara kepuasan kerja dengan kesehatan fisik dan mental. Kajian yang dilakukan oleh Kornhauser tentang kesehatan mental dan kepuasan kerja adalah untuk semua tingkatan jabatan, persepsi dari tenaga kerja bahwa pekerjaan mereka menuntut penggunaan efektif dari kemampuan mereka berkaitan dengan skor kesehatan mental yang tinggi. d. Variabel sikap. Variabel ini merefleksikan tingkat kesukaan dan ketidaksukaan karyawan. Kepuasan kerja memiliki hubungan yang positif dengan banyaknya ukuran yang menunjukkan dampak positif, seperti keikutsertaan dalam pekerjaan maupun mood kerja yang positif. Namun
  • 11. beberapa studi juga menunjukkan bahwa kepuasan kerja memiliki hubungan yang negatif dengan variabel-variabel seperti frustasi, kecemasan, dan tekanan kerja. e. Variabel Ketidakhadiran. Ketidakhadiran mewakili sebuah cara umum seorang karyawan melakukan penarikan diri dari pekerjaan mereka. Sementara dari sudut pandang praktikal, ketidakhadiran adalah sebuah masalah yang sangat merugikan untuk banyak organisasi. Ketika karyawan tidak hadir, pekerjaan mungkin tidak akan selesai atau akan dikerjakan oleh karyawan yang pengalamannya lebih sedikit. f. Variabel Pergantian Karyawan. Hubungan lain dari kepuasan kerja yang banyak menarik perhatian peneliti dan manajer adalah pergantian karyawan. Beberapa pergantian di dalam organsasi tidak dapat dielakkan, dan dalam beberapa kasus lainnya mungkin malah diinginkan oleh organisasi. Tingkat pergantian karyawan yang tinggi juga memiliki dampak yang besar terhadap gambaran publik terhadap organisasi tersebut. g. Variabel Performa Kerja. Salah satu cara untuk membuat karyawan lebih produktif adalah dengan membuat mereka lebih puas. Vroom’s Expectancy Theory (1964) menyatakan bahwa karyawan akan menaruh usaha yang lebih bila mereka percaya bahwa usaha tersebut akan menjadi performa dengan level tinggi, dan performa tersebut dapat menghasilkan hasil yang memuaskan.. Ostroff (1992) menyebutkan bahwa meskipun karyawan yang sangat puas dengan pekerjaan mereka mungkin belum tentu dapat memiliki performa kerja yang lebih baik bila dibandingkan dengan karyawan yang lebih tidak puas,
  • 12. DAFTAR PUSTAKA 1. Hasibuan, M. 2007. Management Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara. Indonesia Jakarta. Hal. 202. 2. Robbins, S.P. and T.A. Judge. 2009. Organizational Behavior. Pearson Prentice Hall. United State Of America. New York. Hal. 113. 3. Noe, R. A. , et all. 2006. Human Resources Management. Mc Graw-Hill. New York. Hal. 436. 4. Kinicki, Angelo and R. Kreitner. 2005. Organizational Behavior Key concepts skills and best Practice. Mc Graw-Hill. New York. Hal. 125. 5. Nelson, D.L. and J.C. Quick. 2006. Organizatonal Behavior Foundations Realities and Challenges Thompson South Western. United States of America. Hal. 120. 6. Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogjakarta: BPFE, Hal. 193.