Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
LAPORAN_KKN_2016_PEMASANGAN_LAMPU_JALAN.docx
1. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNCEN ( KKN) Tahun 2016 Hal 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penerangan Jalan Umum (PJU) adalah lampu yan dipasang PEMDA PJU
dipelihara dan dibayar rekeningnya oleh pemda sesuai kontrak yang telah
disepakati dengan PLN. Pengelolaan PJU sepenuhnya wewenang dan tanggung
jawab Penerintah Daerah (Pemda setempat/Pemerintah Kota) melalui Dinas
Kebersihan &Pertamanan (DKP)
Dalam hal merelelisasikan penambahan PJU tersebut pemda dan PLN
senantiasa koordinasi dalam menentukan kelayakan pasokan aliran listrik agar
setiap PJU yang dipasanag dan menyala dengan baik dan tidak mengganggu
tegangan dari tegangan dari pelanggan PLN disekitarnya. Yang perlu juga
diketahui, dalam pemasangan PJU terdapat ketentuan sebagai berikut.
1. Jarak antar titik lampu yang satu dengan yang lain 40 – 50 Meter.
2. Daya lampu mercuri maksimal 160 Watt atau lampu hemat energi setara
untuk jalan kota dan kawasan perumahan yang dibangun .
3. Lampu Penerangan Jalan Harus diasang dengan menggnakan jaringan
penrangan jalan sendiri.
1.1.1 Prisip Kerja lampu PJU
Lampu jalan sering kita jumpai di area sekitar rumah kita,ataupun jalan
raya agar indah dipandang mata, model dan bentuk lampu sangat bervariasi
begitu pun dengan intensitas cahaya dari lampu tersebut.lampu jalan biasanya
bekerja secara otomatis, artinya lampu menyala sendiri tanpa ada orang yang
menghidupkan, bagaimana proses kejadiannya.
Pada lampu jalan khususnya dilengkapi dengan satu buah sensor peka
cahaya yang disebut " Day Light ", sensor ini terbuat dari LDR [ ligth devident
resistor] yang terpasang didalam sensor, sensor ini mendeteksi cahaya yang ada
disekitarnya, apabila bagian atas sensor tertutup oleh benda lain ataupun tidak
ada cahaya yang masuk maka sensor akan bereaksi.
2. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNCEN ( KKN) Tahun 2016 Hal 2
Manakala hari mulai gelap dan malampun tiba, maka sensor day light
akan bekerja dan menghidupkan lampu, sebaliknya pada saat hari mulai siang
sensor pun akan bekerja dan mematikan lampu, begitulah setiap harinya, tidak
usah repot-repot menghidupkan atau mematikan lampu sebab sudah bekerja
secara otomatis. Untuk lebih elas lagi dapat dilihat pada gambar rangkaian di
bawah ini.
1.1.2 Fungsi Sensor Cahaya
Sensor cahaya tersebut berfungsi untuk mengubah energy cahaya menjadi
energy listrik atau merubah tahanan dalam komponen, sehingga dapat direkayasa
sebagai sensor otomatis.hari mulai gelap dan malampun tiba, maka sensor day
light akan bekerja dan menghidupkan lampu, sebaliknya pada saat hari mulai
siang sensor pun akan bekerja dan mematikan lampu, begitulah setiap harinya,
tidak usah repot-repot menghidupkan atau mematikan lampu sebab sudah bekerja
secara otomatis.
1.1.3 Tab Konektor
Gambr 1.1 Rangkaian Sensor dan Beban Lampu
Gambar. 1.2 Sensor Cahaya Potosel
3. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNCEN ( KKN) Tahun 2016 Hal 3
Tap konektor adalah material jaringan listrik, yang berfungsi sebagai alat
sambung kabel tegangan rendah ( TR)
1.1.4 Lampu Hemat Energi (Pijar)
Lampu pijar adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui
penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan
menghasilkan cahaya. Lampu pijar dipasarkan dalam berbagai macam bentuk
dan tersedia untuk tegangan (voltase) kerja yang bervariasi dari mulai 1,25 volt
hingga 300 volt. Energi listrik yang diperlukan lampu pijar untuk menghasilkan
cahaya yang terang lebih besar dibandingkan dengan sumber cahaya buatan
lainnya seperti lampu pendar dan diode cahaya, maka secara bertahap pada
beberapa negara peredaran lampu pijar mulai dibatasi.
1.1.5 Kabel Sambungan Rumah
Gambar 1.3 Tab Konektor
Gambar 1.4 Lampu Pilips
4. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNCEN ( KKN) Tahun 2016 Hal 4
Kabel Sambungan Rumah (SR) yang dipasang dari tiang Jaringan Tegangan
Rendah (JTR) atau dari satu rumah ke rumah yang lain, lalu dihubungkan ke Alat
Pembatas dan Pengukur (APP) yang terpasang di setiap dirumah/bangunan
pelanggan.
APP adalah singkatan dari Alat Pembatas dan Pengukur yang terdiri dari :
1. kWH Meter, gunanya untuk mengukur, mencatat dan merekam setiap
pemakaian listrik pelanggan
2. Mini Circuit Breaker (MCB) yang berfungsi sebagai alat untuk
membatasi daya tersambung pelanggan. Jika pelanggan menggunakan
listrik melebihi daya tersambung, maka MCB (oleh pelanggan lebih
dikenal dengan nama termis) akan langsung memutus arus listrik.
1.2 Rumusan Masalah
Lampu penerangan jalan sangat membantu sekali untuk menerangi jalan-jalan
yang masi gelap. Sesuai dengan fakta dilapangan pada saat KKN di Kampung
Wernas di sepanjang jalan belum ada lampu penerangan jalan, maka perlu skali
untuk memasang lampu penerangan jalan (lpju), jika gelap jalan di sepanjang
jalan masyarakat pun susah untuk beraktifitas dimalam hari. maka dapat
dirumuskan masalah
a) Lampu Penerangan Jalan Secara Umum
b) Kriteria Lampu Peneranga Jalan
c) Karakteristik Penerangan Jalan
5. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNCEN ( KKN) Tahun 2016 Hal 5
1.3 Tujuan
Tujuan dari pemasangan lampu penerangan jalan untuk menerangi jalan-jalan
yang masi gelap adapun Tujuan dari pemasangn lampu penerangan jalan yaitu :
a) Dapat Menerangi jalan disekitar warga yang masi gelap.
b) Membantu pemerintah kampung dalam mensejahterakan masyarakat
dalam hal penerangan di sekitar desa Wernas distrik teminabuan kab.
Sorong selatan.
c) Masyarakat dapat beraktifitas di siang maupun malam hari dengan
adanya Lampu Penerangan jalan.
d) Sebagai perpanjnag tangan Pemda Sorong Selatan dan juga pihak PLN
Teminabuan denagan adanya LPJU ini.
1.4 Manfaat
Manfaat itu adalah Dengan adanya kegitana pemasangan LPJU di Wernas
kami mahasiswa juga belajar untuk bekerja untuk masyarakat manfaat dari
pemasangan LPJU ini yaitu dapat manamba ilmu di bidang kelistrikan
khususnya jurusan elektro.
6. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNCEN ( KKN) Tahun 2016 Hal 6
BAB II
SEJARAH KAMPUNG WERNAS
2.1 Sejarah Kampung Wernas
Kampung Wernas mepukan salah satu kampung Kecil yang terletak
didistrik Teminabuan kabupaten sorong selatan dan kampun ini di buka pada
awal masuknya Pasukan Pembebasan irian barat yang pada saat itu di Pimpin
langsung oleh Presiden Suharto dan kampun ini di bukan pada tahun 45 juni
bersamaan dengan Pembubaran Posko Irian Barat Dimanokwari Pada saat itu
Dan kampung ini Waktu itu Hanya Dijadikan Tempat Latihan Para
Pejuan Papua Merdeka yang sering Kita dengar Dengan Sebutan ( OPM ) tapi
dengan berkembangnya zaman maka kampu ini ditingali oleh beberapa kaluarga
diantaranya
1. Keluarga BPK,Kaled Sabru
2. Keluarga BPK, Yunus Kehek
3. Keluarga Bpk , Angok Karsao
4. Dan Keluarga Zet, Karsao
Dan beberapa kelurga Lain dan Pada saat itu Nama dari Kampun wernas
Pada saat Itu masi di Panggil Dengan Sebutan Kampun Wermit atau Nasfa atau
yang disebut dalam bahasa Daera Setempat Yaitu Orang Gunung,dan Pada
Tahun 2001 satu di Gantikan Denga Nama Kampun Wernas Sampai Pada Saat
Sekaran ini dengan Memiliki Jumlah penduduk yaitu 26 Kepala Keluarga ( KK )
Hinga saat ini .
2.2 Pengertian Lampu Jalan Secara Umum
Semakin banyak lampu jalan terpasang akan semakin memperindah
lingkungan tempat kita tinggal. Namun pemasangan lampu jalan yang tidak
terkoordinasi dengan benar akan mengakibatkan kerusakan dan kerugian
berbagai pihak baik PLN selaku penyedia tenaga listrik maupun masyarakat
sendiri. Untuk itu berikut akan dijelaskan tentang keberadaan Penerangan Jalan
Umum (PJU)
7. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNCEN ( KKN) Tahun 2016 Hal 7
Penerangan Jalan Umum (PJU) adalah lampu yang dipasang PEMDAPJU
dipasang, dipelihara dan dibayar rekeningnya oleh PEMDA sesuai kontrak yang
telah disepakati dengan PLN. Pengelolaan PJU sepenuhnya wewenang dan
tanggung jawab Pemerintah Daerah (Pemda setempat / Pemerintah Kota) melalui
Dinas Kebersihan & Pertamanan (DKP).
2.3 Jenis-Jenis Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU)
1. Lampu incandencent
2. Lampu Helogen
3. Lampu TL
4. Lampu Mercury
5. Lampu LED
2.3.1 Prinsip Kerja
1 Lampu incandencent
Prinsip kerjanya adalah dengan cara menghubung singkat listrik pada
filament carbon (C) sehingga terjadi arus hubung singkat yang
mengakibatkan timbulnya panas. Panas yang terjadi dibuat hingga suhu
tetentu sampai mengeluarkan cahaya.
2. Lampu Helogen
Prinsip kerjanya adalah karena memijarnya filament pada saat filament
membara tungsten akan menguap, lalu gas halogen akan mngikat uap
tersebut dan akan menghasilkan cahaya.
3. Lampu TL
Prinsip Kerjanya adalah lampu ini bekerja menggunakan gas flour untuk
menghasilkan cahaya dimana energi listrik akan membangkitkan gas
didalam tabung lampu sehingga timbul sinar ultra violet.
4. Lampu Mercury
Prinsip kerjanya adalah sama dengan lampu TL yaitu cahaya yang
dihasilkan berdasarkan terjadinya loncatan electron didalam tabung
lampu.
8. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNCEN ( KKN) Tahun 2016 Hal 8
5. Lampu LED
Prinsip kerjanya adalah dengan menggunakan sub-strat seng selenida yang
dapat memancarkan cahaya biru dari area aktif dan cahaya kuning dari
substrat itu sendiri
2.3.1 `Karakteristik Penerangan Jalan
Karakteristik dan Pengelompokan Jaringan Jalan Ditinjau dari sisi
penyediaan (supply), keberadaan jaringan jalan yang terdapat dalam suatu kota
sangat menentukan pola jaringan pelayanan angkutan umum. Karakteristik
jaringan jalan meliputi jenis jaringan, klasifikasi, kapasitas, serta kualitasjalan.A.
Jenis Jaringan Jalan Beberapa jenis ideal jaringan jalan (Morlok, 1978: 682)
adalah jaringan jalan grid (kisi-kisi), radial, cincin-radial, spinal (tulang
belakang), heksagonal, dan delta. Gambar berikut menggambarkan jenis jaringan
jalan tersebut.
Jaringan jalan grid merupakan bentuk jaringan jalan pada sebagian besar kota
yang mempunyai jaringan jalan yang telah direncanakan. Jaringan ini terutama
cocok untuk situasi di mana pola perjalanan sangat terpencar dan untuk layanan
transportasi yang sama pada semua area.Jenis jaringan radialdifokuskan pada
daerah inti tertentu seperti CBD. Pola jalan seperti menunjukkan pentingnya
CBD dibandingkan dengan berbagai pusat kegiatan lainnya di wilayah kota
tersebut. Jenis populer lainnya dari jaringan jalan, terutama untuk jalan-jalan
arteri utama, adalah kombinasi bentuk-bentuk radial dan cincin Jaringan jalan ini
tidak saja memberikan akses yang baik menuju pusat kota, tetapi juga cocok
untuk lalu lintas dari dan ke pusat-pusat kota lainnya dengan memutar pusat-
Gambar 2.1 Jenis Jaringan Lampu Penerangan jalan
9. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNCEN ( KKN) Tahun 2016 Hal 9
pusat kemacetan.Bentuk lain adalah jaringan jalan spinal yang biasa terdapat
pada jaringan transportasi antar kota pada banyak koridor perkotaan yang telah
berkembang pesat, seperti pada bagian timur laut Amerika Serikat.
Ada bentuk lainnya bersifat abstrak yang memang mungkin untuk diterapkan
tetapi tampaknya tidak pernah dipakai, yaitu jaringan jalan heksagonal.
Keuntungan jaringan jalan ini adalah adanya persimpangan-persimpangan jalan
yang berpencar dan mengumpul tetapi tanpa melintang satu sama lain secara
langsung.B.
Klasifikasi JalanJalan mempunyai suatu sistem jaringan jalan yang mengikat
dan menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan dengan wilayah yang berada
dalam pengaruh pelayanannya dalam suatu hubungan hirarki (Setijowarno dan
Frazila, 2001: 107). Menurut peranan pelayanan jasa distribusinya, sistem
jaringan jalan terdiri dari:
Sistem jaringan jalan primer, yaitu sistem jaringan jalan dengan peranan
pelayanan jasa distribusi untuk pengembangan semua wilayah di tingkat nasional
dengan semua simpul jasa distribusi yang kemudian berwujud kota;2.Sistem
jaringan jalan sekunder, yaitu sistem jaringan jalan dengan perananpelayanan
distribusi untuk masyarakat di dalam kota.Pengelompokkan jalan berdasarkan
peranannya dapat digolongkan menjadi:1.Jalan arteri, yaitu jalan yang melayani
angkutan jarak jauh dengan kecepatan rata-rata tinggi dan jumlah jalan masuk
dibatasi secara efisien;2.Jalan kolektor, yaitu jalan yang melayani angkutan
pengumpulan dan pembagian dengan ciri-ciri merupakan perjalanan jarak dekat
dengan kecepatan rata-rata rendah dan jumlah jalan masuk dibatasi;3.Jalan lokal,
yaitu jalan yang melayani angkutan setempat dengan ciri-ciri perjalanan jarak
dekat, kecepatan rata-rata rendah dengan jumlah jalan masuk tidak dibatasi.
Klasifikasi jalan menurut kelasnya dalam Peraturan Pemerintah No. 43 tahun
1993 tentang Prasarana Lalu Lintas Jalan adalah sebagai berikut:1.Jalan kelas I,
jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan
maksimal lebar 2.500 mm,panjang 18.000 mm, dan muatan sumbu terberat > 10
ton;2.Jalan kelas II, jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk
muatan dengan maksimal lebar 2.500 mm,panjang 18.000 mm, dan muatan
10. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNCEN ( KKN) Tahun 2016 Hal 10
sumbu terberat maksimal 10 ton;3.Jalan kelas III A, jalan arteri atau kolektor
yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan maksimal lebar
2.500 mm, panjang 18.000mm, dan muatan sumbu terberat maksimal 8
ton;4.Jalan kelas III B, jalan kolektor yang dapat dilalui kendaraan bermotor
termasuk muatan dengan maksimal lebar 2.500 mm,panjang 12.000 mm, dan
muatan sumbu terberat maksimal 8 ton;5.Jalan kelas III C, jalan lokal yang dapat
dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan maksimal lebar 2.100
mm,panjang 9.000 mm, dan muatan sumbu terberat maksimal 8 ton;C.
Kapasitas Jalan Kapasitas jalan adalah volume maksimum dimana lalu lintas
dapat lewat sepanjang jalan tersebut pada keadaan tertentu. Hal ini berguna
sebagai tolok ukur dalam penetapan keadaan lalu lintas sekarang atau pengaruh
dari usulan pengembangan baru.Kapasitas jalan di perkotaan biasanya ditentukan
oleh kemampuan kendaraan yang dilewatkan/dilepaskan oleh persimpangan.
Jaringan jalan terdiri dari persimpangan dan link, dan masing-masing komponen
ini mempunyai karakter fisik yang mempengaruhi arus lalu lintas maksimum
yang dapat dilewatkan. Arus lalu lintas juga bergantung kepada bentuk
pergerakan kendaraan dan pejalan kaki pada keseluruhan jaringan, sesuai
geometrik dan jumlah ruang jalan yang tersedia.Kapasitas jalan bergantung pada
kondisi yang ada, termasuk:1.Sifat fisik jalan (seperti: lebar, jumlah dan tipe
persimpangan, alinyemen, permukaanjalan dll).2.Komposisi lalu lintas dan
kemampuan kendaraan (seperti: proporsi berbagai tipe kendaraan dan
kemampuan penampilannya)3.Kondisi lingkungan dan operasi (yaitu: cuaca,
tingkat aktivitas pejalan kaki)D. Kualitas Jalan Kualitas jalan berkaitan dengan
kondisi jalan dan permukaan jalan. Ruas jalan-ruas jalan dengan permukaan jalan
yang rusak mengakibatkan tingkat mobilitas yang rendah, karena kendaraan tidak
dapat bergerak dengan lancar, mengalami banyak hambatan dan tundaan.
Kualitas jalan yang baik selain memberikan kemudahan bergerak di atas jalan
raya juga terpenuhinya unsur keamanan dalam berkendaraan.Keterkaitan
karakteristik jaringan jalan dengan angkutan umum adalah pada rute pelayanan.
Penentuan rute pada suatu wilayah kota harus mempertimbangkan jaringan jalan
yang tersedia agar dapat memberikan akses yang baik terhadap pembangkit lalu
lintas. Sementara itu dalam menentukan dimensi angkutan yang beroperasi pada
11. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNCEN ( KKN) Tahun 2016 Hal 11
sebuah rute harus sesuai dengan klasifikasi jalan yang tersedia, sehingga tidak
menimbulkan gangguan dalam perjalanannya
2.3.2 Kriteria Lampu Jalan
Kriteria yang digunakanPerencanaan penerangan jalan terkait dengan kriteria
sebagai berikut ini :
a) Volume lalu-lintas, baik kendaraan maupun lingkungan yang
bersinggungan sepertipejalan kaki, pengayuh sepeda, dll;Tipikal
potongan melintang jalan, situasi (lay-out) jalan dan persimpangan jalan;
b) Geometri jalan, seperti alinyemen horisontal, alinyemen vertikal, dll;
c) Tekstur perkerasan dan jenis perkerasan yang mempengaruhi pantulan
cahaya lampupenerangan;
d) Pemilihan jenis dan kualitas sumber cahaya/lampu, data fotometrik lampu
dan lokasisumber listrik;
e) Tingkat kebutuhan, biaya operasi, biaya pemeliharaan, dan lain-lain, agar
perencanaansistem lampu penerangan efektif dan ekonomis;
Rencana jangka panjang pengembangan jalan dan pengembangan daerah
sekitarnya;Data kecelakaan dan kerawanan di lokasi.
12. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNCEN ( KKN) Tahun 2016 Hal 12
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu Dan Tempat Kegiatan
Kegiatan dilakukan dari tanggal 25 Januari s/d 04 Februari 2016 di
Kampung Wernas Distrik Teminabuan Kabupaten Sorong Selatan.
3.2 Jenis Kegiatan
Jenis kegiatan yang dilakukan antara lain :
- Pemasangan Lampu Jalan Di kampung wernas
- Pengecetan Kantor Desa/Kampung Wernas
- Pembuatan Nama jalan Gang/RT di Kampung Wernas
- Sosialisasi
3.3 Alat Dan Bahan
Adapun alat bahan yang digunakan dalam kegiatan ini, sebagai berikut :
Alat
1. Tang
2. Obeng
3. Tespen
4. Kunci Tab Konektor
5. Tangga
6. Kuas Cat
7. Camera
Bahan
1. Kabel Sambungan Rumah (SR) ukuran 2 x 10 mm2
2. Lampu 6 Buah lampu pillips 52 Watt
3. Kwh Meter 1
4. Tiang Lampu/Tiang penyangga
5. Bout/ Skrup
6. MCB C2 6 buah
7. Pilox
8. 2 Buah isolasi listrik
9. 6 buah tiang lampu jalan
10. 6 Buah foto sel TOA
11. 12 Buah tab konektor
12. Kabel NYM 2 x 1,5 mm,10 Meter
13. 6 buah fiting lampu
13. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNCEN ( KKN) Tahun 2016 Hal 13
3.5 Data Penelitian
1. Jarak Antar tiang ke tiang 25 Meter
2. Jumlah Tiang 6 Buah
3. Saluran Distribusi Tegangan Rendah 220/380 Volt Desa wernas
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan ialah mewawancarai dengan
masyarakat kampung wernas setempat, kepala desa, dan juga melakukan survey
untuk penempatan tiang pennyangga untuk pemasangan lampu jalan
3.7 Diagram Alur Penelitian
Gambar 3.1 Diagram Alur Kegiatan KKN
14. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNCEN ( KKN) Tahun 2016 Hal 14
BAB IV
HASIL PEMBAHASAN
4.1 Pemasangan Lampu Penerangan Jalan (LPJU)
Pertama survey lokasi dan penentuan titik tiang lampu PJU untuk
pemasangan lampu PJU dan selanjutnya gambar denah lokasi, titik pemasangan
lampu. Dan mengukr jarak antara tiang, dan jarak antara tiang yang diukur
panjangnya 25 meter dan tinggi tiang 8 meter dan jumlah titik 6 titk tiang.
4.1.1 Pekerjaan Awal Persiapan
a) Alat Dan Bahan
Alat
1. Obeng positip
2. Tang potong
3. Pisau kater
4. Solder
5. Timah solder
6. Multimeter
Bahan
Gambar 4.1 Konstruksi Tiang Penyangga LPJU kayu balok
besi ukuran 10 x10 cm.
15. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNCEN ( KKN) Tahun 2016 Hal 15
1. Sensor foto cahaya
2. Kabel
3. Tiang penyangga lampu
4. Set kap industri
5. Lampu
6. Isolasi kabel
b) Gambar Rangkaian
c) Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Potong kabel NYM sesuai dengan tiang penyangga
3.Masukan kabel NYM pada tiang penyangga lampu
4. Kupas Kabel NYM sesuai dengan kebutuhan
5. Sensor Cahaya dipasang diatas tiang penyangga dan dilengketkan
menggunakan klem
6. Fitting (pelindung lampu) dipasang di tiang penyangga
7. Lampu dipasang di fitting
8. Kabel Merah Sensor Cahaya disambungkan ke kabel fasa lampu
9. Kabel Putih Sensor Cahaya disambungkan ke kabel netral lampu dan di kopel
menuju netral sumber
10. Kabel hitam Sensor Cahaya Disambungkan Ke kabel Fasa sumber
Gambar 4.2 Rangkaian Penyambungan Sensor
ke lampu
16. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNCEN ( KKN) Tahun 2016 Hal 16
11. Lakukan Uji coba
12. Jika sudah benar solder kabel dan dan isolasi sambungan
d) Pengujian Lampu
1. Pastikan rangkaian sudah tersambung dengan benar
2. Hubungkan fasa dan netral ke sumber
3. Lampu akan menyala
4. Jika sensor mendapatkan cahaya maka lampu akan mati dalam beberapa
detik, dan jika Tidak maka lampu akan tetap menyala
5. Jika uji coba tidak berhasil, periksa kembali sambungan
4.1.2 Pekerjaan Fisik
Pertama pemasangan tiang penyangga di tiap titik tiang yang sudah
ditentukan jumlah tiang ada 5 buah titik tiang kemudian tiang dan kap lampu
dipasang pada tiang penyangga. Setelah dipasang dan siap untuk
penyambungan ke kabel SR, selanjutnya di hubungkan ke sumber.
4.2 Pekerjaan Tambahan
4.1.1 Pengecetan Kantor Kampung/ Desa Wernas
Persiapan Awal
a) Alat Dan Bahan
Alat
1. Kuas Tangan Kecil 4 bh
Gambar 4.3 Penyambungan Ke Sumber
17. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNCEN ( KKN) Tahun 2016 Hal 17
2. Kuas Roll 2 buah
Bahan
1. Cat Minyak Warna Hitam 1 Kaleng
2. Cat kapur / Tembok Warna Kuning
3. Tiner (Cat Minyak) dan Air
b) Langka Kerja
- Pengecetan Dinding balai desa
Sediakan air bersi secukupnya dan cat kapurkemudian dicampur dan
diaduk Sampai merata dengan baik. Kemudian sediakan kuas roll dan
diaduk dalam cat kapur dan siap untuk cat dinding tembok balai desa.
- Pengecetan Les atau Taluk
Sediakan cat minyak dan minyak tiner, kemudian minyak tiner dicampur
dicat minyak, kemudian diaduk sampai rata dengan baik. Kemudian
sediaka kuas tangan dan diaduk dalam cat minyak dan siap untuk di cat les
dan dindingbalai desa.
4.1.2 Pemasangan Nama-Nama Jalan
a) Alat Dan Bahan
Adapun alat bahan yang digunakan dalam kegiatan ini, sebagai berikut :
Alat
1. Palu
2. Gergaji
3. Cuter
4. Meteran
5. Linggis
6. Sekop
7. Ember
8. Trofol
9. Gerobak
10. Kuas Cat
11. Camera
Bahan
1. Paku 5 Cm dan Ukuran 7 Cm
2. Pasir
3. Semen 1/5 Sak
4. Cat Putih
18. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNCEN ( KKN) Tahun 2016 Hal 18
5. Piloks (Merah & Biru)
6. Air Secukupnya
7. Balok 5x5 (5 Batang )
8. Papan kayu besi 28-30cm
9. Kertas HVS Puti
10. Karton atau Kardus bekas
b) Pemasangan Papan Nama Jalan
Jarak Antar Papan nama jalan disesuaikan dengan jalan masuk kompleks
Jumlah Tiang 6 buah terdiri dari :
1. JL. Yunus
2. JL. Hotel Wernas
3. JL. Zet
4. JL. Nikanor
5. JL. Mesak
6. JL. Firaun
c) Langkah Kerja
Siapkan alat dan bahan
Potong papan dan Balok sesuai ukuran yang sudah di tentukan
Papan Lebar Ukuran 30cm
Balok 5 x 5 panjang 3m
Templekan papan pada balok dengan cara di paku
Cat papan dan balok
Keringkan papan daan balok yang sudah di cat
Cetak huruf pada kertas lalu dipiloks pada papan
Campur semen, pasir dan air
Gali lubang sedalam 20cm
Paku Silang ujung Tiang Bawah
Tanam tiang pada lubang yang sudah di gali
Kemudian di cor
19. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNCEN ( KKN) Tahun 2016 Hal 19
d) Gambar Nama-nama jalan
Gambar 4.4 Pemasangan Nama Jalan / Gang
20. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNCEN ( KKN) Tahun 2016 Hal 20
4.1.3 Sosialisasi Sma Negeri 1 Teminabuan
Kegiatan tambahan lainnya yang kami lakukan adalah Sosialisasi.
Sosialisasi sangat penting bagi masyarakat dan lebih khususnya Siswa- siswi
SMA N 1 Teminabuan. Dengan adanya sosialisasi Siswa-siswi dapat menerima
informasi tabahan di luar jam mata pelajaran, dan juga siswa yang hadir untuk
mengikuti sosialisasi 35 Siswa-siswi dari 3 Jurusan (IPA,IPS dan Bahasa)
sosialisasi yang di lakukan khususnya untuk Siswa-siswi yang kelas XII (Tiga).
Sosialisasi yang kami lakukan hanya sehari saja yaitu pada tangal 2 Februari
2016 Tempat : Ruang Serbaguna SMA Negeri 1 Teminabuan.
Ada tiga topik yang dibawa kan yaitu :
1) Profil Jurusan Teknik Elektro Uncen
Pemateri : Pernel Hosyo
Moderator: Marshel Mehue
2) Pengenalan Jurusan Elektro Lebih Dalam dan juga penjeasan hasil
kegitana pemasangan lampu jalan di kampung wernas.
Pemateri : Ison Bahabol- Jonathan Manuri- Rosalia Rumayom
Moderator: Marshel Mehue
3) Organisasi Kemahasiswaan Universitas Cenderwasih
Pemateri : Oni Yahuli-Ahas Bahabol-Hubertus Petege
Moderator: Marshel Mehue
4) Dokumentasi Pada Saat Sosialisai
Gambar 4.5 Arahan Wakasek Sma N 1 Teminabuan Sorsel
21. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNCEN ( KKN) Tahun 2016 Hal 21
Gambar 4. 6 Perkenalan Peserta KKN Elektro Uncen 2016 Kepada Siswa-siswi
SMA N 1 Teminabuan
Gambar 4.7 Penyampaian Meteri Tantang Kepemimpinan dalam
beroganisasi (Oleh : Onni Yahuli)
22. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNCEN ( KKN) Tahun 2016 Hal 22
4.1.4 Pemasangan Instalasi Rumah
a) Langka Awal
Persiapan Alat & Bahan
Alat
Tang Potong 3 buah
Tang Lancip 3 buah
Tang Kombinasi 2 buah
Cuter
Palu
Obeng Plat
Obeng Bintang
Tangga
Bahan
Kabel NYM 200 Meter
Klem Kabel
Saklar Tunggal 4 buah
Saklar Seri 3 buah
Isolasi Kabel Intalasi
Paku
Lampu Philips 8 Watt ( 5 buah )
Gambar 4.8 Siswa pada saat mendengarkan materi
23. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNCEN ( KKN) Tahun 2016 Hal 23
Lampu Philips 15 Watt ( 5 buah )
Stop Kontak 7 buah
Viting Lampu 10 buah
Pipa PVC
MCB 1 fasa C4/ 4 ampere
24. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNCEN ( KKN) Tahun 2016 Hal 24
b) Langka Kedua Tahap Pemasangan
Siapkan alat dan bahan yang dibutukan dan
kemudian di mulai dengan pengawatan kabel sesuai denah gambar.
Sambung kabel ke masing-masing komponen sperti ;” Saklar, Stop
kontak, dan viting lampu.
Pasang Lampu pada Viting
Pemasangan MCB atau Hubungkan Kabel Netral dan Fasa ke sumber
Lakukan Pengujian
25. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNCEN ( KKN) Tahun 2016 Hal 25
GAMBAR INSTALASI RUMAHType 32
Gambar 4.9 Denah Rumah Dan Instalasi Rumah
26. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNCEN ( KKN) Tahun 2016 Hal 26
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari kesimpulan diatas kita dapat Mengimpulkan bahwa dengan adanya
pemasangan Lampu Komplek sangat bermanfaat Bagi Masyarakat
setempat atau Terlebih Khusus Masyarakat Kampun Wernas Disterik
Teminabuan Kab.Sorong Selatan
5.2 Saran
Sebaiknya Alat untuk Pemasangan Lampu Jalan Harus Disiapkan
Sebelum Keberangkatan
Sebelum melakukan Kegiatan sebaiknya ditinjau dulu situasi dan kondisi
Daera yang akan kita Lakuan kegiantan KKN
27. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNCEN ( KKN) Tahun 2016 Hal 27
DAFTAR PUSTAKA
KKN, January 2016, Kabupaten Sorong Selatan Distrik Teminabuan
Kampung Wernas.
http://garudamiliter.blogspot.co.id/2012/02/merah-putih-berkibar-di-
teminabuan.html
Daftar Pustaka:B. G. Hutchinson (1974) Principles of Urban Trandport
System Planning.
Washington D. C: Scripta Book Company.Black, J.A., (1981) Urban
Transport Planning: Theory and Practise. London: Cromm Helm.Boris S.
Pushkarev (1977) Public
Transportation and Land Use Policy. Bloomington: Indiana University
Press.Bruton, M.J., (1985) Introduction to Transport Planning. Third
Edition. London: Anchor Brendon Ltd.Chapin, F. Stuart Jr., and (1979)
Urban LandUse Planning, Third Edition.
Chicago: University of Illinois Press.Effendi dan Manning (1989)
“Prinsip-prinsip Analisisi Data”. Dalam Masri Singarimbun dan Sofian
Effendi. Metode Penelitian Survai. Edisis Revisi.
Jakarta: LP3ES, hal. 263-298.Hadi Sabari Yunus (2000) Struktur Tata
Ruang Kota. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.Idwan Santoso (1996).
Perencanaan Prasarana Angkutan Umum.
Pusat Studi Transportasi & Komunikasi, Institut Teknologi Bandung.
Bandung.Levinson, Hebert S. (1982) Urban Transportasion. New
York.Morlok, Edward K. (1978) Pengantar Teknik dan Perencanaan
Transportasi. Alih BahasaJohan Kelanaputra Hainim.
Editor Yani Sianipar. Jakarta: Penerbit Erlangga.Nazir, Mohamad (1988)
Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.Nobert Oppenheim (1975)
Urban Travel Demand Modeling. John Wiley & Sons, Inc.Peter R.
Stopher, Arnim H.
Meyburg (1975) Urban Transportation Modeling and Planning. Forth
edition. D. C. Health and Company.Perencanaan Transportasi (1996).
LembagaPengabdian Kepada Masyarakat, Institut Teknologi Bandung.
BandungPerencanaan Sistem Angkutan Umum (1997). Lembaga
Pengabdian Kepada Masyarakat, Institut Teknologi Bandung,
Bandung.Setjowarno, D. dan Frazila, R.B (2001) Pengantar Sistem
Transportasi. Edisi pertama.
28. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNCEN ( KKN) Tahun 2016 Hal 28
Semarang: Penerbit Universitas Katolik Soegijapranata.Tesis Susanto
Adi Wibowo, Kajian Kinerja dan Pengembangan Rute Angkutan Umum
Penumpang Dalam Kota di Kota Salatiga (Program Pasca Sarjana
Universitas Diponegoro Semarang Tahun 2003)Tamin, Ofyar Z. (2000)
Perencanaan dan Permodelan Transportasi. Edisi ke-2. Bandung: Penerbit
ITB.Warpani, Suwarjoko (1990) Merencanakan Sistem Perangkutan.
Bandung: Penerbit ITB.Wells, GR (1975) Comprehensive Transport
Planning. London: Charles Griffin & Comp. LtdWright, PH (1989).
Transportation Engineering Planning and Design.
New York: John Wiley & Sons, Inc.
29. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNCEN ( KKN) Tahun 2016 Hal 29
LAMPIRAN
1) Foto Kegiatan KKN 2016
Gambar (a) Pelepasan Peserta KKN 2016 oleh Ketua Juruasan Eelktro
Gambar (b) Foto bersama Siswa=siswi SMA N 1 Teminabuan
31. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNCEN ( KKN) Tahun 2016 Hal 31
Gambar (e)Survei Titik Pemasangan Lampu Jalan
Gambar ( f) Persiaapan Lampu Penerangan Jalan pada tiang penyangga
32. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNCEN ( KKN) Tahun 2016 Hal 32
2) Lampiran Jadwal Kegiatan KKN 2016
JADWAL KEGIATAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) 2016
JURUSAN ELEKTRO ANGKATAN 2012
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS CENDERAWASIH
Kampung.Wernas Dis. Teminabuan Kabupaten. Sorong Selatan
NO Hari/tgl/bulan KEGIATAN Waktu TEMPAT PENGARAH
1.
Rabu, 20-01-2016 Pelepasan Peserta KKN 2016
Ruang Kulia Elektro
Ketua Jurusan Elektro & PD I
Fakultas Teknik
2. Kamis. 21-01-2016
Keberangkatan Peserta KKN
Jayapura Menuju Sorong
Pelabuhan Jayapura Peserta KKN 2016
3. Jumat.22-01-2016 JAYAPURA- SORONG Jayapura Menuju Sorong DiSesuaikan
4. Sabtu, 23-01-2016 Pesrta Tiba di Kota Sorong Kota Sorong Sie. Acara
5. Minggu, 24-01-2016
Ibadah & Peserta berangkat
menuju Distrik Teminabuan,
kampung Wernas Dan Tiba di
Kampung.Wernas
Distrik.Teminabuan
Kota Sorong Peserta KKN 2016
6. Senin. 25-01-2016
Perkenalan Peserta KKN ke-
Kepala Kampung
Wernas,Pertemuan Antara Pihak
PLN & Kepala Distrik
Teminabuan dan Juga POLSEK
Distrik Teminabuan
Kampung.Wernas
Distrik.Teminabuan
Sie. Acara
7. Selasa,26-01-2016
Survei Peninjauan Lokasi dan
Penetapan tempat pemasangan
lampu pada tiang penyangga
Kampung.Wernas
Distrik.Teminabuan
Peserta KKN 2016
33. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNCEN ( KKN) Tahun 2016 Hal 33
8. Rabu, 27-01-2016 Pengadaan Alat Dan Bahan KKN Kota Sorong Peserta KKN 2016
9.
Kamis, 28-01-2016
Pemasangan Besi & Pemasangan
Lampu pada Tiang Penyangga
Kampung.Wernas
Distrik.Teminabuan
Koordinator Lapangan & Dosen
Pembimbing
10.
Jumat, 29-01-2016
Instalasi Kabel Lampu pada
Tiang Penyangga
Kampung. Wernas,Distrik
Teminabuan
Koordinator Lapangan & Dosen
Pembimbing
11.
Sabtu, 30-01-2016
Pemasangan Panel Kontrol
Lampu Pada Tiang Penyangga &
Hubungkan Pada Sistem
Distribusi Tegangan Rendah
(Sekalian Percobaan)
Kampung. Wernas,Distrik
Teminabuan
Koordinator Lapangan & Dosen
Pembimbing
12. Minggu. 31-01-2016 Ibadah
Kampung. Wernas,Distrik
Teminabuan Peserta KKN 2016
13.
Senin, 01-02-2016
Sosialisasi Ke Sekolah Mengenai
Jurusan Elektro Uncen dan
Soialisasi Ke sekolah bagaimana
Cara Menggunakan
Komputer/Laptop dan Juga Cara
Menginstal Ulang
Kampung. Wernas,Distrik
Teminabuan
Koordinator Lapangan & Dosen
Pendamping
14. Selasa, 02-02-2016
Sosialisasi Ke Sekolah Mengenai
Organisasi dan Seorang
Pemimpin yang Baik.
Kampung. Wernas,Distrik
Teminabuan Sie.Acara
15. Rabu, 03-02-2016
Pembuatan Nama Gang/Jalan
RT/RW
Kampung.Wernas,Distrik
Teminabuan
Koordinator Lapangan & Dosen
Pendamping
16. Kamis. 04-02-2016
Pengecetan Kantor Kepala
Kampung Wernas& Pembuatan
Pagar Kantor Kepala Kampung
(Jika belum ada)
Kampung.Wernas,Distrik
Teminabuan
Koordinator Lapangan & Dosen
Pendamping