Bakteri memiliki struktur sel yang sederhana tanpa inti sel. Struktur utama bakteri antara lain DNA kromosom, sitoplasma, dinding sel, membran plasma, ribosom, flagela, dan pili. Dinding sel bakteri tersusun atas peptidoglikan yang membedakan bakteri menjadi Gram positif dan negatif.
3. PENGERTIAN BAKTERI
Bakteri berasal dari bahasa Latin bacterium;
jamak: bacteria adalah kelompok organisme
yang tidak memiliki membran inti sel.
Organisme ini termasuk ke dalam domain
prokariota dan berukuran sangat kecil
(mikroskopik). Hal ini menyebabkan organisme
ini sangat sulit untuk dideteksi, terutama
sebelum ditemukannya mikroskop. Barulah
setelah abad ke-19 (setelah ditemukannya
mikroskop), ilmu tentang mikroorganisme
terutama bakteri (bakteriologi) mulai
berkembang.
4. 1. Struktur Tubuh
Bakteri
a. Bahan inti (DNA kromosom), DNA
merupakan materi genetik (pembawa
sifat) disebut sebagai kromosom
atau inti bakteri. Bahan inti
berfungsi penting dalam mengatur
proses-proses yang terjadi di dalam
sel bakteri.
5. Plasmid, bakteri dapat memiliki materi
genetik di luar kromosom yang disebut
plasmid. Plasmid merupakan DNA melingkar
yang membawa gen tertentu yang dapat
diwariskan . Plasmid terdapat di dalam
sitoplasma.
6. c. Sitoplasma, tersusun dari 80% air, protein,
asam nukleat, lemak, karbohidrat, ion
anorganik, dan kromatofora. Fungsi
sitoplasma adalah sebagai tempat
berlangsungnya reaksi metabolisme untuk
mendapatkan energi.
7. c. Dinding sel, tersusun atas mukopolisakarida dan peptidoglikan yang
terdiri dari polimer besar yng terbuat dari N-asetil muramat yang
aling berikatan silang dengan ikatan kovalen. Berfungsi untuk
melindungi isi sel dan memberi bentuk pada sel bakteri. Bentuk kaku
pada sel bakteri disebabkan komponen utama penyusun dinding selnya
adalah peptidoglikan. Bardasarkan perbedaan struktur dan komposisi
dinding sel yang dimilikinya, bakteri dapat dibedakan menjadi bakteri
Gram Positif dan bakteri Gram negatif.
• Bakteri Gram Positif merupakan bakteri yang memiliki dinding sel
dengan lapisan peptidoglikan yang tebal dan kandungan lemak yang
rendah. Apabila diwarnai dengan pewarna Gram dan diamati
menggunakan mikroskop, bakteri akan tampak berwarna ungu.
Contohnya : Lactobacillus bulgaricus, Bacillus thuringiensis.
• Bakteri Gram Negatif merupakan bakteri yang memiliki dinding
sel dengan lapisan peptidoglikan yang tipis dan kandungan lemak yang
tinggi
8.
9. e. Membran plasma, tersusun dari lapisan fosfolipid dan protein.
Membran plasma berfungsi untuk mengatur pertukaran zat antara
sel dengan lingkungannya. Membran plasma juga berfungsi
melindungi seluruh isi sel karena berbatasan langsung dengan
sitoplasma.
10. f. Ribosom, tersusun dari RNA dan protein yang
berfungsi dalam sintesis protein. Ribosom bentuknya
berupa butiran halus. Seperti halnya pada organisme
lain, sel bakteri juga memiliki ribosom yang
berfungsi dalam proses sintesis protein. Ribosom
pada bakteri berukuran lebih kecil dibandingkan
ribosom pada sel eukariot.
11. g. Mesosom, struktur ini dihasilkan dari pelipatan
membran sitoplasma ke arah dalam. Mesosom selalu
bersambungan dengan membran sitoplasma. Mesosom
diperkirakan berfungsi dalam sintesis dinding sel dan
pembelahan inti sel. Berfungsi sebagai penghasil
energi, pusat pembentukan dinding sel baru, dan
pembelahan sel.
12. h. Kapsul, merupakan lapisan lendir yang menyelimuti dinding
sel. Umumnya yang memiliki kapsul adalah bakteri penyebab
penyakit. Tersusun dari polisakarida dan air yang berfungsi
untuk membantu bakteri melekat pada permukaan atau
dengan bakteri lain. Kapsul juga berfungsi sebagai cadangan
makanan.
13. i. Flagela, adalah struktur seperti benang dan
tersusun dari protein. Flagel berfungsi sebagai alat
gerak, tetapi ada bakteri tanpa flagel dapat bergerak.
Bakteri dapat memiliki tipe flagela yang berbeda
berdaasarkan jumlah dan letaknya. Terdapat beberapa
tipe flagela, yaitu: motorik, lofotrik, amfitrik, peritrik.
14. j. Pili, adalah suatu struktur yang melekat pada membran
plasma, berupa benang mirip flagela, tetapi berukuran lebih
pendek dan lebih tipis. Berfungsi sebagai alat lekat dengan
organisme lain.
15. k. Nukleoid, Kromosom (DNA) bakteri berbentuk
sirkuler , terletak memadat pada suatu area dalam
sitoplasma dan disebut Nukleoid. Kromosom membawa
informasi sifat utama yang diperlukan oleh sel seperti
bentuk sel, tipe dinding sel, kemampuan metabolisme,
dll.
16. l. Edospora, beberapa jenis bakteri mampu membentuk
endospora, yaitu struktur spesifik yang terbentuk saat
bakteri dalam keadaan dorman (istirahat). Endospora
merupakan DNA bakteri yang diselubungi oleh dinding yang
tebal dan tahan terhadap tekanan lingkungan. Struktur ini
berfungsi untuk bertahan dilingkungan yang kurang
menguntungkan seperti kekeringan, suhu yang tinggi atau
senyawa kimia. Endospora dapat bertahan selama bertahun-
tahun. Contoh bakteri yang mampu menghasilkan endospora
adalah Clostridium tetani yang menyebabkan penyakit
tetanus dan Sacillus anthracis penyebab penyakit antraks.
17. m. Badan atau Kantong inklusi, Bakteri mampu
menyimpan bebagai senyawa kimia dalam bentuk
granular atau globular di sitoplasma nya yang di sebut
badan inklusi.
Jenis badan inklusi,antaralain :
-Granular sianofisin,yaitu badan inklusu yang terdapat
pada sinobakteria yang berfungsi untuk menyimpan
nitrogen .
- karboksisom,vakuola yang mengandung enzim yang di
perlukan untuk fiksasi CO2 pada bakteri pengikat
nitrogen,sianokteria,dan kelompok bakteri fotosintetik
thiobacillus.
18. - Vakuola gas,terdapat pada bakteri fotosintetik dan
bakteri lain yang hidup di perairan .vakuola ini
memungkinkan bakteri tersebut untuk mengapung ke
permukaan air dan memperoleh cahaya untuk
keperluan fotosintesis .
- Granular sulfur (belerang)atau granular
fosfat,ssenyawa anorganik yang di simpan
dalam sitoplasma .granula sulfur terdapat paa
beberapa jenis bakteri.
- Glanular glikogen di gunakkan sebagai cadangan
energi oleh beberapa jenis bakteri
- Protein toksin,bakteri bacillus thuringiensis mampu
menghasilakan protein yang bersifat racun (toksin)
pada serangga sehingga di gunakkan sebagai
biopestisida.