WordPress Websites for Engineers: Elevate Your Brand
PERFORMA REPRODUKSI KEPITING BAKAU Scylla Olivacea Herbst MENGGUNAKAN TEKNIK ABLASI (BBAP TAKALAR)
1. PERFORMA REPRODUKSI KEPITING BAKAU Scylla Olivacea Herbst MENGGUNAKAN
TEKNIK ABLASI TANGKAI MATA
Saldyansah Effendy*, Faidar, Sudirman, Eddy Nurcahyono
Balai Budidaya Air Payau Takalar
Ds. Bontoloe Kec. Galesong Selatan Kab. Takalar – 92254, Sulawesi Selatan
ABSTARCT: Reproduction performance of mud crab Scylla Olivacea Herbst using eyestalk
ablation technique
This study was aimed to obtain the description of ovarium maturation rate, quality and quantity of mud
crab larval obtained from ablation brooders. Brooders were cultured into 2 concrete tanks; 1,5 m x 2 m x
1 m of each. Concrete tanks were based by 20 cm of black muddy sand and maintanance of water level up
to 40 cm. Each concrete tanks consists of 4 brooders (weight > 200 g/individual), using eyestalk ablation
and non eyestalk ablation treatments. Water exchange was conducted 100 – 200% daily before feeding.
Parameter recorded were brooders survival rate, latency period and incubation period, respectively. As the
conclusions, eyestalk ablation has significantly influenced on the ovarium maturation rate, but not
significant on latency period, larval quantity and incubation period. Eyestalk ablation may lead to high the
mortality of brooders.
Key words : eyestalk ablation, brooders, mud crab Scylla Olivacea Herbst, reproduction performance
ABSTRAK: Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang kecepatan pematangan
ovarium, kualitas dan kuantitas larva kepiting bakau yang berasal dari induk yang diablasi. Induk betina
kepiting bakau Scylla Olivacea Herbst dipelihara dalam 2 buah bak beton ukuran 1,5 m x 2 m x 1 m
dengan ketinggian air berkisar 40 cm. Dasar bak berisi hamparan substrat pasir hitam berlumpur setinggi
kurang lebih 20 cm. Tiap-tiap bak berisi 4 ekor induk (berat > 200 g/individu), dengan perlakuan ablasi
tangkai mata dan tanpa ablasi. Pergantian air dilakukan setiap pagi hari sebelum pemberian pakan
sebanyak 100-200%. Pengamatan performa reproduksi meliputi sintasan induk, periode latensi dan lama
inkubasi. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah ablasi berpengaruh pada kecepatan pematangan
ovarium, tetapi tidak berpengaruh pada periode latensi, jumlah larva yang dihasilkan dan lama inkubasi.
Ablasi tangkai mata juga rentan menyebabkan tingginya kematian pada induk.
Kata kunci : ablasi tangkai mata, induk, kepiting bakau Scylla Olivacea Herbst, performa reproduksi