SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
SIMULASI ANTREAN PELAYANAN
BANK MENGGUNAKAN METODE
EKSPONENSIAL
SIMULASI & PEMODELAN
KELAS A
KELOMPOK
CUT QARRATAL MUGHIS – 202031171
JOSUA MULIA SIAHAAN - 202031173
Pendahuluan
Antrean terjadi jika orang, komponen mesin atau unit barang sedang menunggu untuk
menerima layanan dari fasilitas layanan yang beroperasi pada kapasitas tertentu,
sehingga terjadi antrean, membuat mereka untuk sementara waktu tidak dapat
memberikan/memperoleh layanan. Pada saat nasabah menunggu untuk mendapatkan
jasa layanan, diperlukan sistem antrean yang baik sehingga proses pelayanan dapat
berjalan sesuai dengan standar pelayanan. Sistem antrean PT. Bank X telah mengalami
beberapa kali perubahan. Mulanya model antrean menggunakan sistem manual yang
sangat sederhana, pelanggan mengantre di jalur pelayanan kemudian memilih teller
kosong. Kemudian memperbarui model antrean, yaitu pelanggan dibagi menjadi dua
baris yang berbeda untuk antrean atau disebut T-model antrean (Ardi, 2015). Berikutnya
adalah model antrean, dimana setiap teller memiliki antreannya masing-masing,
sehingga pelanggan dapat dengan leluasa memilih teller yang kosong. Karena adanya
peningkatan permintaan, maka model antrean menggunakan model antrean otomatis,
dimana pelanggan memilih nomor antrean dan menunggu nomor tersebut dipanggil
(Mehandiratta, 2011).
Pendahuluan
Peluang distribusi waktu layanan biasanya mengikuti distribusi probabilitas
eksponensial, yang memberikan informasi berguna tentang operasi yang terjadi pada
sistem antrean. Sifat distribusi eksponensial yang membuat distribusi ini mudah
dianalisis adalah tidak ada hubungannya dengan waktu (memory less proferty atau sifat
pelupa) (Andika, A.M.H dan Novriyenni, 2018). Melalui penelitian ini penulis ingin
melakukan simulasi antreanmenggunakan metode eksponensial.
Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif yang menjelaskan bagaimana simulasi
pelayanan nasabah pada PT Bank X dengan menggunakan metode eksponensial.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kedatangan
nasabah setiap hari kerja serta waktu yang dibutuhkan nasabah berada dalam
sistem pelayanan pada PT Bank X yang diperoleh secara langsung melalui
observasi pada PT Bank X. Simulasi dalam penelitian ini menggunakan bantuan
Software Microsoft Excel.
Hasil Dan Pembahasan
Berikut data kedatangan nasabah setiap hari kerja pada PT Bank X selama satu minggu hari
kerja (Lihat Tabel 1).
Hasil Dan Pembahasan
Adapun rata-rata tingkat kedatangan nasabah dan rata-rata tingkat pelayanan teller dapat
dilihat pada Tabel 2 berikut.
Pada PT Bank X Jumlah kedatangan rata-
rata persatuan waktu (l) dalam Tabel 3
dapatdihitung menggunakan persamaan (1).
PT Bank X dalam proses transaksi memiliki
standar waktu pelayanan untuk masing-
masing telleryaitu sebanyak 3 menit dalam
upaya mempertahankan tingkat
produktivitas (Darwis, 2014) .
Hasil Dan Pembahasan
Maka jumlah rata-rata tingkat pelayanan (m ) menggunakan persamaan
(2) adalah 20 orang yang diperoleh dari:
μ =
1 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
= 60 menit = 20
Pada model sistem antrean yang digunakan PT Bank X adalah Multi
Channel-Single Phase atau jalur berganda, maka peneliti dapat
menganalisis menggunakan model B: Multiple Channel Query System
(M/M/S) seperti pada Lampiran 2 dan Lampiran 3 yang dirangkum pada
Tabel 3 berikut.
m = 1orang x 60 menit = 20
3 menit
Hasil Dan Pembahasan
Berdasarkan Tabel 4, dengan jumlah jalur yang terbuka (M) adalah 2 teller dapat dijelaskan
bahwa:
a. Probabilitas terdapat 0 orang dalam sistem (P0 ) = Prob (num in sys=k)
Probabilitas terdapat 0 orang dalam sistem terendah terjadi pada jam kerja
09:00 - 10:00 yaitu sebesar 0,13 atau 13%. Pada jam kerja tersebut pelayanan teller dalam
keadaan sepi sangat kecil, semakin besar persentasenya maka memungkinkan semakin
besar pelayanan teller dalam keadaan sepi.
Hasil Dan Pembahasan
b. Tingkat utilitas atau kesibukan teller (r ) = Average serverutilization
Rata-rata tingkat utilitas atau kesibukan teller paling tinggi terjadi pada jam kerja
09:00- 10:00 sebesar 0,78 atau 78%. Hal ini berarti bahwa tingkat utilitas atau kesibukan teller
yang melayani nasabah dalam kondisi ramai, nasabah akan merasa lebih nyaman apabila
datang pada siang hari setelah jam istirahat untuk meminimalisir lamanya mengantre di teller.
Semakin tinggi persentase nilai r maka tingkat kesibukan teller semakin besar.
c. Rata- rata jumlah nasabah dalam sistem (Ls )= Average number in the system
Rata-rata jumlah nasabah dalam sistem terpanjang terjadi pada jam kerja 09:00-
10:00 yaitu sebanyak 3,88 atau 4 orang. Pada kondisi ini nasabah diharuskan mengantre
menunggu nomor antrean dipanggil untuk memperoleh pelayanan teller.
Hasil Dan Pembahasan
d. Rata - ratajumlah nasabah dalam antrean (Lq ) = Average number in the queue
Rata-rata jumlah nasabah dalam antrean terpanjang terjadi pada jam kerja 09:00 -
10:00 yaitu sebanyak 2,33 atau 2 orang. Pada jam kerja tersebut diakibatkan oleh banyaknya
nasabah yang mengantre, rata-rata jumlah nasabah dalam antrean menggambarkan
panjangnya antrean seorang nasabah untuk memperoleh pelayanan dalam sistem antrean.
e. Waktu rata-rata yang dihabiskan seorang nasabah dalam sistem (Ws ) = Average time in the
system
Waktu rata-rata yang dihabiskan seorang nasabah dalam sistem terpanjang terjadi
pada jam kerja 09:00-10:00 yaitu sebanyak 7,51 menit. Pada jam kerja tersebut sistem antrean
dalam keadaan sibuk karena adanya nasabah yang menunggu untuk memperoleh pelayanan
dalam sistem.
Hasil Dan Pembahasan
f. Waktu rata-rata yang dihabiskan seorang nasabah untuk
menunggu dalam antrean terpanjang terjadi pada jam kerja 09:00-
10:00 yaitu sebanyak 4,51 menit.
Kesimpulan
Berdasarkan simulasi diperoleh kesimpulan bahwa untuk
mengoptimalkan serta mempertahankan pelayanan pada Bank X
dilakukan penambahan teller pada jam kerja pukul 09:00-10:00 sehingga
pengurangan waktu rata-rata yang dihabiskan seorang nasabah untuk
menunggu dalam antrean yaitu dari sebanyak 4,51 menit setelah
dilakukan penambahan teller menjadi 0,1 menit. Selain itu terjadi pula
pengurangan nasabah yang mengantre dari 2 orang menjadi 0 orang.
Model antrean yang tepat digunakan pada PT Bank X adalah Multi
Channel- Single Phase dan disiplin pelayanan First Come First Served
(FCFS).
Thank You 
‫شكر‬
Gracias
Merci
‫תודה‬
Bedankt

More Related Content

Similar to Simulasi Pemodelan

ITP UNS SEMESTER 2 Teori antrian ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori antrian roITP UNS SEMESTER 2 Teori antrian ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori antrian roFransiska Puteri
 
PROYEK ANTRIAN RISET OPERASI
PROYEK ANTRIAN RISET OPERASIPROYEK ANTRIAN RISET OPERASI
PROYEK ANTRIAN RISET OPERASIArning Susilawati
 
Pertemuan 13 Analisis Antrian.pdf
Pertemuan 13 Analisis Antrian.pdfPertemuan 13 Analisis Antrian.pdf
Pertemuan 13 Analisis Antrian.pdfNajwaIsmira
 
ANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINA
ANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINAANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINA
ANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINAPerguruan Tinggi Raharja
 
Khusnul chotimah review paper 10
Khusnul chotimah review paper 10Khusnul chotimah review paper 10
Khusnul chotimah review paper 10khusnulcho
 
Jawaban diskusi minggu 11 METODE KUANTITATIF
Jawaban diskusi minggu 11 METODE KUANTITATIFJawaban diskusi minggu 11 METODE KUANTITATIF
Jawaban diskusi minggu 11 METODE KUANTITATIFSUCIK PUJI UTAMI
 
Makalah teori antrian (SISTEM ANTRIAN MM TAK HINGGA)
Makalah teori antrian (SISTEM ANTRIAN MM TAK HINGGA)Makalah teori antrian (SISTEM ANTRIAN MM TAK HINGGA)
Makalah teori antrian (SISTEM ANTRIAN MM TAK HINGGA)STRosidah
 
Analisis Antrian Pembelian Tiket Kereta Pada Stasiun Bekasi dengan Metode Sim...
Analisis Antrian Pembelian Tiket Kereta Pada Stasiun Bekasi dengan Metode Sim...Analisis Antrian Pembelian Tiket Kereta Pada Stasiun Bekasi dengan Metode Sim...
Analisis Antrian Pembelian Tiket Kereta Pada Stasiun Bekasi dengan Metode Sim...eddo ahmad fauzi
 
Simulasi pelayanan parkir_sepedah_motor
Simulasi pelayanan parkir_sepedah_motorSimulasi pelayanan parkir_sepedah_motor
Simulasi pelayanan parkir_sepedah_motorIyan Sulaiman
 
pptteoriantrian-170908113324.pdf
pptteoriantrian-170908113324.pdfpptteoriantrian-170908113324.pdf
pptteoriantrian-170908113324.pdfFajarSeptiayuda
 
KELOMPOK 6 MKPK-MATERI 13.pptx
KELOMPOK 6 MKPK-MATERI 13.pptxKELOMPOK 6 MKPK-MATERI 13.pptx
KELOMPOK 6 MKPK-MATERI 13.pptxAnisMuzakka
 

Similar to Simulasi Pemodelan (20)

ITP UNS SEMESTER 2 Teori antrian ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori antrian roITP UNS SEMESTER 2 Teori antrian ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori antrian ro
 
PROYEK ANTRIAN RISET OPERASI
PROYEK ANTRIAN RISET OPERASIPROYEK ANTRIAN RISET OPERASI
PROYEK ANTRIAN RISET OPERASI
 
Pertemuan 13 Analisis Antrian.pdf
Pertemuan 13 Analisis Antrian.pdfPertemuan 13 Analisis Antrian.pdf
Pertemuan 13 Analisis Antrian.pdf
 
ANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINA
ANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINAANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINA
ANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINA
 
Simulasi kelompok 1
Simulasi kelompok 1Simulasi kelompok 1
Simulasi kelompok 1
 
Research 012
Research 012Research 012
Research 012
 
Khusnul chotimah review paper 10
Khusnul chotimah review paper 10Khusnul chotimah review paper 10
Khusnul chotimah review paper 10
 
Teori Antrian
Teori AntrianTeori Antrian
Teori Antrian
 
Jawaban diskusi minggu 11 METODE KUANTITATIF
Jawaban diskusi minggu 11 METODE KUANTITATIFJawaban diskusi minggu 11 METODE KUANTITATIF
Jawaban diskusi minggu 11 METODE KUANTITATIF
 
Teori antrian
Teori antrianTeori antrian
Teori antrian
 
Ramani 14
Ramani 14 Ramani 14
Ramani 14
 
bab1teoriantrian.pdf
bab1teoriantrian.pdfbab1teoriantrian.pdf
bab1teoriantrian.pdf
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
9545-18379-1-SM
9545-18379-1-SM9545-18379-1-SM
9545-18379-1-SM
 
Makalah teori antrian (SISTEM ANTRIAN MM TAK HINGGA)
Makalah teori antrian (SISTEM ANTRIAN MM TAK HINGGA)Makalah teori antrian (SISTEM ANTRIAN MM TAK HINGGA)
Makalah teori antrian (SISTEM ANTRIAN MM TAK HINGGA)
 
Analisis Antrian Pembelian Tiket Kereta Pada Stasiun Bekasi dengan Metode Sim...
Analisis Antrian Pembelian Tiket Kereta Pada Stasiun Bekasi dengan Metode Sim...Analisis Antrian Pembelian Tiket Kereta Pada Stasiun Bekasi dengan Metode Sim...
Analisis Antrian Pembelian Tiket Kereta Pada Stasiun Bekasi dengan Metode Sim...
 
Simulasi pelayanan parkir_sepedah_motor
Simulasi pelayanan parkir_sepedah_motorSimulasi pelayanan parkir_sepedah_motor
Simulasi pelayanan parkir_sepedah_motor
 
pptteoriantrian-170908113324.pdf
pptteoriantrian-170908113324.pdfpptteoriantrian-170908113324.pdf
pptteoriantrian-170908113324.pdf
 
Ppt teori antrian
Ppt teori antrianPpt teori antrian
Ppt teori antrian
 
KELOMPOK 6 MKPK-MATERI 13.pptx
KELOMPOK 6 MKPK-MATERI 13.pptxKELOMPOK 6 MKPK-MATERI 13.pptx
KELOMPOK 6 MKPK-MATERI 13.pptx
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 

Simulasi Pemodelan

  • 1. SIMULASI ANTREAN PELAYANAN BANK MENGGUNAKAN METODE EKSPONENSIAL
  • 2. SIMULASI & PEMODELAN KELAS A KELOMPOK CUT QARRATAL MUGHIS – 202031171 JOSUA MULIA SIAHAAN - 202031173
  • 3. Pendahuluan Antrean terjadi jika orang, komponen mesin atau unit barang sedang menunggu untuk menerima layanan dari fasilitas layanan yang beroperasi pada kapasitas tertentu, sehingga terjadi antrean, membuat mereka untuk sementara waktu tidak dapat memberikan/memperoleh layanan. Pada saat nasabah menunggu untuk mendapatkan jasa layanan, diperlukan sistem antrean yang baik sehingga proses pelayanan dapat berjalan sesuai dengan standar pelayanan. Sistem antrean PT. Bank X telah mengalami beberapa kali perubahan. Mulanya model antrean menggunakan sistem manual yang sangat sederhana, pelanggan mengantre di jalur pelayanan kemudian memilih teller kosong. Kemudian memperbarui model antrean, yaitu pelanggan dibagi menjadi dua baris yang berbeda untuk antrean atau disebut T-model antrean (Ardi, 2015). Berikutnya adalah model antrean, dimana setiap teller memiliki antreannya masing-masing, sehingga pelanggan dapat dengan leluasa memilih teller yang kosong. Karena adanya peningkatan permintaan, maka model antrean menggunakan model antrean otomatis, dimana pelanggan memilih nomor antrean dan menunggu nomor tersebut dipanggil (Mehandiratta, 2011).
  • 4. Pendahuluan Peluang distribusi waktu layanan biasanya mengikuti distribusi probabilitas eksponensial, yang memberikan informasi berguna tentang operasi yang terjadi pada sistem antrean. Sifat distribusi eksponensial yang membuat distribusi ini mudah dianalisis adalah tidak ada hubungannya dengan waktu (memory less proferty atau sifat pelupa) (Andika, A.M.H dan Novriyenni, 2018). Melalui penelitian ini penulis ingin melakukan simulasi antreanmenggunakan metode eksponensial.
  • 5. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif yang menjelaskan bagaimana simulasi pelayanan nasabah pada PT Bank X dengan menggunakan metode eksponensial. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kedatangan nasabah setiap hari kerja serta waktu yang dibutuhkan nasabah berada dalam sistem pelayanan pada PT Bank X yang diperoleh secara langsung melalui observasi pada PT Bank X. Simulasi dalam penelitian ini menggunakan bantuan Software Microsoft Excel.
  • 6. Hasil Dan Pembahasan Berikut data kedatangan nasabah setiap hari kerja pada PT Bank X selama satu minggu hari kerja (Lihat Tabel 1).
  • 7. Hasil Dan Pembahasan Adapun rata-rata tingkat kedatangan nasabah dan rata-rata tingkat pelayanan teller dapat dilihat pada Tabel 2 berikut. Pada PT Bank X Jumlah kedatangan rata- rata persatuan waktu (l) dalam Tabel 3 dapatdihitung menggunakan persamaan (1). PT Bank X dalam proses transaksi memiliki standar waktu pelayanan untuk masing- masing telleryaitu sebanyak 3 menit dalam upaya mempertahankan tingkat produktivitas (Darwis, 2014) .
  • 8. Hasil Dan Pembahasan Maka jumlah rata-rata tingkat pelayanan (m ) menggunakan persamaan (2) adalah 20 orang yang diperoleh dari: μ = 1 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 60 menit = 20 Pada model sistem antrean yang digunakan PT Bank X adalah Multi Channel-Single Phase atau jalur berganda, maka peneliti dapat menganalisis menggunakan model B: Multiple Channel Query System (M/M/S) seperti pada Lampiran 2 dan Lampiran 3 yang dirangkum pada Tabel 3 berikut. m = 1orang x 60 menit = 20 3 menit
  • 9. Hasil Dan Pembahasan Berdasarkan Tabel 4, dengan jumlah jalur yang terbuka (M) adalah 2 teller dapat dijelaskan bahwa: a. Probabilitas terdapat 0 orang dalam sistem (P0 ) = Prob (num in sys=k) Probabilitas terdapat 0 orang dalam sistem terendah terjadi pada jam kerja 09:00 - 10:00 yaitu sebesar 0,13 atau 13%. Pada jam kerja tersebut pelayanan teller dalam keadaan sepi sangat kecil, semakin besar persentasenya maka memungkinkan semakin besar pelayanan teller dalam keadaan sepi.
  • 10. Hasil Dan Pembahasan b. Tingkat utilitas atau kesibukan teller (r ) = Average serverutilization Rata-rata tingkat utilitas atau kesibukan teller paling tinggi terjadi pada jam kerja 09:00- 10:00 sebesar 0,78 atau 78%. Hal ini berarti bahwa tingkat utilitas atau kesibukan teller yang melayani nasabah dalam kondisi ramai, nasabah akan merasa lebih nyaman apabila datang pada siang hari setelah jam istirahat untuk meminimalisir lamanya mengantre di teller. Semakin tinggi persentase nilai r maka tingkat kesibukan teller semakin besar. c. Rata- rata jumlah nasabah dalam sistem (Ls )= Average number in the system Rata-rata jumlah nasabah dalam sistem terpanjang terjadi pada jam kerja 09:00- 10:00 yaitu sebanyak 3,88 atau 4 orang. Pada kondisi ini nasabah diharuskan mengantre menunggu nomor antrean dipanggil untuk memperoleh pelayanan teller.
  • 11. Hasil Dan Pembahasan d. Rata - ratajumlah nasabah dalam antrean (Lq ) = Average number in the queue Rata-rata jumlah nasabah dalam antrean terpanjang terjadi pada jam kerja 09:00 - 10:00 yaitu sebanyak 2,33 atau 2 orang. Pada jam kerja tersebut diakibatkan oleh banyaknya nasabah yang mengantre, rata-rata jumlah nasabah dalam antrean menggambarkan panjangnya antrean seorang nasabah untuk memperoleh pelayanan dalam sistem antrean. e. Waktu rata-rata yang dihabiskan seorang nasabah dalam sistem (Ws ) = Average time in the system Waktu rata-rata yang dihabiskan seorang nasabah dalam sistem terpanjang terjadi pada jam kerja 09:00-10:00 yaitu sebanyak 7,51 menit. Pada jam kerja tersebut sistem antrean dalam keadaan sibuk karena adanya nasabah yang menunggu untuk memperoleh pelayanan dalam sistem.
  • 12. Hasil Dan Pembahasan f. Waktu rata-rata yang dihabiskan seorang nasabah untuk menunggu dalam antrean terpanjang terjadi pada jam kerja 09:00- 10:00 yaitu sebanyak 4,51 menit.
  • 13. Kesimpulan Berdasarkan simulasi diperoleh kesimpulan bahwa untuk mengoptimalkan serta mempertahankan pelayanan pada Bank X dilakukan penambahan teller pada jam kerja pukul 09:00-10:00 sehingga pengurangan waktu rata-rata yang dihabiskan seorang nasabah untuk menunggu dalam antrean yaitu dari sebanyak 4,51 menit setelah dilakukan penambahan teller menjadi 0,1 menit. Selain itu terjadi pula pengurangan nasabah yang mengantre dari 2 orang menjadi 0 orang. Model antrean yang tepat digunakan pada PT Bank X adalah Multi Channel- Single Phase dan disiplin pelayanan First Come First Served (FCFS).