SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 49
Proses Sosialisasi dan
Pembentukan Kepribadian
Nama Kelompok 1 :
• Andrew Angga
• Bella N. Collent
• Elvira
• Fanny
• Herawaty
• Hermawanty
• Monica O. Tantri
• Nathania M
Pengertian Sosialisasi
 Sosialisasi menurut Charlotte Buhler adalah proses yang
membantu individu individu belajar dan menyesuaikan diri,
bagaimana cara hidup dan berpikir kelompoknya agar dia
dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya.
 Sosialisasi menurut Peter Burger adalah suatu proses
ketika seorang anak belajar menjadi anggota yang
berpartisipasi dalam masyarakat.
 Sosialisasi menurut Bruce J. Cohen adalah proses proses
manusia mempelajari tata cara kehidupan dalam
masyarakat, untuk memperoleh kepribadian dan
membangun kapasitasnya agar berfungsi dengan baik sebagai
individu maupun sebagai anggota atau kelompoknya.
 Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer
kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke
generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat.
Proses Sosialisasi
1. Tahap Persiapan ( preparatory stage )
Tahap ini dialami sejak mausia dilahirkan, saat seseorang
anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya,
termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri
sendiri.
2. Tahap Meniru ( play stage )
Tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya seorang
anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh
orangdewasa . Anak mulai menyadari tentang apa yang
dilakukan seorang ibu dan apa yang diharapkan seorang ibu
dari anak. Dengan kata lain, kemampuan untuk
menempatkan diri pada posisi orang lain juga mulai
terbentuk pada tahap ini. Kesadaran bahwa dunia sosial
manusia berisikan banyak orang telah mulai terbentuk.
3. Tahap siap bertindak ( game stage )
Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan
digantikan oleh peran yang secara langsung dimainkan
sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya
menempatkan diri pada posisi orang lain pun meningkat
sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara
bersama-sama. Dia mulai menyadari adanya tuntutan
untuk membela dan bekerja sama dengan temannya. Pada
tahap ini lawan berinteraksi semakin banyak dan
hubunganya semakin kompleks.
4. Tahap Penerimaan norma kolektif ( generalized stage )
Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Dia sudah
dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara
luas. ia dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan orang-
orang yang berinteraksi dengannya tapi juga dengan
masyarakat luas.
Tujuan dan Fungsi
Sosialisasi
Fungsi sosialisasi : membentuk kepribadian yang
baik, yang selaras dengan harapan dan tujuan
masyarakat.
Tujuan sosialisasi :
1. Seseorang mampu menjadi anggota masyarakat
yang baik.
2. Seseorang dapat menyesuaikan tingkah lakunya
sesuai dengan harapan / nilai dan norma
masyarakat.
3. Seseorang akan lebih mengenal dirinya sendiri
dalam lingkungan sosialnya.
4. Seseorang akan menyadari eksistensi dirnya
terhadap masyarakat di sekelilingnya.
Agen Sosialisasi
Keluarga (kinship)
Keluarga inti agen sosialisasi meliputi ayah, ibu, saudara
kandung, tinggal secara bersama-sama dalam suatu rumah.
Sedangkan pada masyarakat yang menganut sistem
kekerabatan diperluas agen sosialisasinya menjadi lebih luas.
Menurut Gertrudge Jaeger peranan para agen sosialisasi
dalam sistem keluarga pada tahap awal sangat besar karena
anak sepenuhnya berada dalam ligkugan keluarganya
terutama orang tuanya sendiri.
Teman pergaulan
Teman pergaulan pertama kali didapatkan manusia ketika ia
mampu berpergian ke luar rumah. Pada awalnya, teman
bermain dimaksudkan sebagai kelompok yang bersifat
rekreatif, namun dapat pula memberikan pengaruh dalam
proses sosialisasi setelah keluarga. Puncak pengaruh teman
bermain adalah pada masa remaja. Kelompok bermain lebih
banyak berperan dalam membentuk kepribadian seorang
individu.
Lembaga pendidikan formal (sekolah)
Menurut Dreeben, dalam lembaga pendidikan formal
seseorang belajar membaca, menulis, dan berhitung. Aspek
lain yang juga dipelajari adalah aturan-aturan mengenai
kemandirian, prestasi , universalisme, dan kekhasan. Di
lingkungan rumah seorang anak mengharapkan bantuan dari
orang tuanya dalam melaksanakan berbagai pekerjaan,
tetapi di sekolah sebagian besar tugas sekolah harus
dilakukan sendiri dengan penuh rasa tanggung jawab.
Media massa
Yang termasuk kelompok media massa di sini adalah media
cetak (surat kabar, majalah) media elektronik (radio,
televisi). Besarnya pengaruh media sangat tergantung pada
kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan.
Contoh:
• Penayangan acara SmackDown! di televisi diyakini telah
menyebabkan penyimpangan perilaku anak-anak dalam
Agen-agen lain
• Selain keluarga, sekolah, kelompok bermain dan media
massa, sosialisasi juga dilakukan oleh institusi agama,
tetangga, organisasi rekreasional, masyarakat, dan
lingkungan pekerjaan. Semuanya membantu seseorang
membentuk pandangannya sendiri tentang dunianya dan
membuat presepsi mengenai tindakan-tindakan yang pantas
dan tidak pantas dilakukan. Dalam beberapa kasus,
pengaruh-pengaruh agen-agen ini sangat besar.
Tipe Sosialisasi
1. Formal : melalui lembaga yang dibentuk oleh pemerintah
dan masyarakat, mempunyai aturan tertulis yang cukup
detil
Contoh : pendidikan di sekolah
2. Nonformal : melalui lembaga yang dibentuk oleh
masyarakat, mempunyai aturan tertulis secara global
Contoh : lembaga kursus
3. Informal : dalam pergaulan yang bersifat kekeluargaan.
Contoh : antara anggota keluarga, antara teman
sebaya, sesama anggota klub
Faktor Faktor
Penghambat Sosialisasi
Faktor Faktor Penghambat Sosialisasi
1. Kemampuan berbahasa
2. Kepandaian bergaul
3. Kehidupan masyarakat yang terisolir
4. Kesulitas dalam melakukan komunikasi
5. Hambatan alam
6. Adanya perbedaan kelakuan antara satu individu dengan
individu lain
7. Perubahan dalam masyarakat akibat modernisasi
8. Terjadinya kesenjangan kebudayaan antarkelompok dalam
masyarakat
Faktor faktor Yang
Memengaruhi
Sosialisasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi Sosialisasi :
1. Kematangan Fisik Seseorang
- Berkaitan erat dengan usia seseorang.
- Untuk mensosialisasikan cara-cara berbahasa dan melakukan
beberapa keterampilan dasar.
- Perlu mekanisme sosialisasi agar generasi baru
menginternalisasikan pola budaya untuk mengatur
perilakunya.
- Perilaku manusia tidak dapat diatur melalui struktur
genetik.
2. Lingkungan atau Sarana Sosialisasi
1. Interaksi dengan sesama
- Untuk pertumbuhan kecerdasan dan emosional
seseorang.
- Dapat mempelajari tentang hak, kewajiban, dan
tanggung jawab.
- Merupakan cara untuk melatih seseorang hidup
bermasyarakat.
2. Bahasa
- Berisi simbol untuk memahami simbol lainnya.
- Digunakan untuk memahami realitas sosial, mengkomunikasikan
gagasan, dan menyatakan pandangan dan nilai seseorang kepada
orang lain.
3.Kasih sayang
- Untuk menciptakan lingkungan sosial yang kondusif bagi proses
sosialisasi.
- Diperlukan bagi kesehatan mental dan fisik seseorang.
- Juga sebagai sarana komunikasi dan bekerja sama.
3. Keinginan yang Kuat
- Merupakan faktor terpenting dalam proses sosialisasi.
- Keinginan bisa berupa keinginan untuk melakukan sesuatu dengan
baik,kepuasan untuk mencapai prestasi pribadi, dan kebutuhan akan
prestasi.
Contoh : Seorang siswa akan berusaha belajar giat agar memperoleh
nilai bagus dalam suatu ujian atau tugas.
Jenis Sosialisasi
• Sosialisasi primer
Peter L. Berger dan Luckmann mendefinisikan sosialisasi
primer sebagai sosialisasi pertama yang dijalani individu
semasa kecil dengan belajar menjadi anggota masyarakat
(keluarga). Sosialisasi primer berlangsung saat anak berusia
1-5 tahun atau saat anak belum masuk ke sekolah. Anak
mulai mengenal anggota keluarga dan lingkungan keluarga.
Secara bertahap dia mulai mampu membedakan dirinya
dengan orang lain di sekitar keluarganya.
• Sosialisasi sekunder
Sosialisasi sekunder adalah suatu proses sosialisasi lanjutan
setelah sosialisasi primer yang memperkenalkan individu ke
dalam kelompok tertentu dalam masyarakat. Bentuk-
bentuknya adalah resosialisasi dan desosialisasi. Dalam
proses resosialisasi, seseorang diberi suatu identitas diri
yang baru. Sedangkan dalam proses desosialisasi, seseorang
mengalami 'pencabutan' identitas diri yang lama.
Pola Sosialisasi
a. Sosialisasi represif : mengutamakan ketaatan anak kepada
orang tuanya.
Cirinya:
1) menghukum perilaku yang keliru.
2) kepatuhan anak kepada orang tua
3) komunikasi sebagai perintah
4) sosialisasi berpusat pada orang tua
5) anak memperhatikan harapan orang tua
Contoh :
Pak Herman menginginkan anaknya selalu disiplin dalam
hidup. Ia sering memarahi dan bahkan memukul setiap kali
anaknya tidak disiplin.
b. Sosialisasi partisipasi / partisipatoris : mengutamakan
adanya partisipasi pada anak.
Cirinya:
1) memberi imbalan bagi perilaku baik
Contoh :
Setiap kali naik kelas, Iwan selalu diberi uang atau
hadiah oleh ayahnya.
Kepribadian
Pengertian kepribadian
• Koentjaraningrat, dalam bukunya yang berjudul
"Pengantar Antropologi I", menyatakan bahwa
kepribadian adalah susunan dari unsur-unsur akal dan
jiwa yang menentukan tingkah laku atau
tindakan seseorang.
• Theodore M. Newcomb, adalah seorang ahli sosiologi
berkebangsaan Amerika Serikat. Ia menyatakan bahwa
kepribadian adalah organisasi sikap yang dimiliki
seseorang sebagai latar belakang dari perilakunya. Hal
ini berarti bahwa kepribadian menunjukkan organisasi
dari sikap-sikap seorang individu untuk berbuat,
mengetahui, berpikir, dan merasakan secara khusus
apabila ia berhubungan dengan orang lain atau ketika ia
menghadapi suatu masalah atau keadaan.
• M. A. W. Brower, berpendapat bahwa kepribadian
adalah corak tingkah laku sosial seorang individu yang
meliputi kekuatan, dorongan, keinginan, opini, dan
sikap-sikap seseorang.
Susunan Kepribadian
Susunan Kepribadian
Perilaku manusia ditentukan oleh naluri, dorongan, refleksi,
atau kelakuan manusia yang tidak lagi dipengaruhi dan
ditentukan oleh akal dan jiwanya, seperti tindakan yang
membabi buta.
Unsur -unsur akal dan jiwa yang menentukan perbedaan
perilaku tiap-tiap individu itu meliputi berikut :
1. Pengetahuan
Pengetahuan individu terisi dengan fantasi, pemahaman,
dan konsep yang lahir dari pengalaman mengenai
bermacam-macam hal yang berbeda dalam lingkungan
individu tersebut.
2. Perasaan
Perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia
yang menghasilkan penilaian positif atau negative terhadap
sesuatu.
• Dorongan Naluri
Dorongan naluri adalah kemauan yang sudah merupakan
naluri pada setiap manusia. Ada tujuh macam naluri yaitu
sebagai berikut :
1) Dorongan untuk mempertahankan hidup
2) Dorongan seksual
3) Dorongan untuk mencari makan
4) Dorongan untuk bergaul dan berinteraksi dengan
sesama manusia
5) Dorongan untuk berbakti
6) Dorongan akan keindahan bentuk, warna, suara, gerak
7) Dorongan untuk meniru tingkah sesamanya
Faktor faktor
Pembentuk
Kepribadian
a. Faktor Biologis (Heredity)
Warisan biologis memengaruhi kehidupan manusia,setiap
manusia mempunyai warisan biologis yang unik, berbeda dari
orang lain. Artinya tidak ada seorang pun di dunia ini yang
mempunyai karakteristik fisik yang sama persis dengan
orang lain.
Keadaan ini membawa pengaruh pada kepribadian seseorang.
Perkembangan potensi warisan biologis dipengaruhi oleh
pengalaman sosial seseorang.
b. Faktor kebudayaan
Antara manusia, alam, dan kebudayaan mempunyai
hubungan yang sangat erat dan saling memengaruhi.
Manusia berusaha untuk mengubah alam agar sesuai dengan
kebudayaannya guna memenuhi kebutuhan hidup.
Sementara itu kebudayaan memberikan andil yang besar
dalam memberikan warna kepribadian anggota
masyarakatnya.
c. Faktor geografis
Perbedaan iklim, topografi, dan sumber daya alam
menyebabkan manusia harus menyesuaikan diri terhadap
alam. Melalui penyesuaian diri itu, dengan sendirinya pola
perilaku masyarakat dan kebudayaannyapun dipengaruhi oleh
alam. Misalnya orang yang hidup di pinggir pantai dengan
mata pencaharian sebagai nelayan mempunyai kepribadian
yang berbeda dengan orang yang tinggal di daerah
pertanian.
Mereka memiliki nada bicara yang lebih keras daripada
orang-orang yang tinggal di daerah pertanian, karena harus
menyamai dengan debur suara ombak. Hal itu terbawa
dalam kehidupan sehari-hari dan telah menjadi
kepribadiannya.
d. Faktor pengalaman kelompok
1. Kelompok acuan
Pembentukan kepribadian seseorang sangat ditentukan oleh
pola hubungan dengan keluarga serta temannya. Peran
kelompok teman dalam perkembnagan kepribadian akan
mulai berkurang dengan semakin teerpencarnya mereka
stealah menamatkan SMA atau SMK.
2. Kelompok majemuk
Kelompok majemuk menunjuk pada kenyataan masyarakat
yang lebih beraneka ragam. Bermacam-macam kelompok ini
memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang aneka nilai
dan norma dalam masyarakat.
e. Faktor pengalaman unik
Setiap orang mempunyai kepribadian yang berbeda dengan
orang lain, walaupun orang itu berasal dari keluarga yang
sama, dibesarkan dalam kebudayaan yang sapula. Walaupun
mereka pernah mendapatkan pengalaman yang serupa dalam
beberapa hal, namun berbeda dalam beberapa hal lainnya.
Mengingat pengalaman setiap orang adalah unik dan tidak
ada pengalaman siapapun yang secara sempurna
menyamainya.
Menurut Paul B. Horton, pengalaman tidaklah sekedar
bertambah, akan tetapi menyatu. Pengalaman yang telah
dilewati memberikan warna tersendiri dalam kepribadian
dan menyatu dalam kepribadian itu, setelah itu baru hadir
pengalaman berikutnya.
Kebudayaan dan
Kepribadian
• Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi,
kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta
masyarakat.
• Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan
keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat
seseorang sebagai anggota masyarakat.
• Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan merupakan
keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya
manusia dalam rangka kehidupan masyrakat yang dijadikan
milik diri manusia dengan belajar
Unsur unsur
Kebudayaan
Koentjaraningrat (1985) menyebutkan ada tujuh unsur-
unsur kebudayaan. Ia menyebutnya sebagai isi pokok
kebudayaan. Ketujuh unsur kebudayaan universal tersebut
adalah :
1. Kesenian
2. Sistem teknologi dan peralatan
3. Sistem organisasi masyarakat
4. Bahasa
5. Sistem mata pencaharian hidup
6. Sistem pengetahuan
7. Sistem religi
Wujud Kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan
menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
1.Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk
kumpulan ide-ide, gagasan,nilai-nilai,norma-norma,
peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak tidak
dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak
dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga
masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan
mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari
kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku
hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
2.Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan
berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini
sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini
terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling
berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan
manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang
berdasarkan adat tata kelakuan.
3.Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil
dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam
masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat
diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling
konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam
kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud
kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud
kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan
ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan
(aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
Komponen
Kebudayaan
Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan
masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam
kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang
dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah
liat, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga
mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang,
stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan
mesin cuci.
Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak
yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa
dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.
Pengaruh Kebudayaan
Terhadap
Kepribadian
• Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar factor
kedaerahan. Di sini dijumpai kepribadian yang saling berbeda
antara individu-individu yang merupakan anggota suatu
masyarakat tertentu, karena masing-masing tinggal di
daerah yang tidak sama dan dengan kebudayaan-kebudayaan
khusus yang tidak sama pula. Contoh adat-istiadat
melamar mempelai di Minangkabau berbeda dengan adat-
istiadat melamar mempelai di Lampung.
• Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda (urban dan
rural ways of life). Contoh perbedaan antara anak yang
dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di
desa. Anak kota terlihat lebih berani untuk menonjolkan
diri di antara teman-temannya dan sikapnya lebih terbuka
untuk menyesuaikan diri dengan perubahan sosial dan
kebudayaan tertentu. Sedangkan seorang anak yang
dibesarkan di desa lebih mempunyai sikap percaya diri
sendiri dan lebih banyak mempunyai sikap menilai (sense of
value).
Kebudayaan khusus kelas sosial. Di dalam setiap masyarakat
akan dijumpai lapisan sosial karena setiap masyarakat
mempunyai sikap menghargai yang tertentu pula.
Kebudayaan khusus atas asar agama. Agama juga mempunyai
pengaruh besar di dalam membentuk kepribadian seorang
individu. Bahkan adanya berbagai madzhab di dalam satu
agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda pula di
kalangan umatnya.
Kebudayaan berdasarkan profesi. Pekerjaan atau keahlian juga
memberi pengaruh besar pada kepribadian seseorang.
Kepribadian seorang dokter, misalnya, berbeda dengan
kepribadian seorang pengacara, dan itu semua berpengaruh
pada suasana kekeluargaan dan cara-cara mereka bergaul.
Sekian dari kelompok 1

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadianSosialisasi dan-pembentukan-kepribadian
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadianFathur Marah
 
Sosialisasi sbg pembentukan kepribadian
Sosialisasi sbg pembentukan kepribadianSosialisasi sbg pembentukan kepribadian
Sosialisasi sbg pembentukan kepribadianMeita Purnamasari
 
Sosialisasi dan Kepribadian
Sosialisasi  dan KepribadianSosialisasi  dan Kepribadian
Sosialisasi dan KepribadianLilly
 
Sosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadian
Sosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadianSosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadian
Sosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadianRidho Satria
 
Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian
Sosialisasi dan Pembentukan KepribadianSosialisasi dan Pembentukan Kepribadian
Sosialisasi dan Pembentukan KepribadianSam Michael
 
Makalah Sosialisasi
Makalah SosialisasiMakalah Sosialisasi
Makalah SosialisasiEsti Dyah
 
Media massa dan proses sosialisasi
Media massa dan proses sosialisasiMedia massa dan proses sosialisasi
Media massa dan proses sosialisasiPedroped Pedroro
 
Makalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 raha
Makalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 rahaMakalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 raha
Makalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 rahaOperator Warnet Vast Raha
 
Definisi dan agen sosiologi PPT
Definisi dan agen sosiologi PPTDefinisi dan agen sosiologi PPT
Definisi dan agen sosiologi PPTDheea Resta
 
Materi training kepribadian dan leadership - Created by Jamaludin -
Materi training kepribadian dan leadership - Created by Jamaludin -Materi training kepribadian dan leadership - Created by Jamaludin -
Materi training kepribadian dan leadership - Created by Jamaludin -Jamaludin S.Pd
 
sosialisasi kelas X semester 2
sosialisasi kelas X semester 2sosialisasi kelas X semester 2
sosialisasi kelas X semester 2Sandra Nehemia
 
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasiFathur Marah
 
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2Fathur Marah
 
Kepribadian (Sosiolog)
Kepribadian (Sosiolog)Kepribadian (Sosiolog)
Kepribadian (Sosiolog)Nadia Tsalisa
 
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Operator Warnet Vast Raha
 
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianYusuf Harfi
 

Was ist angesagt? (20)

Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadianSosialisasi dan-pembentukan-kepribadian
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian
 
Sosialisasi sbg pembentukan kepribadian
Sosialisasi sbg pembentukan kepribadianSosialisasi sbg pembentukan kepribadian
Sosialisasi sbg pembentukan kepribadian
 
Sosialisasi dan Kepribadian
Sosialisasi  dan KepribadianSosialisasi  dan Kepribadian
Sosialisasi dan Kepribadian
 
Sosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadian
Sosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadianSosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadian
Sosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadian
 
Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian
Sosialisasi dan Pembentukan KepribadianSosialisasi dan Pembentukan Kepribadian
Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian
 
Makalah Sosialisasi
Makalah SosialisasiMakalah Sosialisasi
Makalah Sosialisasi
 
Media massa dan proses sosialisasi
Media massa dan proses sosialisasiMedia massa dan proses sosialisasi
Media massa dan proses sosialisasi
 
Makalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 raha
Makalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 rahaMakalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 raha
Makalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 raha
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Definisi dan agen sosiologi PPT
Definisi dan agen sosiologi PPTDefinisi dan agen sosiologi PPT
Definisi dan agen sosiologi PPT
 
Sosialisasi
SosialisasiSosialisasi
Sosialisasi
 
Materi training kepribadian dan leadership - Created by Jamaludin -
Materi training kepribadian dan leadership - Created by Jamaludin -Materi training kepribadian dan leadership - Created by Jamaludin -
Materi training kepribadian dan leadership - Created by Jamaludin -
 
Makalah lingkungan kerja
Makalah lingkungan kerjaMakalah lingkungan kerja
Makalah lingkungan kerja
 
sosialisasi kelas X semester 2
sosialisasi kelas X semester 2sosialisasi kelas X semester 2
sosialisasi kelas X semester 2
 
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
 
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2
 
Kepribadian (Sosiolog)
Kepribadian (Sosiolog)Kepribadian (Sosiolog)
Kepribadian (Sosiolog)
 
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
 
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 

Andere mochten auch

Keluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikan
Keluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikanKeluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikan
Keluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikanCNVIP
 
Sosiologi: Agen-agen, Bentuk, Tipe dan Pola Sosiologi
Sosiologi: Agen-agen, Bentuk, Tipe dan Pola SosiologiSosiologi: Agen-agen, Bentuk, Tipe dan Pola Sosiologi
Sosiologi: Agen-agen, Bentuk, Tipe dan Pola Sosiologipearlshafira
 
Bab II hakikat manusia dan sosial
Bab II hakikat  manusia dan sosialBab II hakikat  manusia dan sosial
Bab II hakikat manusia dan sosialPotpotya Fitri
 
Moral wajib notes
Moral wajib notesMoral wajib notes
Moral wajib notesElayne Khaw
 
Application of combined support vector machines in process fault diagnosis
Application of combined support vector machines in process fault diagnosisApplication of combined support vector machines in process fault diagnosis
Application of combined support vector machines in process fault diagnosisDr.Pooja Jain
 
Concept release comment s x
Concept release comment s xConcept release comment s x
Concept release comment s xArthur Mboue
 
The most misunderstood
The most misunderstoodThe most misunderstood
The most misunderstoodDan Billingsly
 
Assessing ABS players table
Assessing ABS players tableAssessing ABS players table
Assessing ABS players tableArthur Mboue
 
Jeffrey_GustoCV
Jeffrey_GustoCVJeffrey_GustoCV
Jeffrey_GustoCVjeff gusto
 

Andere mochten auch (16)

Keluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikan
Keluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikanKeluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikan
Keluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikan
 
Sosiologi: Agen-agen, Bentuk, Tipe dan Pola Sosiologi
Sosiologi: Agen-agen, Bentuk, Tipe dan Pola SosiologiSosiologi: Agen-agen, Bentuk, Tipe dan Pola Sosiologi
Sosiologi: Agen-agen, Bentuk, Tipe dan Pola Sosiologi
 
Bab II hakikat manusia dan sosial
Bab II hakikat  manusia dan sosialBab II hakikat  manusia dan sosial
Bab II hakikat manusia dan sosial
 
Moral wajib notes
Moral wajib notesMoral wajib notes
Moral wajib notes
 
Benton titlepage3
Benton titlepage3Benton titlepage3
Benton titlepage3
 
Hiermona God
Hiermona GodHiermona God
Hiermona God
 
Clase c (w205)
Clase c (w205)Clase c (w205)
Clase c (w205)
 
Application of combined support vector machines in process fault diagnosis
Application of combined support vector machines in process fault diagnosisApplication of combined support vector machines in process fault diagnosis
Application of combined support vector machines in process fault diagnosis
 
UI_Artchitecture
UI_ArtchitectureUI_Artchitecture
UI_Artchitecture
 
OSL E&P Statement
OSL E&P StatementOSL E&P Statement
OSL E&P Statement
 
Frazer soccer
Frazer soccerFrazer soccer
Frazer soccer
 
Concept release comment s x
Concept release comment s xConcept release comment s x
Concept release comment s x
 
The most misunderstood
The most misunderstoodThe most misunderstood
The most misunderstood
 
Ot baptism john
Ot baptism johnOt baptism john
Ot baptism john
 
Assessing ABS players table
Assessing ABS players tableAssessing ABS players table
Assessing ABS players table
 
Jeffrey_GustoCV
Jeffrey_GustoCVJeffrey_GustoCV
Jeffrey_GustoCV
 

Ähnlich wie Proses Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian

Ähnlich wie Proses Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian (20)

Tugas sosiologi sosialisasi
Tugas sosiologi sosialisasiTugas sosiologi sosialisasi
Tugas sosiologi sosialisasi
 
Tugas sosiologi
Tugas sosiologiTugas sosiologi
Tugas sosiologi
 
Tugas sosiologi sosialisasi
Tugas sosiologi sosialisasiTugas sosiologi sosialisasi
Tugas sosiologi sosialisasi
 
Tugas sosiologi
Tugas sosiologiTugas sosiologi
Tugas sosiologi
 
Sosiologi Sosialisasi
Sosiologi SosialisasiSosiologi Sosialisasi
Sosiologi Sosialisasi
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
 
Proses sosialisasi sebagai proses pembentuk kepribadian
Proses  sosialisasi sebagai proses pembentuk kepribadianProses  sosialisasi sebagai proses pembentuk kepribadian
Proses sosialisasi sebagai proses pembentuk kepribadian
 
Sosialisasi
SosialisasiSosialisasi
Sosialisasi
 
Sosialisasi
SosialisasiSosialisasi
Sosialisasi
 
Materi sosiologi kelas x
Materi sosiologi kelas xMateri sosiologi kelas x
Materi sosiologi kelas x
 
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
 
Topik 7 sosialisasi
Topik 7 sosialisasiTopik 7 sosialisasi
Topik 7 sosialisasi
 
SOSIALISASI_pptx.pptx
SOSIALISASI_pptx.pptxSOSIALISASI_pptx.pptx
SOSIALISASI_pptx.pptx
 
Sosialisasi
SosialisasiSosialisasi
Sosialisasi
 
Asigment
AsigmentAsigment
Asigment
 
Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)
Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)
Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)
 
Agen agen sosialisasi
Agen agen sosialisasiAgen agen sosialisasi
Agen agen sosialisasi
 
Sos pend
Sos pendSos pend
Sos pend
 

Kürzlich hochgeladen

Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DAbdiera
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 

Proses Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian

  • 2. Nama Kelompok 1 : • Andrew Angga • Bella N. Collent • Elvira • Fanny • Herawaty • Hermawanty • Monica O. Tantri • Nathania M
  • 4.  Sosialisasi menurut Charlotte Buhler adalah proses yang membantu individu individu belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup dan berpikir kelompoknya agar dia dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya.  Sosialisasi menurut Peter Burger adalah suatu proses ketika seorang anak belajar menjadi anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat.  Sosialisasi menurut Bruce J. Cohen adalah proses proses manusia mempelajari tata cara kehidupan dalam masyarakat, untuk memperoleh kepribadian dan membangun kapasitasnya agar berfungsi dengan baik sebagai individu maupun sebagai anggota atau kelompoknya.  Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat.
  • 6. 1. Tahap Persiapan ( preparatory stage ) Tahap ini dialami sejak mausia dilahirkan, saat seseorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri sendiri. 2. Tahap Meniru ( play stage ) Tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orangdewasa . Anak mulai menyadari tentang apa yang dilakukan seorang ibu dan apa yang diharapkan seorang ibu dari anak. Dengan kata lain, kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain juga mulai terbentuk pada tahap ini. Kesadaran bahwa dunia sosial manusia berisikan banyak orang telah mulai terbentuk.
  • 7. 3. Tahap siap bertindak ( game stage ) Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri pada posisi orang lain pun meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara bersama-sama. Dia mulai menyadari adanya tuntutan untuk membela dan bekerja sama dengan temannya. Pada tahap ini lawan berinteraksi semakin banyak dan hubunganya semakin kompleks. 4. Tahap Penerimaan norma kolektif ( generalized stage ) Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Dia sudah dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas. ia dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan orang- orang yang berinteraksi dengannya tapi juga dengan masyarakat luas.
  • 9. Fungsi sosialisasi : membentuk kepribadian yang baik, yang selaras dengan harapan dan tujuan masyarakat. Tujuan sosialisasi : 1. Seseorang mampu menjadi anggota masyarakat yang baik. 2. Seseorang dapat menyesuaikan tingkah lakunya sesuai dengan harapan / nilai dan norma masyarakat. 3. Seseorang akan lebih mengenal dirinya sendiri dalam lingkungan sosialnya. 4. Seseorang akan menyadari eksistensi dirnya terhadap masyarakat di sekelilingnya.
  • 11. Keluarga (kinship) Keluarga inti agen sosialisasi meliputi ayah, ibu, saudara kandung, tinggal secara bersama-sama dalam suatu rumah. Sedangkan pada masyarakat yang menganut sistem kekerabatan diperluas agen sosialisasinya menjadi lebih luas. Menurut Gertrudge Jaeger peranan para agen sosialisasi dalam sistem keluarga pada tahap awal sangat besar karena anak sepenuhnya berada dalam ligkugan keluarganya terutama orang tuanya sendiri. Teman pergaulan Teman pergaulan pertama kali didapatkan manusia ketika ia mampu berpergian ke luar rumah. Pada awalnya, teman bermain dimaksudkan sebagai kelompok yang bersifat rekreatif, namun dapat pula memberikan pengaruh dalam proses sosialisasi setelah keluarga. Puncak pengaruh teman bermain adalah pada masa remaja. Kelompok bermain lebih banyak berperan dalam membentuk kepribadian seorang individu.
  • 12. Lembaga pendidikan formal (sekolah) Menurut Dreeben, dalam lembaga pendidikan formal seseorang belajar membaca, menulis, dan berhitung. Aspek lain yang juga dipelajari adalah aturan-aturan mengenai kemandirian, prestasi , universalisme, dan kekhasan. Di lingkungan rumah seorang anak mengharapkan bantuan dari orang tuanya dalam melaksanakan berbagai pekerjaan, tetapi di sekolah sebagian besar tugas sekolah harus dilakukan sendiri dengan penuh rasa tanggung jawab. Media massa Yang termasuk kelompok media massa di sini adalah media cetak (surat kabar, majalah) media elektronik (radio, televisi). Besarnya pengaruh media sangat tergantung pada kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan. Contoh: • Penayangan acara SmackDown! di televisi diyakini telah menyebabkan penyimpangan perilaku anak-anak dalam
  • 13. Agen-agen lain • Selain keluarga, sekolah, kelompok bermain dan media massa, sosialisasi juga dilakukan oleh institusi agama, tetangga, organisasi rekreasional, masyarakat, dan lingkungan pekerjaan. Semuanya membantu seseorang membentuk pandangannya sendiri tentang dunianya dan membuat presepsi mengenai tindakan-tindakan yang pantas dan tidak pantas dilakukan. Dalam beberapa kasus, pengaruh-pengaruh agen-agen ini sangat besar.
  • 15. 1. Formal : melalui lembaga yang dibentuk oleh pemerintah dan masyarakat, mempunyai aturan tertulis yang cukup detil Contoh : pendidikan di sekolah 2. Nonformal : melalui lembaga yang dibentuk oleh masyarakat, mempunyai aturan tertulis secara global Contoh : lembaga kursus 3. Informal : dalam pergaulan yang bersifat kekeluargaan. Contoh : antara anggota keluarga, antara teman sebaya, sesama anggota klub
  • 17. Faktor Faktor Penghambat Sosialisasi 1. Kemampuan berbahasa 2. Kepandaian bergaul 3. Kehidupan masyarakat yang terisolir 4. Kesulitas dalam melakukan komunikasi 5. Hambatan alam 6. Adanya perbedaan kelakuan antara satu individu dengan individu lain 7. Perubahan dalam masyarakat akibat modernisasi 8. Terjadinya kesenjangan kebudayaan antarkelompok dalam masyarakat
  • 19. Faktor-faktor yang mempengaruhi Sosialisasi : 1. Kematangan Fisik Seseorang - Berkaitan erat dengan usia seseorang. - Untuk mensosialisasikan cara-cara berbahasa dan melakukan beberapa keterampilan dasar. - Perlu mekanisme sosialisasi agar generasi baru menginternalisasikan pola budaya untuk mengatur perilakunya. - Perilaku manusia tidak dapat diatur melalui struktur genetik. 2. Lingkungan atau Sarana Sosialisasi 1. Interaksi dengan sesama - Untuk pertumbuhan kecerdasan dan emosional seseorang. - Dapat mempelajari tentang hak, kewajiban, dan tanggung jawab. - Merupakan cara untuk melatih seseorang hidup bermasyarakat.
  • 20. 2. Bahasa - Berisi simbol untuk memahami simbol lainnya. - Digunakan untuk memahami realitas sosial, mengkomunikasikan gagasan, dan menyatakan pandangan dan nilai seseorang kepada orang lain. 3.Kasih sayang - Untuk menciptakan lingkungan sosial yang kondusif bagi proses sosialisasi. - Diperlukan bagi kesehatan mental dan fisik seseorang. - Juga sebagai sarana komunikasi dan bekerja sama. 3. Keinginan yang Kuat - Merupakan faktor terpenting dalam proses sosialisasi. - Keinginan bisa berupa keinginan untuk melakukan sesuatu dengan baik,kepuasan untuk mencapai prestasi pribadi, dan kebutuhan akan prestasi. Contoh : Seorang siswa akan berusaha belajar giat agar memperoleh nilai bagus dalam suatu ujian atau tugas.
  • 22. • Sosialisasi primer Peter L. Berger dan Luckmann mendefinisikan sosialisasi primer sebagai sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar menjadi anggota masyarakat (keluarga). Sosialisasi primer berlangsung saat anak berusia 1-5 tahun atau saat anak belum masuk ke sekolah. Anak mulai mengenal anggota keluarga dan lingkungan keluarga. Secara bertahap dia mulai mampu membedakan dirinya dengan orang lain di sekitar keluarganya. • Sosialisasi sekunder Sosialisasi sekunder adalah suatu proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer yang memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu dalam masyarakat. Bentuk- bentuknya adalah resosialisasi dan desosialisasi. Dalam proses resosialisasi, seseorang diberi suatu identitas diri yang baru. Sedangkan dalam proses desosialisasi, seseorang mengalami 'pencabutan' identitas diri yang lama.
  • 23.
  • 25. a. Sosialisasi represif : mengutamakan ketaatan anak kepada orang tuanya. Cirinya: 1) menghukum perilaku yang keliru. 2) kepatuhan anak kepada orang tua 3) komunikasi sebagai perintah 4) sosialisasi berpusat pada orang tua 5) anak memperhatikan harapan orang tua Contoh : Pak Herman menginginkan anaknya selalu disiplin dalam hidup. Ia sering memarahi dan bahkan memukul setiap kali anaknya tidak disiplin. b. Sosialisasi partisipasi / partisipatoris : mengutamakan adanya partisipasi pada anak. Cirinya: 1) memberi imbalan bagi perilaku baik Contoh : Setiap kali naik kelas, Iwan selalu diberi uang atau hadiah oleh ayahnya.
  • 26.
  • 28. Pengertian kepribadian • Koentjaraningrat, dalam bukunya yang berjudul "Pengantar Antropologi I", menyatakan bahwa kepribadian adalah susunan dari unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau tindakan seseorang. • Theodore M. Newcomb, adalah seorang ahli sosiologi berkebangsaan Amerika Serikat. Ia menyatakan bahwa kepribadian adalah organisasi sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang dari perilakunya. Hal ini berarti bahwa kepribadian menunjukkan organisasi dari sikap-sikap seorang individu untuk berbuat, mengetahui, berpikir, dan merasakan secara khusus apabila ia berhubungan dengan orang lain atau ketika ia menghadapi suatu masalah atau keadaan. • M. A. W. Brower, berpendapat bahwa kepribadian adalah corak tingkah laku sosial seorang individu yang meliputi kekuatan, dorongan, keinginan, opini, dan sikap-sikap seseorang.
  • 30. Susunan Kepribadian Perilaku manusia ditentukan oleh naluri, dorongan, refleksi, atau kelakuan manusia yang tidak lagi dipengaruhi dan ditentukan oleh akal dan jiwanya, seperti tindakan yang membabi buta. Unsur -unsur akal dan jiwa yang menentukan perbedaan perilaku tiap-tiap individu itu meliputi berikut : 1. Pengetahuan Pengetahuan individu terisi dengan fantasi, pemahaman, dan konsep yang lahir dari pengalaman mengenai bermacam-macam hal yang berbeda dalam lingkungan individu tersebut. 2. Perasaan Perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang menghasilkan penilaian positif atau negative terhadap sesuatu.
  • 31. • Dorongan Naluri Dorongan naluri adalah kemauan yang sudah merupakan naluri pada setiap manusia. Ada tujuh macam naluri yaitu sebagai berikut : 1) Dorongan untuk mempertahankan hidup 2) Dorongan seksual 3) Dorongan untuk mencari makan 4) Dorongan untuk bergaul dan berinteraksi dengan sesama manusia 5) Dorongan untuk berbakti 6) Dorongan akan keindahan bentuk, warna, suara, gerak 7) Dorongan untuk meniru tingkah sesamanya
  • 33. a. Faktor Biologis (Heredity) Warisan biologis memengaruhi kehidupan manusia,setiap manusia mempunyai warisan biologis yang unik, berbeda dari orang lain. Artinya tidak ada seorang pun di dunia ini yang mempunyai karakteristik fisik yang sama persis dengan orang lain. Keadaan ini membawa pengaruh pada kepribadian seseorang. Perkembangan potensi warisan biologis dipengaruhi oleh pengalaman sosial seseorang. b. Faktor kebudayaan Antara manusia, alam, dan kebudayaan mempunyai hubungan yang sangat erat dan saling memengaruhi. Manusia berusaha untuk mengubah alam agar sesuai dengan kebudayaannya guna memenuhi kebutuhan hidup. Sementara itu kebudayaan memberikan andil yang besar dalam memberikan warna kepribadian anggota masyarakatnya.
  • 34. c. Faktor geografis Perbedaan iklim, topografi, dan sumber daya alam menyebabkan manusia harus menyesuaikan diri terhadap alam. Melalui penyesuaian diri itu, dengan sendirinya pola perilaku masyarakat dan kebudayaannyapun dipengaruhi oleh alam. Misalnya orang yang hidup di pinggir pantai dengan mata pencaharian sebagai nelayan mempunyai kepribadian yang berbeda dengan orang yang tinggal di daerah pertanian. Mereka memiliki nada bicara yang lebih keras daripada orang-orang yang tinggal di daerah pertanian, karena harus menyamai dengan debur suara ombak. Hal itu terbawa dalam kehidupan sehari-hari dan telah menjadi kepribadiannya.
  • 35. d. Faktor pengalaman kelompok 1. Kelompok acuan Pembentukan kepribadian seseorang sangat ditentukan oleh pola hubungan dengan keluarga serta temannya. Peran kelompok teman dalam perkembnagan kepribadian akan mulai berkurang dengan semakin teerpencarnya mereka stealah menamatkan SMA atau SMK. 2. Kelompok majemuk Kelompok majemuk menunjuk pada kenyataan masyarakat yang lebih beraneka ragam. Bermacam-macam kelompok ini memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang aneka nilai dan norma dalam masyarakat.
  • 36. e. Faktor pengalaman unik Setiap orang mempunyai kepribadian yang berbeda dengan orang lain, walaupun orang itu berasal dari keluarga yang sama, dibesarkan dalam kebudayaan yang sapula. Walaupun mereka pernah mendapatkan pengalaman yang serupa dalam beberapa hal, namun berbeda dalam beberapa hal lainnya. Mengingat pengalaman setiap orang adalah unik dan tidak ada pengalaman siapapun yang secara sempurna menyamainya. Menurut Paul B. Horton, pengalaman tidaklah sekedar bertambah, akan tetapi menyatu. Pengalaman yang telah dilewati memberikan warna tersendiri dalam kepribadian dan menyatu dalam kepribadian itu, setelah itu baru hadir pengalaman berikutnya.
  • 38. • Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. • Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. • Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan merupakan keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyrakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar
  • 40. Koentjaraningrat (1985) menyebutkan ada tujuh unsur- unsur kebudayaan. Ia menyebutnya sebagai isi pokok kebudayaan. Ketujuh unsur kebudayaan universal tersebut adalah : 1. Kesenian 2. Sistem teknologi dan peralatan 3. Sistem organisasi masyarakat 4. Bahasa 5. Sistem mata pencaharian hidup 6. Sistem pengetahuan 7. Sistem religi
  • 42. Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak. 1.Gagasan (Wujud ideal) Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan,nilai-nilai,norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut. 2.Aktivitas (tindakan) Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan.
  • 43. 3.Artefak (karya) Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
  • 45. Kebudayaan material Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci. Kebudayaan nonmaterial Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.
  • 47. • Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar factor kedaerahan. Di sini dijumpai kepribadian yang saling berbeda antara individu-individu yang merupakan anggota suatu masyarakat tertentu, karena masing-masing tinggal di daerah yang tidak sama dan dengan kebudayaan-kebudayaan khusus yang tidak sama pula. Contoh adat-istiadat melamar mempelai di Minangkabau berbeda dengan adat- istiadat melamar mempelai di Lampung. • Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda (urban dan rural ways of life). Contoh perbedaan antara anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota terlihat lebih berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya dan sikapnya lebih terbuka untuk menyesuaikan diri dengan perubahan sosial dan kebudayaan tertentu. Sedangkan seorang anak yang dibesarkan di desa lebih mempunyai sikap percaya diri sendiri dan lebih banyak mempunyai sikap menilai (sense of value).
  • 48. Kebudayaan khusus kelas sosial. Di dalam setiap masyarakat akan dijumpai lapisan sosial karena setiap masyarakat mempunyai sikap menghargai yang tertentu pula. Kebudayaan khusus atas asar agama. Agama juga mempunyai pengaruh besar di dalam membentuk kepribadian seorang individu. Bahkan adanya berbagai madzhab di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda pula di kalangan umatnya. Kebudayaan berdasarkan profesi. Pekerjaan atau keahlian juga memberi pengaruh besar pada kepribadian seseorang. Kepribadian seorang dokter, misalnya, berbeda dengan kepribadian seorang pengacara, dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara-cara mereka bergaul.