Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Friedrich Nietzsche membahas konsep kehendak untuk berkuasa sebagai dorongan alamiah manusia untuk tumbuh dan mendominasi.
2. Ia menyarankan untuk menerima kehendak berkuasa sebagai bagian dari diri manusia alih-alih mengutuknya.
3. Nietzsche melihat kehidupan secara positif dan mengajak manusia untuk merayakan ke
3. BIOGRAFI FRIEDRICH NIETZSCHE
Friedrich Nietzsche lahir pada 15 Oktober 1844 di Röcken-bei-
Lützen, Kerajaan Prusia.
Seorang putra dari pendeta Lutheran Carl Ludwig Nietzsche
(1813-1849) dan Franziska.
Mempunyai nama lajang Oehler (1826-1897). Ia menyandang
nama tersebut untuk menghormati kaisar Prusia Friedrich
Wilhelm IV karena memiliki tanggal lahir yang sama.
Pada tahun 1858, Nietzsche bersekolah di Pforta. Ia mendapat
nilai tinggi dalam bidang agama, sastra Jerman dan zaman
klasik.
Tahun 1900, ia meninggal karena penyakit kelamin yang
dideritanya.
4. KONSEP KEHENDAK UNTUK BERKUASA
Konsep kehendak untuk berkuasa adalah
salah satu konsep yang paling banyak
menarik perhatian dari pemikiran Nietzsche.
Dengan konsep ini, Nietzsche melihat
manusia tidak lebih dari sekedar insting-
insting alamiahnya (natural instincts) yang
mirip dengan hewan, maupun mahluk hidup
lainnya.
5. Nietzsche juga mengungkap “Jika tubuh ini hidup dan
tidak mati, tubuh ini tetap harus memperlakukan tubuh-
tubuh lain sama seperti ia memperlakukan tubuhnya
sendiri. Tubuh itu akan ingin tumbuh, menyebar,
memegang, memenangkan dominasi – bukan karena
soal moralitas atau imoralitas, melainkan karena tubuh itu
hidup, dan karena hidup itu sendiri adalah kehendak
untuk berkuasa.
” Kehendak untuk berkuasa adalah dorongan yang punya
pengaruh cukup besar sekaligus membentuk apapun
yang ada, sekaligus merupakan hasil dari semua proses-
proses realitas itu sendiri.
Berjalannya kehidupan berjalan dengan mekanis tanpa
ada hubungan dengan pencipta dan tanpa arah.
6. Nietzsche dikenal sebagai filsuf yang
melihat dunia secara positif. Ia menyarankan
supaya kita memeluk dunia, dengan segala
aspeknya, dan merayakan kehidupan.
Kehendak berkuasa adalah “afirmasi yang
penuh suka cita pada hidup itu sendiri.”
Hidup memang tak bertujuan dan tak
memiliki nilai. Namun manusia diminta untuk
menerima dan merayakannya sepenuh hati.
7. Nietzsche mengajak kita untuk menerima diri kita apa
adanya, tidak menolak, atau bahkan mengutuk, apa
yang sesungguhnya merupakan dorongan alamiah
kita sebagai manusia, yakni kekuasaan.
“Masa-masa hebat dalam hidup kita”, demikian
tulisnya, “datang ketika kita mendapatkan keberanian
untuk melihat kejahatan-kejahatan di dalam diri kita
sebagai bagian terbaik dari kita.” Dengan penerimaan
ini, kekuasaan tidak lagi menjadi perusak, tetapi bisa
didorong sebagai kekuatan untuk mencipta.
8. KESIMPULAN
Konsep pemikiran Netzsche secara garis besar membahas
tentang hasrat manusia untuk berkuasa. Hidup dalam dunia yang
saat ini dan bagaimana untuk dapat memaksimalkan kehidupan
kita untuk mencapai sebuah keberhasilan, kesenangan,
kepuasan.
Dalam artian, mereka ingin melakukan sesuatu dengan cara yang
terbaik. Bukan sekadar kepuasan belaka.
Dalam bidang olahraga misalnya, para peminat olahraga, atlet,
ataupun ilmuwan olahraga memerlukan latihan untuk mencapai
keberhasilan. Harus optimis, tekun belajar, demi mencapai
keberhasilan.
Namun disisi keoptimisan kita, harus tertanam kesportifitasan.
Sikap seperti ini, yang patut kita junjung tinggi. Respect dan
menghargai sesama, walaupun sedang dalam persaingan.