1. Riya' dan sum'ah adalah perbuatan tercela yang dilarang karena merupakan bentuk syirik kecil.
2. Riya' adalah melakukan amal ibadah atau kebajikan hanya untuk dipuji orang lain, bukan semata-mata karena Allah.
3. Berbuat baik hanya jika dilihat orang lain menunjukkan ketidakikhlasan dalam beribadah kepada Allah.
2. Riya’ dan sum’ah merupakan perbuatan tercela dan
merupakan syirik kecil yang hukumnya haram. Riya’
sebagai salah satu sifat orang munafik yang seharusnya
dijauhi oleh orang mukmin.
Definisi lainnya:
I.Riya’ adalah seseorang beramal shalih dengan maksud
untuk dilihat/dipuji oleh orang lain, ataupun seseorang
melakukan suatu amalan agar orang lain bisa melihatnya
kemudian memuji dirinya. II.riya’ adalah sum’ah, yakni
melakukan suatu amalan agar orang lain mendengar apa
yang dilakukan, sehingga pujian dan ketenaran pun
datang.
III.Riya’ dan sum’ah derivatnya merupakan perbuatan
dosa dan merupakan sifat orang-orang munafik.
3. An-nisa 124 : “Sesungguhnya orang-rang munafik itu menipu
Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan jika
mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas,
mereka bermaksud riya’ ( dengan shalat itu ) dihadapan
manusia, dan tidaklah mereka dzkiri kepada Allah kecuali
sedikit sekali.”
sebuah hadis Rasulullah bercerita, ”Di hari kiamat nanti ada
orang yang mati syahid diperintahkan oleh Allah untuk masuk
ke neraka. Lalu orang itu melakukan protes, ‘Wahai Tuhanku,
aku ini telah mati syahid dalam perjuangan membela agama-
Mu, mengapa aku dimasukkan ke neraka?’ Allah menjawab,
‘Kamu berdusta dalam berjuang. Kamu hanya ingin
mendapatkan pujian dari orang lain, agar dirimu dikatakan
sebagai pemberani
4. Niat bukan karena Allah
Tidak ikhlas
Mengada-ada
Pilih kasih
Ingin dipuji
Mengharap imbalan
5. a. Tidak akan berbuat baik jika tidak dilihat orang
lain atau tidak ada imbalan baginya
b. Melakukan amal saleh tanpa dasar, hanya ikut-
ikutan (Q.S. 17 : 36)
c. Tampak rajin penuh semangat jika amal
perbuatannya dilihat atau dipuji-puji orang.
d. Ucapannya selalu menunjukkan bahwa dia yang
paling hebat, paling tinggi dan paling mampu.
6. • Seorang hamba dalam beribadah menginginkan selain Allah. Dia
senang orang lain tahu/melihat apa yang diperbuatnya. Dia tidak
menunjukkan keikhlasan dalam beribadah kepada Allah dan ini
termasuk jenis nifaq.
• Seorang hamba beribadah dengan tujuan dan keinginannya ikhlas
karena Allah, namun ketika manusia melihat ibadahnya maka ia
bertambah giat dalam beribadah serta membaguskan ibadahnya. Ini
termasuk perbuatan syirik tersembunyi.
• Seorang hamba beribadah pada awalnya ikhlas karena Allah dan
sampai selesai keadaannya masih demikian, namun pada akhir
ibadahnya dipuji oleh manusia dan ia merasa bangga dengan pujian
manusia tersebut serta ia mendapatkan apa yang diinginkannya
(dunia, missal: dengan memperoleh kedudukan di masyarakat dll).
7. • Riya’ badaniyah, yaitu perbuatan riya’ dengan menampakkan
badan/jasadnya kurus karena banyaknya ibadah sehingga ia disebut
sebagai orang ABID (Ahli Ibadah).
• Riya’ dari sisi penampilan atau model. Seperti orang yang berpenampilan
compang-camping agar ia dilihat seperti orang yang berlaku/berbuat
zuhud 1).
• Riya’ pada ucapan, misal orang yang memberat-beratkan suaranya.
• Riya’ dengan amalan.
• Riya’ dengan teman dan orang-orang yang mengunjunginya. Misal:
Teman
teman/orang-orang yang mengunjunginya adalah para ustadz/ulama,
maka ia menjadi bangga dan mengharap pujian dari hal tersebut.
• Riya’ dengan mencela dirinya dihadapan manusia.
• Seorang beramal dengan amal ketaatan dan tidak seorangpun
mengetahuinya, ia tidak ingin tenar. Akan tetapi jika ia dilihat manusia, ia
menginginkan diawali/dihormati dengan pengucapan salam.
• Menjadikan perbuatan ikhlasnya itu sebagai wasilah terhadap apa yang
dia inginkan.
8. • Lebih berbahaya dari fitnah Dajjal.
• Riya’ menjadi sebab azab di Neraka.
• Riya’ adalah cirri perbuatan orang-
orang Munafiq.
9. 1. Terhapusnya pahala yang sudah
diperbuat
2. Sombong dan membanggakan diri
3. Tidak menghargai kelebihan orang lain
4. Selalu ingin dipuji dan dihormati
10. • Mengetahui jenis-jenis amalan yang
diperuntukkan untuk dunia dan mengetahui
jenis-jenis riya’ serta factor-faktor pendorong
perbuatan riya’
• Mengetahui keagungan Allah Azza wa Jalla.
• Mengenal/mengetahui apa yang telah Allah
persiapkan untuk akhir kehidupan.
• Takut dari beramal untuk kepentingan dunia.
11. Sifat riya dapat memberangus seluruh
amal kebaikan, bagaikan air hujan yang
menimpa debu di atas bebatuan.
Allah SWT berfirman QS. Al-Furqan [25] :
23