SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
BAB II

                                      FEMINISME

A. GERAKAN FEMINISME DAN PERKEMBANGANNYA

           Kesetaraan kedudukan antara perempuan dengan laki-laki, tidak lepas dari
  perjuangan yang dilakukan oleh kaum perempuan dalam rangka memperjuangkan
  haknya. Keberadaan kaum perempuan didominasi oleh kaum laki-laki yang kebanyakan
  menindas kaum perempuan. Kaum perempuan tidak diperbolehkan mengeluarkan
  pendapatnya terhadap oleh kaum laki-laki. Sehingga menimbulkan suatu gerakan, yaitu
  gerakan feminisme. “Feminisme (tokohnya disebut Feminis) adalah sebuah gerakan
  perempuan yang menuntut emansipasi atau kesamaan dan keadilan hak dengan pria.
  Feminisme sebagai filsafat dan gerakan berkaitan dengan Era Pencerahan di Eropa yang
  dipelopori oleh Lady Mary Wortley Montagu dan Marquis de Condorcet”.1

           Setelah Revolusi Amerika 1776 dan Revolusi Perancis pada 1792 berkembang
  pemikiran bahwa posisi perempuan kurang beruntung daripada laki-laki dalam realitas
  sosialnya. Ketika itu, perempuan, baik dari kalangan atas, menengah ataupun bawah,
  tidak memiliki hak-hak seperti hak untuk mendapatkan pendidikan, berpolitik, hak atas
  milik dan pekerjaan. Pada awalnya gerakan ditujukan untuk mengakhiri masa-masa
  pemasungan terhadap kebebasan perempuan.

           Secara umum kaum perempuan (feminin) merasa dirugikan dalam semua bidang
  dan dinomor duakan oleh kaum laki-laki (maskulin) dalam bidang sosial, pekerjaan,
  pendidikan, dan politik khususnya, terutama dalam masyarakat yang bersifat patriarki.
  Dalam masyarakat tradisional yang berorientasi Agraris, kaum laki-laki cenderung




  1
      Bagus Pramono dan Herlianto. ----. Feminisme . 24 Februari 2012, http://id.wikipedia.org



                                                                               feminisme         |2
ditempatkan di depan, di luar rumah, sementara kaum perempuan di dalam rumah. Situasi
ini mulai mengalami perubahan ketika datangnya era Liberalisme di Eropa dan terjadinya
Revolusi Perancis di abad ke-XVIII yang merambah ke Amerika Serikat dan ke seluruh
dunia. Pada 1785 perkumpulan masyarakat ilmiah untuk perempuan pertama kali
didirikan di Middelburg, sebuah kota di selatan Belanda “Gerakan feminisme dimulai
pada abad ke-19 di Amerika Serikat dengan fokus gerakan pada satu isu yaitu untuk
mendapatkan hak memilih (The Right to vote). Pada saat itu, kaum perempuan dianggap
sebagai warga Negara kelas dua yang disamakan dengan anak di bawah umur yang tidak
boleh ikut pemilihan umum”.2 “Kata feminisme dicetuskan pertama kali oleh aktivis
sosialis utopis, Charles Fourier pada tahun 1837. Pergerakan yang berpusat di Eropa ini
berpindah ke Amerika dan berkembang pesat sejak publikasi John Stuart Mill,
"Perempuan sebagai Subyek" ( The Subjection of Women) pada tahun (1869)”.3

               Pada Tahun 1948, sejumlah wanita berkumpul di Seneca Falls, New York
        untuk menuntut hak-hak mereka sebagai reaksi terhadap pelarangan pada wanita
        untuk bicara di depan umum. Pada pertemuan ini ada 4 hal yang menjadi tuntutan
        para wanita tersebut, yaitu:
        a. Mengubah Undang-undang perkawinan yang menjadikan wanita dan hartanya
           mutlak berada di bawah kekuasaan suaminya
        b. Memberi jalan untuk meningkatkan pendidikan wanita
        c. Menuntut hak-hak wanita untuk bekerja
        d. Memberikan hak penuh untuk berpolitik.4
        Gelombang feminisme di Amerika Serikat mulai lebih keras bergaung pada era
        perubahan dengan terbitnya buku The Feminine Mystique yang ditulis oleh Betty
        Friedan di tahun 1963. Buku ini ternyata berdampak luas, lebih-lebih setelah Betty
        Friedan membentuk organisasi wanita bernama National Organization for Woman
        (NOW) di tahun 1966 gemanya kemudian merambat ke segala bidang kehidupan.
        Dalam bidang perundangan, tulisan Betty Fredman berhasil mendorong
        dikeluarkannya Equal Pay Right (1963) sehingga kaum perempuan bisa menikmati
        kondisi kerja yang lebih baik dan memperoleh gaji sama dengan laki-laki untuk
        pekerjaan yang sama, dan Equal Right Act (1964) dimana kaum perempuan
        mempunyai hak pilih secara penuh dalam segala bidang. 5

2
    http://groups.google.com
3
    Bagus Pramono dan Herlianto, ----, Feminisme, 24 Februari 2012, http://id.wikipedia.org
4
    M. I. Hendrarti (2 April 2008), Sejarah feminism dan Perkembangannya, 26 Februari 2012,
    http://staff.Undip.ac.id

                                                                              feminisme       |3
Dalam bukunya, Friedan mengatakan bahwa peran tradisional wanita
            sebagai ibu dan subyek yang mengerjakan pekerjaan rumah tangga adalah faktor
            penyebab utama wanita tidak dapat mengembangkan kepribadiannya. Selanjutnya
            dikatakan bahwa wanita tidak selalu harus kawin dan mempunyai anak. Wanita
            dapat mengembangkan dirinya untuk menjadi apa saja, seperti yang dilakukan oleh
            kaum pria.6
             Gerakan feminisme menjadi suatu kejutan besar bagi masyarakat, karena gerakan
ini memberikan kesadaran baru terutama bagi kaum perempuan, bahwa peran tradisional
perempuan ternyata menempatkan perempuan pada posisi yang tidak menguntungkan.
Feminisme yang berkembang di AS pada tahun 1960-an adalah usaha untuk
menyadarkan kaum perempuan bahwa mereka adalah golongan tertindas. Pekerjaan yang
dilakukan perempuan di sektor domestik (rumah tangga) dikampanyekan sebagai hal
yang tidak produktif. Institusi keluarga dituding sebagai lembaga “old-age evil”, sehingga
gerakan ini berkembang menjadi perempuan untuk dibebaskan dari penjara rumah tangga
dan membenci pria. Pria dianggap sebagai sosok figure yang menindas, dan figure yang
takut disaingi oleh perempuan. Oleh karena itu ada sekelompok feminisme yang menjadi
lesbian dengan mottonya “ heterosexsual is rape”7

             Gerakan feminisme yang begitu gencar dilakukan oleh kaum feminis tentu saja
juga mendapat banyak tantangan bahkan di Negara liberal seperti halnya AS dimana
sesungguhnya ide dan gerakan apa saja bebas berkembang di sana. Golongan yang paling
menentang adalah kalangan konservatif ekstrim (ultra-right). “Gerakan feminisme dicap
sebagai gerakan yang dapat menggoncang kestabilan institusi keluarga, karena gerakan
ini dituding sebagai gerakan yang „anti-family, anti-children, anti future”. Dari berbagai
kritikan tersebut, “tokoh feminis seperti Hilary Rose, Evelyn Fox Keller, Sandra Harding,
dan Donna Haraway menawarkan suatu kemungkinan terbentuknya genre sains yang
berlandas pada nilai-nilai perempuan yang anti-eksploitasi dan bersifat egaliter. Gagasan
itu mereka sebut sebagai sains feminis (feminist science)“.8



5
    Bagus Pramono dan Herlianto, ----, Feminisme, 24 Februari 2012, http://id.wikipedia.org.
6
     http://artikel.sabda.org/feminisme.
7
    Bagus Pramono dan Herlianto, ----, Feminisme, 24 Februari 2012, http://id.wikipedia.org.
8
    Ibid.
                                                                              feminisme        |4
Gerakan feminisme telah membawa banyak perubahan. Perempuan telah masuk
  ke segala sektor yang tadinya dimonopoli oleh kaum pria, tidak hanya di AS tetapi juga
  di seluruh dunia termasuk Indonesia. Di Indonesia kita lihat perempuan aktif diberbagai
  sektor kehidupan seperti kesehatan, pendidikan, transportasi, politik, ekonomi,
  pertahanan dan keamanan dan sebagainya. Namun demikian kita tidak menutup mata
  bahwa feminisme ternyata telah menimbulkan krisis identitas terhadap feminisme itu
  sendiri. Kenyataannya perempuan yang aktif di sektor publik pun ternyata masih
  mendambakan perkawinan dan mempunyai anak untuk memenuhi kebutuhan
  alamiahnya. Kaum perempuan yang ingin bebas ternyata masih saja mendambakan
  perlindungan dan komitmen dari pria. Perempuan di mata pria sudah dianggap sebagai
  super woman. Seharusnya tidak ada lagi kata-kata seperti „ladies first‟ dan sebagainya
  karena perempuan telah dianggap mampu melindungi dirinya sendiri.

B. MACAM-MACAM ALIRAN FEMINISME
  Ada beberapa aliran mengenai feminisme di dunia, di antaranya yaitu:
  1. Feminisme Liberal
            Feminis Liberal ialah pandangan untuk menempatkan perempuan yang
     memiliki kebebasan secara penuh dan individual. Aliran ini menyatakan bahwa
     kebebasan dan kesamaan berakar pada rasionalitas dan pemisahan antara dunia privat
     dan publik. Menurut mereka, setiap manusia punya kapasitas untuk berpikir dan
     bertindak secara rasional, begitu pula pada perempuan. Akar ketertindasan dan
     keterbelakngan pada perempuan ialah karena disebabkan oleh kesalahan perempuan
     itu sendiri. Perempuan harus mempersiapkan diri agar mereka bisa bersaing di dunia
     dalam kerangka "persaingan bebas" dan punya kedudukan setara dengan lelaki.
            Tokoh aliran ini adalah Naomi Wolf, sebagai "Feminisme Kekuatan" yang
     merupakan solusi. Kini perempuan telah mempunyai kekuatan dari segi pendidikan




                                                                         feminisme    |5
dan pendapatan, dan perempuan harus terus menuntut persamaan haknya serta
   saatnya kini perempuan bebas berkehendak tanpa tergantung pada lelaki.
             Feminisme liberal mengusahakan untuk menyadarkan wanita bahwa mereka
   adalah golongan tertindas. Pekerjaan yang dilakukan wanita di sektor domestik
   dikampanyekan sebagai hal yang tidak produktif dan menempatkab wanita pada
   posisi sub-ordinat. Budaya masyarakat Amerika yang materialistis, mengukur segala
   sesuatu dari materi, dan individualis sangat mendukung keberhasilan feminisme.
   Wanita-wanita tergiring keluar rumah, berkarier dengan bebas dan tidak tergantung
   lagi pada pria.9
2. Feminisme Radikal
           Trend ini muncul sejak pertengahan tahun 70-an aliran ini menawarkan
   ideologi "perjuangan separatisme perempuan". Pada sejarahnya, aliran ini muncul
   sebagai reaksi atas kultur seksisme atau dominasi sosial berdasar jenis kelamin di
   Barat pada tahun 1960an, utamanya melawan kekerasan seksual dan industri
   pornografi. Pemahaman penindasan laki-laki terhadap perempuan adalah satu fakta
   dalam sistem masyarakat yang sekarang ada. Dan gerakan ini adalah sesuai namanya
   yang "radikal".10

3. Feminisme postcolonial

                Dasar pandangan ini berakar di penolakan universalitas pengalaman
   perempuan. Pengalaman perempuan yang hidup di negara dunia ketiga (koloni/bekas
   koloni) berbeda dengan prempuan berlatar belakang dunia pertama. Perempuan dunia
   ketiga menanggung beban penindasan lebih berat karena selain mengalami
   pendindasan berbasis gender, mereka juga mengalami penindasan antar bangsa, suku,
   ras, dan agama. Dimensi kolonialisme menjadi fokus utama feminisme poskolonial
   yang pada intinya menggugat penjajahan, baik fisik, pengetahuan, nilai-nilai, cara
   pandang, maupun mentalitas masyarakat. Beverley Lindsay dalam bukunya



   9
        Bagus Pramono dan Herlianto, ----, Feminisme, 24 Februari 2012, http://id.wikipedia.org.
   10
        Ibid.

                                                                             feminisme        |6
Comparative Perspectives on Third World Women: “The Impact of Race, Sex, and
   Class”, menyatakan, “hubungan ketergantungan yang didasarkan atas ras, jenis
   kelamin, dan kelas sedang dikekalkan oleh institusi-institusi ekonomi, sosial, dan
   pendidikan.”11

4. Feminisme Post Modern
            Ide Posmo, menurut anggapan mereka ialah ide yang anti absolut dan anti
   otoritas, gagalnya modernitas dan pemilahan secara berbeda-beda tiap fenomena
   sosial karena penentangannya pada penguniversalan pengetahuan ilmiah dan sejarah.
   Mereka berpendapat bahwa gender tidak bermakna identitas atau struktur social.12
5. Feminisme Anarkis
            Feminisme Anarkisme lebih bersifat sebagai suatu paham politik yang mencita-
   citakan masyarakat sosialis dan menganggap negara dan laki-laki adalah sumber
   permasalahan yang sesegera mungkin harus dihancurkan.13
6. Feminisme Sosialisme
            Sebuah faham yang berpendapat "Tak Ada Sosialisme tanpa Pembebasan
   Perempuan. Tak Ada Pembebasan Perempuan tanpa Sosialisme". Feminisme sosialis
   berjuang untuk menghapuskan sistem pemilikan. Lembaga perkawinan yang
   melegalisir pemilikan pria atas harta dan pemilikan suami atas istri dihapuskan seperti
   ide Marx yang menginginkan suatu masyarakat tanpa kelas, tanpa pembedaan
   gender.14
7. Feminisme Marxis
                Aliran ini memandang masalah perempuan dalam kerangka kritik kapitalisme.
   Asumsinya sumber penindasan perempuan berasal dari eksploitasi kelas dan cara
   produksi. Teori Friedrich Engels dikembangkan menjadi landasan aliran ini. Status
   perempuan jatuh karena adanya konsep kekayaaan pribadi (private property).
   Kegiatan produksi yang semula bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sendri berubah

   11
        http://artikel.sabda.org/feminisme
   12
        Bagus Pramono dan Herlianto, ----, Feminisme, 24 Februari 2012, http://id.wikipedia.org
   13
        Ibid.
   14
        Ibid.
                                                                             feminisme        |7
menjadi keperluan pertukaran (exchange). Laki-laki mengontrol produksi untuk
   exchange dan sebagai konsekuensinya mereka mendominasi hubungan sosial.
   Sedangkan perempuan direduksi menjadi bagian dari property. Sistem produksi yang
   berorientasi pada keuntungan mengakibatkan terbentuknya kelas dalam masyarakat—
   borjuis dan proletar. Jika kapitalisme tumbang maka struktur masyarakat dapat
   diperbaiki dan penindasan terhadap perempuan dihapus.
             Kaum Feminis Marxis, menganggap bahwa negara bersifat kapitalis yakni
   menganggap bahwa negara bukan hanya sekadar institusi tetapi juga perwujudan dari
   interaksi atau hubungan sosial. Kaum Marxis berpendapat bahwa negara memiliki
   kemampuan untuk memelihara kesejahteraan, namun disisi lain, negara bersifat
   kapitalisme yang menggunakan sistem perbudakan kaum wanita sebagai pekerja.15

8. Feminisme Nordic

              Kaum Feminis Nordic dalam menganalisis sebuah negara sangat berbeda
   dengan pandangan Feminis Marxis maupun Radikal.Nordic yang lebih menganalisis
   Feminisme bernegara atau politik dari praktik-praktik yeng bersifat mikro. Kaum ini
   menganggap bahwa kaum perempuan “harus berteman dengan negara” karena
   kekuatan atau hak politik dan sosial perempuan terjadi melalui negara yang didukung
   oleh kebijakan sosial negara.16

              Gerakan feminisme ditujukan untuk mencapai atau mendapatkan kebebasan
   kaum perempuan yang selama ini ditindas dan tidak dianggap sebagaimana mestinya.
   Ketertindasan kaum perempuan di berbagai tempat menyebabkan mereka merasa
   perlu untuk menuntut kaum yang telah menindasnya. Tetapi pada kenyataannya,
   gerakan ini banyak disalah artikan oleh kaum perempuan itu sendiri. Tidak sedikit
   dari mereka menggunakan kebebasannya dengan sebebas-bebasnya tanpa melihat
   etika dan tempat mereka berada. Atas nama emansipasi pula para wanita melakukan


  15
       Bagus Pramono dan Herlianto, ----, Feminisme, 24 Februari 2012, http://id.wikipedia.org
  16
       (http://artikel.sabda.org/feminisme



                                                                             feminisme           |8
apapun yang mereka inginkan tanpa memperhatikan kewajiban mereka. Seperti yang
terjadi   sekarang   ini,   banyak   yang   menurunkan   kehormatannya    dengan
mengatasnamakan kebebasan. Alangkah baiknya apabila feminisme itu dimanfaatkan
sesuai dengan tujuannya awalnya.




                                                              feminisme      |9
BAB III

                                    PENUTUP

A. Kesimpulan

           Gerakan feminisme yang muncul pertama kali di eropa untuk memperjuangkan
  hak kaum perempuan dan menuntut kesetaraan dengan kaum lelaki dalam berbagai
  bidang. Seperti yang terjadi sebelumnya, kaum perempuan tidak diberikan kebebasan
  untuk mengekspresikan dirinya seperti halnya kaum lelaki. Dalam bukunya, Friedan
  mengatakan bahwa peran tradisional wanita sebagai ibu dan subyek yang mengerjakan
  pekerjaan rumah tangga adalah faktor penyebab utama wanita tidak dapat
  mengembangkan kepribadiannya. Selanjutnya dikatakan bahwa wanita tidak selalu harus
  kawin dan mempunyai anak. Wanita dapat mengembangkan dirinya untuk menjadi apa
  saja, seperti yang dilakukan oleh kaum pria.

           Gerakan ini mendapat berbagai dukungan dan tentangan dari masyarakat dunia.
  Tetapi pada dasarnya, gerakan ini menyadarkan kaum perempuan bahwa, selama ini
  mereka berada di bawah penindasan. Gerakan ini didukung oleh berbagai aliran, di
  antaranya; aliran feminisme liberalis, feminisme sosialis, feminisme radikal, feminisme
  postcolonial, feminisme post modern, feminisme anarkis, feminisme marxisme, dan
  feminisme Nordic.

B. Saran

           Setiap manusia memiliki kedudukan yang sama, terlepas dari apa jenis
  kelaminnya. Ketertindasan yang dirasakan oleh kaum perempuan, baik lahir maupun
  batinnya menjadi alasan mereka untuk memperjuangkan apa yang seharusnya mereka
  peroleh. Tetapi, lebih bijaknya apabila kebebasan yang ada digunakan dengan sebaik-




                                                                     feminisme       | 10
baiknya. Karena pada kenyataannya kebebasan seringkali disalah artikan dan
       disalahgunakan oleh kita. Oleh karena itu, saling menghormati dan menghargai antara
       lawan jenis akan menjadi jalan terbaik untuk menghindari berbagai masalah.

                                     DAFTAR PUSTAKA

Hendrarti, M. I. (2 April 2008). Sejarah feminisme dan Perkembangannya. 26 februari 2012,
http://staff.Undip.ac.id

http://artikel.sabda.org/feminisme

http://id.wikipedia.org

http://groups.google.com

Pramono, Bagus dan Herlianto. ---------. Feminisme. 24 Februari 2012, http://id.wikipedia.org




                                                                            feminisme       | 11

More Related Content

Similar to FEMINISMEGERAKAN

3. liberal dan radikal
3. liberal dan radikal3. liberal dan radikal
3. liberal dan radikalevinurleni
 
Komunikasi Gender 2-3_Feminism Wave(s) and Gender Difference.pptx
Komunikasi Gender 2-3_Feminism Wave(s) and Gender Difference.pptxKomunikasi Gender 2-3_Feminism Wave(s) and Gender Difference.pptx
Komunikasi Gender 2-3_Feminism Wave(s) and Gender Difference.pptxRintaArina
 
Pengantar Teori Feminis.pptx
Pengantar Teori Feminis.pptxPengantar Teori Feminis.pptx
Pengantar Teori Feminis.pptxBayu Aji Nugroho
 
Benarkah kartini mengajarkan emansipasi
Benarkah kartini mengajarkan emansipasiBenarkah kartini mengajarkan emansipasi
Benarkah kartini mengajarkan emansipasiLoneli Costaner
 
GERAKAN FEMINISMA BARAT.ppt
GERAKAN FEMINISMA BARAT.pptGERAKAN FEMINISMA BARAT.ppt
GERAKAN FEMINISMA BARAT.pptnisasolehah1
 
Gender-dan-Kesetaraan.ppt
Gender-dan-Kesetaraan.pptGender-dan-Kesetaraan.ppt
Gender-dan-Kesetaraan.pptDPKPLHNiasBarat
 
Thi week09 kel4
Thi week09 kel4Thi week09 kel4
Thi week09 kel4prescilia
 
TEORI FEMINISME KEL 10 DDIS.pptx
TEORI FEMINISME KEL 10 DDIS.pptxTEORI FEMINISME KEL 10 DDIS.pptx
TEORI FEMINISME KEL 10 DDIS.pptxnandapianie
 
GENERASI MUDA DALAM KEPUNGAN FEMINISME MUSLIM.pptx
GENERASI MUDA DALAM KEPUNGAN FEMINISME MUSLIM.pptxGENERASI MUDA DALAM KEPUNGAN FEMINISME MUSLIM.pptx
GENERASI MUDA DALAM KEPUNGAN FEMINISME MUSLIM.pptxIndriYani55495
 
Peran UN Women dalam Penyelesaian Permasalahan Diskriminasi Perempuan di Afgh...
Peran UN Women dalam Penyelesaian Permasalahan Diskriminasi Perempuan di Afgh...Peran UN Women dalam Penyelesaian Permasalahan Diskriminasi Perempuan di Afgh...
Peran UN Women dalam Penyelesaian Permasalahan Diskriminasi Perempuan di Afgh...Muhammad Yasir Abdad
 
Presentasi isu isu tematik ilmu & feminisme
Presentasi isu isu tematik ilmu & feminismePresentasi isu isu tematik ilmu & feminisme
Presentasi isu isu tematik ilmu & feminismepriyaqfahanif
 
Azman mubarok 16060484145
Azman mubarok   16060484145Azman mubarok   16060484145
Azman mubarok 16060484145vasha pradana
 
Thi week06 kel4
Thi week06 kel4Thi week06 kel4
Thi week06 kel4prescilia
 
Kel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptx
Kel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptxKel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptx
Kel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptxMahesaRifqi
 

Similar to FEMINISMEGERAKAN (20)

3. liberal dan radikal
3. liberal dan radikal3. liberal dan radikal
3. liberal dan radikal
 
hk Gender 1.pptx
hk Gender 1.pptxhk Gender 1.pptx
hk Gender 1.pptx
 
Komunikasi Gender 2-3_Feminism Wave(s) and Gender Difference.pptx
Komunikasi Gender 2-3_Feminism Wave(s) and Gender Difference.pptxKomunikasi Gender 2-3_Feminism Wave(s) and Gender Difference.pptx
Komunikasi Gender 2-3_Feminism Wave(s) and Gender Difference.pptx
 
Revisi feminism
Revisi feminismRevisi feminism
Revisi feminism
 
FEMINISME
FEMINISMEFEMINISME
FEMINISME
 
Pengantar Teori Feminis.pptx
Pengantar Teori Feminis.pptxPengantar Teori Feminis.pptx
Pengantar Teori Feminis.pptx
 
Benarkah kartini mengajarkan emansipasi
Benarkah kartini mengajarkan emansipasiBenarkah kartini mengajarkan emansipasi
Benarkah kartini mengajarkan emansipasi
 
GERAKAN FEMINISMA BARAT.ppt
GERAKAN FEMINISMA BARAT.pptGERAKAN FEMINISMA BARAT.ppt
GERAKAN FEMINISMA BARAT.ppt
 
Gender-dan-Kesetaraan.ppt
Gender-dan-Kesetaraan.pptGender-dan-Kesetaraan.ppt
Gender-dan-Kesetaraan.ppt
 
Thi week09 kel4
Thi week09 kel4Thi week09 kel4
Thi week09 kel4
 
Gender dan Kesetaraan
Gender dan KesetaraanGender dan Kesetaraan
Gender dan Kesetaraan
 
TEORI FEMINISME KEL 10 DDIS.pptx
TEORI FEMINISME KEL 10 DDIS.pptxTEORI FEMINISME KEL 10 DDIS.pptx
TEORI FEMINISME KEL 10 DDIS.pptx
 
GENERASI MUDA DALAM KEPUNGAN FEMINISME MUSLIM.pptx
GENERASI MUDA DALAM KEPUNGAN FEMINISME MUSLIM.pptxGENERASI MUDA DALAM KEPUNGAN FEMINISME MUSLIM.pptx
GENERASI MUDA DALAM KEPUNGAN FEMINISME MUSLIM.pptx
 
Peran UN Women dalam Penyelesaian Permasalahan Diskriminasi Perempuan di Afgh...
Peran UN Women dalam Penyelesaian Permasalahan Diskriminasi Perempuan di Afgh...Peran UN Women dalam Penyelesaian Permasalahan Diskriminasi Perempuan di Afgh...
Peran UN Women dalam Penyelesaian Permasalahan Diskriminasi Perempuan di Afgh...
 
Presentasi isu isu tematik ilmu & feminisme
Presentasi isu isu tematik ilmu & feminismePresentasi isu isu tematik ilmu & feminisme
Presentasi isu isu tematik ilmu & feminisme
 
Azman mubarok 16060484145
Azman mubarok   16060484145Azman mubarok   16060484145
Azman mubarok 16060484145
 
Islam
IslamIslam
Islam
 
Thi week06 kel4
Thi week06 kel4Thi week06 kel4
Thi week06 kel4
 
Kel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptx
Kel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptxKel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptx
Kel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptx
 
Aliran feminis workshop lestari
Aliran feminis workshop lestariAliran feminis workshop lestari
Aliran feminis workshop lestari
 

FEMINISMEGERAKAN

  • 1. BAB II FEMINISME A. GERAKAN FEMINISME DAN PERKEMBANGANNYA Kesetaraan kedudukan antara perempuan dengan laki-laki, tidak lepas dari perjuangan yang dilakukan oleh kaum perempuan dalam rangka memperjuangkan haknya. Keberadaan kaum perempuan didominasi oleh kaum laki-laki yang kebanyakan menindas kaum perempuan. Kaum perempuan tidak diperbolehkan mengeluarkan pendapatnya terhadap oleh kaum laki-laki. Sehingga menimbulkan suatu gerakan, yaitu gerakan feminisme. “Feminisme (tokohnya disebut Feminis) adalah sebuah gerakan perempuan yang menuntut emansipasi atau kesamaan dan keadilan hak dengan pria. Feminisme sebagai filsafat dan gerakan berkaitan dengan Era Pencerahan di Eropa yang dipelopori oleh Lady Mary Wortley Montagu dan Marquis de Condorcet”.1 Setelah Revolusi Amerika 1776 dan Revolusi Perancis pada 1792 berkembang pemikiran bahwa posisi perempuan kurang beruntung daripada laki-laki dalam realitas sosialnya. Ketika itu, perempuan, baik dari kalangan atas, menengah ataupun bawah, tidak memiliki hak-hak seperti hak untuk mendapatkan pendidikan, berpolitik, hak atas milik dan pekerjaan. Pada awalnya gerakan ditujukan untuk mengakhiri masa-masa pemasungan terhadap kebebasan perempuan. Secara umum kaum perempuan (feminin) merasa dirugikan dalam semua bidang dan dinomor duakan oleh kaum laki-laki (maskulin) dalam bidang sosial, pekerjaan, pendidikan, dan politik khususnya, terutama dalam masyarakat yang bersifat patriarki. Dalam masyarakat tradisional yang berorientasi Agraris, kaum laki-laki cenderung 1 Bagus Pramono dan Herlianto. ----. Feminisme . 24 Februari 2012, http://id.wikipedia.org feminisme |2
  • 2. ditempatkan di depan, di luar rumah, sementara kaum perempuan di dalam rumah. Situasi ini mulai mengalami perubahan ketika datangnya era Liberalisme di Eropa dan terjadinya Revolusi Perancis di abad ke-XVIII yang merambah ke Amerika Serikat dan ke seluruh dunia. Pada 1785 perkumpulan masyarakat ilmiah untuk perempuan pertama kali didirikan di Middelburg, sebuah kota di selatan Belanda “Gerakan feminisme dimulai pada abad ke-19 di Amerika Serikat dengan fokus gerakan pada satu isu yaitu untuk mendapatkan hak memilih (The Right to vote). Pada saat itu, kaum perempuan dianggap sebagai warga Negara kelas dua yang disamakan dengan anak di bawah umur yang tidak boleh ikut pemilihan umum”.2 “Kata feminisme dicetuskan pertama kali oleh aktivis sosialis utopis, Charles Fourier pada tahun 1837. Pergerakan yang berpusat di Eropa ini berpindah ke Amerika dan berkembang pesat sejak publikasi John Stuart Mill, "Perempuan sebagai Subyek" ( The Subjection of Women) pada tahun (1869)”.3 Pada Tahun 1948, sejumlah wanita berkumpul di Seneca Falls, New York untuk menuntut hak-hak mereka sebagai reaksi terhadap pelarangan pada wanita untuk bicara di depan umum. Pada pertemuan ini ada 4 hal yang menjadi tuntutan para wanita tersebut, yaitu: a. Mengubah Undang-undang perkawinan yang menjadikan wanita dan hartanya mutlak berada di bawah kekuasaan suaminya b. Memberi jalan untuk meningkatkan pendidikan wanita c. Menuntut hak-hak wanita untuk bekerja d. Memberikan hak penuh untuk berpolitik.4 Gelombang feminisme di Amerika Serikat mulai lebih keras bergaung pada era perubahan dengan terbitnya buku The Feminine Mystique yang ditulis oleh Betty Friedan di tahun 1963. Buku ini ternyata berdampak luas, lebih-lebih setelah Betty Friedan membentuk organisasi wanita bernama National Organization for Woman (NOW) di tahun 1966 gemanya kemudian merambat ke segala bidang kehidupan. Dalam bidang perundangan, tulisan Betty Fredman berhasil mendorong dikeluarkannya Equal Pay Right (1963) sehingga kaum perempuan bisa menikmati kondisi kerja yang lebih baik dan memperoleh gaji sama dengan laki-laki untuk pekerjaan yang sama, dan Equal Right Act (1964) dimana kaum perempuan mempunyai hak pilih secara penuh dalam segala bidang. 5 2 http://groups.google.com 3 Bagus Pramono dan Herlianto, ----, Feminisme, 24 Februari 2012, http://id.wikipedia.org 4 M. I. Hendrarti (2 April 2008), Sejarah feminism dan Perkembangannya, 26 Februari 2012, http://staff.Undip.ac.id feminisme |3
  • 3. Dalam bukunya, Friedan mengatakan bahwa peran tradisional wanita sebagai ibu dan subyek yang mengerjakan pekerjaan rumah tangga adalah faktor penyebab utama wanita tidak dapat mengembangkan kepribadiannya. Selanjutnya dikatakan bahwa wanita tidak selalu harus kawin dan mempunyai anak. Wanita dapat mengembangkan dirinya untuk menjadi apa saja, seperti yang dilakukan oleh kaum pria.6 Gerakan feminisme menjadi suatu kejutan besar bagi masyarakat, karena gerakan ini memberikan kesadaran baru terutama bagi kaum perempuan, bahwa peran tradisional perempuan ternyata menempatkan perempuan pada posisi yang tidak menguntungkan. Feminisme yang berkembang di AS pada tahun 1960-an adalah usaha untuk menyadarkan kaum perempuan bahwa mereka adalah golongan tertindas. Pekerjaan yang dilakukan perempuan di sektor domestik (rumah tangga) dikampanyekan sebagai hal yang tidak produktif. Institusi keluarga dituding sebagai lembaga “old-age evil”, sehingga gerakan ini berkembang menjadi perempuan untuk dibebaskan dari penjara rumah tangga dan membenci pria. Pria dianggap sebagai sosok figure yang menindas, dan figure yang takut disaingi oleh perempuan. Oleh karena itu ada sekelompok feminisme yang menjadi lesbian dengan mottonya “ heterosexsual is rape”7 Gerakan feminisme yang begitu gencar dilakukan oleh kaum feminis tentu saja juga mendapat banyak tantangan bahkan di Negara liberal seperti halnya AS dimana sesungguhnya ide dan gerakan apa saja bebas berkembang di sana. Golongan yang paling menentang adalah kalangan konservatif ekstrim (ultra-right). “Gerakan feminisme dicap sebagai gerakan yang dapat menggoncang kestabilan institusi keluarga, karena gerakan ini dituding sebagai gerakan yang „anti-family, anti-children, anti future”. Dari berbagai kritikan tersebut, “tokoh feminis seperti Hilary Rose, Evelyn Fox Keller, Sandra Harding, dan Donna Haraway menawarkan suatu kemungkinan terbentuknya genre sains yang berlandas pada nilai-nilai perempuan yang anti-eksploitasi dan bersifat egaliter. Gagasan itu mereka sebut sebagai sains feminis (feminist science)“.8 5 Bagus Pramono dan Herlianto, ----, Feminisme, 24 Februari 2012, http://id.wikipedia.org. 6 http://artikel.sabda.org/feminisme. 7 Bagus Pramono dan Herlianto, ----, Feminisme, 24 Februari 2012, http://id.wikipedia.org. 8 Ibid. feminisme |4
  • 4. Gerakan feminisme telah membawa banyak perubahan. Perempuan telah masuk ke segala sektor yang tadinya dimonopoli oleh kaum pria, tidak hanya di AS tetapi juga di seluruh dunia termasuk Indonesia. Di Indonesia kita lihat perempuan aktif diberbagai sektor kehidupan seperti kesehatan, pendidikan, transportasi, politik, ekonomi, pertahanan dan keamanan dan sebagainya. Namun demikian kita tidak menutup mata bahwa feminisme ternyata telah menimbulkan krisis identitas terhadap feminisme itu sendiri. Kenyataannya perempuan yang aktif di sektor publik pun ternyata masih mendambakan perkawinan dan mempunyai anak untuk memenuhi kebutuhan alamiahnya. Kaum perempuan yang ingin bebas ternyata masih saja mendambakan perlindungan dan komitmen dari pria. Perempuan di mata pria sudah dianggap sebagai super woman. Seharusnya tidak ada lagi kata-kata seperti „ladies first‟ dan sebagainya karena perempuan telah dianggap mampu melindungi dirinya sendiri. B. MACAM-MACAM ALIRAN FEMINISME Ada beberapa aliran mengenai feminisme di dunia, di antaranya yaitu: 1. Feminisme Liberal Feminis Liberal ialah pandangan untuk menempatkan perempuan yang memiliki kebebasan secara penuh dan individual. Aliran ini menyatakan bahwa kebebasan dan kesamaan berakar pada rasionalitas dan pemisahan antara dunia privat dan publik. Menurut mereka, setiap manusia punya kapasitas untuk berpikir dan bertindak secara rasional, begitu pula pada perempuan. Akar ketertindasan dan keterbelakngan pada perempuan ialah karena disebabkan oleh kesalahan perempuan itu sendiri. Perempuan harus mempersiapkan diri agar mereka bisa bersaing di dunia dalam kerangka "persaingan bebas" dan punya kedudukan setara dengan lelaki. Tokoh aliran ini adalah Naomi Wolf, sebagai "Feminisme Kekuatan" yang merupakan solusi. Kini perempuan telah mempunyai kekuatan dari segi pendidikan feminisme |5
  • 5. dan pendapatan, dan perempuan harus terus menuntut persamaan haknya serta saatnya kini perempuan bebas berkehendak tanpa tergantung pada lelaki. Feminisme liberal mengusahakan untuk menyadarkan wanita bahwa mereka adalah golongan tertindas. Pekerjaan yang dilakukan wanita di sektor domestik dikampanyekan sebagai hal yang tidak produktif dan menempatkab wanita pada posisi sub-ordinat. Budaya masyarakat Amerika yang materialistis, mengukur segala sesuatu dari materi, dan individualis sangat mendukung keberhasilan feminisme. Wanita-wanita tergiring keluar rumah, berkarier dengan bebas dan tidak tergantung lagi pada pria.9 2. Feminisme Radikal Trend ini muncul sejak pertengahan tahun 70-an aliran ini menawarkan ideologi "perjuangan separatisme perempuan". Pada sejarahnya, aliran ini muncul sebagai reaksi atas kultur seksisme atau dominasi sosial berdasar jenis kelamin di Barat pada tahun 1960an, utamanya melawan kekerasan seksual dan industri pornografi. Pemahaman penindasan laki-laki terhadap perempuan adalah satu fakta dalam sistem masyarakat yang sekarang ada. Dan gerakan ini adalah sesuai namanya yang "radikal".10 3. Feminisme postcolonial Dasar pandangan ini berakar di penolakan universalitas pengalaman perempuan. Pengalaman perempuan yang hidup di negara dunia ketiga (koloni/bekas koloni) berbeda dengan prempuan berlatar belakang dunia pertama. Perempuan dunia ketiga menanggung beban penindasan lebih berat karena selain mengalami pendindasan berbasis gender, mereka juga mengalami penindasan antar bangsa, suku, ras, dan agama. Dimensi kolonialisme menjadi fokus utama feminisme poskolonial yang pada intinya menggugat penjajahan, baik fisik, pengetahuan, nilai-nilai, cara pandang, maupun mentalitas masyarakat. Beverley Lindsay dalam bukunya 9 Bagus Pramono dan Herlianto, ----, Feminisme, 24 Februari 2012, http://id.wikipedia.org. 10 Ibid. feminisme |6
  • 6. Comparative Perspectives on Third World Women: “The Impact of Race, Sex, and Class”, menyatakan, “hubungan ketergantungan yang didasarkan atas ras, jenis kelamin, dan kelas sedang dikekalkan oleh institusi-institusi ekonomi, sosial, dan pendidikan.”11 4. Feminisme Post Modern Ide Posmo, menurut anggapan mereka ialah ide yang anti absolut dan anti otoritas, gagalnya modernitas dan pemilahan secara berbeda-beda tiap fenomena sosial karena penentangannya pada penguniversalan pengetahuan ilmiah dan sejarah. Mereka berpendapat bahwa gender tidak bermakna identitas atau struktur social.12 5. Feminisme Anarkis Feminisme Anarkisme lebih bersifat sebagai suatu paham politik yang mencita- citakan masyarakat sosialis dan menganggap negara dan laki-laki adalah sumber permasalahan yang sesegera mungkin harus dihancurkan.13 6. Feminisme Sosialisme Sebuah faham yang berpendapat "Tak Ada Sosialisme tanpa Pembebasan Perempuan. Tak Ada Pembebasan Perempuan tanpa Sosialisme". Feminisme sosialis berjuang untuk menghapuskan sistem pemilikan. Lembaga perkawinan yang melegalisir pemilikan pria atas harta dan pemilikan suami atas istri dihapuskan seperti ide Marx yang menginginkan suatu masyarakat tanpa kelas, tanpa pembedaan gender.14 7. Feminisme Marxis Aliran ini memandang masalah perempuan dalam kerangka kritik kapitalisme. Asumsinya sumber penindasan perempuan berasal dari eksploitasi kelas dan cara produksi. Teori Friedrich Engels dikembangkan menjadi landasan aliran ini. Status perempuan jatuh karena adanya konsep kekayaaan pribadi (private property). Kegiatan produksi yang semula bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sendri berubah 11 http://artikel.sabda.org/feminisme 12 Bagus Pramono dan Herlianto, ----, Feminisme, 24 Februari 2012, http://id.wikipedia.org 13 Ibid. 14 Ibid. feminisme |7
  • 7. menjadi keperluan pertukaran (exchange). Laki-laki mengontrol produksi untuk exchange dan sebagai konsekuensinya mereka mendominasi hubungan sosial. Sedangkan perempuan direduksi menjadi bagian dari property. Sistem produksi yang berorientasi pada keuntungan mengakibatkan terbentuknya kelas dalam masyarakat— borjuis dan proletar. Jika kapitalisme tumbang maka struktur masyarakat dapat diperbaiki dan penindasan terhadap perempuan dihapus. Kaum Feminis Marxis, menganggap bahwa negara bersifat kapitalis yakni menganggap bahwa negara bukan hanya sekadar institusi tetapi juga perwujudan dari interaksi atau hubungan sosial. Kaum Marxis berpendapat bahwa negara memiliki kemampuan untuk memelihara kesejahteraan, namun disisi lain, negara bersifat kapitalisme yang menggunakan sistem perbudakan kaum wanita sebagai pekerja.15 8. Feminisme Nordic Kaum Feminis Nordic dalam menganalisis sebuah negara sangat berbeda dengan pandangan Feminis Marxis maupun Radikal.Nordic yang lebih menganalisis Feminisme bernegara atau politik dari praktik-praktik yeng bersifat mikro. Kaum ini menganggap bahwa kaum perempuan “harus berteman dengan negara” karena kekuatan atau hak politik dan sosial perempuan terjadi melalui negara yang didukung oleh kebijakan sosial negara.16 Gerakan feminisme ditujukan untuk mencapai atau mendapatkan kebebasan kaum perempuan yang selama ini ditindas dan tidak dianggap sebagaimana mestinya. Ketertindasan kaum perempuan di berbagai tempat menyebabkan mereka merasa perlu untuk menuntut kaum yang telah menindasnya. Tetapi pada kenyataannya, gerakan ini banyak disalah artikan oleh kaum perempuan itu sendiri. Tidak sedikit dari mereka menggunakan kebebasannya dengan sebebas-bebasnya tanpa melihat etika dan tempat mereka berada. Atas nama emansipasi pula para wanita melakukan 15 Bagus Pramono dan Herlianto, ----, Feminisme, 24 Februari 2012, http://id.wikipedia.org 16 (http://artikel.sabda.org/feminisme feminisme |8
  • 8. apapun yang mereka inginkan tanpa memperhatikan kewajiban mereka. Seperti yang terjadi sekarang ini, banyak yang menurunkan kehormatannya dengan mengatasnamakan kebebasan. Alangkah baiknya apabila feminisme itu dimanfaatkan sesuai dengan tujuannya awalnya. feminisme |9
  • 9. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Gerakan feminisme yang muncul pertama kali di eropa untuk memperjuangkan hak kaum perempuan dan menuntut kesetaraan dengan kaum lelaki dalam berbagai bidang. Seperti yang terjadi sebelumnya, kaum perempuan tidak diberikan kebebasan untuk mengekspresikan dirinya seperti halnya kaum lelaki. Dalam bukunya, Friedan mengatakan bahwa peran tradisional wanita sebagai ibu dan subyek yang mengerjakan pekerjaan rumah tangga adalah faktor penyebab utama wanita tidak dapat mengembangkan kepribadiannya. Selanjutnya dikatakan bahwa wanita tidak selalu harus kawin dan mempunyai anak. Wanita dapat mengembangkan dirinya untuk menjadi apa saja, seperti yang dilakukan oleh kaum pria. Gerakan ini mendapat berbagai dukungan dan tentangan dari masyarakat dunia. Tetapi pada dasarnya, gerakan ini menyadarkan kaum perempuan bahwa, selama ini mereka berada di bawah penindasan. Gerakan ini didukung oleh berbagai aliran, di antaranya; aliran feminisme liberalis, feminisme sosialis, feminisme radikal, feminisme postcolonial, feminisme post modern, feminisme anarkis, feminisme marxisme, dan feminisme Nordic. B. Saran Setiap manusia memiliki kedudukan yang sama, terlepas dari apa jenis kelaminnya. Ketertindasan yang dirasakan oleh kaum perempuan, baik lahir maupun batinnya menjadi alasan mereka untuk memperjuangkan apa yang seharusnya mereka peroleh. Tetapi, lebih bijaknya apabila kebebasan yang ada digunakan dengan sebaik- feminisme | 10
  • 10. baiknya. Karena pada kenyataannya kebebasan seringkali disalah artikan dan disalahgunakan oleh kita. Oleh karena itu, saling menghormati dan menghargai antara lawan jenis akan menjadi jalan terbaik untuk menghindari berbagai masalah. DAFTAR PUSTAKA Hendrarti, M. I. (2 April 2008). Sejarah feminisme dan Perkembangannya. 26 februari 2012, http://staff.Undip.ac.id http://artikel.sabda.org/feminisme http://id.wikipedia.org http://groups.google.com Pramono, Bagus dan Herlianto. ---------. Feminisme. 24 Februari 2012, http://id.wikipedia.org feminisme | 11