KONFLIK bersenjata di Yaman yang semakin besar adalah hasil dari gejolak sebelumnya yang terjadi selama bertahun-tahun. Konflik ini jika dicari awal mulanya adalah dampak dari gelombang Arab Spring yang terjadi pada akhir 2010
2. PENGERTIAN KONFLIK
• Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis,
konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok)
dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau
membuatnya tidak berdaya.
• Tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan
kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya
masyarakat itu sendiri.
• Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi.
Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian,
pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri
individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam
setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar
anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan
dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
• Konflik bertentangan dengan integrasi . Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di
masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. Sebaliknya, integrasi yang
tidak sempurna dapat menciptakan konflik.
3. DEFINISI KONFLIK
• Ada beberapa pengertian konflik menurut beberapa ahli.
• Menurut Taquiri dalam Newstorm dan Davis (1977), konflik merupakan warisan
kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada
berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua
pihak atau lebih pihak secara berterusan.
• Menurut Gibson, et al (1997: 437), hubungan selain dapat menciptakan kerjasama,
hubungan saling tergantung dapat pula melahirkan konflik. Hal ini terjadi jika masing –
masing komponen organisasi memiliki kepentingan atau tujuan sendiri – sendiri dan
tidak bekerja sama satu sama lain.
• Menurut Robbin (1996), keberadaan konflik dalam organisasi ditentukan oleh persepsi
individu atau kelompok. Jika mereka tidak menyadari adanya konflik di dalam organisasi
maka secara umum konflik tersebut dianggap tidak ada. Sebaliknya, jika mereka
mempersepsikan bahwa di dalam organisasi telah ada konflik maka konflik tersebut
telah menjadi kenyataan.
• Dipandang sebagai perilaku, konflik merupakan bentuk minteraktif yang terjadi pada
tingkatan individual, interpersonal, kelompok atau pada tingkatan organisasi (Muchlas,
1999). Konflik ini terutama pada tingkatan individual yang sangat dekat hubungannya
dengan stres.
• Menurut Minnery (1985), Konflik organisasi merupakan interaksi antara dua atau lebih
pihak yang satu sama lain berhubungan dan saling tergantung, namun terpisahkan oleh
perbedaan tujuan.
4. • Konflik dalam organisasi sering terjadi tidak simetris terjadi hanya satu pihak yang
sadar dan memberikan respon terhadap konflik tersebut. Atau, satu pihak
mempersepsikan adanya pihak lain yang telah atau akan menyerang secara negatif
(Robbins, 1993).
• Konflik merupakan ekspresi pertikaian antara individu dengan individu lain, kelompok
dengan kelompok lain karena beberapa alasan. Dalam pandangan ini, pertikaian
menunjukkan adanya perbedaan antara dua atau lebih individu yang diekspresikan,
diingat, dan dialami (Pace & Faules, 1994:249).
• Konflik dapat dirasakan, diketahui, diekspresikan melalui perilaku-perilaku komunikasi
(Folger & Poole: 1984).
• Konflik senantisa berpusat pada beberapa penyebab utama, yakni tujuan yang ingin
dicapai, alokasi sumber – sumber yang dibagikan, keputusan yang diambil, maupun
perilaku setiap pihak yang terlibat (Myers,1982:234-237; Kreps, 1986:185; Stewart,
1993:341).
• Interaksi yang disebut komunikasi antara individu yang satu dengan yang lainnya, tak
dapat disangkal akan menimbulkan konflik dalam level yang berbeda – beda (Devito,
1995:381)
5. PENYEBAB KONFLIK
• penyebab konflik
• Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
• Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan
perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan
akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik
sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan
kelompoknya. Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman,
tentu perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu
karena berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur.
• Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang
berbeda.
• Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan
pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan
menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.
• Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.
6. • Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda.
Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok
memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal
yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda. Sebagai contoh, misalnya
perbedaan kepentingan dalam hal pemanfaatan hutan. Para
tokoh masyarakat menanggap hutan sebagai kekayaan budaya yang menjadi bagian dari
kebudayaan mereka sehingga harus dijaga dan tidak boleh ditebang.
Para petani menbang pohon-pohon karena dianggap sebagai penghalang bagi mereka
untuk membuat kebun atau ladang. Bagi para pengusaha kayu, pohon-pohon ditebang
dan kemudian kayunya diekspor guna mendapatkan uang dan membuka pekerjaan.
Sedangkan bagi pecinta lingkungan, hutan adalah bagian dari lingkungan sehingga harus
dilestarikan. Di sini jelas terlihat ada perbedaan kepentingan antara satu kelompok
dengan kelompok lainnya sehingga akan mendatangkan konflik sosial di masyarakat.
Konflik akibat perbedaan kepentingan ini dapat pula menyangkut
bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Begitu pula dapat terjadi antar kelompok
atau antara kelompok dengan individu, misalnya konflik antara kelompok buruh dengan
pengusaha yang terjadi karena perbedaan kepentingan di antara keduanya. Para buruh
menginginkan upah yang memadai, sedangkan pengusaha menginginkan pendapatan
yang besar untuk dinikmati sendiri dan memperbesar bidang serta volume usaha
mereka.
7. JENIS JENIS KONFLIK
• Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan menjadi 6 macam :
• Konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya antara peranan-
peranan dalam keluarga atau profesi (konflik peran (role))
• Konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar geng).
• Konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa).
• Konflik antar satuan nasional (kampanye, perang saudara)
• Konflik antar atau tidak antar agama
• Konflik antar politik.
• konflik individu dengan kelompok
8. AKIBAT KONFLIK
• Hasil dari sebuah konflik adalah sebagai berikut :
• meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok (ingroup) yang mengalami konflik dengan kelompok lain.
• keretakan hubungan antar kelompok yang bertikai.
• perubahan kepribadian pada individu, misalnya timbulnya rasa dendam, benci, saling curiga dll.
• kerusakan harta benda dan hilangnya jiwa manusia.
• dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam konflik.
• Para pakar teori telah mengklaim bahwa pihak-pihak yang berkonflik dapat memghasilkan respon terhadap
konflik menurut sebuah skema dua-dimensi; pengertian terhadap hasil tujuan kita dan pengertian terhadap hasil
tujuan pihak lainnya. Skema ini akan menghasilkan hipotesa sebagai berikut:
• Pengertian yang tinggi untuk hasil kedua belah pihak akan menghasilkan percobaan untuk mencari jalan keluar
yang terbaik.
• Pengertian yang tinggi untuk hasil kita sendiri hanya akan menghasilkan percobaan untuk "memenangkan"
konflik.
• Pengertian yang tinggi untuk hasil pihak lain hanya akan menghasilkan percobaan yang memberikan
"kemenangan" konflik bagi pihak tersebut.
• Tiada pengertian untuk kedua belah pihak akan menghasilkan percobaan untuk menghindari konflik.
•
9. KRONOLOGI KONFLIK YAMAN
• Konflik di Yaman masih terus berlangsung
• KONFLIK bersenjata di Yaman yang semakin besar adalah hasil dari gejolak sebelumnya yang
terjadi selama bertahun-tahun. Konflik ini jika dicari awal mulanya adalah dampak dari
gelombang Arab Spring yang terjadi pada akhir 2010.
• Gelombang Arab Spring yang melanda negara-negara Timur Tengah bermula dari
ketidakpuasan warga negara-negara Arab terhadap pemerintah mereka. Gelombang protes
yang pertama pecah di Tunisia pada Desember 2010, kemudian menyebar ke negara Arab
lainnya.
• Berikut ini kronologi konflik Yaman yang coba dijelaskan melalui peristiwa-peristiwa penting
yang terjadi hingga kini.
• 27 Januari 2011, gelombang protes mencapai Yaman. Warga menuntut turunnya Presiden
Yaman saat itu, Ali Abdullah Saleh. Protes-protes yang terjadi menimbulkan banyak korban
jiwa. Sampai Presiden Ali Abdullah Saleh mundur dari jabatan, korban jiwa dari warga sipil
telah mencapai 2.000 orang lebih.
• Keadaan ini diperparah dengan aktifnya kelompok Al Qaeda Semenanjung Arab (AQAP) yang
berkonflik dengan Pemerintah Yaman.
• 24 Februari 2012, Presiden Ali Abdullah Saleh resmi mundur dari jabatan Presiden Yaman.
Pihak oposisi kemudian menunjuk Wakil Presiden Abd Rabbo Mansour Hadi untuk
menggantikannya. Penunjukan Hadi sebagai Presiden Yaman langsung mendapat reaksi keras
dari AQAP yang menuduhnya antek Amerika Serikat (AS).
• Ketidakstabilan politik di Yaman yang terjadi selama upaya penggulingan Ali Abdullah Saleh
menjadi celah bagi kelompok pemberontak Houthi yang beraliran Syiah untuk coba merebut
10. • 20 September 2014, gedung stasiun televisi milik Pemerintah Yaman dibakar setelah konflik antara
mereka dengan Kelompok Houthi semakin panas. Beberapa gedung lain juga menjadi rusak parah.
Televisi Yaman telah meminta bantuan internasional dan nasional untuk melakukan evakuasi.
• 24 September 2014, Perdana Menteri Yaman Salem Basindwa mengundurkan diri sebagai syarat
pembicaraan gencatan senjata yang diajukan oleh Kelompok Houthi. PM Salem digantikan oleh
Khaled Bahhah.
• 20 Januari 2015, Kelompok Houthi menyerang Istana PM Yaman setelah sehari sebelumnya
menyerang istana kepresidenan. Serangan ini diakhiri dengan gencatan senajata oleh kedua belah
pihak.
• 23 Januari 2015, Abd Rabbo Mansour Hadi menyatakan mundur dari jabatan Presiden Yaman.
Mundurnya Hadi membuat kekuasaan di Yaman lowong. Pemerintahan bentukan Kelompok Houthi
tidak mendapat dukungan dari warga Yaman.
• Februari 2015, Beberapa negara menutup kedutaan mereka di Yaman karena mengetahui situasi di
Sanaa semakin buruk.
• 22 Februari 2015, Presiden Hadi berhasil melarikan diri ibu kota Sanaa dengan bantuan Dewan
Keamanan PBB.
• 24 Februari 2015, Presiden Hadi menarik pengunduran dirinya. Dia kemudian mengumumkan Aden
sebagai ibu kota sementara Yaman.
• 20 Maret 2015, dua bom bunuh diri mengguncang Yaman, menewaskan 142 orang dan melukai
ratusan lainnya. Kelompok militan ISIS mengaku bertanggung jawab atas kejadian ini, sekaligus
mengumumkan keterlibatan mereka dalam konflik.
• 23 Maret 2015, Presiden Hadi mengumumkan Aden sebagai ibu kota sementara Yaman, sekaligus
meminta bantuan dari Arab Saudi dan negara-negara Teluk untuk memulihkan kekuasaannya di
sana.
26 Maret 2015, Arab Saudi menyanggupi permintaan Presiden Hadi dan memulai serangan
udara ke Yaman.
• Saat ini konflik di Yaman terlihat terus terjadi. Ditambah lagi dengan kemungkinan bergabungnya
Iran untuk membantu saudara Syiah mereka yakni Kelompok Houthi. Serangan udara dari pasukan
koalisi yang dipimpin Arab Saudi telah memasuki hari ketiga, dan sampai saat ini korban masih
terus berjatuhan.
11. • Konflik antara Pemerintah Yaman dengan Kelompok Houthi sebenarnya
berlangsung jauh sebelum gelombang Arab Spring melanda. Konflik ini
disebabkan perbedaan perlakuan pemerintah terhadap warga Syiah Yaman.
• Keadaan Yaman makin memanas dengan memuncaknya konflik Sektarian Syiah
yang diwakili oleh Kelompok Houthi dengan kaum Sunni yang berada di pihak
Pemerintah Yaman.
• 17 September 2014, pertempuran antara pasukan Pemerintah Yaman dengan
Kelompok Houthi berlangsung di tepi ibu kota Sanaa. Pasukan pemberontak
menghujani Sanaa dengan serangan mortir.
13. DAMPAK DARI ADANYA KONFLIK ANTARA YAMAN
DENGAN ARAB
• Lebih dari satu juta orang menjadi pengungsi di dalam negeri mereka sejak
pertengahan Maret akibat konflik di Yaman.
• Jumlah orang yang kehilangan tempat tinggal beratmbah banyak.
• Ketegangan keamanan dan politik yang berlangsung makin menambah parah
krisis kemanusiaan di Yaman dan kekurangan pangan untuk 12,5 juta orang
yang saat ini rawan pangan di negeri itu.
14. CARA PENYELESEIAN KONFIK YAMAN VS ARAB
• Dengan cara negosiasi adalah satu-satunya cara untuk menyelesaikan konflik yang saat ini
terjadi di Yaman. Saat berbicara di pertemuan ke-46 Liga Arab, Ki-moon mengatakan, PBB siap
menjadi penengah dalam negosiasi tersebut.
• Menurut Ki-moon, jika tidak diselesaikan dengan cara tepat, yakni tidak melalui negosiasi, maka
konflik yang terjadi di Yaman akan terus berlangsung. "Satu-satunya cara untuk menghentikan
konflik yang berlarut-larut adalah melalui negosiasi yang difasilitasi PBB," ucap Ki-moon.
• "Negosiasi yang akan dipimpin oleh perwakilan khusus yang saya tunjuk dan disahkan oleh
Dewan Keamanan PBB, Jamal Benomar menjadi satu-satunya untuk mencegah konflik
berkepanjangan di Yaman," imbuhnya, seperti dilansir Reuters pada Sabtu (28/3/2015).
• PBB bukanlah pihak pertama yang menyerukan adanya negosiasi untuk menyelesaikan konflik di
Yaman. Iran, Irak, Suriah, Rusia dan bahkan Indonesia juga meminta kepada semua pihak yang
bertikai untuk menahan diri, dan memulai negosiasi untuk mencari jalan keluar permasalah yang
terjadi.
• Sementara itu, serangan yang dilakukan koalisi Teluk yang dipimpin Arab Saudi nampaknya
tidak akan berakhir dengan segera. Pemimpin Saudi, Raja Salman menegaskan, serangan di
Yaman akan berakhir jika tujuan mereka telah tercapai.