1. TANTA RIWINA S
21040111060011
DAMAYANTI R
21040111060018
AYU ADHELINA
21040111060025
PRADIPTA PANDU M
21040111060034
LILIANA ARIESTA K
21040111060048
JULIO USTARI PUTRA
21040111060061
M.ISRA CALVIN A.
21040111060065
NYANDRA SARI M
21040111060067
YUNI WULANDARI
21040111060069
VERA APRIANTI N
21040111060070
2. Latar Belakang
Menurut Wilson, Perencanaan merupakan salah satu proses lain, atau merubah suatu
keadaan untuk mencapai maksud yang dituju oleh perencanaan atau oleh orang/badan yang di
wakili oleh perencanaan itu meliputi analisis, kebijakan dan rancangan. Pengolahan data dan
informasi perencanaan pembangunan daerah mencakup data dan informasi gambaran umum
kondisi daerah yang meliputi data kondisi geografis dan demografis daerah, dan data terkait
dengan indikator kinerja kunci penyelenggaraan pemerintahan daerah meliputi aspek
kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum dan aspek daya saing daerah. (Peraturan
Menteri Dalam Negeri tentang Tata Pengolahan Data dan Informasi Perencanaan Pembangunan
Daerah)
Pengolahan data dilakukan dengan dua cara, yaitu pengolahan data kualitatif adalah proses
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan, dan dokumentasi, dengan mengelompokkan data serta mudah dipahami (Bogdan)dan
pengolahan data kuantitatif dapat diolah dan dianalisis dengan statistik, yaitu statistik deskriptif
digunakan untuk mendeskripsikan variabel penelitian melalui pengukuran dan statistik inferensial
digunakan untuk menguji hipotesis dan membuat generalisasi.
Sesuai dengan data BPS Kelurahan Tlogosari Kulon merupakan kawasan berkepadatan
tinggi yang diperuntukkan sebagai kawasan permukiman, baik yang terencana maupun tidak
terencana. Pembangunan yang meningkat terlihat dari banyaknya aktivitas baru terutama dari
kegiatan perdagangan dan jasa yang mengakibatkan perubahan infrastruktur, kondisi sosial
maupun kependudukannya. Dengan kondisi dan masalah yang ada di Kelurahan Tlogosari Kulon,
menjadikan dasar untuk mengidentifikasi kelurahan tersebut lebih dalam mengenai aspek
penyusunan ruang yaitu aspek fisik dan lingkungan, aspek ekonomi dan sosial budaya yang ada.
3. Tujuan
Tujuan dari penyusunan laporan ini adalah
melakukan Identifikasi pemenuhan fasilitas di
Kelurahan Tlogosari Kulon. Sehingga dapat
diketahui pemenuhan fasilitas di Kelurahan
Tlogosari Kulon sebagai kawasan perkotaan
yang terdiri dari perumahan.
4. Sasaran
• Mengidentifikasi aspek fisik dan lingkungan
Kelurahan Tlogosari Kulon.
• Mengientifikasi aspek ekonomi Kelurahan
Tlogosari Kulon.
• Mengidentifikasi aspek sosial budaya
Kelurahan Tlogosari Kulon.
• Mengidentifikasi potensi dan permasalahan
Kelurahan Tlogosari Kulon.
• Mengidentifikasi Pemenuhan Fasilitas di
Kelurahan Tlogosari Kulon.
7. Kondisi Geografis
Kelurahan Tlogosari Kulon yang
termasuk dalam salah satu
Kelurahan di Kecamatan
Pedurungan, Kota Semarang.
Kelurahan Tlogosari Kulon
memiliki luas wilayah seluas ±
278,5 Ha atau sekitar 13,4 % dari
luas wilayah Kecamatan
Pedurungan. Kelurahan Tlogosari
Kulon memiliki 28 RW dan 249
RT sehingga dibagi menjadi 5 blok
untuk mempermudah dalam
menganalisis aspek pembentuk
karakteristik Kelurahan Tlogosari
Kulon.
8. Aspek Pembentuk Kelurahan Tlogosari Kulon
1. Aspek Fisik dan Lingkungan
2. Aspek Ekonomi
3. Aspek Sosial dan Budaya
9. Aspek Fisik dan Lingkungan
Kelurahan Tlogosari Kulon memiliki
kondisi topografi datar dengan
kemiringan tanah 0-8% tergolong
daerah datar sehingga kelurahan ini
rawan bencana banjir. Selain itu,
Kelurahan Tlogosari Kulon yang
memiliki jenis tanah endapan
permukaan alluvium yang
dimanfaatkan sebagai lahan
pemukiman dan perumahan padat
sehingga rawan juga akan bencana
kebakaran. Gerakan tanah pada
Kelurahan Tlogosari Kulon adalah
gerakan yang sangat rendah sehingga
banyak digunakan oleh pengembang
untuk membangun perumahan dan
pemukiman yang merupakan
kawasan Budidaya.Peta Topografi
10. Peta Klimatologi
Keadaan klimatologi di
Kelurahan Tlogosari Kulon
umumnya memiliki iklim
tropis basah yang
dipengaruhi karena daerah
ini berada pada dataran
rendah. Kelurahan Tlogosari
Kulon memiliki curah hujan
berkisar 1500-2000
mm/tahun. Suhu udara pada
saat siang hari mencapai
sekitar 320
C. Dan pada saat
malam hari suhu udara
mencapai 260
C.
11. Peta Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di
Kelurahan Tlogosari Kulon
didominasi oleh pekarangan,
bangunan, dan halaman
sekitar sebesar 217,9 ha,
penggunaan lahan lainnya
sebesar 17,59 ha dan sisanya
untuk tegal/kebun maupun
kolam.
12. Prasarana
Jaringan Jalan
Jaringan jalan di Kelurahan Tlogosari
Kulon memiliki lebar sekitar 4 m di Blok
1 yang hanya dapat di lalui satu mobil
saja. Jenis jalan pada blok 1 ada dua
yaitu jalan paving dan aspal. Jalan
paving berada di perumahan dan jalan
aspal berada di pusat kegiatan seperti
pasar. Kondisi jalan 75 % baik, karena
sebagian jalan mengalami kerusakan
(retak/ bergelombang/ berlubang).
Drainase
Kelurahan Tlogosari Kulon memiliki dua
jenis drainase, yaitu drainase terbuka
digunakan di kawasan perdagangan dan
drainase tertutup pada kawasan
perumahan. Lebar drainase yang ± 0,5
meter. Kondisi drainase di Blok 1 cukup
baik karena merupakan kawasan
perumahan elit. Kondisi drainase
mayoritas tersumbat oleh sampah. Lebar
drainase di sekitar perumahan relatif
lebih sempit dibandingkan dengan
drainase di sekitar jalan raya.
13. Sistem Persampahan
Persampahan yang berada di perumahan
tergolong baik, namun untuk kondisi
persampahan di sekitar jalan raya masih
tergolong kurang tertata, karena masih
terdapat tumpukan sampah di pinggir jalan
yang belum dipindahkan ke TPA/TPS
setempat.
Sumber Air Bersih
Sebagian besar air di Blok 1 tergolong
keruh dan sedikit berbau besi, sehingga
kebutuhan air bersih warga diperoleh
dari PDAM. Kondisi sumur artesis
maupun jaringan penyaluran PDAM
masih tergolong baik. Kualitas sumber air
di Blok 3 baik dan jernih. Mayoritas
masyarakat Blok 3 menggunakan sumur
artetis sebagai sumber airnya.
Jaringan Listrik
Masyarakat Tlogosari Kulon sudah mendapat pasokan listrik yang sesuai dengan
kebutuhanya. Hanya ada 1 sumber listrik yaitu PLN. Penyaluran listrik sudah
merata untuk tiap-tipa rumah.
14. Aspek Ekonomi
1. Lembaga Keuangan
2. Perdagangan
3. Angkutan
Aspek Sosial dan Budaya
1. Kependudukan
2. Mata Pencaharian
3. Pendidikan
4. Kesehatan
5. Tipe Rumah
6. Sumber Air Bersih
7. Kelistrikan
8. Media Komunikasi
17. Aspek Sosial dan Budaya
Kependudukan
Jumlah penduduk berbanding lurus
dengan jumlah pemukiman, sehingga
semakin tinggi kepadatan pemukiman
yang ada, maka jumlah penduduk pun
semakin tinggi dan sebaliknya. Blok 1
berdasarkan jumlah penduduk laki-laki
maupun perempuan yaitu laki-laki sebesar
4197 jiwa sedangkan perempuan sebesar
4510 jiwa yang merupakan kawasan padat
pemukiman
Mata Pencaharian
Mayoritas masyarakat bermatapencaharian
sebagai pada sektor jasa/lainnya
(termasuk ke dalam mata pencaharian
nonformal, seperti pedagang kaki lima,
tukang parkir, penjaga toko dan lain
sebagainya) sebesar 11.097 jiwa.Mata
pencaharian penduduk terkecil, yaitu
petani buruh sebesar 461 jiwa. Sedangkan
untuk mata pencaharian petani sendiri
tidak ditemukan karena penggunaan
lahan di kelurahan tersebut adalah
pemukiman sehinga tidak terdapat lahan
21. Analisis Kesesuaian lahan untuk Permukiman
1. kelerengan Tlogosari
Kulon
2. Curah Hujan Kelurahan
Tlogosari Kulon
Fungsi Kawasan
3. Jenis tanah Tlogosari Kulon 4. Fungsi Kawasan
23. Pengaruh Jumlah Pendapatan Terhadap
Pemilihan Fasilitas Perdagangan
Pearson correlation bertanda positif
(+) dapat menyatakan adanya
hubungan antara dua variable ini,
jadi semakin tinggi pendapatan rata-
rata per blok yang ada di Kelurahan
Tlogosari Kulon maka semakin
banyak pula jumlah fasilitas yang
ada di daerah tersebut. Arah dari
hubungan anatara kedua variable ini
adalah berbanding lurus. Besar
corelasi pada dua variable ini adalah
kuat karena nilai pearson correlation
adalah 0.612.
24. Pengaruh Jumlah Pendapatan Terhadap
Pemilihan Tipe Rumah
Diketahui hasil perhitungan chi-
square sebesar 0,183 dan Sig
>0,05 menunjukkan bahwa tidak
ada keterkaitan antara
pendapatan dan tipe perumahan
yang dipilih.
Diperkuatkan dengan hasil
persebaran form kuesioner
kepada warga sekitar dimana
pemilihan tipe rumah yang
mendominasi Kelurahan Tlogosari
Kulon adalah tipe 21, 27 dan 36.
25. Pengaruh Jumlah Penduduk Terhadap Jumlah
Fasilitas Pendidikan
Pengolahan data menggunakan
korelasi jumlah penduduk dengan
jumlah fasilitas pendidikan
Kelurahan Tlogosari Kulon memiliki
nilai pearson correlation adalah
positif (+) menyatakan bahwa
adanya hubungan antara dua
variable ini. Arah dari korelasi
berbanding lurus, maka ketika
jumlah penduduk tinggi maka jumlah
fasilitas yang ada di wilayah tersebut
akan banyak pula. Nilai pearson
correlation adalah 0.253, ini
menandakan bahwa hubungan
antara dua variable jumlah
penduduk dan jumlah fasilitas
pendidikan yang ada di wilayah
Tlogosari kulon adalah lemah.
26. Pengaruh Jumlah Penduduk Terhadap
Ketersediaan Jumlah Fasilitas
Tabel IV.17 Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .962a
.926 .852 2.65748
Sumber : Analisis Kelompok 4 TPDP, 2013
a. Predictors: (Constant), Total_Perumahan, Jlm_Penduduk
b. Dependent Variable: Jml_Fasilitas
Angka R sebesar
0,962 menunjukkan
korelasi antara
jumlah fasilitas
dengan 2 variabel
independentnya
adalah kuat
dikarenakan nilai
tersebut > 0,5.
Tabel IV.18nANOVAb
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression
177.076 2 88.538
12.53
7
.074a
Residual 14.124 2 7.062
Total 191.200 4
Sumber : Analisis Kelompok 4 TPDP, 2013
a. Predictors: (Constant), Total_Perumahan,
Jlm_Penduduk
b. Dependent Variable: Jml_Fasilitas
F hitung adalah 12,537 dengan signifikansi
0,074 sehingga belum bisa digunakan untuk
memprediksi jumlah fasilitas dengan total
perumahan dan jumlah penduduk
Tabel IV.19Coefficientsa
Model
Unstandardiz
ed
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) 31.713 10.434 3.039 .093
Jlm_Penduduk .002 .002 .308 1.475 .278
Total_Perumahan -.013 .003 -1.039 -4.982 .038
Sumber : Analisis Kelompok 4 TPDP, 2013
a.Dependent Variable: Jml_Fasilitas
Jumlah fasilitas : 31,713 + 0,002 jumlah penduduk – 0,013 total perumahan
Pada kolom Significance variabel total perumahan bernilai <0,05. Jumlah
penduduk mempunyai nilai Sig >0,05. Variabel ini perlu dihilangkan
karena tidak mempengaruhi jumlah fasilitas di Tlogosari Kulon sehingga
dilakukan regresi kembali dengan menghilangkan variabel jumlah
penduduk.
• Variabel Terikat (Dependen) : Jumlah
Fasilitas
• Variabel Bebas (Independen) : Total
perumahan dan Jumlah penduduk
27. Pengaruh Jumlah Penduduk Terhadap
Ketersediaan Jumlah Fasilitas
Variabel Terikat (Dependen) :
Jumlah Fasilitas
Variabel Bebas (Independen) : Total
perumahan.
Tabel IV.21Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .920a
.846 .794 3.13544
Sumber : Analisis Kelompok 4 TPDP, 2013
a. Predictors: (Constant), Total_perumahan
b. Dependent Variable: Jml_Fasilitas
Angka R sebesar
0,920 menunjukkan
bahwa korelasi
antara jumlah
fasilitas dengan 1
variabel
independentnya
adalah kuat
dikarenakan nilai
tersebut > 0,5.
Tabel IV.22ANOVAb
2
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regressio
n 161.707 1 161.707 16.449 .027a
Residual 29.493 3 9.831
Total 191.200 4
Sumber : Analisis Kelompok 4 TPDP, 2013
a. Predictors: (Constant),
Total_perumahan
b. Dependent Variable: Jml_Fasilitas
Uji ANOVAdidapat F hitungan adalah 16,449
dengan signifikansi 0,027 sehingga dapat
digunakan untuk memprediksi jumlah fasilitas
dengan menggunakan variabel independent yaitu
total perumahan.
Tabel IV.23 Coefficientsa
2
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) 46.208 4.142 11.155 .002
Total_perumah
an -.011 .003 -.920 -4.056 .027
Sumber : Analisis Kelompok 4 TPDP, 2013
a.Dependent Variable: Jml_Fasilitas
Jumlah fasilitas : 46,208 - 0,011 total_perumahan
Pada kolom Significance (Sig) variabel independen dan konstanta
mempunyai tingkat signifikansi < 0,05 yang menyatakan penyediaan
jumlah fasilitas yang ada di Kelurahan Tlogosari Kulon disesuaikan
dengan total perumahan yang ada dan model regresi ini sudah
memadai untuk memprediksi penyediaan jumlah fasilitas di
Kelurahan.
28. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis potensi dan permasalahan di Kelurahan
Tlogosari Kulon dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.
• Kelerengan di Kelurahan Tlogosari Kulon adalah 0-8 % yang merupakan
lahan datar dengan fungsi kawasan budidaya dan dimanfaatkan sebagai
kawasan perumahan dan permukiman.
• Beberapa kesesuaian lahan untuk perumahan terdapat kawasan yang
tidak sesuai disebabkan oleh bencana alam berupa banjir.
• Beberapa penduduk memilih tipe rumah tidak sesuai dengan pendapatan
dari penduduk dan tidak dilakukan peninggian rumah guna mengantisipasi
datangnya banjir.
• Banjir kiriman di Kelurahan Tlogosari Kulon yang didukung oleh kondisi
drainase yang kurang baik dan kebiasaan penduduk yang membuang
sampah sembarangan, serta kurangnya kawasan resapan air yang
digunakan sebagai kawasan permukiman dan perumahan.
• Kelurahan Tlogosari Kulon memiliki fasilitas yang lengkap seiring
perkembangan kawasan permukiman dan perumahan, baik berupa sarana
lembaga keuangan, sarana perdagangan, sarana kesehatan yang dapat
menyukupi kebutuhan di Kelurahan Tlogosari Kulon maupun Kecamatan
Pedurungan.
29. Rekomendasi
• Penduduk di Kelurahan Tlogosari Kulon merupakan
golongan penduduk dengan lapisan masyarakat
menengah keatas lebih memilih tipe kebawah yang
tidak sesuai dengan pendapatan yang didapatkan
dan tidak ada tindakan renovasi rumah berupa
peninggian rumah guna penanggulangan banjir.
• Kawasan pemukiman padat tidak ditempatkan
pada kawasan rawan bencana banjir.
• Kesadaran penduduk Kelurahan Tlogosari Kulon
akan kebersihan harus ditingkatkan seiring dengan
banjir yang selalu melanda.
• Adanya pembuatan kawasan resapan air baik
berupa penambahan kawasan Ruang Terbuka Hijau
maupun pembenahan saluran drainase.