Technopreneurship merupakan gabungan dari kata technology dan
entrepreneurship. Technopreneurship bisa dikatakan memanfaatkan teknologi
yang berkembang untuk dijadikan peluang usaha atau metode untuk mengolah
sesuatu agar terjadi efisiensi biaya dan waktu, sehingga dapat menghasilkan
produk yang lebih berkulitas.
Resume Buku Technopreneurship : Strategi dan Inovasi
1. TUGAS TECHNOPRENEURSHIP 1
RESUME BUKU
“TECHNOPRENEURSHIP : STRATEGI DAN INOVASI”
PENULIS : Dodi Siregar, Agung Purnomo, Rini Mastuti, Darmawan Napitupulu, Isfenti
Sadalia, Dian Utami Sutiksno, Surya Hendra Putra, Syafrida Hafni Sahir,
Erika Revida, Janner Simarmata
Disusun oleh
Aulianitha Salsabella (A24180016)
Dosen Pengampu
Elsa Rosyidah, S.TP., M.IL
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SIDOARJO
2020
2. BAB 5
Pembiayaan Bisnis dan Pengembangan Produk dan Jasa
Isfenti Sadalia
5.1 Pembiayaan Bisnis Technopreneurship
Tahap pembiayaan dibagi menjadi 4, yaitu : Tahap benih (seed stage), Tahap
A, Tahap B, Exit.
Tahap start-up juga disebut “tahap benih“ adalah tahap pertama dari
perusahaan yang baru didirikan. Fase ini berakhir setelah memasuki pasar dan transisi
perusahaan ke fase pertumbuhan yang signifikan (Tahap A). Itu biasanya
membutuhkan waktu antara 1,5 hingga 2 tahun.
Dalam beberapa penelitian Gantenbein (2013), Geyer (2010), Middelberg
(2013), Walter (2014) sering dinyatakan bahwa investor Venture Capital (VC)
bersedia untuk berinvestasi hanya dalam ekspansi fase (Tahap A). VCG - fund yang
terkenal adalah “Venture Capital Fund” (VCF) dimana investor dapat secara tidak
langsung berpartisipasi dalam perusahaan-perusahaan muda.
Tahap selanjutnya adalah Tahap B, tahap lanjutan setelah Tahap A. Pada tahap
ini Start up umumnya sudah berumur 2 - 4 tahun, keuangan perusahaan akan diaudit
oleh auditor publik sebelum dana masuk oleh investor untuk mengetahui kondisi riil
kas perusahaan. Tahap akhir pendanaan, dimana perusahaan akan go public dan dijual
sahamnya di pasar terbuka / Bursa efek. Normalnya, startup memerlukan waktu
minimal 5 10 tahun sebelum akhirnya memberanikan diri untuk IPO (Initial Public
offering) karena prosesnya yang sangat rumit.
5.2 Pengembangan Produk dan Jasa dalam Technopreneur
5.2.1 Prinsip Membangun Usaha
Dalam membangun usaha diperlukan beberapa prinsip :
1. Mengetahui alasan melakukannya
2. Menghabiskan waktu dengan bijak
3. Menjadi konsisten
4. Susun rencana strategis
5. Evaluasi diri dari sudut pandang konsumen
6. Permudah bisnis anda
7. Perhitungkan keuntungan
8. Perhatikan arus kas anda
5.2.2 Tahapan Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle)
Ada 4 tahapan siklus hidup produk, yaitu :
1. Perkenalan (Introduction)
2. Perkembangan (Growth)
3. Kedewasaan (Maturity)
4. Penurunan (Decline)
5. Strategi Ekstensi (Perpanjangan)
5.2.3 Strategi Pengembangan Produk atau Jasa
Langkah-langkah penting dalam pengembangan produk
1. Permunculan gagasan
2. Penyaringan gagasan
3. 3. Pengembangan dan pengujian konsep
4. Pengembangan strategi pemasaran
5. Analisis usaha
6. Pengembangan produk
7. Pengujian pasar
8. Komersialisasi
5.3 Strategi Pembiayaan
5.3.1 Modal Kerja
a. Jenis Modal Kerja
Jenis modal kerja ada 2 yaitu modal kerja tetap dan modal kerja variable
b. Kebijakan Modal Kerja
Kebijakan dibagi menjadi 3 yaitu kebijakan agresif, kebijakan konservatif,
kebijakan moderat
5.3.2 Struktur Modal
Analisis Pembiayaan
a. Perbandingan rasio-rasio leverage
b. Analisis arus kas perusahaan
Analisis Subyektif Dalam Manajemen Struktur Modal
Kelangsungan hidup jangka panjang ( Long – run viability ), konsevatisme
manajemen, pengawasan, struktur aktiva, risiko bisnis, tingkat pertumbuhan,
pajak, cadangan kapasitas peminjaman
Strategi Pengembangan Pembiayaan Technopreneur
1. Penguatan iklim usaha dan iklim investasi yang kondusif
2. Meningkatkan kemampuan kewirausahaan dan kegiatan usaha
3. Penguatan sektor keuangan khususnya perbankan dalam masalah pembiayaan
(perkedritan perbankan)
4. Pengembangan perangkat penunjang bagi peningkatan pembiayaan
(penjaminan kredit)
5. Peningkatan peran Lembaga Keuangan Mikro dan Layanan KSP/USP
Koperasi
BAB 7
MEMBANGUN START UP DAN ETIKA BISNIS
Surya Hendra Putra
7.1 Pendahuluan
Start Up adalah startup adalah sebuah langkah dalam menghasilkan sesuatu
yang baru. perusahaan Startup memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Umur usaha tidak lebih dari 3 tahun.
b. Pendapatan perusahaan per tahun tidak melebihi Rp. 1,5 Milyar
c. Mengandalkan penggunaan teknologi Informasi dan elektronik dalam
mengembangkan usaha
d. Fokus pada perkembangan bisnis yang cepat
e. Model bisnis sesuai dengan kebutuhan pasar
f. Produk yang dihasilkan, kebanyakan untuk mengisi pasar kebutuhan masyarakat
yang belum ada
g. Modal yang digunakan tergantung dari pergerakan bisnis yang ada.
4. 7.2 Peluang Bisnis Start Up di Indonesia
Peluang bisnis Startup di Indonesia saat ini sangatlah baik, mengingat
sebagaian besar penduduk Indonesia memiliki gaya hidup konsumtif. Peluang ini
yang harus dimanfaatkan dengan baik oleh para pengusaha Startup.
7.3 Sembilan Langkah Membuat Bisnis Model
1. Mengenal pelanggan
2. Value Position (Hal yang ditawarkan)
3. Channel (Saluran Distribusi)
4. Customer Relationship : Marketing
5. Revenue Stream : Sumber Pendapatan
6. Key Partner : Mitra Utama
7. Key Activities (Kegiatan Bisnis)
8. Key Resources : Sumber daya utama
9. Cost Structure : Struktur Biaya
7.4 Tips Mendirikan Bisnis Start Up
1. Bentuk Tim yang kompak dan solid dalam menjaga konsistensi
2. Memvalidasi ide
3. Melakukan Riset
4. Memiliki Wawasan Tentang Teknologi
5. Jenis Usaha yang Orisinal dan Unik
6. Rancang Roadmap Usaha
7.5 Faktor – Faktor Kesuksesan Start Up
Ada 4 cara yang wajib dilakukan :
1. Ketahui dengan jelas tagert pemasaran usaha kita
2. Desain Logo yang menarik
3. Produk yang Unik
4. Promosi pada Media Sosial
7.6 Ide Promosi Bisnis Online yang Tepat Sasaran
Ada beberapa cara promosi bisnis online yang tepat sasaran antara lain:
1. Menjadikan Produk kita kedalam SEO (Search Engine Optimization)
2. Beli 1 gratis 1
3. Discount
4. Postingan akun Pelanggan
5. Bebas Ongkos kirim
6. Keterangan Barang yang lengkap
7. Sistem Pembayaran
7.7 Etika Bisnis
Secara umum ada beberapa prinsip dasar Etika dalam menjalankan sebuah
bisnis yang harus dimiliki oleh pelaku bisnis, antara lain adalah :
1. Prinsip Kejujuran.
2. Prinsip Keadilan dan saling menguntungkan
3. Prinsip Integritas Moral dan Sosial
5. 7.8 Peranan Etika dalam Bisnis
Dari hasil analisis Bertens et al., (2014) disimpulkan bahwa etika memiliki tiga posisi
penting, antara lain:
1. Sistem nilai, yakni seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah
lakunya
2. Kode etik, yakni kumpulan asas atau nilai moral
3. Filsafat moral, yakni ilmu tentang yang baik dan buruk.
7.9 Bagaimana Membangkitkan Etika dalam Bisnis
Hal yang harus dilakukan guna membangkitkan etika pelaku bisnis dalam
menjalankan bisnis, antara lain :
1. Mulai dari hal-hal yang kecil
2. Membuat slogan dan aturan-aturan di dinding-dinding kerja.
3. Menuangkan nilai-nilai etika di dalam standart Operasional Prosedurnya.
4. Melaksanakan kegiatan keagamaan secara rutin
5. Memberikan pelatihan etika rutin bagi karyawan