SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
NYERI
DEFINISI NYERI
 Nyeri: pengalaman sensorik dan emosional yang tidak
menyenangkan berhubungan dengan rusaknya jaringan atau
keadaan yang menggambarkan kerusakan jaringan tersebut.
 Berdasarkan definisi Nyeri adalah suatu kondisi dimana
seseorang merasakan perasaan yang tidak nyaman atau tidak
menyenangkan yang disebabkan oleh kerusakan jaringan yang
telah rusak atau yang berpotensi untuk rusak
MORBIDITAS DAN MORTALITAS
World Health Organization (WHO) tahun 2011,
melaporkan bahwa sekitar 80% orang yang
mengeluh menderita nyeri .
Diantaranya Low Back Pain merupakan masalah
yang cukup besar karena menurunkan kualitas
hidup sehingga berpengaruh besar pada
pertumbuhan ekonomi di Negara barat (Dagenais,
2008).
Perkembangan Prevalensi Penyakit di Dunia dan di
Indonesia
 Prevalensi nyeri kronis adalah 20% dari populasi dunia, dan di
Eropa tercatat jumlah pasien nyeri sebanyak 55% (JMJ, 2014).
 Prevalensi nyeri akut di inggris mencapai 42% dengan angka
kejadian pada pria sebanyak 17% dan wanita sebanyak 25%
(Murphy, 2015).
 Sembilan dari 10 orang Amerika berusia 18 tahun atau lebih
menderita nyeri minimal sekali dalam satu bulan dan sebanyak
42% merasakannya setiap hari (Latief dalam Sinardja, 2013).
 Data Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia
(PERDOSSI) tahun 2002:
- Terdapat 4.456 orang mengalami nyeri
- Sekitar 819 orang (35,86%) dari 4.456 orang tersebut
mengeluhkan nyeri punggung bawah
- Sekitar 1.598 orang menderita nyeri kepala di Indonesia.
 Diperkirakan nyeri kanker dialami oleh sekitar 12,7 juta
orang atau sekitar 5% dari penduduk Indonesia (WHO,
2014).
Lanjutan..
ETIOLOGI PENYAKIT
 Kelainan yang mengakibatkan rasa nyeri mencakup
- Infeksi
- Inflamasi
- Trauma
- dll
 Nyeri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya
yaitu:
- umur,
- lingkungan,
- kelelahan,
- riwayat nyeri sebelumnya, dll.
 Chondromalacia patellae atau kerusakan tulang rawan di
belakang tempurung lutut.
 Haemarthrosis atau perdarahan di dalam ruang sendi akibat
tempurung lutut retak atau ligamen robek.
 Penyakit asam urat (gout).
 Traumatic synovitis atau peradangan pada jaringan yang
melapisi sendi dan tendon karena cedera.
 Patah tulang.
 Dislokasi sendi yang terjadi secara berulang.
 Kanker
 Infeksi.
 Hemofilia
 Avascular necrosis. Kondisi yang ditandai dengan gejala
kerusakan tulang akibat kurangnya pasokan darah.
Penyakit Penyebab Nyeri
MANIFESTASI KLINIS
 Gangguan Tidur
 Raut wajah kesakitan
 Perubahan nafsu makan
 Denyut nadi meningkat
Tabel 1: Karakteristik P, Q, R, S, T (Dipiro, 2008).
• Manifestasi klinis nyeri harus ditangani oleh asesmen nyeri yang
tepat.
• Karakterisasi dasar nyeri dapat diperoleh dengan menilai
karakteristik PQRST
• Perhatian juga harus diberikan kepada faktor mental yang
mengubah ambang nyeri.
• Kecemasan, depresi, kelelahan, marah, dan takut secara khusus
diketahui dapat menurunkan ambang batas ini.
Lanjutan..
Diagnosis: Pemeriksaan Fisik dan
Laboratorium
Pemeriksaan Fisik
A. Pemeriksaan umum.
 Tanda vital: tekanan darah, denyut nadi, pernapasan, suhu
tubuh.
 Periksa apakah terdapat lesi / luka di kulit seperti jaringan
parut akibat operasi, hiperpigmentasi, ulserasi, tanda bekas
jarum suntik.
 Perhatikan juga adanya ketidaksegarisan tulang
(malalignment), atrofi otot, fasikulasi, diskolorasi, dan
edema (Kurniawan, S.N, 2015).
B. Pemeriksaan sendi.
 Menilai kesimetrisan sendi
 Nilai dan catat pergerakan aktif semua sendi
 Perhatikan adanya keterbatasan gerak, diskinesis, raut wajah
meringis, atau asimetris.
 Nilai dan catat pergerakan pasif dari sendi yang terlihat
abnormal / dikeluhkan oleh pasien (saat menilai pergerakan
aktif).
 Palpasi setiap sendi untuk menilai adanya nyeri
 Pemeriksaan stabilitas sendi untuk mengidentifikasi adanya
cedera ligament (Kurniawan, S.N, 2015).
Lanjutan..
C. Pemeriksaan motorik.
 Nilai dan catat kekuatan motorik pasien dengan
menggunakan kriteria di bawah ini.
Derajat Definisi
5 Tidak terdapat keterbatasan gerak, mampu melawan tahanan kuat
4 Mampu melawan tahanan ringan
3 Mampu bergerak melawan gravitasi
2
Mampu bergerak / bergeser ke kiri dan kanan tetapi tidak mampu
melawan gravitasi
1
Terdapat kontraksi otot (inspeksi / palpasi), tidak menghasilkan
pergerakan
0 Tidak terdapat kontraksi otot
Lanjutan..
Numeric Rating Scale.
 Indikasi: digunakan pada pasien dewasa dan anak berusia > 9
tahun yang dapat menggunakan angka untuk melambangkan
intensitas nyeri yang dirasakannya.
Lanjutan..
Lanjutan....
Wong Baker FACES Pain Scale.
 Indikasi: Pada pasien (dewasa dan anak > 3 tahun) yang
tidak dapat menggambarkan intensitas nyerinya dengan
angka, gunakan asesmen.
 Instruksi: pasien diminta untuk menunjuk / memilih gambar
mana yang paling sesuai dengan yang ia rasakan. Tanyakan
juga lokasi dan durasi nyeri.
0 – 1 = sangat bahagia karena tidak merasa nyeri sama
sekali.
2 – 3 = sedikit nyeri.
4 – 5 = cukup nyeri.
6 – 7 = lumayan nyeri.
8 – 9 = sangat nyeri.
10 = amat sangat nyeri (tak tertahankan).
Sumber: Wong-Baker FACES Foundation
Pemeriksaan sensorik kuantitatif.
a. Pemeriksaan sensorik mekanik (tidak nyeri): getaran
b. Pemeriksaan sensorik mekanik (nyeri): tusukan jarum, tekanan
c. Pemeriksaan sensasi suhu (dingin, hangat, panas)
d. Pemeriksaan sensasi persepsi
Lanjutan..
Pemeriksaan radiologi.
a. Foto polos: untuk skrining inisial pada tulang belakang (fraktur,
ketidaksegarisan vertebra, spondilolistesis, spondilolisis, neoplasma).
b. MRI:gold standard dalam mengevaluasi tulang belakang (herniasi
diskus, stenosis spinal, osteomyelitis, infeksi ruang diskus, keganasan,
kompresi tulang belakang, infeksi)
c. CT-scan: evaluasi trauma tulang belakang, herniasi diskus, stenosis
spinal.
d. Radionuklida bone-scan: sangat bagus dalam mendeteksi perubahan
metabolisme tulang (mendeteksi osteomyelitis dini, fraktur kompresi
yang kecil/minimal, keganasan primer, metastasis tulang) (Kurniawan,
S.N, 2015).
TERAPI NYERI
Terapi Farmakologi
ANALGESIK NON-OPIOID
Class and Generic Nama
(Brand Name)
Half-Life (h) Usual Dosage Range (mg) Maximal Dose
(mg/day)
Salicylates
Acetylsalicylic acid-aspirin
(various)
Magnesium-anhydrous
(Doan’s, various, various
combinations of choline and
magnesium are available)
Diflunisal (Dolobid, various)
0.25
Nd/Nd
8-12
325-1,000 every 4-6 h
304-607 every 4 h
607-934 every 6 h
500-1,000 initial
250-500 every 8-12 h
4,000
3,738
1,500
Para-Aminophenol
Acetaminophen
(Tylenol, various)
2-3 325-1,000 every 4-6 h 4,000
Fenamates
Medofenamate (various)
Mefenamic acid (Ponstel)
0.8-2.1
2
50-100 every 4-6 h
Initial 500
250 every 6 h (maximum 7 days)
400
1,000
Pyranocarboxylic acid
Etodolac (various) (immediate
release)
7.3 200-400 every 6-8 h 1,000
Acetic acid
Diclofenac potassium
(Cataflam,various)
1.9 In some patients, initial 100, 50 three
times per day
150
Lanjutan...
Propionic acids
Ibuprofen (Motrin, various)
Fenoprofen (Nalfon,various)
Ketoprofen (various)
Naproxen (Naprosyn, anaprox,
various)
Naproxen sodium (Aleve,
various)
2-2.5
3
2
12-17
12-13
200-400 every 4-6 h
200 every 4-6 h
25-50 every 6-8 h
500 initial
500 every 12 h or
250 every 6-8 h
In some patients, 440 initial
220 every 8-12 h
3,200
2,400
1,200
3,200
300
1,000
660
Pyrrolizine carboxylic acid
Ketorolac-parenteral (various)
Ketorolac-oral, indicated for
continuation with paenteral
only (various)
5-6
5-6
30-60
(Single IM dose only)
15-30
(Single IV dose only)
15-30 every 6 h
(maximum of 5 days)
10 every 4-6 h (maximum of 5
days, which includes parenteral
doses)
In some patients, initial oral dose
of 20
30-60
15-30
60-120
40
ANALGESIC OPIOID
Class and Generic Name
(Brand Name)
Chemical Source Relative
Histamine Release
Route Equianalgesic Dose in
Adults (mg)
Onset (min)/Half
Life (h)
Phenanthrenes
(morphine-like agonists)
Morphine (various)
Hydromorphone (Dilaudid,
various)
Oxymorphone
(Numorphan, Opana)
Levorphanol (various)
Codeine (various)
Hydrocodone (available as
combination)
Oxycodone (various)
Naturally occurring
Semisynthetic
Semisynthetic
Semisynthetic
Naturally occuring
Semisynthetic
Semisynthetic
+++
+
+
+
+++
N/A
+
IM
PO
IM
PO
IM
R
PO
IM (Acute)
PO
IM
PO
IM
PO
PO
PO
10
30
1.5
7.5
1
5
10
2 (acute)
4 (acute)
1 (chronic)
1 (chronic)
15-30
15-30
5-10
20-30
10-20/2
10-20/2-3
10-20/2-3
10-20/12-16
10-30/3
30-60/4
30-60/2-3
Lanjutan....
Phenylpiperidines
(meperidine-like
agonists)
Meperidine
(Demerol, various)
Fentanyl (Sublimaze,
Duragesic, various)
Synthetic
Synthetic
+++
+
IM
PO
IM
Transdermal
Buccal,
transmucosal
75
50-150 This drug is
not recommended
0.1
25 mcg/h
Variable
10-20/3-4
7-15/3-4
Diphenylheptanes
(methadone-like
agonists)
Methadone
(Dolophine, various)
Propaxyphene
(Darvon, various)
Synthetic
Synthetic
+
N/A
IM
PO
IM
PO
PO
Variable (acute)
Variable (acute)
Variable (chronic)
Variable (chronic)
65
30-60/12-190
30-60/6-12
Agonist-antagonist
derivatives
Pertazocine (Talwin,
various)
Butorphanol (Stadol,
various)
Nalbuphine (Nubain,
various)
Buprenorphine (Buprenex,
various)
Synthetic
Synthetic
Semisynthetic
Semisynthetic
N/A
+
N/A
N/A
IM
PO
IM
Intranasal
IM
IM
Not recommended
50
2
1 (one spray)
10
0,4
15-30/2-3
10-20/3-4
<15/5
10-20/2-3
Antagonists
Naloxone (Narcan, various) Synthetic N/A IV 0.4-2 1-2 (IV)
2-5 (IM)/0.5-
1.3
Central Analgesic
Tramadol (Ultram, various) Synthetic N/A PO 50-100 <60/5-7
Lanjutan....
Analgesik Adjuvant
Analgesik adjuvan adalah agen farmakologis yang
berguna dalam pengelolaan nyeri tetapi biasanya tidak
diklasifikasikan sebagai analgesik. Contoh adjuvant
analgesik termasuk antidepresan dan antikonvulsan
Lanjutan..
TERAPI NON FARMAKOLOGI
 Relaksasi dengan cara dipijat di bagian sekitar luka secara
perlahan
 Kompres Dingin (Cold Pack), Kompres dingin (Cold Pack) eektif
digunakan untuk menurunkan nyeri yang dirasakan oleh pasien.
 Minum air putih yang banyak
 Range of Motion (ROM), diberikan untuk mengatasi gangguan
fungsi gerak, mecegah komplikasi, mengurangi nyeri.
 Relaksasi nafas dalam merupakan salah satu terapi non
farmakologi yang mmberikan efek relaksasi yang dapt
menurunkan skala nyeri.
Lanjutan..
Follow-up / asesmen ulang.
 a. Asesmen ulang sebaiknya dilakukan dengan interval yang
teratur.
b. Panduan umum:
1. Pemberian parenteral: 30 menit
2. Pemberian oral: 60 menit
3. Intervensi non-farmakologi: 30-60 menit.
Edukasi pasien:
1. Berikan informasi mengenai kondisi dan penyakit pasien, serta
tatalaksananya.
2. Diskusikan tujuan dari manajemen nyeri dan manfaatnya untuk
pasien
3. Beritahukan bahwa pasien dapat mengubungi tim medis jika
memiliki pertanyaan / ingin berkonsultasi mengenai kondisinya.
4. Pasien dan keluarga ikut dilibatkan dalam menyusun
manajemen nyeri (termasuk penjadwalan medikasi, pemilihan
analgesik, dan jadwal control).
5. Kepatuhan pasien dalam menjalani manajemen nyeri dengan
baik.
Lanjutan..
NYERI.pptx

More Related Content

Similar to NYERI.pptx

Osteoarthritis2
Osteoarthritis2Osteoarthritis2
Osteoarthritis2asrilfar
 
PPT ASKEP MATERNITAS POST SC PRESUS.pptx
PPT ASKEP  MATERNITAS POST SC PRESUS.pptxPPT ASKEP  MATERNITAS POST SC PRESUS.pptx
PPT ASKEP MATERNITAS POST SC PRESUS.pptxRindii
 
praktis-diagnosis nyeri neuropatik dalam praktik sehari-hari
praktis-diagnosis nyeri neuropatik dalam praktik sehari-haripraktis-diagnosis nyeri neuropatik dalam praktik sehari-hari
praktis-diagnosis nyeri neuropatik dalam praktik sehari-hariEka Tambunan
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI.pptxASUHAN KEPERAWATAN NYERI.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI.pptxjackwilder22
 
SACRO ILIACA JOIN PAIN review ujian-1.docx
SACRO ILIACA JOIN PAIN review ujian-1.docxSACRO ILIACA JOIN PAIN review ujian-1.docx
SACRO ILIACA JOIN PAIN review ujian-1.docxssusera5d9f3
 
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN PERSEPSI NYERI PADA ...
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN PERSEPSI NYERI PADA ...PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN PERSEPSI NYERI PADA ...
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN PERSEPSI NYERI PADA ...Ratih Aini
 
presentasi kasus calcaneus spur.pptx
presentasi kasus calcaneus spur.pptxpresentasi kasus calcaneus spur.pptx
presentasi kasus calcaneus spur.pptxAmelAmeliaPutriAriya
 
Laporan Kasus EDH.pptx
Laporan Kasus EDH.pptxLaporan Kasus EDH.pptx
Laporan Kasus EDH.pptxAnggiOsvianty
 
Pendekatan Klinis Nyeri Punggung Bawah.pptx
Pendekatan Klinis Nyeri Punggung Bawah.pptxPendekatan Klinis Nyeri Punggung Bawah.pptx
Pendekatan Klinis Nyeri Punggung Bawah.pptxalimadjid2
 
FRAKTUR CLAVICULA DEXTRA DAN JURNAL.pptx
FRAKTUR CLAVICULA DEXTRA DAN JURNAL.pptxFRAKTUR CLAVICULA DEXTRA DAN JURNAL.pptx
FRAKTUR CLAVICULA DEXTRA DAN JURNAL.pptxCahayaHati31
 
2. Asesmen Nyeri dr Tasrif .pptx
2. Asesmen Nyeri dr Tasrif .pptx2. Asesmen Nyeri dr Tasrif .pptx
2. Asesmen Nyeri dr Tasrif .pptxgpsw
 
Pencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.ppt
Pencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.pptPencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.ppt
Pencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.pptZulkifliThamrin
 
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS ssuserf778e8
 

Similar to NYERI.pptx (20)

Osteoarthritis2
Osteoarthritis2Osteoarthritis2
Osteoarthritis2
 
Ppt tutorial
Ppt tutorialPpt tutorial
Ppt tutorial
 
PPT ASKEP MATERNITAS POST SC PRESUS.pptx
PPT ASKEP  MATERNITAS POST SC PRESUS.pptxPPT ASKEP  MATERNITAS POST SC PRESUS.pptx
PPT ASKEP MATERNITAS POST SC PRESUS.pptx
 
praktis-diagnosis nyeri neuropatik dalam praktik sehari-hari
praktis-diagnosis nyeri neuropatik dalam praktik sehari-haripraktis-diagnosis nyeri neuropatik dalam praktik sehari-hari
praktis-diagnosis nyeri neuropatik dalam praktik sehari-hari
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI.pptxASUHAN KEPERAWATAN NYERI.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI.pptx
 
391082079 cts-ppt
391082079 cts-ppt391082079 cts-ppt
391082079 cts-ppt
 
SACRO ILIACA JOIN PAIN review ujian-1.docx
SACRO ILIACA JOIN PAIN review ujian-1.docxSACRO ILIACA JOIN PAIN review ujian-1.docx
SACRO ILIACA JOIN PAIN review ujian-1.docx
 
Tatalaksana Nyeri.pptx
Tatalaksana Nyeri.pptxTatalaksana Nyeri.pptx
Tatalaksana Nyeri.pptx
 
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN PERSEPSI NYERI PADA ...
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN PERSEPSI NYERI PADA ...PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN PERSEPSI NYERI PADA ...
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN PERSEPSI NYERI PADA ...
 
Nyeri_Punggung_Bawah.pptx
Nyeri_Punggung_Bawah.pptxNyeri_Punggung_Bawah.pptx
Nyeri_Punggung_Bawah.pptx
 
presentasi kasus calcaneus spur.pptx
presentasi kasus calcaneus spur.pptxpresentasi kasus calcaneus spur.pptx
presentasi kasus calcaneus spur.pptx
 
Laporan Kasus EDH.pptx
Laporan Kasus EDH.pptxLaporan Kasus EDH.pptx
Laporan Kasus EDH.pptx
 
Nyeri Kanker.pptx
Nyeri Kanker.pptxNyeri Kanker.pptx
Nyeri Kanker.pptx
 
Pendekatan Klinis Nyeri Punggung Bawah.pptx
Pendekatan Klinis Nyeri Punggung Bawah.pptxPendekatan Klinis Nyeri Punggung Bawah.pptx
Pendekatan Klinis Nyeri Punggung Bawah.pptx
 
FRAKTUR CLAVICULA DEXTRA DAN JURNAL.pptx
FRAKTUR CLAVICULA DEXTRA DAN JURNAL.pptxFRAKTUR CLAVICULA DEXTRA DAN JURNAL.pptx
FRAKTUR CLAVICULA DEXTRA DAN JURNAL.pptx
 
2. Asesmen Nyeri dr Tasrif .pptx
2. Asesmen Nyeri dr Tasrif .pptx2. Asesmen Nyeri dr Tasrif .pptx
2. Asesmen Nyeri dr Tasrif .pptx
 
LP NYERI.docx
LP NYERI.docxLP NYERI.docx
LP NYERI.docx
 
Pencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.ppt
Pencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.pptPencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.ppt
Pencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.ppt
 
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
 
Apa itu nyeri, perinsip dasar nurs
Apa itu nyeri, perinsip dasar nursApa itu nyeri, perinsip dasar nurs
Apa itu nyeri, perinsip dasar nurs
 

Recently uploaded

power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 

Recently uploaded (20)

power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 

NYERI.pptx

  • 2. DEFINISI NYERI  Nyeri: pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan berhubungan dengan rusaknya jaringan atau keadaan yang menggambarkan kerusakan jaringan tersebut.  Berdasarkan definisi Nyeri adalah suatu kondisi dimana seseorang merasakan perasaan yang tidak nyaman atau tidak menyenangkan yang disebabkan oleh kerusakan jaringan yang telah rusak atau yang berpotensi untuk rusak
  • 3. MORBIDITAS DAN MORTALITAS World Health Organization (WHO) tahun 2011, melaporkan bahwa sekitar 80% orang yang mengeluh menderita nyeri . Diantaranya Low Back Pain merupakan masalah yang cukup besar karena menurunkan kualitas hidup sehingga berpengaruh besar pada pertumbuhan ekonomi di Negara barat (Dagenais, 2008).
  • 4. Perkembangan Prevalensi Penyakit di Dunia dan di Indonesia  Prevalensi nyeri kronis adalah 20% dari populasi dunia, dan di Eropa tercatat jumlah pasien nyeri sebanyak 55% (JMJ, 2014).  Prevalensi nyeri akut di inggris mencapai 42% dengan angka kejadian pada pria sebanyak 17% dan wanita sebanyak 25% (Murphy, 2015).  Sembilan dari 10 orang Amerika berusia 18 tahun atau lebih menderita nyeri minimal sekali dalam satu bulan dan sebanyak 42% merasakannya setiap hari (Latief dalam Sinardja, 2013).
  • 5.  Data Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI) tahun 2002: - Terdapat 4.456 orang mengalami nyeri - Sekitar 819 orang (35,86%) dari 4.456 orang tersebut mengeluhkan nyeri punggung bawah - Sekitar 1.598 orang menderita nyeri kepala di Indonesia.  Diperkirakan nyeri kanker dialami oleh sekitar 12,7 juta orang atau sekitar 5% dari penduduk Indonesia (WHO, 2014). Lanjutan..
  • 6.
  • 7. ETIOLOGI PENYAKIT  Kelainan yang mengakibatkan rasa nyeri mencakup - Infeksi - Inflamasi - Trauma - dll  Nyeri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu: - umur, - lingkungan, - kelelahan, - riwayat nyeri sebelumnya, dll.
  • 8.  Chondromalacia patellae atau kerusakan tulang rawan di belakang tempurung lutut.  Haemarthrosis atau perdarahan di dalam ruang sendi akibat tempurung lutut retak atau ligamen robek.  Penyakit asam urat (gout).  Traumatic synovitis atau peradangan pada jaringan yang melapisi sendi dan tendon karena cedera.  Patah tulang.  Dislokasi sendi yang terjadi secara berulang.  Kanker  Infeksi.  Hemofilia  Avascular necrosis. Kondisi yang ditandai dengan gejala kerusakan tulang akibat kurangnya pasokan darah. Penyakit Penyebab Nyeri
  • 9. MANIFESTASI KLINIS  Gangguan Tidur  Raut wajah kesakitan  Perubahan nafsu makan  Denyut nadi meningkat
  • 10. Tabel 1: Karakteristik P, Q, R, S, T (Dipiro, 2008). • Manifestasi klinis nyeri harus ditangani oleh asesmen nyeri yang tepat. • Karakterisasi dasar nyeri dapat diperoleh dengan menilai karakteristik PQRST • Perhatian juga harus diberikan kepada faktor mental yang mengubah ambang nyeri. • Kecemasan, depresi, kelelahan, marah, dan takut secara khusus diketahui dapat menurunkan ambang batas ini. Lanjutan..
  • 11. Diagnosis: Pemeriksaan Fisik dan Laboratorium Pemeriksaan Fisik A. Pemeriksaan umum.  Tanda vital: tekanan darah, denyut nadi, pernapasan, suhu tubuh.  Periksa apakah terdapat lesi / luka di kulit seperti jaringan parut akibat operasi, hiperpigmentasi, ulserasi, tanda bekas jarum suntik.  Perhatikan juga adanya ketidaksegarisan tulang (malalignment), atrofi otot, fasikulasi, diskolorasi, dan edema (Kurniawan, S.N, 2015).
  • 12. B. Pemeriksaan sendi.  Menilai kesimetrisan sendi  Nilai dan catat pergerakan aktif semua sendi  Perhatikan adanya keterbatasan gerak, diskinesis, raut wajah meringis, atau asimetris.  Nilai dan catat pergerakan pasif dari sendi yang terlihat abnormal / dikeluhkan oleh pasien (saat menilai pergerakan aktif).  Palpasi setiap sendi untuk menilai adanya nyeri  Pemeriksaan stabilitas sendi untuk mengidentifikasi adanya cedera ligament (Kurniawan, S.N, 2015). Lanjutan..
  • 13. C. Pemeriksaan motorik.  Nilai dan catat kekuatan motorik pasien dengan menggunakan kriteria di bawah ini. Derajat Definisi 5 Tidak terdapat keterbatasan gerak, mampu melawan tahanan kuat 4 Mampu melawan tahanan ringan 3 Mampu bergerak melawan gravitasi 2 Mampu bergerak / bergeser ke kiri dan kanan tetapi tidak mampu melawan gravitasi 1 Terdapat kontraksi otot (inspeksi / palpasi), tidak menghasilkan pergerakan 0 Tidak terdapat kontraksi otot Lanjutan..
  • 14. Numeric Rating Scale.  Indikasi: digunakan pada pasien dewasa dan anak berusia > 9 tahun yang dapat menggunakan angka untuk melambangkan intensitas nyeri yang dirasakannya. Lanjutan..
  • 15. Lanjutan.... Wong Baker FACES Pain Scale.  Indikasi: Pada pasien (dewasa dan anak > 3 tahun) yang tidak dapat menggambarkan intensitas nyerinya dengan angka, gunakan asesmen.  Instruksi: pasien diminta untuk menunjuk / memilih gambar mana yang paling sesuai dengan yang ia rasakan. Tanyakan juga lokasi dan durasi nyeri. 0 – 1 = sangat bahagia karena tidak merasa nyeri sama sekali. 2 – 3 = sedikit nyeri. 4 – 5 = cukup nyeri. 6 – 7 = lumayan nyeri. 8 – 9 = sangat nyeri. 10 = amat sangat nyeri (tak tertahankan). Sumber: Wong-Baker FACES Foundation
  • 16. Pemeriksaan sensorik kuantitatif. a. Pemeriksaan sensorik mekanik (tidak nyeri): getaran b. Pemeriksaan sensorik mekanik (nyeri): tusukan jarum, tekanan c. Pemeriksaan sensasi suhu (dingin, hangat, panas) d. Pemeriksaan sensasi persepsi Lanjutan.. Pemeriksaan radiologi. a. Foto polos: untuk skrining inisial pada tulang belakang (fraktur, ketidaksegarisan vertebra, spondilolistesis, spondilolisis, neoplasma). b. MRI:gold standard dalam mengevaluasi tulang belakang (herniasi diskus, stenosis spinal, osteomyelitis, infeksi ruang diskus, keganasan, kompresi tulang belakang, infeksi) c. CT-scan: evaluasi trauma tulang belakang, herniasi diskus, stenosis spinal. d. Radionuklida bone-scan: sangat bagus dalam mendeteksi perubahan metabolisme tulang (mendeteksi osteomyelitis dini, fraktur kompresi yang kecil/minimal, keganasan primer, metastasis tulang) (Kurniawan, S.N, 2015).
  • 18. ANALGESIK NON-OPIOID Class and Generic Nama (Brand Name) Half-Life (h) Usual Dosage Range (mg) Maximal Dose (mg/day) Salicylates Acetylsalicylic acid-aspirin (various) Magnesium-anhydrous (Doan’s, various, various combinations of choline and magnesium are available) Diflunisal (Dolobid, various) 0.25 Nd/Nd 8-12 325-1,000 every 4-6 h 304-607 every 4 h 607-934 every 6 h 500-1,000 initial 250-500 every 8-12 h 4,000 3,738 1,500 Para-Aminophenol Acetaminophen (Tylenol, various) 2-3 325-1,000 every 4-6 h 4,000 Fenamates Medofenamate (various) Mefenamic acid (Ponstel) 0.8-2.1 2 50-100 every 4-6 h Initial 500 250 every 6 h (maximum 7 days) 400 1,000 Pyranocarboxylic acid Etodolac (various) (immediate release) 7.3 200-400 every 6-8 h 1,000 Acetic acid Diclofenac potassium (Cataflam,various) 1.9 In some patients, initial 100, 50 three times per day 150
  • 19. Lanjutan... Propionic acids Ibuprofen (Motrin, various) Fenoprofen (Nalfon,various) Ketoprofen (various) Naproxen (Naprosyn, anaprox, various) Naproxen sodium (Aleve, various) 2-2.5 3 2 12-17 12-13 200-400 every 4-6 h 200 every 4-6 h 25-50 every 6-8 h 500 initial 500 every 12 h or 250 every 6-8 h In some patients, 440 initial 220 every 8-12 h 3,200 2,400 1,200 3,200 300 1,000 660 Pyrrolizine carboxylic acid Ketorolac-parenteral (various) Ketorolac-oral, indicated for continuation with paenteral only (various) 5-6 5-6 30-60 (Single IM dose only) 15-30 (Single IV dose only) 15-30 every 6 h (maximum of 5 days) 10 every 4-6 h (maximum of 5 days, which includes parenteral doses) In some patients, initial oral dose of 20 30-60 15-30 60-120 40
  • 20. ANALGESIC OPIOID Class and Generic Name (Brand Name) Chemical Source Relative Histamine Release Route Equianalgesic Dose in Adults (mg) Onset (min)/Half Life (h) Phenanthrenes (morphine-like agonists) Morphine (various) Hydromorphone (Dilaudid, various) Oxymorphone (Numorphan, Opana) Levorphanol (various) Codeine (various) Hydrocodone (available as combination) Oxycodone (various) Naturally occurring Semisynthetic Semisynthetic Semisynthetic Naturally occuring Semisynthetic Semisynthetic +++ + + + +++ N/A + IM PO IM PO IM R PO IM (Acute) PO IM PO IM PO PO PO 10 30 1.5 7.5 1 5 10 2 (acute) 4 (acute) 1 (chronic) 1 (chronic) 15-30 15-30 5-10 20-30 10-20/2 10-20/2-3 10-20/2-3 10-20/12-16 10-30/3 30-60/4 30-60/2-3
  • 21. Lanjutan.... Phenylpiperidines (meperidine-like agonists) Meperidine (Demerol, various) Fentanyl (Sublimaze, Duragesic, various) Synthetic Synthetic +++ + IM PO IM Transdermal Buccal, transmucosal 75 50-150 This drug is not recommended 0.1 25 mcg/h Variable 10-20/3-4 7-15/3-4 Diphenylheptanes (methadone-like agonists) Methadone (Dolophine, various) Propaxyphene (Darvon, various) Synthetic Synthetic + N/A IM PO IM PO PO Variable (acute) Variable (acute) Variable (chronic) Variable (chronic) 65 30-60/12-190 30-60/6-12
  • 22. Agonist-antagonist derivatives Pertazocine (Talwin, various) Butorphanol (Stadol, various) Nalbuphine (Nubain, various) Buprenorphine (Buprenex, various) Synthetic Synthetic Semisynthetic Semisynthetic N/A + N/A N/A IM PO IM Intranasal IM IM Not recommended 50 2 1 (one spray) 10 0,4 15-30/2-3 10-20/3-4 <15/5 10-20/2-3 Antagonists Naloxone (Narcan, various) Synthetic N/A IV 0.4-2 1-2 (IV) 2-5 (IM)/0.5- 1.3 Central Analgesic Tramadol (Ultram, various) Synthetic N/A PO 50-100 <60/5-7 Lanjutan....
  • 23. Analgesik Adjuvant Analgesik adjuvan adalah agen farmakologis yang berguna dalam pengelolaan nyeri tetapi biasanya tidak diklasifikasikan sebagai analgesik. Contoh adjuvant analgesik termasuk antidepresan dan antikonvulsan Lanjutan..
  • 24. TERAPI NON FARMAKOLOGI  Relaksasi dengan cara dipijat di bagian sekitar luka secara perlahan  Kompres Dingin (Cold Pack), Kompres dingin (Cold Pack) eektif digunakan untuk menurunkan nyeri yang dirasakan oleh pasien.  Minum air putih yang banyak  Range of Motion (ROM), diberikan untuk mengatasi gangguan fungsi gerak, mecegah komplikasi, mengurangi nyeri.  Relaksasi nafas dalam merupakan salah satu terapi non farmakologi yang mmberikan efek relaksasi yang dapt menurunkan skala nyeri. Lanjutan..
  • 25. Follow-up / asesmen ulang.  a. Asesmen ulang sebaiknya dilakukan dengan interval yang teratur. b. Panduan umum: 1. Pemberian parenteral: 30 menit 2. Pemberian oral: 60 menit 3. Intervensi non-farmakologi: 30-60 menit. Edukasi pasien: 1. Berikan informasi mengenai kondisi dan penyakit pasien, serta tatalaksananya. 2. Diskusikan tujuan dari manajemen nyeri dan manfaatnya untuk pasien 3. Beritahukan bahwa pasien dapat mengubungi tim medis jika memiliki pertanyaan / ingin berkonsultasi mengenai kondisinya. 4. Pasien dan keluarga ikut dilibatkan dalam menyusun manajemen nyeri (termasuk penjadwalan medikasi, pemilihan analgesik, dan jadwal control). 5. Kepatuhan pasien dalam menjalani manajemen nyeri dengan baik. Lanjutan..