SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 10
Stem Cell
1
Apa sih stem cell itu? Bagaimana bentuk stem cell? Mungkin banyak yang bertanya-tanya apa
itu stem cell, karena pengetahuan tentang stem cell sendiri belum banyak yang memahaminya.
Stem cell atau sel punca atau sel induk adalah sel yang belum berdiferensiasi dan mempunyai
potensi yang sangat tinggi untuk berkembang menjadi banyak jenis sel yang berbeda dalam
tubuh.
Lalu apa fungsinya sel punca tersebut? Sel punca berfungsi sebagai sistem perbaikan untuk
mengganti sel-sel tubuh yang telah rusak demi kelangsungan hidup organisme. Karena fungsinya
yang mampu untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak itulah stem cell diharapkan mampu
untuk menjadi solusi pengobatan bagi penyakit-penyakit yang saat ini belum bisa disembuhkan
seperti kanker, stroke dan diabetes.
Berdasarkan kemampuannya untuk berubah-ubah menjadi sel lain, stem cell terbagi atas :
 Totipotensi adalah sel induk yang memiliki potensi untuk berdiferensiasi menjadi semua
jenis sel, yaitu sel ekstra embrionik, sel somatik dan sel seksual.
 Pluripotensi adalah sel-sel yang dapat berdiferensiasi menjadi semua jenis sel dalam
tubuh, namun tidak dapat membentuk suatu organisme baru.
 Multipotensi adalah sel-sel yang dapat berdiferensiasi menjadi beberapa jenis sel dewasa.
 Unipotensi adalah sel induk yang hanya dapat menghasilkan satu jenis sel tertentu, tetapi
memiliki kemampuan memperbaiki diri yang tidak dimiliki oleh sel yang bukan sel
induk.
Karena kemampuannya itulah stem cell diharapkan menjadi solusi bagi penyakit-penyakit yang
belum dapat disembuhkan yang umumnya adalah penyakit yang menyerang sistem imun dan
degenaratif, seperti leukimia, diabetes, alzheimer, stroke dan lainnya.
A. STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN
Jaringan Tumbuhan
Jaringan tumbuhan adalah sekumpulan sel-sel tumbuhan yang mempunyai bentuk, asal, fungsi
dan struktur yang sama. Jaringan pada tumbuhan terdiri atas jaringan meristem dan permanen.
1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang sel penyusunnya bersifat embrional ; artinya mampu
membelah diri untuk menambah jumlah sel tubuh. Ciri-ciri sel meristem adalah berdinding tipis,
banyak mengandung protoplasma, inti besar, dan plastida belum matang. Jaringan Meristem
disebut juga jaringan muda.
Berdasarkan letaknya dalam tumbuhan, ada tiga macam meristem, yaitu : meristem apikal,
lateral, dan interkalar.
Sedangkan, dilihat dari asal terbentuknya, meristem dibedakan menjadi :
a. Promeristem
Adalah jaringan meristem yang telah ada ketika tumbuhan masih berada dalam masa embrional.
b. Meristem Primer
Meristem Primer adalah meristem yang berkembang dari sel embrional. Meristem terdapat
misalnya pada kuncup ujung batang dan ujung akar. Daerah meristematik di belakang
promeristem mempunyai 3 jaringan meristem, yaitu : protoderma, prokambium, dan meristem
dasar.
c. Meristem Sekunder
Meristem Sekunder adalah meristem yang berkembang dari jaringan dewasa yang telah
mengalami diferensiasi dan spesialisasi tetapi menjadi embrional sejati.
2. Jaringan Dewasa (Permanen)
Jaringan Dewasa adalah jaringan yang sudah mengalami diferensiasi. Sifat-sifat jaringan dewasa
antara lain :
a. Tidak mempunyai aktivitas untuk memperbanyak diri.
b. Mempunyai ukuran yang relatif besar dibanding sel-sel meristem.
c. Mempunyai vakuola besar, sehingga plasma sel sedikit dan merupakan selapuit yang
menempel pada dinding sel.
d. Kadang-kadang selnya telah mati.
e. Selnya telah mengalami penebalan dinding sesuai dengan fungsinya.
f. Di antara sel-selnya, dijumpai ruang-ruang antar sel.
Jaringan dewasa terdiri dari :
a. Jaringan Pelindung (Epidermis)
Jaringan epidermis adalah lapisan sel yang berada paling luar, yaitu pada permukaan organ
primer tumbuhan, seperti akar, batang, daun, bunga dan buah. Jaringan epidermis berfungsi
melindungi bagian dalam tumbuhan sehingga jaringan epidermis disebut jaringan pelindung.
Sel-sel epidermis dapat berkembang menjadi alat tambahan atau derivat epidermis, misalnya
stoma, trikoma, sel kipas, sistolit, sel silika, dan sel gabus.
b. Jaringan Dasar (Parenkim)
Jaringan parenkim merupakan suatu jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup, dengan struktur
morfologi serta fisiologi yang bervariasi dan masih melakukan proses fisiologis.
Jaringan parenkim disebut jaringan dasar karena dijumpai hampir di setiap bagian tumbuhan.
Contohnya, parenkim dijumpai di antara epidermis dan pembuluh angkut pada akar dan batang.
c. Jaringan Penyokong (Penguat)
Jaringan penyokong merupakan jaringan yang menguatkan tumbuhan. Berdasarkan bentuk dan
sifatnya, jaringan penyokong dibedakan menjadi jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.
d. Jaringan Pengangkut (Vaskuler)
Jaringan pengangkut pada tumbuhantingkat tingi terdiri dari xilem dan floem. Xilem terdiri atas
trakea, trakeid,serta unsur-unsur lain seperti serabut xilem dan parenkim xilem.
Xilem
Fungsi utama dari xilem adalah untuk sirkulasi air dan mineral dari akar. Xilem merupakan suatu
jaringan pengangkut kompleks yang terdiri dari berbagai macam bentuk sel. Pada umumnya, sel-
sel penyusun xilem merupakan sel-sel mati dengan dinding yang sangat tebal tersusun dari zat
lignin, sehingga xilem berfungsi juga sebagai jaringan penguat. Unsur-unsur xilem terdiri dari
unsur trakeal, serabut xilem dan parenkim xilem.
Floem
Floem terdiri atas buluh tapis, unsur-unsur tapis, sel pengiring, parenkim, dan serabut floem.
e. Jaringan Gabus
Tersusun atas sel-sel gabus. Berfungsi melindungi jaringan lain yang terdapat di sebelah
bawahnya agar tidak kehilangan air yang berlebihan.
f. Jaringan Sekretoris
Jaringan dinamakan juga kelenjar internal. Penyusun jaringan sekrotaris yang penting adalah
sebagai berikut :
1. Sel kelenjar
2. Saluran kelenjar
3. Saluran getah
B. ORGAN PADA TUMBUHAN
Organ-organ pada tumbuhan meliputi batang, akar, daun, bunga, buah, dan biji.
1. Akar (Radiks)
Berdasarkan asalnya, akar tumbuhan dibagi dalam 2 kategoris, yaitu ; akar primer dan akar liar.
Struktur anatomi akar dapat diamati dengan cara memotong akar secara melintang. Urutan dari
luar ke dalam adalah sebagai berikut:
a. Epidermis
b. Korteks
c. Endodermis
d. Stele
2. Batang (Caulis)
Batang merupakan organ tumbuhan yang berfungsi untuk menegakkan tubuh serta
menghubungkan bagian akar dan daun. Susunan batang hampir sama dengan susunan akar.
Perbedaan struktur anatomi akar dan batang adalah pada akar terdapat endodermis, sedangkan
pada batang tidak terdapat endodermis. Lapisan penyusun batang dari luar ke dalam adalah
sebagai berikut :
a. Epidermis
b. Korteks
c. Stele
Fungsi batang antara lain :
alat transportasi zat makanan dari akar ke daun dan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian
tubuh.
alat perkembangbiakan vegetatif
alat penyimpan bahan makanan cadangan
tempat tumbuhnya daun, bunga dan buah
3. Daun (Folium)
Daun merupakan tempat berlangsungnya fotosintesis. Daun yang lengkap mempunyai bagian-
bagian berupa upih daun, tangkai daun, dan helai daun. Akan tetapi, banyak tumbuhan tidak
memiliki bagian secara lengkap.
Daun biasanya tersusun oleh berbagai macam jaringan sebagai berikut :
Jaringan pelindung
Jaringan dasar
Jaringan pengangkut
Jaringan penguat
Jaringan sekretori
Daun sesungguhnya adalah cabang atau ranting yang mengalami modifikasi. Pada tumbuhan
tingkat tinggi daun merupakan tempat penting untuk fotosintesis.
a. Epidermis
Berfungsi melindungi jaringan di bawahnya
Terdapat lapisan kutikula (lilin)
b. Parenkim
terdapat 2 macam parenkim, yaitu parenkim palisade (jaringan tiang) dan parenkim spons (bunga
karang) yang keduanya membentuk daging daun (mesofil).
c. Berkas pengangkut
Terdiri atas xylem dan phloem
Terdapat pada tulang-tulang daun yang merupakan lanjutan dari ranting atau batang
4. Bunga (Flos)
Bunga merupakan alat reproduksi generatif yang muncul hanya pada saat tumbuhan mencapai
usia tertentu. Pada bunga terjadi penyerbukan dan pembuahan yang menghasilkan buah.
Bunga sesungguhnya adalah kuncup daun yang telah mengalami modifikasi sesuai dengan
fungsinya yaitu sebagai alat reproduksi yang menghasilkan sel kelamin jantan dan sel kelamin
betina. Adapun bagian-bagian bunga meliputi :
Kelopak bunga (calyx) yang terdiri dari beberapa daun kelopak (sepal) yang berwarna hijau.
Kaliks berfungsi melindungi bunga ketika masih kuncup dari kekeringan.
Tajuk atau mahkota bunga (corolla), berfungsi menarik serangga atau hewan lain yang akan
menyerbuk bunga.
Alat kelamin jantan (androesium), terdiri dari beberapa benang sari (stamen)
Alat kelamin betina (ginoesium), terdiri dari satu atau lebih daun buah (karpel) yang akan
membentuk putik (pistil).
5. Buah
Memekatnya serbuk sari di atas kepala putik disebut penyerbukan. Penyerbukan diikuti oleh
pembuahan yang sesudahnya bakal buah dan biji berkembang menjadi buah.
6. Biji (Sperm)
Biji yang mengandung embrio atau lembaga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan bagi
tumbuhan.
A. STRUKTUR DAN FUNSI JARINGAN HEWAN
Jaringan penyusun tubuh hewan ada empat macam, yaitu :
1. Jaringan epitelium
Merupakan jaringan yang melapisi permukaan tubuh dan membatasi rongga tubuh. Berfungsi
untu melindungi permukaan luar dan dalam organ. Berdasarkan susunan sel terdapat epitelium
sederhana dan epitelium kompleks :
1. Epitelium pipih
2. Epitelium silindris
3. Epitelium kubus
4. Epitelium transisional
5. Epitelium Kelenjar
2. Jaringan ikat
Merupakan jaringan yang mengikat dan menyokong bagian tubuh. Berfungsi untuk melindungi
jaringan & organ dan untuk mengikat sel-sel untuk membentuk jaringan & untuk membentuk
organ.
Sel-sel jaringan ikat :
Fibroblas
Berbentuk serat dan berfungsi untuk mensekresikan protein untuk membentuk matriks
Makrophag
Tidak mempunyai bentuk tetap dan terspesialisasi menjadi fagositosis
Sel lemak
Menyerupai fibroblas dan berfungsi untuk menimbun lemak
Sel plasma
Berbentuk seperti eritrosit dan berfungsi utnuk meghasilkan antibody.
Sel tiang (mast cell)
Berfungsi untuk heparin dan histamine.
Jaringan ikat berdasarkan struktur dan fungsinya :
a. Jaringan ikat longgar
Bersifat elastis karena matriksnya mengandung serat kolagen, retikuler dan elastin. Berfungsi
sebagai pembungkus organ-organ tubuh dan menghubungkan bagian-bagian dari jaringan
lainnya.
b. Jaringan ikat padat
Bersifat tidak elastis karena matriksnya tersusun atas serat kolagen yang berwarna putih dan
padat sehingga cairannya berkurang.Berfungsi untuk menghubungkan berbagai organ tubuh
seperti pada katub jantung, kapsul persendian, fasia, tendon dan ligamen.
3. Jaringan otot
Merupakan jaringan yang menggerakkan bagian-bagian tubuh.
4. Kartilago (Tulang Rawan)
Berfungsi untuk memperkuat yang bersifat fleksibel pada rangka baik pada embrio maupun pada
saat dewasa.
5. Jaringan saraf
Merupakan jaringan yang menanggapi rangsang dan meneruskan rangsang dari bagian tubuh
yang satu ke bagian tubuih yang lain.
B. ORGAN PADA HEWAN
Organ merupakan bagian tubuh yang tersusun oleh beberapa jenis jaringan. Organ dapat
memiliki satu atau lebih fungsi tertentu.
Organ-organ mempunyai bentuk dan posisi tertentu di dalam tubuh. Posisi organ di dalam tubuh
disesuaikan dengan funsinya sebagai pembentuk sistem organ tertentu. Contohnya, paru-paru
terletak di rongga dada, berhubungan dengan tenggorokan, dan berfungsi sebagai sistem
respirasi.
C. KANKER
Kanker merupakan jaringan yangtumbuh tak terkendali akibat adanya faktor pencetus yang
menyebabkan terganggunya kegiatan metabolisme. Mieloma adalah sebuah kanker sel
pembentuk antibodi yang disebut sel plasma.
1. Penyebab Kanker
Kanker dapat timbul kareba faktor genetik atau karena karsinogen.
a. Faktor genetik
Sel kanker merupakan sifat yang diwariskan secara tetap. Sel kanker diwariskan ke generasi
berikutnya pada setiap mitosis seperti sifat lain yang dikontrol secara genetik.
b. Faktor karsinogen
Zat kimia tertentu bersifat karsinogen (menyebabkan kanker) karena berinteraksi langsung
dengan molekul DNA.
2. Resistensi Bawaan
Sel-sel manusia memproduksi tiga jenis interferon sesuai dengan jenis sel yang
memproduksinya, yaitu :
Interferon fibroblas
Interferon leukosit
Interferon sel-sel T. (http://deviyanty46.blogdetik.com/jaringan-tumbuhan-dan-hewan/)
KULTUR JARINGAN
Kultur jaringan tanaman adalah suatu metode atau teknik mengisolasi bagian tanaman (protoplasma, sel,
jaringan, dan organ) dan menumbuhkannya pada media buatan dalam kondisi aseptik di dalam ruang
yang terkontrol sehingga bagian-bagian tanaman tersebut dapat tumbuh dan berkembang menjadi
tanaman lengkap. Penggunaan teknik kultur jaringan pada awalnya hanya untuk membuktikan teori
“totipotensi” (“total genetic potential”) yang dikemukakan oleh Schleiden dan Schwann (1838) yang
menyatakan bahwa sel tanaman sebagai unit terkecil dapat tumbuh dan berkembang apabila dipelihara
dalam kondisi yang sesuai.
Pengertian Kultur Jaringan
Teknik Kultur Jaringan
Berbagai macam teknik kultur jaringan yang telah dikenal antara lain:
1. Maristem kultur, yaitu teknik kultur jaringan dengan menggunakan eksplan (bagian tanaman) dari
jaringan muda atau maristem.
2. Pollen atau anther kultur, yaitu teknik kultur jaringan dengan menggunakan eksplan dari serbuk
sari atau benang sari.
3. Protoplast kultur, yaitu teknik kultur jaringan dengan menggunakan eksplan protoplast (sel hidup
yang telah dihilangkan dinding selnya).
4. Cloroplast kultur, yaitu teknik kultur jaringan dengan menggunakan eksplan cloroplast untuk
keperluan memperbaiki sifat tanaman dengan membuat varietas baru.
5. Somatic cross atau silangan protoplasma, yaitu penyilangan dua macam protoplasma menjadi
satu, kemudian dibudidayakan sehingga menjadi tanaman kecil yang mempunyai sifat baru.
Saat ini teknik kultur jaringan digunakan bukan hanya sebagai sarana untuk mempelajari aspek-aspek
fisiologi dan biokimia tanaman saja, tetapi sudah berkembang menjadi metoda untuk berbagai tujuan
seperti:
1. Mikropropagasi (perbanyakan tanaman secara mikro)
Teknik kultur jaringan telah digunakan dalam membantu produksi tanaman dalam skala besar melalui
mikropropagasi atau perbanyakan klonal dari berbagai jenis tanaman. Jaringan tanaman dalam jumlah
yang sedikit dapat menghasilkan ratusan atau ribuan tanaman secara terus menerus. Teknik ini telah
digunakan dalam skala industri di berbagai negara untuk memproduksi secara komersial berbagai jenis
tanaman seperti tanaman hias (anggrek, bunga potong), tanaman buah-buahan (seperti pisang), tanaman
industri dan kehutanan (kopi, jati). Dengan menggunakan metoda kultur jaringan, jutaan tanaman dengan
sifat genetis yang sama dapat diperoleh hanya dengan berasal dari satu mata tunas. Oleh karena itu
metoda ini menjadi salah satu alternatif dalam perbanyakan tanaman secara vegetatif.
2. Perbaikan tanaman
Dalam usaha perbaikan tanaman melalui metoda pemuliaan secara konvensional, untuk mendapatkan
galur murni diperlukan waktu enam sampai tujuh generasi hasil penyerbukan sendiri maupun persilangan.
Melalui teknik kultur jaringan, dapat diperoleh tanaman homosigot dalam waktu singkat dengan cara
memproduksi tanaman haploid melalui kultur polen, antera atau ovari yang diikuti dengan penggandaan
kromosom. Tanaman homosigot ini dapat digunakan sebagai bahan pemuliaan tanaman dalam rangka
perbaikan sifat tanaman.
3. Produksi tanaman yang bebas penyakit (virus)
Teknologi kultur jaringan telah memberikan kontribusinya dalam mendapatkan tanaman yang bebas dari
virus. Pada tanaman yang telah terinfeksi virus, sel-sel pada tunas ujung (meristem) merupakan daerah
yang tidak terinfeksi virus. Dengan cara mengkulturkan bagian meristem akan diperoleh tanaman yang
bebas virus.
4. Transformasi genetik
Teknik kultur jaringan telah menjadi bagian penting dalam membantu keberhasilan rekayasa genetika
tanaman (transfer gen). Sebagai contoh transfer gen bakteri (seperti gen cry dari Bacillus thuringiensis) ke
dalam sel tanaman akan terekspresi setelah regenerasi tanaman transgeniknya tercapai.
5. Produksi senyawa metabolit sekunder
Kultur sel tanaman juga dapat digunakan untuk memproduksi senyawa biokimia (metabolit sekunder)
seperti alkaloid, terpenoid, phenyl propanoid dll. Teknologi ini sekarang sudah tersedia dalam skala
industri. Sebagai contoh produksi secara komersial senyawa “shikonin” dari kultur sel Lithospermum
erythrorhizon.
Proses Kultur Jaringan
Tata cara pembiakan tanaman secara kultur jaringan dapat dibagi menjadi beberapa tahap yang berurutan
yaitu:
1. Tahap 0, memilih dan menyiapkan tanaman induk untuk eksplan.
2. Tahap 1, inisiasi Kultur/culture establisment.
3. Tahap 2, multiplikasi atau perbanyakan propagul (bahan tanaman yang diperbanyak sepertitunas
atau embrio)
4. Tahap 3, menyiapkan untuk transfer propagul kelingkungan eksternal yaitu pemanjangan tunas,
induksi dan perkembangan akar.
5. Tahap 4, aklimatisasi plantlet kelingkungan eksternal.
(http://www.biologisel.com/2013/09/kultur-jaringan.html)

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

ppt jaringan hewan
ppt jaringan hewanppt jaringan hewan
ppt jaringan hewanchavidya
 
Diferensiasi
DiferensiasiDiferensiasi
Diferensiasif' yagami
 
Jaringan Epitel
Jaringan Epitel Jaringan Epitel
Jaringan Epitel Nur Aini
 
PPT STRUKTUR JARINGAN HEWAN - JARINGAN EPHITEL
PPT STRUKTUR JARINGAN HEWAN - JARINGAN EPHITEL PPT STRUKTUR JARINGAN HEWAN - JARINGAN EPHITEL
PPT STRUKTUR JARINGAN HEWAN - JARINGAN EPHITEL Rini Ayu Agustin
 
Komponen Kimiawi Penyusun Sel
Komponen Kimiawi Penyusun SelKomponen Kimiawi Penyusun Sel
Komponen Kimiawi Penyusun SelNelva Kirana
 
Sistem Saraf (pptx version)
Sistem Saraf (pptx version)Sistem Saraf (pptx version)
Sistem Saraf (pptx version)Agung Anggoro
 
sel dan jaringan
sel dan jaringansel dan jaringan
sel dan jaringantalithss
 
Kulit dan cara kerjanya
Kulit dan cara kerjanyaKulit dan cara kerjanya
Kulit dan cara kerjanyaRiski Eka
 
Pembelahan sel dan siklus sel
Pembelahan sel dan siklus selPembelahan sel dan siklus sel
Pembelahan sel dan siklus selAlfredo Bambang
 
Anatomi Fisiologi Sel dan Jaringan
Anatomi Fisiologi Sel dan JaringanAnatomi Fisiologi Sel dan Jaringan
Anatomi Fisiologi Sel dan Jaringan3guna
 
SISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIASISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIAFhyka Clalu
 

Was ist angesagt? (20)

ppt jaringan hewan
ppt jaringan hewanppt jaringan hewan
ppt jaringan hewan
 
Diferensiasi
DiferensiasiDiferensiasi
Diferensiasi
 
Jaringan Epitel
Jaringan Epitel Jaringan Epitel
Jaringan Epitel
 
PPT STRUKTUR JARINGAN HEWAN - JARINGAN EPHITEL
PPT STRUKTUR JARINGAN HEWAN - JARINGAN EPHITEL PPT STRUKTUR JARINGAN HEWAN - JARINGAN EPHITEL
PPT STRUKTUR JARINGAN HEWAN - JARINGAN EPHITEL
 
Makalah Kardiovaskuler
Makalah KardiovaskulerMakalah Kardiovaskuler
Makalah Kardiovaskuler
 
Transport membran sel
Transport membran selTransport membran sel
Transport membran sel
 
sistem pencernaan ppt
sistem pencernaan pptsistem pencernaan ppt
sistem pencernaan ppt
 
Komponen Kimiawi Penyusun Sel
Komponen Kimiawi Penyusun SelKomponen Kimiawi Penyusun Sel
Komponen Kimiawi Penyusun Sel
 
Jaringan Hewan dan Tumbuhan
Jaringan Hewan dan TumbuhanJaringan Hewan dan Tumbuhan
Jaringan Hewan dan Tumbuhan
 
Sistem Saraf (pptx version)
Sistem Saraf (pptx version)Sistem Saraf (pptx version)
Sistem Saraf (pptx version)
 
sel dan jaringan
sel dan jaringansel dan jaringan
sel dan jaringan
 
Kulit dan cara kerjanya
Kulit dan cara kerjanyaKulit dan cara kerjanya
Kulit dan cara kerjanya
 
Pembelahan sel dan siklus sel
Pembelahan sel dan siklus selPembelahan sel dan siklus sel
Pembelahan sel dan siklus sel
 
Anatomi Fisiologi Sel dan Jaringan
Anatomi Fisiologi Sel dan JaringanAnatomi Fisiologi Sel dan Jaringan
Anatomi Fisiologi Sel dan Jaringan
 
Sistem Integumen Vertebrata
Sistem Integumen VertebrataSistem Integumen Vertebrata
Sistem Integumen Vertebrata
 
PEMBELAHAN SEL
PEMBELAHAN SELPEMBELAHAN SEL
PEMBELAHAN SEL
 
Jaringan otot
Jaringan ototJaringan otot
Jaringan otot
 
Sel punca (stem cell)
Sel punca (stem cell)Sel punca (stem cell)
Sel punca (stem cell)
 
Kelenjar
KelenjarKelenjar
Kelenjar
 
SISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIASISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIA
 

Andere mochten auch

Andere mochten auch (17)

Prisma1.ppt 118.98.214.237
Prisma1.ppt   118.98.214.237Prisma1.ppt   118.98.214.237
Prisma1.ppt 118.98.214.237
 
Stem Cell
Stem CellStem Cell
Stem Cell
 
Merancang web data base untuk content server
Merancang web data base untuk content serverMerancang web data base untuk content server
Merancang web data base untuk content server
 
8. fungsi
8. fungsi8. fungsi
8. fungsi
 
Mekanisme perekaman suara
Mekanisme perekaman suaraMekanisme perekaman suara
Mekanisme perekaman suara
 
Biologi (Kultur Jaringan)
Biologi (Kultur Jaringan)Biologi (Kultur Jaringan)
Biologi (Kultur Jaringan)
 
Turunan Fungsi Trigonometri
Turunan Fungsi TrigonometriTurunan Fungsi Trigonometri
Turunan Fungsi Trigonometri
 
Kd 3.9 dan kd 4.9
Kd 3.9 dan kd 4.9Kd 3.9 dan kd 4.9
Kd 3.9 dan kd 4.9
 
Fluida
FluidaFluida
Fluida
 
Turunan trigonometri
Turunan trigonometriTurunan trigonometri
Turunan trigonometri
 
Fluida dinamis
Fluida dinamisFluida dinamis
Fluida dinamis
 
Persamaan Trigonometri Dasar
Persamaan Trigonometri DasarPersamaan Trigonometri Dasar
Persamaan Trigonometri Dasar
 
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 5.2 aplikasi turunan fungsi)
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 5.2 aplikasi turunan fungsi)Smart solution un matematika sma 2013 (skl 5.2 aplikasi turunan fungsi)
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 5.2 aplikasi turunan fungsi)
 
Fluida dinamis
Fluida dinamis Fluida dinamis
Fluida dinamis
 
Fluida dinamis
Fluida dinamis Fluida dinamis
Fluida dinamis
 
1174 p3-spk-teknik audio video
1174 p3-spk-teknik audio video1174 p3-spk-teknik audio video
1174 p3-spk-teknik audio video
 
Materi Irisankerucut PPT
Materi Irisankerucut  PPTMateri Irisankerucut  PPT
Materi Irisankerucut PPT
 

Ähnlich wie SEMUA JENIS SEL PADA HEWAN

Bab 1 pertemuan 3 sistem organisasi kehidupan
Bab 1 pertemuan 3   sistem organisasi kehidupanBab 1 pertemuan 3   sistem organisasi kehidupan
Bab 1 pertemuan 3 sistem organisasi kehidupanMeli Fitriani
 
3. pertemuan-3-struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan
3. pertemuan-3-struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan3. pertemuan-3-struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan
3. pertemuan-3-struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhanrofiq nynda
 
Sel, Jaringan dan Organ dari Hewan dan Tumbuhan
Sel, Jaringan dan Organ dari Hewan dan TumbuhanSel, Jaringan dan Organ dari Hewan dan Tumbuhan
Sel, Jaringan dan Organ dari Hewan dan TumbuhanIqbal Ziharsya
 
Jaringan Dan Organ Tumbuhan
Jaringan Dan Organ TumbuhanJaringan Dan Organ Tumbuhan
Jaringan Dan Organ Tumbuhanvanessaclarista
 
Struktur dan Letak Jaringan Tumbuhan
Struktur dan Letak Jaringan TumbuhanStruktur dan Letak Jaringan Tumbuhan
Struktur dan Letak Jaringan TumbuhanDwinita Murbarani
 
3.-Pertemuan-3-Struktur-dan-Fungsi-Jaringan-Tumbuhan.ppt
3.-Pertemuan-3-Struktur-dan-Fungsi-Jaringan-Tumbuhan.ppt3.-Pertemuan-3-Struktur-dan-Fungsi-Jaringan-Tumbuhan.ppt
3.-Pertemuan-3-Struktur-dan-Fungsi-Jaringan-Tumbuhan.pptErikaPuspita10
 
Botani farmasi (3 dan 4)
Botani farmasi (3 dan 4)Botani farmasi (3 dan 4)
Botani farmasi (3 dan 4)Ade Maria Ulfa
 
fungsi jaringan ada tumbuhan.pptx
fungsi jaringan  ada tumbuhan.pptxfungsi jaringan  ada tumbuhan.pptx
fungsi jaringan ada tumbuhan.pptxxixixixi9
 
Jaringan pada hewan dan tumbuhan
Jaringan pada hewan dan tumbuhan Jaringan pada hewan dan tumbuhan
Jaringan pada hewan dan tumbuhan Rifa Ramadhani
 
pertemuan ke enam jaringan tumbuhan MK biologi
pertemuan ke enam jaringan tumbuhan MK biologipertemuan ke enam jaringan tumbuhan MK biologi
pertemuan ke enam jaringan tumbuhan MK biologiandiutamibatariputri
 
Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
Struktur dan fungsi jaringan tumbuhanStruktur dan fungsi jaringan tumbuhan
Struktur dan fungsi jaringan tumbuhanFitri Rahmayanti
 
PPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan
PPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada TumbuhanPPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan
PPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada TumbuhanNimatulLaily
 
Jaringan Tumbuhan Kelompok 4
Jaringan Tumbuhan Kelompok 4Jaringan Tumbuhan Kelompok 4
Jaringan Tumbuhan Kelompok 4Nailie Rahma
 
Buku struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
Buku struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)Buku struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
Buku struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)Athiyyah Yaa
 
Documents.tips buku struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan-nining-khoerunnisa
Documents.tips buku struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan-nining-khoerunnisaDocuments.tips buku struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan-nining-khoerunnisa
Documents.tips buku struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan-nining-khoerunnisaThomy El'sOne
 

Ähnlich wie SEMUA JENIS SEL PADA HEWAN (20)

Bab 1 pertemuan 3 sistem organisasi kehidupan
Bab 1 pertemuan 3   sistem organisasi kehidupanBab 1 pertemuan 3   sistem organisasi kehidupan
Bab 1 pertemuan 3 sistem organisasi kehidupan
 
Pertumbuhan tanaman
Pertumbuhan tanamanPertumbuhan tanaman
Pertumbuhan tanaman
 
3. pertemuan-3-struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan
3. pertemuan-3-struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan3. pertemuan-3-struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan
3. pertemuan-3-struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan
 
Sel, Jaringan dan Organ dari Hewan dan Tumbuhan
Sel, Jaringan dan Organ dari Hewan dan TumbuhanSel, Jaringan dan Organ dari Hewan dan Tumbuhan
Sel, Jaringan dan Organ dari Hewan dan Tumbuhan
 
Jaringan Dan Organ Tumbuhan
Jaringan Dan Organ TumbuhanJaringan Dan Organ Tumbuhan
Jaringan Dan Organ Tumbuhan
 
Jaringan pada hewan
Jaringan pada hewanJaringan pada hewan
Jaringan pada hewan
 
Struktur dan Letak Jaringan Tumbuhan
Struktur dan Letak Jaringan TumbuhanStruktur dan Letak Jaringan Tumbuhan
Struktur dan Letak Jaringan Tumbuhan
 
3.-Pertemuan-3-Struktur-dan-Fungsi-Jaringan-Tumbuhan.ppt
3.-Pertemuan-3-Struktur-dan-Fungsi-Jaringan-Tumbuhan.ppt3.-Pertemuan-3-Struktur-dan-Fungsi-Jaringan-Tumbuhan.ppt
3.-Pertemuan-3-Struktur-dan-Fungsi-Jaringan-Tumbuhan.ppt
 
Botani farmasi (3 dan 4)
Botani farmasi (3 dan 4)Botani farmasi (3 dan 4)
Botani farmasi (3 dan 4)
 
fungsi jaringan ada tumbuhan.pptx
fungsi jaringan  ada tumbuhan.pptxfungsi jaringan  ada tumbuhan.pptx
fungsi jaringan ada tumbuhan.pptx
 
Jaringan pada hewan dan tumbuhan
Jaringan pada hewan dan tumbuhan Jaringan pada hewan dan tumbuhan
Jaringan pada hewan dan tumbuhan
 
Jaringan Tumbuhan
Jaringan TumbuhanJaringan Tumbuhan
Jaringan Tumbuhan
 
Jaringan Tumbuhan
Jaringan TumbuhanJaringan Tumbuhan
Jaringan Tumbuhan
 
pertemuan ke enam jaringan tumbuhan MK biologi
pertemuan ke enam jaringan tumbuhan MK biologipertemuan ke enam jaringan tumbuhan MK biologi
pertemuan ke enam jaringan tumbuhan MK biologi
 
Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
Struktur dan fungsi jaringan tumbuhanStruktur dan fungsi jaringan tumbuhan
Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
 
PPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan
PPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada TumbuhanPPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan
PPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan
 
Jaringan Tumbuhan Kelompok 4
Jaringan Tumbuhan Kelompok 4Jaringan Tumbuhan Kelompok 4
Jaringan Tumbuhan Kelompok 4
 
Biologi
BiologiBiologi
Biologi
 
Buku struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
Buku struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)Buku struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
Buku struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
 
Documents.tips buku struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan-nining-khoerunnisa
Documents.tips buku struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan-nining-khoerunnisaDocuments.tips buku struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan-nining-khoerunnisa
Documents.tips buku struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan-nining-khoerunnisa
 

Mehr von Akhmad Puryanto

Sistem pemerintahan-pada-masa-konstitusi-ris
Sistem pemerintahan-pada-masa-konstitusi-risSistem pemerintahan-pada-masa-konstitusi-ris
Sistem pemerintahan-pada-masa-konstitusi-risAkhmad Puryanto
 
Presentasi kalimat langsung tak langsung
Presentasi kalimat langsung  tak langsungPresentasi kalimat langsung  tak langsung
Presentasi kalimat langsung tak langsungAkhmad Puryanto
 
PPT Biosfer "persebaran flora dan fauna"
PPT Biosfer "persebaran flora dan fauna"PPT Biosfer "persebaran flora dan fauna"
PPT Biosfer "persebaran flora dan fauna"Akhmad Puryanto
 
Potensi fisik dan sosial di indonesia
Potensi fisik dan sosial di indonesiaPotensi fisik dan sosial di indonesia
Potensi fisik dan sosial di indonesiaAkhmad Puryanto
 
Pentingnya sistem demokrasi di indonesia
Pentingnya sistem demokrasi di indonesia   Pentingnya sistem demokrasi di indonesia
Pentingnya sistem demokrasi di indonesia Akhmad Puryanto
 
makalah Matematika Parabola
makalah Matematika Parabolamakalah Matematika Parabola
makalah Matematika ParabolaAkhmad Puryanto
 
Membuat program mencari luas dan volume di dev c
Membuat program mencari luas dan volume di dev cMembuat program mencari luas dan volume di dev c
Membuat program mencari luas dan volume di dev cAkhmad Puryanto
 
Laporan pengamatan-penyepuhan-emas
Laporan pengamatan-penyepuhan-emasLaporan pengamatan-penyepuhan-emas
Laporan pengamatan-penyepuhan-emasAkhmad Puryanto
 
Kalimat langsung dan tak langsung
Kalimat langsung dan  tak langsungKalimat langsung dan  tak langsung
Kalimat langsung dan tak langsungAkhmad Puryanto
 
Makalah Biosfer "persebaran flora dan fauna"
Makalah Biosfer "persebaran flora dan fauna"Makalah Biosfer "persebaran flora dan fauna"
Makalah Biosfer "persebaran flora dan fauna"Akhmad Puryanto
 
Persebaran barang tambang indonesia
Persebaran barang tambang indonesiaPersebaran barang tambang indonesia
Persebaran barang tambang indonesiaAkhmad Puryanto
 

Mehr von Akhmad Puryanto (19)

Sistem pemerintahan-pada-masa-konstitusi-ris
Sistem pemerintahan-pada-masa-konstitusi-risSistem pemerintahan-pada-masa-konstitusi-ris
Sistem pemerintahan-pada-masa-konstitusi-ris
 
Ruang lingkup biologi
Ruang lingkup biologiRuang lingkup biologi
Ruang lingkup biologi
 
Presentasi kalimat langsung tak langsung
Presentasi kalimat langsung  tak langsungPresentasi kalimat langsung  tak langsung
Presentasi kalimat langsung tak langsung
 
PPT Biosfer "persebaran flora dan fauna"
PPT Biosfer "persebaran flora dan fauna"PPT Biosfer "persebaran flora dan fauna"
PPT Biosfer "persebaran flora dan fauna"
 
Potensi fisik dan sosial di indonesia
Potensi fisik dan sosial di indonesiaPotensi fisik dan sosial di indonesia
Potensi fisik dan sosial di indonesia
 
Pentingnya sistem demokrasi di indonesia
Pentingnya sistem demokrasi di indonesia   Pentingnya sistem demokrasi di indonesia
Pentingnya sistem demokrasi di indonesia
 
PPT Teks eksposisi
PPT Teks  eksposisiPPT Teks  eksposisi
PPT Teks eksposisi
 
makalah Matematika Parabola
makalah Matematika Parabolamakalah Matematika Parabola
makalah Matematika Parabola
 
Metode ilmiah
Metode ilmiahMetode ilmiah
Metode ilmiah
 
Membuat program mencari luas dan volume di dev c
Membuat program mencari luas dan volume di dev cMembuat program mencari luas dan volume di dev c
Membuat program mencari luas dan volume di dev c
 
Unsur unsur Matriks
Unsur unsur Matriks Unsur unsur Matriks
Unsur unsur Matriks
 
Makalah hidro karbon
Makalah hidro karbonMakalah hidro karbon
Makalah hidro karbon
 
Laporan pengamatan-penyepuhan-emas
Laporan pengamatan-penyepuhan-emasLaporan pengamatan-penyepuhan-emas
Laporan pengamatan-penyepuhan-emas
 
Unsur unsur Kewirausaan
Unsur unsur KewirausaanUnsur unsur Kewirausaan
Unsur unsur Kewirausaan
 
Kalimat langsung dan tak langsung
Kalimat langsung dan  tak langsungKalimat langsung dan  tak langsung
Kalimat langsung dan tak langsung
 
Biologi artikel
Biologi artikelBiologi artikel
Biologi artikel
 
Identifikasi Cerpen
Identifikasi CerpenIdentifikasi Cerpen
Identifikasi Cerpen
 
Makalah Biosfer "persebaran flora dan fauna"
Makalah Biosfer "persebaran flora dan fauna"Makalah Biosfer "persebaran flora dan fauna"
Makalah Biosfer "persebaran flora dan fauna"
 
Persebaran barang tambang indonesia
Persebaran barang tambang indonesiaPersebaran barang tambang indonesia
Persebaran barang tambang indonesia
 

Kürzlich hochgeladen

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 

SEMUA JENIS SEL PADA HEWAN

  • 1. Stem Cell 1 Apa sih stem cell itu? Bagaimana bentuk stem cell? Mungkin banyak yang bertanya-tanya apa itu stem cell, karena pengetahuan tentang stem cell sendiri belum banyak yang memahaminya. Stem cell atau sel punca atau sel induk adalah sel yang belum berdiferensiasi dan mempunyai potensi yang sangat tinggi untuk berkembang menjadi banyak jenis sel yang berbeda dalam tubuh. Lalu apa fungsinya sel punca tersebut? Sel punca berfungsi sebagai sistem perbaikan untuk mengganti sel-sel tubuh yang telah rusak demi kelangsungan hidup organisme. Karena fungsinya yang mampu untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak itulah stem cell diharapkan mampu untuk menjadi solusi pengobatan bagi penyakit-penyakit yang saat ini belum bisa disembuhkan seperti kanker, stroke dan diabetes. Berdasarkan kemampuannya untuk berubah-ubah menjadi sel lain, stem cell terbagi atas :  Totipotensi adalah sel induk yang memiliki potensi untuk berdiferensiasi menjadi semua jenis sel, yaitu sel ekstra embrionik, sel somatik dan sel seksual.  Pluripotensi adalah sel-sel yang dapat berdiferensiasi menjadi semua jenis sel dalam tubuh, namun tidak dapat membentuk suatu organisme baru.  Multipotensi adalah sel-sel yang dapat berdiferensiasi menjadi beberapa jenis sel dewasa.  Unipotensi adalah sel induk yang hanya dapat menghasilkan satu jenis sel tertentu, tetapi memiliki kemampuan memperbaiki diri yang tidak dimiliki oleh sel yang bukan sel induk. Karena kemampuannya itulah stem cell diharapkan menjadi solusi bagi penyakit-penyakit yang belum dapat disembuhkan yang umumnya adalah penyakit yang menyerang sistem imun dan degenaratif, seperti leukimia, diabetes, alzheimer, stroke dan lainnya.
  • 2. A. STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN Jaringan Tumbuhan Jaringan tumbuhan adalah sekumpulan sel-sel tumbuhan yang mempunyai bentuk, asal, fungsi dan struktur yang sama. Jaringan pada tumbuhan terdiri atas jaringan meristem dan permanen. 1. Jaringan Meristem Jaringan meristem adalah jaringan yang sel penyusunnya bersifat embrional ; artinya mampu membelah diri untuk menambah jumlah sel tubuh. Ciri-ciri sel meristem adalah berdinding tipis, banyak mengandung protoplasma, inti besar, dan plastida belum matang. Jaringan Meristem disebut juga jaringan muda. Berdasarkan letaknya dalam tumbuhan, ada tiga macam meristem, yaitu : meristem apikal, lateral, dan interkalar. Sedangkan, dilihat dari asal terbentuknya, meristem dibedakan menjadi : a. Promeristem Adalah jaringan meristem yang telah ada ketika tumbuhan masih berada dalam masa embrional. b. Meristem Primer Meristem Primer adalah meristem yang berkembang dari sel embrional. Meristem terdapat misalnya pada kuncup ujung batang dan ujung akar. Daerah meristematik di belakang promeristem mempunyai 3 jaringan meristem, yaitu : protoderma, prokambium, dan meristem dasar. c. Meristem Sekunder Meristem Sekunder adalah meristem yang berkembang dari jaringan dewasa yang telah mengalami diferensiasi dan spesialisasi tetapi menjadi embrional sejati. 2. Jaringan Dewasa (Permanen) Jaringan Dewasa adalah jaringan yang sudah mengalami diferensiasi. Sifat-sifat jaringan dewasa
  • 3. antara lain : a. Tidak mempunyai aktivitas untuk memperbanyak diri. b. Mempunyai ukuran yang relatif besar dibanding sel-sel meristem. c. Mempunyai vakuola besar, sehingga plasma sel sedikit dan merupakan selapuit yang menempel pada dinding sel. d. Kadang-kadang selnya telah mati. e. Selnya telah mengalami penebalan dinding sesuai dengan fungsinya. f. Di antara sel-selnya, dijumpai ruang-ruang antar sel. Jaringan dewasa terdiri dari : a. Jaringan Pelindung (Epidermis) Jaringan epidermis adalah lapisan sel yang berada paling luar, yaitu pada permukaan organ primer tumbuhan, seperti akar, batang, daun, bunga dan buah. Jaringan epidermis berfungsi melindungi bagian dalam tumbuhan sehingga jaringan epidermis disebut jaringan pelindung. Sel-sel epidermis dapat berkembang menjadi alat tambahan atau derivat epidermis, misalnya stoma, trikoma, sel kipas, sistolit, sel silika, dan sel gabus. b. Jaringan Dasar (Parenkim) Jaringan parenkim merupakan suatu jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup, dengan struktur morfologi serta fisiologi yang bervariasi dan masih melakukan proses fisiologis. Jaringan parenkim disebut jaringan dasar karena dijumpai hampir di setiap bagian tumbuhan. Contohnya, parenkim dijumpai di antara epidermis dan pembuluh angkut pada akar dan batang. c. Jaringan Penyokong (Penguat) Jaringan penyokong merupakan jaringan yang menguatkan tumbuhan. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan penyokong dibedakan menjadi jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim. d. Jaringan Pengangkut (Vaskuler) Jaringan pengangkut pada tumbuhantingkat tingi terdiri dari xilem dan floem. Xilem terdiri atas trakea, trakeid,serta unsur-unsur lain seperti serabut xilem dan parenkim xilem. Xilem Fungsi utama dari xilem adalah untuk sirkulasi air dan mineral dari akar. Xilem merupakan suatu jaringan pengangkut kompleks yang terdiri dari berbagai macam bentuk sel. Pada umumnya, sel- sel penyusun xilem merupakan sel-sel mati dengan dinding yang sangat tebal tersusun dari zat lignin, sehingga xilem berfungsi juga sebagai jaringan penguat. Unsur-unsur xilem terdiri dari unsur trakeal, serabut xilem dan parenkim xilem. Floem Floem terdiri atas buluh tapis, unsur-unsur tapis, sel pengiring, parenkim, dan serabut floem. e. Jaringan Gabus Tersusun atas sel-sel gabus. Berfungsi melindungi jaringan lain yang terdapat di sebelah bawahnya agar tidak kehilangan air yang berlebihan. f. Jaringan Sekretoris Jaringan dinamakan juga kelenjar internal. Penyusun jaringan sekrotaris yang penting adalah sebagai berikut : 1. Sel kelenjar 2. Saluran kelenjar 3. Saluran getah B. ORGAN PADA TUMBUHAN
  • 4. Organ-organ pada tumbuhan meliputi batang, akar, daun, bunga, buah, dan biji. 1. Akar (Radiks) Berdasarkan asalnya, akar tumbuhan dibagi dalam 2 kategoris, yaitu ; akar primer dan akar liar. Struktur anatomi akar dapat diamati dengan cara memotong akar secara melintang. Urutan dari luar ke dalam adalah sebagai berikut: a. Epidermis b. Korteks c. Endodermis d. Stele 2. Batang (Caulis) Batang merupakan organ tumbuhan yang berfungsi untuk menegakkan tubuh serta menghubungkan bagian akar dan daun. Susunan batang hampir sama dengan susunan akar. Perbedaan struktur anatomi akar dan batang adalah pada akar terdapat endodermis, sedangkan pada batang tidak terdapat endodermis. Lapisan penyusun batang dari luar ke dalam adalah sebagai berikut : a. Epidermis b. Korteks c. Stele Fungsi batang antara lain : alat transportasi zat makanan dari akar ke daun dan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh. alat perkembangbiakan vegetatif alat penyimpan bahan makanan cadangan tempat tumbuhnya daun, bunga dan buah 3. Daun (Folium) Daun merupakan tempat berlangsungnya fotosintesis. Daun yang lengkap mempunyai bagian- bagian berupa upih daun, tangkai daun, dan helai daun. Akan tetapi, banyak tumbuhan tidak memiliki bagian secara lengkap. Daun biasanya tersusun oleh berbagai macam jaringan sebagai berikut : Jaringan pelindung Jaringan dasar Jaringan pengangkut Jaringan penguat Jaringan sekretori Daun sesungguhnya adalah cabang atau ranting yang mengalami modifikasi. Pada tumbuhan tingkat tinggi daun merupakan tempat penting untuk fotosintesis. a. Epidermis Berfungsi melindungi jaringan di bawahnya Terdapat lapisan kutikula (lilin) b. Parenkim terdapat 2 macam parenkim, yaitu parenkim palisade (jaringan tiang) dan parenkim spons (bunga karang) yang keduanya membentuk daging daun (mesofil).
  • 5. c. Berkas pengangkut Terdiri atas xylem dan phloem Terdapat pada tulang-tulang daun yang merupakan lanjutan dari ranting atau batang 4. Bunga (Flos) Bunga merupakan alat reproduksi generatif yang muncul hanya pada saat tumbuhan mencapai usia tertentu. Pada bunga terjadi penyerbukan dan pembuahan yang menghasilkan buah. Bunga sesungguhnya adalah kuncup daun yang telah mengalami modifikasi sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai alat reproduksi yang menghasilkan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Adapun bagian-bagian bunga meliputi : Kelopak bunga (calyx) yang terdiri dari beberapa daun kelopak (sepal) yang berwarna hijau. Kaliks berfungsi melindungi bunga ketika masih kuncup dari kekeringan. Tajuk atau mahkota bunga (corolla), berfungsi menarik serangga atau hewan lain yang akan menyerbuk bunga. Alat kelamin jantan (androesium), terdiri dari beberapa benang sari (stamen) Alat kelamin betina (ginoesium), terdiri dari satu atau lebih daun buah (karpel) yang akan membentuk putik (pistil). 5. Buah Memekatnya serbuk sari di atas kepala putik disebut penyerbukan. Penyerbukan diikuti oleh pembuahan yang sesudahnya bakal buah dan biji berkembang menjadi buah. 6. Biji (Sperm) Biji yang mengandung embrio atau lembaga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan bagi tumbuhan. A. STRUKTUR DAN FUNSI JARINGAN HEWAN Jaringan penyusun tubuh hewan ada empat macam, yaitu : 1. Jaringan epitelium Merupakan jaringan yang melapisi permukaan tubuh dan membatasi rongga tubuh. Berfungsi untu melindungi permukaan luar dan dalam organ. Berdasarkan susunan sel terdapat epitelium sederhana dan epitelium kompleks : 1. Epitelium pipih 2. Epitelium silindris 3. Epitelium kubus 4. Epitelium transisional 5. Epitelium Kelenjar 2. Jaringan ikat Merupakan jaringan yang mengikat dan menyokong bagian tubuh. Berfungsi untuk melindungi jaringan & organ dan untuk mengikat sel-sel untuk membentuk jaringan & untuk membentuk organ. Sel-sel jaringan ikat : Fibroblas Berbentuk serat dan berfungsi untuk mensekresikan protein untuk membentuk matriks Makrophag Tidak mempunyai bentuk tetap dan terspesialisasi menjadi fagositosis Sel lemak Menyerupai fibroblas dan berfungsi untuk menimbun lemak
  • 6. Sel plasma Berbentuk seperti eritrosit dan berfungsi utnuk meghasilkan antibody. Sel tiang (mast cell) Berfungsi untuk heparin dan histamine. Jaringan ikat berdasarkan struktur dan fungsinya : a. Jaringan ikat longgar Bersifat elastis karena matriksnya mengandung serat kolagen, retikuler dan elastin. Berfungsi sebagai pembungkus organ-organ tubuh dan menghubungkan bagian-bagian dari jaringan lainnya. b. Jaringan ikat padat Bersifat tidak elastis karena matriksnya tersusun atas serat kolagen yang berwarna putih dan padat sehingga cairannya berkurang.Berfungsi untuk menghubungkan berbagai organ tubuh seperti pada katub jantung, kapsul persendian, fasia, tendon dan ligamen. 3. Jaringan otot Merupakan jaringan yang menggerakkan bagian-bagian tubuh. 4. Kartilago (Tulang Rawan) Berfungsi untuk memperkuat yang bersifat fleksibel pada rangka baik pada embrio maupun pada saat dewasa. 5. Jaringan saraf Merupakan jaringan yang menanggapi rangsang dan meneruskan rangsang dari bagian tubuh yang satu ke bagian tubuih yang lain. B. ORGAN PADA HEWAN Organ merupakan bagian tubuh yang tersusun oleh beberapa jenis jaringan. Organ dapat memiliki satu atau lebih fungsi tertentu. Organ-organ mempunyai bentuk dan posisi tertentu di dalam tubuh. Posisi organ di dalam tubuh disesuaikan dengan funsinya sebagai pembentuk sistem organ tertentu. Contohnya, paru-paru terletak di rongga dada, berhubungan dengan tenggorokan, dan berfungsi sebagai sistem respirasi. C. KANKER Kanker merupakan jaringan yangtumbuh tak terkendali akibat adanya faktor pencetus yang menyebabkan terganggunya kegiatan metabolisme. Mieloma adalah sebuah kanker sel pembentuk antibodi yang disebut sel plasma. 1. Penyebab Kanker Kanker dapat timbul kareba faktor genetik atau karena karsinogen. a. Faktor genetik Sel kanker merupakan sifat yang diwariskan secara tetap. Sel kanker diwariskan ke generasi berikutnya pada setiap mitosis seperti sifat lain yang dikontrol secara genetik. b. Faktor karsinogen Zat kimia tertentu bersifat karsinogen (menyebabkan kanker) karena berinteraksi langsung dengan molekul DNA. 2. Resistensi Bawaan
  • 7. Sel-sel manusia memproduksi tiga jenis interferon sesuai dengan jenis sel yang memproduksinya, yaitu : Interferon fibroblas Interferon leukosit Interferon sel-sel T. (http://deviyanty46.blogdetik.com/jaringan-tumbuhan-dan-hewan/)
  • 8. KULTUR JARINGAN Kultur jaringan tanaman adalah suatu metode atau teknik mengisolasi bagian tanaman (protoplasma, sel, jaringan, dan organ) dan menumbuhkannya pada media buatan dalam kondisi aseptik di dalam ruang yang terkontrol sehingga bagian-bagian tanaman tersebut dapat tumbuh dan berkembang menjadi tanaman lengkap. Penggunaan teknik kultur jaringan pada awalnya hanya untuk membuktikan teori “totipotensi” (“total genetic potential”) yang dikemukakan oleh Schleiden dan Schwann (1838) yang menyatakan bahwa sel tanaman sebagai unit terkecil dapat tumbuh dan berkembang apabila dipelihara dalam kondisi yang sesuai. Pengertian Kultur Jaringan Teknik Kultur Jaringan Berbagai macam teknik kultur jaringan yang telah dikenal antara lain: 1. Maristem kultur, yaitu teknik kultur jaringan dengan menggunakan eksplan (bagian tanaman) dari jaringan muda atau maristem. 2. Pollen atau anther kultur, yaitu teknik kultur jaringan dengan menggunakan eksplan dari serbuk sari atau benang sari. 3. Protoplast kultur, yaitu teknik kultur jaringan dengan menggunakan eksplan protoplast (sel hidup yang telah dihilangkan dinding selnya). 4. Cloroplast kultur, yaitu teknik kultur jaringan dengan menggunakan eksplan cloroplast untuk keperluan memperbaiki sifat tanaman dengan membuat varietas baru. 5. Somatic cross atau silangan protoplasma, yaitu penyilangan dua macam protoplasma menjadi satu, kemudian dibudidayakan sehingga menjadi tanaman kecil yang mempunyai sifat baru. Saat ini teknik kultur jaringan digunakan bukan hanya sebagai sarana untuk mempelajari aspek-aspek fisiologi dan biokimia tanaman saja, tetapi sudah berkembang menjadi metoda untuk berbagai tujuan seperti:
  • 9. 1. Mikropropagasi (perbanyakan tanaman secara mikro) Teknik kultur jaringan telah digunakan dalam membantu produksi tanaman dalam skala besar melalui mikropropagasi atau perbanyakan klonal dari berbagai jenis tanaman. Jaringan tanaman dalam jumlah yang sedikit dapat menghasilkan ratusan atau ribuan tanaman secara terus menerus. Teknik ini telah digunakan dalam skala industri di berbagai negara untuk memproduksi secara komersial berbagai jenis tanaman seperti tanaman hias (anggrek, bunga potong), tanaman buah-buahan (seperti pisang), tanaman industri dan kehutanan (kopi, jati). Dengan menggunakan metoda kultur jaringan, jutaan tanaman dengan sifat genetis yang sama dapat diperoleh hanya dengan berasal dari satu mata tunas. Oleh karena itu metoda ini menjadi salah satu alternatif dalam perbanyakan tanaman secara vegetatif. 2. Perbaikan tanaman Dalam usaha perbaikan tanaman melalui metoda pemuliaan secara konvensional, untuk mendapatkan galur murni diperlukan waktu enam sampai tujuh generasi hasil penyerbukan sendiri maupun persilangan. Melalui teknik kultur jaringan, dapat diperoleh tanaman homosigot dalam waktu singkat dengan cara memproduksi tanaman haploid melalui kultur polen, antera atau ovari yang diikuti dengan penggandaan kromosom. Tanaman homosigot ini dapat digunakan sebagai bahan pemuliaan tanaman dalam rangka perbaikan sifat tanaman. 3. Produksi tanaman yang bebas penyakit (virus) Teknologi kultur jaringan telah memberikan kontribusinya dalam mendapatkan tanaman yang bebas dari virus. Pada tanaman yang telah terinfeksi virus, sel-sel pada tunas ujung (meristem) merupakan daerah yang tidak terinfeksi virus. Dengan cara mengkulturkan bagian meristem akan diperoleh tanaman yang bebas virus. 4. Transformasi genetik Teknik kultur jaringan telah menjadi bagian penting dalam membantu keberhasilan rekayasa genetika tanaman (transfer gen). Sebagai contoh transfer gen bakteri (seperti gen cry dari Bacillus thuringiensis) ke dalam sel tanaman akan terekspresi setelah regenerasi tanaman transgeniknya tercapai. 5. Produksi senyawa metabolit sekunder Kultur sel tanaman juga dapat digunakan untuk memproduksi senyawa biokimia (metabolit sekunder) seperti alkaloid, terpenoid, phenyl propanoid dll. Teknologi ini sekarang sudah tersedia dalam skala industri. Sebagai contoh produksi secara komersial senyawa “shikonin” dari kultur sel Lithospermum erythrorhizon. Proses Kultur Jaringan Tata cara pembiakan tanaman secara kultur jaringan dapat dibagi menjadi beberapa tahap yang berurutan yaitu: 1. Tahap 0, memilih dan menyiapkan tanaman induk untuk eksplan. 2. Tahap 1, inisiasi Kultur/culture establisment. 3. Tahap 2, multiplikasi atau perbanyakan propagul (bahan tanaman yang diperbanyak sepertitunas atau embrio)
  • 10. 4. Tahap 3, menyiapkan untuk transfer propagul kelingkungan eksternal yaitu pemanjangan tunas, induksi dan perkembangan akar. 5. Tahap 4, aklimatisasi plantlet kelingkungan eksternal. (http://www.biologisel.com/2013/09/kultur-jaringan.html)