SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Download to read offline
IMPLEMENTASI PROMOSI KESEHATAN
DALAM UPAYA MENGATASI MASALAH
KESEHATAN DENGAN HEPATITIS
Kelompok 7
1. Ari Prayudi 202101007
2. Linda Puspita Sari 202101029
3. Nanda Wulandari 202101038
4. Satriya Purnama Ari W 202101048
5. Susi Nopita Mayang Sari 202101051
ANGGOTA KELOMPOK 7:
Pengertian
Hepatitis
01
Hepatitis adalah penyakit yang
menyebabkan peradangan pada hati
karena toxin/racun, seperti bahan kimia
atau obat-obatan ataupun agent penyebab
infeksi seperti Virus.
Penyakit Hepatitis yang berlangsung
selama kurang lebih dari 6 bulan disebut
"hepatitis akut", Penyakit Hepatitis yang
berlangsung selama lebih dari 6 bulan
disebut "hepatitis kronis"
- Virus Hepatitis A, B, C, D,
E
- Virus Mumps
- Virus Rubella
- Virus Cytomegalovirus
- Virus Epstein-Barr
- Virus Herpes
Penyebab Hepatitis
Virus:
01 - Alkohol
- Obat-obatan
(hepatotoksik
)
Non-Virus
02
Hepatitis
Berdasarkan
Jenisnya
02
Disebabkan oleh virus Hepatitis A yang sangat mudah
menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi
kotoran penderita penyakit Hepatitis A. Mudah menular /
menyebar dalam satu keluarga di satu rumah. Perilaku
yang berisiko menularkan seperti ciuman intim, atau
penyebaran bisa dari restoran jika mencuci tangan tidak
bersih, biasanya orang yang mempersiapkan makanan
yang mencemarinya dan atau ada di antara anak-anak
yang carrier Hepatitis A, Virus ditularkan pada orang yang
tidak divaksinasi.
Hepatitis A
Penderita Hepatitis B akut akan mengalami gejala yang sama dengan
Hepatitis akut umumnya, yaitu kelelahan, kurangnya nafsu makan, mual,
muntah, dan nyeri sendi. Gejala-gejala ini akan membaik ketika
peradangan hati, yang umumnya ditandai dengan gejala kuning timbul.
Tetapi tidak semua penderita Hepatitis yang akut mengalami tanda kuning
pada kulit dan bagian putih mata. Sebagian penderita Hepatitis B akut
akan mengalami kesembuhan secara spontan, sementara sebagian lagi
akan berkembang menjadi penyakit Hepatitis B kronik.
Hepatitis B
Hepatitis C akut akan berkembang menjadi Hepatitis C
kronik yang umumnya juga bersifat asimtomatik. Antara 20
– 30 % dari jumlah penderita ini akan bertambah parah
menjadi Sirosis Hati dalam waktu 20 - 30 tahun ke depan.
Pada kondisi ini, kerusakan hati bersifat progresif lambat,
seringkali penderita yang terinfeksi Virus Hepatitis C pada
usia lanjut tidak mengalami gangguan maupun keluhan
pada bagian hati sama sekali seumur hidupnya.
Hepatitis C
Gejala infeksi Hepatitis D sama persis dengan Hepatitis B, namun
kehadiran virus ini terbukti mempercepat proses fibrosis pada hati,
meningkatkan risiko Kanker hati, dan mempercepat dekompensasi pada
keadaan Sirosis Hati. Bila Hepatitis B yang diderita penderita bersifat akut
dan lalu sembuh, Virus Hepatitis D juga akan hilang seluruhnya. Namun
bila Virus Hepatitis D menginfeksi penderita yang sudah menderita
Hepatitis B kronik, maka penderita tersebut juga akan menderita Hepatitis
D kronik.
Hepatitis D
Infeksi penyakit Hepatitis E selalu bersifat akut, tanda dan
gejala dari infeksi ini bervariasi. Gejala yang mungkin
muncul pada Hepatitis E akut tidak berbeda dengan
Hepatitis akut lainnya, yaitu lemas, penurunan nafsu
makan, demam, nyeri perut, mual, muntah, dan kuning.
Bila dibandingkan dengan Hepatitis A, Hepatitis E akut
cenderung lebih parah secara klinis, dengan risiko
koagulopati dan kolestasis terjadi pada kurang lebih 50%
penderita. Masa penularan Hepatitis E yang pasti masih
belum diketahui, namun DNA VHE dapat ditemukan dalam
tinja penderita sejak awal penyakit.
Hepatitis E
Implementasi
Pencegahan
Hepatitis
03
Macam- Macam Pencegahan Hepatitis
Non spesifik Spesifik Sebelum
sakit
Saat sakit Setelah sakit
Pencegahan Non Spesifik yaitu pencegahan terhadap infeksi Hepatitis
dengan menerapkan pencegahan secara universal yang baik dan dengan
melakukan penapisan pada kelompok risiko tinggi dan menerapkan protokol
kesehatan.
Pencegahan Spesifik yaitu pencegahan terhadap infeksi Hepatitis dengan
menerapkan pencegahan secara spesifik seperti Imunisasi.
Pencegahan Spesifik & Non Spesifik
Pencegahan sebelum sakit ini bertujuan agar tidak sakit. Ada beberapa kasus
penyakit Hepatitis muncul dan ada gejala tetapi hanya gejala ringan seperti pusing
kepala, gangguan pada pencernaan, demam, nyeri sendi dimana ini merupakan
gejala Hepatitis yang bisa dialami setelah terjadi infeksi. Pencegahan dapat
dilakukan dengan melakukan tindakan Health Promotion. Kegiatan Health
Promotion terhadap Host dapat berupa pendidikan kesehatan, penyuluhan
kesehatan mengenai ber Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), peningkatan
higiene perorangan, perbaikan gizi, perbaikan sistem transfusi darah dan
mengurangi kontak dengan bahan-bahan yang berpotensi menularkan virus
Hepatiitis.
Pencegahan Sebelum Sakit
Untuk mencegah Hepatitis terbagi 2 yaitu Personal Higiene / Kebersihan Diri dan
Higiene Sanitasi / Kebersihan Lingkungan seperti menjaga kebersihan diri dan
lingkungan. Pencegahan penyakit Hepatitis ini bisa di lakukan dengan mudah
dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Kebersihan diri diantaranya
berupa mandi minimal 2 kali sehari, mencuci tangan akan membantu untuk
mencegah penyakit Hepatitis. Menjaga kebersihan lingkungan seperti kebersihan
bahan makanan, alat makanan dan lingkungan tempat makanan. Sebagian besar
penyebab penularan Hepatitis terjadi karena makanan yang di konsumsi kurang
terjaga dengan baik kebersihannya.
Lanjutan…
Pencegahan saat sakit ini bertujuan agar penyakit tidak bertambah parah.
Pengobatan Hepatitis bisa di lakukan untuk menghentikan virulensi dari infeksi
sehingga tidak bertambah buruk. Penanganan penyakit Hepatitis umumnya
dilakukan di rumah sakit setelah dilakukan prosedur medis dari pemeriksaan fisik
hingga laboratorium. Jika positif mengidap Hepatitis maka akan dilakukan treatment
medis (Prompt Treatment) dengan cara pengobatan dan perawatan untuk penyakit
Hepatitis, yaitu obat telan (oral) dan secara injeksi.
Pencegahan Saat Sakit
Pengobatan oral yang terkenal adalah :
1. Pemberian obat Lamivudine dari kelompok nukleosida analog (dikenal dengan
3TC). Lamivudine dapat diberikan untuk pasien dewasa dan anak-anak.
2. Pemberian obat Adefovir dipivoxil (Hepsera). Pemberian obat oral akan lebih
efektif dan perlu diperhatikan bahwa pemberian dengan dosis yang tinggi
akan berpengaruh buruk terhadap fungsi ginjal.
3. Pemberian obat Baraclude (Entecavir). Obat Baraclude ini diberikan pada
penderita Hepatitis B kronik dan efek samping dari penggunaan obat ini
adalah sakit kepala, pusing, letih, mual dan terjadi peningkatan enzim hati.
Berdasarkan Tingkat keoptimalan dan kestabilan, pemberian obat ini belum
bisa dikatakan stabil
Lanjutan…
Pengobatan dengan injeksi / suntikan adalah:
1. Pemberian injeksi / suntikan Microsphere yang memiliki kandungan partikel
radioaktif pemancar sinar ß berfungsi menghancurkan sel Kanker hati tanpa
merusak jaringan yang sehat di sekitarnya.
2. Pemberian suntikan / Injeksi Alfa Interferon (dengan nama cabang INTRON A,
INFERGEN, ROFERON) diberikan secara subcutan dengan skala pemberian
3 kali dalam seminggu selama 12 – 16 minggu atau lebih. Efek samping obat
ini adalah depresi, khususnya pada penderita yang memilki riwayat gangguan
atau penyakit depresi sebelumnya. Efek lainnya adalah terasa otot-otot cepat
letih dan sedikit menimbulkan demam, hal ini dapat dihilangkan dengan
pemberian paracetamol.
Lanjutan…
Lanjutan…
3. Monitoring secara berkala terhadap penderita yang belum memerlukan
pengobatan-pengobatan dengan Interferon, Lamivudin, Adefovir, Telbivudin,
Entecavir, atau Tenofovir bagi penderita yang telah memenuhi kriteria terapi,
dari hasil pemeriksaan DNA VHB, HBeAg dan ALT.
4. Disinfeksi terhadap bekas cairan tubuh dari penderita
5. Isolasi bila diperlukan - Imunisasi pasif pada orang yang terpajan cairan tubuh
penderita
6. Pencatatan dan pelaporan sesuai peraturan yang berlaku (STP (Standar
Tugas Penunjang) dan SIRS (Sistem Informasi Rumah Sakit))
Pencegahan setelah sakit ini bertujuan agar penyakit tidak kambuh kembali.
Setelah tindakan penanganan medis (pengobatan dan perawatan) di lakukan,
edukasi dan skrining yang biasa diberikan mencakup:
1. Perlu dilakukan imunisasi pada pasangan seksual
2. Perlunya penggunaan kondom selama berhubungan seksual dengan
pasangan yang belum diimunisasi
3. Tidak diperbolehkan bertukar sikat gigi ataupun pisau cukur
4. Menutup luka yang terbuka agar darah tidak kontak dengan orang lain
5. Tidak diperbolehkan mendonorkan darah, organ, ataupun sperma
Pencegahan Setelah Sakit
Terima
Kasih

More Related Content

Similar to PPT KEL7. PROMKES.pptx

Penyakit Hepatitis dan Jenisnya
Penyakit Hepatitis dan JenisnyaPenyakit Hepatitis dan Jenisnya
Penyakit Hepatitis dan JenisnyaLestari Moerdijat
 
Laporan hepatitis ascites
Laporan hepatitis ascitesLaporan hepatitis ascites
Laporan hepatitis ascitesRatna Arditya
 
22-02 dan 03 Penyakit Hepatitis.pptx
22-02 dan 03 Penyakit Hepatitis.pptx22-02 dan 03 Penyakit Hepatitis.pptx
22-02 dan 03 Penyakit Hepatitis.pptxMuhAgungTriadyPutra1
 
Hepatitis morbili dhf
Hepatitis morbili dhfHepatitis morbili dhf
Hepatitis morbili dhfArisda Fajrin
 
Hepatitis morbili dhf
Hepatitis morbili dhfHepatitis morbili dhf
Hepatitis morbili dhfArisda Fajrin
 
Hepar hepatitis & cirrhosis hepatis
Hepar hepatitis & cirrhosis hepatisHepar hepatitis & cirrhosis hepatis
Hepar hepatitis & cirrhosis hepatisbkdBella
 
Hepar hepatitis & cirrhosis hepatis
Hepar hepatitis & cirrhosis hepatisHepar hepatitis & cirrhosis hepatis
Hepar hepatitis & cirrhosis hepatisbkdBella
 
Hepar hepatitis & cirrhosis hepatis
Hepar hepatitis & cirrhosis hepatisHepar hepatitis & cirrhosis hepatis
Hepar hepatitis & cirrhosis hepatisbkdBella
 
Hepatitis b
Hepatitis bHepatitis b
Hepatitis bariskur6
 
AWWOWLWWKWKWKKWKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK HEPATAICA
AWWOWLWWKWKWKKWKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK HEPATAICAAWWOWLWWKWKWKKWKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK HEPATAICA
AWWOWLWWKWKWKKWKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK HEPATAICAindirafaridaa
 
Penyuluhan Hepatitis.ppt
Penyuluhan Hepatitis.pptPenyuluhan Hepatitis.ppt
Penyuluhan Hepatitis.pptWarendaWisnu
 
asuhan keperawatan gangguan sistem pencernaan
asuhan keperawatan gangguan sistem pencernaan asuhan keperawatan gangguan sistem pencernaan
asuhan keperawatan gangguan sistem pencernaan yayu uuzt
 
FARMAKOTERAPI DALAM PENYAKIT HEPATITIS PPT
FARMAKOTERAPI DALAM PENYAKIT HEPATITIS PPTFARMAKOTERAPI DALAM PENYAKIT HEPATITIS PPT
FARMAKOTERAPI DALAM PENYAKIT HEPATITIS PPTkayah910
 

Similar to PPT KEL7. PROMKES.pptx (20)

Kelainan pada hati
Kelainan pada hatiKelainan pada hati
Kelainan pada hati
 
Penyakit Hepatitis dan Jenisnya
Penyakit Hepatitis dan JenisnyaPenyakit Hepatitis dan Jenisnya
Penyakit Hepatitis dan Jenisnya
 
Laporan hepatitis ascites
Laporan hepatitis ascitesLaporan hepatitis ascites
Laporan hepatitis ascites
 
22-02 dan 03 Penyakit Hepatitis.pptx
22-02 dan 03 Penyakit Hepatitis.pptx22-02 dan 03 Penyakit Hepatitis.pptx
22-02 dan 03 Penyakit Hepatitis.pptx
 
Hepatitis morbili dhf
Hepatitis morbili dhfHepatitis morbili dhf
Hepatitis morbili dhf
 
Hepatitis morbili dhf
Hepatitis morbili dhfHepatitis morbili dhf
Hepatitis morbili dhf
 
Hepatitis b
Hepatitis bHepatitis b
Hepatitis b
 
Hepatitis b
Hepatitis bHepatitis b
Hepatitis b
 
Definisi hepatitis
Definisi hepatitisDefinisi hepatitis
Definisi hepatitis
 
Hepar hepatitis & cirrhosis hepatis
Hepar hepatitis & cirrhosis hepatisHepar hepatitis & cirrhosis hepatis
Hepar hepatitis & cirrhosis hepatis
 
Hepar hepatitis & cirrhosis hepatis
Hepar hepatitis & cirrhosis hepatisHepar hepatitis & cirrhosis hepatis
Hepar hepatitis & cirrhosis hepatis
 
Hepar hepatitis & cirrhosis hepatis
Hepar hepatitis & cirrhosis hepatisHepar hepatitis & cirrhosis hepatis
Hepar hepatitis & cirrhosis hepatis
 
Hepatitis b
Hepatitis bHepatitis b
Hepatitis b
 
Hepatitiss.pptx
Hepatitiss.pptxHepatitiss.pptx
Hepatitiss.pptx
 
AWWOWLWWKWKWKKWKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK HEPATAICA
AWWOWLWWKWKWKKWKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK HEPATAICAAWWOWLWWKWKWKKWKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK HEPATAICA
AWWOWLWWKWKWKKWKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK HEPATAICA
 
Penyuluhan Hepatitis.ppt
Penyuluhan Hepatitis.pptPenyuluhan Hepatitis.ppt
Penyuluhan Hepatitis.ppt
 
Hepatitis Virus A
Hepatitis Virus AHepatitis Virus A
Hepatitis Virus A
 
Hepatitis c
Hepatitis c Hepatitis c
Hepatitis c
 
asuhan keperawatan gangguan sistem pencernaan
asuhan keperawatan gangguan sistem pencernaan asuhan keperawatan gangguan sistem pencernaan
asuhan keperawatan gangguan sistem pencernaan
 
FARMAKOTERAPI DALAM PENYAKIT HEPATITIS PPT
FARMAKOTERAPI DALAM PENYAKIT HEPATITIS PPTFARMAKOTERAPI DALAM PENYAKIT HEPATITIS PPT
FARMAKOTERAPI DALAM PENYAKIT HEPATITIS PPT
 

Recently uploaded

Indikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberian
Indikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberianIndikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberian
Indikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberianhaslinahaslina3
 
Stabilitas obat dalam sediaan farmasi.pdf
Stabilitas obat dalam sediaan farmasi.pdfStabilitas obat dalam sediaan farmasi.pdf
Stabilitas obat dalam sediaan farmasi.pdfbelatikodr4t
 
PROFIL KESEHATAN Puskesmas Tahun 2022 - Copy.ppt
PROFIL KESEHATAN Puskesmas Tahun 2022 - Copy.pptPROFIL KESEHATAN Puskesmas Tahun 2022 - Copy.ppt
PROFIL KESEHATAN Puskesmas Tahun 2022 - Copy.pptdodiharyanto42
 
MSDS Sodium Hypochlorite (Bayclin).PDF
MSDS  Sodium  Hypochlorite (Bayclin).PDFMSDS  Sodium  Hypochlorite (Bayclin).PDF
MSDS Sodium Hypochlorite (Bayclin).PDFSUDIRO11
 
MANAJEMEN PELAYANAN RAWAT INAP dan detailnya
MANAJEMEN PELAYANAN  RAWAT INAP dan detailnyaMANAJEMEN PELAYANAN  RAWAT INAP dan detailnya
MANAJEMEN PELAYANAN RAWAT INAP dan detailnyaLidia941960
 
Materi tatalaksana standar operasional prosedur stunting.pdf
Materi tatalaksana standar operasional prosedur stunting.pdfMateri tatalaksana standar operasional prosedur stunting.pdf
Materi tatalaksana standar operasional prosedur stunting.pdfUlimarthaManurung
 

Recently uploaded (6)

Indikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberian
Indikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberianIndikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberian
Indikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberian
 
Stabilitas obat dalam sediaan farmasi.pdf
Stabilitas obat dalam sediaan farmasi.pdfStabilitas obat dalam sediaan farmasi.pdf
Stabilitas obat dalam sediaan farmasi.pdf
 
PROFIL KESEHATAN Puskesmas Tahun 2022 - Copy.ppt
PROFIL KESEHATAN Puskesmas Tahun 2022 - Copy.pptPROFIL KESEHATAN Puskesmas Tahun 2022 - Copy.ppt
PROFIL KESEHATAN Puskesmas Tahun 2022 - Copy.ppt
 
MSDS Sodium Hypochlorite (Bayclin).PDF
MSDS  Sodium  Hypochlorite (Bayclin).PDFMSDS  Sodium  Hypochlorite (Bayclin).PDF
MSDS Sodium Hypochlorite (Bayclin).PDF
 
MANAJEMEN PELAYANAN RAWAT INAP dan detailnya
MANAJEMEN PELAYANAN  RAWAT INAP dan detailnyaMANAJEMEN PELAYANAN  RAWAT INAP dan detailnya
MANAJEMEN PELAYANAN RAWAT INAP dan detailnya
 
Materi tatalaksana standar operasional prosedur stunting.pdf
Materi tatalaksana standar operasional prosedur stunting.pdfMateri tatalaksana standar operasional prosedur stunting.pdf
Materi tatalaksana standar operasional prosedur stunting.pdf
 

PPT KEL7. PROMKES.pptx

  • 1. IMPLEMENTASI PROMOSI KESEHATAN DALAM UPAYA MENGATASI MASALAH KESEHATAN DENGAN HEPATITIS Kelompok 7
  • 2. 1. Ari Prayudi 202101007 2. Linda Puspita Sari 202101029 3. Nanda Wulandari 202101038 4. Satriya Purnama Ari W 202101048 5. Susi Nopita Mayang Sari 202101051 ANGGOTA KELOMPOK 7:
  • 4. Hepatitis adalah penyakit yang menyebabkan peradangan pada hati karena toxin/racun, seperti bahan kimia atau obat-obatan ataupun agent penyebab infeksi seperti Virus. Penyakit Hepatitis yang berlangsung selama kurang lebih dari 6 bulan disebut "hepatitis akut", Penyakit Hepatitis yang berlangsung selama lebih dari 6 bulan disebut "hepatitis kronis"
  • 5. - Virus Hepatitis A, B, C, D, E - Virus Mumps - Virus Rubella - Virus Cytomegalovirus - Virus Epstein-Barr - Virus Herpes Penyebab Hepatitis Virus: 01 - Alkohol - Obat-obatan (hepatotoksik ) Non-Virus 02
  • 7. Disebabkan oleh virus Hepatitis A yang sangat mudah menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi kotoran penderita penyakit Hepatitis A. Mudah menular / menyebar dalam satu keluarga di satu rumah. Perilaku yang berisiko menularkan seperti ciuman intim, atau penyebaran bisa dari restoran jika mencuci tangan tidak bersih, biasanya orang yang mempersiapkan makanan yang mencemarinya dan atau ada di antara anak-anak yang carrier Hepatitis A, Virus ditularkan pada orang yang tidak divaksinasi. Hepatitis A
  • 8. Penderita Hepatitis B akut akan mengalami gejala yang sama dengan Hepatitis akut umumnya, yaitu kelelahan, kurangnya nafsu makan, mual, muntah, dan nyeri sendi. Gejala-gejala ini akan membaik ketika peradangan hati, yang umumnya ditandai dengan gejala kuning timbul. Tetapi tidak semua penderita Hepatitis yang akut mengalami tanda kuning pada kulit dan bagian putih mata. Sebagian penderita Hepatitis B akut akan mengalami kesembuhan secara spontan, sementara sebagian lagi akan berkembang menjadi penyakit Hepatitis B kronik. Hepatitis B
  • 9. Hepatitis C akut akan berkembang menjadi Hepatitis C kronik yang umumnya juga bersifat asimtomatik. Antara 20 – 30 % dari jumlah penderita ini akan bertambah parah menjadi Sirosis Hati dalam waktu 20 - 30 tahun ke depan. Pada kondisi ini, kerusakan hati bersifat progresif lambat, seringkali penderita yang terinfeksi Virus Hepatitis C pada usia lanjut tidak mengalami gangguan maupun keluhan pada bagian hati sama sekali seumur hidupnya. Hepatitis C
  • 10. Gejala infeksi Hepatitis D sama persis dengan Hepatitis B, namun kehadiran virus ini terbukti mempercepat proses fibrosis pada hati, meningkatkan risiko Kanker hati, dan mempercepat dekompensasi pada keadaan Sirosis Hati. Bila Hepatitis B yang diderita penderita bersifat akut dan lalu sembuh, Virus Hepatitis D juga akan hilang seluruhnya. Namun bila Virus Hepatitis D menginfeksi penderita yang sudah menderita Hepatitis B kronik, maka penderita tersebut juga akan menderita Hepatitis D kronik. Hepatitis D
  • 11. Infeksi penyakit Hepatitis E selalu bersifat akut, tanda dan gejala dari infeksi ini bervariasi. Gejala yang mungkin muncul pada Hepatitis E akut tidak berbeda dengan Hepatitis akut lainnya, yaitu lemas, penurunan nafsu makan, demam, nyeri perut, mual, muntah, dan kuning. Bila dibandingkan dengan Hepatitis A, Hepatitis E akut cenderung lebih parah secara klinis, dengan risiko koagulopati dan kolestasis terjadi pada kurang lebih 50% penderita. Masa penularan Hepatitis E yang pasti masih belum diketahui, namun DNA VHE dapat ditemukan dalam tinja penderita sejak awal penyakit. Hepatitis E
  • 13. Macam- Macam Pencegahan Hepatitis Non spesifik Spesifik Sebelum sakit Saat sakit Setelah sakit
  • 14. Pencegahan Non Spesifik yaitu pencegahan terhadap infeksi Hepatitis dengan menerapkan pencegahan secara universal yang baik dan dengan melakukan penapisan pada kelompok risiko tinggi dan menerapkan protokol kesehatan. Pencegahan Spesifik yaitu pencegahan terhadap infeksi Hepatitis dengan menerapkan pencegahan secara spesifik seperti Imunisasi. Pencegahan Spesifik & Non Spesifik
  • 15. Pencegahan sebelum sakit ini bertujuan agar tidak sakit. Ada beberapa kasus penyakit Hepatitis muncul dan ada gejala tetapi hanya gejala ringan seperti pusing kepala, gangguan pada pencernaan, demam, nyeri sendi dimana ini merupakan gejala Hepatitis yang bisa dialami setelah terjadi infeksi. Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan tindakan Health Promotion. Kegiatan Health Promotion terhadap Host dapat berupa pendidikan kesehatan, penyuluhan kesehatan mengenai ber Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), peningkatan higiene perorangan, perbaikan gizi, perbaikan sistem transfusi darah dan mengurangi kontak dengan bahan-bahan yang berpotensi menularkan virus Hepatiitis. Pencegahan Sebelum Sakit
  • 16. Untuk mencegah Hepatitis terbagi 2 yaitu Personal Higiene / Kebersihan Diri dan Higiene Sanitasi / Kebersihan Lingkungan seperti menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Pencegahan penyakit Hepatitis ini bisa di lakukan dengan mudah dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Kebersihan diri diantaranya berupa mandi minimal 2 kali sehari, mencuci tangan akan membantu untuk mencegah penyakit Hepatitis. Menjaga kebersihan lingkungan seperti kebersihan bahan makanan, alat makanan dan lingkungan tempat makanan. Sebagian besar penyebab penularan Hepatitis terjadi karena makanan yang di konsumsi kurang terjaga dengan baik kebersihannya. Lanjutan…
  • 17. Pencegahan saat sakit ini bertujuan agar penyakit tidak bertambah parah. Pengobatan Hepatitis bisa di lakukan untuk menghentikan virulensi dari infeksi sehingga tidak bertambah buruk. Penanganan penyakit Hepatitis umumnya dilakukan di rumah sakit setelah dilakukan prosedur medis dari pemeriksaan fisik hingga laboratorium. Jika positif mengidap Hepatitis maka akan dilakukan treatment medis (Prompt Treatment) dengan cara pengobatan dan perawatan untuk penyakit Hepatitis, yaitu obat telan (oral) dan secara injeksi. Pencegahan Saat Sakit
  • 18. Pengobatan oral yang terkenal adalah : 1. Pemberian obat Lamivudine dari kelompok nukleosida analog (dikenal dengan 3TC). Lamivudine dapat diberikan untuk pasien dewasa dan anak-anak. 2. Pemberian obat Adefovir dipivoxil (Hepsera). Pemberian obat oral akan lebih efektif dan perlu diperhatikan bahwa pemberian dengan dosis yang tinggi akan berpengaruh buruk terhadap fungsi ginjal. 3. Pemberian obat Baraclude (Entecavir). Obat Baraclude ini diberikan pada penderita Hepatitis B kronik dan efek samping dari penggunaan obat ini adalah sakit kepala, pusing, letih, mual dan terjadi peningkatan enzim hati. Berdasarkan Tingkat keoptimalan dan kestabilan, pemberian obat ini belum bisa dikatakan stabil Lanjutan…
  • 19. Pengobatan dengan injeksi / suntikan adalah: 1. Pemberian injeksi / suntikan Microsphere yang memiliki kandungan partikel radioaktif pemancar sinar ß berfungsi menghancurkan sel Kanker hati tanpa merusak jaringan yang sehat di sekitarnya. 2. Pemberian suntikan / Injeksi Alfa Interferon (dengan nama cabang INTRON A, INFERGEN, ROFERON) diberikan secara subcutan dengan skala pemberian 3 kali dalam seminggu selama 12 – 16 minggu atau lebih. Efek samping obat ini adalah depresi, khususnya pada penderita yang memilki riwayat gangguan atau penyakit depresi sebelumnya. Efek lainnya adalah terasa otot-otot cepat letih dan sedikit menimbulkan demam, hal ini dapat dihilangkan dengan pemberian paracetamol. Lanjutan…
  • 20. Lanjutan… 3. Monitoring secara berkala terhadap penderita yang belum memerlukan pengobatan-pengobatan dengan Interferon, Lamivudin, Adefovir, Telbivudin, Entecavir, atau Tenofovir bagi penderita yang telah memenuhi kriteria terapi, dari hasil pemeriksaan DNA VHB, HBeAg dan ALT. 4. Disinfeksi terhadap bekas cairan tubuh dari penderita 5. Isolasi bila diperlukan - Imunisasi pasif pada orang yang terpajan cairan tubuh penderita 6. Pencatatan dan pelaporan sesuai peraturan yang berlaku (STP (Standar Tugas Penunjang) dan SIRS (Sistem Informasi Rumah Sakit))
  • 21. Pencegahan setelah sakit ini bertujuan agar penyakit tidak kambuh kembali. Setelah tindakan penanganan medis (pengobatan dan perawatan) di lakukan, edukasi dan skrining yang biasa diberikan mencakup: 1. Perlu dilakukan imunisasi pada pasangan seksual 2. Perlunya penggunaan kondom selama berhubungan seksual dengan pasangan yang belum diimunisasi 3. Tidak diperbolehkan bertukar sikat gigi ataupun pisau cukur 4. Menutup luka yang terbuka agar darah tidak kontak dengan orang lain 5. Tidak diperbolehkan mendonorkan darah, organ, ataupun sperma Pencegahan Setelah Sakit