1. Journal reading
Tidak Amannya Makanan Anak – Anak dan
Anemia Defisiensi Besi Pada Bayi dan Balita
Kurang Asupan di Amerika Serikat
Click to edit Master subtitle style
Penyaji:
Dimas Agung Saputra
Ervine
Apriliza Ralasati
Pembimbing : Dr. Dian P. S., SpA (K)
BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK
RUMAH SAKIT UMUM MOHAMMAD HOESIN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2013
2. LATAR BELAKANG
Defisiensi besi, dan anemia defisiensi besi, merupakan masalah
kurangnya nutrisi yang paling tinggi di Amerika Serikat dan seluruh dunia
Prevalensi ↑ 18% di populasi ‘high risk’ di AS
ADB selama 2 tahun pertama kehidupan >korelasi< kemunduran
perkembangan kognitif, mental dan psikomotor yang menetap bahkan
setelah diberikan terapi
NHANES III menemukan hubungan tidak signifikan antara defisiensi
besi dan tidak cukupnya makanan.
Akhir-akhir ini digunakan skala aman
tidaknya makanan anak yang terbaru.
PENELITIAN
5. TUJUAN
Memeriksa hubungan antara tidak amannya
makanan anak – anak dan status besi pada
anak anak usia muda dengan menggunakan
data suatu komunitas – data berdasarkan
dari Children’s Sentinel Nutrition
Assessment Program (C-SNAP).
8. Con’t METODE
Kriteria Inklusi
Kriteria Eksklusi
•pengasuh anak kecil dari Departemen
Kegawatdaruratan Pediatrik (ED)
diwawancarai selama kunjungan
pelayanan kegawatdaruratan
•berusia kurang dari 3 tahun.
•subjek menjalani tes hematologi lebih
dari 365 hari sebelum atau 90 hari setalah
data wawancara dan 770 dengan berat
badan lahir rendah, usia kurang dari
6bulan, dan HIV positif, mempunyai
penyakit sel bulan sabit atau mempunyai
nilai timbal >10 ug/dL.
9. Con’t METODE
Batasan ini mengklasifikasikan "kelaparan pada anak" dengan melihat dari sisi
seorang anak atau anak-anak dalam suatu rumah tangga yang sering melewatkan
sarapan atau tidak makan seharian. Batasan ini diartikan sebagai bukti indikasi
jelas dari kurangnya asupan makanan dan rasa lapar. Suatu batasan
"pengurangan kualitas diet" telah diartikan oleh 2-4 pertanyaan afirmatif pada
pertanyaan terhadap anak. pertanyaan-pertanyaan ini mengindikasikan bahwa
asupan nutrisi ialah dibatasi dan kualitas diet menurun apabila pengasuh
menyatakan anak tersbut kurang makan atau "saya mengurangi porsi makan
anak tersebut" . Suatu dugaan sementara nilai dari skala tersebut ialah ketika
tidak amannya makan secara berkelanjutan terhadap tahapan-tahapan dari
ketidakamannya suatu makanan sebagai kondisi menjadi lebih parah, dan
kemudian hanyq alat-alat yang termasuk dalam keparahan meningkat dari
batasan yang kemudian diklasifikasikan sebagai "kelaparan pada anak" atau
"kurangnya kualitas makanan".
11. HASIL
•Dari seluruh analisa sampel
•61% diantaranya mengalami ISNA
•21% mengalami anemia tanpa adanya
kriteria defisiensi besi
•7% merupakan IDNA
•11% IDA.
•di dalam analisa.logistik regresi, aturan
untuk kriteria yang kemungkinan
membingungkan, makanan anak yang
tidak aman mempunyai lebih besar 2.4
odd ratio IDA [AOR , 2.4; 95% CI, 1.15.2, p=0.02] dibandingkan dengan
makanan yang aman konsumsi bagi anak
anak.
12. Keterbatasan
/ Seperti dalam semua studi cross-sectional, analisis
ini dapat menunjukkan kemungkinan asosiasi tetapi
tidak kausalitas atau urutan waktu.
/ pengasuh mungkin enggan untuk mengungkapkan
informasi ini karena takut dilaporkan ke layanan
perlindungan anak.
/ Kemampuan peneliti untuk meneliti peran
ketidakamanan makanan anak pada defisiensi besi
tanpa anemia terbatas karena kurangnya tes
biokimia seperti serum feritin atau kejenuhan
transferrin, yang bersama-sama bisa mendeteksi
IDNA dengan sensitivitas yang lebih besar.
13. KESIMPULAN
+ ketidakamanan makanan anak dan anemia defisiensi besi
saling berhubungan
menunjukkan satu jalur patofisiologis penting dimana
pada ketidakamanan makanan dapat terjadi gangguan
kesehatan, konsekuensi sosial, perilaku dan kognitif
untuk anak-anak.
+ Para pembuat kebijakan perlu mempertimbangkan
memperluas program dan layanan memberikan
bantuan makanan untuk keluarga dengan anak kecil.
+ Perlu dilakukan penelitian pada populasi lebih besar untuk
hasil lebih valid.
14. Click to edit Master subtitle style
CRITICAL APPRAISAL
15. 1.Apakah latar belakang studi ini?
2.Apa masalah utama penelitian ini ?
3.Apa tujuan penelitian ini?
4.Apa design studinya?
16. 5. Bagaimana populasi diseleksi?
Semua pengasuh anak kecil dari Departemen
Kegawatdaruratan Pediatrik (ED) diwawancarai selama kunjungan
pelayanan kegawatdaruratan.
6.Apakah prosedur pengambilan sampel
dalam populasi dijelaskan??
Ya,Sampel pada penelitian ini diambil
berdasarkan pengasuh yang melengkapi
wawancara dan hasil lab anak yang ada di
layanan primer.lalu diseleksi kembali
dengan kriteria inklusi eksklusi. sampel
17. 7.Apakah telah dilakukan teknik/cara
untuk menghindari bias seleksi (dalam
pengambilan sampel)?
tidak tercantum
Kemungkinan bias dalam sampel.
apakah pengasuh merupakan kelahiran Amerika Serikat,
Pendidikan pengasuh, kepegawaian, dan status
kekayaan, ukuran rumah, dan apakah anak tersebut
diberikan ASI.
18. 8.Apa determinan prevalensi masalah
(dalam penelitian ini)?
Aman / tidak makanan anak
Defisiensi besi
Anemia
9.Apa jenis analisis deskriptif yang
diperoleh? (berupa desksripsi/narasi, tabel
distribusi frekuensi, prevalensi, dsb)
Data yang diperoleh disajikan secara
deskriptif dan juga ditampilkan dalam tabel
asosiasi.