1. LARUTAN PENYANGGA
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
Disusun untuk melengkapi
Praktikum Kimia Semester II
Disusun Oleh :
ANGGASTYA DA
DYANTI KASTAMUTUWARDHANI
FETY FAJRIYANTI
NINA SRI WULANDARI
ZIDNIE SILMI KAFFAH
SEKOLAH MENEGAH ATAS NEGERI 9 BANDUNG
TAHUN AJARAN 2013-2014
JLn. LMU I Suparmin No . 1A Bandung
2. Laporan Kimia – XI IPA 6 2
http://www.slideshare.net/AnggastyaAnditaHP
Daftar Isi
Daftar Isi ………………………………………………………………………………………………..
Tujuan Pengamatan……………………………………………………………………………….
Dasar Teori ……………………………………………………………………………………………
Alat dan Bahan ………………………………………………………………………………………
Cara Kerja ………………………………………………………………………………………………
Data Pengamatan ………………………………………………………………………………….
Analisis Data ………………………………………………………………………………………….
Kesimpulan ……………………………………………………………………………………………
Lampiran ……………………………………………………………………………………………….
3. Laporan Kimia – XI IPA 6 3
http://www.slideshare.net/AnggastyaAnditaHP
A.
TUJUAN PENGAMATAN
Tujuan dari pengamatan pada bab ini adalah untuk :
1. Membedakan antara larutan penyangga dan bukan larutan penyangga berdasarkan
sifatnya
2. Menyebutkan komponen-komponen di dalam larutan penyangga
3. Menjelaskan cara kerja dari larutan penyangga
4. Membedakan larutan penyangga dan bukan larutan penyangga berdasarkan percobaan.
5. Menjelaskan fungsi larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari
B.
DASAR TEORI
Larutan penyangga, larutan dapar, atau buffer adalah larutan yang digunakan
untuk mempertahankan nilai pH tertentu agar tidak banyak berubah selama reaksi kimia
berlangsung. Sifat yang khas dari larutan penyangga ini adalah pH-nya hanya berubah
sedikit dengan pemberian sedikit asam kuat atau basa kuat.
Secara umum, larutan penyangga digambarkan sebagai campuran yang terdiri dari:
Asam lemah (HA) dan basa konjugasinya (ion A-), campuran ini menghasilkan larutan
bersifat asam. Larutan ini mempertahankan pH pada daerah asam (pH< 7). Untuk
mendapatkan larutan ini dapat dibuat dari asam lemah dan garamnya yang merupakan
basa konjugasi dari asamnya. Adapun cara lainnya yaitu mencampurkan suatu asam
lemah dengan suatu basa kuat dimana asam lemahnya dicampurkan dalam jumlah
berlebih. Campuran akan menghasilkan garam yang mengandung basa konjugasi dari
asam lemah yang bersangkutan. Pada umumnya basa kuat yang digunakan seperti
natriumNa), kalium, barium, kalsium, dan lain-lain.
Basa lemah (B) dan asam konjugasinya (BH+), campuran ini menghasilkan larutan
bersifat basa. Larutan ini mempertahankan pH pada daerah basa (pH > 7). Untuk
mendapatkan larutan ini dapat dibuat dari basa lemah dan garam, yang garamnya
berasal dari asam kuat. Adapun cara lainnya yaitu dengan mencampurkan suatu basa
lemah dengan suatu asam kuat dimana basa lemahnya dicampurkan berlebih.
Larutan penyangga mengandung komponen asam dan basa dengan asam dan basa
konjugasinya, sehingga dapat mengikat baik ion H+ maupun ion OH-. Sehingga penambahan
sedikit asam kuat atau basa kuat tidak mengubah pH-nya secara signifikan. Berikut ini cara kerja
larutan penyangga:
4. Laporan Kimia – XI IPA 6 4
http://www.slideshare.net/AnggastyaAnditaHP
Larutan penyangga asam
Adapun cara kerjanya dapat dilihat pada larutan penyangga yang
mengandung CH3COOH dan CH3COO- yang mengalami kesetimbangan.
Dengan proses sebagai berikut:
Pada penambahan asam
Penambahan asam (H+) akan menggeser kesetimbangan ke kiri. Dimana ion H+ yang
ditambahkan akan bereaksi dengan ion CH3COO- membentuk molekul CH3COOH.
CH3COO-(aq) + H+(aq) → CH3COOH(aq)
Contoh lain:
Berdasarkan Gambar Larutan penyangga HNO2/NO2- dapat dibuat dari campuran
HNO2 dan NaNO2. Berarti dalam larutan ini terkandung molekul HNO2, ion H+, Na+
dan NO2-. Penambahan sedikit asam kuat akan menambah konsentrasi H+ dalam
larutan (6b), namun kelebihan ini dinetralisasi oleh NO2-, membentuk HNO2
sehingga kesetimbangan bergeser ke arah HNO2. Hal ini membuat jumlah H+ dalam
larutan menjadi tetap. Akibatnya nilai pH tetap.
Pada penambahan basa
Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka ion OH- dari basa itu akan bereaksi
dengan ion H+ membentuk air. Hal ini akan menyebabkan kesetimbangan bergeser
ke kanan sehingga konsentrasi ion H+ dapat dipertahankan. Jadi, penambahan basa
menyebabkan berkurangnya komponen asam (CH3COOH), bukan ion H+. Basa yang
ditambahkan tersebut bereaksi dengan asam CH3COOH membentuk ion CH3COOdan air.
CH3COOH(aq) + OH-(aq) → CH3COO-(aq) + H2O(l)
Contoh lain:
5. Laporan Kimia – XI IPA 6 5
http://www.slideshare.net/AnggastyaAnditaHP
Berdasarkan Gambar, penambahan sedikit basa kuat akan memunculkan ion baru
dalam larutan penyangga HNO2/NO2- yaitu OH-, namun ion tersebut dinetralisasi
oleh HNO2, membentuk NO2- sehingga kesetimbangan bergeser ke arah NO2-. Hal
ini membuat OH- tidak mengganggu H+ dalam larutan. Akibatnya nilai pH tetap.
Larutan Penyangga Basa
Adapun cara kerjanya dapat dilihat pada larutan penyangga yang mengandung NH3 dan
NH4+ yang mengalami kesetimbangan. Dengan proses sebagai berikut:
Pada penambahan asam
Jika ditambahkan suatu asam, maka ion H+ dari asam akan mengikat ion OH-. Hal
tersebut menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan, sehingga konsentrasi ion
OH- dapat dipertahankan. Disamping itu penambahan ini menyebabkan
berkurangnya komponen basa (NH3), bukannya ion OH-. Asam yang ditambahkan
bereaksi dengan basa NH3 membentuk ion NH4+.
NH3 (aq) + H+(aq) → NH4+ (aq)
Berdasarkan Gambar , Larutan penyangga NH3/NH4+ dapat dibuat dari campuran
NH4OH(bentuk NH3 dalam air) dan NH4Cl. Berarti dalam larutan ini terkandung molekul
NH4OH, ion NH4+, ion OH- dan Cl-. Penambahan sedikit asam kuat akan memunculkan
ion baru dalam larutan yaitu H+, namun ion tersebut dinetralisasi oleh NH4OH,
membentuk NH4+ sehingga kesetimbangan bergeser ke arah NH4+. Hal ini membuat H+
tidak mengganggu OH- dalam larutan. Akibatnya nilai pH tetap.
Pada penambahan basa
6. Laporan Kimia – XI IPA 6 6
http://www.slideshare.net/AnggastyaAnditaHP
Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka kesetimbangan bergeser ke kiri,
sehingga konsentrasi ion OH- dapat dipertahankan. Basa yang ditambahkan itu bereaksi
dengan komponen asam (NH4+), membentuk komponen basa (NH3) dan air.
NH4+ (aq) + OH-(aq) → NH3 (aq) + H2O(l)
Berdasarkan Gamba, Penambahan sedikit basa kuat akan menambah konsentrasi OHdalam larutan, namun kelebihan ini dinetralisasi oleh NH4+, membentuk NH4OH sehingga
kesetimbangan bergeser ke arah NH4OH. Hal ini membuat jumlah OH- dalam larutan
menjadi tetap. Akibatnya nilai pH tetap.
Berdasarkan keterangan di atas, dapat disimpulkan prinsip kerja larutan penyangga asam
dalam mempertahankan pH adalah sebagai berikut:
1. Setiap penambahan H+ akan dinetralisasi oleh basa konjugasi.
2. Setiap penambahan OH- akan dinetralisasi oleh asam lemah.
3. Setiap pengenceran dengan H2O berarti memperbesar jumlah ion H+ dan basa
konjugasi dari ionisasi asam lemah namun penambahan konsentrasi H+ menjadi tidak
berarti karena volume larutan juga bertambah.
Dapat digunakan tetapan ionisasi dalam menentukan konsentrasi ion H+ dalam suatu
larutan dengan rumus berikut:
Keterangan:
Ka = tetapan ionisasi asam lemah
a = jumlah mol asam lemah
g = jumlah mol basa konjugasi
Dapat digunakan tetapan ionisasi dalam menentukan konsentrasi ion H+ dalam suatu
larutan dengan rumus berikut:
7. Laporan Kimia – XI IPA 6 7
http://www.slideshare.net/AnggastyaAnditaHP
Keterangan:
Kb = tetapan ionisasi basa lemah
b = jumlah mol basa lemah
g = jumlah mol asam konjugasi
Adanya larutan penyangga ini dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari seperti pada
obat-obatan, fotografi, industri kulit dan zat warna. Selain aplikasi tersebut, terdapat
fungsi penerapan konsep larutan penyangga ini dalam tubuh manusia seperti pada
cairan tubuh. Cairan tubuh ini bisa dalam cairan intrasel maupun cairan ekstrasel.
Dimana sistem penyangga utama dalam cairan intraselnya seperti H2PO4- dan HPO42yang dapat bereaksi dengan suatu asam dan basa. Adapun sistem penyangga tersebut,
dapat menjaga pH darah yang hampir konstan yaitu sekitar 7,4. Menjaga pH pada
plasma darah agar berada pada pH berkisar 7,35 – 7,45 ,yaitu dari ion HCO3- dengan ion
Na+. Apabila pH darah lebih dari 7,45 akan mengalami alkalosis, akibatnya terjadi
hiperventilasi / bernapas berlebihan, mutah hebat. Apabila pH darah kurang dari 7,35
akan mengalami acidosis akibatnya jantung ,ginjal ,hati dan pencernaan akan terganggu.
Menjaga pH cairan tubuh agar ekskresi ion H+ pada ginjal tidak terganggu, yaitu asam
dihidrogen posphat (H2PO4-) dengan basa monohidrogen posphat (HPO42-)Selain itu
penerapan larutan penyangga ini dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari seperti
pada obat tetes mata. Pada obat tetes mata mempunyai pH yang sama dengan cairan
tubuh kita, agar tidak menimbulkan efek samping.
C.
ALAT DAN BAHAN
Alat
Gelas Kimia 100mL (8 Buah)
Indikator Universal ( Secukupnya)
Pipet Tetes ( 6 Buah)
Gelas Ukur 10mL (6 Buah)
Gelas Ukur 25mL (2 Buah)
Bahan
Campuran Larutan NaCl 0,1M (50mL)
Larutan HCl 0,1M (10mL)
Larutan NaOH 0,1M (10mL)
Aquades (Secukupnya)
8. Laporan Kimia – XI IPA 6 8
http://www.slideshare.net/AnggastyaAnditaHP
Campuran Larutan CH3COOH 0,1M dan CH3COOHNa 0,1M (50mL)
Indikator Universal (Secukupnya)
D.
CARA KERJA
9. Laporan Kimia – XI IPA 6 9
http://www.slideshare.net/AnggastyaAnditaHP
10. Laporan Kimia – XI IPA 6 10
http://www.slideshare.net/AnggastyaAnditaHP
11. Laporan Kimia – XI IPA 6 11
http://www.slideshare.net/AnggastyaAnditaHP
12. Laporan Kimia – XI IPA 6 12
http://www.slideshare.net/AnggastyaAnditaHP
E.
DATA PENGAMATAN
LARUTAN NaCl
0,1 M
pH
LARUTAN
CH3COOH 0,1M +
NaCHCOO 0,1M
pH
F.
TANPA
LARUTAN
TAMBAHAN
3
TANPA
LARUTAN
TAMBAHAN
3
+ HCl 0,1 M
(1mL)
+ NaOH 0,1M
(1mL)
+Aquades
(10mL)
1
11
5
+ HCl 0,1 M
(1mL)
+ NaOH 0,1M
(1mL)
+Aquades
(10mL)
3
3
3
ANALISIS DATA
1. Bagaimana perubahan nilai pH larutan NaCl 0,1M setelah diberi penambahan 1mL
HCl 0,1M; 1mL NaOH 0,1mL dan 10mL aquades ?
Jawab :
Perubahan nilai pH larutan NaCl 0,1M setelah ditambahkan
NaCl + HCl > pH turun (3 menjadi 1)
NaCl + NaOH > pH naik (3 menjadi 11)
NaCl + H2O > pH naik (3 menjadi 5)
2. Bagaimana perubahan nilai pH campuran larutan CH3COOH 0,1 M dan CH3COONa
0,1M setelah diberi penambahan 1 mL HCl 0,1M; 1mL NaOH 0,1M dan 10 mL
aquades?
Jawab :
1mL Hacl 0,1M > pH tetap yaitu 3
1mL NaOH 0,1M > pH tetap yaitu 3
10mL H2O
> pH tetap yaitu 3
pH CH3COOH sebelum dicampurkan adalah 3
3. Diantara larutan yang diuji, larutan manakah yang memiliki perubahan nilai pH
relative tetap setelah diberi penambahan 1mL HCl 0,1M; 1mL NaOH 0,1M; 10mL
aquades?
Jawab :
13. Laporan Kimia – XI IPA 6 13
http://www.slideshare.net/AnggastyaAnditaHP
4.
5.
6.
7.
G.
Larutan CH3COOH merupakan larutan penyangga yang maksudnya adalah larutan
yang pH-nya tidak berubah meski ditambah sedikit asam atau sedikit basa
Diantara dua larutan yang diuji, manakah yang bersifat sebagai larutan penyangga?
Apa yang dimaksud dengan larutan penyangga?
Jawab :
Larutan penyangga adalah larutan yang pH-nya tidak berubah meskipun ditambah
sedikit asam atau sedikit basa
Larutan Penyangganya :
1. CH3COOH
2. NaCH3COO
Terdiri dari komponen apa saja larutan penyangga?
Jawab :
1. Asam Lemah & Basa Konjugasi
2. Basa Lemah & Asam Konjugasi
Bagaimana cara kerja dari larutan penyangga yang diuji pada percobaan ini?
Jawab :
Larutan penyangga jika ditambah sedikit asam atau sedikit basa tidak akan
merubah pH larutan tersebut karena H atau OH nya langsung bereaksi dengan
larutan tersebut.
Berdasarkan fenomena yang ditunjukkan, apakah kesimpulan yang dapat kalian
ambil?
Jawab :
Larutan penyangga adalah larutan yang bisa mempertahankan pH-nya
KESIMPULAN
1. . Larutan CH3COOH dan CH3COONa merupakan larutan peyangga yang terdiri dari
asam lemah dengan basa konjugasi/garam
2.
Larutan CH3COONa bertindak sebagai basa konjugasi/garam
3.
Larutan CH3COOH bertindak sebagai asam lemah
4. Perbandingan antara pH awal dengan pH setelah penambahan HCl, NaOH maupun
akuades adalah menurut teori tetap, namun dalam penambahan sedikit asam/basa
maupun pengenceran tidak mengubah pH secara signifikan
5.
Dalam pengamatan ini mungkin dapat terjadi kesalahan pH karena kurang teliti
ataupun kesalahan saat membaca trayek warna.
14. Laporan Kimia – XI IPA 6 14
http://www.slideshare.net/AnggastyaAnditaHP
H.
LAMPIRAN
Laboratorium Kimia SMAN 9 Bandung
Dibimbing Oleh :
Ibu Dra. Dede Suwartini
1. Anggastya Diah Andita
Absen : 02
2. Dyanti Kastamutuwardhani
Absen : 07
3. Fety Fajriyanti
Absen : 09
4. Nina Sri Wulandari
Absen :
5. Zidnie Silmi Kaffah
6. Absen : 40