SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
KEARIFAN LOKAL BANGKA BELITUNG : LADA PUTIH MUNTOK
Anggota Kelompok :
1. Muhammad Iqbal (12775)
2. Sekar Nur Insani
3. Pustika Adwiyani (12786)
4. Ayu Ainullah Muryasani (12792)
Dosen Pengampu : Ir. Rohlan Rogomulyo, M.P.
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2015
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lada putih Muntok merupakan produk andalan dari Bangka Belitung. Lada Muntok ini
memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh daerah atau negara lain, yaitu lada ini memiliki
rasa pedas yang sangat khas dan aromanya. Masyarakat Bangka Belitung secara turun-temurun
sudah diajarkan untuk bertanam lada. Komoditi lada putih ini memberikan kontribusi dalam
peningkatan perekonomian daerah dan sudah menjadi budaya mereka sendiri.
Selama ratusan tahun, komoditas yang mulai ditanam di Bangka Belitung pada abad
ke-16 itu dikelola secara tradisional hanya dengan mengandalkan pengetahuan alami petaninya.
Mereka cenderung berjuang sendiri menghadapi berbagai persoalan terkait perladaan, mulai
dari masalah ketersediaan lahan yang semakin menyusut akibat alih fungsi, masalah
pembibitan, pemupukan dan pemberantasan hama hingga masalah pemasaran.
Dengan kondisi tersebut, Pemerintah NKRI secara umum dan Pemerintah Bangka Belitung
secara khusus butuh langkah-langkah strategis, antara lain peningkatan produktivitas, mutu, efisiensi
biaya produksi dan pemasaran. Oleh karena itu perbaikan teknologi budidaya dan pascapanen lada di
tingkat petani sangat diperlukan agar produk lada Bangka Belitung mampu bersaing.
B. Tujuan
Mengenal kearifan lokal Bangka Belitung dalam budidaya lada putih muntok
Mengetahui upaya-upaya menjaga kearifan local lada putih muntok
II. TINJAUAN PUSTAKA
Sampai tahun 2005 diketahui sebanyak 35% lahan lada berada di kawasan Bangka
Belitung sehingga daerah ini terkenal sebagai wilayah pengeskspor lada putih. Akan tetapi,
lahan pertanaman lada mengalami penurunan yang cukup drastis yaitu sebesar 7,4% per tahun
(Daras dan Pranowo, 2009).
Sertifikat Indikasi Geografis (SIG) telah diterbitkan yang diharapkan dapat semakin
meningkatkan mutu dan kualitas Lada Putih Muntok di pasar luar negeri. Sejak 28 April 2010
lalu telah diterbitkan suatu sertifikat untuk menjamin kualitas Lada Putih Muntok tersebut.
Dasar penerbitan Sertifikat Indikasi Geografis ini berdasarkan Undang-undang Nomor 19
Tahun 1992 tentang Merek juncto Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 51 tahun 2007 Tentang
Indikasi Geografis. Dengan adanya Perlindungan atas Indikasi Geografis ini, Lada Putih
Muntok telah diakui memiliki ciri khas dan atau kualitas tertentu yang hanya ada di suatu
daerah yaitu Muntok (Anonim, 2011).
Berdasarkan PP No 26 Tahun 2008, Rencana Tata ruang Wilayah Nasional menetapkan
Kota Muntok yang mempunyai fungsi sebagai Ibukota Kabupaten Bangka Barat sebagai Pusat
Kegiatan Wilayah (PKL) dengan PKN terdekat Palembang. Sebagai ibukota Kabupaten
Bangka Barat, Kota Muntok ditetapkan sebagai daerah tujuan wisata sejarah dalam Rencana
Induk Pariwisata Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Hal ini ditegaskan dalam
Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM. 13/PW.007/MKP/2010 tentang
Penetapan Pesanggrahan Menumbing, Pesanggrahan Muntok, Mesjid Jami', Kelenteng King
Fuk Miau, Rumah Mayor Cina, dan Eks Kantor Wilasi Timah Zaman Belanda di Muntok
sebagai benda cagar budaya, situs atau kawasan cagar budaya (Anonim, 2013).
III. PEMBAHASAN
A. Taksonomi dan Botani
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae
Genus : Piper
Spesies : Piper nigrum L.
Lada, disebut juga Merica/Sahang, yang mempunyai nama Latin Piper Albi Linn adalah sebuah
tanaman yang kaya akan kandungan kimia, seperti minyak lada, minyak lemak, juga pati.
Bagian-Bagian Tanaman
Batang
Batang tanaman lada tumbuh merambat pada suatu tiang, terkadang juga menjalar di
permukaan tanah. Panjang batang bisa mencapai 15 meter, namun dalam budi dayatanaman lada,
biasanya batang akan dipotong dan hanya disisakan sekitar 2,75-3 meter. Bentuk batang pada tanaman
lada adalah beruas-ruas seperti tanaman tebu dan panjang ruas bukunya berkisar 4–7 cm.
Akar
Akar yang dimiliki oleh tanaman lada adalah akar tunggang dengan ukuran kecil. Akar
dibedakan menjadi yakni akar lekat dan akar tanah. Akar lekat adalah akar yang tumbuh pada setiap
ruas buku yang berada di permukaan tanah dan mempunyai panjang rata-rata 2,5-3,5 cm. Kemudian
akar tanah adalah akar yang tumbuh pada batang tanaman lada yang berada di dalam tanah. Dari satu
suku batang bisa tumbuh sekitar 10-20 helai akar.
Daun
Daun tanaman lada berbentuk bulat telur, namun ujungnya meruncing. Pada belahan atas, daun
berwarna hijau tua mengkilat, sedang yang bawah berwarna hijau pucat. Panjangnya bisa mencapai
12–18 cm dengan ukuran lebar 5–10 cm. Biasanya kuncup daun lada terbungkus oleh kelopak (sisik).
B. Syarat Tumbuh dan Budidaya
Syarat Tumbuh
Iklim
Curah hujan 2.000-3.000 mm/th
Cukup sinar matahari (10 jam sehari)
Suhu udara 20°C-34°C
Kelembaban udara 50-100%
Terlindung dari tiupan angin yang terlalu kencang
Media Tanam
Subur dan kaya bahan organic
Tidak tergenang atau terlalu kering
pH tanah 5,5-7,0
Warna tanah merah sampai merah kuning seperti Podsolik, Lateritic, Latosol dan Utisol
Kandungan humus tanah sedalam 1-2,5 m
Kelerengan/kemiringan lahan maksimal ± 300
Ketinggian tempat 300-1.100 mdpl
Budidaya
Pembibitan
Bibit terjamin kemurnian dan kualitasnya, berasal dari pohon induk yang sehat. Bebas dari hama
dan penyakit tanaman. Berasal dari kebun induk produksi yang sudah berumur 10 bulan-3 tahun
(Kebutuhan bibit ± 2.000 bibit tanaman perhektar).
Pengolahan Media Tanam
• Tanah galian dibiarkan terbuka sekurang-kurangnya 40 hari sebelum penanaman.
• Tanah yang berasal dari bagian atas dicampur pupuk organik/pupuk kandang dan
infestasi Trichoderma harzianu.
• Dolomite dapat ditambahkan bila diperlukan.
Teknik Penanaman
Sistem penanaman adalah monokultur (jarak tanam 2m x 2m), tetapi juga bisa ditanam dengan
tanaman lain (tumpang sari). Ukuran lubang tanam 45 x 45 x 45 cm sampai 60 x 60 x 60 cm (panjang
x lebar x dalam). Biarkan lubang tanam 40 hari, kemudian bibit ditanam. Waktu penanaman
sebaiknya musim penghujan atau peralihan dari musim kemarau kemusim hujan, pukul 6.30 pagi atau
16.30-18.00 sore. Cara penanaman : menghadapkan bagian yang ditumbuhi akar lekat ke bawah,
sedangkan bagian belakang (yang tidak ditumbuhi akar lekat) menghadap keatas. Taburkan pupuk
kandang 0,75-100 gram/tanaman. Tutup lubang tanam dengan tanah galian bagian atas.
Pemeliharaan Tanaman
Pengikatan Sulur Panjat, Panjatkan pada tiang panjat menggunakan tali. Ikatkan dengan dipilin
dan dilipat hingga mudah lepas bila sulur tumbuh besar dan akar lekatnya sudah melekat pada
tiang panjat.
Penyiangan setiap 2-3 bulan sekali. Pembubunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan.
Perempalan dilakukan pada, Batang, dahan, ranting yang tidak produktif, atau terserang hama
dan penyakit. Pucuk/batang, karena tidak memiliki dahan yang produktif. Batang yang sudah
tua agar meremajakan tanaman menjadi muda kembali.
Pemupukan Susulan menggunakan pupuk organik.
Pengairan dan Penyiraman pada musim kemarau penyiraman sehari sekali di sore hari. Pada
musim hujan tidak boleh tergenang.
Pemberian mulsa pada umur 3-5 bulan, atau beri mulsa alami berupa dedaunan tanaman
tahunan ataupun alang-alang.
Penggunaan Ajir mati dari bahan kayu. Pangkal ajir diruncingkan, bagian ujung dibuat cabang
untuk menempatkan batang lada yang panjangnya telah melebihi tinggi ajir. Panjang tajar ajir
2,5-3 m.
Hama dan Penyakit
Hama
1. Hama Penggerek Batang (Laphobaris Piperis)
Ciri: berwarna hitam, ukuran 3-5 mm. Serangga dewasa lebih suka menyerang bunga, pucuk
daun dan cabang-cabang muda. Akibat lain bila Nimfanya (serangga muda) berupa ulat akan
menggerek batang dan cabang tanaman. Pengendalian: memotong cabang batang atau lakukan
penyemprotan dengan bahan organic
2. Hama bunga.
Ciri: Serangga dewasa berwarna hitam, sayap seperti jala, terdapat tonjolan pada punggungnya,
ukuran panjang tubuh 4,5 mm dan lebar 3 mm. Gejala: serangga dewasa/nimfanya menyerang
bunga berakibat bunga rusak dan menimbulkan kegagalan pembuahan, siklus hidupnya sekitar
1 bulan. Pengendalian: pemotongan pada tandan bunga atau lakukan penyemprotan dengan
bahan organik.
3. Hama buah
Ciri: serangga berwarna hijau kecoklatan, nimfanya tidak bersayap, berwarna bening dan
empat kali ganti kulit. Serangga dewasa atau nimfanya menyerang buah sehingga isi buah
kosong. Telurnya biasa diletakkan pada permukaan daun atau pada tandan buah, siklus
hidupnya sekitar 6 bulan. Pengendalian: musnahkan telur dipermukaan daun, cabang, dan yang
ada pada tandan buah atau lakukan penyemprotan dengan bahan organik.
Penyakit
1. Penyakit busuk pangkal batang (BPB)
Penyebab: jamur Phytopthora Palmivora Var Piperis. Gejala: awal serangan sulit diketahui.
Bagian yang mulai terserang pada pangkal batang memperlihatkan garis-garis coklat kehitaman
dibawah kulit batang. Daun berubah warna menjadi layu (berwarna kuning). Pencegahan :
penanaman jenis lada tahan penyakit BPB.
2. Penyakit kuning
Penyebab: tidak terpenuhinya berbagai persyaratan agronomis serta serangan cacing halus
(Nematoda) Radhophalus similis yang mungkin berasosiasi dengan nematoda lain seperti
Heterodera SP, M incognita dan Rotylenchus Similis. Gejala: menyerang akar tanaman lada,
ditandai menguningnya daun lada, akar rambut mati, membusuk dan berwarna hitam. Cepat
lambatnya gejala daun menguning tergantung berat ringannya infeksi dan kesuburan tanaman.
Pengendalian: Pemberian pupuk kandang, pengapuran, pemupukan tepat dan seimbang.
Panen
Panen pertama umur tiga tahun atau kurang. Ciri-ciri: tangkainya berubah agak kuning
dan sudah ada buah yang masak (berwarna kuning atau merah).
Pemetikan dari buah bagian bawah hingga buah bagian atas, dengan mematahkan
persendian tangkai buah yang ada diketiak dahan.
C. Manfaat dan Khasiat
Tanaman lada putih muntok sangat terkenal di Indonesia bahkan
mancanegara. Tanaman ini merupakan salah satu komoditas ekspor di Indonesia
yang termasuk jajaran tinggi. Lada putih banyak diminati karena
pemanfaatannya yang cukup banyak diantaranya tanaman ini memiliki khasiat
untuk obat. Keunggulan dari lada putih muntok yaitu tanaman ini mengandung
zat piperin, piperanin, dan chavicin yang merupakan persenyawaan dari piperin
dengan alkaloid. Aroma tanaman lada berasal dari minyak atsiri yang
terkandung pada tanaman tersebut.
Khasiat dari tanaman lada diantaranya untuk stimulant pengeluaran
keringat (diaphoretik), pengeluaran angin (carminativ), peluruhan air kencing
(diuretik), peningkatan nafsu makan, peningkatan aktivitas kelenjar pencernaan,
dan obat reumatik.
Lada putih dapat membantu mengurangi arthritis dikarenakan lada putih
mengandung capsaicin yang memiliki sifat anti inflamasi, menurunkan berat
badan, menjaga kesehatan jantung, meningkatkan pencernaan, dan adanya zat
flavonoid dan vitamin yang bersifat anti oksidan dapat melawan organisme yang
masuk dalam tubuh, serta meningkatkan pencernaan.
D. Nilai Sejarah
Lada putih Muntok merupakan produk andalan dari Bangka Belitung.
Lada Muntok ini memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh daerah atau
negara lain, yaitu lada ini memiliki rasa pedas yang sangat khas dan aromanya,
sehingga dengan adanya jaminan dan garansi lewat hak paten ini bisa
meningkatkan kepercayaan importir terhadap Lada Muntok.
Masyarakat Bangka Belitung secara turun-temurun memang sudah
diajarkan untuk bertanam lada. Komoditi lada putih ini memberikan
kontribusi dalam peningkatan perekonomian daerah dan sudah menjadi budaya
mereka sendiri. Selain itu, penurunan lahan lada cukup signifikan sampai
55,2% , hal ini dikarenakan banyak dari masyarakat yang beralih kerja menjadi
seorang penambang timah dan akhirnya lahan lada pun ikut terenggut. Melihat
dari kondisi penurunan lahan dan potensi dari lada putih yang bernilai ekonomis,
pemerintah Bangka Belitung sebaiknya mulai mengambil langkah untuk
mengembalikan kejayaan lada putih dengan menempatkan eksportir terbesar
berada pada Bangka Belitung secara khusus, dan Indonesia pada umumnya.
E. Analisis SWOT
1. Kekuatan (Strength)
a. Tersedianya lahan yang sangat luas untuk ditanami lada, baik lahan yang
sesuai maupun sangat sesuai
b. Tersedianya berbagai paket teknologi, mulai dari teknologi pembibitan,
budi daya sampai dengan teknologi pascapanen. Berbagai teknologi tersebut
telah disosialisasikan kepada petani.
c. Biaya produksi atau biaya usaha tani lada Indonesia lebih rendah
dibanding negara pesaing, dan masih mempunyai keunggulan komparatif
dan kompetitif.
d. Terbukanya peluang untuk melakukan diversifikasi produk (lada putih,
lada hitam, lada hijau, lada bubuk dan minyak oleoresin lada), apabila
produk utama harganya jatuh.
e. manfaat dan khasiat dari lada putih untuk berbagai bidang kehidupan
seperti untuk bumbu masak, pengobatan , dan pewangi.
2. Kelemahan (Weakness)
a. Produktivitas rata-rata nasional masih rendah, sekitar 823 kg/ha, karena
belum semua petani menggunakan bibit dan teknologi budi daya anjuran.
b. Proses pengolahan produk kurang higienis.
c. Peran kelembagaan tani (APLI, KUD, kelompok tani) masih lemah, serta
peran kelembagaan pemasaran (pedagang, eksportir yang terhimpun dalam
AELI) belum berpihak kepada petani.
d. Tingginya harga sarana produksi (pupuk, pestisida) dan kurangnya
prasarana jalan, sehingga harga sarana produksi menjadi tinggi dan harga
jual produk kurang bersaing
e. fluktuasi harga yang tidak menentu dan terkadang dapat merugikan hasil
panen petani
3. Peluang (Opportunity)
a. Produksi lada Indonesia tahun 2003− 2005 menduduki urutan kedua
setelah Vietnam, sehingga mempunyai posisi tawar (bargaining position)
cukup kuat.
b. Pangsa ekspor lada Indonesia terhadap dunia masih rendah
(19,80%),sehingga masih terbuka peluang untuk meningkatkan pangsa
ekspor.
c. Luas areal dan produksi lada Indonesia selama tahun 2000−2005
cenderung meningkat.
d. Peran lada sebagai penghasil devisa negara dari subsektor perkebunan
menduduki peringkat keempat setelah minyak sawit, karet, dan kopi.
4. Ancaman (Threats)
a.Ancaman dalam agribisnis lada adalah munculnya pesaing baru yaitu
Vietnam dengan produksi dan ekspor lada yang menduduki peringkat
pertama dunia.
b.Organisme pengganggu tanaman yang dapat menyebabkan penyakit
c.Apabila tidak diikembangkan, maka Indonesia akan mati terkait komoditas
lada dan kejayaan itu semakin suram
d.Lahan yang semakin sempit menjadi tantangan tersendiri dalam
bertanam lada
IV. KESIMPULAN
Upaya mempertahankan kerifan lokal Bangka Belitung berupa Budidaya Lada
Putih Muntok masih berpeluang baik karena pangsa ekspor lada Indonesia terhadap
dunia masih rendah (19,80%) sehingga masih terbuka peluang untuk meningkatkan
pangsa ekspor, luas areal dan produksi lada Indonesia selama tahun 2000−2005
cenderung meningkat dan peran lada sebagai penghasil devisa negara dari subsektor
perkebunan menduduki peringkat keempat setelah minyak sawit, karet, dan kopi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Lada Putih Belitung Dapatkan Sertifikat Indikasi Geografis.
<http://www.kompasiana.com/rizal787/lada-putih-belitung-dapatkan-sertifikat-i
ndikasi-geografis_55009c15a333114e75511412>. Diakses tanggal 28 September
2015.
Anonim. 2013. Kabupaten Bangka Barat. <http://www.kemendagri.go.id/pages/profil-
daerah/kabupaten/id/19/name/kepulauan-bangka-belitung/detail/1905/bangka-ba
rat>. Diakses tanggal 29 September 2015.
Daras, U., dan Pranowo. 2009. Kondisi kritis lada putih bangka belitung dan alternatif
pemulihannya. Jurnal Litbang Pertanian 28 : 1-6.
LAMPIRAN

More Related Content

What's hot

Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti MikrobaRukmana Suharta
 
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihLaporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihTidar University
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Makalah morfologi daun
Makalah  morfologi daunMakalah  morfologi daun
Makalah morfologi daunWarnet Raha
 
Unsur Hara Esensial Tumbuhan
Unsur Hara Esensial TumbuhanUnsur Hara Esensial Tumbuhan
Unsur Hara Esensial TumbuhanGoogle
 
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasiLaporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasifahmiganteng
 
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...Lana Karyatna
 
Metabolisme dan peranan enzim pada tumbuhan
Metabolisme dan peranan enzim pada tumbuhanMetabolisme dan peranan enzim pada tumbuhan
Metabolisme dan peranan enzim pada tumbuhanaufia w
 
Ppt fotoperiodisme,
Ppt fotoperiodisme, Ppt fotoperiodisme,
Ppt fotoperiodisme, Winny Limbong
 
Pengenceran larutan stok
Pengenceran larutan stokPengenceran larutan stok
Pengenceran larutan stokAgung Sugiharto
 
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisLaporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisfahmiganteng
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis Tumbuhan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis TumbuhanLaporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis Tumbuhan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis TumbuhanDhiarrafii Bintang Matahari
 
Laporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiLaporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiTidar University
 
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianLaporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianfahmiganteng
 
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanamanMekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanamanJidun Cool
 

What's hot (20)

Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
 
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihLaporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
 
Laporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasiLaporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasi
 
3. Morfologi Daun
3. Morfologi Daun3. Morfologi Daun
3. Morfologi Daun
 
Makalah morfologi daun
Makalah  morfologi daunMakalah  morfologi daun
Makalah morfologi daun
 
Unsur Hara Esensial Tumbuhan
Unsur Hara Esensial TumbuhanUnsur Hara Esensial Tumbuhan
Unsur Hara Esensial Tumbuhan
 
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasiLaporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
 
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
 
Metabolisme dan peranan enzim pada tumbuhan
Metabolisme dan peranan enzim pada tumbuhanMetabolisme dan peranan enzim pada tumbuhan
Metabolisme dan peranan enzim pada tumbuhan
 
Ppt fotoperiodisme,
Ppt fotoperiodisme, Ppt fotoperiodisme,
Ppt fotoperiodisme,
 
Pengenceran larutan stok
Pengenceran larutan stokPengenceran larutan stok
Pengenceran larutan stok
 
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
 
Laporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alatLaporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alat
 
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisLaporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis Tumbuhan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis TumbuhanLaporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis Tumbuhan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis Tumbuhan
 
Laporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiLaporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasi
 
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianLaporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
 
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanamanMekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
 
Fisiologi Tumbuhan
Fisiologi TumbuhanFisiologi Tumbuhan
Fisiologi Tumbuhan
 

Similar to KEARIFAN LOKAL LADA MUNTOK

Teknis budidaya panili
Teknis budidaya paniliTeknis budidaya panili
Teknis budidaya panilisujononasa
 
Makalah tbt rempah dan khasiat obat (beluntas)
Makalah tbt rempah dan khasiat obat (beluntas)Makalah tbt rempah dan khasiat obat (beluntas)
Makalah tbt rempah dan khasiat obat (beluntas)Kartika Dhewii
 
Budidaya tanaman anggur
Budidaya tanaman anggurBudidaya tanaman anggur
Budidaya tanaman anggurCaraKerja
 
Teknis budidaya lada
Teknis budidaya ladaTeknis budidaya lada
Teknis budidaya ladasujononasa
 
Makalah opt
Makalah optMakalah opt
Makalah optd4nk3rz
 
Budidayacabaimerah
BudidayacabaimerahBudidayacabaimerah
Budidayacabaimerahnevraline
 
Teknis budidaya cabe merah budidaya cabai merah
Teknis budidaya cabe merah budidaya cabai merahTeknis budidaya cabe merah budidaya cabai merah
Teknis budidaya cabe merah budidaya cabai merahsujononasa
 
Teknis budidaya durian
Teknis budidaya durianTeknis budidaya durian
Teknis budidaya duriansujononasa
 
Teknis budidaya pisang
Teknis budidaya pisangTeknis budidaya pisang
Teknis budidaya pisangsujononasa
 
KACANG TUNGGAK KEL 4.pptx
KACANG TUNGGAK KEL 4.pptxKACANG TUNGGAK KEL 4.pptx
KACANG TUNGGAK KEL 4.pptxNiaSyahfiti
 
Teknis budidaya anggur
Teknis budidaya anggurTeknis budidaya anggur
Teknis budidaya anggursujononasa
 
Teknis budidaya terong
Teknis budidaya terongTeknis budidaya terong
Teknis budidaya terongsujononasa
 
Budidaya cabai
Budidaya cabaiBudidaya cabai
Budidaya cabaiMasngad
 
Cara budidaya buah nagggggggga
Cara budidaya buah naggggggggaCara budidaya buah nagggggggga
Cara budidaya buah naggggggggaBP4K
 
Budidaya tanaman jabon
Budidaya tanaman jabonBudidaya tanaman jabon
Budidaya tanaman jabonWarnet Raha
 

Similar to KEARIFAN LOKAL LADA MUNTOK (20)

Teknis budidaya panili
Teknis budidaya paniliTeknis budidaya panili
Teknis budidaya panili
 
Makalah tbt rempah dan khasiat obat (beluntas)
Makalah tbt rempah dan khasiat obat (beluntas)Makalah tbt rempah dan khasiat obat (beluntas)
Makalah tbt rempah dan khasiat obat (beluntas)
 
Bookletsayuran10
Bookletsayuran10Bookletsayuran10
Bookletsayuran10
 
Bookletsayuran10
Bookletsayuran10Bookletsayuran10
Bookletsayuran10
 
Budidaya bawang daun
Budidaya bawang daunBudidaya bawang daun
Budidaya bawang daun
 
Budidaya tanaman anggur
Budidaya tanaman anggurBudidaya tanaman anggur
Budidaya tanaman anggur
 
Teknis budidaya lada
Teknis budidaya ladaTeknis budidaya lada
Teknis budidaya lada
 
Kacang hijau
Kacang hijauKacang hijau
Kacang hijau
 
Makalah opt
Makalah optMakalah opt
Makalah opt
 
Budidayacabaimerah
BudidayacabaimerahBudidayacabaimerah
Budidayacabaimerah
 
Makalah biologi
Makalah biologiMakalah biologi
Makalah biologi
 
Teknis budidaya cabe merah budidaya cabai merah
Teknis budidaya cabe merah budidaya cabai merahTeknis budidaya cabe merah budidaya cabai merah
Teknis budidaya cabe merah budidaya cabai merah
 
Teknis budidaya durian
Teknis budidaya durianTeknis budidaya durian
Teknis budidaya durian
 
Teknis budidaya pisang
Teknis budidaya pisangTeknis budidaya pisang
Teknis budidaya pisang
 
KACANG TUNGGAK KEL 4.pptx
KACANG TUNGGAK KEL 4.pptxKACANG TUNGGAK KEL 4.pptx
KACANG TUNGGAK KEL 4.pptx
 
Teknis budidaya anggur
Teknis budidaya anggurTeknis budidaya anggur
Teknis budidaya anggur
 
Teknis budidaya terong
Teknis budidaya terongTeknis budidaya terong
Teknis budidaya terong
 
Budidaya cabai
Budidaya cabaiBudidaya cabai
Budidaya cabai
 
Cara budidaya buah nagggggggga
Cara budidaya buah naggggggggaCara budidaya buah nagggggggga
Cara budidaya buah nagggggggga
 
Budidaya tanaman jabon
Budidaya tanaman jabonBudidaya tanaman jabon
Budidaya tanaman jabon
 

More from Andrew Hutabarat

More from Andrew Hutabarat (20)

Jabs 0910 213
Jabs 0910 213Jabs 0910 213
Jabs 0910 213
 
Format proposal 2
Format proposal 2Format proposal 2
Format proposal 2
 
Format laporan acara 1
Format laporan acara 1Format laporan acara 1
Format laporan acara 1
 
Sistem Komputer
Sistem KomputerSistem Komputer
Sistem Komputer
 
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada TanamanKonsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
 
Contoh proposal penelitian ilmiah
Contoh proposal penelitian ilmiahContoh proposal penelitian ilmiah
Contoh proposal penelitian ilmiah
 
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
 
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 indKuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
 
Integrated weed
Integrated weedIntegrated weed
Integrated weed
 
Ekotan 15
Ekotan 15Ekotan 15
Ekotan 15
 
The biodiversity budiastuti 2014
The biodiversity budiastuti 2014The biodiversity budiastuti 2014
The biodiversity budiastuti 2014
 
Site dan mode of action
Site dan mode of actionSite dan mode of action
Site dan mode of action
 
Seed bank
Seed bankSeed bank
Seed bank
 
Managemen gulma
Managemen gulmaManagemen gulma
Managemen gulma
 
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
 
I gulma l2
I gulma l2I gulma l2
I gulma l2
 
Ecologi gulma
Ecologi gulmaEcologi gulma
Ecologi gulma
 
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
 
Ekotanjut1
Ekotanjut1Ekotanjut1
Ekotanjut1
 
The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015
 

Recently uploaded

Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 

Recently uploaded (11)

Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 

KEARIFAN LOKAL LADA MUNTOK

  • 1. KEARIFAN LOKAL BANGKA BELITUNG : LADA PUTIH MUNTOK Anggota Kelompok : 1. Muhammad Iqbal (12775) 2. Sekar Nur Insani 3. Pustika Adwiyani (12786) 4. Ayu Ainullah Muryasani (12792) Dosen Pengampu : Ir. Rohlan Rogomulyo, M.P. FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA 2015
  • 2. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lada putih Muntok merupakan produk andalan dari Bangka Belitung. Lada Muntok ini memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh daerah atau negara lain, yaitu lada ini memiliki rasa pedas yang sangat khas dan aromanya. Masyarakat Bangka Belitung secara turun-temurun sudah diajarkan untuk bertanam lada. Komoditi lada putih ini memberikan kontribusi dalam peningkatan perekonomian daerah dan sudah menjadi budaya mereka sendiri. Selama ratusan tahun, komoditas yang mulai ditanam di Bangka Belitung pada abad ke-16 itu dikelola secara tradisional hanya dengan mengandalkan pengetahuan alami petaninya. Mereka cenderung berjuang sendiri menghadapi berbagai persoalan terkait perladaan, mulai dari masalah ketersediaan lahan yang semakin menyusut akibat alih fungsi, masalah pembibitan, pemupukan dan pemberantasan hama hingga masalah pemasaran. Dengan kondisi tersebut, Pemerintah NKRI secara umum dan Pemerintah Bangka Belitung secara khusus butuh langkah-langkah strategis, antara lain peningkatan produktivitas, mutu, efisiensi biaya produksi dan pemasaran. Oleh karena itu perbaikan teknologi budidaya dan pascapanen lada di tingkat petani sangat diperlukan agar produk lada Bangka Belitung mampu bersaing. B. Tujuan Mengenal kearifan lokal Bangka Belitung dalam budidaya lada putih muntok Mengetahui upaya-upaya menjaga kearifan local lada putih muntok
  • 3. II. TINJAUAN PUSTAKA Sampai tahun 2005 diketahui sebanyak 35% lahan lada berada di kawasan Bangka Belitung sehingga daerah ini terkenal sebagai wilayah pengeskspor lada putih. Akan tetapi, lahan pertanaman lada mengalami penurunan yang cukup drastis yaitu sebesar 7,4% per tahun (Daras dan Pranowo, 2009). Sertifikat Indikasi Geografis (SIG) telah diterbitkan yang diharapkan dapat semakin meningkatkan mutu dan kualitas Lada Putih Muntok di pasar luar negeri. Sejak 28 April 2010 lalu telah diterbitkan suatu sertifikat untuk menjamin kualitas Lada Putih Muntok tersebut. Dasar penerbitan Sertifikat Indikasi Geografis ini berdasarkan Undang-undang Nomor 19 Tahun 1992 tentang Merek juncto Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 51 tahun 2007 Tentang Indikasi Geografis. Dengan adanya Perlindungan atas Indikasi Geografis ini, Lada Putih Muntok telah diakui memiliki ciri khas dan atau kualitas tertentu yang hanya ada di suatu daerah yaitu Muntok (Anonim, 2011). Berdasarkan PP No 26 Tahun 2008, Rencana Tata ruang Wilayah Nasional menetapkan Kota Muntok yang mempunyai fungsi sebagai Ibukota Kabupaten Bangka Barat sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKL) dengan PKN terdekat Palembang. Sebagai ibukota Kabupaten Bangka Barat, Kota Muntok ditetapkan sebagai daerah tujuan wisata sejarah dalam Rencana Induk Pariwisata Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Hal ini ditegaskan dalam Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM. 13/PW.007/MKP/2010 tentang Penetapan Pesanggrahan Menumbing, Pesanggrahan Muntok, Mesjid Jami', Kelenteng King Fuk Miau, Rumah Mayor Cina, dan Eks Kantor Wilasi Timah Zaman Belanda di Muntok sebagai benda cagar budaya, situs atau kawasan cagar budaya (Anonim, 2013).
  • 4. III. PEMBAHASAN A. Taksonomi dan Botani Kerajaan : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Piperales Famili : Piperaceae Genus : Piper Spesies : Piper nigrum L. Lada, disebut juga Merica/Sahang, yang mempunyai nama Latin Piper Albi Linn adalah sebuah tanaman yang kaya akan kandungan kimia, seperti minyak lada, minyak lemak, juga pati. Bagian-Bagian Tanaman Batang Batang tanaman lada tumbuh merambat pada suatu tiang, terkadang juga menjalar di permukaan tanah. Panjang batang bisa mencapai 15 meter, namun dalam budi dayatanaman lada, biasanya batang akan dipotong dan hanya disisakan sekitar 2,75-3 meter. Bentuk batang pada tanaman lada adalah beruas-ruas seperti tanaman tebu dan panjang ruas bukunya berkisar 4–7 cm. Akar Akar yang dimiliki oleh tanaman lada adalah akar tunggang dengan ukuran kecil. Akar dibedakan menjadi yakni akar lekat dan akar tanah. Akar lekat adalah akar yang tumbuh pada setiap ruas buku yang berada di permukaan tanah dan mempunyai panjang rata-rata 2,5-3,5 cm. Kemudian akar tanah adalah akar yang tumbuh pada batang tanaman lada yang berada di dalam tanah. Dari satu suku batang bisa tumbuh sekitar 10-20 helai akar. Daun Daun tanaman lada berbentuk bulat telur, namun ujungnya meruncing. Pada belahan atas, daun berwarna hijau tua mengkilat, sedang yang bawah berwarna hijau pucat. Panjangnya bisa mencapai 12–18 cm dengan ukuran lebar 5–10 cm. Biasanya kuncup daun lada terbungkus oleh kelopak (sisik).
  • 5. B. Syarat Tumbuh dan Budidaya Syarat Tumbuh Iklim Curah hujan 2.000-3.000 mm/th Cukup sinar matahari (10 jam sehari) Suhu udara 20°C-34°C Kelembaban udara 50-100% Terlindung dari tiupan angin yang terlalu kencang Media Tanam Subur dan kaya bahan organic Tidak tergenang atau terlalu kering pH tanah 5,5-7,0 Warna tanah merah sampai merah kuning seperti Podsolik, Lateritic, Latosol dan Utisol Kandungan humus tanah sedalam 1-2,5 m Kelerengan/kemiringan lahan maksimal ± 300 Ketinggian tempat 300-1.100 mdpl Budidaya Pembibitan Bibit terjamin kemurnian dan kualitasnya, berasal dari pohon induk yang sehat. Bebas dari hama dan penyakit tanaman. Berasal dari kebun induk produksi yang sudah berumur 10 bulan-3 tahun (Kebutuhan bibit ± 2.000 bibit tanaman perhektar). Pengolahan Media Tanam • Tanah galian dibiarkan terbuka sekurang-kurangnya 40 hari sebelum penanaman. • Tanah yang berasal dari bagian atas dicampur pupuk organik/pupuk kandang dan infestasi Trichoderma harzianu. • Dolomite dapat ditambahkan bila diperlukan.
  • 6. Teknik Penanaman Sistem penanaman adalah monokultur (jarak tanam 2m x 2m), tetapi juga bisa ditanam dengan tanaman lain (tumpang sari). Ukuran lubang tanam 45 x 45 x 45 cm sampai 60 x 60 x 60 cm (panjang x lebar x dalam). Biarkan lubang tanam 40 hari, kemudian bibit ditanam. Waktu penanaman sebaiknya musim penghujan atau peralihan dari musim kemarau kemusim hujan, pukul 6.30 pagi atau 16.30-18.00 sore. Cara penanaman : menghadapkan bagian yang ditumbuhi akar lekat ke bawah, sedangkan bagian belakang (yang tidak ditumbuhi akar lekat) menghadap keatas. Taburkan pupuk kandang 0,75-100 gram/tanaman. Tutup lubang tanam dengan tanah galian bagian atas. Pemeliharaan Tanaman Pengikatan Sulur Panjat, Panjatkan pada tiang panjat menggunakan tali. Ikatkan dengan dipilin dan dilipat hingga mudah lepas bila sulur tumbuh besar dan akar lekatnya sudah melekat pada tiang panjat. Penyiangan setiap 2-3 bulan sekali. Pembubunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan. Perempalan dilakukan pada, Batang, dahan, ranting yang tidak produktif, atau terserang hama dan penyakit. Pucuk/batang, karena tidak memiliki dahan yang produktif. Batang yang sudah tua agar meremajakan tanaman menjadi muda kembali. Pemupukan Susulan menggunakan pupuk organik. Pengairan dan Penyiraman pada musim kemarau penyiraman sehari sekali di sore hari. Pada musim hujan tidak boleh tergenang. Pemberian mulsa pada umur 3-5 bulan, atau beri mulsa alami berupa dedaunan tanaman tahunan ataupun alang-alang. Penggunaan Ajir mati dari bahan kayu. Pangkal ajir diruncingkan, bagian ujung dibuat cabang untuk menempatkan batang lada yang panjangnya telah melebihi tinggi ajir. Panjang tajar ajir 2,5-3 m.
  • 7. Hama dan Penyakit Hama 1. Hama Penggerek Batang (Laphobaris Piperis) Ciri: berwarna hitam, ukuran 3-5 mm. Serangga dewasa lebih suka menyerang bunga, pucuk daun dan cabang-cabang muda. Akibat lain bila Nimfanya (serangga muda) berupa ulat akan menggerek batang dan cabang tanaman. Pengendalian: memotong cabang batang atau lakukan penyemprotan dengan bahan organic 2. Hama bunga. Ciri: Serangga dewasa berwarna hitam, sayap seperti jala, terdapat tonjolan pada punggungnya, ukuran panjang tubuh 4,5 mm dan lebar 3 mm. Gejala: serangga dewasa/nimfanya menyerang bunga berakibat bunga rusak dan menimbulkan kegagalan pembuahan, siklus hidupnya sekitar 1 bulan. Pengendalian: pemotongan pada tandan bunga atau lakukan penyemprotan dengan bahan organik. 3. Hama buah Ciri: serangga berwarna hijau kecoklatan, nimfanya tidak bersayap, berwarna bening dan empat kali ganti kulit. Serangga dewasa atau nimfanya menyerang buah sehingga isi buah kosong. Telurnya biasa diletakkan pada permukaan daun atau pada tandan buah, siklus hidupnya sekitar 6 bulan. Pengendalian: musnahkan telur dipermukaan daun, cabang, dan yang ada pada tandan buah atau lakukan penyemprotan dengan bahan organik. Penyakit 1. Penyakit busuk pangkal batang (BPB) Penyebab: jamur Phytopthora Palmivora Var Piperis. Gejala: awal serangan sulit diketahui. Bagian yang mulai terserang pada pangkal batang memperlihatkan garis-garis coklat kehitaman dibawah kulit batang. Daun berubah warna menjadi layu (berwarna kuning). Pencegahan : penanaman jenis lada tahan penyakit BPB. 2. Penyakit kuning Penyebab: tidak terpenuhinya berbagai persyaratan agronomis serta serangan cacing halus (Nematoda) Radhophalus similis yang mungkin berasosiasi dengan nematoda lain seperti
  • 8. Heterodera SP, M incognita dan Rotylenchus Similis. Gejala: menyerang akar tanaman lada, ditandai menguningnya daun lada, akar rambut mati, membusuk dan berwarna hitam. Cepat lambatnya gejala daun menguning tergantung berat ringannya infeksi dan kesuburan tanaman. Pengendalian: Pemberian pupuk kandang, pengapuran, pemupukan tepat dan seimbang. Panen Panen pertama umur tiga tahun atau kurang. Ciri-ciri: tangkainya berubah agak kuning dan sudah ada buah yang masak (berwarna kuning atau merah). Pemetikan dari buah bagian bawah hingga buah bagian atas, dengan mematahkan persendian tangkai buah yang ada diketiak dahan. C. Manfaat dan Khasiat Tanaman lada putih muntok sangat terkenal di Indonesia bahkan mancanegara. Tanaman ini merupakan salah satu komoditas ekspor di Indonesia yang termasuk jajaran tinggi. Lada putih banyak diminati karena pemanfaatannya yang cukup banyak diantaranya tanaman ini memiliki khasiat untuk obat. Keunggulan dari lada putih muntok yaitu tanaman ini mengandung zat piperin, piperanin, dan chavicin yang merupakan persenyawaan dari piperin dengan alkaloid. Aroma tanaman lada berasal dari minyak atsiri yang terkandung pada tanaman tersebut. Khasiat dari tanaman lada diantaranya untuk stimulant pengeluaran keringat (diaphoretik), pengeluaran angin (carminativ), peluruhan air kencing (diuretik), peningkatan nafsu makan, peningkatan aktivitas kelenjar pencernaan, dan obat reumatik. Lada putih dapat membantu mengurangi arthritis dikarenakan lada putih mengandung capsaicin yang memiliki sifat anti inflamasi, menurunkan berat badan, menjaga kesehatan jantung, meningkatkan pencernaan, dan adanya zat flavonoid dan vitamin yang bersifat anti oksidan dapat melawan organisme yang masuk dalam tubuh, serta meningkatkan pencernaan.
  • 9. D. Nilai Sejarah Lada putih Muntok merupakan produk andalan dari Bangka Belitung. Lada Muntok ini memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh daerah atau negara lain, yaitu lada ini memiliki rasa pedas yang sangat khas dan aromanya, sehingga dengan adanya jaminan dan garansi lewat hak paten ini bisa meningkatkan kepercayaan importir terhadap Lada Muntok. Masyarakat Bangka Belitung secara turun-temurun memang sudah diajarkan untuk bertanam lada. Komoditi lada putih ini memberikan kontribusi dalam peningkatan perekonomian daerah dan sudah menjadi budaya mereka sendiri. Selain itu, penurunan lahan lada cukup signifikan sampai 55,2% , hal ini dikarenakan banyak dari masyarakat yang beralih kerja menjadi seorang penambang timah dan akhirnya lahan lada pun ikut terenggut. Melihat dari kondisi penurunan lahan dan potensi dari lada putih yang bernilai ekonomis, pemerintah Bangka Belitung sebaiknya mulai mengambil langkah untuk mengembalikan kejayaan lada putih dengan menempatkan eksportir terbesar berada pada Bangka Belitung secara khusus, dan Indonesia pada umumnya.
  • 10. E. Analisis SWOT 1. Kekuatan (Strength) a. Tersedianya lahan yang sangat luas untuk ditanami lada, baik lahan yang sesuai maupun sangat sesuai b. Tersedianya berbagai paket teknologi, mulai dari teknologi pembibitan, budi daya sampai dengan teknologi pascapanen. Berbagai teknologi tersebut telah disosialisasikan kepada petani. c. Biaya produksi atau biaya usaha tani lada Indonesia lebih rendah dibanding negara pesaing, dan masih mempunyai keunggulan komparatif dan kompetitif. d. Terbukanya peluang untuk melakukan diversifikasi produk (lada putih, lada hitam, lada hijau, lada bubuk dan minyak oleoresin lada), apabila produk utama harganya jatuh. e. manfaat dan khasiat dari lada putih untuk berbagai bidang kehidupan seperti untuk bumbu masak, pengobatan , dan pewangi. 2. Kelemahan (Weakness) a. Produktivitas rata-rata nasional masih rendah, sekitar 823 kg/ha, karena belum semua petani menggunakan bibit dan teknologi budi daya anjuran. b. Proses pengolahan produk kurang higienis. c. Peran kelembagaan tani (APLI, KUD, kelompok tani) masih lemah, serta peran kelembagaan pemasaran (pedagang, eksportir yang terhimpun dalam AELI) belum berpihak kepada petani. d. Tingginya harga sarana produksi (pupuk, pestisida) dan kurangnya prasarana jalan, sehingga harga sarana produksi menjadi tinggi dan harga jual produk kurang bersaing e. fluktuasi harga yang tidak menentu dan terkadang dapat merugikan hasil panen petani
  • 11. 3. Peluang (Opportunity) a. Produksi lada Indonesia tahun 2003− 2005 menduduki urutan kedua setelah Vietnam, sehingga mempunyai posisi tawar (bargaining position) cukup kuat. b. Pangsa ekspor lada Indonesia terhadap dunia masih rendah (19,80%),sehingga masih terbuka peluang untuk meningkatkan pangsa ekspor. c. Luas areal dan produksi lada Indonesia selama tahun 2000−2005 cenderung meningkat. d. Peran lada sebagai penghasil devisa negara dari subsektor perkebunan menduduki peringkat keempat setelah minyak sawit, karet, dan kopi. 4. Ancaman (Threats) a.Ancaman dalam agribisnis lada adalah munculnya pesaing baru yaitu Vietnam dengan produksi dan ekspor lada yang menduduki peringkat pertama dunia. b.Organisme pengganggu tanaman yang dapat menyebabkan penyakit c.Apabila tidak diikembangkan, maka Indonesia akan mati terkait komoditas lada dan kejayaan itu semakin suram d.Lahan yang semakin sempit menjadi tantangan tersendiri dalam bertanam lada
  • 12. IV. KESIMPULAN Upaya mempertahankan kerifan lokal Bangka Belitung berupa Budidaya Lada Putih Muntok masih berpeluang baik karena pangsa ekspor lada Indonesia terhadap dunia masih rendah (19,80%) sehingga masih terbuka peluang untuk meningkatkan pangsa ekspor, luas areal dan produksi lada Indonesia selama tahun 2000−2005 cenderung meningkat dan peran lada sebagai penghasil devisa negara dari subsektor perkebunan menduduki peringkat keempat setelah minyak sawit, karet, dan kopi.
  • 13. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2011. Lada Putih Belitung Dapatkan Sertifikat Indikasi Geografis. <http://www.kompasiana.com/rizal787/lada-putih-belitung-dapatkan-sertifikat-i ndikasi-geografis_55009c15a333114e75511412>. Diakses tanggal 28 September 2015. Anonim. 2013. Kabupaten Bangka Barat. <http://www.kemendagri.go.id/pages/profil- daerah/kabupaten/id/19/name/kepulauan-bangka-belitung/detail/1905/bangka-ba rat>. Diakses tanggal 29 September 2015. Daras, U., dan Pranowo. 2009. Kondisi kritis lada putih bangka belitung dan alternatif pemulihannya. Jurnal Litbang Pertanian 28 : 1-6.