4. DASAR – DASAR AGRONOMI
DOSEN:
Ir. ROHLAN ROGOMULYO, MP.
TAHUN 2010
I. PENDAHULUAN
A. Batasan Pengertian
AGRONOMI :
• Asal Kata Agros = lapang produksi, lahan ( field )
Nomos = pengelolaan
• Agronomi : ilmu yang mempelajari cara pengelolaan tanaman dan lingkungan
tempat tumbuhnya, bertujuan mendapat hasil maksimum.
• Terkandung aspek manajemen budidaya tanaman dan ekologi.
• Agronomi merupakan batang utama dibidang pertanian.
• Ilmu pendukung agronomi antara lain :
Ilmu Tanaman, Fisiologi Tanaman, Genetika, Pemuliaan Tanaman, Teknologi
Benih, Ekologi, Ilmu Hama & Penyakit Tumbuhan, Ilmu Gulma, analisa Usaha
Tani.
5. B.1. LAPANG PRODUKSI ( FIELD )
• Dapat berupa : sebidang tanah, pot, bak, polybag, gelas kaca, dll.
• Lingkup lapang produksi dapat bersifat alamiah atau buatan ( dalam rumah
kaca, di bawah paranet, dalam sungkup, dll ).
• Lapang produksi perlu dukungan fasilitas :
1. Teknologi Budidaya Tanaman
2. Teknologi Panen & Pasca Panen
3. Teknologi Pengangkutan Hasil Panen
4. Teknologi Penyimpanan Hasil Panen
5. Teknologi Pengolahan Hasil Panen
6. Teknologi Penyuluhan
7. Pemasaran Hasil Panen
6. • Pertanian Purba
Belum termasuk dalam bidang Agronomi, karena tidak memenuhi aspek – aspek
proses agronomi.
• Aspek proses agronomi yaitu :
- Ada proses persiapan bahan tanam
- Ada pengolahan lahan
- Ada proses pemeliharaan tanam
- Ada target yang ingin dicapai, yaitu hasil biofisik maksimal.
• Pertanian purba hanya membakar hutan; tidak mengolah lahan; menanam tetapi
tidak memelihara tanaman ( setelah tanaman, ditinggalkan ); berpindah – pindah
tempat; tidak ada target hasil biofisik yang maksimal.
7. • Ciri – ciri Teknik Agronomi yang ideal :
- Ada lapang produksi
- Ada pengelolaan yang terencana
- Ada usaha untuk mencapai hasil maksimal.
- Ada penerapan berbagai ilmu & teknologi
• Karakter Teknik Agronomi
Ada 2 karakter :
1. Bersifat tradisional, yaitu :
Menerapkan pengalaman – pengalaman empirik secara turun – temurun
( tradisi ), lingkup sederhana.
2. Bersifat modern, yaitu :
Menerapkan ilmu & teknologi baru hasil penelitian – penelitian ilmiah
yang sudah teruji, lingkup kompleks.
8. B.2. TANAMAN
• Objek agronomi dalam arti luas mencakup :
- Tanaman
- Gulma
- Ternak
- Ikan
• Objek agronomi dalam arti sempit mencakup :
- Tanaman ( crop ), baik Tanaman Semusim, Tanaman Dwi Musim ataupun
Tanaman Tahunan.
- Tanaman Perkebunan
- Tanaman Hortikultura
• Bahan tanam yang digunakan harus berkualitas tinggi ( unggul ), mencakup :
- Bahan tanam generatif : Biji
- Bahan tanam vegetatif : akar, batang, cabang, daun, atau modifikasinya
9. • Modifikasi batang ( shoot ) di atas tanah :
- Spur : batang tanaman berkayu yang pertumbuhan memanjangnya terhambat,
sehingga ruas – ruasnya sangat memendek.
• Modifikasi batang ( shoot ) di bawah tanah :
- Corm ( umbi ) : batang di bawah tanah yang pendek, berdaging, memiliki
beberapa buku.
- Rhizome ( rimpang ) : batang di bawah tanah, tumbuh horisontal, mampat,
berdaging, berbuku ( contoh : kana, jahe, temu putih,
temu lawak, dll ) atau langsing ( contoh : alang – alang ).
10. - Tuber : rhizome berdaging dan membesar ( contoh : ubi kentang )
- Stolon : batang yang tumbuh horisontal disepanjang permukaan tanah.
- Runner : stolon dengan ruas yang panjang, berasal dari dasar tajuk tanaman.
- Bulb ( umbi lapis ) : modifikasi pucuk yang dimampatkan.
• Modifikasi Akar (root ) :
- Ubi : akar yang membesar ( ubi jalar), bukan tuber karena tidak ada mata
tunas.
11. BAHAN TANAM UNGGUL
• Dalam arti khusus bahan tanam unggul adalah varietas unggul.
• Varietas ( secara terminologi ) diartikan :
- Suatu kelompok tanaman tertentu dalam suatu spesies budidaya tertentu, dapat
dibedakan berdasarkan sifat – sifat tertentu.
Contoh : Padi varietas Syntha, Bengawan, Si Gadis.
• Cultivar ( Cultivated Variety = CV ) = Varietas Pertanian
Adalah suatu taxon yang paling relevan dengan teknik budidayanya.
- Biasanya digunakan dalam bidang Hortikultura, Kehutanan, dan Biologi.
- Cultivar dapat mengacu pada cara perbanyakan suatu tanaman.
12. -Pada tanaman hasil perbanyakan vegetatif, maka cultivar berarti suatu klon
( clonal variety ), contoh : kentang, karet, buah – buahan.
- Pada tanaman hasil perbanyakan generatif, menyerbuk sendiri, maka cultivar
berarti galur murni, contoh : gandum, tomat.
- Pada tanaman hasil perbanyakan generatif, menyerbuk silang, maka cultivar
berarti open – pollinate variety ( Varietas Menyerbuk Terbuka ), contoh : jagung.
13. PANCA USAHA
• Diartikan : Lima langkah usaha untuk meningkatkan hasil budidaya tanaman.
• Mencakup : 1. Penggunaan bahan tanam unggul.
2. Penggunaan jarak tanam teratur.
3. Penggunaan irigasi dan drainase yang baik.
4. Penggunaan pupuk yang tepat :
a. Tepat macam
b. Tepat dosis ( takaran )
c. Tepat cara aplikasi
d. Tepat waktu aplikasi
5. Penerapan proteksi tanaman yang baik.
14. • Perkembangan bidang Agronomi yang mendorong aspek bisnis ( Agrobisnis ),
menambahkan 2 aspek baru pada Panca Usaha, sehingga menjadi “ SAPTA
USAHA “
• Sapta Usaha : Panca Uasaha + 6. Panen dan
7. Pasca Panen
•Pasca panen meliputi : pengangkutan, pengolahan, penyimpanan, pengemasan,
dan pemasaran.
15. II. KONSEP PERTANIAN
• Pertanian : suatu pola teknologi yang :
• memerlukan energi
• mengalirkan energi
• memproses energi
• mengubah energi
dan
• menghasilkan energi
• Konsep dasar sistem produksi tanaman adalah :
- Penghasil energi surya menjadi produk tanaman yang dimanfaatkan untuk
kehidupan manusia dan hewan dalam berbagai bentuk.
16. • Mekanisme Sistem Produksi Tanaman :
2
Energi Fisika Energi Kinetik
1 3
- Prinsipnya : Makin besar energi matahari yang tertangkap tanaman
persatuan luas, maka makin besar pula hasil tanaman,
dengan syarat :
• faktor eksternal dan internal
• manajemen budidaya, tidak menjadi faktor pembatas
Energi
Surya
Unsur Hara:
- Air
- Pupuk
- Pestisida
- CO2
Tanaman
( Recliver )
Energi
Kimia
-Manusia
- Hewan
17. • Distribusi Energi Di Bumi :
- Bersifat tidak merata
- Tergantung posisi bumi terhadap matahari
- Penjelasan terhadap letak lintang
- Skema perlintasan matahari :
18. KONSEPAGRONOMI
• Agronomi : Ilmu yang mempelajari teknik
pengelolaan tanaman dan lingkungan tempat
tumbuhnya, agar tanaman memberikan hasil
maksimal.
• Tanaman : Merupakan objek pengelolaan
dalam bidang agronomi mencakup aspek
pertumbuhan, perkembangan dan hasil biofisik
tanaman.
19. • Laju pertumbuhan tanaman menentukan
hasil akhir budidaya tanaman.
• Terdapat hubungan yang nyata antara
laju pertumbuhan, laju fotosintesis dan
laju respirasi.
Dirumuskan : P = f ( F; R )
P= Laju pertumbuhan
f = fungsi
F = Laju fotosintesis
R = Laju respirasi
20. Ada 3 macam kemungkinan
pertumbuhan tanaman
• Bila F > R : terakumulasi makanan cadangan
dalam tubuh tanaman, dihasilkan energi yang
cukup untuk pertumbuhan tanaman.
• Bila F = R : makanan cadangan, habis dibongkar
melalui respirasi, energi yang dihasilkan sebatas
mempertahankan hidup, tidak terjadi pertumbuhan
( stagnasi ).
• Bila F < R : Tidak terjadi akumulasi makanan
cadangan, tidak cukup energi untuk bertahan
hidup, tanaman stress dan mati.
21. Faktor Utama Penentu Bahan
Kering Tanaman
• Penentu utama pertumbuhan :
1. Laju Fotosintesis
2. Laju Respirasi
3. Laju Translokasi
• Pertumbuhan menentukan hasil bahan kering tanaman.
• Peningkatan hasil bahan kering tanaman :
- Berbanding lurus dengan peningkatan
pertumbuhan relatif dan hasil bersih fotosintesis.
22. • Komponen pertumbuhan penentu hasil bahan
kering tanaman :
a. Rasio luas daun ( korelasi + )
b. Berat daun spesifik ( korelasi + )
c. Asimilasi per unit daun ( korelasi + )
• Apabila Faktor :
a. Indeks luas daun ( LAI )
b. Laju fotosintesis, per satuan luas optimum
. Maka hasil bahan kering maksimal.
• LAI = Jumlah luas daun per satuan luas lahan.
23. Pengaruh Faktor Pertumbuhan Terhadap
Total Bahan Kering Tanaman
1. Luas Daun ( mempengaruhi 70 % ).
2. Laju fotosintesis ( mempengaruhi 30 % ).
24. Hubungan Luas daun dengan Laju
Fotosintesis ( Ohno, 1976 )
• Persamaan Regresi :
Y = - 302 + 4.36 X1 + 3.58 X2
Y = Total Bahan Kering yang dihasilkan
( mg / tanaman ).
X1 = Luas daun ( cm² / tanaman ).
X2 = Asimilat ( NAR ) ( mg / dm² / hari ).
• Kelemahan persamaan tersebut :
- Mutual Shading ( Saling menaungi ) tidak
diperhitungkan.