1. Cascading dibangun dalam kerangka penyelarasan pembangunan jangka menengah sampai dengan tahunan;
2. Cascading dilengkapi dengan formula perhitungan untuk mendukung akuntabilitas perencanaan pembangunan;
3. Sasaran IKU (Pemda), Sasaran Perangkat Daerah, Program dan Kegiatan masuk dalam aplikasi e-planning yang terintegrasi.
2. OUTLINE
Syarat perubahan pola pikir dan sistemyang mengarahkepada penghematan
anggaran.
INTEGRASI PERENCANAAN, PENGANGGARANDANMANAGEMENKINERJA
01
Cascading dibangun dalam kerangka penyelarasan pembangunan
jangka menengah sampai dengan tahunan
METODEPENYUSUNANPERENCANAANKINERJAPEMBANGUNAN
02
Perencanaan yang terintegrasi dengan penganggaran dan kinerja
PERENCANAANTERINTEGRASI
03
Sekumpulan Aktivitas Kerja Terstruktur dan Saling Terkait Menghasilkan Keluaran
04
PROSESBISNIS
3. UU No 30 Tahun 2014
Administrasi Pemerintahan
Perpres No 7 th 2015
Organisasi Kementerian
Negara
PERMENPANRB No 19 Tahun 2018
Penyusunan peta proses bisnis
instansi pemerintah
DASAR HUKUM
PermenPANRB No 14 Tahun 2014
Pedoman Evaluasi Reformasi
Birokrasi
5. Integrasi perencanaan, penganggaran, dan manajemen kinerja merupakan syarat perubahan pola
pikir dan sistem yang mengarah kepada penghematan anggaran.
(Public Management Reform: A Comparative Analysis – Christopher Pollit, Geert Bouckaert )
INTEGRASI PERENCANAAN, PENGANGGARAN DAN MANAJEMEN KINERJA
7. KESELARASAN DAN KONSISTENSI UNTUK MENJAGA EFEKTIVITAS ORGANISASI
1. Adanya “lompatan proses” pada praktek yang dilakukan selama ini;
2. Tanpa melakukan pemetaan visi misi dan binis proses terlebih dahulu, cenderung
menghasilkan struktur uraian jabatan yang “regulatory minded dan seragam”;
3. Uraian jabatan yang “seragam” akan menyulitkan dalam mengidentifikasi
implementasi dan capaian indikator kinerja secara spesifik dan terukur;
9. Perencanaan
Pembangunan
yang berorientasi
pada Substansi
Integratif
dilaksanakan dengan
menyatukan beberapa
kewenangan kedalam satu
proses terpadu dan fokus
yang jelas dalam upaya
pencapaian tujuan
pembangunan Daerah
Spasial
dilaksanakan dengan
mempertimbangkan
dimensi keruangan dalam
perencanaan
Tematik-Holistik
dilaksanakan dengan
mempertimbangkan keseluruhan
unsur/bagian/kegiatan
pembangunaan sebagai satu
kesatuan faktor potensi,
tantangan, hambatan dan/atau
permasalahan yang saling
berkaitan satu dengan lainnya.
Money follow Program
Alokasi anggaran pembangunan
diorientasikan pada pencapaian
program prioritas, bukan pada
tugas dan fungsi
PENDEKATAN PERENCANAAN YANG BERORIENTASI PADA SUBSTANSI
11. DayaSaing:
Perumbuhan
Ekonomi(SDA
& Local
Wisdom)
Menurunkan
Kesenjangan
Menurunkan
<ngkat
pengangguran
Meningkatkan
investasiPMA
dan PMDN
Meningkatkan
Laju
Pertumbuhan
Ekonomi
Sektor
Unggulan
Menurunkan
Kemiskinan
Pemanfaatan
Potensi SDA
bagi
Masyarakat
Pangan
Pertanian
Kelautan &Perikanan
PenanamanModal
Energi& SumberdayaMineral
Perindustrian
Perdagangan
Koperasi,UKM
Pertanian
Kelautan & Perikanan
Pariwisata
Kebudayaan
Pertanian
Perikanan &Kelautan
Sosial Tenaga
Kerja
Pemanfaata
n Potensi
SDAbagi
Masyarakat
?
?
?
?
Peningkatan
Invertasi
PMA dan
PMDN
?
? ?
SasaranStrategis
Daerah
SasaranStrategis
PerangkatDaerah
Level-1 Level-2
SASARANPEMBANGUNANDAERAH:
(impact)
Visi/Misi
SASARANSTRATEGISSKPD:
P
E
R
A
N
G
K
A
TD
A
E
R
A
H
SASARANPROGRAM
(Outcome)
SASARANPROGRAM
(Outcome)
SASARAN
KEGIATAN
(output)
SASARAN
KEGIATAN
(output)
SASARAN
KEGIATAN
(output)
SASARAN
KEGIATAN
(output)
Es2
Es.3
Es.4
Proses Proses
in in in in
p p p p
ut ut ut ut
Proses Proses
in in in in
p p p p
ut ut ut ut
Proses Proses
in in in in
p p p p
ut ut ut ut
Proses Proses
in in in in
p p p p
ut ut ut ut
ProsesPencapaian
O
utput
S
um
berdaya
yangdigunakan
RPJMD,RK
PD
,IKU,
PenetapanKinerja
(PK)
(Renstra,RK
T
,
Renja,IKUS
K
PD
)
D
A
E
R
A
H
(Renja,DPA)
1. Cascading dibangun dalam kerangka penyelarasan
pembangunan jangka menengah sampai dengan
tahunan;
2. Cascading dilengkapi dengan formula perhitungan untuk
mendukung akuntabilitas perencanaan pembangunan;
3. Sasaran IKU (Pemda), Sasaran Perangkat Daerah,
Program dan Kegiatan masuk dalam aplikasi e-planning
yang terintegrasi.
Metode Penyusunan
Perencanaan Kinerja Pembangunan
12.
13. PRINSIP PENYUSUNAN PETA PROSES BISNIS
Definitif
Peta probis harus memiliki
batasan, masukan, serta
keluaran yang jelas
Urutan
Peta probis harus terdiri atas
aktivitas yang berurutan
sesuai waktu dan ruang.
Sederhana Representatif
Mewakili seluruh aktivitas
organisasi dan digambarkan
secara sederhana
Nilai Tambah
Transformasi yang
dalam proses
terjadi
harus
meberikan nilali tambah pada
penerima.
Keterkaitan
Proses
saling
bisnis
terkait
harus
dalam
struktur organisasi.
Fungsi silang
mencakup hasil
sama beberapa
Proses
kerja
fungsi dalam satu
organisasi.
Pelanggan
Pelanggan akhir menerima
hasil dari proses nilai tambah
pada penerima
Konsensus subyektif
Disepakati oleh seluruh unit
organisasi yang ada dalam
ruang lingkup instansi
pemerintah.
14. PersentasekontribusiUMKM
terhadap PDRBJawaTimur Target
54,85 %
RP
JMD
Pertumbuhan sektorindustri
pengolahan
Target 6%
Meningkatnya
p
e
r
k
e
m
P
e
b
r
a
s
n
e
g
n
a
t
n
a
s
I
n
e
d
u
s
t
r
i
logammesintekstil dan
aneka
Persentasepeningkatanrealisasi
penanaman modal PMA& PMDN
Target2 %
JumlahPDRBUMKM
Target: 926 T
RENS
TRA
PROGRAM
KEGIATAN
24.851.869.000 12.867.660.000 5.980.470.000 ANGGARAN
- kemitraan usahabagi
UMKM
- Pemberdayaan
UMKM
- Pengembangan
industri aneka
- Peningkatan kerja
samalintas sektor
Pengembangansistem
informasipenanaman
modal
Persentase
peningkatanproduksipadi
Target6,11 %
77.551.662.0,496,500
Pengembanganusahatani
pertanian
KINERJAUTAMA
MENINGKATKANPEMBANGUNANEKONOMIY
ANGINKLUSIF
,MANDIRI DAN
BERDA
Y
ASAING,BERBASISAGROBISNIS/AGROINDUSTRIDAN INDUSTRIAL
INDIKATORKINERJA TINGKA
TPERTUMBUHANEKONOMI
T
ARGET2022 7,20
Meningkatnyakontribusi
UMKM terhadapPDRB
Meningkatnyakontribusi
sektorindustri
Meningkatnyaproduksi
sektorpertanian
Pengembangan
kewirausahaanusaha
kecildanmenengah
JumlahIKM yang
meningkatkemampuan
berproduksi
Target220 IKM
Pengembangan
Industri Kecildan
Menengah
Realisasiinvestasi PMA
dan PMDN
Target67,91 T
Peningkataniklim
investasidanrealisasi
investasi
Jumlahproduksi padi
Target13.155 juta ton
Peningkatanproduksi
pertanian
DINASKOPERASIDAN
UMKM
DINASPERINDUSTRIAN
DAN PERDAGANGAN
BADANPENANAMAN
MODAL DINASPERTANIAN
Meningkatnyarealisasi
penanamanmodal
15. Logframe Kinerja Peta Proses Bisnis
Level0
Level1
Desain Organisasi
Visi& Misi
Tujuan
Sasaran
Program
Prioritas
Kegiatan
Kegiatan
Program
Prioritas
Kegiatan
Kegiatan
Sasaran
Program
Prioritas
Kegiatan
Kegiatan
Program
Prioritas
Kegiatan
Kegiatan
#RelasiIntegrasiantarPerencanaandengan Desain Kelembagaan
KepalaDaerah
O
PD1
Bidang
S
u
bid
S
u
bid
B
i
dang
S
u
bid
Subid
Bidang
Seksi
Seksi
O
PD2
Bidang
S
eks
i
S
eks
i
Bidang
Seksi
Seksi
B
i
dang
S
eks
i
Seksi
O
PD3
Bidang
S
eks
i
S
eks
i
B
i
dang
Seksi
S
eks
i
Bidang
Seksi
Seksi
Sekda
Proses1
Proses2
Sub-Proses1.1
Sub-Proses1.2
Outcome1
Outcome2
Output1.1
Output1.2
16. DEFINISI, MAKSUD DAN TUJUAN PROSES BISNIS
1
2
3
4
5
PROSES BISNIS
sekumpulan aktivitas kerja terstruktur dan
saling terkait yang menghasilkan keluaran
yang sesuai dengan kebutuhan pengguna dan
sumber daya yang tersedia.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
aktivitas kerja yang digambarkan secara rinci,
tahap demi tahap dan sistematis, rutin atau
berulang-ulang
Maksud dan Tujuan
Agar setiap instansi pemerintah:
mampu melaksanakan tugas dan fungsi
secara efektif dan efisien
mudah mengkomunikasikan baik kepada
pihak internal maupun eksternal
memiliki aset pengetahuan yang menjadi
dasar pengambilan keputusan strategis
mudah melihat potensi masalah dan potensi
perbaikan
memiliki standar pelaksanaan pekerjaan
17. PRINSIP-PRINSIP PETA PROSES BISNIS
FungsiSilang
Prosesmencakuphasil
kerjasamabeberapa
fungsi
Definitif
JelasBatasan,Masukan
dankeluaran
NilaiT
ambah
nilaitambahbagipenrima
Sederhana-Represesntatif
Mewakiliseluruhaktivitasdan
digambarkansecarasimple
K
onsensus-
Subyektif
DisepakatiBersama
seluruhunit organisasi
Keterkaitan
Tidakberdirisendiri,
salingterkaitdalamsatu
struktur
PenggunaLayanan
BerorientasipadapenerimaTransformasidariprosesmemberikan
hasilkinerjaorganisasi
Urutan
Aktivitas berurutan
sesuaiwaktudanruang
P
E
T
APR
OSES
BISNIS
19. Sumber : Mark von Rosing. 2015. The Complete Business Process Handbook.
Body of Knowledge from Process Modeling to BPM Volume I. Elsevier. 2015.
BAGIAN DALAM PROSES BISNIS
Dari berbagai referensi dapat diperoleh “kaidah dasar”, bahwa proses bisnis (sederhana) terbagi
dalam 3 (tiga) bagian :
• Management process = guides >> menjadi landasan dalam pelaksanaan kegiatan;
• Main process = activities and sequence >> pelaksanaan proses inti
• Supporting process = enabler >> merupakan prasyarat (pendukung) pelaksanaan
proses inti;
22. PETA PROSES BISNIS DAN TATA LAKSANA
Aktivitas
Proses
Pelaku Pelaku
Proses
Proses
Cross
Functional Map
Business
Process Sub
Business
Process
Relationship
Map
• Business process atau Sub-business process : merupakan peta yang menggambarkan
hubungan antara “Proses dengan Proses”;
• Cross functional map : merupakan peta yang menggambarkan hubungan antara“Pelaku
dengan Aktivitas”;
• Relationship map : merupakan peta yang menggambarkan hubungan antara “Pelakudengan
Proses”;
23. Bagian-bagian didalam suatu
proses bisnis
Alur kerja yang dibutuhkan untuk
menjalankan sasaran utama
bisnis
Langkah-langkah detail
untuk
melaksanakan suatu
aktivitas
Serangkaian alur kerja yang logis,
berhubungan dan sekuensial
membuat suatu bagian proses
makro
Activitie
s
Sub-
processes
Cross Function
Standard Operating
Prosedure (SOP)
Task
Business-process
KERANGKA PENGEMBANGAN PROSES BISNIS
24. • Perencanaan Kinerja memiliki Logframe;
• Mengetahui Main BisnisUnitOrganisasi;
• Mengetahui causal loop pencapaianKinerja;
• Tidak adaego sectoral antar unit / sub-
unit Organisasi;
• Dilakukan secaraPartisipatif;
SYARAT DASAR PROSES BISNIS DAPAT DISUSUN
25. ISU
STRATEGIK
RESPONS
ORGANISASI
BENTUK
ORGANISASI
PROSES ROTASI
SELEKSI DAN
PENGEMBANGAN
KINERJA
REWARD DAN
PUNISHMENT
KINERJA PRIMA
PROSES ORGANISASI
KOMPETENSI INTI
CRITICAL SUCCESS FACTORS
KOMPETENSI KHUSUS SDM
MEMBANGUN DESAIN ORGANISASI
27. • Apa manfaat yang diharapkan…?
• Apa yang membuat mereka senang…?
Siapa Penerima
Manfaat?
• Masalah apa
yang ingin
mereka
selesaikan?
• KebutuhanApa
yang ingin
mereka penuhi?
• Cepat;
• T
epatWaktu;
• Murah;
• Tidak Beresiko;
• LebihEfektif;
• Apa resiko yang mereka hindari…?
• Apa yang membuat mereka sedih…?
• KinerjaLambat;
• Ketidakjelasan;
• Lama;
• Berbelit;
• TidakValid;
• Tidak Pasti;
• Frustrasi;
• Mahal;
• Jelaskan bagaimana produk/jasa
mampu memberikan keuntungan…?
(Yangbisamembuatmerekaterkejutakan
fungsi,manfaat,waktu,kemudahan)
• Jelaskan bagaimana produk/jasa mampu
meringankan penderitaan mereka…?
(yangmampumembuatmereka
mengurangiperasaannegative.Ex:situasi
yangtidakdiingikan,resiko,dll)
• Daftar Produk /
Jasa Layanan
(yangmampu
memenuhi
kebutuhan
pekerjaan,
social,
emosional,dan
membuat
pekerjaan
mereka
selesai)
28. Siapa(masing-
masing)Penerima
Manfaat…?
Masalah apa yang
ini diselesaikan dari
penerimamanfaat?
Untuk masing-
masing penerima
manfaat, Produk/
Jasaterbaik yang
bisaditawarkan?
ApaKegiatan
Utama untuk bisa
menghasilkan value
preposition?
Untuk mengerjakan
aktivitas utama,
sumberapa yang
dibutuhkan?
Siapamitra diluar
organisasi anda
yang dapat
bekerjasamadalam
rangka melakukan
aktivitas utama..?
Biayanya dari mana? Untuk
bisamedelivery value
preposition…?
Apaukuran yang membuktikan
keberhasilan produk / jasa
layanan yang telah diberikan?
Untuk setiap
penerimamanfaat,
bagaimana cara
kita mendapat
dukungan?
Bagaimana /
Melalui Apa
mendistribusi
produk / jasa..?
29. Visi, Misi dan Tujuan
Tugas dan Fungsi
Proses Bisnis
Sub Proses
• Level 0 sampai
dengan level (n)
• SOP adalah level
terendah
• Mengidentifikasi ruang lingkup organisasi
yang akan dipetakan berdasarkan mandat
dari visi, misi, dan tujuan.
• Mengidentifikasi fungsi berdasarkan
analisis dokumen pendukung dan
analisis visi, misi, serta tujuan.
• Setiap fungsi yang telah
diidentifikasi selanjutnya dijabarkan menjadi
beberapa proses bisnis untuk mendukung
pelaksanaan fungsi tersebut
Peta Proses Bisnis Instansi Pemerintah Merupakan Keseluruhan Rangkaian Alur Kerja Yang Saling
Berhubungan Dalam Rangka Mencapai Visi, Misi, Dan Tujuan
31. TAHAP PERSIAPAN TAHAP PENYUSUNAN
Pembentukan anggota tim
Identifikasi Proses dan
penetapan ruang lingkup
Perencanaan dan Penyusunan
Jadwal
Identifikasi ruang
lingkup organisasi
Identifikasi fungsi
Penjabaran
fungsi
Penyusunan peta
proses bisnis dari
proses paling besar
sampai dengan level
paling kecil
Pengesahan
dokumen
Pendistribusian
dokumen
Penyimpanan, penempatan
dan pemanfaatan dokumen
Perubahan
dokumen
TAHAP PENERAPAN TAHAP PENYUSUNAN
TAHAPAN PENYUSUNAN PETA PROSES BISNIS
33. KONSEP PERMODELAN BPMN
Proses
Bisnis Level
3
Proses
Bisnis Level
2
Proses
Bisnis Level
1
Fungsi
Organisasi
Visi dan
Misi
Fungsi 1
Proses Bisnis
Level 1
Proses Bisnis
Level 2
Proses Bisnis
Level 3
Proses Bisnis
Level 3
Proses Bisnis
Level 3
Proses Bisnis
Level 2
Proses Bisnis
Level 1
Fungsi 2 Proses Bisnis
Level 1
Proses Bisnis
Level 2
35. Peta proses bisnis
Peta sub proses bisnis
KONSEP PERMODELAN FLOWCHART PETA RELASI
Peta lintas fungsi
36. (CONTOH KABUPATEN) Identifikasi Proses Utama
1. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia
melalui sector pendidikan dan kesehatan.
2. Meningkatkan kesejahteraan rakyat berbasis
ekonomi kerakyatan melalui sektor perdagangan,
jasa, pertanian, dan pariwisata.
3. Meningkatkan kualitas infrastruktur kota yang
terintegrasi dan berkelanjutan.
4. Mewujudkan pemerintahan Kota Metro yang good
governance melalui peningkatan kualitas pelayanan
publik.
Visi
“KABUPATEN “M” Pendidikan dan Wisata
Keluarga Berbasis Ekonomi Kerakyatan
Berlandaskan Pembangunan Partisipatif”
1
2
3 4 5
PROSES
UTAMA
6 dst ...
MISI
37. (CONTOH) Identifikasi Sub Proses, Peta Lintas Fungsi, dan Peta Relasi
PROSES SUB
PROSES
PETA LINTAS
FUNGSI DAN
PETA RELASI
43. PEMERINTAH
KOTA
MALANG
MANAJERIAL
LAINNYA
UTAMA TATAKELOLAPEMERINTAHAN(INTERNAL)
KELEMBAGAAN
PERENCANA
AN
STRUKTU PENGANG
ROPD GARAN
INTEGRASITEKNOLOGIINFORMASI
BIGDATA
INFORMASI
NCC& SISTEM
RESPON
CEPATSTRUKTUR
OPD
PROFESIONALISMEASN
REWARDDAN
PUNIS
HMEN T
MENTAL
SISTEM MODEL
KARIRASN BAGI
APARTUR
4a
TATAKELOLAPEMERINTAHAN(EKSTERNAL)
PENEGAKKANTERTIBHUKUM
PROPERDA
PEMBANGU
NAN
ASETDAN PENEGAK
PENDAPA KAN
TAN PERDA
DAERAH
SOSIAL
PERLINDUNGAN
SOSIAL
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
PERLINDUNGAN
PEREMPUANDAN
ANAK
LINGKUNGAN
SOSIALBUDAYA
EK
ONOMI
EKONOMIKREATIF
INFRASTRUKTUR
DANSARPRAS
TATARUANG
WILAYAH
LINGKUNGAN
HIDUP
S
DM
PENDIDIKAN KESEHATAN
DAYABELI
STABILITASPOLITIKDAERAH
3 2 1
VISI
“KOTA
MALANG
BERMARTABAT”
4b
PROSES BISNIS PENCAPAIAN VISI
47. Pre Testdan Post Test:
IMPLEMENTASIANALISISPROSESBISNISDALAMPERUMUSANDANKEGIATAN
1. Upayaperbaikanlayanan dari sisipenganggarandapat
dilakukandengan:
a.
b.
c.
Menambah Anggaran LayananPublik Mengurangi
Anggaran BelanjaTidakLangsung Menghemat Anggaran
MenghematAnggaran
2. Dibawah ini bukan termasuk dalam pendekatakan
perencanaan yangberorientasi padasubstantiveadalah
Thematik-Holistik
Partisipatif
a.
b.
c.
Spasial
3. Ciridari sebuahperencanaan terintegrasiadalah:
a.
b.
c.
Disusundari bawahkeatas
Lenkapmeliputi proseshulu danhilir
Diintervensi bersama-sama melibatkan banyakurusan
4. Berikut ini bukanbagian dari ciri logical framework
(logframe) yangbaik:
a.
b.
c.
Cascading
Alignment
Interaktif
5. Urutan yangtidaktepat:
a.
b.
c.
Proses Bisnis → Logframe → Desain O
r
g
a
n
i
s
a
s
iLogframe
→ Proses Bisnis → Desain
Organisasi Logframe → Desain Organisasi
→ ProsesBisnis
6. Yangdimaksud denganProsesBisnis:
a. Kumpulan tupoksi yangterstruktur
b. Kumpulan aktivitas yangterstruktur
c. Kumpulan tahapanproduksi
7. Yangbukanbagiandari prinsip petaprosesbisnis:
a. Definitif
b. Sederhana-representatif
c. Transparan
8. Yangmerupakankaidahdasarprosesbisnis:
a. Utama–Pendukung–Manajemen
b. Rencana–Desain– Pelaksanaan
c. Persiapan–Pelaksanaan–Evaluasi
9. Yangdimaksud ValuePreposition:
a. BertemunyaInput danoutput
b. Bertemunyakeinginan pelanggandan penyediaanlayanan
c. Bertemunyakapasitasanggarandanperencanaan
10. Urutan pengembanganproses binis:
a. ProsesBisnis→ sub-proses → lintas fungsi→ S
O
P
b. ProsesBisnis→ lintas fungsi→ sub-proses → S
O
P
c. ProsesBisnis→ sub-proses → S
O
P→ lintas f
u
n
g
s
i