2. SIFAT & CONTOH
• Menurut SAK ETAP (IAI, 2009 : 103)
ekuitas sebagai bagian dari hak pemilik dalam
entitas harus dilaporkan sedemikiana rupa
sehingga memberi informasi mengenai
sumbernya secara jelas dan disajikan sesuai
dengan peraturan perundang undangan dan
akta pendirian yang berlaku.
3. PT (perseroan terbatas )
• Modal perseroan terdiri atas saham yang disetor
jika perseroan terbatas telah disahkan oleh
menteri kehakiman & hak asasi manusia
• Modal menurut akta pendirian yg disahkan oleh
menteri kehakiman
-modal dasar (authorized capital
-modal ditempatkan ( issued capital)
- modal disetor ( paid up capital )
4.
5. Bagian. Dari
modal dlm PT.
(perseroan
Terbatas)
Pengertian
2. Treasury stock
Saham perusahaan yang sudah beredar lalu dibeli kembali
oleh perusahaan
3. Premi (Agio)
Discount (disagio)
Selisih lebih dari harga nominal penjualan saham (agio)
Selisih kurang setoran pemegang saham diatas harga nominal
(disagio)
4. Selisih kurs Atas
modal disetor
Selisih lebih setoran modal yang diterima oleh pihak bank
pada saat penerbitan saham karena harga pasar lebih tinggi
dari harga nominal
5. Selisih penilaian
kembali ast tetap
(revaluasi aset )
Untuk perusahaan yang melakukan penilaian kembali aset
tetap berdasarkan peraturan pemerintah
6. Retained
earning
(saldo laba atau
sisa laba tahun
lalu)
Sisa rgi laba tahun lalu / accumulated losses (rugi/laba)
6. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pemeriksaan Ekuitas
1. Keabsahan akta
pendirian
perusahaan
Menurut UU. PT (No. 1 tahun 1995, yang mulai berlaku
tanggal 7 Maret 1996) bahwa transaksi hukum perusahaan
& perjanjian perusahaan belum dianggap sah
2. Modal disetor &
modal ditempatkan
Tidak boleh melebihi modal dasar, jika tidak maka harus
ada perubahan akta pendirian, kelebihan modal disetor atas
modal dasar dilaporkan sebagai Utang pemegang saham
3. Modal disetor Contoh : modal dasar 100.000 lembar saham biasa ( 1 M )
Modal ditempatkan 50.000 lbr saham = Rp. 500.000.000
Modal disetor 50% dari modal ditempatkan =
Rp.250.000.000
Jadi jumlah yang tercantum dalam Neraca sebesar Rp.
250.000.000
4. Tujuan pembelian
kembali saham
(teasury stock )
a. Untuk meningkatkan harga pasar saham perusahaam
b. Untuk dibagikan sbg saham bonus bagi manajer &
pegawai perusahaan Rp. 20.000.000 : (100.000-
20.000)= 250
Yang dibagikan sebagai deviden sebesar Rp. 250
7. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pemeriksaan Ekuitas
5. Akumulasi
kerugian
perusahaan
Jika kerugian perusahaan lebih dari 50 % dari modal
disetor maka harus dilaporkan kepengadilan negeri
untuk diumumkan dalam berita negara
6. Aset tetap Harus dicatat /disajikan sesuai laporan posisi keuangan
(neraca)
Berdasarkan harga perolehanya
7. Adjusment ke
retained earning
(deficit)
Hanya diperbolehkan jiak menyangkut laba/rugi tahun
lalu yang jumlahnya cukup material /menyangkut
pembayaran pajak (melalui STP/surat setoran pajak
walaupun jumlahnya kecil
8. Setorang
inbreng (barang
)
Harus dilaporkan dengan nilai wajar aset ,bukan kas
yang disetor
9. Waktu
pemeriksaan
Modal
Akan memakan waktu yang lama jiaka perusahaan
memeriksa retained earning (deficit) secara detailed
Dan perusahaan dalam proses go public
8. Tujuan Pemeriksaan
(Audit Objectif) Ekuitas
1. Untuk memeriksa apakah ada internal control yang baik atas
permodalan / Ekuitas
2. Untuk memeriksa struktur permodalan yang tercantum dalam laporan
posisi keuangan (neraca)sudah sesuai dengan akta perusahaan
3. Untuk memeriksa Perizinan oleh Pemerintah terkait Modal
(BKPM,BKPMD,KPP & SK PRESIDEN RI )
4.Untuk memeriksa apakah perubahan akte perusahaan sudah diotorisasi
oleh Dewan Direksi dalam RUPS
5. Untuk mmeriksa apakah setiap perubahan dalam retained earning
/accumulated losses didukung oleh bukti yang sah
6. Untuk memeriksa apakah penyajian Ekuitas dalam laporan posisi
keuangan sudah sesuai SAK ETAP/ IFRS/ PSAK
9. Prosedur Pemeriksaan Ekuitas
1. Pelajari dan evaluasi internal control atas permodalan dan
transaksi jual beli saham, pembagian dan pembayaran dividen
dan sertifikat saham
2. Minta salinan (copy) dari akta pendirian, SK Pengesahan
Menteri Hukum dan HAM, SK BKPM/BKPMD, SK Bapepam-LK,
SK Presiden, untuk disimpan dalam permanent file
3. Cocokkan data yang ada dalam akta pendirian tersebut dengan
modal yang tercantum di laporan posisi keuangan (neraca) dan
penjelasan dalam catatan atas laporan keuangan
4. Untuk perusahaan yang baru didirikan dan perusahaan yang
mempunyai tambahan setoran modal dalam periode yang
diperiksa, periksalah bukti laporan setoran dan bukti
pembukuan lainnya sera otorisasi dari pejabat perusahaan
yang berwenang dan instansi pemerintah
10. 5. Jelaskan dalam kertas kerja pemeriksaan :
a. Berapa modal dasar, modal ditempatkan, modal disetor
serta premium dan discount dari penjualan saham
b. Jenis saham yang dimiliki perusahaan, berapa jumlah
common stock dan preferred stock, dalam jumlah lembar
maupun nilai nominalnya
c. Rincian pemegang saham
6. periksa dokumen pendukung dari setiap perubahan dalam
perkiraan retained earnings/deficit
7. seandainya ada pembagian deviden, periksa apakah :
a. Bentuk pembagian dividen (cash, stock atau property
devidend)
b. Kebenaran pencatatan
c. Otorisasi pejabat yang berwenang
d. Kesesuaian aspek perpajakan dengan peraturan perpajakan
8. periksa apakah akumulasi kerugian perusahaan sudah melebihi
modal disetor kalau ini terjadi pertimbangan going concern
perusahaan
11. 9. Pertimbangkan untuk mengirim konfirmasi ke pemegang
saham atau Biro Administrasi Efek (stock transfer agent)
10. seandainya adanya trasury stock :
a.Bukti pembelian dan otorisasinya
b.Bukti penjualan dan otorisasinya (jika treasury stock
dijual kembali)
c.Tanyakan kepada manajemen tujuan pembelian
treasury stock
11. periksa penyajian ekuitas di neraca dan catatan atas
laporan keuangan sudah sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan ETAP/PSAK/IFRS
12. buat kesimpulan mengenai kewajaran ekuitas