3. Abstrak
Berikut adalah cara membuat abstrak untuk penulisan ilmiah atau karya tulis. Abstrak biasanya diletakkan pada
lembar awal penelitian, ditulis dalam beberapa paragraf saja. harus merangkum beberapa unsur penting dalam
penelitian.
1. Jelaskan latar belakang masalah penelitian. Penelitian dipilih karena memiliki urgensi dan tujuan tertentu, maka
pada bagian ini, perlu menjelaskannya secara singkat apa saja yang melatarbelakangi masalah tersebut, dan
mengapa penelitian tersebutdilakukan.
2. Jelaskan metode yang digunakan pada penelitian. Metode penelitian adalah sebuah alat untuk menyelesaikan
permasalahan pada suatu penelitian, maka metode adalah instrumen penting yang harus dijelaskan pada
abstrak.
3. Deskripsikan hasil penelitian. Bagian ini bertujuan menjelaskan secara singkat hasil penelitian, dapat berupa apa
saja yang didapat saat melakukan penelitian, jelaskan secaraumum saja.
4. Simpulkan hasil penelitian . Kesimpulan adalah suatu hal yang paling vital dalam suatu penelitian, dimana
peneliti harus menyimpulkan keseluruhan penelitiannya hanya dengan beberapa kalimat saja.
5. Berikan kata kunci di akhir paragraph. Kata kunci pada penelitian berguna untuk memudahkan pencarian secara
online, katakunci dapat dipilih dari kata-kata yangadapada judul penelitian.
4. Abstrak
▪ Abstrak Abstrak berbeda dengan ringkasan.
▪ Bagian abstrak dalam jurnal ilmiah berfungsi untuk mencerna secara singkat isi
jurnal.
▪ Abstrak di sini dimaksudkan untuk menjadi penjelas tanpa mengacu pada jurnal.
▪ Bagian abstrak harus menyajikan sekitar 250 kata yang merangkum tujuan,
metode, hasil, dan kesimpulan. Jangan gunakan singkatan atau kutipan dalam
abstrak.
▪ Pada abstrak harus dapat berdiri sendiri tanpa catatan kaki.
▪ Abstrak ini biasanya ditulis terakhir. Cara mudah untuk menulis abstrak adalah
mengutip poin yang paling penting di setiap bagian jurnal.
▪ Kemudian menggunakan poin-poin untuk menyusun sebuah deskripsi singkat
tentang studi Anda.
5.
6.
7.
8.
9. ▪ Jenis-jenis KaryaIlmiah Karya Ilmiah dibagi menjadi dua yaitu :
▪ karya ilmiah berbasis penelitian dan nir-penelitian.
▪ Karya ilmiah berbasis penelitian meliputi karya ilmiah mengikuti paradigma
kuantitatif(mainstream)dan kualitatif (non-mainstream).
▪ Sedangkan karya ilmiah berbasis nir-penelitian meliputi: laporan kerja praktik,
laporan desain dan laporan aplikasi.
PARADIGMA KUANTITATIF(MAINSTREAM) DAN KUALITATIF (NON-MAINSTREAM).
17. Novelty
▪ Novelty adalah unsur kebaruan atau temuan dari sebuah penelitian. Penelitian dikatakan
baik jika menemukan unsur temuan baru sehingga memiliki kontribusi baik bagi keilmuan
maupun bagi kehidupan
▪ Kreativitas sebagai dasar dari prinsip novelty: dalam proses menjadi, perlu ada kreativitas,
dan kreativitas adalah prinsip kebaruan atau novelty (Alfred North Whitehead)
▪ Peneltiai di negara yang berbeda dapat melakukan penelitian dengan variabel yang sama
persis. Hal tersebut tidak dapat dikatakan melakukan plagiarisme sepanjang peneliti
melakukan pengutipan dengan kaidah yang benar.
▪ Sebuah penelitian mungkin melibatkan variabel yang sama persis dengan penelitian lain.
Namun, ketika lokasi penelitiannya berbeda maka mungkin akan menghasilkan novelty.
https://idtesis.com/implementasi-prinsip-kebaruan-novelty/
18. Tipe Kebaruan (Novelty)
1. Kebaruan tipe-1 (invention)…penemuan
Penelitian kita harus bersifat menemukan sesuatu dalam artian merubah prinsip dasar yang sudah
ada sebelumnya (praktek atau kebiasaan yang menjadi dasar).
2. Kebaruan tipe-2 (improvement)…perbaikan
Tipe ke-2 ini juga hamper sama dengan dengan tipe-1, hanya saja sifatnya dapat berupa
peningkatan dari prinsip yang sebelumnya atau bersifat perbaikan dari teori/praktek yang sudah
ada sebelumnya.
3. Kebaruan tipe-3 (refutation)…reputasi
Untuk tipe yang ketiga ini, seseorang tersebut harus memiliki wawasan yang komprehensif sebagai
landasan untuk menghasilkan sebuah prinsip dasar baru.
https://idtesis.com/implementasi-prinsip-kebaruan-novelty/
19. BagaimanaMenghasilkanKebaruan?
1. Untuk menghasilkan kabaruan tersebut dapat dikaji dari aspek proses,
manajemen, metode, prosedur dan lain-lain yang terbuka untuk dicari
dan diciptakan.
2. Tipe kebaruaanya bebas dipilih salah satu ataupun jika ingin mencakup
lebih dari satu kebaruan juga tidak masalah.
3. Mengkaji dari penelitian terdahulu, sehingga sifatnya penelitian akan
berkontribusi pada suatu bidang tertentu milik peneliti terdahulu
tersebut.
20. Kriteria menilaikebaruan (novelty) penelitian
1.Menyajikan sejumlah informasi baru dimana peneliti merupakan orang pertama
yang melakukannya.
2.Memperluas, mengkualifikasi atau mengelaborasi sejumlah kegiatan yang sudah ada
sebelumnya.
3.Melakukan sebagian karya asli yang dirancang orang lain.
4.Mengembangkan prouk baru untuk meningkatkan seuatu.
5.Menafsir ulang suatu teori mungkin pada konteks yang berbeda.
6.Menunjukkan orisinalitas dengan menguji ide seseorang.
7.Melakukan pekerjaan empiris yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
8.Menggunakan pendekatan metodologis yang berbeda untuk memecahkan suatu masalah.
9.Mensitesis informasi yang baru dengan cara yang berbeda.
10.Memberikan inerpretasi baru menggunakan informasi yang ada sebelumnya.
https://idtesis.com/implementasi-prinsip-kebaruan-novelty/
21. Kriteria menilaikebaruan(novelty) penelitian
https://idtesis.com/implementasi-prinsip-kebaruan-novelty/
11.Mengulangi penelitia dalam konteks yang lain, misalnya Negara yang berbeda.
12.Menerapkan ide-ide yang ada ke daerah yang baru.
13.Mengambil teknik tertentu dan menerapkannya di daerah baru.
14.Mengembangkan alat pertanian atau teknik baru.
15.Mengambil pendekatan yang berbeda, misalnya perspektif lintas-disiplin.
16.Mengembangkan portofolio kerja berdasarkan penelitian.
17.Menambah pengetahuan dengan cara yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
18.Melakukan pada sebelumnya studi yang topik dan area yang belum ada sebelumnya
19.Menghasilkan suatu analisis yang kritis yang belum pernah dilakukan sebelumnya