Anzeige
Anzeige

Más contenido relacionado

Anzeige

Más de Aminullah Assagaf(20)

Anzeige

Aminullah assagaf msdm1 8 mrt 2021

  1. 1_URL: https://scholar.google.com/citations?user=EFBaeOsAAAAJ&hl=en&oi=ao 2_gen.lib.rus.ec: http://libgen.rs/search.php?req=principles+of+managerial+finance&open=0& res=25&view=simple&phrase=1&column=title 3_Slideshare: https://www2.slideshare.net/search/slideshow?searchfrom=header&q=amin ullah+assagaf+&ud=any&ft=all&lang=**&sort= 4_Youtube_ https://www.youtube.com/channel/UC26u-Ys3fjKlcJAACrsnAeQ/videos MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA P1_ 15 Maret 2021 Dosen: Prof. Dr. Dr. H. Aminullah Assagaf, SE., MS., MM., M.Ak HP: 08113543409, Email: assagaf29@yahoo.com
  2. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA 1. Konsep dasar Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM): Definisi MSDM, Etika dan perilaku, Tantangan Masa depan, Kompetisi global. 2. Strategik Manajemen dalam Sumber Daya Manusia. Pelayanan Jasa: Peluang dan ancaman managemen pelayanan jasa, Strategi formulasi pelayanan jasa, Sistem kerja pelayanan jasa, Appraising, Staffing. 3. Perencanaan SDM dan hubungannya dengan anggaran serta Manajemen Keuangan , forcasting SDM: Pengertian, Tujuan, dan Faktor-faktor Perencanaan Sumber Daya Manusia, Internal/external supply of labor, Hubungan antara Perencanaan SDM dengan Anggaran, Anggaran dan Manajemen Keuangan, Forcasting SDM. 4. Job Analysis dan disain pekerjaan: Metode, ruang lingkup, dan tujuan Analisis Pekerjaan, Elemen-elemen Disain Pekerjaan, Trade-Off Keperilakuan dan efisiensi, Proses Analisis pekerjaan, Job Analysis, Jenis Analisis Pekerjaan, Sifat Dari Analisis Jabatan, Metode Mengumpulkan Informasi Analisis Jabatan, Klasifikasi Pekerjaan (Job Classification) . 5. Recruitment Process (langkah penarikan SDM), serta dapat melakukan teknik penarikan SDM:EEO (equal employment opportunity), Recruitment process, Internal and external recruiting, Assessing job candidates, Teknik- teknik Penarikan yang disentralisasikan .
  3. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA 6. Pelatihan dan pengembangan SDM: Pengertian, Tujuan, dan waktu Pelatihan dan Pengembangan, Pelatihan dan tahap-tahapnya, Jenis-jenis Pelatihan dan Pengembangan. 7. Organizational Performance: Building individual, The need assesment phase, Competency based training and development,The evaluation phase. 8. Pengembangan karier: Pengertian, ruang lingkup dan langkah-langkah terkait Karier, Perencanaan Karier dan Pengembangan Karier, Informasi dan Konseling pada Perencanaan Karier, Dan Pengembangan Karier, Manfaat Perencanaan dan Pengembangan Karier,Rewarding employees. 9. Productivity : Communication in the service interaction, Productivity , Planning productivity and quality intervention. 10. Jalur promosi dan pemindahan karyawan: Jalur, dasar, dan jenis Promosi , Kecakapan Kerja Versus Senioritas, Pemindahan, Rencana Promosi dan Pemindahan.
  4. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA 11. Penilaian prestasi kerja: Arti Pentingnya Penilaian Prestasi Kerja : Tujuan dan hal yang perlu diperhatikan dalam Penilaian Prestasi Kerja, Unsur-unsur Pelaksanaan Dalam Penilaian Prestasi Kerja, Masalah Dalam Penilaian. 12. Perhitungan besarnya upah / gaji keadilan dan kelayakan dalam pemberian kompensasi; :Pengertian dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Upah dan Kompensasi, Fungsi dan Tujuan Pemberian Upah dan Kompensasi, Tantangan yang Dihadapi Dalam Menetapkan Kompensasi, Keamanan dan Kesehatan Karyawan. 13. Labor Relations dan hubungan Serikat Karyawan: Labor relations: Labor bargaining, Landasan Pertimbangan Pembentukan Serikat Karyawan, Kesepakatan Kerja Bersama. 14. Seminar/Presentasi kelompok: Studi kasus dalam manajemen sumber daya manusia, Jurnal, summary hasil penelitian.
  5. 1) Pengertian manajemen SDM • MSDM merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian • MSDM mempunyai arti sebagai kumpulan pengetahuan tentang bagaimana seharusnya memanage (mengelola) SDM • MSDM adalah rangkaian aktivitas yang didesain untuk untuk menunjang tujuan perusahaan dengan cara mengintegrasikan kebutuhan perusahaan dan individu SDM nya.
  6. 1) Pengertian manajemen SDM • MSDM merupakan perluasan arti manajemen personalia dan peningkatan kesadaran bahwa SDM adalah kunci bagi suksesnya perusahaan • MSDM yang menyiapkan kebutuhan harus beersama dengan line manager yang mendorong dan memotivasi agar SDM bekerja lebih produktif • Kewajiban MSDM adallah meningkatkan kualitas SDM secara menyeluruh agar menghadapi tantangan masa depan. Kualitas SDM meliputi kualitas moral/spiritual, kualitas intelektual, dan kualitas fisik.
  7. 1) Pengertian manajemen SDM • Dengan demikian, SDM adalah seseorang yang siap , mau dan mampu mampu memberi sumbangan terhadap usaha pencapaiana tujuan organisasi • SDM juga sebagai salah satu unsur masukan atau input bersama dengan dengan unsur lainnya seperti modal, bahan, mesin dan metode atau teknologi yang diubah melalui proses transpormasi menjadi keluaran atau output dalam usaha mencapai tujuan perusahaan
  8. TUJUAN PERUSAHAAN Input : - Manusia - Modal - Bahan - Mesin - Teknologi - pemasaran Proses : - Perencanaan - Pengorganisasian - Penstafan - Kepemimpinan - Penggerakan - pengendalian Output : • Barang berkualitas • Jasa berkualitas • Pelanggan puas Value added
  9. 2) Tujuan manajemen SDM • Tujuan MSDM adalah, meningkatkan konstribusi produktif orang- orang yang ada dalam perusahaan melalui sejumlah cara yang bertanggungjawab secara strategis, etis dan sosial
  10. 3) Fungsi manajemen SDM • Fungsi manajerial • Perencanaan (planning) • Pengorganisasian (organizing) • Pengarahan (directing) • Pengendalian (controlling) • Fungsi operasional • Pengadaan tenaga kerja (SDM) • Pengembangan • Kompensasi • Pengintegrasian • Pemeliharaan • Pemutusan hubungan kerja
  11. 4) Pentingnya manajemen SDM • Manajemen adalah mencapai tujuan tujuan melalui orang lain • MSDM sebagai bidang manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam perusahaan • Banyak perusahaan menyadari bahwa SDM merupakan masalah perusahaan yang paling penting, karena dengan SDM menyebabkan sumberdaya lain dalam perusahaan dapat berfungsi atau dijalankan • SDM dapat menciptakan efisiensi dan efektifitas perusahaan. Melalui SDM yang efektif mengharuskan manajer atau pimpinan menemukan cara terbaik dalam mendayagunakan orang-orang yang ada dalm lingkungan organisasi agar tujuan yang diinginkan dapat tercapsi.
  12. 5) Pendekatan manajemen SDM a. Pendekatan strategis, MSDM harus memberikan andil atas keberhasilan strategis perusahaan b. Pendekatan SDM, MSDM merupakan manajemen manusia, oleh sebab itu pentingnya dan martabat manusia tidak boleh diabaikan c. Pendekatan manajemen, MSDM merupakan tanggungjawab setiap manajer d. Pendekatan sistem, manajemen SDM ada dalam sistem yang lebih luas atau MSDM merupakan subsistem dalam perusahaan e. Pendekatan proaktif, MSDM mengantisipasi berbagai permasalahan sebelum kemunculannya
  13. 6) Konsep MSDM •MSDM mencari keseimbangan antara SDM yang tersedia dengan tingkat perkembangan ekonomi pada tahap tertentu
  14. 6) Konsep MSDM • Penerapan konsep MSDM secara bertahap • Penerapan fungsi MSDM secara makro dan mikro. Makro maksunya fungsi pokok manajemen umum seperti fungsi manajerial (POAC). Mikro, fungsi MSDM secara operasional • Prinsip manajemen SDM, yaitu prinsip kemanusiaan, demokrasi, the right man is the right place, equal pay for equal work, kesatuan arah, kesatuan komando, efisiensi, efektivitas, produktifitas kerja, disiplin, wewenang dan tanggungjawab.
  15. 7) Praktik pengelolaan SDM • Pengelolaan SDM pada dasarnya merupakan kegiatan fungsi operasional MSDM, seperti : • Analisa jabatan • Perencanaan kebutuhan SDM • Pengadaan • Pengembangan • Kompensasi • Integrasi • Pemeliharaan • Pemberhentian • Pensiun, dll
  16. 8) Perkembangan manajemen SDM • Tahun 1940-an, sudah dikenal manajemen kepegawaian atau personal manajemen • Tahun 1960-an, timbul berbagai masalah baru
  17. 9) Masalah SDM Masalah SDM mempengaruhi kompensasi, keselamatan dan kesehatan kerja, yang disebabkan oleh : 1. Masalah eksternal, yaitu keragaman budaya dan sikap, keragaman melalaui imigrasi dan migrasi, keragaman profesional 2. Masalah ekonomi global 3. Masalah pemerintah
  18. 9) Masalah SDM 4. Masalah organisasi, yaitu terkait dengan serikat pekerja, sistem informasi, budaya perusahaan dan konflik 5. Masalah profesional, yaitu terkait sertifikasi, kebutuhan profesional lain, MSDM dalam perspektif dan banyak menghadapi masalah. 6. Masalah SDM internasional, yaitu berkaitan dengan penanggulangan masalah SDM internasiona, masalah keragaman gugus kerja, kesadaran budaya, berbagai asumsi yang berlandaskan budaya, struktur departemen, dan hak tenaga kerja
  19. 10) Tantangan manajemen SDM • Faktor eksternal yang berada diluar jangkauan pengendalian manajemen merupakan ancaman sekaligus tantangan untuk diupayakan mengatasinya dalam rnagka mencapai tujuan perusahaan. • Berikut digambarkan masalah utama perusahaan :
  20. 10) Tantangan manajemen SDM MASALAH UTAMA PERUSAHAAN Persaingn global Pertumbuhan penduduk Etika Pengangguran Kesehatan,, makanan, perumahan Keragaman dunia kerja Tanggungjawab sosial Masalah yang tidak teridentifikasi
  21. Etika dalam Manajemen Sumber Daya Manusia  Etika yaitu merupakan cara berpikir mengenai perilaku manusia di bawah pangkal tolak pandangan baik dan buruk atau benar dan salah dari norma-norma dan nilai-nilai, pertanggung jawaban dan pilihan.  Dalam dunia bisnis etika memiliki peranan yang sangat penting ketika keuntungan bukan lagi menjadi satu-satunya tujuan organisasi. Bisnis juga akan menjadi lebih sukses jika mempunyai perhatian pada etika, karena hal ini akan meningkatkan reputasi organisasi dan meningkatkan motivasi karyawan serta dapat mengurangi berbagai kerugian akibat perilaku yang kurang etis yang dilakukan oleh karyawan. Perilaku yang tidak etis seperti minum-minuman keras, penggunaan obat-obatan terlarang di tempat kerja, penyalah-gunaan email, tidak melaporkan pelanggaran karyawan lain kepada manajemen, serta berbagai pelanggaraan etika lainnya. Hal ini dapat menjadi sesuatu yang serius mengingat perilaku yang tidak etis dapat menjurus kearah tindakan kriminal serta perilaku lain yang merugikan perusahaan, baik finansial maupun non-finansial.  Banyak sebab yang menjadikan perilaku yang tidak etis yang ditunjukkan karyawan tersebut muncul. Hal ini terkait pada individu karyawan saja, tetapi juga menyangkut keseluruhan proses dalam organisasi.
  22. Etika dalam Manajemen Sumber Daya Manusia  Dalam hal ini manajemen sumber daya manusia mempunyai peran penting untuk menjamin bahwa organisasi bertindak secara fair dan etis karyawan , klien, serta stakeholder lainnya. Manajemen sumber daya manusia memainkan peran penting dalam membantu organisasi untuk meningkatkan nilai-nilai etika organisasi.  Manajemen merupakan pendorong organisasi dalam usaha melatih karyawan agar mempunyai etika bisnis yang sesuai dengan organisasi, sehingga tindakan kurang etis dapat di cegah. Fungsi manajemen sumber daya manusia adalah melindungi organisasi dari tindakan yang tidak etis dari karyawan.  Manajemen sumber daya manusia juga bertanggung jawab dalam usaha-usaha organisasi untuk menangani etika perilaku, dapat mampu menjadi penggerak dalam organisasi dalam menanggani isu- isu etika, serta bertanggung jawab dalam pengembangan dan pelatihan mengenai pentingnya peningkatan moral karyawan.
  23. Etika dan SDM Pengertian Etika Menurut Magnis Suseno , Etika adalah Sebuah ilmu dan bukan ajaran. Sebagai ilmu yang terutama menitik- beratkan refleksi kritis dan rasional, etika dalam hal ini mempersoalkan apakah nilai dan norma moral tertentu harus dilaksanakan dalam situasi konkret tertentu yang dihadapai seseorang. Sehingga, etika membutuhkan evaluasi kritis atas semua seluruh situasi yang terkait. Pengertian Sumber Daya Manusia Manajemen SDM (sumber daya manusia) merupakan suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya, untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Menurut A.F. Stoner, Manajemen SDM merupakan suatu prosedur yang berkelanjutan, yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.
  24. Fungsi operasi dn Etika SDM Fungsi Operasional dalam Manajemen SDM Fungsi operasional dalam Manajemen SDM merupakan dasar pelaksanaan proses MSDM yang efisien dan efektif dalam pencapaian tujuan organisasi/perusahaan. Fungsi operasional tersebut terbagi lima, yaitu: a. Fungsi Pengadaan Fungsi Pengembangan b. Fungsi Kompensasi c. Fungsi Pengintegrasian Pengertian Etika Manajemen Sumber Daya Manusia Etika manajemen sumber daya manusia dapat diartikan sebagai ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip etika tehadap hubungan dengan sumber daya manusia dan kegiataannya. Sebab Perilaku Tidak Etis, meliputi tiga aspek yaitu: a. Karyawan memiliki kemampuan kognitif yang rendah. b. Adanya pengaruh orang lain, keluarga ataupun norma sosial . c. Adanya ethical dilema.
  25. PERILAKU SUMBER DAYA MANUSIA DAN MENGELOLA KEANEKARAGAMAN DALAM ORGANISASI  Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja secara efisien dan efektif sehingga tercapai tujuan bersama perusahaan,karyawan dan masyarakat.  Fungsi operasional dalam Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan basic pelaksanaan proses MSDM yang efisien dan efektif dalam pencapaian tujuan organisasi/perusahaan.
  26. Kepentingan stategis Manajemen SDM. Peran strategis SDM dalam organisasi bisnis dapat dielaborasi dari segi teori sumber daya, di mana fungsi perusahaan adalah mengerahkan seluruh sumber daya atau kemampuan internal untuk menghadapi kepentingan pasar sebagai faktor eksternal utama. Sumber daya sebagaimana disebutkan di atas, adalah SDM strategis yang memberikan nilai tambah (added value) sebagai tolok ukur keberhasilan bisnis. Manajemen SDM memiliki Peran, Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab : v Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja / Preparation and selection. A. PERSIAPAN. Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul.Yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan/forecast akan pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya. Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru,struktur organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum ketenagakerjaan, kondisi pasa tenaga kerja, dan lain sebagainya. B. REKRUTMEN TENAGA KERJA / RECRUITMENT. Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini diperluka analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan / job description dan juga spesifikasi pekerjaan / job specification.
  27. Pengembangan dan evaluasi karyawan / Development and evaluation.  Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi.  Pelatihan ini bertujuan untuk memperbaiki penguasaan berbagai ketrampilan dan tehnik pelaksanaan kerja tertentu, terinci dan rutin dan Pengembangan bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, sikap dan kepribadian.
  28. Mempertahankan angkatan kerja yang efektif.  Pemeliharaan SDM dimaksudkan sebagai suatu kegiatan manajemen untuk mempertahankan stamina SDM dalam melakukan pekerjaan dalam perusahaan. Dengan demikian yang bersangkutan tidak mengalami gangguan selama melakukan tugas yang diberikan kepadanya.  Faktor yang mendorong perlunya perusahaan melakukan pemeliharaan sumber daya manusia adalah : a. Sumber daya manusia merupakan modal utama perusahaan yang apabila tidak dipelihara dapat, menimbulkan kerugian bagi perusahaan b. Sumber daya manusia adalah manusia yang biasa yang mempunyai kelebihan, keterbatasan, emosi dari perasaan yang mudah berubah dengan berubah-ubahnya lingkungan sekitar. Sumber daya manusia yang kurang mendapat perhatian dan pemeliharaan perusahaan akan menimbulkan keresahan, turunnya semangat dan kegairahan kerja, merosotnya loyalitas dan prestasi yang bersangkutan.
  29. Kegiatan pemeliharaan terhadap SDM yang dilakukan perusahaan melakukan sasaran utama, yaitu tetap bertahannya SDM dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. SDM akan terdorong tetap bekerja memberikan tenaganya, kemampuannya, pikirannya dan waktunya bagi perusahaan. Kegiatan pemeliharaan sumber daya manusia secara rinci untuk : 1. Meningkatkan loyalitas SDM terhadap perusahaan. 2. Meningkatkan motivasi dan disiplin kerja. 3. Meningkatkan semangat dan kegairahan kerja. 4. Meningkatkan rasa aman, bangga dan ketenangan jiwa SDM dalam melakukan pekerjaan. 5. Meningkatkan kinerja SDM. 6. Menurunkan tingkat kemangkiran SDM. 7. Menurunkan tingkat turn over SDM. 8. Menciptakan suasana hubungan kerja yang harmonis dan kebersamaan. Pemeliharaan SDM
  30. Penyusunan program kerja ini harus didasarkan pada kondisi nyata yang terdapat dalam perusahaan dan kemungkinan masa datang yang akan dihadapi. Pada dasarnys pemeliharaan dapat dilakukan perusahaan dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu : 1. Pemeliharaan SDM yang bersifat ekonomis 2. Pemeliharaan SDM yang bersifat penyediaan fasilitas 3. Pemeliharaan SDM yang berupa pemberian pelayanan PEMELIHARAAN SDM
  31.  Kemampuan beradapatasi merupakan hal yang dibutuhkan oleh Sumber Daya Manusia (SDM) saat ini. Perubahan yang disebabkan oleh digitalisasi pada dunia bisnis mendorong SDM untuk terus berubah. Bahkan, pekerjaan yang dianggap penting bisa hilang dalam tiga tahun ke depan. Oleh karena itu, kemampuan berkomunikasi, beradaptasi, dan bekerja dalam tim merupakan komponen penting yang dibutuhkan SDM selain kecerdasan intelektual. Ketiga komponen penting itulah yang harus dimiliki oleh SDM saat ini dan di masa depan.  Selain mementingkan aspek kemampuan berdapatasi dan bekerja sama untuk bersaing dalam kompetisi pasar tenaga kerja, Konsultan Senior Korn Ferry Indonesia Yanuar Kurniawan (Alumni Accounting-IUP 2006) menyampaikan konsep personal branding sebagai alat untuk memenangi persaingan tersebut. "Personal branding adalah bagaimana membuat diri kalian unik dan berbeda dari yang lain, bukan saja menjadi yang terbaik maupun terpintar." ujar Yanuar. Melakukan branding pada diri sendiri merupakan suatu hal yang membutuhkan proses.
  32. Tantangan SDM Masa Depan  Menurut Eddy, industri dalam negeri saat ini diarahkan kepada empat hal di antaranya meningkatkan volume data, daya komputasi, konektivitas dan analitis dan bisnis intelijen.  Pengembangan SDM sebaiknya mengacu ke arah yang sama, meningkatkan pendidikan vokasi high skill. Landasan utama Industri 4.0 tersedianya infrastruktur teknologi informasi yang maju.  Pendidikan vokasi adalah pendidikan tinggi yang menunjang pada penguasaan keahlian terapan tertentu, meliputi program pendidikan Diploma  Pada masa lalu mempelajari bahasa asing penting untuk menghadapi tantangan globalisasi, di era sekarang mendorong kita untuk mempelajari bahasa komputer atau coding untuk menciptakan program dan desain infrastruktur AI.  Pada masa lalu mempelajari bahasa asing penting untuk menghadapi tantangan globalisasi, di era sekarang mendorong kita untuk mempelajari bahasa komputer atau coding untuk menciptakan program dan desain infrastruktur AI.
  33. Tantangan SDM Masa Depan Untuk menyiapkan SDM, disusun road map penciptaan SDM unggul melalui perguruan tinggi.  Pertama, peningkatan kompetensi SDM melalui program-program pendidikan secara merata. Memasukkan kurikulum information and communication technology (ICT) dalam sistem pendidikan formal di perguruan tinggi, program link and match (sesuai) antara perguruan tinggi dengan industri.  Kedua, menyinergikan peran perguruan tinggi dengan kementerian pendidikan dan kebudayaan, kementerian tenaga kerja dan lembaga instansi terkait.  Ketiga, penyiapan anggaran pendidikan yang signifikan guna membangun sarana dan prasarana pendidikan yang mendukung kesiapan menghadapi Industri 4.0, memberikan insentif pendidikan seperti beasiswa, riset-riset dan pelatihan vokasi.  Kempat, mendukung pembangunan startup (mengawali) yang berbasis peningkatan SDM, seperti aplikasi ruang guru dan yang sejenisnya.
  34.  Era globalisasi memberikan arah bagaimana suatu bangsa dituntut untuk memiliki keunggulan baik keunggulan komparatif maupun keunggulan kompetitif yang harus bermuara pada terwujudnya kekuatan daya saing bangsa.  Ketidaksiapan menghadapi persaingan global yang bercirikan kompetisi dalam kualitas tersebut dapat mengakibatkan turunnya kepecayaan diri sebagai bangsa, suatu kondisi yang tentu munculnya harus dihindari.  Globalisasi dapat berpengaruh terhadap budaya bangsa yang berpotensi melunturkan karakter dan jati diri bangsa, sehingga terjadi pengasingan nilai-nilai tradisi, hal tersebut bila tidak disikapi dengan cermat akan menciptakan ketergantungan pada pihak asing, tidak hanya dalam modal dan investasi tapi juga dalam sumberdaya manusia, iptek, tata nilai bahkan kompetisi dengan para ahli asing dan lulusan luar negeri dalam pasar kerja lokal juga menjadi tantangan yang harus dihadapi(Anonim,2004)).
  35. Kompetensi global  Untuk mewujudkan kekuatan daya saing bangsa yang berporos pada kualitas sumberdaya manusia harus senantiasa diupayakan pencapaianya dan terus digemakan guna menghadapi tantangan dan persaingan para era global dengan kondisi sebagaimana disebutkan diatas.  Dalam ungkapan lain dari Gardner (2007) bahwa arus kuat globalisasi saat ini ditandai setidaknya oleh empat kecenderungan utama yaitu: 1. Pergerakan modal dan instrument pasar lain diseantero dunia, dalam jumlah sangat besar dengan perputaran yang cepat setiap harinya. 2. Pergerakan manusia melintasi batas-batas negara, dengan lebih dari 100 juta imigran tersebar di berbagai belahan dunia pada saat yang sama. 3. Pergerakan informasi melalui cyberspace dalam kuantitas bermegamega bytes dengan beragam tingkat keterandalan tersedia bagi siapa saja yang memiliki akses internet. 4. Pergerakan budaya popular yang menembus batas-batas negara dan budaya sehingga diseantero dunia pada selera remaja yang semakin hari semakin sama
  36. Agenda • Introduction • Intellectual capital (human capital, Struktural capital, Customer capital, Busnis model) • Organizational performance • Strategic intellectual capital development • Key Concept #1: Intellectual Capital • Key Concept #2: Strategic Focus of HRD • Conclusion
  37. Total Capital Intellectual Capital Financial Capital Human Capital Structural Capital Customer Capital Structure of Intellectual Capital
  38. Skandia (2009) Concept of Intellectual Capital Market Value Financial Capital value of all physical and monetary assets Intellectual Capital Human Capital ‘thinking’ • competence (knowledge and skills) • attitude (motivation, behaviour, conduct/melakukan) • intellectual agility (innovation, imitation, adaptation) Structural Capital ‘non-thinking’ Customer (Relationship) Capital customers, suppliers, shareholders, alliance partners, other stakeholders Organisational Capital • infrastructure (prasarana) • processes • culture Innovation Capital renewal and development value Process Capital Intellectual Property Intangible Assets Developed by Leif Edvinsson
  39. Adam and Oleksak (2015) Concept of Intellectual Capital Market Value Intellectual Capital Financial Capital Human Capital Structural Capital Relationship Capital Business Model Management Employees Processes Intellectual Property Customers Brand Network
  40. Current Concept of Intellectual Capital Market Value Intellectual Capital Financial Capital Human Capital Structural Capital Relationship Capital Spiritual Capital Management Employees Processes Intellectual Property Customers Brand Network Business Model
  41. HUMAN CAPITAL • Employees • Business problem • Not owned by organization.
  42. STRUCTURAL CAPITAL • Process • R&D • Copyrights • Best Practices • Patents • Trademarks • Information Systems
  43. CUSTOMER CAPITAL • Strengths & Loyalty of customer relations. • Customer retention. • Reputation. • Distribution channels. • Customer satisfaction.
  44. Komponen Intellectual Capital (Sarwono dan Kadir, 2003) 1. Human Capital • Human capital merupakan lifeblood dalam intellectual capital. Disinilah sumber innovation dan improvement, tetapi merupakan komponen yang sulit untuk diukur. • Human capital juga merupakan tempat bersumbernya pengetahuan yang sangat berguna, keterampilan dan kompensasi dalam suatu organisasi atau perusahaan. • Human capital mencerminkan kemampuan kolektif perusahaan untuk menghasilkan solusi terbaik berdasarkan pengetahuan yang dimiliki oleh orang-orang yang ada dalam perusahaan tersebut. • Human Capital akan meningkat jika perusahaan mampu menggunakan pengetahuan yang dimiliki oleh karyawannya. • Brinker (2000) memberikan beberapa karakteristik dasar yang dapat diukur dalam modal ini, yaitu training programs, credential, experience, competence, recruitment, mentoring, learning programs, individual potential and personality.
  45. Komponen Intellectual Capital (Sarwono dan Kadir, 2003) 2. Structural Capital atau Organization Capital • Structural capital merupakan kemampuan organisasi atau perusahaan dalam memenuhi proses rutinitas perusahaan dan strukturnya yang mendukung usaha karyawan untuk menghasilkan kinerja intelektual yang optimal serta kinerja bisnis secara keseluruhaan, misalnya: sistem operasional perusahaan, proses manufakturing, budaya organisasi, filosofi manajemen dan semua bentuk intellectual property yang dimiliki perusahaan. • Seorang individu dapat memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi, tetapi jika organisasi memiliki sistem dan prosedur yang buruk maka intellectual capital tidak dapat mencapai kinerja secara optimal dan potensi yang tidak dimanfaatkan secara maksimal. 3. Relational Capital atau Customer Capital
  46. Harapan konsumen Dapat dilihat beberapa dimensi yang mewakili kualitas : 1. Performance produk atau service 2. Estetika (aesthetic), tingkat keindahan penampilan 3. Kemampuan service (serviceability), mudah dirawat dan diperbaiki 4. Fitur (features), membedakan dengan produk lain yg sejenis 5. Keandalan (reliability), bekerja sesuai spesifikasinya 6. Keawetan (durability) 7. Kualitas kesesuaian (quality of conformance) 8. Kesesuaian dalam penggunaan (fitness of use)
  47. Klasifikasi Intellectual Capital IFAC (1998) dalam Ulum (2009; 29) mengklasifikasikan intellectual capital dalam tiga kategori, yaitu: organizational capital, relational capital, dan human capital. Organizational capital meliputi intellectual property dan infrastructure assets.
  48. PRODUKTIFITAS & VALUE ADDED INPUT PROSES TRANSPORMASI OUTPUT PRODUKTIF = Output / Input IPTEK Value Added
  49. Human Capital  Human capital, sebagai salah satu komponen utama dari intellectual capital (intangible asset) yang dimiliki oleh perusahaan.  Human Capital Management (HCM), merupakan upaya untuk mengelola dan mengembangkan kemampuan manusia untuk mencapai tingkat signifikan yang lebih tinggi secara kinerjanya ( Chatzkel, 2008)  Human Capital Management, menciptakan nilai melalui orang dan merupakan filosofi pembangunan manusia (Kearn, 2009)  Human capital penting karena merupakan sumber inovasi dan pembaharuan strategi yang dapat diperoleh dari brainstorming melalui riset laboratorium, impian manajemen, process reengineering, dan perbaikan atau pengembangan ketrampilan pekerja.  Human capital memberikan nilai tambah dalam perusahaan setiap hari, melalui motivasi, komitmen, kompetensi serta efektivitas kerja tim. Nilai tambah yang dapat dikontribusikan oleh pekerja berupa: pengembangan kompetensi yang dimiliki oleh perusahaan, pemindahan pengetahuan dari pekerja ke perusahaan serta perubahan budaya manajemen (Mayo, 2000)
  50. Human Capital  Human capital, adalah pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan seseorang yang dapat digunakan untuk menghasilkan layanan profesional.  Human capital mencerminkan kemampuan kolektif perusahaan untuk menghasilkan solusi terbaik berdasarkan pengetahuan yang dimiliki oleh orang- orang yang ada dalam perusahaan tersebut.  Pengembangan human capital ini antara lain dapat dilakukan melalui ; • Internalisasi Corporate Culture • Memastikan pelaksanaan Good Corporate Governance • Mengembangkan SDM profesional sebagai human capital yang produktif dan prudent • Menciptakan pemimpin/leader sebagai role model & people manager • Menegakkan dan meningkatkan kepatuhan hukum
  51. Human Capital • Konsep Human Capital Management (HCM) menjawab pemikiran bagaimana seseorang mempunyai kompetensi sesuai dengan jabatan/posisi kerjanya dengan menempatkan insan pekerja yang bertalenta tinggi untuk menempati jabatan/posisi yang cocok dengan talenta mereka. Teori ini menganggap bahwa profit bisnis berkembang dan berkelanjutan ketika perusahaan mampu menghasilkan barang dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan dengan lebih baik ketimbang yang ditawarkan para pesaingnya. • Pendekatan HCM sebagai suatu sistem dirancang untuk menciptakan keunggulan kompetitif yang -bersinambung melalui pengembangan karyawan. Tidak semua peran penting dalam suatu perusahaan memiliki derajat yang sama dalam menciptakan kepuasan pelanggan dan pemegang saham. Namun yang terpenting ketika menempatkan peran kinerja karyawan terhadap perusahaan maka mereka harus memiliki kemampuan terbaiknya dalam memenuhi kebutuhan pelanggan ketimbang karyawan di perusahaan pesaingnya
  52. Human Capital  Human capital management menjadi sangat penting karena merupakan sumber inovasi dan pembaruan. Terdapat dua hal yang mendukung kontribusi investasi HCM ke dalam perusahaan, yaitu : a. Karyawan dengan human capital yang tinggi lebih memungkinkan untuk memberikan layanan yang konsisten dan berkualitas tinggi, sehingga perusahaan dapat mempertahankan pelanggan atau menarik pelanggan baru; b. Pelanggan potensial dapat mempergunakan kualitas human capital dari karyawan perusahaan sebagai alat penyaring untuk memilih layanan yang mereka sediakan.  Dave Ulrich (1997), peran Human Capital Management dalam membangun organisasi yang kuat, yaitu : a. Management of Strategic human resources, strategi ini membahas tentang proses masa depan b. Management of Transformation and Change, kegiatan utamanya adalah membawa organisasi kearah yang lebih produktif dengan tingkat keuntungan yang tumbuh secara berkesinambungan c. Management of Firm Infrastructure, kegiatan pokoknya adalah melakukan suatu rekayasa ulang untuk menuju ke arah perbaikan organisasi d. Management of Employee Contribution, merupakan suatu usaha untuk meningkatkan loyalitas kemampuan karyawan.
  53. Human Capital  Strategi HCM dapat dikembangkan dengan mempergunakan data yang diberikan oleh pengukuran dan pelaporan HCM.  Strategi HCM hanya dapat dipelajari dalam konteks perusahaan berbadan hukum dan strategi bisnis  Pendekatan yang digunakan HCM meliputi : a. Menempatkan modal manusia sebagai aset dan pemeran pokok yang unggul dalam menciptakan kinerja bisnis maksimum; b. Cara perhitungan dan pengelolaan modal manusia sama seperti yang dilakukan dalam pengelolaan modal finansial; c. Manajer perusahaan mampu belajar dari pengalamannya untuk membuat keputusan-keputusan yang lebih baik secara progresiv  HCM adalah ditekankan pada pengembangan potensi karyawan dan staf manajemen. Karena itu maka ukuran-ukuran kinerja menjadi hal yang sangat penting  Pengembangan HCM adalah tujuan fundamentalnya, yaitu untuk mencapai satu pemahaman yang lebih baik dalam memutuskan sesuatu hal yang harus dilaksanakan.  HCM digunakan untuk mencapai tujuan yaitu memperhatikan bagaimana bisnis ditingkatkan dan pengaruhnya terhadap kinerja.
  54. Customer Capital  Customer capital atau modal pelaggan adalah hubungan organisasi dengan orang-orang yang berbisnis dengan organisasi tersebut. Saint Onge memberi definisi customer capital sebagai kedalaman (penetrasi), kelebaran (cakupan), dan keterkaitan (loyalty) dari perusahaan.  Edvinsson (Stewart, 1997), customer capital adalah kecenderungan pelanggan suatu perusahaan untuk tetap melakukan bisnis dengan perusahaan tersebut  Customer capital seringkali diukur atau dihitung karena merupakan sumber pendanaan dibandingkan dengan human capital maupun structure capital, misalnya merek, merupakan contoh costumer capital yang memiliki metode penilaian yang mudah. Metode ini dilakukan dengan cara menghitung premi yang mau dibayarkan pelanggan untuk suatu merek produk tertentu dibandingkan dengan merek produk lainya, kemudian dengan menggunakan biaya modal dan tingkat balas jasa atas modal modal untuk menghitung nilai asset (reputasi merek) yang menciptakan premi tersebut (Sugeng, 2002)
  55. Customer Capital  Customer capital muncul dalam bentuk proses belajar, akses, dan kepercayaan. Ketika sebuah perusahaan atau seseorang akan memutuskan membeli dari suatu perusahaan, maka keputusan didasarkan pada kualitas hubungan mereka, harga, dan spesifikasi teknis. Semakin baik hubungannya, semakin besar peluang rencana pembelian akan terjadi, dan hal ini berarti semakin besar peluang rencana pembelian akan terjadi, dan hal ini berarti semakin besar peluang perusahaan belajar dengan dan dari pelanggan serta pemasoknya. Pengetahuan yang dimiliki bersama adalah bentuk tertinggi customer capital  Setiap perusahaan dengan pelanggan pasti memiliki modal pelangan seperti yang didefinisikan Hubert Saint-Onge sebagai nilai perusahaan, hubungan perusahaan yang terus menerus dengan orang-orang atau organisasi tempat mereka menjual produknya.  Tiga kategori aset intelektual: human capital, structure capital, dan customer capital, maka customer capital merupakan aset yang paling bernilai. Jejak mereka dalam laporan keuangan lebih mudah ditelusuri dibandingkan dengan yang ditinggalkan orang, system, atau kemampuan. Walaupun banyak system laporan keuangan perusahaan yang tidak dirancang untuk melakukan hal tersebut, sangatlah mudah mencari indicator customer capital, seperti pangsa pasar, tingkat retensi, dan hilangnya pelanggan, dan laba per pelanggan
  56. Customer Capital  Customer capital memang bernilai sangat tinggi, namun nilainya sungguh mengejutkan  Perusahaan Ford menemukan bahwa untuk setiap kenaikan prosentase pelanggan, dengan tidak mempedulikan berapa pemilikk mobil Ford membeli lagi mobil tersebut dilain waktu, perusahaan akan mendapatkan keuntungan sebesar $100 juta setahun.  Memperoleh tingkat laba customer capital membutuhkan lebih dari sekedar pengakuan bahwa hubungan dengan pelanggan adalah aset, bukan hanya peristiwa, juga dituntut pemahaman dinamika manajemen aset tersebut.  Dalam abad informasi ini, customer capital tidak dapat ditangkap hanya dengan arus barang dan jasa dari penjual ke pembeli, tetapi dengan menangkap gelombang arus informasi dan pengetahuan di antara mereka.  Dengan pengetahuan sebagai kemponen nilai transaksi ekonomi terpenting, yaitu pengetahuan mengenai apa yang kita perdagangkan, pengetahuan menjadi unsur utama customer capital
  57. Customer Capital  Customer capital memang bernilai sangat tinggi, namun nilainya sungguh mengejutkan. Perusahaan Ford menemukan bahwa untuk setiap kenaikan prosentase pelanggan, dengan tidak mempedulikan berapa pemilikk mobil Ford membeli lagi mobil tersebut dilain waktu, perusahaan akan mendapatkan keuntungan sebesar $100 juta setahun. Memperoleh tingkat laba customer capital membutuhkan lebih dari sekedar pengakuan bahwa hubungan dengan pelanggan adalah aset, bukan hanya peristiwa, juga dituntut pemahaman dinamika manajemen aset tersebut  Dalam abad informasi ini, customer capital tidak dapat ditangkap hanya dengan arus barang dan jasa dari penjual ke pembeli, tetapi dengan menangkap gelombang arus informasi dan pengetahuan di antara mereka. Dengan pengetahuan sebagai kemponen nilai transaksi ekonomi terpenting, yaitu pengetahuan mengenai apa yang kita perdagangkan, pengetahuan menjadi unsur utama customer capital
  58. Customer Capital  Intellectual capital tidak diciptakan dari suatu persatuan human capital, structure capital, dan customer capital, namun dari interaksi antara ketiga modal tersebut.  Structural capital dalam bentuk database, jaringan computer, hak paten, dan manajemen yang baik dapat meningkatkan bakat seorang ahli teknik (human capital), sedangkan perangkat yang buruk dan birokrasi dapat menghancurkannya, seberapa pun loyalitas pelanggan terhadap merek suatu perusahaan  Ketika human capital, dalam bentuk ahli teknik dan teknologi canggih, tidak berinteraksi dengan human capital, hasilnya tidak berguna.  Intellectual capital tidak berguna kalau tidak bergerak. Tidak ada gunanya memiliki seseorang yang sangat bijak, namun duduk sendiri di sebuah ruangan
  59. Aminullah Assagaf
Anzeige