Dokumen tersebut membahas sejarah Provinsi Lampung dan peradaban kuno di daerah Sekala Brak, Lampung. Terdapat bukti bahwa Lampung memiliki peradaban tinggi sejak abad ke-4 Masehi melalui alat musik tradisional Gamolan yang kemudian mempengaruhi perkembangan gamelan di Jawa. Dokumen ini juga menjelaskan bahwa kemungkinan peradaban kuno Atlantis yang digambarkan Plato berada di wilayah Nusantara barat seperti
Provinsi lampung merupakan provinsi yang terletak paling selatan pulau sumatera
1. Provinsi Lampung merupakan provinsi yang terletak paling selatan Pulau
Sumatera, dengan luas Daerah Lampung memiliki luas areal daratan sebesar
33.018 km2 atau 6,91% dari luas Pulau Sumatera. Provinsi Lampung yang
disebelah utara berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu
sebelah selatan dengan Selat Sunda sebelah timur berbatasan dengan Laut Jawa
sebelah barat dengan Samudera Indonesia merupakan wilayah yang sangat
strategis. Melihat posisi tersebut Provinsi Lampung merupakan pintu gerbang Pulau
Sumatera ke Pulau Jawa dan khususnya ke Ibukota DKI Jakarta.1 Masyarakat
Lampung sangat beragam, sehingga menghasilkan kebudayaan akulturasi mulai
dari kebudayaan megalitikum, Animisme, Hindu, Budha, Islam, India, Cina, Melayu,
Portugis, Inggris, hingga Belanda.
Sebelum Abad VII Masehi bumi Skala Berak yang terletak disepanjang kaki
Gunung Pesagi Kabupaten Lampung Barat Propinsi Lampung Dimana pada saat itu
kondisi wilayah Skala Berak ini merupakan bumi, tanah tak bertuan yang terdiri dari
hutan rimba dengan pohon-pohon misteri. konon cerita didalam hutan tersebut
sudah terdapat penghuni yaitu sekelompok orang-orang yang menamai dirinya
kelompok Tumi yang menganut agama animisme.
Kemudian kelompok Tumi kalah oleh kelompok Skala Brak. Dengan
kekalahan ini Buay Tumi kemudian dapat dipengaruhi empat orang pembawa Islam
yang berasal dari Aceh Peureulak Samudera Pasai yang datang ke sana pada abad
ke XIV.2 Mereka adalah Umpu Bejalan di Way, Umpu Nyerupa, Umpu Pernong dan
Umpu Belunguh. Keempat Umpu inilah yang merupakan cikal bakal Paksi Pak
1 Ikhwan,M et al. Wujud,Arti dan Fungsi Puncak-puncak Kebudayaan Lama dan Asli Bagi
Masyarakat Lampung. Depdikbud Lampung,1996. 11.
2 M. Harya Ramdhoni Julizarsyah, M.A (Suttan Pangeran Indrapati Cakranegara VII)
Lampung Barat Dalam Lintasan Sejarah: Paradigma Baru Membangun Pariwisata di Kabupaten
Lampung Barat. Makalah seminar disampaikan pada Musyawarah IKM Lampung Barat di Gedung
Balai Pamungkas Yoyakarta, 20 des 2009.
2. Sekala Brak yang merupakan asal usul sebagian besar orang Lampung baik yang
beradat Saibatin Maupun Pepadun.3 Dari dataran Sekala Brak inilah bangsa
Lampung menyebar ke setiap penjuru dengan mengikuti aliran Way atau sungai-sungai
yaitu Way Komering, Way Kanan, Way Semangka, Way Seputih, Way
Sekampung dan Way Tulang Bawang beserta anak sungainya, sehingga meliputi
dataran Lampung dan Palembang serta Pantai Banten.
Sekala Brak memiliki makna yang dalam dan sangat penting bagi bangsa
Lampung. Ia melambangkan peradaban, kebudayaan dan eksistensi Lampung itu
sendiri. Kemasyuran kerajaan Sekala Brak didapat dari cerita turun temurun yang
disebut warahan, warisan kebudayaan, adat istiadat, keahlian serta benda dan situs
misalnya tambo dan dalung seperti yang terdapat di Kenali, Batu Brak, Kembahang
dan Sukau. Kata Lampung sendiri berawal dari kata "Anjak Lambung" yang berarti
berasal dari ketinggian.
Di Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak ini terdapat kelompok atau golongan
masyarakat istana dan masyarakat biasa atau rakyat yang mempunyai sedikit
perbedaan dalam cara menjalankan kehidupan mereka. Misalnya kelompok
masyarakat istana gaya hidupnya lebih mapan daripada kelompok masyarakat
biasa, baik dari segi pendidikan maupun kebudayaannya. Ditempat ini tumbuh dan
berkembang dikalangan rakyat biasa berupa alat musik Gamolan Pekhing .
Salah satu bukti kebesaran tinggalan masa lampau bahwa Bumi Lampung sejak dulu
telah mempunyai peradaban yang sangat tinggi. Gamolan Lampung diperkirakan dibuat pada
abad ke 4 M dan mengalami perkambangnnya pada abad 5 M. Gamolan yang termasuk
keluarga xilophone bahkan di ekspor dari Asia Tenggara Sampai Afrika.4
Gamolan Boleh jadi merupakan awal dari gamelan seluruh dunia. Hal itu diungkapkan
oleh Prof. Margaret J Kartomi dalam bukunya “Musical Instruments Of Indonesia”, 1985.31;
ia mengatakan bahwa: gamelan sekarang ini di Jawa adalah seperangkat alat musik, alat
musik yang seperangkat tersebut merujuk kenama sebuah alat tunggal pada zaman dahulu.
Dari hepotesa Margaret J Kartomi tersebut, di Jawa tidak ditemukan alat musik tunggal yang
bernama gamelan. Ternyata gamelan atau gamolan yang satu buah tersebut ditemukan di
Lampung Barat. Alat
3 Haidar Hadi,H.S, Hasil Pra Temu Paksi Pak Sekala Brak,Laporan Hasil Pertemuan yang di
Hadiri Oleh Seluruh Kepaksian Sekala Brak di Liwa Lampung Baratpada tanggal 22-23 Agustus
2001. 1.
4 Karl-Edmund Prier sj, Sejarah Musik Jilid I, Yogyakarta, PML 2008, 75.
3. musik gamolan Lampung Barat5 sama dengan alat musik yang ada pada relief candi di
Borobudur.6
Walaupun alat musik gamolan Lampung Barat terdiri dari satu buah alat musik, namun
alat musik tersebut telah memiliki enam nada (1 2 3 5 6 7). Ternyata alat musik yang benar-benar
satu buah alat musik (tidak bertangganada) tersebut terdapat di daerah Way Kanan.
Masyarakat Way Kanan menyebutnya dengan istilah pegamolan.7 Alat musik pegamolan
terdiri dari kendang dan tawak-tawak. Kendang adalah simbol musik India, sedangkan tawa-tawa
adalah simbol musik China. Jadi daerah Way Kanan bisa jadi tempat pertemuan
kebudayaan besar antara India dan China pada masa lampau. Gamolan Lampung Barat dan
Pegamolan Way Kanan sama-sama berasal dari kata Begamol yang berarti berkumpul. (Abu
Hasan, 2011).
Jadi, hepotesa Margaret J Kartomi itu bisa dibuktikan kebenarannya dengan ditemukan
alat musik tunggal baik yang ada di Lampung Barat dan Way Kanan. Sehingga Margaret J
Kartomi berkesimpulan bahwa: “Jadi, alat musik Lampung ini (gamolan) boleh jadi
merupakan salah satu alat musik yang bertahan hidup dari penyebaran alat musik
berlempeng yang berasal dari periode Hindu yang disebut ‘gamelan” 8.
Dengan bukti alat musik gamolan tersebut, maka masyarakat Lampung lah yang turut
membangun Candi Borobudur yang merupakan keajaiban dunia. Karena hal itu bisa terjadi
karena memang secara antropologi (kebudayaan) gamolan ada di Lampung, akan tetapi
secara arkeologi gamolan terpahat di Candi Borobudur pada Abad ke-8 M.
Apa yang harus kita perbuat, bagaimana kita bersikap sebagai bangsa yang mewarisi nilai-nilai
luhur.
Upaya yang kami tawarkan dan rencanakan adalah mengikuti pameran dan pergelaran
gamolan di festival tong-tong di Belanda pada bulan Mei sampai Juni 2013.
Sejak tahun 80-an beberapa seniman-seniman terdahulu telah mencoba menawarkan gagasan-gagasan
yang dalam kiprahnya di dunia kesenian musik tradisi Lampung, tari, sastra tutur,
dll. Sampai sekarang semangat menggeliat kesenian tetap terjaga walaupun proses
kehidupannya masih terasa tersendat-sendat, seringnya peristiwa kesenian diadakan namun
kwalitas masih di bawah rata-rata dan sangat memprihatinkan.
Dari waktu kewaktu, dari generasi kegenerasi, terus berjalan silih berganti, generasi muda
kesenian Lampung tampak gigih mengolah dan menampakkan perjuangannya dengan
melahirkan karya-karya yang merebak mengharumkan kesenian Lampung dikancah Lokal,
Nasional dan Internasional.
Propinsi Lampung turut menorehkan catatan dalam kancah kesenian Nasional. Walaupun ada
beberapa seniman asal Propinsi Lampung ; namun, selain itu Propinsi Lampung masih
tampak tertatih-tatih perkembangannya, sedangkan khasanah kesenian tradisi Lampung
masih perlu terus diangkat sebagai kekuatan lokal yang kelak dapat diperhitungkan ditingkat
Nasinonal.
5 Artefak gamolan Lampung Barat lihat pada halaman judul sebelah kiri atas.
6 Relief gamolan Lampung bisa dilihat pada halaman sampul di bagian kanan atas.
7 Tawa-tawa dan kendang bisa dilahat pada halaman judul bagian bawah
8 Margaret J. Kartomi, Musical Instruments of Indonesia, (Melbourne: Indonesian Arts Sosiety
Association With The Department of Music Monash University, 1985), 31.
4. Daerah Lampung terdiri dari 15 Kabupaten/Kota sebagai jendela kebudayan Lampung sangat
potensial dalam pembangunan Nusantara dengan letak geografis yang strategis, tanah yang
subur dan kesejukan iklim tropis. Sejak abad ke-5 M Propinsi Lampung terus berhubungan
dengan negara-negara di Dunia di bagian Benua dalam mengembangkan hasil perikanan dan
pertanian, pertembangan, industri dan perdagangan juga seni dan budaya.
Sementara proses kreatif komunitas kesenian Lampung yang berlangsung dilingkungan
pelajar, mahasiswa, praktisi, umum masih sangat memerlukan perhatian. Informasi,
dukungan dan peningkatan wawasan secara serius dan berkesinambungan terutama terhadap
kegiatan-kegiatan studi, Lomba, festival, pergelaran, seminar, pelatihan, produksi dan
pendokumentasian seni tradisi Lampung harus tetap berjalan.
Potensi yang dikandung di bumi pertiwi Propinsi Lampung cukup besar. Penanganan
yang sekecil apapun untuk kemajuan suatu daerah harus didukung oleh segenap anak bangsa.
Ketidakmampuan akan itu bisa menelantarkan masyarakat yang bermartabat menjadi tidak
bisa berbuat apa-apa.
Potensi tersebut bahwa baru-baru ini bumi Lampung kedatangan tamu asing 100 orang
dari Amerika. Mereka datang sebagai turis mancanegara sekaligus ingin melihat potensi
Lampung. Mereka datang mungkin karena ada isu yang sangat meresahkan dunia asing
bahwa keberadaan Benua Atlantis yang mempunyai peradaban yang tinggi dan awal dari
peradaban manusia itu justru menunjuk Sundaland, (Indonesia bagian barat hingga
semenanjung Malaysia dan Thailand). Maksudnya peradaban Nusantara Kuno bermula di
Sumatera bagian tengah dan ujung barat pulau Jawa. Dari abad ke-1 hingga ke-4, daerah yang
dihuni meliputi : Jambi (Kerajaan Melayu Tua) Lampung (Kerajaan Sekala Brak
Kuno/Kenali) Yang wilayahnya sampai Pugung Raharjo Lampung Timur, dan Jawa Barat
(Kerajaan Salakanegara). Untuk mengetahui peradaban awal Nusantara, kemungkinan besar
dapat diketahui melalui analisis keterkaitan tiga kerajaan tersebut.
Para orang asing itu mungkin ingin juga menyesuaikan dengan pernyataan santos yang
meyakini bahwa Benua Atlantis yang pernah digambarkan Plato sebagai sebuah negara
makmur dengan kekayaan emas, batuan mulia, dengan kerajaan berukuran benua yang
menguasai pelayaran, perdagangan, ilmu metalurgi, memiliki jaringan irigasi, dengan
kehidupan berkesenian, tarian, teater, musik dan olahraga. (Aprilia Vidia, S. 2010:121).
Salah satu bukti kebesaran tinggalan masa lampau tersebut, bahwa Bumi Lampung
sejak dulu telah mempunyai peradaban yang sangat tinggi. Sebutan Lampung itu sendiri
berasal dari kata Selopun. Yakni selo diartikan duduk bersila dan Pun bermakna Yang
dimuliakan. 9 Hampir bisa dipastikan bahwa keberadaan Kerajaan Sekala Brak Kuno yang
bercorak India-Hindu berdiri pada abad ke-1 M dan Kerajaan Kenali yang bercorak China-
Budha abad-3 M yang ada di Lampung, telah menancapkan pengaruhnya keseluruh dunia.10
Gamolan Lampung diperkirakan dibuat pada abad ke 4 M dan mengalami
perkambangnnya pada abad 5 M. Gamolan yang termasuk keluarga xilophone bahkan di
ekspor dari Asia Tenggara Sampai Afrika.11
Gamolan Boleh jadi merupakan awal dari gamelan seluruh dunia. Hal itu diungkapkan
oleh Prof. Margaret J Kartomi dalam bukunya “Musical Instruments Of Indonesia”, 1985.31;
ia mengatakan bahwa: gamelan sekarang ini di Jawa adalah seperangkat alat musik, alat
musik yang seperangkat tersebut merujuk kenama sebuah alat tunggal pada zaman dahulu.
Dari hepotesa Margaret J Kartomi tersebut, di Jawa tidak ditemukan alat musik tunggal yang
9 Henry Susanto, “ Siger-Rorojongrang, Mungkinkah” Harian Radar Lampung, 2011, 9.
10 Hasyimkan, “ Gamolan: Instrumen Musik Tradisional Lampung; Bentuk Fungsi dan
Perkembangannya”, (Tesis sebagai syarat untuk mencapai derajat sarjana S2 pada program studi Pengkajian
Seni Pertunjukan dan Seni Rupa, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 2011), 29.
11 Karl-Edmund Prier sj, Sejarah Musik Jilid I, Yogyakarta, PML 2008, 75.
5. bernama gamelan. Ternyata gamelan atau gamolan yang satu buah tersebut ditemukan di
Lampung Barat. Alat musik gamolan Lampung
II. DASAR
PEMIKIRAN
Potensi yang dikandung di bumi pertiwi Propinsi
Lampung cukup besar. Penanganan yang sekecil apapun untuk
kemajuan suatu daerah harus didukung oleh segenap anak
bangsa. Ketidakmampuan akan itu bisa menelantarkan
masyarakat yang bermartabat menjadi tidak bisa berbuat apa-apa.
Potensi tersebut bahwa baru-baru ini bumi Lampung
kedatangan tamu asing 100 orang dari Amerika. Mereka datang
sebagai turis mancanegara sekaligus ingin melihat potensi
Lampung. Mereka datang mungkin karena ada isu yang sangat
meresahkan dunia asing bahwa keberadaan Benua Atlantis yang
mempunyai peradaban yang tinggi dan awal dari peradaban
manusia itu justru menunjuk Sundaland, (Indonesia bagian
barat hingga semenanjung Malaysia dan Thailand). Maksudnya
peradaban Nusantara Kuno bermula di Sumatera bagian tengah
dan ujung barat pulau Jawa. Dari abad ke-1 hingga ke-4, daerah
yang dihuni meliputi : Jambi (Kerajaan Melayu Tua) Lampung
(Kerajaan Sekala Brak Kuno/Kenali) Yang wilayahnya sampai
Pugung Raharjo Lampung Timur, dan Jawa Barat (Kerajaan
Salakanegara). Untuk mengetahui peradaban awal Nusantara,
kemungkinan besar dapat diketahui melalui analisis keterkaitan
tiga kerajaan tersebut.
Para orang asing itu mungkin ingin juga menyesuaikan
dengan pernyataan santos yang meyakini bahwa Benua Atlantis
yang pernah digambarkan Plato sebagai sebuah negara makmur
dengan kekayaan emas, batuan mulia, dengan kerajaan
berukuran benua yang menguasai pelayaran, perdagangan, ilmu
metalurgi, memiliki jaringan irigasi, dengan kehidupan
berkesenian, tarian, teater, musik dan olahraga. (Aprilia Vidia,
S. 2010:121).
Salah satu bukti kebesaran tinggalan masa lampau
tersebut, bahwa Bumi Lampung sejak dulu telah mempunyai
peradaban yang sangat tinggi. Sebutan Lampung itu sendiri
berasal dari kata Selopun. Yakni selo diartikan duduk bersila
dan Pun bermakna Yang dimuliakan. 12 Hampir bisa dipastikan
bahwa keberadaan Kerajaan Sekala Brak Kuno yang bercorak
India-Hindu berdiri pada abad ke-1 M dan Kerajaan Kenali
yang bercorak China-Budha abad-3 M yang ada di Lampung,
telah menancapkan pengaruhnya keseluruh dunia.13
Gamolan Lampung diperkirakan dibuat pada abad ke 4 M
dan mengalami perkambangnnya pada abad 5 M. Gamolan
yang termasuk keluarga xilophone bahkan di ekspor dari Asia
12 Henry Susanto, “ Siger-Rorojongrang, Mungkinkah” Harian Radar Lampung, 2011, 9.
13 Hasyimkan, “ Gamolan: Instrumen Musik Tradisional Lampung; Bentuk Fungsi dan
Perkembangannya”, (Tesis sebagai syarat untuk mencapai derajat sarjana S2 pada program studi Pengkajian
Seni Pertunjukan dan Seni Rupa, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 2011), 29.
6. Tenggara Sampai Afrika.14
Gamolan Boleh jadi merupakan awal dari gamelan
seluruh dunia. Hal itu diungkapkan oleh Prof. Margaret J
Kartomi dalam bukunya “Musical Instruments Of Indonesia”,
1985.31; ia mengatakan bahwa: gamelan sekarang ini di Jawa
adalah seperangkat alat musik, alat musik yang seperangkat
tersebut merujuk kenama sebuah alat tunggal pada zaman
dahulu. Dari hepotesa Margaret J Kartomi tersebut, di Jawa
tidak ditemukan alat musik tunggal yang bernama gamelan.
Ternyata gamelan atau gamolan yang satu buah tersebut
ditemukan di Lampung Barat. Alat musik gamolan Lampung
Barat15 sama dengan alat musik yang ada pada relief candi di
Borobudur.16
Walaupun alat musik gamolan Lampung Barat terdiri dari
satu buah alat musik, namun alat musik tersebut telah memiliki
enam nada (1 2 3 5 6 7). Ternyata alat musik yang benar-benar
satu buah alat musik (tidak bertangganada) tersebut terdapat di
daerah Way Kanan. Masyarakat Way Kanan menyebutnya
dengan istilah pegamolan.17 Alat musik pegamolan terdiri dari
kendang dan tawak-tawak. Kendang adalah simbol musik India,
sedangkan tawa-tawa adalah simbol musik China. Jadi daerah
Way Kanan bisa jadi tempat pertemuan kebudayaan besar
antara India dan China pada masa lampau. Gamolan Lampung
Barat dan Pegamolan Way Kanan sama-sama berasal dari kata
gamel (Sangsekerta) yang artinya pukul dengan lembut,
kemudian oleh bangsa Lampung kata gamel (gamelan) diubah
menjadi gamol (gamolan) yang berarti berkumpul. (Abu Hasan,
2011).
Jadi, hepotesa Margaret J Kartomi itu bisa dibuktikan
kebenarannya dengan ditemukan alat musik tunggal baik yang
ada di Lampung Barat dan Way Kanan. Sehingga Margaret J
Kartomi berkesimpulan bahwa: “Jadi, alat musik Lampung ini
(gamolan) boleh jadi merupakan salah satu alat musik yang
bertahan hidup dari penyebaran alat musik berlempeng yang
berasal dari periode Hindu yang disebut ‘gamelan” 18.
Dengan bukti alat musik gamolan tersebut, maka
masyarakat Lampung lah yang turut membangun Candi
Borobudur yang merupakan keajaiban dunia. Karena hal itu
bisa terjadi karena memang secara antropologi (kebudayaan)
gamolan ada di Lampung, akan tetapi secara arkeologi gamolan
terpahat di Candi Borobudur pada Abad ke-8 M.
Dampak dari globalisasi dan modernisasi bisa
bermanfaat bisa juga membuat kita lupa akan rumah kita
sendiri. Beragam cara pandang melihat seni budaya Lampung
14 Karl-Edmund Prier sj, Sejarah Musik Jilid I, Yogyakarta, PML 2008, 75.
15 Artefak gamolan Lampung Barat lihat pada halaman judul sebelah kiri atas.
16 Relief gamolan Lampung bisa dilihat pada halaman sampul di bagian kanan atas.
17 Tawa-tawa dan kendang bisa dilahat pada halaman judul bagian bawah
18 Margaret J. Kartomi, Musical Instruments of Indonesia, (Melbourne: Indonesian Arts Sosiety
Association With The Department of Music Monash University, 1985), 31.
7. menimbulkan interpretasi dari berbagai kalangan, kesenian atau
seni budaya Lampung yang bermanfaat akan bersifat mendidik,
menghibur serta mendorong masyarakat untuk berfikir dan
merenung dan terus melakukan kegiatan serta
menginventarisasikan penanggulangan masa lampau kearah
yang lebih baik dan mendunia. Sedangkan bentuk kesenian
yang hanya dijajakan untuk mengarah kepada hal yang asal-asalan
tidak memiliki akar yang kuat akan mendulang ketidak
jelasan dalam landasan pijaknya.
Di zaman yang serba sulit sekarang, moral menjadi
benteng terakhir, keterpurukan ekonomi rakyat tidak benar
menjadi alasan bagi siapapun untuk tidak peduli terhadap
kesenian khususnya seni tradisi Lampung, tradisi bisnis ataupun
tendensi politikpun tidak dibenarkan menghambat kesenian
tradisi, dengan ungkapan lain, kekayaan atau kemiskinan bukan
alasan untuk mensyahkan bentuk-bentuk kesenian asal inovasi
tanpa sejarah yang jelas yang dapat membingungkan arah,
bentuk kesenian Lampung di masa datang.
Apa yang harus kita perbuat, bagaimana kita bersikap sebagai
bangsa yang mewarisi nilai-nilai luhur.
Upaya yang kami tawarkan dan rencanakan adalah kegiatan
Pergelaran dengan pembelian Gamolan.
III. POTENSI
KESENIAN
MEMBANGUN
PROPINSI
LAMPUNG
Sejak tahun 80-an beberapa seniman-seniman terdahulu telah
mencoba menawarkan gagasan-gagasan yang dalam
kiprahnya di dunia kesenian musik tradisi Lampung, tari,
sastra tutur, dll. Sampai sekarang semangat menggeliat
kesenian tetap terjaga walaupun proses kehidupannya masih
terasa tersendat-sendat, seringnya peristiwa kesenian
diadakan namun kwalitas masih di bawah rata-rata dan sangat
memprihatinkan.
Dari waktu kewaktu, dari generasi kegenerasi, terus berjalan
silih berganti, generasi muda kesenian Lampung tampak
gigih mengolah dan menampakkan perjuangannya dengan
melahirkan karya-karya yang merebak mengharumkan
kesenian Lampung dikancah Lokal, Nasional dan
Internasional.
Propinsi Lampung turut menorehkan catatan dalam kancah
kesenian Nasional. Walaupun ada beberapa seniman asal
Propinsi Lampung ; namun, selain itu Propinsi Lampung
masih tampak tertatih-tatih perkembangannya, sedangkan
khasanah kesenian tradisi Lampung masih perlu terus
diangkat sebagai kekuatan lokal yang kelak dapat
diperhitungkan ditingkat Nasinonal.
Way Kanan dan Lampung Barat, sebagai jendela kebudayan
8. Lampung sangat potensial dalam pembangunan Nusantara
dengan letak geografis yang strategis, tanah yang subur dan
kesejukan iklim tropis. Sejak abad ke-5 M Propinsi
Lampung terus berhubungan dengan negara-negara di Dunia
di bagian Benua dalam mengembangkan hasil perikanan dan
pertanian, pertembangan, industri dan perdagangan juga seni
dan budaya.
Sementara proses kreatif komunitas kesenian Lampung yang
berlangsung dilingkungan pelajar, mahasiswa, praktisi, umum
masih sangat memerlukan perhatian. Informasi, dukungan
dan peningkatan wawasan secara serius dan
berkesinambungan terutama terhadap kegiatan-kegiatan studi,
pergelaran, seminar, pelatihan, produksi dan
pendokumentasian seni tradisi lampung harus tetap berjalan.