SlideShare a Scribd company logo
1 of 49
KedelaiKedelai
Teknologi Penanganan Pascapanen
Tanaman Pangan
Dr.Ir.Emmy Darmawati
Sekolah Pascasarjana-TPP-IPB
PendahuluanPendahuluan
Kedelai merupakan sumber protein penting yang
lengkap, karbohidrat, serat, lemak sehat, dan sejumlah
vitamin dan mineral penting untuk kesehatan.
Ditinjau dari susunan asam-asam aminonya maka
protein kedelai mempunyai mutu yang mendekati mutu
protein hewani, yaitu mempunyai susunan asam amino
lengkap dan serasi
.
Komponen Basah Kering
Air (g) 20 7,5
Kalori (kal) 286 331
Protein (g) 30,2 34,9
Lemak (g) 15,6 18,1
Karbohidrat (g) 30,1 34,8
Kalsium (mg) 196 227
Fosfor (mg) 506 595
Besi (mg) 6,9 8
Vitamin A (IU) 95 110
Vitamin B (mg) 0,99 1,07
Komposisi Kimia Kedelai Basah dan Kering (100 g bahan)
Sumber: Sinartani (2008)
Kandungan dan Manfaat Kedelai untuk KesehatanKandungan dan Manfaat Kedelai untuk Kesehatan
Produk derivasiProduk derivasi
kedelaikedelai
Penggunaan dan kebutuhan kedelai di Indonesia (BPS 2012)
Produk Olahan Kedelai di
Indonesia
Cara Pengolahannya
Produksi VS Konsumsi Kedelai
Varietas Unggul Umur Panen
(hari)
Potensi Hasil
(ton/ha)
PADERMAN (2003) 85 2,4
ANJASMORO (2001) 82 - 93 2,0 – 2,3
BURANGRANG (1999) 80 - 82 1,6 – 2,5
KAWI (1998) 88 1,5 – 2,8
SINDORO (1995) 86 2,0
MALABAR (1992) 70 0,8 – 1,3
LOKON (1982) 75 - 80 1,1
RINGGIT (1935) 85 - 90 1,0 – 1,5
VARIETAS UNGGUL KEDELAI
Varietas Kedelai hitam
Penanganan PascapanenPenanganan Pascapanen
KedelaiKedelai
“ Penanganan pascapanen sesuai prinsip-prinsip GHP
sehingga mampu menghasilkan produk yang
memenuhi persyaratan mutu dan keamanan pangan
(kontaminasi mikroba)”
Standar Mutu Kedelai
Tahapan Pascapanen KedelaiTahapan Pascapanen Kedelai
1.Penentuan saat panen (umur dan waktu panen)
2.Pemanenan, pengangkutan dari lahan
3.Pengeringan brangkasan kedelai,
4.Pengangkutan
5.Perontokan,
6.Pembersihan biji,
7.Pengeringan biji,
8.Pengemasan
9.Penyimpanan
Pelaku Pascapanen KedelaiPelaku Pascapanen Kedelai
1.Petani
2.Kelompok Tani
3.Pedagang Pengumpul
4.Koperasi
5.Industri
GHP UNTUK PEMANENAN KEDELAIGHP UNTUK PEMANENAN KEDELAI :
Identifikasi titik kritis :
-Umur panen
-Kadar air panen kedelai
Sumber kerusakan/bahaya :
-Jamur
-Infestasi serangga
Penyebab kerusakan/bahaya
Kontaminasi jamur dan infestasi serangga saat panen
Tindakan Pencegahan
-Panen tepat waktu
-Segera lakukan pengeringan pada kadar air aman sesuai persyaratan
-Hindari investasi serangga karena akan memicu tumbuhnya jamur
24
PEMANENANPEMANENAN
1.1. PENENTUAN SAAT PANENPENENTUAN SAAT PANEN
- Penentuan saat panen merupakan tahap awal yang
sangat penting karena berpengaruh terhadap
kuantitas dan kualitasnya hasil panen.
- Pemanenan yang terlalu awal, memberikan hasil
panen dengan persentase butir muda yang tinggi
sehingga kualitas biji dan daya simpannya rendah.
Sedangkan pemanenan yang terlambat
mengakibatkan penurunan kualitas dan peningkatan
kehilangan hasil sebagai akibat polong pecah
dilahan, serangan hama dan penyakit pada lahan.
Umur panen (secara visual)Umur panen (secara visual):
1)daun berwarna kuning dan rontok,
2)batang telah kering,
3)polong kering, berwarna coklat .
Pemanenan kedelai sebaiknya dilakukan pada kadar air
rendah (17% - 20%) karena beberapa keuntungan, sbb:
1) rantai kegiatan penanganan pasca panen lebih pendek
sehingga menghemat waktu tenaga dan biaya,
2) jumlah susut pasca panen keseluruhan yang terjadi
lebih rendah ( Data 2002)
- pada kadar air rendah = 6%,
- pada kadar air tinggi = 13%
(bila berdasar umur tanaman harus memperhatikan varietas)
2. TEKNIK PEMANENAN2. TEKNIK PEMANENAN
MANUALMANUAL
a. Pemanenan dengan cara mencabutPemanenan dengan cara mencabut
- Sebelum tanaman dicabut, keadaan tanah perlu
diperhatikan. Pada tanah ringan dan berpasir, proses
pencabutan akan lebih mudah.
Catatan :
Pemanenan dengan cara mencabut tidak dianjurkan karena meningkatkan kotoran dan
mengurangi kesuburan
- Cara pencabutan adalah tangan dalam posisi
tepat di bawah ranting dan cabang yang
berbuah, pencabutan dilakukan dengan hati-hati
sebab kedelai yang sudah tua mudah sekali
rontok bila tersentuh tangan.
b. Pemanenan Dengan Memotongb. Pemanenan Dengan Memotong
Catatan
Pemanenan dengan cara memotong bisa meningkatkan kesuburan tanah, karena
akar dengan bintil- bintilnya yang menyimpan banyak senyawa nitrat tertinggal di
dalam tanah.
• Pemotongan batang dilakukan 5 cm di atas
tanah, dikumpulkan dengan kelompok 250 – 300
gram
• Alat yang biasanya
digunakan adalah sabit
yang cukup tajam, agar
tidak banyak menimbulkan
goncangan, untuk
mengurangi kerontokan
Mengukur Susut Tercecer pada panen ManualMengukur Susut Tercecer pada panen Manual
Brangkasan :
Hasil panen kedelai yang terdiri atas batang beserta
polongnya
Biji kedelai :
Hasil perontokan brangkasan kedelai dan telah lepas dari
kulit polongan
Susut mutu:
Kehilangan atau kerusakan massa yang dapat
menurunkan nilai jual
Susut bobot/tercecer:
Kehilangan tercecer pada saat pemanenan
Cara menentukan pangkal sumbu :
1)Untuk petak lahan yang berbentuk bujur
sangkar, ambillah ujung barat daya dari petak
lahan tersebut sebagai pangkal sumbu.
2)Bila petak lahan tidak berbentuk bujur
sangkar, penentuan sisi Barat – Timur (BT)
dan sisi Utara – Selatan (US) mengikuti
panjang galengan dan sedapat mungkin
pangkal sumbu diambil pada sudut barat daya.
3)Bentuk lahan tidak teratur maka agak sulit
untuk memilih pangkal sumbu. Dalam hal ini
ambillah sebuah tempat disebelah barat daya
petak sawah, penentuan arah Barat – Timur
dan Selatan – Utara tetap mengikuti arah
galengan.
Menentukan Petak Ubinan
a)Dipilih lahan yang layak dan siap
panen
b)Menentukan titik ubinan (0) dan arah
utara, selatan, barat dan timur. Arah
ini digunakan untuk menentukan arah
barat daya ubinan (seperti pada
gambar)
c)Luasan ubinan adalah 5 m x 5 m)
d)Buat batasan ubinan dengan tali
Susut Panen
a) Lakukan panen seperti biasa dilakukan oleh petani atau dengan sabit
b) Timbang hasil panen dari ubinan diatas alas plastik 5 m x 5 m
c) Polong dan biji kedelai yang tertinggal dalam ubinan ditimbang
(Tercecer 1)
d) biji kedelai yang tertinggal pada alas platik ditimbang (Tercecer 2)
Kedelai kadar air rendah (17 %- 20%)
f) Keringkan dengan penjemuran matahari secara hati-hati
g) Rontokkan biji kedelai dari brangkasan denga memukul perlahan
menggunakan kayu atau pelepah kelapa di atas alas plastik
ukuran 5 x 5
h) Timbang biji kedelai yang dihasilkan (B)
%100
)21(
21
+
++
+
=
TTB
TT
TercecerSusut
Kedelai kadar tinggi (21 %- 30%)
f) Timbang bobot pohon brangkasan kedelai hasil ubinan (BBR)
g) Ambil 1000 gram kedelai brangkasan dari hasil panen ubinan
yang telah ditimbang
h) Kupas polong dengan tangan dan timbang sebagai Nisbah Biji
Kedelai (NBK)
1000
KupasKedelaiBijiBerat
NBK =
100%
2)T1(T(BBRxNBK)
2T1T
TercecerSusut +
++
+
=
Contoh: Hasil sust tercecer pada saat panen
Pemanenan MEKANISPemanenan MEKANIS
- Tenaga traktor tangan
sudah mulai dikembangkan.
- Hasil penelitian di Thailand
menunjukan bahwa
modifikasi alat panen padi
menjadi alat panen kedelai
dapat menekan kehilangan
hasil dari 13,2% menjadi
6,3% pada kapasitas 0,083
ha/jam.
arah rebahan pohon kedelai hasil panen
Pemanenan Full MechanizePemanenan Full Mechanize
Mengukur Susut Tercecer pada panen Mekanis ????Mengukur Susut Tercecer pada panen Mekanis ????
Pemanenan
Pengeringan
brangkasan di lahan
(ka tinggi)
Pengangkutan
brangkasan dari
lahan Penundaan pengeringan
biji rusak : busuk ;
berjamur
rusak : 48% ;ka 35 % bb,
tunda 4 hari )
Pengeringan
Brangkasan
Pengangkutan dari lahan
Pengangkutan brangkasan kedelai dari lahan ke tempat
penjemuran atau ke rumah petani
Pengangkutan dilakukan dengan cara digendong, dipikul, motor
atau pedati
Loss :
-Kuantitatif : Tercecer
-Kualitatif:
- keriput
- biji berjamur
- biji berlubang (serangga)
Pengeringan brangkasan kedelai secara alami :
 dijemur langsung di bawah sinar matahari.
diatas tikar, anyaman bambu, atau menggunakan alas plastik;
Ketebalan brangkasan diperhatikan
Pembalikan secara periodik berulang
Lama penjemuran 3-4 hari (cuaca cerah dari ka 35 % bb menjadi 17 % bb
untuk perontokan); untuk benih sampai ka : 10%-15%
Panen pada Ka rendah
Panen di musim hujan (Ka tinggi) Pengeringan dengan
para-para dilakukan terutama bila panenan dilaksanakan
waktu musim hujan. Para-para dibuat bertingkat, kemudian
brangkasan kedelai ditebar merata di atas para-para
tersebut. Dari bawah dialirkan udara panas dengan cara
membakar sekam, untuk menurunkan kadar air.
Brangkasan dianggap cukup kering bila kadar airnya telah
mencapai kurang lebih 18%.
3. PENGERINGAN3. PENGERINGAN
Pengeringan brangkasan kedelai
di lahan
Penjemuran di Lahan
(bila kadar air masih tinggi)
Diangkut ke rumah
Dijemur lagi dipekarangan
dengan alas (menampung biji
yang lepas dari polong)
Pascapanen kedelai 2015-bag i
Pascapanen kedelai 2015-bag i

More Related Content

What's hot

Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan Pengawetan
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan PengawetanPerubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan Pengawetan
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan PengawetanMuhammad Eko
 
Good Handling Practices
Good Handling PracticesGood Handling Practices
Good Handling PracticesStenly Mandagi
 
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme Titis Sari
 
Power Point Karakteristik Gandum
Power Point Karakteristik GandumPower Point Karakteristik Gandum
Power Point Karakteristik Gandumida farida
 
Teknik pengolahan pangan
Teknik pengolahan panganTeknik pengolahan pangan
Teknik pengolahan panganAgnescia Sera
 
Pengolahan setengah jadi serealia
Pengolahan setengah jadi serealiaPengolahan setengah jadi serealia
Pengolahan setengah jadi serealiaAgnescia Sera
 
Agroteknologi Lahan Kering
Agroteknologi Lahan KeringAgroteknologi Lahan Kering
Agroteknologi Lahan Keringptkartika
 
PPT Gandum (Budidaya tanaman semusim)
PPT Gandum (Budidaya tanaman semusim)PPT Gandum (Budidaya tanaman semusim)
PPT Gandum (Budidaya tanaman semusim)gabriellapatric
 
Kemasan kaca
Kemasan kaca Kemasan kaca
Kemasan kaca sinaganv
 
Kerusakan hasil panen hortikultura9
Kerusakan hasil panen hortikultura9Kerusakan hasil panen hortikultura9
Kerusakan hasil panen hortikultura9Andrew Hutabarat
 

What's hot (20)

Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan Pengawetan
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan PengawetanPerubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan Pengawetan
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan Pengawetan
 
Sifat fisik dan kimia hasil pertanian
Sifat fisik dan kimia hasil pertanianSifat fisik dan kimia hasil pertanian
Sifat fisik dan kimia hasil pertanian
 
Penyimpanan pangan
Penyimpanan panganPenyimpanan pangan
Penyimpanan pangan
 
Good Handling Practices
Good Handling PracticesGood Handling Practices
Good Handling Practices
 
Kerusakan pangan
Kerusakan panganKerusakan pangan
Kerusakan pangan
 
Fisiologi dan teknologi pasca panen
Fisiologi dan teknologi pasca panenFisiologi dan teknologi pasca panen
Fisiologi dan teknologi pasca panen
 
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
 
Buah
BuahBuah
Buah
 
Power Point Karakteristik Gandum
Power Point Karakteristik GandumPower Point Karakteristik Gandum
Power Point Karakteristik Gandum
 
Penanganan Limbah Industri Pangan
Penanganan Limbah Industri PanganPenanganan Limbah Industri Pangan
Penanganan Limbah Industri Pangan
 
Ppt bahan pangan
Ppt bahan panganPpt bahan pangan
Ppt bahan pangan
 
Teknik pengolahan pangan
Teknik pengolahan panganTeknik pengolahan pangan
Teknik pengolahan pangan
 
Pengolahan setengah jadi serealia
Pengolahan setengah jadi serealiaPengolahan setengah jadi serealia
Pengolahan setengah jadi serealia
 
Agroteknologi Lahan Kering
Agroteknologi Lahan KeringAgroteknologi Lahan Kering
Agroteknologi Lahan Kering
 
Kontaminasi makanan
Kontaminasi makananKontaminasi makanan
Kontaminasi makanan
 
Coklat dan Kakao
 Coklat dan Kakao Coklat dan Kakao
Coklat dan Kakao
 
PPT Gandum (Budidaya tanaman semusim)
PPT Gandum (Budidaya tanaman semusim)PPT Gandum (Budidaya tanaman semusim)
PPT Gandum (Budidaya tanaman semusim)
 
Keamanan Pangan Restaurant
Keamanan Pangan RestaurantKeamanan Pangan Restaurant
Keamanan Pangan Restaurant
 
Kemasan kaca
Kemasan kaca Kemasan kaca
Kemasan kaca
 
Kerusakan hasil panen hortikultura9
Kerusakan hasil panen hortikultura9Kerusakan hasil panen hortikultura9
Kerusakan hasil panen hortikultura9
 

Similar to Pascapanen kedelai 2015-bag i

Perbedaan Kualitas Beras Sosoh dan Beras tanpa disosoh
Perbedaan Kualitas Beras Sosoh dan Beras tanpa disosohPerbedaan Kualitas Beras Sosoh dan Beras tanpa disosoh
Perbedaan Kualitas Beras Sosoh dan Beras tanpa disosohZelika Gita Sari
 
Agroindustri bioetanol sorgum terpadu
Agroindustri bioetanol sorgum terpaduAgroindustri bioetanol sorgum terpadu
Agroindustri bioetanol sorgum terpaduSupriyanto4bio
 
Refrensi ta tortilla gue
Refrensi ta tortilla gueRefrensi ta tortilla gue
Refrensi ta tortilla gueIerVan Booy
 
Laporan praktikum acara 5 pay
Laporan praktikum acara 5 payLaporan praktikum acara 5 pay
Laporan praktikum acara 5 payNilna Arohmah
 
natural farming.pdf
natural farming.pdfnatural farming.pdf
natural farming.pdfKamilHaiyat1
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikumrizky hadi
 
Pohon Industri dan Proses Pengolahan Jagung.pptx
Pohon Industri dan Proses Pengolahan Jagung.pptxPohon Industri dan Proses Pengolahan Jagung.pptx
Pohon Industri dan Proses Pengolahan Jagung.pptxRizkalFadli1
 
Modifikasi tepung biji nangka, Tepung Biji Nangka, Modifikasi Tepung, Modifik...
Modifikasi tepung biji nangka, Tepung Biji Nangka, Modifikasi Tepung, Modifik...Modifikasi tepung biji nangka, Tepung Biji Nangka, Modifikasi Tepung, Modifik...
Modifikasi tepung biji nangka, Tepung Biji Nangka, Modifikasi Tepung, Modifik...Asvif Ma'rufah
 
Prod dan Kawasan Kedelai - Wajo SEngkang Kementan Des23.pptx
Prod dan Kawasan Kedelai - Wajo SEngkang Kementan Des23.pptxProd dan Kawasan Kedelai - Wajo SEngkang Kementan Des23.pptx
Prod dan Kawasan Kedelai - Wajo SEngkang Kementan Des23.pptxyunus591002
 
AT Modul 4 kb 2
AT Modul 4 kb 2AT Modul 4 kb 2
AT Modul 4 kb 2PPGhybrid3
 
Bahan Simposium K A D I N ( Maxdeyul New)
Bahan  Simposium  K A D I N ( Maxdeyul New)Bahan  Simposium  K A D I N ( Maxdeyul New)
Bahan Simposium K A D I N ( Maxdeyul New)Bio Perforasi
 
KARAKTERISTIK FISIK DAN KANDUNGAN KIMIA GALUR-GALUR HARAPAN KEDELAI HITAM UNP...
KARAKTERISTIK FISIK DAN KANDUNGAN KIMIA GALUR-GALUR HARAPAN KEDELAI HITAM UNP...KARAKTERISTIK FISIK DAN KANDUNGAN KIMIA GALUR-GALUR HARAPAN KEDELAI HITAM UNP...
KARAKTERISTIK FISIK DAN KANDUNGAN KIMIA GALUR-GALUR HARAPAN KEDELAI HITAM UNP...Chindy Ulima Zanetta
 

Similar to Pascapanen kedelai 2015-bag i (20)

Perbedaan Kualitas Beras Sosoh dan Beras tanpa disosoh
Perbedaan Kualitas Beras Sosoh dan Beras tanpa disosohPerbedaan Kualitas Beras Sosoh dan Beras tanpa disosoh
Perbedaan Kualitas Beras Sosoh dan Beras tanpa disosoh
 
Agroindustri bioetanol sorgum terpadu
Agroindustri bioetanol sorgum terpaduAgroindustri bioetanol sorgum terpadu
Agroindustri bioetanol sorgum terpadu
 
Refrensi ta tortilla gue
Refrensi ta tortilla gueRefrensi ta tortilla gue
Refrensi ta tortilla gue
 
Laporan praktikum acara 5 pay
Laporan praktikum acara 5 payLaporan praktikum acara 5 pay
Laporan praktikum acara 5 pay
 
natural farming.pdf
natural farming.pdfnatural farming.pdf
natural farming.pdf
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Bimtek pasca panen tp banyuasin 2018
Bimtek pasca panen tp banyuasin   2018Bimtek pasca panen tp banyuasin   2018
Bimtek pasca panen tp banyuasin 2018
 
Pohon Industri dan Proses Pengolahan Jagung.pptx
Pohon Industri dan Proses Pengolahan Jagung.pptxPohon Industri dan Proses Pengolahan Jagung.pptx
Pohon Industri dan Proses Pengolahan Jagung.pptx
 
SAWIT NEW 3.ppt
SAWIT NEW 3.pptSAWIT NEW 3.ppt
SAWIT NEW 3.ppt
 
Uwi
UwiUwi
Uwi
 
Makalah tphp
Makalah tphpMakalah tphp
Makalah tphp
 
Modifikasi tepung biji nangka, Tepung Biji Nangka, Modifikasi Tepung, Modifik...
Modifikasi tepung biji nangka, Tepung Biji Nangka, Modifikasi Tepung, Modifik...Modifikasi tepung biji nangka, Tepung Biji Nangka, Modifikasi Tepung, Modifik...
Modifikasi tepung biji nangka, Tepung Biji Nangka, Modifikasi Tepung, Modifik...
 
Rdhp bioindustri pasut
Rdhp bioindustri pasutRdhp bioindustri pasut
Rdhp bioindustri pasut
 
INOVASI PADI TNI
INOVASI PADI TNIINOVASI PADI TNI
INOVASI PADI TNI
 
Prod dan Kawasan Kedelai - Wajo SEngkang Kementan Des23.pptx
Prod dan Kawasan Kedelai - Wajo SEngkang Kementan Des23.pptxProd dan Kawasan Kedelai - Wajo SEngkang Kementan Des23.pptx
Prod dan Kawasan Kedelai - Wajo SEngkang Kementan Des23.pptx
 
AT Modul 4 kb 2
AT Modul 4 kb 2AT Modul 4 kb 2
AT Modul 4 kb 2
 
Bahan Simposium K A D I N ( Maxdeyul New)
Bahan  Simposium  K A D I N ( Maxdeyul New)Bahan  Simposium  K A D I N ( Maxdeyul New)
Bahan Simposium K A D I N ( Maxdeyul New)
 
Ampas tahu
Ampas tahuAmpas tahu
Ampas tahu
 
agroforestri.pptx
agroforestri.pptxagroforestri.pptx
agroforestri.pptx
 
KARAKTERISTIK FISIK DAN KANDUNGAN KIMIA GALUR-GALUR HARAPAN KEDELAI HITAM UNP...
KARAKTERISTIK FISIK DAN KANDUNGAN KIMIA GALUR-GALUR HARAPAN KEDELAI HITAM UNP...KARAKTERISTIK FISIK DAN KANDUNGAN KIMIA GALUR-GALUR HARAPAN KEDELAI HITAM UNP...
KARAKTERISTIK FISIK DAN KANDUNGAN KIMIA GALUR-GALUR HARAPAN KEDELAI HITAM UNP...
 

Recently uploaded

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 

Recently uploaded (20)

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 

Pascapanen kedelai 2015-bag i

  • 1. KedelaiKedelai Teknologi Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Dr.Ir.Emmy Darmawati Sekolah Pascasarjana-TPP-IPB
  • 2. PendahuluanPendahuluan Kedelai merupakan sumber protein penting yang lengkap, karbohidrat, serat, lemak sehat, dan sejumlah vitamin dan mineral penting untuk kesehatan. Ditinjau dari susunan asam-asam aminonya maka protein kedelai mempunyai mutu yang mendekati mutu protein hewani, yaitu mempunyai susunan asam amino lengkap dan serasi .
  • 3. Komponen Basah Kering Air (g) 20 7,5 Kalori (kal) 286 331 Protein (g) 30,2 34,9 Lemak (g) 15,6 18,1 Karbohidrat (g) 30,1 34,8 Kalsium (mg) 196 227 Fosfor (mg) 506 595 Besi (mg) 6,9 8 Vitamin A (IU) 95 110 Vitamin B (mg) 0,99 1,07 Komposisi Kimia Kedelai Basah dan Kering (100 g bahan) Sumber: Sinartani (2008)
  • 4. Kandungan dan Manfaat Kedelai untuk KesehatanKandungan dan Manfaat Kedelai untuk Kesehatan
  • 6. Penggunaan dan kebutuhan kedelai di Indonesia (BPS 2012)
  • 7. Produk Olahan Kedelai di Indonesia Cara Pengolahannya
  • 8.
  • 9.
  • 11. Varietas Unggul Umur Panen (hari) Potensi Hasil (ton/ha) PADERMAN (2003) 85 2,4 ANJASMORO (2001) 82 - 93 2,0 – 2,3 BURANGRANG (1999) 80 - 82 1,6 – 2,5 KAWI (1998) 88 1,5 – 2,8 SINDORO (1995) 86 2,0 MALABAR (1992) 70 0,8 – 1,3 LOKON (1982) 75 - 80 1,1 RINGGIT (1935) 85 - 90 1,0 – 1,5 VARIETAS UNGGUL KEDELAI
  • 12.
  • 14. Penanganan PascapanenPenanganan Pascapanen KedelaiKedelai “ Penanganan pascapanen sesuai prinsip-prinsip GHP sehingga mampu menghasilkan produk yang memenuhi persyaratan mutu dan keamanan pangan (kontaminasi mikroba)”
  • 15.
  • 17.
  • 18.
  • 19.
  • 20.
  • 21.
  • 22. Tahapan Pascapanen KedelaiTahapan Pascapanen Kedelai 1.Penentuan saat panen (umur dan waktu panen) 2.Pemanenan, pengangkutan dari lahan 3.Pengeringan brangkasan kedelai, 4.Pengangkutan 5.Perontokan, 6.Pembersihan biji, 7.Pengeringan biji, 8.Pengemasan 9.Penyimpanan
  • 23. Pelaku Pascapanen KedelaiPelaku Pascapanen Kedelai 1.Petani 2.Kelompok Tani 3.Pedagang Pengumpul 4.Koperasi 5.Industri
  • 24. GHP UNTUK PEMANENAN KEDELAIGHP UNTUK PEMANENAN KEDELAI : Identifikasi titik kritis : -Umur panen -Kadar air panen kedelai Sumber kerusakan/bahaya : -Jamur -Infestasi serangga Penyebab kerusakan/bahaya Kontaminasi jamur dan infestasi serangga saat panen Tindakan Pencegahan -Panen tepat waktu -Segera lakukan pengeringan pada kadar air aman sesuai persyaratan -Hindari investasi serangga karena akan memicu tumbuhnya jamur 24
  • 25. PEMANENANPEMANENAN 1.1. PENENTUAN SAAT PANENPENENTUAN SAAT PANEN - Penentuan saat panen merupakan tahap awal yang sangat penting karena berpengaruh terhadap kuantitas dan kualitasnya hasil panen. - Pemanenan yang terlalu awal, memberikan hasil panen dengan persentase butir muda yang tinggi sehingga kualitas biji dan daya simpannya rendah. Sedangkan pemanenan yang terlambat mengakibatkan penurunan kualitas dan peningkatan kehilangan hasil sebagai akibat polong pecah dilahan, serangan hama dan penyakit pada lahan.
  • 26. Umur panen (secara visual)Umur panen (secara visual): 1)daun berwarna kuning dan rontok, 2)batang telah kering, 3)polong kering, berwarna coklat . Pemanenan kedelai sebaiknya dilakukan pada kadar air rendah (17% - 20%) karena beberapa keuntungan, sbb: 1) rantai kegiatan penanganan pasca panen lebih pendek sehingga menghemat waktu tenaga dan biaya, 2) jumlah susut pasca panen keseluruhan yang terjadi lebih rendah ( Data 2002) - pada kadar air rendah = 6%, - pada kadar air tinggi = 13% (bila berdasar umur tanaman harus memperhatikan varietas)
  • 27.
  • 28.
  • 29. 2. TEKNIK PEMANENAN2. TEKNIK PEMANENAN MANUALMANUAL a. Pemanenan dengan cara mencabutPemanenan dengan cara mencabut - Sebelum tanaman dicabut, keadaan tanah perlu diperhatikan. Pada tanah ringan dan berpasir, proses pencabutan akan lebih mudah. Catatan : Pemanenan dengan cara mencabut tidak dianjurkan karena meningkatkan kotoran dan mengurangi kesuburan - Cara pencabutan adalah tangan dalam posisi tepat di bawah ranting dan cabang yang berbuah, pencabutan dilakukan dengan hati-hati sebab kedelai yang sudah tua mudah sekali rontok bila tersentuh tangan.
  • 30. b. Pemanenan Dengan Memotongb. Pemanenan Dengan Memotong Catatan Pemanenan dengan cara memotong bisa meningkatkan kesuburan tanah, karena akar dengan bintil- bintilnya yang menyimpan banyak senyawa nitrat tertinggal di dalam tanah. • Pemotongan batang dilakukan 5 cm di atas tanah, dikumpulkan dengan kelompok 250 – 300 gram • Alat yang biasanya digunakan adalah sabit yang cukup tajam, agar tidak banyak menimbulkan goncangan, untuk mengurangi kerontokan
  • 31. Mengukur Susut Tercecer pada panen ManualMengukur Susut Tercecer pada panen Manual Brangkasan : Hasil panen kedelai yang terdiri atas batang beserta polongnya Biji kedelai : Hasil perontokan brangkasan kedelai dan telah lepas dari kulit polongan Susut mutu: Kehilangan atau kerusakan massa yang dapat menurunkan nilai jual Susut bobot/tercecer: Kehilangan tercecer pada saat pemanenan
  • 32. Cara menentukan pangkal sumbu : 1)Untuk petak lahan yang berbentuk bujur sangkar, ambillah ujung barat daya dari petak lahan tersebut sebagai pangkal sumbu. 2)Bila petak lahan tidak berbentuk bujur sangkar, penentuan sisi Barat – Timur (BT) dan sisi Utara – Selatan (US) mengikuti panjang galengan dan sedapat mungkin pangkal sumbu diambil pada sudut barat daya. 3)Bentuk lahan tidak teratur maka agak sulit untuk memilih pangkal sumbu. Dalam hal ini ambillah sebuah tempat disebelah barat daya petak sawah, penentuan arah Barat – Timur dan Selatan – Utara tetap mengikuti arah galengan.
  • 33. Menentukan Petak Ubinan a)Dipilih lahan yang layak dan siap panen b)Menentukan titik ubinan (0) dan arah utara, selatan, barat dan timur. Arah ini digunakan untuk menentukan arah barat daya ubinan (seperti pada gambar) c)Luasan ubinan adalah 5 m x 5 m) d)Buat batasan ubinan dengan tali Susut Panen a) Lakukan panen seperti biasa dilakukan oleh petani atau dengan sabit b) Timbang hasil panen dari ubinan diatas alas plastik 5 m x 5 m c) Polong dan biji kedelai yang tertinggal dalam ubinan ditimbang (Tercecer 1) d) biji kedelai yang tertinggal pada alas platik ditimbang (Tercecer 2)
  • 34. Kedelai kadar air rendah (17 %- 20%) f) Keringkan dengan penjemuran matahari secara hati-hati g) Rontokkan biji kedelai dari brangkasan denga memukul perlahan menggunakan kayu atau pelepah kelapa di atas alas plastik ukuran 5 x 5 h) Timbang biji kedelai yang dihasilkan (B) %100 )21( 21 + ++ + = TTB TT TercecerSusut
  • 35. Kedelai kadar tinggi (21 %- 30%) f) Timbang bobot pohon brangkasan kedelai hasil ubinan (BBR) g) Ambil 1000 gram kedelai brangkasan dari hasil panen ubinan yang telah ditimbang h) Kupas polong dengan tangan dan timbang sebagai Nisbah Biji Kedelai (NBK) 1000 KupasKedelaiBijiBerat NBK = 100% 2)T1(T(BBRxNBK) 2T1T TercecerSusut + ++ + =
  • 36. Contoh: Hasil sust tercecer pada saat panen
  • 37. Pemanenan MEKANISPemanenan MEKANIS - Tenaga traktor tangan sudah mulai dikembangkan. - Hasil penelitian di Thailand menunjukan bahwa modifikasi alat panen padi menjadi alat panen kedelai dapat menekan kehilangan hasil dari 13,2% menjadi 6,3% pada kapasitas 0,083 ha/jam. arah rebahan pohon kedelai hasil panen
  • 39. Mengukur Susut Tercecer pada panen Mekanis ????Mengukur Susut Tercecer pada panen Mekanis ????
  • 40. Pemanenan Pengeringan brangkasan di lahan (ka tinggi) Pengangkutan brangkasan dari lahan Penundaan pengeringan biji rusak : busuk ; berjamur rusak : 48% ;ka 35 % bb, tunda 4 hari ) Pengeringan Brangkasan
  • 41. Pengangkutan dari lahan Pengangkutan brangkasan kedelai dari lahan ke tempat penjemuran atau ke rumah petani Pengangkutan dilakukan dengan cara digendong, dipikul, motor atau pedati
  • 42. Loss : -Kuantitatif : Tercecer -Kualitatif: - keriput - biji berjamur - biji berlubang (serangga) Pengeringan brangkasan kedelai secara alami :  dijemur langsung di bawah sinar matahari. diatas tikar, anyaman bambu, atau menggunakan alas plastik; Ketebalan brangkasan diperhatikan Pembalikan secara periodik berulang Lama penjemuran 3-4 hari (cuaca cerah dari ka 35 % bb menjadi 17 % bb untuk perontokan); untuk benih sampai ka : 10%-15% Panen pada Ka rendah
  • 43. Panen di musim hujan (Ka tinggi) Pengeringan dengan para-para dilakukan terutama bila panenan dilaksanakan waktu musim hujan. Para-para dibuat bertingkat, kemudian brangkasan kedelai ditebar merata di atas para-para tersebut. Dari bawah dialirkan udara panas dengan cara membakar sekam, untuk menurunkan kadar air. Brangkasan dianggap cukup kering bila kadar airnya telah mencapai kurang lebih 18%.
  • 45.
  • 47. Penjemuran di Lahan (bila kadar air masih tinggi) Diangkut ke rumah Dijemur lagi dipekarangan dengan alas (menampung biji yang lepas dari polong)