SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
A M A L I A S E N J A , S . K E P . , N S
KUESIONER PRA SKRINING
PERKEMBANGAN (KPSP)
Kuisioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) atau Revised Prescreening
Developmental (R-PDQ)
• KPSP (R-PDQ) adalah praskrining yang dijawab
orangtua yang terdiri dari 105 pertanyaan dari
Denver Developmental Screening Test (DDST),
meskipun hanya subset pertanyaan yang diajukan
untuk setiap kelompok usia.
• Formulir KPSP adalah alat/instrumen yang
digunakan untuk mengetahui perkembangan anak
normal atau ada penyimpangan.
Manfaat KPSP (R-PDQ)
• Penambahan dan pengaturan bagian-bagian agar
menjadi lebih tepat usia
• Menyederhanakan penilaian orangtua
• Mempermudah perbandingan dengan norma-norma DDST
untuk profesional.
Cara Penggunaan KPSP (R-PDQ)
• Bila anak berusia diantaranya maka KPSP yang
digunakan adalah yang lebih kecil dari usia anak.
• Contoh :
Jika bayi berumur 7 bulan maka yang digunakan
adalah KPSP 6 bulan. Jika anak ini kemudian telah
berumur 9 bulan yang diberikan adalah KPSP 9 bulan.
• Tentukan umur anak dengan menjadikannya
dalam bulan (Jika umur anak lebih dari 16 hari
dibulatkan menjadi 1 bulan)
• Contoh : bayi umur 3 bulan 16 hari
dibulatkan menjadi 4 bulan jika umur bayi 3 bulan
15 hari dibulatkan menjadi 3 bulan.
• Setelah menentukan umur anak pilih KPSP yang
sesuai dengan umur anak: oranye (0-9 bulan), ungu
(9-24 bulan), emas (2-4 tahun), putih (4-6 tahun).
• KPSP terdiri dari 2 macam pertanyaan, yaitu :
• Pertanyaan yang dijawab oleh ibu/pengasuh anak.
• Contoh : “dapatkah bayi makan kue sendiri?”
• Perintah kepada ibu/pengasuh anak atau petugas untuk
melaksanakan tugas yang tertulis pada KPSP.
• Contoh : “pada posisi bayi anda terlentang,
tariklah bayi pada pergelangan tangannya secara
perlahan-lahan ke posisi duduk”
• Baca dulu dengan baik pertanyaan-pertanyaan
yang ada. Bila tidak jelas atau ragu-ragu tanyakan
lebih lanjut agar mengerti sebelum melaksanakan.
• Pertanyaan dijawab berurutan satu persatu.
• Setiap pertanyaan hanya mempunyai satu
jawaban YA atau TIDAK.
• Teliti kembali semua pertanyaan dan jawaban.
Interpretasi Hasil KPSP (R-PDQ)
• Hitung jawaban Ya (bila dijawab bisa atau sering atau kadang-
kadang)
• Hitung jawabab Tidak (bila jawaban belum pernah atau tidak
pernah)
• Bila jawaban YA = 9-10, perkembangan anak sesuai dengan
tahapan perkembangan (S)
• Untuk Anak dengan Perkembangan SESUAI (S)
• Orangtua/pengasuh anak sudah mengasuh anak dengan
baik.
• Pola asuh anak selanjutnya terus lakukan sesuai dengan
bagan stimulasi sesuaikan dengan umur dan kesiapan
anak.
• Keterlibatan orangtua sangat baik dalam setiap
kesempatan stimulasi. Tidak perlu mengambil momen
khusus. Laksanakan stimulasi sebagai kegiatan sehari-hari
yang terarah.
• Ikutkan anak setiap ada kegiatan Posyandu
• Bila jawaban YA = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan
(M)
• Untuk Anak dengan Perkembangan MERAGUKAN
(M)
• Konsultasikan nomor jawaban tidak, mintalah jenis stimulasi
apa yang diberikan lebih sering .
• Lakukan stimulasi intensif selama 2 minggu untuk mengejar
ketertinggalan anak.
• Bila anak sakit lakukan pemeriksaan kesehatan pada
dokter/dokter anak. Tanyakan adakah penyakit pada anak
tersebut yang menghambat perkembangannya.
• Lakukan KPSP ulang setelah 2 minggu menggunakan daftar
KPSP yang sama pada saat anak pertama dinilai.
• Bila usia anak sudah berpindah golongan dan KPSP yang
pertama sudah bisa semua dilakukan. Lakukan lagi untuk
KPSP yang sesuai umur anak
• Contoh : umur anak sekarang adalah 8
bulan 2 minggu, dan anak hanya bisa 7-8 YA.
Lakukan stimulasi selama 2 minggu. Pada saat
menilai KPSP kembali gunakan dulu KPSP 6 bulan.
Bila semua bisa, karena anak sudah berusia 9
bulan, bisa dilaksanakan KPSP 9 bulan
• Lakukan skrining rutin, pastikan anak tidak mengalami
ketertinggalan lagi.
• Bila setelah 2 minggu intensif stimulasi, jawaban masih (M) =
7-8 jawaban YA. Konsultasikan dengan dokter spesialis anak
atau ke rumah sakit dengan fasilitas klinik tumbuh kembang
• Bila jawaban YA = 6 atau kurang, kemungkinan ada
penyimpangan (P)
• Jika anak mengalami ”penyimpangan”, jadwalkan
skrining tahap kedua dengan Denver II sesegera
mungkin.
• Rincilah jawaban TIDAK pada nomor berapa saja
ALAT DAN BAHAN
• 1.Play gym 1
• 2. kue kering,kismis, 1 toples
• 3.manik manic 1 toples
• 4.selendang/sapu tangan 2 lbr
• 4. pensil dan kertas 1 set
• 5.kursi/meja 2 set
• 6.bola 4 buah
• 7.gelas/piring plastik 4 buah
• 8.kubus mainan uk 2.5-5 cm 4 buah
• 9.gambar binatang 4 lbr
• 10.gambar kotak warna 4 buah
• 11.sepatu 4 pasang
• 12.sepeda roda 3
• 13.panduan dan lembar KPSP : 10 lbr
FIELDTRIP
• Pelaksanaan tes KPSP dalam kelompok kecil 9 atau
10 kelompok
• Laporan akhir dan video
TAMBAHAN MATERI
DDST
• Pengertian DDST II
• Penilaian perkembangan anak perlu dilakukan
untuk menemukan apakah perkembangan anak
sudah sesuai normal atau belum. Penilaian
perkembangan pada anak salah satunya dapat
menggunakan Denver
• Developmental Skrinning Test (DDST). DDST adalah
suatu tes skrining terhadap kelainan
perkembangan anak dan bukan merupakan tes
diagnostik. DDST memenuhi semua persyaratan
yang diperlukan untuk
• metode skrining yang baik. Tes ini mudah dan
cepat karena membutuhkan waktu sekitar 15-20
menit, selain itu juga dapat diandalkan dan telah
menunjukkan validitas yang tinggi (Hidayat, 2008).
• Dalam perkembangannya DDST mengalami beberapa kali revisi.
• Revisi terakhir adalah DDST II yang merupakan hasil revisi dan
• standarisasi dari DDST dan DDST-R. DDST II terdiri atas 125 item
• perkembangan, semua tugas perkembangan disusun
berdasarkan urutan
• perkembangan dan dibagi menjadi empat aspek, yaitu aspek
personal
• sosial, motorik kasar, bahasa, dan motorik halus. Setiap tugas
• digambarkan dengan bentuk kotak persegi panjang yang
berurutan
• berdasarkan umur. Pada umumnya pada saat tes tugas yang
diperiksa
• hanya sekitar 25-30 tugas saja. DDST II ini dapat digunakan untuk
• skrining perkembangan anak berusia 0-6 tahun (Hidayat, 2008).
• Alat-alat yang diperlukan
• Pemeriksaan DDST II menurut Hidayat (2008)
memerlukan
• peralatan sebagai berikut :
• 1) Alat peraga : benang wol merah, kerincingan
dengan gagang kecil,
• boneka kecil dengan botol susu, cangkir plastik dengan
pegangan,
• manik-manik, kubus (8 buah) warna merah-kuning-biru-
hijau
• masing-masing 2 buah, permainan anak-anak, botol
kecil berwarna
• bening dengan tutup berdiameter 2 cm, bola tenis,
lonceng kecil, dan
• kertas kosong, biskuit.
• 2) Lembar formulir DDST II
• 3) Ruangan beserta meja, kursi, tempat khusus
untuk bayi berbaring.
• 4) Buku petunjuk sebagai referensi yang
menjelaskan cara-cara
• melakukan tes dan cara penilaiannya.
• Skoring penilaian Tes
• Ada beberapa skoring penilaian item pada tes DDST II
menurut (Adriana, 2011), antara lain :
• 1) L = Lulus/ lewat, ditulis dengan P = Passed
Anak dapat melakukan item dengan baik, atau ibu
pengasuh
memberi laporan (tepat/dapat dipercaya) bahwa anak
dapat melakukannya.
• 2) G = gagal, ditulis dengan F = Fail
Anak tidak dapat melaksanakan item tugas dengan
baik, atau ibu/pengasuh memberi laporan anak tidak
dapat melakukan dengan baik.
• Tak = tak ada kesempatan, ditulis dengan NO = No
Opportunity
• Anak tidak mempunyai kesempatan untuk
melakukan item karena ada hambatan. Misalnya,
anak yang tangan dominannya sedang diinfus
tidak dapat melakukan item yang berhubungan
dengan tangan. Skor ini hanya digunakan untuk
item yang ada kode
• L/Laporan orangtua atau pengasuh.
• 4) M = Menolak, ditulis dengan R = Refusal
Anak menolak melakukan tes karena faktor sesaat,
misalnya mengantuk, lelah, dan menangis.
• Interpretasi nilai
Interpretasi nilai dalam DDST II terbagi menjadi 2,
yaitu penilaian per item di masing-masing sektor.
Untuk selanjutnya dinilai menjadi nilai keseluruhan
dari keempat sektor dalam DDST II
1) Penilaian per item menurut Adriana (2011), yaitu :
• a) Penilaian Advanced (lebih)
• b) Penilaian Normal
• c) Penilaian Caution (waspada)
• d) Penilaian Delayed (terlambat)
• E) Penilaian No Opportunity
• Interpretasi DDST II
Ada tiga interpretasi hasil skrining DDST II menurut
Adriana (2011), yaitu :
• a) Normal
Jika didapatkan hasil tidak ada delayed, maksimal 1
caution.
Rujukannya adalah lakukan skrining rutin.
• b) Curiga / Suspect
Jika didapatkan hasil dengan dua atau lebih caution,
dan/atau terdapat 1 atau lebih delayed. Rujukannya
adalah lakukan uji ulang 1-2 minggu kemudian untuk
menghilangkan faktor sesaat seperti rasa takut, sakit,
atau kelelahan.
• Tidak stabil / Unstable
• Jika didapatkan hasil dengan satu atau lebih
delayed, dan/atau 2 atau lebih caution. Dalam hal
ini delayed atau caution harus disebabkan oleh
karena penolakan (refusal) bukan karena
kegagalan (fail). Rujukannya adalah lakukan uji
ulang 1-2 minggu kemudian.

More Related Content

What's hot

Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
tristyanto
 
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewiAsuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
Andra Dewi Hapsari
 
10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia
Joni Iswanto
 
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Operator Warnet Vast Raha
 

What's hot (20)

Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanJawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
 
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
 
KPSP & DDST
KPSP & DDST KPSP & DDST
KPSP & DDST
 
5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normal
 
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewiAsuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
 
Contoh askeb bersalin normal
Contoh askeb bersalin normal Contoh askeb bersalin normal
Contoh askeb bersalin normal
 
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...
 
ASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMALASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMAL
 
askeb akseptor Kb suntik 3 bulan
askeb akseptor Kb suntik 3 bulanaskeb akseptor Kb suntik 3 bulan
askeb akseptor Kb suntik 3 bulan
 
Tipe keluarga
Tipe keluargaTipe keluarga
Tipe keluarga
 
10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia
 
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
 
Ppt nifas
Ppt nifasPpt nifas
Ppt nifas
 
Isu etik dalam pelayanan kebidanan
Isu etik dalam pelayanan kebidananIsu etik dalam pelayanan kebidanan
Isu etik dalam pelayanan kebidanan
 
memberikan asuhan pada bayi usia 2 6 hari
memberikan asuhan pada bayi usia 2 6 harimemberikan asuhan pada bayi usia 2 6 hari
memberikan asuhan pada bayi usia 2 6 hari
 
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
 
ANC Berkualitas
ANC BerkualitasANC Berkualitas
ANC Berkualitas
 
Macam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikanMacam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikan
 
Persiapan persalinan
Persiapan persalinanPersiapan persalinan
Persiapan persalinan
 

Similar to Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)

Stimulasi, Deteksi & Intervensi Tumbangg
Stimulasi, Deteksi & Intervensi TumbanggStimulasi, Deteksi & Intervensi Tumbangg
Stimulasi, Deteksi & Intervensi Tumbangg
SariIndah12
 
(KPSP) KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN
(KPSP) KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN(KPSP) KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN
(KPSP) KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN
Nenggar Sesanti
 
Denver cara melakukan pengukuran tumbang pada anak
Denver cara melakukan pengukuran tumbang pada anakDenver cara melakukan pengukuran tumbang pada anak
Denver cara melakukan pengukuran tumbang pada anak
teguh72252
 
PPT Pemberdayaan perempuan Plombokan, Februari 2024 29-2-2024.pptx
PPT Pemberdayaan perempuan Plombokan, Februari 2024 29-2-2024.pptxPPT Pemberdayaan perempuan Plombokan, Februari 2024 29-2-2024.pptx
PPT Pemberdayaan perempuan Plombokan, Februari 2024 29-2-2024.pptx
LestariSiti1
 

Similar to Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp) (20)

PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
Stimulasi, Deteksi & Intervensi Tumbangg
Stimulasi, Deteksi & Intervensi TumbanggStimulasi, Deteksi & Intervensi Tumbangg
Stimulasi, Deteksi & Intervensi Tumbangg
 
Kuesioner pra-skrining-perkembangan-kpsp
Kuesioner pra-skrining-perkembangan-kpspKuesioner pra-skrining-perkembangan-kpsp
Kuesioner pra-skrining-perkembangan-kpsp
 
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan Anak 0-6 Tahun
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan Anak 0-6 TahunKuesioner Pra Skrining Perkembangan Anak 0-6 Tahun
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan Anak 0-6 Tahun
 
DENVER II.ppt
DENVER II.pptDENVER II.ppt
DENVER II.ppt
 
10. DDST.pdf
10. DDST.pdf10. DDST.pdf
10. DDST.pdf
 
tumbuh-kembang-pangan-dan-gizi.ppt
tumbuh-kembang-pangan-dan-gizi.ppttumbuh-kembang-pangan-dan-gizi.ppt
tumbuh-kembang-pangan-dan-gizi.ppt
 
(KPSP) KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN
(KPSP) KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN(KPSP) KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN
(KPSP) KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN
 
MATERI DDTK.pptx
MATERI DDTK.pptxMATERI DDTK.pptx
MATERI DDTK.pptx
 
KPSP DDST.pptx
KPSP DDST.pptxKPSP DDST.pptx
KPSP DDST.pptx
 
Denver cara melakukan pengukuran tumbang pada anak
Denver cara melakukan pengukuran tumbang pada anakDenver cara melakukan pengukuran tumbang pada anak
Denver cara melakukan pengukuran tumbang pada anak
 
DDST (tumbuh kembang anak)
DDST (tumbuh kembang anak)DDST (tumbuh kembang anak)
DDST (tumbuh kembang anak)
 
ppt DDST II - BARU.ppt
ppt DDST II - BARU.pptppt DDST II - BARU.ppt
ppt DDST II - BARU.ppt
 
Tes Pendengaran pada Anak Stase Departemen Anak
Tes Pendengaran pada Anak Stase Departemen AnakTes Pendengaran pada Anak Stase Departemen Anak
Tes Pendengaran pada Anak Stase Departemen Anak
 
25 sdidtk
25 sdidtk25 sdidtk
25 sdidtk
 
KPSP.pptx
KPSP.pptxKPSP.pptx
KPSP.pptx
 
DDST.ppt
DDST.pptDDST.ppt
DDST.ppt
 
Penjaringan anak sekolah fitri presentasi
Penjaringan anak sekolah fitri presentasiPenjaringan anak sekolah fitri presentasi
Penjaringan anak sekolah fitri presentasi
 
Denver ii indonesia
Denver ii indonesiaDenver ii indonesia
Denver ii indonesia
 
PPT Pemberdayaan perempuan Plombokan, Februari 2024 29-2-2024.pptx
PPT Pemberdayaan perempuan Plombokan, Februari 2024 29-2-2024.pptxPPT Pemberdayaan perempuan Plombokan, Februari 2024 29-2-2024.pptx
PPT Pemberdayaan perempuan Plombokan, Februari 2024 29-2-2024.pptx
 

More from Amalia Senja

More from Amalia Senja (20)

Family nursing theory
Family nursing theoryFamily nursing theory
Family nursing theory
 
Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
 
Prinsip pemberian medikasi
Prinsip pemberian medikasiPrinsip pemberian medikasi
Prinsip pemberian medikasi
 
Format pengkajian anak
Format pengkajian anakFormat pengkajian anak
Format pengkajian anak
 
Evidence based nursing
Evidence based nursingEvidence based nursing
Evidence based nursing
 
Profil Miss amalia senja
Profil Miss amalia senjaProfil Miss amalia senja
Profil Miss amalia senja
 
REVIEW TES VONVON
REVIEW TES VONVON REVIEW TES VONVON
REVIEW TES VONVON
 
Developing patience because patience is a skill
Developing patience because patience is a skillDeveloping patience because patience is a skill
Developing patience because patience is a skill
 
THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY
THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY  THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY
THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY
 
The importance of verbal & non verbal communication
The importance of verbal & non verbal communicationThe importance of verbal & non verbal communication
The importance of verbal & non verbal communication
 
How to stress management2
How to stress management2How to stress management2
How to stress management2
 
How to stress management : Guided Imagery and Exercise Therapy
How to stress management : Guided Imagery and Exercise TherapyHow to stress management : Guided Imagery and Exercise Therapy
How to stress management : Guided Imagery and Exercise Therapy
 
Empathy in communication and leadership
Empathy in communication and leadership Empathy in communication and leadership
Empathy in communication and leadership
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
 
Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan
Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan
Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan
 
Teknik Afirmasi Positif
Teknik Afirmasi Positif Teknik Afirmasi Positif
Teknik Afirmasi Positif
 
Anticipatory guidance
Anticipatory guidanceAnticipatory guidance
Anticipatory guidance
 
Anatomi Muskuloskeletal
Anatomi MuskuloskeletalAnatomi Muskuloskeletal
Anatomi Muskuloskeletal
 
Falsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatanFalsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatan
 
Analisis kasus MTBS
Analisis kasus MTBSAnalisis kasus MTBS
Analisis kasus MTBS
 

Recently uploaded

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
RIMA685626
 

Recently uploaded (20)

E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 

Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)

  • 1. A M A L I A S E N J A , S . K E P . , N S KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP)
  • 2. Kuisioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) atau Revised Prescreening Developmental (R-PDQ) • KPSP (R-PDQ) adalah praskrining yang dijawab orangtua yang terdiri dari 105 pertanyaan dari Denver Developmental Screening Test (DDST), meskipun hanya subset pertanyaan yang diajukan untuk setiap kelompok usia. • Formulir KPSP adalah alat/instrumen yang digunakan untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan.
  • 3. Manfaat KPSP (R-PDQ) • Penambahan dan pengaturan bagian-bagian agar menjadi lebih tepat usia • Menyederhanakan penilaian orangtua • Mempermudah perbandingan dengan norma-norma DDST untuk profesional.
  • 4. Cara Penggunaan KPSP (R-PDQ) • Bila anak berusia diantaranya maka KPSP yang digunakan adalah yang lebih kecil dari usia anak. • Contoh : Jika bayi berumur 7 bulan maka yang digunakan adalah KPSP 6 bulan. Jika anak ini kemudian telah berumur 9 bulan yang diberikan adalah KPSP 9 bulan.
  • 5. • Tentukan umur anak dengan menjadikannya dalam bulan (Jika umur anak lebih dari 16 hari dibulatkan menjadi 1 bulan) • Contoh : bayi umur 3 bulan 16 hari dibulatkan menjadi 4 bulan jika umur bayi 3 bulan 15 hari dibulatkan menjadi 3 bulan.
  • 6. • Setelah menentukan umur anak pilih KPSP yang sesuai dengan umur anak: oranye (0-9 bulan), ungu (9-24 bulan), emas (2-4 tahun), putih (4-6 tahun). • KPSP terdiri dari 2 macam pertanyaan, yaitu : • Pertanyaan yang dijawab oleh ibu/pengasuh anak. • Contoh : “dapatkah bayi makan kue sendiri?” • Perintah kepada ibu/pengasuh anak atau petugas untuk melaksanakan tugas yang tertulis pada KPSP. • Contoh : “pada posisi bayi anda terlentang, tariklah bayi pada pergelangan tangannya secara perlahan-lahan ke posisi duduk”
  • 7. • Baca dulu dengan baik pertanyaan-pertanyaan yang ada. Bila tidak jelas atau ragu-ragu tanyakan lebih lanjut agar mengerti sebelum melaksanakan. • Pertanyaan dijawab berurutan satu persatu. • Setiap pertanyaan hanya mempunyai satu jawaban YA atau TIDAK. • Teliti kembali semua pertanyaan dan jawaban.
  • 8. Interpretasi Hasil KPSP (R-PDQ) • Hitung jawaban Ya (bila dijawab bisa atau sering atau kadang- kadang) • Hitung jawabab Tidak (bila jawaban belum pernah atau tidak pernah) • Bila jawaban YA = 9-10, perkembangan anak sesuai dengan tahapan perkembangan (S)
  • 9. • Untuk Anak dengan Perkembangan SESUAI (S) • Orangtua/pengasuh anak sudah mengasuh anak dengan baik. • Pola asuh anak selanjutnya terus lakukan sesuai dengan bagan stimulasi sesuaikan dengan umur dan kesiapan anak. • Keterlibatan orangtua sangat baik dalam setiap kesempatan stimulasi. Tidak perlu mengambil momen khusus. Laksanakan stimulasi sebagai kegiatan sehari-hari yang terarah. • Ikutkan anak setiap ada kegiatan Posyandu
  • 10. • Bila jawaban YA = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M) • Untuk Anak dengan Perkembangan MERAGUKAN (M) • Konsultasikan nomor jawaban tidak, mintalah jenis stimulasi apa yang diberikan lebih sering . • Lakukan stimulasi intensif selama 2 minggu untuk mengejar ketertinggalan anak. • Bila anak sakit lakukan pemeriksaan kesehatan pada dokter/dokter anak. Tanyakan adakah penyakit pada anak tersebut yang menghambat perkembangannya. • Lakukan KPSP ulang setelah 2 minggu menggunakan daftar KPSP yang sama pada saat anak pertama dinilai.
  • 11. • Bila usia anak sudah berpindah golongan dan KPSP yang pertama sudah bisa semua dilakukan. Lakukan lagi untuk KPSP yang sesuai umur anak • Contoh : umur anak sekarang adalah 8 bulan 2 minggu, dan anak hanya bisa 7-8 YA. Lakukan stimulasi selama 2 minggu. Pada saat menilai KPSP kembali gunakan dulu KPSP 6 bulan. Bila semua bisa, karena anak sudah berusia 9 bulan, bisa dilaksanakan KPSP 9 bulan • Lakukan skrining rutin, pastikan anak tidak mengalami ketertinggalan lagi.
  • 12. • Bila setelah 2 minggu intensif stimulasi, jawaban masih (M) = 7-8 jawaban YA. Konsultasikan dengan dokter spesialis anak atau ke rumah sakit dengan fasilitas klinik tumbuh kembang • Bila jawaban YA = 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P) • Jika anak mengalami ”penyimpangan”, jadwalkan skrining tahap kedua dengan Denver II sesegera mungkin. • Rincilah jawaban TIDAK pada nomor berapa saja
  • 13. ALAT DAN BAHAN • 1.Play gym 1 • 2. kue kering,kismis, 1 toples • 3.manik manic 1 toples • 4.selendang/sapu tangan 2 lbr • 4. pensil dan kertas 1 set • 5.kursi/meja 2 set • 6.bola 4 buah • 7.gelas/piring plastik 4 buah • 8.kubus mainan uk 2.5-5 cm 4 buah • 9.gambar binatang 4 lbr • 10.gambar kotak warna 4 buah • 11.sepatu 4 pasang • 12.sepeda roda 3 • 13.panduan dan lembar KPSP : 10 lbr
  • 14. FIELDTRIP • Pelaksanaan tes KPSP dalam kelompok kecil 9 atau 10 kelompok • Laporan akhir dan video
  • 15. TAMBAHAN MATERI DDST • Pengertian DDST II • Penilaian perkembangan anak perlu dilakukan untuk menemukan apakah perkembangan anak sudah sesuai normal atau belum. Penilaian perkembangan pada anak salah satunya dapat menggunakan Denver • Developmental Skrinning Test (DDST). DDST adalah suatu tes skrining terhadap kelainan perkembangan anak dan bukan merupakan tes diagnostik. DDST memenuhi semua persyaratan yang diperlukan untuk
  • 16. • metode skrining yang baik. Tes ini mudah dan cepat karena membutuhkan waktu sekitar 15-20 menit, selain itu juga dapat diandalkan dan telah menunjukkan validitas yang tinggi (Hidayat, 2008).
  • 17. • Dalam perkembangannya DDST mengalami beberapa kali revisi. • Revisi terakhir adalah DDST II yang merupakan hasil revisi dan • standarisasi dari DDST dan DDST-R. DDST II terdiri atas 125 item • perkembangan, semua tugas perkembangan disusun berdasarkan urutan • perkembangan dan dibagi menjadi empat aspek, yaitu aspek personal • sosial, motorik kasar, bahasa, dan motorik halus. Setiap tugas • digambarkan dengan bentuk kotak persegi panjang yang berurutan • berdasarkan umur. Pada umumnya pada saat tes tugas yang diperiksa • hanya sekitar 25-30 tugas saja. DDST II ini dapat digunakan untuk • skrining perkembangan anak berusia 0-6 tahun (Hidayat, 2008).
  • 18. • Alat-alat yang diperlukan • Pemeriksaan DDST II menurut Hidayat (2008) memerlukan • peralatan sebagai berikut : • 1) Alat peraga : benang wol merah, kerincingan dengan gagang kecil, • boneka kecil dengan botol susu, cangkir plastik dengan pegangan, • manik-manik, kubus (8 buah) warna merah-kuning-biru- hijau • masing-masing 2 buah, permainan anak-anak, botol kecil berwarna
  • 19. • bening dengan tutup berdiameter 2 cm, bola tenis, lonceng kecil, dan • kertas kosong, biskuit. • 2) Lembar formulir DDST II • 3) Ruangan beserta meja, kursi, tempat khusus untuk bayi berbaring. • 4) Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan cara-cara • melakukan tes dan cara penilaiannya.
  • 20. • Skoring penilaian Tes • Ada beberapa skoring penilaian item pada tes DDST II menurut (Adriana, 2011), antara lain : • 1) L = Lulus/ lewat, ditulis dengan P = Passed Anak dapat melakukan item dengan baik, atau ibu pengasuh memberi laporan (tepat/dapat dipercaya) bahwa anak dapat melakukannya. • 2) G = gagal, ditulis dengan F = Fail Anak tidak dapat melaksanakan item tugas dengan baik, atau ibu/pengasuh memberi laporan anak tidak dapat melakukan dengan baik.
  • 21. • Tak = tak ada kesempatan, ditulis dengan NO = No Opportunity • Anak tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan item karena ada hambatan. Misalnya, anak yang tangan dominannya sedang diinfus tidak dapat melakukan item yang berhubungan dengan tangan. Skor ini hanya digunakan untuk item yang ada kode • L/Laporan orangtua atau pengasuh. • 4) M = Menolak, ditulis dengan R = Refusal Anak menolak melakukan tes karena faktor sesaat, misalnya mengantuk, lelah, dan menangis.
  • 22. • Interpretasi nilai Interpretasi nilai dalam DDST II terbagi menjadi 2, yaitu penilaian per item di masing-masing sektor. Untuk selanjutnya dinilai menjadi nilai keseluruhan dari keempat sektor dalam DDST II 1) Penilaian per item menurut Adriana (2011), yaitu : • a) Penilaian Advanced (lebih) • b) Penilaian Normal • c) Penilaian Caution (waspada) • d) Penilaian Delayed (terlambat) • E) Penilaian No Opportunity
  • 23. • Interpretasi DDST II Ada tiga interpretasi hasil skrining DDST II menurut Adriana (2011), yaitu : • a) Normal Jika didapatkan hasil tidak ada delayed, maksimal 1 caution. Rujukannya adalah lakukan skrining rutin. • b) Curiga / Suspect Jika didapatkan hasil dengan dua atau lebih caution, dan/atau terdapat 1 atau lebih delayed. Rujukannya adalah lakukan uji ulang 1-2 minggu kemudian untuk menghilangkan faktor sesaat seperti rasa takut, sakit, atau kelelahan.
  • 24. • Tidak stabil / Unstable • Jika didapatkan hasil dengan satu atau lebih delayed, dan/atau 2 atau lebih caution. Dalam hal ini delayed atau caution harus disebabkan oleh karena penolakan (refusal) bukan karena kegagalan (fail). Rujukannya adalah lakukan uji ulang 1-2 minggu kemudian.