2. Definisi group (kelompok)
Dua atau lebih individu yang saling bergantung atau bekerjasama untuk
mencapai tujuan bersama-sama. Anggota kelompok berusaha keras
untuk mencapai tujuan umum yang biasanya di bawah pengaruh
pemimpin atau ketua. Kelompok yang kohesif juga menekankan
kebutuhan untuk kerja sama dalam rangka untuk menyelesaikan
berbagai tugas dengan cara yang efektif juga untuk menciptakan
kondisi dimana kebutuhan pribadi anggota dipuaskan.
3. Jenis-jenis
grup
• Formal atau Informal
Di dalam sebuah grup formal, penting adanya tujuan dan peran
yang dilakukan oleh anggota kelompok yang telah ditentukan.
Sebagai contoh, kuantitas dan kualitas dari hasil, persyaratan untuk
mematuhi standar keamanan dan perilaku yang diinginkan dalam
urusan dengan atasan dan rekan, baik implisit ataupun yang dibuat
eksplisit.
Grup informal timbul secara spontan, dan tujuan serta peran
ditemukan dalam jenis kelompok ini timbul dari adanya interaksi
anggotanya. Setelah tujuan dan peran ditentukan, para anggota
biasanya menyetujui karena mereka menganggap diri mereka
sebagai seorang anggota kelompok atau ingin dianggap seperti itu.
• Primer atau Sekunder
Kelompok primer berukuran kecil, pada umumnya berhubungan
langsung dengan cara tatap muka, serta hubungannya cenderung
dekat dan mendalam. Keluarga, taman bermain, tim olahraga, atau
kelompok karyawan yang berhubungan erat disebuah organisasi
bisa merupakan kelompok primer.
Kelompok sekunder diasumsikan lebih bersifat
umum. Perusahaan, rumah sakit, atau sekolah bisa termasuk
dalam kategori ini.
4. Definisi team (tim)
Menurut Snow (1992), Johnson dan Johnson (2000) dan Cummings dan
Worley (2001), tim (team) adalah satu set interaksi interpersonal yang
terstruktur untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Tim terdiri dari dua
orang atau lebih individu yang (a) menyadari adanya interdependensi yang
positif dalam mencapai sasaran bersama, (b) saling berinteraksi, (c)
menyadari siapa saja yang menjadi anggota dan bukan anggota tim, (d)
memiliki peran atau fungsi spesifik dalam menampilkan performa, dan (e)
memiliki masa keanggotaan yang terbatas.
5. Jenis-jenis
tim
Menurut Daft (2000) jenis tim terdiri dari enam jenis, yaitu:
1. Tim Formal, sebuah tim yang dibentuk oleh organisasi sebagai bagian
dari struktur organisasi formal.
2. Tim Vertikal,
sebuah tim formal yang terdiri dari seorang manajer dan beberapa orang
bawahannya dalam rantai komando organisasi formal.
3. Tim Horizontal, sebuah tim formal yang terdiri dari beberapa karyawan
dari tingkat hirarki yang hampir sama tetapi berasal dari area keahlian yang
berbeda.
4. Tim dengan Tugas Khusus, sebuah tim yang dibentuk di luar organisasi
formal untuk menangani sebuah proyek dengan kepentingan atau kreativitas
khusus.
5. Tim Mandiri, sebuah tim yang terdiri dari lima hingga dua puluh orang
pekerja dengan beragam keterampilan yang menjalani rotasi pekerjaan untuk
menghasilkan sebuah produk atau jasa secara lengkap, dan pelaksanaannya
diawasi oleh seorang annggota terpilih.
6. Tim Pemecahan Masalah, biasanya terdiri dari lima hingga dua belas
karyawan yang dibayar perjam dari departemen yang sama, dimana mereka
bertemu untuk mendiskusikan cara memperbaiki kualitas, efisiensi, dan
lingkungan kerja.
6. Kelompok dan tim bukan merupakan hal yang sama persis, ada
perbedaan antara kelompok kerja dengan tim kerja. Kelompok kerja
berinteraksi untuk berbagi informasi dan saling membantu membuat
keputusan kinerja masing-masing bukan dalam rangka kebutuhan
kinerja kolektif dalam usaha bersama, juga tidak ada sinergi positif
kecuali semata-mata merupakan sajian akhir dari kontribusi individu
dari anggota kelompok tersebut. Tim kerja menghasilkan sinergi positif
melalui usaha yang terkoordinasi. Usaha individu memberikan tingkat
kinerja lebih besar daripada jumlah individu tersebut. Tim dibentuk
manajemen untuk mencari sinergi positif yang membuat mereka
meningkatkan kerja.
7. Perbedaan group dan team
GROUP TEAM
1. Anggota beranggapan pengelompokan
hanya sekedar administrasi
2. Pendekatan hanya sebagai tenaga
bayaran
3. Mengerjakan tugas bagian masing-
masing masih harus diperintah
4. Dalam penyampaian saran harus berhati-
hati karena dapat dianggap sebagai upaya
untuk memecah belah.
1. Anggota menyadari ketergantungan satu
sama lain,dan tidak mencari keuntungan
pribadi
2. Adanya komitmen terhadap sasaran yang
akan dicapai
3. Rasa peka, atau sadar diri terhadap
tugas masing-masing, yang dapat
dikontribusikan untuk keberhasilan
4. Bekerja dalam suasana saling percaya,
saran dapat diterima dengan terbuka.
8. kesimpulan
Fungsi dari tim yaitu dapat merubah sikap, perilaku, dan nilai pribadi
serta dapat turut serta dalam mendisiplinkan anggota tim. Sedangkan
manfaat bekerja dalam tim yaitu untuk pengambilan keputusan,
merundingkan, dan bernegosiasi. Tujuan bekerja dalam tim agar
anggota memiliki visi dan misi yang sama dalam menyelesaikan tugas
atau pekerjaan secara efesiensi dan efektif. Perbedaan antara
kelompok dan tim kerja yaitu kelompok tidak menghasilkan sinergi
positif yang bisa menciptidakan seluruh tingkat kinerja yang lebih
tinggi dari jumlah masukan sedangkan tim kerja menghasilkan sinergy
positif melalui usaha yang terkoordinasi dalam menghasil satu tingkat
kinerja yang lebih tinggi daripada jumlah masukan individual. Tim yang
efektif memiliki berbagai karaketiristik umum, apabila peningkatan
kinerja organisasi dengan menggunakan tim, manajemen harus
memastikan bahwa tim-timnya memiliki karakteristik-karakteristik.
9. literatur
• Mckenna, Eugene F. 2012. Business psychology and
organizational behavior (5th ed.). New York. NY : Psychology
Press.
• Laurie J. Mullins. 2005. Management and Organizational
Behavior, 7th Edition. Essex: Pearson Education Limited