2. Pengembangan Paragraf
Menurut Suparno (2007: 96),
pengembangan paragraf adalah pembentukan
paragraf dalam teks dikaitkan dengan paragraf
yang lain. Hasil pengembangan ini ialah
untaian paragraf yang menunjukkan paragraf
yang cocok dengan paragraf yang lain.
3. Pengertian Paragraf
Secara teknis pengertian kedua kata itu sama, yakni bagian dari wacana
yang berisi pengungkapan satu ide atau satu tema secara lengkap yang dalam
bahasa tulis ditandai dengan menjoroknya kalimat pertama atau jarak spasi
yang lebih. Bahwa paragraf dan alinea itu secara teknis memiliki pengertian
yang sama, selain tertuang dalam KBBI Pusat Bahasa, juga tertuang dalam
kamus bahasa Inggris John M. Echols dan Hassan Shadily. Dalam kamus
tersebut tercatat bahwa paragraph sama dengan ‘paragraf, ayat, alinea’.
Dalam kamus bahasa Prancis, Pluri Dictionnaire Larousse, tercatat bahwa
kata paragraphe berasal dari kata paragraphos, bahasa Yunani lama (Greek),
yang mengandung arti ‘ditulis di samping’ atau ‘ditulis di baris baru’. Kata
paragraphe diserap ke dalam bahasa Indonesia dalam bentuk paragraf.
Sebutan alinea berasal dari bahasa Latin, a linea, yang berarti
‘menyimpang dari baris’ atau ‘memisahkan diri dari baris’ atau ‘baris baru’.
Kata a linea dengan ejaan yang sama diserap ke dalam bahasa Belanda, dan
dari bahasa Belanda itulah bahasa Indonesia menyerap kata alinea dengan
pengertian tekknis yang sama dengan kata paragraf.
4. Tema Dan Ide Paragraf
Ada dua unsur pokok dalam paragraf, yakni unsur tema atau topik
pembahasan dan unsur ide atau gagasan. Tema atau topik sama dengan
pokok pembicaraan. Ide atau gagasan sama dengan pendapat, harapan,
pemikiran, atau pesan yang terkandung dalam paragraf.
Contoh : Di sekolah dasar (shougakkou) di Jepang, yang diutamakana
dalah pembangunan karakter anak, meskipun sambil bermain-main.
Alasannya tentu saja karena usian murid-murid memang usia bermain.
Mereka mendapatkan mata pelajaran hanya sedikit dan hanya dasar-
dasarnya saja, seperti etika, matematika, bahasa, musik, keterampilan,
pengetahuan alam, sejarah, dan olahraga. Jadi pendidikan di sekolah dasar
Jepang itu mengutamakan pembangunan fondasi manusianya, yakni
karakter, bukan pengetahuannya.
Paragraf atau alineaa di atas merupakan bagian dari wacana yang
berjudul “Cermin Jepang”. Topik atau tema pembahasannya adalah
“Pendidikan dasar di sekolah dasar di Jepang” dan idenya adalah
“Pendidikan di sekolah dasar di Jepang mengutamakan pembangunan
fondasi manusianya”
5. Strategi dan teknik
Dalam hubungannya dengan pengembangan paragraf, sesuai
dengan pesan atau informasi yang akan disampaikan, baik secara
lisan maupun tulisan, penulis atau pembicara akan menentukan
strategi serta teknik pengutaraannya. Strategi pengutaraan
informasi itu mencakup strategi pengutaraan deskriptif, deduktif,
induktif, dan strategi pengutaraan gabungan deduktif-induktif.
Setelah ditentukan strategi pengutaraannya, maka ditentukan
pula teknik dalam mengemas informasi tersebut. Apakah teknik
penceritaan, teknik pendeskripsian, teknik pendefinisian, teknik
pendataan, teknik pertanyaan, teknik penguraian, teknik analogi,
teknik pemberian alas an, teknik pembuktian, atau teknik-teknik
yang lain.
6. Strategi deskriptif
Strategi deskriptif atau strategi nalar deskriptif merupakan strategi penyajian informasi melalui
penggambaran berdasarkan pengindraan tentang objek tertentu. Paragraph yang dikembangkan
berdasarkan strategi deskriptif disebut paragraph deskriptif.
Paragraph deskriptif memiliki beberapa ciri utama, yaitu :
1. Tidak ada kalimat yang secara khusus merupakan ide atau pendapat penulis tentang sesuatu
2. Kalimat-kalimat yang digunakan dalam paragraph memiliki hubungan yang setara, tidak ada kalimat
yang dianggap utama dan tidak ada kalimat yang dianggap penjelas.
3. Ide atau gagasan bersifat implicit atau terbungkus dalam paduan isi semua kalimat
4. Teknik pengembangannya bisa berupa penggambaran, penceritaan, dan juga bisa pemaparan. Hal ini
bergantung pada topic yang diutarakannya.
Contoh paragraph dekriptif
Pagi buta pada pertengahan Juli 2011, satu ledakan memecah kesunyian blok Kebon Kopi, Desa
Lohbener Lor, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu. Warga berhamburan ke luar rumah.
Ekspresi terkejut segera tampak pada wajah-wajah mereka tatkala menyaksikan tubuh Karta (45),
tetangga mereka, terbujur kaku di depan rumahnya yang hancur. Darah berceceran dimana-mana. Karta
sudah tak bernyawa.
Teknik pengembangan untuk ketiga contoh paragraf deskriptif di atas adalah teknik penceritaan.
Dalam setiap paragraf ada tokoh yang diceritakan. Tema paragraf (1) adalah “Ledakan yang
mengagetkan di rumah Karta”.
7. Strategi deduktif
Strategi deduktif merupakan strategi pengembangan paragraph yang dilandasi logika atau alur piker
deduktif. Alur piker deduktif ialah alur piker yang diawali dengan pernyataan umum, gagasan, pendapat, prinsip,
atau dalil. Kemudian, pernyataan umum itudiikuti dengan pernyataan khusus atau pernyataan yang mengandung
penjelasan tentang pernyataan umum atau gagasan tadi. Karena itu, paragraph deduktif terdiri atas dua jenis
pernyataan, yakni pernyataan yang berupa gagasan atau ide utama dan pernyataan yang berupa penjelasan atau
ide penjelas.
Contoh paragraf deduktif
Bahwa Indonesia merupakan Negara yang memiliki keunggulan komparatif kiranya tidak ada seorang
pun yang meragukannya. Pada realitasnya Indonesia memang memiiki kekayaan alam yang sangat memadai baik
yang berupa kekayaan darat, laut maupun yang berupa kekayaan bumi. Indonesia adalah Negara yang “gemah
ripah loh jinawi” sperti yang dilukiskan dalam pewayangan. Indonesia adalah negeri “kolam susu” sebagaimana
yang dilukiskan Koes Plus dalam salah satu lagunya.
Dengan strategi pengembangan deduktif, paragraph (6) mengetengahkan topik “Keunggulan komparatif
Indonesia”. Gagasan atau ide utama terkandung dalam kalimat pertama, yaitu “bahwa Indonesia memiliki
keunggulan komparatif kiranya tidak seorang pun yang meragukannya”. Sedangkan, tiga kalimat berikutnya
merupakan pembuktian tentang kebenaran gagasan di atas. Karena itu, tiga kalimat yang dimaksudkan lazim
disebut kalimat-kalimat yang mengandung ide pembukti atau ide penjelas. Teknik pengembangan paragraph (6)
adalah teknik pembuktian.
8. Strategi induktif
Strategi induktif merupakan strategi pengembangan paragraph yang
dilandasi logika atau alur piker induktif. Alur piker induktif ialah alur piker yang
diawali dengan pernyataan-pernyataan khusus, fakta-fakta, alas an-alasan, atau
kasus-kasus dan di akhiri dengan pernyataan umum, gagasan, pendapat, prinsip,
atau dalil.
Contoh paragraf induktif
Seluruh penjuru dunia sudah mengetahui bahwa AIDS merupakan penyakit
yang mematikan. Dunia kedokteran masih merayap mencari obat penangkal
penyakit ini. Sementara itu, virus AIDS melesat mencari korban demi korban tanpa
mengenal ras, umur, ataupun tingkat sosial. Tidaklah mustahil AIDS menjadi bom
waktu yang pada suatu saat memusnahkan manusia dari muka bumi ini.
Paragraf (8) tergolong paragraf induktif dengan teknik pemberian alasan
topik yang dikembangkan adalah “bahaya AIDS”. Gagasan paragraf terkandung
dalam kalimat yang terkahir, yakni “tidaklah mustahil, AIDS menjadi bom waktu
yang pada suatu saat memusnahkan manusia dari muka bumi ini”. Tiga kalimat
sebelumnya merupakan kalimat-kalimat penjelas yang berisi alasan-alasan tentang
logisnya gagasan yang dikemukakan dalam kalimat yang terakhir.
9. Strategi deduktif-induktif
Strategi deduktif induktif merupakan strategi pengembngan paragraph yang
menggabungkan strategi deduktif dan strategi induktif. Paragraph strategi ini memiliki
gagasan yang terungkap dibagian awal dan di bagian akhir paragraph.
Contoh paragraph deduktif-induktif
Perlu ditekankan bahwa keberanian para “whistleblower” seperti Cam, Silkwood dan
Serpico berisiko tinggi. Shilkwood harus membayar perannya itu dengan kematian secara
misterius akibat kecelakaan mobil dalam perjalanan mengantarkan bukti ke reporter The New
York Time. Serpico harus cepat pensiun dan hidup di luar negeri dalam keadaan cacat (akibat
tembakan misterius dalam sebuah tugas). Memang keberanian saja tidaklah cukup. Mereka,
para WhisTleblower juga membutuhkan adanya perlindungan hukum.
Paragraf (10) mengetengahkan topik “perlunya perlindungan hukum bagi para
Whisleblower”. Ide paragraph yang diungkapkan pada awal dan akhir paragraph adalah
“bahwa para “whisleblower”, karena mereka itu beresiko tinggi membutuhkan adanya
perlindungan hukum”. Teknik pengembangan yang dimanfaatkan adalah teknik pembuktian
yang dikemukakan dalam kalimat kedua dan ketiga.
10.
11. Contoh Koherensi
Hanya ada lagu Elton John "Daniel" yang mengalir,
lamat-lamat. Tidak ada juga kecupan hangat istrinya. Lelaki
itu tidak membuka pagi dengan sebuah ritual rutin. Itulah
"sarapan pagi" sang astronot, Thomas Reiter dioesawat
yang melesat dengan kecepatan 10 kali kecepatan suara itu.
Tidak ada sebatang rokok dimulutnya.
Hanya ada lagu Elton John "Daniel" yang mengalir,
lamat-lamat. Tidak ada juga kecupan hangat istrinya. Lelaki
itu tidak membuka pagi dengan sebuah ritual rutin. Itulah
"Sarapan Pagi" sang astronot, Thomas Reiter dipesawat
yang melesat dengan kecepatan 10 kali kecepatan suara itu.
Tidak ada sebatang rokok dimulutnya.
12. Contoh Kohesi
Baru-baru ini ada negara adidaya yang melesatkan pesawat
bermuatan seekor anjing ke planet Mars. Hal itu dilakukan karena
planet yang satu ini memiliki banyak persamaan dengan bumi kita.
Kedua benda raksaksa ini merupakan anggota tata surya yang sama.
Seperti halnya bumi, Mars pun memiliki atmosfer. Temperatur mars
hampir sama dengan temperatur bumi. Unsur air dan oksigen,
kiranya juga ada di planet yang satu ini. Jika di bumi terdapat
kehidupan, maka begitu jugalah kiranya di planet mars ini.
Paragraf (1) memanfaatkan alat kohesi penunjukan dan
pengulangan. Alat kohesi menunjukan tempat dalam frasa-frasa
dalam hal itu, planet yang satu ini, kedua benda raksaksa ini, planet
mars inu. Alat kohesi pengulangan atau repitisi terungkap dengan
diulangnya kata planet, bumi, mars.
13. Contoh Transisi
Pada 1831, seorang pemuda Amerika dirundung
kemalangan karena perusahaannya bangkrut. Setahun
kemudian, ia kalah dalam pemilihan dewan tingkat
lokal. Tahun berikutnya, ia kembali mengalami
kebangkrutan. Dua tahun selanjutnya, istrinya
meninggal. Setahun kemudia, ia hampir masuk rumah
sakit jiwa karena depresi.
Alat kohesi paragraf pertama:
(1) pronomina ia dan istrinya
(2) repetisi ia dan bangkrut