SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Problematika
Pengembangan Paragraf
Kelompok 3
Ajeng Illa
Titi Astriyani
Lelih Maolidah
Pengembangan Paragraf
Menurut Suparno (2007: 96),
pengembangan paragraf adalah pembentukan
paragraf dalam teks dikaitkan dengan paragraf
yang lain. Hasil pengembangan ini ialah
untaian paragraf yang menunjukkan paragraf
yang cocok dengan paragraf yang lain.
Pengertian Paragraf
Secara teknis pengertian kedua kata itu sama, yakni bagian dari wacana
yang berisi pengungkapan satu ide atau satu tema secara lengkap yang dalam
bahasa tulis ditandai dengan menjoroknya kalimat pertama atau jarak spasi
yang lebih. Bahwa paragraf dan alinea itu secara teknis memiliki pengertian
yang sama, selain tertuang dalam KBBI Pusat Bahasa, juga tertuang dalam
kamus bahasa Inggris John M. Echols dan Hassan Shadily. Dalam kamus
tersebut tercatat bahwa paragraph sama dengan ‘paragraf, ayat, alinea’.
Dalam kamus bahasa Prancis, Pluri Dictionnaire Larousse, tercatat bahwa
kata paragraphe berasal dari kata paragraphos, bahasa Yunani lama (Greek),
yang mengandung arti ‘ditulis di samping’ atau ‘ditulis di baris baru’. Kata
paragraphe diserap ke dalam bahasa Indonesia dalam bentuk paragraf.
Sebutan alinea berasal dari bahasa Latin, a linea, yang berarti
‘menyimpang dari baris’ atau ‘memisahkan diri dari baris’ atau ‘baris baru’.
Kata a linea dengan ejaan yang sama diserap ke dalam bahasa Belanda, dan
dari bahasa Belanda itulah bahasa Indonesia menyerap kata alinea dengan
pengertian tekknis yang sama dengan kata paragraf.
Tema Dan Ide Paragraf
Ada dua unsur pokok dalam paragraf, yakni unsur tema atau topik
pembahasan dan unsur ide atau gagasan. Tema atau topik sama dengan
pokok pembicaraan. Ide atau gagasan sama dengan pendapat, harapan,
pemikiran, atau pesan yang terkandung dalam paragraf.
Contoh : Di sekolah dasar (shougakkou) di Jepang, yang diutamakana
dalah pembangunan karakter anak, meskipun sambil bermain-main.
Alasannya tentu saja karena usian murid-murid memang usia bermain.
Mereka mendapatkan mata pelajaran hanya sedikit dan hanya dasar-
dasarnya saja, seperti etika, matematika, bahasa, musik, keterampilan,
pengetahuan alam, sejarah, dan olahraga. Jadi pendidikan di sekolah dasar
Jepang itu mengutamakan pembangunan fondasi manusianya, yakni
karakter, bukan pengetahuannya.
Paragraf atau alineaa di atas merupakan bagian dari wacana yang
berjudul “Cermin Jepang”. Topik atau tema pembahasannya adalah
“Pendidikan dasar di sekolah dasar di Jepang” dan idenya adalah
“Pendidikan di sekolah dasar di Jepang mengutamakan pembangunan
fondasi manusianya”
Strategi dan teknik
Dalam hubungannya dengan pengembangan paragraf, sesuai
dengan pesan atau informasi yang akan disampaikan, baik secara
lisan maupun tulisan, penulis atau pembicara akan menentukan
strategi serta teknik pengutaraannya. Strategi pengutaraan
informasi itu mencakup strategi pengutaraan deskriptif, deduktif,
induktif, dan strategi pengutaraan gabungan deduktif-induktif.
Setelah ditentukan strategi pengutaraannya, maka ditentukan
pula teknik dalam mengemas informasi tersebut. Apakah teknik
penceritaan, teknik pendeskripsian, teknik pendefinisian, teknik
pendataan, teknik pertanyaan, teknik penguraian, teknik analogi,
teknik pemberian alas an, teknik pembuktian, atau teknik-teknik
yang lain.
Strategi deskriptif
Strategi deskriptif atau strategi nalar deskriptif merupakan strategi penyajian informasi melalui
penggambaran berdasarkan pengindraan tentang objek tertentu. Paragraph yang dikembangkan
berdasarkan strategi deskriptif disebut paragraph deskriptif.
Paragraph deskriptif memiliki beberapa ciri utama, yaitu :
1. Tidak ada kalimat yang secara khusus merupakan ide atau pendapat penulis tentang sesuatu
2. Kalimat-kalimat yang digunakan dalam paragraph memiliki hubungan yang setara, tidak ada kalimat
yang dianggap utama dan tidak ada kalimat yang dianggap penjelas.
3. Ide atau gagasan bersifat implicit atau terbungkus dalam paduan isi semua kalimat
4. Teknik pengembangannya bisa berupa penggambaran, penceritaan, dan juga bisa pemaparan. Hal ini
bergantung pada topic yang diutarakannya.
Contoh paragraph dekriptif
Pagi buta pada pertengahan Juli 2011, satu ledakan memecah kesunyian blok Kebon Kopi, Desa
Lohbener Lor, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu. Warga berhamburan ke luar rumah.
Ekspresi terkejut segera tampak pada wajah-wajah mereka tatkala menyaksikan tubuh Karta (45),
tetangga mereka, terbujur kaku di depan rumahnya yang hancur. Darah berceceran dimana-mana. Karta
sudah tak bernyawa.
Teknik pengembangan untuk ketiga contoh paragraf deskriptif di atas adalah teknik penceritaan.
Dalam setiap paragraf ada tokoh yang diceritakan. Tema paragraf (1) adalah “Ledakan yang
mengagetkan di rumah Karta”.
Strategi deduktif
Strategi deduktif merupakan strategi pengembangan paragraph yang dilandasi logika atau alur piker
deduktif. Alur piker deduktif ialah alur piker yang diawali dengan pernyataan umum, gagasan, pendapat, prinsip,
atau dalil. Kemudian, pernyataan umum itudiikuti dengan pernyataan khusus atau pernyataan yang mengandung
penjelasan tentang pernyataan umum atau gagasan tadi. Karena itu, paragraph deduktif terdiri atas dua jenis
pernyataan, yakni pernyataan yang berupa gagasan atau ide utama dan pernyataan yang berupa penjelasan atau
ide penjelas.
Contoh paragraf deduktif
Bahwa Indonesia merupakan Negara yang memiliki keunggulan komparatif kiranya tidak ada seorang
pun yang meragukannya. Pada realitasnya Indonesia memang memiiki kekayaan alam yang sangat memadai baik
yang berupa kekayaan darat, laut maupun yang berupa kekayaan bumi. Indonesia adalah Negara yang “gemah
ripah loh jinawi” sperti yang dilukiskan dalam pewayangan. Indonesia adalah negeri “kolam susu” sebagaimana
yang dilukiskan Koes Plus dalam salah satu lagunya.
Dengan strategi pengembangan deduktif, paragraph (6) mengetengahkan topik “Keunggulan komparatif
Indonesia”. Gagasan atau ide utama terkandung dalam kalimat pertama, yaitu “bahwa Indonesia memiliki
keunggulan komparatif kiranya tidak seorang pun yang meragukannya”. Sedangkan, tiga kalimat berikutnya
merupakan pembuktian tentang kebenaran gagasan di atas. Karena itu, tiga kalimat yang dimaksudkan lazim
disebut kalimat-kalimat yang mengandung ide pembukti atau ide penjelas. Teknik pengembangan paragraph (6)
adalah teknik pembuktian.
Strategi induktif
Strategi induktif merupakan strategi pengembangan paragraph yang
dilandasi logika atau alur piker induktif. Alur piker induktif ialah alur piker yang
diawali dengan pernyataan-pernyataan khusus, fakta-fakta, alas an-alasan, atau
kasus-kasus dan di akhiri dengan pernyataan umum, gagasan, pendapat, prinsip,
atau dalil.
Contoh paragraf induktif
Seluruh penjuru dunia sudah mengetahui bahwa AIDS merupakan penyakit
yang mematikan. Dunia kedokteran masih merayap mencari obat penangkal
penyakit ini. Sementara itu, virus AIDS melesat mencari korban demi korban tanpa
mengenal ras, umur, ataupun tingkat sosial. Tidaklah mustahil AIDS menjadi bom
waktu yang pada suatu saat memusnahkan manusia dari muka bumi ini.
Paragraf (8) tergolong paragraf induktif dengan teknik pemberian alasan
topik yang dikembangkan adalah “bahaya AIDS”. Gagasan paragraf terkandung
dalam kalimat yang terkahir, yakni “tidaklah mustahil, AIDS menjadi bom waktu
yang pada suatu saat memusnahkan manusia dari muka bumi ini”. Tiga kalimat
sebelumnya merupakan kalimat-kalimat penjelas yang berisi alasan-alasan tentang
logisnya gagasan yang dikemukakan dalam kalimat yang terakhir.
Strategi deduktif-induktif
Strategi deduktif induktif merupakan strategi pengembngan paragraph yang
menggabungkan strategi deduktif dan strategi induktif. Paragraph strategi ini memiliki
gagasan yang terungkap dibagian awal dan di bagian akhir paragraph.
Contoh paragraph deduktif-induktif
Perlu ditekankan bahwa keberanian para “whistleblower” seperti Cam, Silkwood dan
Serpico berisiko tinggi. Shilkwood harus membayar perannya itu dengan kematian secara
misterius akibat kecelakaan mobil dalam perjalanan mengantarkan bukti ke reporter The New
York Time. Serpico harus cepat pensiun dan hidup di luar negeri dalam keadaan cacat (akibat
tembakan misterius dalam sebuah tugas). Memang keberanian saja tidaklah cukup. Mereka,
para WhisTleblower juga membutuhkan adanya perlindungan hukum.
Paragraf (10) mengetengahkan topik “perlunya perlindungan hukum bagi para
Whisleblower”. Ide paragraph yang diungkapkan pada awal dan akhir paragraph adalah
“bahwa para “whisleblower”, karena mereka itu beresiko tinggi membutuhkan adanya
perlindungan hukum”. Teknik pengembangan yang dimanfaatkan adalah teknik pembuktian
yang dikemukakan dalam kalimat kedua dan ketiga.
Contoh Koherensi
Hanya ada lagu Elton John "Daniel" yang mengalir,
lamat-lamat. Tidak ada juga kecupan hangat istrinya. Lelaki
itu tidak membuka pagi dengan sebuah ritual rutin. Itulah
"sarapan pagi" sang astronot, Thomas Reiter dioesawat
yang melesat dengan kecepatan 10 kali kecepatan suara itu.
Tidak ada sebatang rokok dimulutnya.
Hanya ada lagu Elton John "Daniel" yang mengalir,
lamat-lamat. Tidak ada juga kecupan hangat istrinya. Lelaki
itu tidak membuka pagi dengan sebuah ritual rutin. Itulah
"Sarapan Pagi" sang astronot, Thomas Reiter dipesawat
yang melesat dengan kecepatan 10 kali kecepatan suara itu.
Tidak ada sebatang rokok dimulutnya.
Contoh Kohesi
Baru-baru ini ada negara adidaya yang melesatkan pesawat
bermuatan seekor anjing ke planet Mars. Hal itu dilakukan karena
planet yang satu ini memiliki banyak persamaan dengan bumi kita.
Kedua benda raksaksa ini merupakan anggota tata surya yang sama.
Seperti halnya bumi, Mars pun memiliki atmosfer. Temperatur mars
hampir sama dengan temperatur bumi. Unsur air dan oksigen,
kiranya juga ada di planet yang satu ini. Jika di bumi terdapat
kehidupan, maka begitu jugalah kiranya di planet mars ini.
Paragraf (1) memanfaatkan alat kohesi penunjukan dan
pengulangan. Alat kohesi menunjukan tempat dalam frasa-frasa
dalam hal itu, planet yang satu ini, kedua benda raksaksa ini, planet
mars inu. Alat kohesi pengulangan atau repitisi terungkap dengan
diulangnya kata planet, bumi, mars.
Contoh Transisi
Pada 1831, seorang pemuda Amerika dirundung
kemalangan karena perusahaannya bangkrut. Setahun
kemudian, ia kalah dalam pemilihan dewan tingkat
lokal. Tahun berikutnya, ia kembali mengalami
kebangkrutan. Dua tahun selanjutnya, istrinya
meninggal. Setahun kemudia, ia hampir masuk rumah
sakit jiwa karena depresi.
Alat kohesi paragraf pertama:
(1) pronomina ia dan istrinya
(2) repetisi ia dan bangkrut
Terimakasih 

More Related Content

Similar to Problematika pengembangan paragraf-

Pengantar ilmu filsafat kel 6 LOGIKA
Pengantar ilmu filsafat kel 6 LOGIKAPengantar ilmu filsafat kel 6 LOGIKA
Pengantar ilmu filsafat kel 6 LOGIKARezhaMiftahulHuda
 
Ontologi epistemologi dan_aksiologi_ilmu
Ontologi epistemologi dan_aksiologi_ilmuOntologi epistemologi dan_aksiologi_ilmu
Ontologi epistemologi dan_aksiologi_ilmuecaishak
 
Penelitian dan penulisan ilmiah new heri
Penelitian dan penulisan ilmiah new heriPenelitian dan penulisan ilmiah new heri
Penelitian dan penulisan ilmiah new heriHeri Indra Gunawan
 
Tugas mandiri fki juliana rafiati
Tugas mandiri fki juliana rafiatiTugas mandiri fki juliana rafiati
Tugas mandiri fki juliana rafiatiJulianaRafiati
 
Semiotika komunikasi by_indiwan_seto_wahyu_(z-lib.org)
Semiotika komunikasi by_indiwan_seto_wahyu_(z-lib.org)Semiotika komunikasi by_indiwan_seto_wahyu_(z-lib.org)
Semiotika komunikasi by_indiwan_seto_wahyu_(z-lib.org)Handiawan Susanto
 
Bab v pancasila merupakan sistem filsafat
Bab v pancasila merupakan sistem filsafatBab v pancasila merupakan sistem filsafat
Bab v pancasila merupakan sistem filsafatSyaiful Ahdan
 
Kumpulan materi tugas membuat makalah pengantar filsafat ilmu
Kumpulan materi tugas membuat makalah pengantar filsafat ilmuKumpulan materi tugas membuat makalah pengantar filsafat ilmu
Kumpulan materi tugas membuat makalah pengantar filsafat ilmuClaudiaPrisila
 
Cabang Filsafat Pendidikan
Cabang Filsafat PendidikanCabang Filsafat Pendidikan
Cabang Filsafat PendidikanAnnisa Fauzia
 
Kelompok 3 - Penyusunan Paragraf Dan Karangan.pptx
Kelompok 3 - Penyusunan Paragraf Dan Karangan.pptxKelompok 3 - Penyusunan Paragraf Dan Karangan.pptx
Kelompok 3 - Penyusunan Paragraf Dan Karangan.pptx2055202006RendyKhone
 
Makalah logika informatika
Makalah logika informatikaMakalah logika informatika
Makalah logika informatikaCidals Ferry
 
Teknik Menulis ( Strong paragraf )
Teknik Menulis ( Strong paragraf )Teknik Menulis ( Strong paragraf )
Teknik Menulis ( Strong paragraf )Idrus Dama
 

Similar to Problematika pengembangan paragraf- (20)

Pengantar ilmu filsafat kel 6 LOGIKA
Pengantar ilmu filsafat kel 6 LOGIKAPengantar ilmu filsafat kel 6 LOGIKA
Pengantar ilmu filsafat kel 6 LOGIKA
 
Ontologi epistemologi dan_aksiologi_ilmu
Ontologi epistemologi dan_aksiologi_ilmuOntologi epistemologi dan_aksiologi_ilmu
Ontologi epistemologi dan_aksiologi_ilmu
 
Penelitian dan penulisan ilmiah new heri
Penelitian dan penulisan ilmiah new heriPenelitian dan penulisan ilmiah new heri
Penelitian dan penulisan ilmiah new heri
 
Tugas mandiri fki juliana rafiati
Tugas mandiri fki juliana rafiatiTugas mandiri fki juliana rafiati
Tugas mandiri fki juliana rafiati
 
Kalimat pelatihan mpkt (untung)
Kalimat pelatihan mpkt (untung)Kalimat pelatihan mpkt (untung)
Kalimat pelatihan mpkt (untung)
 
ppt TEKS EKSPLANASI.pptx
ppt TEKS EKSPLANASI.pptxppt TEKS EKSPLANASI.pptx
ppt TEKS EKSPLANASI.pptx
 
Palagraf
PalagrafPalagraf
Palagraf
 
B.indo kel 7
B.indo kel 7B.indo kel 7
B.indo kel 7
 
Semiotika komunikasi by_indiwan_seto_wahyu_(z-lib.org)
Semiotika komunikasi by_indiwan_seto_wahyu_(z-lib.org)Semiotika komunikasi by_indiwan_seto_wahyu_(z-lib.org)
Semiotika komunikasi by_indiwan_seto_wahyu_(z-lib.org)
 
Bab v
Bab vBab v
Bab v
 
Bab v pancasila merupakan sistem filsafat
Bab v pancasila merupakan sistem filsafatBab v pancasila merupakan sistem filsafat
Bab v pancasila merupakan sistem filsafat
 
5 buku p-pancasila_v
5 buku p-pancasila_v5 buku p-pancasila_v
5 buku p-pancasila_v
 
Makalah hikmah
Makalah hikmahMakalah hikmah
Makalah hikmah
 
Kumpulan materi tugas membuat makalah pengantar filsafat ilmu
Kumpulan materi tugas membuat makalah pengantar filsafat ilmuKumpulan materi tugas membuat makalah pengantar filsafat ilmu
Kumpulan materi tugas membuat makalah pengantar filsafat ilmu
 
Cabang Filsafat Pendidikan
Cabang Filsafat PendidikanCabang Filsafat Pendidikan
Cabang Filsafat Pendidikan
 
Cabang
CabangCabang
Cabang
 
UAS FILSAFAT 2015
UAS FILSAFAT 2015UAS FILSAFAT 2015
UAS FILSAFAT 2015
 
Kelompok 3 - Penyusunan Paragraf Dan Karangan.pptx
Kelompok 3 - Penyusunan Paragraf Dan Karangan.pptxKelompok 3 - Penyusunan Paragraf Dan Karangan.pptx
Kelompok 3 - Penyusunan Paragraf Dan Karangan.pptx
 
Makalah logika informatika
Makalah logika informatikaMakalah logika informatika
Makalah logika informatika
 
Teknik Menulis ( Strong paragraf )
Teknik Menulis ( Strong paragraf )Teknik Menulis ( Strong paragraf )
Teknik Menulis ( Strong paragraf )
 

More from AjengIlla

mengidentifikasi latar belakang perlunya pendidikan kewarganegaraan
mengidentifikasi latar belakang perlunya pendidikan kewarganegaraanmengidentifikasi latar belakang perlunya pendidikan kewarganegaraan
mengidentifikasi latar belakang perlunya pendidikan kewarganegaraanAjengIlla
 
Semantik ungkapan tabu
Semantik ungkapan tabuSemantik ungkapan tabu
Semantik ungkapan tabuAjengIlla
 
Sejarah sastra-periodisasi tahun 1920-balai pustaka
Sejarah sastra-periodisasi tahun 1920-balai pustakaSejarah sastra-periodisasi tahun 1920-balai pustaka
Sejarah sastra-periodisasi tahun 1920-balai pustakaAjengIlla
 
Puisi dalam pengantar kajian sastra
Puisi dalam pengantar kajian sastraPuisi dalam pengantar kajian sastra
Puisi dalam pengantar kajian sastraAjengIlla
 
Psikolinguistik-bahasa indonesia
Psikolinguistik-bahasa indonesiaPsikolinguistik-bahasa indonesia
Psikolinguistik-bahasa indonesiaAjengIlla
 
Psikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaer
Psikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaerPsikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaer
Psikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaerAjengIlla
 
Profesi pendidikan - organisasi profesi keguruan
Profesi pendidikan - organisasi profesi keguruanProfesi pendidikan - organisasi profesi keguruan
Profesi pendidikan - organisasi profesi keguruanAjengIlla
 
studi wacana-pengajaran wacana
studi wacana-pengajaran wacanastudi wacana-pengajaran wacana
studi wacana-pengajaran wacanaAjengIlla
 
sejarah sastra di indonesia pada tahun 1970 1980
sejarah sastra di indonesia pada tahun 1970 1980sejarah sastra di indonesia pada tahun 1970 1980
sejarah sastra di indonesia pada tahun 1970 1980AjengIlla
 
sastra nusantara - bahasa indonesia-keindonesiaan
sastra nusantara - bahasa indonesia-keindonesiaansastra nusantara - bahasa indonesia-keindonesiaan
sastra nusantara - bahasa indonesia-keindonesiaanAjengIlla
 
sastra nusantara-mite, legenda, dongeng, foklor, upacara adat
sastra nusantara-mite, legenda, dongeng, foklor, upacara adatsastra nusantara-mite, legenda, dongeng, foklor, upacara adat
sastra nusantara-mite, legenda, dongeng, foklor, upacara adatAjengIlla
 
perencanaan pembelajaran-belajar dan tipe belajar
perencanaan pembelajaran-belajar dan tipe belajarperencanaan pembelajaran-belajar dan tipe belajar
perencanaan pembelajaran-belajar dan tipe belajarAjengIlla
 
kompetensi guru-pendidikan
kompetensi guru-pendidikankompetensi guru-pendidikan
kompetensi guru-pendidikanAjengIlla
 
metode penelitian eksperimen
metode penelitian eksperimenmetode penelitian eksperimen
metode penelitian eksperimenAjengIlla
 
pengertian pendekatan, metode, teknik dan model pembelajaran
pengertian pendekatan, metode, teknik dan model pembelajaranpengertian pendekatan, metode, teknik dan model pembelajaran
pengertian pendekatan, metode, teknik dan model pembelajaranAjengIlla
 
sosiolingusitik-pelbagai variasi dan jenis bahasa
sosiolingusitik-pelbagai variasi dan jenis bahasasosiolingusitik-pelbagai variasi dan jenis bahasa
sosiolingusitik-pelbagai variasi dan jenis bahasaAjengIlla
 
sikap bahasa dan pemilihan bahsa - sosiolinguistik
sikap bahasa dan pemilihan bahsa - sosiolinguistiksikap bahasa dan pemilihan bahsa - sosiolinguistik
sikap bahasa dan pemilihan bahsa - sosiolinguistikAjengIlla
 
apresiasi prosa fiksi- angkatan 2000 sampai sekarang
 apresiasi prosa fiksi- angkatan 2000 sampai sekarang apresiasi prosa fiksi- angkatan 2000 sampai sekarang
apresiasi prosa fiksi- angkatan 2000 sampai sekarangAjengIlla
 
kajian intertekstual-kajian drama indonesia
kajian intertekstual-kajian drama indonesiakajian intertekstual-kajian drama indonesia
kajian intertekstual-kajian drama indonesiaAjengIlla
 
berbicara -debat- pidato -bahasa indonesia
berbicara -debat- pidato -bahasa indonesiaberbicara -debat- pidato -bahasa indonesia
berbicara -debat- pidato -bahasa indonesiaAjengIlla
 

More from AjengIlla (20)

mengidentifikasi latar belakang perlunya pendidikan kewarganegaraan
mengidentifikasi latar belakang perlunya pendidikan kewarganegaraanmengidentifikasi latar belakang perlunya pendidikan kewarganegaraan
mengidentifikasi latar belakang perlunya pendidikan kewarganegaraan
 
Semantik ungkapan tabu
Semantik ungkapan tabuSemantik ungkapan tabu
Semantik ungkapan tabu
 
Sejarah sastra-periodisasi tahun 1920-balai pustaka
Sejarah sastra-periodisasi tahun 1920-balai pustakaSejarah sastra-periodisasi tahun 1920-balai pustaka
Sejarah sastra-periodisasi tahun 1920-balai pustaka
 
Puisi dalam pengantar kajian sastra
Puisi dalam pengantar kajian sastraPuisi dalam pengantar kajian sastra
Puisi dalam pengantar kajian sastra
 
Psikolinguistik-bahasa indonesia
Psikolinguistik-bahasa indonesiaPsikolinguistik-bahasa indonesia
Psikolinguistik-bahasa indonesia
 
Psikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaer
Psikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaerPsikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaer
Psikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaer
 
Profesi pendidikan - organisasi profesi keguruan
Profesi pendidikan - organisasi profesi keguruanProfesi pendidikan - organisasi profesi keguruan
Profesi pendidikan - organisasi profesi keguruan
 
studi wacana-pengajaran wacana
studi wacana-pengajaran wacanastudi wacana-pengajaran wacana
studi wacana-pengajaran wacana
 
sejarah sastra di indonesia pada tahun 1970 1980
sejarah sastra di indonesia pada tahun 1970 1980sejarah sastra di indonesia pada tahun 1970 1980
sejarah sastra di indonesia pada tahun 1970 1980
 
sastra nusantara - bahasa indonesia-keindonesiaan
sastra nusantara - bahasa indonesia-keindonesiaansastra nusantara - bahasa indonesia-keindonesiaan
sastra nusantara - bahasa indonesia-keindonesiaan
 
sastra nusantara-mite, legenda, dongeng, foklor, upacara adat
sastra nusantara-mite, legenda, dongeng, foklor, upacara adatsastra nusantara-mite, legenda, dongeng, foklor, upacara adat
sastra nusantara-mite, legenda, dongeng, foklor, upacara adat
 
perencanaan pembelajaran-belajar dan tipe belajar
perencanaan pembelajaran-belajar dan tipe belajarperencanaan pembelajaran-belajar dan tipe belajar
perencanaan pembelajaran-belajar dan tipe belajar
 
kompetensi guru-pendidikan
kompetensi guru-pendidikankompetensi guru-pendidikan
kompetensi guru-pendidikan
 
metode penelitian eksperimen
metode penelitian eksperimenmetode penelitian eksperimen
metode penelitian eksperimen
 
pengertian pendekatan, metode, teknik dan model pembelajaran
pengertian pendekatan, metode, teknik dan model pembelajaranpengertian pendekatan, metode, teknik dan model pembelajaran
pengertian pendekatan, metode, teknik dan model pembelajaran
 
sosiolingusitik-pelbagai variasi dan jenis bahasa
sosiolingusitik-pelbagai variasi dan jenis bahasasosiolingusitik-pelbagai variasi dan jenis bahasa
sosiolingusitik-pelbagai variasi dan jenis bahasa
 
sikap bahasa dan pemilihan bahsa - sosiolinguistik
sikap bahasa dan pemilihan bahsa - sosiolinguistiksikap bahasa dan pemilihan bahsa - sosiolinguistik
sikap bahasa dan pemilihan bahsa - sosiolinguistik
 
apresiasi prosa fiksi- angkatan 2000 sampai sekarang
 apresiasi prosa fiksi- angkatan 2000 sampai sekarang apresiasi prosa fiksi- angkatan 2000 sampai sekarang
apresiasi prosa fiksi- angkatan 2000 sampai sekarang
 
kajian intertekstual-kajian drama indonesia
kajian intertekstual-kajian drama indonesiakajian intertekstual-kajian drama indonesia
kajian intertekstual-kajian drama indonesia
 
berbicara -debat- pidato -bahasa indonesia
berbicara -debat- pidato -bahasa indonesiaberbicara -debat- pidato -bahasa indonesia
berbicara -debat- pidato -bahasa indonesia
 

Recently uploaded

tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 

Recently uploaded (20)

tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 

Problematika pengembangan paragraf-

  • 1. Problematika Pengembangan Paragraf Kelompok 3 Ajeng Illa Titi Astriyani Lelih Maolidah
  • 2. Pengembangan Paragraf Menurut Suparno (2007: 96), pengembangan paragraf adalah pembentukan paragraf dalam teks dikaitkan dengan paragraf yang lain. Hasil pengembangan ini ialah untaian paragraf yang menunjukkan paragraf yang cocok dengan paragraf yang lain.
  • 3. Pengertian Paragraf Secara teknis pengertian kedua kata itu sama, yakni bagian dari wacana yang berisi pengungkapan satu ide atau satu tema secara lengkap yang dalam bahasa tulis ditandai dengan menjoroknya kalimat pertama atau jarak spasi yang lebih. Bahwa paragraf dan alinea itu secara teknis memiliki pengertian yang sama, selain tertuang dalam KBBI Pusat Bahasa, juga tertuang dalam kamus bahasa Inggris John M. Echols dan Hassan Shadily. Dalam kamus tersebut tercatat bahwa paragraph sama dengan ‘paragraf, ayat, alinea’. Dalam kamus bahasa Prancis, Pluri Dictionnaire Larousse, tercatat bahwa kata paragraphe berasal dari kata paragraphos, bahasa Yunani lama (Greek), yang mengandung arti ‘ditulis di samping’ atau ‘ditulis di baris baru’. Kata paragraphe diserap ke dalam bahasa Indonesia dalam bentuk paragraf. Sebutan alinea berasal dari bahasa Latin, a linea, yang berarti ‘menyimpang dari baris’ atau ‘memisahkan diri dari baris’ atau ‘baris baru’. Kata a linea dengan ejaan yang sama diserap ke dalam bahasa Belanda, dan dari bahasa Belanda itulah bahasa Indonesia menyerap kata alinea dengan pengertian tekknis yang sama dengan kata paragraf.
  • 4. Tema Dan Ide Paragraf Ada dua unsur pokok dalam paragraf, yakni unsur tema atau topik pembahasan dan unsur ide atau gagasan. Tema atau topik sama dengan pokok pembicaraan. Ide atau gagasan sama dengan pendapat, harapan, pemikiran, atau pesan yang terkandung dalam paragraf. Contoh : Di sekolah dasar (shougakkou) di Jepang, yang diutamakana dalah pembangunan karakter anak, meskipun sambil bermain-main. Alasannya tentu saja karena usian murid-murid memang usia bermain. Mereka mendapatkan mata pelajaran hanya sedikit dan hanya dasar- dasarnya saja, seperti etika, matematika, bahasa, musik, keterampilan, pengetahuan alam, sejarah, dan olahraga. Jadi pendidikan di sekolah dasar Jepang itu mengutamakan pembangunan fondasi manusianya, yakni karakter, bukan pengetahuannya. Paragraf atau alineaa di atas merupakan bagian dari wacana yang berjudul “Cermin Jepang”. Topik atau tema pembahasannya adalah “Pendidikan dasar di sekolah dasar di Jepang” dan idenya adalah “Pendidikan di sekolah dasar di Jepang mengutamakan pembangunan fondasi manusianya”
  • 5. Strategi dan teknik Dalam hubungannya dengan pengembangan paragraf, sesuai dengan pesan atau informasi yang akan disampaikan, baik secara lisan maupun tulisan, penulis atau pembicara akan menentukan strategi serta teknik pengutaraannya. Strategi pengutaraan informasi itu mencakup strategi pengutaraan deskriptif, deduktif, induktif, dan strategi pengutaraan gabungan deduktif-induktif. Setelah ditentukan strategi pengutaraannya, maka ditentukan pula teknik dalam mengemas informasi tersebut. Apakah teknik penceritaan, teknik pendeskripsian, teknik pendefinisian, teknik pendataan, teknik pertanyaan, teknik penguraian, teknik analogi, teknik pemberian alas an, teknik pembuktian, atau teknik-teknik yang lain.
  • 6. Strategi deskriptif Strategi deskriptif atau strategi nalar deskriptif merupakan strategi penyajian informasi melalui penggambaran berdasarkan pengindraan tentang objek tertentu. Paragraph yang dikembangkan berdasarkan strategi deskriptif disebut paragraph deskriptif. Paragraph deskriptif memiliki beberapa ciri utama, yaitu : 1. Tidak ada kalimat yang secara khusus merupakan ide atau pendapat penulis tentang sesuatu 2. Kalimat-kalimat yang digunakan dalam paragraph memiliki hubungan yang setara, tidak ada kalimat yang dianggap utama dan tidak ada kalimat yang dianggap penjelas. 3. Ide atau gagasan bersifat implicit atau terbungkus dalam paduan isi semua kalimat 4. Teknik pengembangannya bisa berupa penggambaran, penceritaan, dan juga bisa pemaparan. Hal ini bergantung pada topic yang diutarakannya. Contoh paragraph dekriptif Pagi buta pada pertengahan Juli 2011, satu ledakan memecah kesunyian blok Kebon Kopi, Desa Lohbener Lor, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu. Warga berhamburan ke luar rumah. Ekspresi terkejut segera tampak pada wajah-wajah mereka tatkala menyaksikan tubuh Karta (45), tetangga mereka, terbujur kaku di depan rumahnya yang hancur. Darah berceceran dimana-mana. Karta sudah tak bernyawa. Teknik pengembangan untuk ketiga contoh paragraf deskriptif di atas adalah teknik penceritaan. Dalam setiap paragraf ada tokoh yang diceritakan. Tema paragraf (1) adalah “Ledakan yang mengagetkan di rumah Karta”.
  • 7. Strategi deduktif Strategi deduktif merupakan strategi pengembangan paragraph yang dilandasi logika atau alur piker deduktif. Alur piker deduktif ialah alur piker yang diawali dengan pernyataan umum, gagasan, pendapat, prinsip, atau dalil. Kemudian, pernyataan umum itudiikuti dengan pernyataan khusus atau pernyataan yang mengandung penjelasan tentang pernyataan umum atau gagasan tadi. Karena itu, paragraph deduktif terdiri atas dua jenis pernyataan, yakni pernyataan yang berupa gagasan atau ide utama dan pernyataan yang berupa penjelasan atau ide penjelas. Contoh paragraf deduktif Bahwa Indonesia merupakan Negara yang memiliki keunggulan komparatif kiranya tidak ada seorang pun yang meragukannya. Pada realitasnya Indonesia memang memiiki kekayaan alam yang sangat memadai baik yang berupa kekayaan darat, laut maupun yang berupa kekayaan bumi. Indonesia adalah Negara yang “gemah ripah loh jinawi” sperti yang dilukiskan dalam pewayangan. Indonesia adalah negeri “kolam susu” sebagaimana yang dilukiskan Koes Plus dalam salah satu lagunya. Dengan strategi pengembangan deduktif, paragraph (6) mengetengahkan topik “Keunggulan komparatif Indonesia”. Gagasan atau ide utama terkandung dalam kalimat pertama, yaitu “bahwa Indonesia memiliki keunggulan komparatif kiranya tidak seorang pun yang meragukannya”. Sedangkan, tiga kalimat berikutnya merupakan pembuktian tentang kebenaran gagasan di atas. Karena itu, tiga kalimat yang dimaksudkan lazim disebut kalimat-kalimat yang mengandung ide pembukti atau ide penjelas. Teknik pengembangan paragraph (6) adalah teknik pembuktian.
  • 8. Strategi induktif Strategi induktif merupakan strategi pengembangan paragraph yang dilandasi logika atau alur piker induktif. Alur piker induktif ialah alur piker yang diawali dengan pernyataan-pernyataan khusus, fakta-fakta, alas an-alasan, atau kasus-kasus dan di akhiri dengan pernyataan umum, gagasan, pendapat, prinsip, atau dalil. Contoh paragraf induktif Seluruh penjuru dunia sudah mengetahui bahwa AIDS merupakan penyakit yang mematikan. Dunia kedokteran masih merayap mencari obat penangkal penyakit ini. Sementara itu, virus AIDS melesat mencari korban demi korban tanpa mengenal ras, umur, ataupun tingkat sosial. Tidaklah mustahil AIDS menjadi bom waktu yang pada suatu saat memusnahkan manusia dari muka bumi ini. Paragraf (8) tergolong paragraf induktif dengan teknik pemberian alasan topik yang dikembangkan adalah “bahaya AIDS”. Gagasan paragraf terkandung dalam kalimat yang terkahir, yakni “tidaklah mustahil, AIDS menjadi bom waktu yang pada suatu saat memusnahkan manusia dari muka bumi ini”. Tiga kalimat sebelumnya merupakan kalimat-kalimat penjelas yang berisi alasan-alasan tentang logisnya gagasan yang dikemukakan dalam kalimat yang terakhir.
  • 9. Strategi deduktif-induktif Strategi deduktif induktif merupakan strategi pengembngan paragraph yang menggabungkan strategi deduktif dan strategi induktif. Paragraph strategi ini memiliki gagasan yang terungkap dibagian awal dan di bagian akhir paragraph. Contoh paragraph deduktif-induktif Perlu ditekankan bahwa keberanian para “whistleblower” seperti Cam, Silkwood dan Serpico berisiko tinggi. Shilkwood harus membayar perannya itu dengan kematian secara misterius akibat kecelakaan mobil dalam perjalanan mengantarkan bukti ke reporter The New York Time. Serpico harus cepat pensiun dan hidup di luar negeri dalam keadaan cacat (akibat tembakan misterius dalam sebuah tugas). Memang keberanian saja tidaklah cukup. Mereka, para WhisTleblower juga membutuhkan adanya perlindungan hukum. Paragraf (10) mengetengahkan topik “perlunya perlindungan hukum bagi para Whisleblower”. Ide paragraph yang diungkapkan pada awal dan akhir paragraph adalah “bahwa para “whisleblower”, karena mereka itu beresiko tinggi membutuhkan adanya perlindungan hukum”. Teknik pengembangan yang dimanfaatkan adalah teknik pembuktian yang dikemukakan dalam kalimat kedua dan ketiga.
  • 10.
  • 11. Contoh Koherensi Hanya ada lagu Elton John "Daniel" yang mengalir, lamat-lamat. Tidak ada juga kecupan hangat istrinya. Lelaki itu tidak membuka pagi dengan sebuah ritual rutin. Itulah "sarapan pagi" sang astronot, Thomas Reiter dioesawat yang melesat dengan kecepatan 10 kali kecepatan suara itu. Tidak ada sebatang rokok dimulutnya. Hanya ada lagu Elton John "Daniel" yang mengalir, lamat-lamat. Tidak ada juga kecupan hangat istrinya. Lelaki itu tidak membuka pagi dengan sebuah ritual rutin. Itulah "Sarapan Pagi" sang astronot, Thomas Reiter dipesawat yang melesat dengan kecepatan 10 kali kecepatan suara itu. Tidak ada sebatang rokok dimulutnya.
  • 12. Contoh Kohesi Baru-baru ini ada negara adidaya yang melesatkan pesawat bermuatan seekor anjing ke planet Mars. Hal itu dilakukan karena planet yang satu ini memiliki banyak persamaan dengan bumi kita. Kedua benda raksaksa ini merupakan anggota tata surya yang sama. Seperti halnya bumi, Mars pun memiliki atmosfer. Temperatur mars hampir sama dengan temperatur bumi. Unsur air dan oksigen, kiranya juga ada di planet yang satu ini. Jika di bumi terdapat kehidupan, maka begitu jugalah kiranya di planet mars ini. Paragraf (1) memanfaatkan alat kohesi penunjukan dan pengulangan. Alat kohesi menunjukan tempat dalam frasa-frasa dalam hal itu, planet yang satu ini, kedua benda raksaksa ini, planet mars inu. Alat kohesi pengulangan atau repitisi terungkap dengan diulangnya kata planet, bumi, mars.
  • 13. Contoh Transisi Pada 1831, seorang pemuda Amerika dirundung kemalangan karena perusahaannya bangkrut. Setahun kemudian, ia kalah dalam pemilihan dewan tingkat lokal. Tahun berikutnya, ia kembali mengalami kebangkrutan. Dua tahun selanjutnya, istrinya meninggal. Setahun kemudia, ia hampir masuk rumah sakit jiwa karena depresi. Alat kohesi paragraf pertama: (1) pronomina ia dan istrinya (2) repetisi ia dan bangkrut