3. Pengertian pendekatan, pengertian metode, pengertian
teknik dan pengertian model.
Pendekatan komunikatif, kontekstual, teks, saintifik,
integrative.
Metode pembelajaran bahasa : metode pemecahan
masalah, inkuiri, proyek, saintifik.
4. Pengertian pendekatan, pengertian metode,
pengertian teknik dan pengertian model.
1. Pengertian pendekatan
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran. Pendekatan yang berpusat pada guru
menurunkan strategi pembelajaran langsung (direct instruction),
pembelajaran deduktif atau pembelajaran ekspositori. Sedangkan,
pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa menurunkan strategi
pembelajaran discovery dan inkuiri serta strategi pembelajaran induktif.
(Berti Sagendra:2014:28)
5. 2. Pengertian metode
Metode merupakan jabaran dari pendekatan. Satu pendekatan
dapat dijabarkan ke dalam berbagai metode. Metode adalah prosedur
pembelajaran yang difokuskan ke pencapaian tujuan.
(Berti Sagendra:2014:28)
3. Pengertian teknik
Teknik dan taktik mengajar merupakan penjabaran dari metode
pembelajaran. Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam
rangka mengimplementasikan suatu metode. Misalnya, cara yang
bagaimana yang harus dilakukan agar metode ceramah yang dilakukan
berjalan efektif dan efisien? Dengan demikian sebelum seorang
melakukan proses ceramah sebaiknya memperhatikan kondisi dan
situasi. (Berti Sagendra:2014:29)
6. 4. Pengertian model
menurut Dr. H. W. F. Stellwag dalam bukunya Begane wegen en
onbetreden Paden (1954), mengatakan “Tak ada satu metodepun yang
terbaik, yag ada ialah guru yang bijaksana. Guru yang bijaksana
mampu mengubah metode yang jelek menjadi metode yang baik. Juga
sebaliknya guruyang tidak bijaksana akan membuat metode yang baik
menjadi metode yang jelek, karena pengalaman dan pengetahuaanya
tidak memadai. Sebaiknya model mengajar diarahkan untuk
mendalami seberapa jauh suatu model mengajar digunakan untuk
mencapai tujuan tertentu, dengan sasaran tertentu pula serta dengan
berbagai pendekatan yang dapat membantu perkembangannya”.
(Sri Hastuti P. H:1997:138)
Jadi dari kesimpulan di atas tersebut pendekatan, model, teknik, metode
semuanya saling berkaitan dengan bagaimana cara seorang guru supaya
mampu dan bisa mengajar dengan baik dan mampu mencapai suatu kegiatan
belajar yang efektif dikelas.
7. Pendekatan komunikatif, kontekstual, teks,
saintifik, integrative.
1. Pendekatan komunikatif
Di dalam GBBP Kurikulum bahasa Indonesia 1994 dinyatakan
bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar berkomunikasi.
Oleh karena itu pengajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk
meningkatkanb kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa Indonesia baik secara lisan maupun tulis.
Pernyataan ini menunjukan bahwa pengajaran bahasa Indonesia
berdasarkan Kurikulum Bahasa Indonesia 1994 menggunakan
pendekatan komunikatif. (Dr. H.Imam Syafi’e:1997:2.5).
8. Kegiatan komunikatif
fungsional terdiri atas 4
hal, yakni:
a) mengolah informasi;
b) berbagi dan mengolah
informasi;
c) berbagi informasi
dengan kerja sama terbatas;
d) berbagi informasi
dengan kerja sama tak
terbatas.
Kegiatan interaksi sosial
terdiri atas 6 hal, yakni:
a) improvisasi lakon-
lakon pendek yang lucu;
b) aneka simulasi;
c) dialog dan bermain
peran;
d) sidang-sidang
konversasi;
e) diskusi;
f) berdebat.
(Berti Sagendra:2014:36)
9. Secara operasional, ciri-ciri pendekatan komunikatif tersebut dalam
pengajaran seperti berikut:
1) Kegiatan komunikatif
2) Untuk mendorong siswa mau belajar
3) Materi dari Silabus kurikulum komunikasi di persiapkan setelah
diadakan suatu analisis mengenai kebutuhan barbahasa.
4) Penekanan pendekatan komunikatip ialah pada pelayanan individu
siswa.
5) Peran guguru adalah sebagai peranan. Ia fasilitato motivator bagi
perkembangan individu siswa.
6) Materi interaksional siswa berperan menunjang komunikasi siswa
secara aktif
(Idah Faridah Laily:2012:10-11)
10. 2. Pendekatan Kontekstual
Pendekatan kontekstual mengasumsikan bahwa secara natural
pikiran mencari makna konteks sesuai dengan situasi nyata
lingkungan Seseorang melalui pencarian hubungan masuk akal dan
bermanfaat. Melalui pemaduan materi yang dipelajari dengan
pengalaman keseharian, siswa akan menghasilkan dasar-dasar
pengetahuan yang mendalam. Nathan Gage in Brown mendefinisikan
pengajaran sebagai berikut, “Teaching is guiding and Faciliating
learning , enabling the learner to learn , setting the conditions for
learning,” (Brown, 1994:7).
11. Ciri-ciri kontekstual
Terdapat lima karakteristik penting dalam proses pembelajaran
yang menggunakan CTL:
(1) Dalam CTL pembelajaran merupakan proses pengaktifan
pengetahuan yang sudah ada ( activing knowledge )
(2) Pembelajaran yang kontekstual adalah pembelajaran dalam rangka
memperoleh dan menambah pengetahuan baru ( acquiring knowledge ).
(3) Pemahaman pengetahuan (understanding knowledge)
(4) Mempraktikkan pengetahuan dan pengalaman tersebut (applying
knowledge )
(5) Melakukan refleksi ( reflecting knowledge ) terhadap strategi
pengembangan pengetahuan.
(Berti Sagendra:2014:36)
12. 3. Pendekatan Teks / Pendekatan Whole Language
Whole language adalah suatu pendekatan pembelajaran bahasa
yang menyajikan pembelajaran bahasa secara utuh atau tidak
terpisah pisah. (Edelsky, 1991; Froese, 1990; Goodman, 1986;
Weafer, 1992, dalam Santosa, 2004).
Menurut Routman (1991) dan Froese (1991) ada delapan komponen
whole language yaitu :
Reading Aloud / membaca nyaring
Jurnal Writing / menulis jurnal
Sustained Silent Reading / membaca dalam hati
Shared Reading / membaca bersama-sama
Guided Reading /membaca terpandu
Guided Writing / menulis terpandu
Independent Reading / membaca mandiri
Independent Writing / menulis mandiri
13. Ciri – ciri kelas whole language
Ada tujuh ciri yang menandakan kelas whole language antara lain :
1. Kelas yang menerapkan whole language penuh dengan barang cetakan.
2. Di kelas whole language siswa belajar melalui model atau contoh.
3. Di kelas whole language siswa bekerja dan belajar sesuai dengan tingkat
kemampuannya.
4. Di kelas whole language siswa berbagi tanggung jawab dalam
pembelajaran.
5. Di kelas whole language siswa terlibat secara aktif dalam pembelajaran
bermakna.
6. Di kelas whole language siswa berani mengambil resiko dan bebas
bereksperimen.
(Indah Fitrianah, Misi Afriyanti,Muhamad Miftakhur Rohman,Nur
Istinganah,Seli Rantika:2013:15-19)
14. 4. Pendekatan saintifik
Pendekatan saintifikmerupakan salah satu pendekatan pembelajaran
ilmiah. Majid (2014: 193)mengungkapkan bahwa penerapan pendekatan
saintifik bertujuan untukpemahaman kepada peserta didik dalam mengenal,
memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa
informasi bisa berasaldari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada
informasi searah dari guru.
Majid (2014: 211) menyebutkan bahwa pendekatan saintifik
dalampembelajaran meliputi mengamati, menanya, mencoba,
mengolah,menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta. Pendapat tersebut
sejalan dengan yang diungkapkan oleh Daryanto (2014: 59-80), yaitu:
a. Mengamati (Observasi)
b. Menanya
c. Menalar
d. Mencoba
e. Mengkomunikasikan terlibat aktif selama pembelajaran.
15. 5. Pendekatan integeratif / terpadu
Pendekatan Integratif dapat dimaknakan sebagai pendekatan yang
menyatukan beberapa aspek ke dalam satu proses. Integratif terbagi menjadi
interbidang studi dan antarbidang studi. Interbidang studi artinya beberapa aspek
dalam satu bidang studi diintegrasikan. Misalnya, mendengarkan diintegrasikan
dengan berbicara dan menulis. (Belajar & Pembelajaran-tahun 2014-halaman 38-
39).
Karakteristik Pembelajaran Tematik Pembelajaran tematik adalah
pembelajaran yang mempunyai karakteristik tertentu. Karakteristik pada
pembelajaran tematik menurut Depdiknas (2006: 6) dalam Trianto (2011: 163)
adalah sebagai berikut.
a. Berpusat pada siswa
b. Memberikan pengalaman langsung
c. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas
d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
e. Bersifat fleksibel
f. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan
16. Metode pembelajaran bahasa : metode pemecahan masalah,
inkuiri, proyek, saintifik.
1. MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY
Suryosubroto dalam Trianto (2009) menyatakan bahwa, Inquiry merupakan
perluasan proses discovery, yang digunakan lebih mendalam, inkuiry yang
dalam bahasa Inggris Inquiry berarti pertanyaan, atau pemeriksaan,
penyelidikan. Inkuiri sebagai suatu proses umum yang dilakukan manusia
untuk mencari atau memahami informasi.
Menurut Sanjaya (2006 : 201) mengemukakan secara umum bahwa proses
pembelajaran yang menggunakan model inkuiri dapat mengikuti langkah-
langkah sebagai berikut :
1. Orientasi Langkah
2. Merumuskan masalah
3. Mengajukan hipotesis
4. Mengumpulkan data Mengumpulkan data
5. Menguji hipotesis Menguji hipotesis
6. Merumuskan kesimpulan Merumuskan kesimpulan
17. 2. MODEL PROBLEM SOLVING / pemecahan masalah
Problem solving adalah suatu proses belajar mengajar yang berupa
penghilangan perbedaan atau ketidaksesuaian yang terjadi antara hasil yangdi
peroleh dengan yang diinginkan, (Pranata, 2005:3). Sejalan dengan pendapat
tersebut Prawiro (1986:36) mengatakan bahwa problem solvingadalah metode
mengajar dengan jalan menghadapkan siswa pada suatu masalah yang harus
dipecahkan oleh siswa sendiri dengan mengarahkan segala kemampuan yang
ada pada diri siswa tersebut.
Ciri-Ciri Pembelajaran Problem Solving
Ciri-ciri pembelajaran problem solving menurut Tjadimojo (2001 : 3) yaitu :
1. Metode problem solving merupakan rangkaian pembelajaran
2. Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah, metode ini
menempatkan sebagai dari proses pembelajaran,
3. Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berfikir
secara ilmiah.
18. 3. PROJECT BASED- LEARNING / Proyek
Menurut BIE 1999 dalam Trianto (2014) project based learning adalah
model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam kegiatan pemecahan
masalah dan memberi peluang siswa bekerja secara otonom mengkonstruksi
belajar mereka sendiri dan puncaknya menghasilkan produk karya siswa
bernilai realistik. Sedangkan Hasnawati (2015), menyatakan bahwa model
pembelajaran yang menggunakan proyek sebagai kegiatan proses
pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan.
4. Pengertian Metode Saintifik
Metode saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian
rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, hukum dan prinsip
melalui tahapan – tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau
menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan
hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisa data,
menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip
yang “ditemukan”( Hosnan,2014: 34).
19. Daftar Pustaka
Dr. Syafi’ie, H.Imam, (1997). Pendekatan
Pembelajaran Bahasa Indoenesia. Jakarta.
UniversitasTerbuka
Hastuti P. H, Sri. (1997). Strategi Belajar
Mengajar Bahasa Indonesia. Jakarta. Universitas
Terbuka
www.academia.edu
http://www.kampus-digital.com/2017/04/makalah-
pendekatan-saintifik-kelompok-4.html?m=1
http://download.portalgaruda.org/article=298871&
val=7180&title=PENDEKATAN%20KOMUNIKATI
F%DALAM%PEMBELAJARAN%BAHASA&ARA
B