Tugas 4, celine danaris gracia, yananto mihadi putra, se, m.si, penggunaan da...
SISTEM INFORMASI UNTUK ORGANISASI
1. Pengguna dan Pengembang Sistem Informasi
Spesialis-spesialis informasi sebuah perusahaan terdiri atas anilis sistem, administrator
basis data, webmaster, spesialis jaringan, programmer, dan operator. Perusahaan
hendaknya mengelola pengetahuan yang diawali oleh sumber-sumber daya
informasinya. Pengetahuan ini terdapat dalam sistem, peranti lunak, database, dan
pengetahuan khusus yang dimiliki oleh pengguna komputer dan spesialis informasi.
Ketika sistem informasi yang pertama dikembangkan oleh spesialis informasi,
pengguna tidak diharapkan (atau diizinkan) untuk melakukan hal-hal selain
penyebutkan kebutuhan informasi mereka. Ketika tuntutan pengguna untuk mendapat
dukungan komputer yang lebih besar mengalami lonjakan, para spesialis tidak mampu
untuk mengikutinya. Akibatnya, pengguna akhirnya mengembangkan sistem mereka
sendiri. Suatu fenomena yang disebut komputasi pengguna akhir. Pengguna-pengguna
lainnya mampu melakukan sendiri kebanyakan pekerjaan pengembangannya dan
mengandalkan spesialis hanya untuk jasa konsultasi. Sebuah perusahaan para
penggunanya mampu berpartisipasi dalam komputasi pengguna akhir akan menikmati
keunggulan atas perusahaan yang penggunanya tidak mampu.
Pengetahuan mencerminkan bahan-bahan yang dapat dipelajari dan keahlian meliputi
kemampuan-kemampuan alamiah, yang ditingkatkan oleh pendidikan dan
pengetahuan. Aplikasi-aplikasi otomatisasi kantor yang pertama awalnya dirancang
untuk digunakan oleh para pegawai secretariat dan juru tulis, namun aplikasi tersebut
tak berapa lama menyebar ketingkat manajerial dan professional. Aplikasi ini
dimungkinkan oleh suatu konsep yang disebut sebagai kantor maya dimana pekerja
tidak harus secara fisik bertempat dilokasi kantor agar dapat melaksanakan
pekerjaannya. Gerakan kantor maya yang dipicu oleh telecommuting dan hoteling
menjadi begitu popular hingga ia memperluas konsep dari organisasi maya.
Pengembangan sistem adalah suatu aktivitas yang selalu berevolusi.
A. ORGANISASI BISNIS
Sistem informasi dikembangkan dan digunakan dalam organisasi-organisasi bisnis.
Area-area bisnis dasar perusahaan adalah keuangan, sumber daya manusia, layanan
informasi, produksi, dan pemasaran.
2. Dukungan Sistem Informasi Bagi Organisasi
Sistem informasi dikembangkan untuk mendukung keseluruhan organisasi, eksekutif,
dan area bisnis. SIM dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan informasi umum para
manager perusahaan. Sistem informasi eksekutif dirancang untuk digunakan oleh
manager tingkat strategis perusahaan, dan lima sistem informasi ditingkat lebih rendah
dalam figure tersebut mencakup kebutuhan-kebutuhan informasi unik dari area-area
bisnis tersebut.
Sistem-sistem informasi ini dirancang khusus untuk organisasi fisik, yaitu cara
bagaimana sumber daya fisik (manusia, bahan baku, mesin, dan uang) dialokasikan ke
berbagai area-area fisik perusahaan, anak perusahaan global, divisi, wilayah, distrik,
cabang, dan seterusnya.
B. ORGANISASI LAYANAN INFORMASI
Layanan informasi (indormation service – IS) untuk menguraikan unit perusahaan yang
memiliki tanggung jawab atas mayoritas sumber daya informasi. Nama-nama lain divisi
SIM atau departemen SIM dan khususnya teknologi informasi (information
technology) juga popular.
Sumber Daya Informasi
Sebagian besar sumber daya ini berlokasi dilayanan informasi dan merupakan tanggung
jawab dari chief information officer (CIO). Sumber daya informasi yang terdapat di area-
area pengguna adalah tanggung jawab dari para manager area pengguna.
Spesialis Informasi
Spesialis informasi (information specialist) untuk menggambarkan karyawan yang
tanggung jawab utamanya adalah memberikan kontribusi atas tersedianya sumber daya
informasi dalam perusahaan. Spesialis informasi pada awalnya meliputi:
a. Analis sistem
Analis sistem adalah orang yang ahli dalam mendefinisikan masalah dan dalam
membuat dokumentasi tertulis mengenai bagaimana komputer akan membantu
menyelesaikan masalah-masalah tersebut.
b. Administrator basis data
Seorang spesialis informasi yang bertanggung jawab atas basis data. Tugas DBA terbagi
dalam empat area utama; perencanaan, implementasi, operasi, dan keamanan.
3. c. Webmaster
Bertanggung jawab atas insiden penyajian situs web perusahaan. Webmaster bekerja
sama dengan spesialis jaringan untuk memastikan bahwa jaringan komunikasi antara
perusahaan dan pelanggan atau sekutu bisnisnya selalu terbuka. Webmaster memiliki
keahlian dalam memanipulasi atau rancangan grafik. Bawahan webmaster bertanggung
jawab dalam membuat gambar-gambar tersedia tetap konsisten dan saling
mendukungdalam seluruh halaman situs web. Tugas penting dari seorang webmaster
adalah melacak orang-orang yang mengunjungi halaman web perusahaan. Relasi
dengan pelanggan dapat sangat ditingklatkan dengan situs web yang beropersai setiap
hari.
d. Spesialis jaringan
Spesialis jaringan bekerja dengan analis sistem dan pengguna dalam membuat jaringan
komunikasi data yang menyatukan sumber daya komputasi yang menyebar. Spesialis
jaringan menggabungkan keahlian dari bidang-bidang komputasi maupun
telekomunikasi. hal yang sangat sulit dilakukan adalah memelihara jaringan yang
memenuhi persyaratan untuk aplikasi-aplikasi berbasis web, karena sebagian besar
komunikasi terjadi diluar batasan perusahaan.
e. Programmer
Programmer menggunakan dokumentasi yang dibuat oleh sistem analis untuk
membuat kode program komputer yang mengubah data menjadi informasi yang
dibutuhkan oleh pengguna. Beberapa perusahaan menggabungkan fungsi sistem analis
dan programmer menciptakan suatu analis programmer.
f. Operator
Operator manjalankan peralatan komputasi berskala besar, seperti komputer
mainframe dan server. Operator akan memonitor konsol, mengganti kertas printer,
mengelola perpustakaan pita dan disk penyimpanan data, serta ,melakukan tugas lain
yang serupa. Spesialis informasi umumnya digabungkan dengan perwakilan-perwakilan
dari organisasi pengguna untuk membentuk tim proyek yang mengembangkan sistem.
4. C. STRUKTUR ORGANISASI LAYANAN INFORMASI
Spesialis informasi dalam layanan informasi dapat diorganisasikan menurut berbagai
macam cara. Unit-unit organisasional yang pertama disentralisasikan didalam
perusahaan, dengan hampir seluruh sumber daya informasi berlokasi di unit IT.
Tren Dari Struktur Tersentalisasi Ke Desentralisasi
Suatu struktur organisasi yang umum bagi suatu tersentralisasi. Perusahaan telah
menugaskan beberapa orang analis sistem dan programmer untuk mengembangkan
sistem-sistem baru dan beberapa orang analis sistem serta programmer lainnya untuk
memelihara sistem-sistem yang sudah ada. Masing-masing kelompok dipimpin oleh
seorang manajer. Unit-unit operasi, administrasi basis data, dan jaringan akan
memeberikan kontribusi bagi pengembang maupun pemeliharaan.
Struktur Organisasi Inovatif
Struktur Organisasi Inovatif, ada 3 yaitu :
· Model Sekutu ( partner model ) : layanan informasi yang bekerja dengan area-area
bisnis dalam menggunakan teknologi informasi guna menghasilkan inovasi bisnis.
· Model Platform ( platform model ) : layanan informasi tidak akan secara aktif
mengawali inovasi bisnis, namun akan menyediakan sumber daya informasi sehingga
informasi tersebut dapat dicapai oleh area-area bisnis.
5. · Model Terskala ( scalable model) : sumber daya yang harus diperoleh behitu
peluang pasar muncul dan harus dapat dengan cepat dilepaskan ketika peluang
tersebut tidak lagi terjadi, sehingga tetap mempertahankan biaya tetap pada tingkat
yang minimum.
Hal yang disari selama tahun 1990-an adalaah bahwa sentralisasi maupun
desentralisasi memiliki keunggulan masing-masing. Perusahaan-perusahaan besar
berusaha untuk mencapai suatu struktur oragnisasi yang “tersentralisasi secara
sentral.” Hal ini dicapai dengan memberikan wewenang kepada unit IS korporat untuk
mengambil keputusan yang berhubungan dengan infrasuktur IT, dna wewenanga
kepada area-area mereka masing-masing. Struktur ini memiliki kesulitan karena dua
alasan. Pertama, IT kini memainkan peranan yang lebih besat di perusahaan daripada
masa lalu. Kedua, prubahan teknologi menuntut agar struktur memberikan perhatian
khusus untuk mengembangkan pengetahuan dan keahlian informasi bagi pengguna
sistem maupun pengembang, sekaligus memanfaatkan segala jenis sumber daya
informasi yang tersedia dari vendor dan konsultan.
Sebagai respons kebutuhan ini, para penelitin SIM mengidentifikasikan tiga struktur
inovatif, yang disebut model sekutu (partner model), model platform (platform model),
dan model terskala (scalable model). Basis dari model sekutu adalah bahwa layanan
informasi bekerja dengan area-area bisnis dalam menggunakan teknologi informasi
guna menghasilkan inovasi bisnis. Asumsi yang mendasari model platform adalah
bahwa layanan informasi tidak akan secara aktif mengawali inovasi bisnis, namun akan
menyediakan sumber daya informasi sehingga inovasi tersebut dapat dicapai oleh area-
area bisnis. Beberapa perusahaan, khususnya yang beroperasi secar sikluss, memilliki
kebutuhan untuk dapat menyesuaikan dengan sepat tingkat sumber daya informasi
yang dimilikinya untuk meespons kondisi pasar. Model berskala menyadari bahwa
sumber daya harus dipperoleh begitu peluang pasar muncul dan harus dapat dengan
cepat dilepaskan.
D. End User Computing
End User Computing (EUC) adalah pengguna yang menggunakan prioduk akhir dari satu
sistem berbasis komputer. Komputasi Pengguna Akhir (EUC) berarti pengembangan
seluruh atau sebagian sistem informasi oleh pengguna.
6. Sistem informasi yang pertama dikembangkan dengan para spesialis informasi
melakukan seluruh pekerjaan bagi para pengguna. Pengguna dipisahkan dari komputer
oleh para spesialis informasi.
Namun, sekarang pengguna akhir tidak perlu bertanggung jawab penuh atas
pengembangan sistem, namun mereka harus menanggung sebagian dari tanggung
jawab tersebut. Dalam banyak kasus, pengguna akan bekerja sama dengan spesialis
informasi dalam mengembangkan sistem. Oleh karena itu, konsep EUC tidak berarti
hilangnya kebutuhan akan spesialis informasi. Konsep ini lebih diartikan bahwa
spesialis informasi lebih banyak berperan sebagai konsultan daripada yang sebelumnya
mereka lakukan.
Dampak pendidikan komputer.
Sejak awal tahun 1980-andampak dari program-program pendidikan komputer
ditngkat pendidikan universitas dan pra-universitas sangat terasa. Berbagai tingkatan
manajemen, terutama ditingkat yang bawah, mulai diisi dengan orang-orang yang
memiliki keahlian komputer yang baik.
Antrian layanan informasi.
Para spesialis informasi selalu memiliki pekerjaan yang labih banyak daripada yang
dapat mereka tangani. Ketika pemakai muai meminta jasa-jasa informasi untuk
dukungan sistem tambahan, unit layanan tidak dapat menanggapi dengan cepat, dan
terjasi timbunan pekerjaan yang menunggu untuk diolah komputer.
Murahnya peranti keras.
Pasar selalu oleh komputer yang murah. Para pemakai dapat mendapatkan perangkat
keras mereka dengan mudah. Bahkan mereka bisa memesannya melalui telepon
kemudian pesanan akan diantar.
Peranti lunak siap pakai.
Ada berbagai perangkat lunak yang disediakan oleh perusahaan piranti keras maupun
piranti lunak. Perangkat lunak tersenut mengerjaka tugas-tugas akuntansi dan sekaligus
memberi informasi bagi pengambilan keputusan.
7. E. Pengguna Sebagai Suatu Sumber Daya Informasi
Pengguna dari sistem informasi perusahaan adalah sumber daya informasi penting
yang dapat memberikan suatu kontribusi nyata dalam mencapai sasaran strategis dan
meraih keunggulan kompetitif. Hal ini terutama berlaku ketika pengguna dapat secara
aktif ikut berpartisifasi dalam pengembangan sistem dan mempraktikan komputasi
pengguna akhir.
Keuntungan komputasi pengguna akhir antara lain adalah untuk menyalakan
kemampuan dan tantangan dan mempersimpit jarak komunikasi. Pergeseran beban
kerja ke area-area pengguan akan memberikan kelonggaran sedikit kepada spesialis
informasi untuk lebih konsentrasi pada organisasi secara luas, dan memungkinkan
mereka melakukan pekerjaan yang lebih baik lagi di area-area tersebut. Spesialis juga
akan memiliki banyak waktu untuk memelihara sistem yang sudah ada. Kombinasi
antara pendidikankomputer, teknologi yang murah, dan piranti lunak yang siap pakai,
teleh memungkinkan pengguna menciptakan beberapa sistem. Ketika pengguna
mengembangkan aplikasi mereka sendiri, mereka bahkan tidak perlu komunikasi lagi,
jadi jarak komunikasi akan menyempit.
Namun, pengembangan sistem yang dilakukan sendiri akan menghadapkan perusahaan
kepada sejumlah risiko, yaitu:
Sasaran sistem yang buruk
Sistem yang dirancang dan didokumentasikan dengan buruk, karena sepintar-
pintarnya para pengguna tetap tidak akan bisa mengalahkan profesionalisme speeialis
informasi.
Pengguanaan sumber daya informasi yang tidak efisien, misalnya karena
ketidakcocokan hardware dengan software sehingga harus mengulang sistem yang
telah dibuat.
Hilangnya integritas data, misalnya pengguna akhir salah dalam memasukan
informasi sehingga berdampak kepada pengambilan keputusan.
Hilangnya keamanan karena kecerobohan pengguna akhir dalam menjaga data
Hilangnya kendali
8. Karena potensi yang dimilikinya, perusahaan harus mengembangkan suatu rencana
strategis sumber daya informasi yang memungkinkan EUC berkembang dan tumbuh
subur. Sedangkan untuk risikonya, jenis-jenis pengendalian yang bekerja begitu baik di
layanan informasi juga harus diterapkan pada area-area pengguna.
F. Kriteria Pendidikan, Pengetahuan, dan Keahlian yang Dibutuhjan Untuk
Karir Di Bidang Layanan Informasi
Pengetahuan dan keahlian sangat dibutuhkan dalam pengembangan sistem informasi.
Para spesialis informasi menggunakan pengetahuan dan keahliannya secara continiu.
Sedangkan para pengguna menggunakannya saat mereka membutuhkannya saja atau
saat mereka terlibat dalam komputasi pengguna akhir.
Pengetahuan pengembangan sistem
Pengetahuan dalah sesuatu yang dapat dipelajari, melalui pendidikan formal maupun
pendidikan sendiri seperti membaca dan mengamati. Ada beberapa pengetahuan yang
dibutuhkan dalam mengembangkan sistem
1. Pengetahuan komputer (computer literacy) adalah kemampuan untuk
menggunakan sumber daya komputer guna mendapatkan pemrosesan yang
dibutuhkan.
2. Pengetahuan informacy (informasi literacy) meliputi pemahaman bagaimana
menggunakan informasi dalam setiap langkah memcahkan masalah dimana informasi
itu akan diperoleh dan bagaimana membagi informasi denan orang lain.
3. Dasar-dasar bisnis (business fundamentals) yaitu pemahaman tentang bisnis
yang baik.
4. Teori sistem (system theory) menjelaskan bagaimana mengembangkan suatu
fenomena dalam bentuk struktur-struktur sistem normatif.
5. Pengembangan sistem (system development process) terdiri atas langkah-
langkah yang diambil untuk mengembangkan sistem informasi.
6. Pembuatan model sistem (systems modeling) terdiri atas berbagai cara untuk
mendokumentasikan suatu sistem.
9. Keahlian Pengembang Sistem
Meskipun keahlian merupakan suatu hal yang dapat dipelajari, namun setiap individu
memiliki keahlian yang berbeda yang berasal dari bakat alamiah, dan proses belajar
merupakan penyempurnaannya. Keahlian pengembang sistem meliputi keahlian
komunikasi, kemampuan analisis, kreatifitas, dan kepemimpinan.
Comunication skills (keahlian komunikasi) merupakan kemampuan menyampaikan
informasi kepada orang lain dengan baik secara lisan, tulisan, maupun dengan
gambar. Analytical ability (kemampuan analisa) melibatkan studi atau pemahaman
akhir atas suatu situasi dengan tujuan untuk merumuskan respon
atausolusi.Creativity(kreativitas) yaitu menciptakan ide atau solusi baru sepenuhnya
atau sebagian.Leadership (kepemimpinan) merupakan kemampuan mengarahkan orang
liain untuk melaksanakan tugasnya.
G. Otomatisasi Kantor
Otomatisasi kantor (Office Automation – OA) adalah penerapan otomatisasi, seperti
teknologi komputer pada pekerjaan kantor. OA meliputi sistem elektronik formal
maupun informal yang terutama berhubungan dengan komunikasi informasi ke dan
dari orang-orang di dalam maupun di luar perusahaan.
Suatu keunggulan dari OA adalah adanya fakta bahwa ia memberikan suatu sehubungan
dengan komunikasi bagi orang-orang di dalam dan di luar perusahaan untuk salaing
berkomunikasi satu sama lain.
Aplikasi OA sebelumnya dimaksudkan unutk mendukung kerja sekretariatan dan
administratif.Seiring dengan bertambahnya pengetahuan komputer di kalangan
manajer dan profesional, mereka menyadari bahwa mereka dapan menggunakan
berbagai aplikasi untuk memecahkan madalah. Mereka mulai denhan menggunakan e-
maial untuk komunikasi dengan pemecah masalah lainnya.menggunakan penanggalan
elekttronik untuk menjadualkan rapat dengan pemecah masalah yang lain., melakukan
konfrensi video untuk menghubungka mereka di wilayah geografis yang luas.
10. H. Kantor Maya
Suatu pekerjaan tidak hanya di lakukan di dalam kantor saja, pekerjaan dapat dilakukan
dimana saja di suatu kantor maya. Konsep kantor maya (virtual office) pekerjaan dapat
dilakukan dimana saja selama tempat kerja tersebut terhubung dengan satu atau lebih
lokasi tetap perusahaan oleh suatu jenis kemampuan komunikasi elektronik. Konsep ini
dimulai dengan telecommuting, lalu disempurnakan untuk menciptakan suatu fasilitas
kantor yang disebut hoteling.
Telecommuting
Istilah telecommuting diperkenalkan karena merupakan seuatu cara yang tepat untuk
menggambarkan bagaimana karyawan dapat secara elektronik pergi ke tempat kerja.
Keuntungan terbesar bagi karyawan adalah fleksibilitas yang diberikan dalam
menjadualkan tugas-tugas pekerjaan sehingga tugas pribadi juga dapat diakomodasi.
Keuntungan lainnya adalah perusahaan biasanya memberikan perhatian yang lebih
besar kepada kebutuhan komunikasi.
Namun terdapat juga kerugiaanya seperti karyawan yang melakukan telekomuting
merasa dianggap tidak begitu penting karena sifatnya yang terisolasi. Kerugian yang
lainnya adalah kekhawatiran akan kehilangan pekerjaan atau terganggunya karir.
Karena pekerjaan dilakukan terpisah dari operasi perusahaan, karyawan bisa
berpikiran semua karyawan yang bekerja dengan menggunakan komputer dan modem
akan dapat melakukan pekerjaan mereka dan mereka dapat menjadi korban
“pemecatan elektronik”. Meskipun mereka tidak dipecat, mereka merasa bahwa mereka
akan sulit mendapatkan peluang karir. Kerugian yang ketiga adalah meningkatnya
ketegangan keluarga. Batasan keluarga dengan urusan pekerjaan akan menjadi kabur,
situasi keluarga bisa mempengaruhi kerja karyawan tersebut.
Hoteling
Konsep hoteling adalah semua karyawan hanya datang ke kantor jika mereka perlu, dan
ide di baliknya adalah bahwa perusahaan menyediakan suatu fasilitas terpusat yang
dapat dibagi bersama karyawan jika terdapat kebutuhan akan ruangan dan dukungan
kantor.
11. Keuntungan hoteling adalah pemanfaatan sumber daya ruangan yang kebih efektif dan
fokus pada yang lebih baik tentang apa yang dibutuhkan. Risiko lainnya adalah
anggapan akan hilangnya bonus oleh para karyawan yang tidak memilki kantor pribadi,
hilangnya perasaan berada dalam satu komunitas.
Beberapa keuntungan kantor maya adalah sebagai berikut:
1. Karena berkurangnya karyawan yang berada di kantor maka biaya fasilitas
dapat dikurangi.
2. Hanya dengan memberikan komputer dan modem perusahaan dapat
mempekerjakan karyawannya di rumah, maka biaya peralatan pun akan berkurang.
3. Dengan kantor maya ini karyawan dapat melakukan pekerjaan setiap hari, jadi
tidak ada alasan tidak bekerja karena hujan, badai, dan sebagainya.
4. Kantor maya turut dalam kontribusi sosial, seseorang yang cacat fisiknya
sekalipun dapat dipekerjakan asal memiliki keahlian dan pengetahuan yang cukkup.
Di balik kelebihat tersebut ada kekurangan yang harus dipertimmbangkan, seperti
rendahnya moral karyawan karena tidak adanya umpan balik karena tidak bertatap
muka oleh atasan dan rekan karyawan. Selain itu keamanan informasi sangat penting
untuk dipertimbangkan, dengan adanya kantor maya perusahaan akan sulit mengontrol
lingkungan kantor maya.
Kasus Penerapan Sistem Informasi Dalam Dunia Bisnis
Setiap perusahaan memiliki tujuan yang berbeda pada saat pertama kali didirikan.
Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari para pendiri perusahaan maupun
kondisi lingkunganyang dihadapi pada saat itu. Faktor yang datang dari para pendiri
perusahaan antara lain cara pandang, latar belakang pendidikan, budaya, agama.
Sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan antara lain teknologi, politik, kondisi
perekonomian. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa setiap perusahaan memiliki
beberapa kesamaan tujuan yaitu mengalami pertumbuhan dan kelangsungan hidup
perusahaan.
Untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan perusahaan maka informasi akan
dibutuhkan sebagai sarana komunikasi yang utama untuk keperluan pengambilan
keputusan dan perumusan kebijakan. Hal ini juga diperlukan perusahaan manufaktur.
12. Perusahaan manufaktur selalu berkecimpung dengan usaha jual menjual, begitu pula
perusahaan rokok,yang merupakan salah satu bentuk perusahaan manufaktur. Berbagai
strategi dirumuskan dan diterapkan perusahaan untuk meningkatkan penjualan
mereka. Untuk mendapatkan informasi yang akurat dan valid maka perusahaan perlu
merumuskan suatu sistem informasi, terutama sistem informasi penjualan dan
penerimaan perusahaan rokok.
Setiap perusahaan memiliki spesifikasi penjualan. Secara garis besar ada tiga macam
spesifikasi penjualan yang umum digunakan perusahaan, yaitu berdasarkan jenis
produk, petugas penjual, dan wilayah penjualan. Untuk perusahaan rokok “djarum”
memiliki spesifikasi penjualan menurut wilayah penjualan atau lebih sering disebut
dengan kanvasser. Alasan perusahaan rokok “djarum” menerapkan kanvasser karena
dianggap strategipaling menguntungkan untuk mereka. Penjualan rokok perusahaan
rokok “djarum” tersebar ke beberapa wilayah, dengan kanvasser akan memudahkan
pihak manajemen perusahaan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan. Selain itu
dengan kanvasser perusahaan dapat menganalisa pasar penjualannya, pelanggan,
penyalur, kebutuhan, selera regional, persediaan, dan kebutuhan lingkungan.
Penerapan Sistem Teknologi Informasi pada Organisasi / Perusahaan perbankan
Penerapan sistem informasi pada organisasi memerlukan suatu perencanaan yang
matang. Bila dilakukan secara tergesa-gesa tanpa melakukan perencanaan terlebih
dahulu dikhawatirkan akan memakan biaya yang mahal, kemungkinan ada biaya baru
baik untuk riset kelayakan dan lain-lain akan menambah biaya selanjutnya. Dalam
penerapan sistem informasi maka masalah finansial merupakan faktor yang sangat
penting.
1. finansial merupakan salah satu strategi untuk menunjang berjalannya suatu sistem
pada organisasi. Contoh dalam hal ini adalah penerapan sistem ATM pada bank-bank di
Indonesia. Para nasabah pengguna ATM tersebut akan merasa kecewa bila datang ke
sistem teknologi ATM tersebut ternyata uang tidak bisa keluar atau macet, ini tentunya
akan menyebabkan nasabah memilih jaringan sistem pada suatu bank yang lebih lancar
dan memuaskan nasabah. Uraian di atas menunjukkan bahwa suatu sistem teknologi
informasi haruslah melalui perencanaan yang matang.
2. kualiats sumber daya manusia yang menguasai sistem teknologi informasi juga
sangat diperlukan. Kalaupun perencanaan untuk mengembangkan sistem teknologi
sudah dipersiapkan namun tanpa didukung oleh adanya sumber daya manusia yang
13. berkemampuan dan berpengetahuan (skill) di bidang teknologi informasi tersebut,
sistem teknologi tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.
DUKUNGAN INFORMASI UNTUK BERBAGAI BIDANG FUNGSIONAL
Dalam setiap organisasi bisnis selalu terdapat berbagai bidang fungsional yang dikelola
untuk pencapaian tujuan, sasaran, strategi, rencana dan program kerja perusahaan.
Bidang-bidang fungsional yang terdapat dalam suatu perusahaan diklasifikasikan
menjadi dua kelompok utama yaitu bidang-bidang fungsional yang bersifat tugas
pokok yang memberi kontribusi langsung kepada keberhasilan perusahaan dalam
mencapai tujuan dan sasarannya. Dan yang kedua ialah bidang-bidang fungsional yang
menyelenggarakan berbagai fungsi penunjang. Yang tergolong pada kategori pertama
adalah bidang produksi, bidang pemasaran, bidang promosi, dan bidang penjualan.
Yang tergolong pada kategori kedua ialah bidang-bidang sumber daya manusia,
keuangan, akuntansi,bidang penelitian dan pengembangan, bidang perkantoran, serta
bidang hubungan dengan pelanggan. Dalm menjalankan fungsinya, setiap bidang
tersebut memerlukan dukungan informasi, sehingga masing-masing bidang mampu
menjalankan fungsinya dengan tingkat efisiensi, efektivitas, dan produktivitas yang
tinggi.
JENIS-JENIS INFORMASI PENDUKUNG YANG DIBUTUHKAN
Dalam mengelola perusahaan, diperlukan berbagai jenis informasi guna mendukung
proses pengambilan keputusan oleh manajer. Oleh karena itu, pengolahan informasi
perlu dilakukan dengan baik sehingga informasi terkumpul, terolah dan tersimpan
sehingga mudah ditelusuri apabila diperlukan pengolahan informasi harus memenuhi
persyaratan kelengkapan, kemutakhiran, keandalan dan kepercayaan.
Jenis-jenis informasi yang dibutuhkan itu ialah:
1. Informasi dibidang ekonomi
Termasuk dalam jenis ini antara lain adalah informasi tentang pertumbuhan tingkat
ekonomi, penanaman modal baik asing maupun domestik, informasi tentang kondisi
pasar bagi berbagai komoditi, informasi tentang pasar modal, informasi tentang arah
industrialisasi yang akan ditempuh di masa depan dan informasi tentang prosedur
ekspor dan impor.
2. Informasi dibidang politik
14. Seperti yang menyangkut tentang sistem pemerintahan negara, kecenderungan-
kecenderungan satu partai politik tertentu dalam perumusan kebijaksanaannya apabila
memenagkan pemilu, struktur birokrasi pemerintah negara, sistem hukum dan
perundang-undangan yang berlaku dan informasi lain yang sejenis yang ada kaitannya
dalam bidang politik.
3. Berkaitan erat dengan informasi dibidang politik
Dunia usaha juga perlu memiliki informasi tentang situasi keamanan dan ketertiban
umum, termasuk kemungkinan terjadinya gangguan keamanan baik yang bentuknya
berupa hambatan atau ancaman dari dalam ataupun luar. Kesemuanya itu penting
terhadap ketenangan berusaha.
4. Informasi tentang lingkungan
Informasi tentang sumber daya alam, kebijaksanaan pemerintah tentang
pemanfaatannya, kebijaksanaan nasional dalam pelestarian lingkungan hidup termasuk
kebijaksanaan tentang pencemaran air atau udara, kebijaksanaan daur ulang limbah
industri, reboisasi, kebijaksanaan peruntukan berbagai jenis lahan.
5. Informasi tentang pemasokan bahan mentah dan bahan baku untuk diolah menjadi
produk tertentu. Apakah bahan baku itu relatif melimpah atau relatif langka, siapa yang
menguasainya, terdapat dimana, kecenderungan pemasok bertindak vis a vis produsen
produk tertentu seperti jaminan mutu, persyaratan pembelian, waktu penyerahan.
6. Informasi tentang bentuk persaingan yang mungkin akan dihadapi.
Misalnya perkiraan tentang perilaku pesaing dalam memasarkan, mempromosikan dan
menjual produknya apakah akan berpengaruh pada norma moral atau persaingan tidak
sehat dengan menggunakan teknik yang disebut zero sum game.
7. Informasi tentang target groups di masyarakat yang menjadi sasaran pemasaran,
promosi, dan penjualan produk. Informasi yang dibutuhkan antara lain informasi
tentang tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, tingkat penghasilan, jenis kelamin,
kelompok umur, status pernikahan, daerah domisili, muatan kultural dalam
pemenuhan kebutuhan (pandangan yang dominan tentang produk baru) misalnya
apakah mudah tergiur pada produk yang sedangtrendy, dsb.
8. Meskipun sulit ditentukan, diperlukan pula informasi tentang kriteria yang dapat
digunakan sebagai benchmarks kepuasan konsumen karena kriteria tersebut akan
memberikan gambaran apakah para konsumen gemar atau tidak
15. mengajukan complaints atau tuntutan apabila mereka tidak puas dan merasa dirugikan
oleh produsen tertentu.
9. Informasi tentang infrastruktur fisik yang tersedia atau akan tersedia, termasuk
jaringan jalan, sarana angkutan darat laut maupun udara, serta jaringan telekomunikasi
untuk menjamin kelancaran kegiatan usaha.
10. Informasi tentang tahap dan jenis teknologi yang sudah dikuasai dan dapat
diterapkan, termasuk teknologi informasi.
PRODUKSI SEBAGAI BIDANG FUNGSIONAL
Tujuan dan berbagai sasaran perusahaan dalam arti pertubuhan, perkembangan,
perolehan keuntungan, Return on Investment (ROI), Return on Equity (ROE), perebutan
pangsa pasar yang lebih besar, dan sebagainya hanya mungkin tercapai apabila
perusahaan menghasilkan produk berupa barang dan atau jasa yang diminati oleh
pengguna, pelanggan, atau nasabah. Perusahaan dapat menempuh kebijaksanaan untuk
menghasilkan hanya satu produk tunggal yang menjadi andalannya, akan tetapi dapat
pula menempuh cara diversifikasi produk. Secara tradisional para pengguna, pelanggan,
dan nasabah meminati produk perusahaan tertentu setelah mempertimbangkan banyak
faktor, seperti mutu, harga, sistem pembayaran, jaminan penyampaian pesanan pada
waktu yang telah disepakati bersama, jaminan produsen, dan pelayanan purnajual.
Dengan perkataan lain, perusahaan harus mampu merebut dan mempertahankan
kepercayaan konsumen lama sehingga mereka tetap “loyal” kepada produk perusahaan
dan peminat baru pun bertambah. Hal-hal diatas disebut faktor-faktor tradisional
karena dewasa ini timbul gejala baru dalam dunia bisnis yang sifatnya bahkan sudah
mendunia, yaitu bahwa dalam proses produksi, manajemen, dituntut menghargai
harkat dan martabat manusia di lingkungan perusahaan disamping adannya usaha
sadar untuk memproduksikan barang atau jasa tertentu dengan tidak merusak
lingkungan. Disamping itu, agar manajemen bidang produksi mampu menampilkan
kinerja yang benar-benar mendukung tercapainya tujuan dan berbagai sasaran
perusahaan, perlu memahami secara tepat “bisnis inti” (core business) dalam mana
perusahaan bergerak.
Sudah barang tentu, di samping bisnis inti, tidak jarang perusahaan terutama yang
besar seperti konglomerat bergerak pula dalam berbagai kegiatan bisnis yang
lain.berbagai kegiatan tersebut harus pula dikenali dan diketahui dengan baik dan tepat
16. oleh manajemen produksi karena mereka dituntut untuk menghasilkan produk untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan para konsumen dalam berbagai bidang itu. Untuk
menjalankan beberapa fungsi yang disebutkan di atas, manajemen produksi
memerlukan berbagai informasi, bukan hanya dibidang satu bisnis yang ditekuni
seperti suplai bahan mentah atau bahan baku, keadaan pasar, kondisi persaingan,
produk apa yang sedang trendy, dan lain sebagainya, akan tetapi juga berbagai
informasi lain seperti tingkat pendidikan masyarakat yang menjadi konsumen,
penghasilannya, preferensinya, peraturan perundangan-undangan yang berkaitan
dengan kegiatan bisnis, perkembangan tekonologi yang dapat dimanfaatkan, dan
informasi yang sejenis.
PEMASARAN SEBAGAI BIDANG FUNGSIONAL
Dapat dikatakan bahwa tidak banyak produk yang “mampu menjual diri sendiri”,
berarti di lingkungan suatu perusahaan terdapat fungsi pemasaran yang sasarannya
antara lain ialah agar (a) para konsumen lama tetap “loyal” kepada produk tertentu
dengan tetap membeli produk tersebut meskipun dipasaran terdapat produk lain yang
sejenis yang dihasilkan oleh perusahaan lain, (b) para konsumen lama tidak “tergiur”
oleh tersedianya produk substitusi dipasaran, (c) konsumen baru tertarik memiliki dan
menggunakan produk tersebut, (d) perusahaan mampu mempertahankan pangsa pasar
yang telah dikuasainya, (e) memperbesar pangsa besar, (f) mampu merebut segmen
pasar tertentu, baik berdasarkan tingkat pendidikan, tingkat penghasilan, jenis kelamin,
kelompok usia, maupun domisili konsumen.
Jadi, terlihat dengan jelas bahwa pemasaran sebagai salah satu bidang fungsional dalam
perusahaan merupakan fungsi yang amat penting peranannya dalam upaya perusahaan
meraih kemajuan, bukan hanya dalam bentuk tingkat keuntungan yang wajar, akan
tetapi juga dalam arti pertumbuhan, perkembangan dan peningkatan kemampuan
menghadapi persaingan dimasa yang akan datang.
Dewasa ini semakin disadari bahwa terdapat konsep pemasaran yang penerapannya
diharapakan dapat meningkatkan penyelenggaraan fungsi pemasaran secara efektif dan
efisien.
Konsep pemasaran yang penerapannya diharapkan dapat meningkatkan peyeleggaraan
fungsi pemasaran secara efisiensi dan efektif. Konsep tersebut pada dasarnya berkisar
pada hal hal sebagai berikut:
17. 1. Para manajer pemasaran dan tenaga profesional yang terdapat didalamnya dituntut
memiliki kemampuan untuk mengidentifikasikan kebutuhan pasar. Kemampuan ini
mutlak perlu karena seperti di ketahui pasar bukanlah sesuatu yang bersifat statis,
melaikan bergerak sangat diamis.
2. Jika identifikasi kebutuhan pasar yang telah disinggung diatas dilakukan dengan
tepat, langkah berikutnya ialah pengembangan kegiatan pemasaran.
3. Konsep dan teori organisasi mutakir menekankan bahwa suatu organisasi
merupakan suatu sistem yang utuh (total system) yang terdiri dari berbagai bagian atau
komponen yang biasanya dikenal dengan istilah subsystem. Salah satu implikasi dari
konsep tersebut ialah keharusan mengelola organisasi dengan pendekatan kesisteman.
4. Telah diketahui bahwa sesuatu produk dihasilkan oleh suatu perusahaan dengan
maksud agar produk tersebut lau dijual dipasaran, berarti produk tersebut bukan hanya
harus dipersepsikan oleh para konsumen sebagai sesuatu yang dibutuhkan atau
diinginkan dalam rangka pemuasan kebutuhan tertentu tidak hanya kebutuhan fisik
akan tetapi juga kebutuhan lain seperti sosial, gengsi, status, dan lain sebagainya.
5. Jika tujuan dikategorikan sebagai sesuatu yang sifatnya strategis dan mencakup
organisasi sebagai keseluruhan, terdapat kategorisasi berbagai sasaran, misalnya
sasaran berbagai bidang fungsional. Kesemuanya itu dioperasionalkan oleh para
manajer tingkat rendah antara lain melalui berbagai kegiatan yang sifatnya teknis.
Tiga hal diatas penting karena dalam menjalankan berbagai fungsi dan kegiatannya,
para manajer tidak lepas dari kendala meskipun sudah menentukan strategi yang tepat
dan kebijaksanaan yang jitu. Manajer puncak harus selalu berorientasi kepada
operasionalisasi berbagai strategi dan kebijaksanaan yang ditentukan dan dirumuskan.
Misalnya, dilihat dari segi pemasaran, memilih strategi yang efektif bukanlah tugas yang
mudah karena pasar pada umumnya bersifat dinamis. Dalam hal ini, harus ditekankan
bahwa berbagai kendala yang mungkin dihadapi oleh manajer pemasaran sebagian
merupakan faktor internal dan juga faktor eksternal.
Teori dan praktek pemasaran menunjukkan paling sedikit lima bentuk
kendala. Pertama: Kebutuhan para konsumen tidak selalu mudah diidentifikasikan
karena kebutuhan konsumen sering berubah yang disebabkan oleh beberapa faktor
seperti jumlah penghasilan, tingkat pendidikan, tingkat kesejahteraan sosial, perubahan
status, dsb. Kedua: kegiatan pemasaran memerlukan biaya yang banyak. Artinya,
18. melalui koordinasi dengan bidang produksi dan keuangan, manajer bidang pemasaran
perlu memiliki pengetahuan tentang berapa besar biaya yang digunakan jika dikaitkan
dengan tingkat laba yang diharapkan. Ketiga: sulit untuk melakukan evaluasi dari
berbagai kombinasi variabel-variabel pemasaran yang mungkin dihadapi. Maksud dari
kombinasi berbagai variabel adalah rancangan produk, pola distribusi, saluran
komunikasi dan konsumen, tindakan para pesaing yang memasarkan produk yang
sejenis. Keempat: satu keputusan tentang kegiatan pemasaran bukanlah tindakan yang
berdiri sendiri melainkan berkaitan dengan keputusan lain. Kelima: Strategi dan
keputusan tentang pemasaran apa pun yang ditempuh dan diambil, para manajer dan
tenaga profesional pemasaran tetap tidak mampu mengendalikan hasil yang dicapa
karena berbagai faktor.
Hal-hal di atas menunjukkan bahwa manajer dan tenaga profesional bidang pemasaran
memerlukan dukungan informasi yang kukuh dan andal karena hanya dengan
demikianlah mereka dapat menjalankan fungsinya dengan tingkat efisiensi dan
efektivitas yang tinggi.
Fungsi pemasaran harus dilakukan agar produk perusahaan diminati oleh konsumen.
Untuk itu, tenaga pemasaran sebelum terjun ke lapangan harus dilakukan berbagai
kegiatan. Kegiatan yang menonjol dan umum dilakukan adalah analisis situasi yang
mencakup: (a) analisis pasar, (b) pengukuran pasar, (c) analisis profitabilita sdan
produktivitas.
PROMOSI SEBAGAI BIDANG FUNGSIONAL
Sering bahwa aspek promosi dan penjualan dibahas sebagai komponen integral dari
fungsi pemasaran. Bukti efektif pelaksanaan fungsi pemasaran adalah timbulnya minat,
niat, atau hasrat para konsumen untuk membeli produk yang dipasarkan. Memang tidak
ada “rumus” pasti yang dapat digunakan untuk menentukan apakah pemasaran dan
promosi dilembagakan secara terpisah atau digabung. Manajemen harus menentukan
alternatif yang dipandang paling tepat bagi perusahaan.
Apapun alternatif yang dipilih oleh manajemen, yang penting disadari adalah bahwa
secara konseptual kegiatan promosi dapat dan perlu dipahami dengan tepat. Minat dan
niat para konsumen perlu ditumbuhkan, dikembangkan, dan dipelihara. Praktek
promosi yang umum adalah dengan berkisar pada periklanan. Program periklanan yang
efektif adalah program yang menggugah naluri anak kecil yang terpendam dalam diri
19. konsumen. Periklanan mengandung komponen komunikasi, yaitu adanya (a) sumber,
(b) pesan yang ingin disampaikan, (c) media yang digunakan untuk menyampaikan
pesan, dan (d) tanggapan dari penerima pesan atas pesan yang disampaikan.
Mudah untuk memahami bahwa dalam kegiatan promosi dalam bentuk periklanan
sebagai proses komunikasi, sumber adalah perusahaan yang menghasilkan produk
tertentu, baik berupa barang dan/atau jasa. Pesan yang ingin disampaikan mengandung
berbagai elemen, seperti: (a) bahwa produk yang ingin dipromosikan merupakan
sesuatu yang wajar atau pantas dimiliki oleh konsumen karena produk tersebut mampu
memenuhi sebagian kebutuhan dan keinginan konsumen tersebut, (b) bahwa para
konsumen mengambil keputusan tepat jika membeli, memiliki dan menggunakan
produk yang dipromosikan, ketimbang produk lain, (c) bahwa produsen
mempertaruhkan reputasinya dalam menjamin mutu produk yang dipromosikan, (d)
bahwa harga yang ditawarkan bersaing, (e) bahwa persyaratan pembayaran yang dapat
dinegosiasikan sehingga menguntungkan kedua belah pihak, dan (f) jaminan lain oleh
produsen yang merangsang minat konsumen yang menjadi sasaran penyampaian
pesan.
Sasaran yang ingin dicapai dalam program periklanan;
1. Memberikan informasi yang lengkap kepada konsumen atau calon konsumen
tentang prodag yang di hasilkan dalam perusahaaan yang menghasilkasnya sehingga
kesadaran mreka tentang prodag yang dipasarkan meningkat danpengetahuan mereka
tentang perusahaan yang menghasilkanya semakin cepat.
2. Mengingatkan konsumen bahwa terdapat produk yang diinginkan dan di butuhkan
di pasaran yang di hasilkan oleh perusahaan tertentu.
3. Mengubah sikap konsumen atas produk lain yang selama ini digunakanya.
4. Mempengaruhi sikap konsumen baik yang lama maupun yang baru sehingga timbul
niat membeli, memiliki, dan menggunakan produk tersebut.
5. Menumbuhkan kemauan kuat untuk membeli, memiliki dan menggunakan produk
yang diiklankan sehinga konsumen bersedia menggeluarkan biyaya untuk itu.
8 Unsur Periklanan:
a. Kaitanya dengan strategi pemasaran,
b. Sasaran Periklanan
20. c. Anggaran yang tersedia,
d. Rancangan bentuk, jenis dan isi pesan yang ingin di sampaikan,
e. Pemilihan medi/instrument yang dipandang paling efektif,
f. Pelaksanaan dalam arti pemasangan iklan,
g. Evaluasi keseluruhan kegiatan periklanan,
h. Melakukan atas satu atau beberapa elmen yang di sebut muka,
PENJUALAN SEBAGAI BIDANG FUNGSIONAL
Salah satu tolak ukur keberhasilan program pemasaran, promosi dan periklanan adalah
apabila konsumen memberikan tanggapan atau reaksi positif terhadap upaya promosi
tersebut dalam bentuk ketersediaan mengeluarkan uang untuk membeli produk yang
bersangkutan untuk memenuhi sebaian kebutuhan atau keinginanya.
Berbagai factor yang perlu dipertimbangkan dalam pembentukan wadah bidang
fungsional, antara lain: besar kecinya perusahaan, alternative yang dipilih untuk
kegiatan penjualan, jenis pasar dimana produk dijual, sifat geografis para pembeli.
Keberadaan Winaraga sangat penting karena:
a. Mereka berperan sebagai sumber informasi tentang produk yang akan dijual;
b. Mereka yang paling menggetahui potensi penjualan;
c. Merekalah yang memahami bentuk dan sifat tanggapan pembeli dan calon pembeli
terhadap produk yang telah dipromosikan;
d. Merekalah yang menjelaskan perubahan harga jual terhadap berbagai pikah jika ada
perubahan; dan
e. Mengetahui kebijakan dan tindakan pesaing.
Winaraga bertugas untuk menindaklanjuti kegiatan pemasaran dan promosi yang telah
dilakukan oleh perusahaan antara lain dalam bentuk:
a. Pemberian informasi kepada pembeli/ calon pembeli tentang produk yang akan
dijual;
b. Menjawab berbagai pertanyaan pembeli mengenai produk;
c. Memberikan bantuan yang diperlukan oleh distributor, agen dan pengecer
sedemikian rupa sehingga mereka punya keingginan yang bersar untuk berperan
sebagai mitra kerja perusahaan; dan
21. d. Melanjutkan kegiatan promossi dalam bentuk peragaan serta memberikan
penjelasan tentang kesiapan perusahaan memenuhi permintaan pembeli.
Menejer penjualan dan tenaga professional dibawahnya perlu memerlukan program
penjualan yang pada dasarnya berkisar pada:
a. Merumuskan dan menentukan sasaran penjualan sebagai tindaklanjut pelaksanaan
strategi pemasaran dan promosi yang telah dijalankan sebelumnaya;
b. Menganalisis dan mengenali dengan tepat tekhnik penjualan yang paling tepat;
c. Jaminan tersedianya tenaga wiraniaga yang bukan hanya mengenal produk yang
dijualnya dengan baik, akan tetapi bahkan mencintai produk tersebut;
d. Penyusunan anggaran penjualan; dan
e. Penilaian pelaksanaan program penjualan.
MANAJEMEN LOGISTIK SEBAGAI BIDANG FUNGSIONAL
Salah satu bidang yang memerlukan penanganan yang tepat dalam keseluruhan
manajemen bisnis ialah manajemen logistik. Logistik adalah keseluruhan bahan, barang,
alat, dan sarana yang diperlukan dan digunakan oleh suatu organisasi dalam rangka
pencapaian tujuan dan berbagai sasarannya. Logistik diperlukan untuk memperlancar
jalannya pelaksanaan berbagai bidang fungsional lainnya, baik yang sifatnya tugas
pokok maupun yang bersifat penunjang. Logistik harus dikelola dengan baik dapat
dilihat dari ‘’ arus masuk’’ dan arus keluar’’. Arus masuk adalah segala jenis bahan,
barang, alat, dan sarana yang bersumber dari luar perusahaan, seperti bahan mentah
dan bahan baku yang kemudian diolah menjadi barang jadi oleh perusahaan untuk
kemudian dijual dipasar. Arus keluar adalah produk yang dihasilkan oleh perusahaan
untuk disalurkan kepada berbagai pihak ,seperti distributor, agen, dan pengecer.
Proses Manajemen Logistik
Proses manajemen logistic terdiri dari langkah-langkah pengadaan, penyimpanan,
distribusi, penggunaan, pemeliharaan, dan penghapusan. Beberapa langkah- langkah
tersebut, yaitu:
1. Mengenai pengadaan, terdapat 3 cara yang biasa tempuh dalam pengadaan logistik,
yaitu membeli, menyewa, atau membuat sendiri. Langkah yang paling ditempuh adalah
cara membeli, bahwa pembelian merupakan kegiatan yang mutlak perlu mendapatkan
22. perhatian karena bahan, barang, alat atau sarana yang dibeli harus memenuhi berbagai
persyaratan seperti: kesesuaian dengan kebutuhan prusahaan, mutu yang tepat, harga
yang paling menguntungkan perusahaan, jaminan kontinuitas suplai dan hal-hal lain
sejenis sehingga bahan, barang, alat, dan sarana yang diperlukan tersedia pada waktu
yang tepat, dalam jumlah yang tepat, serta dengan mutu yang tepat.
2. Penyimpanan. Pentingnya penyimpanan yang baik terlihat pada dua sisi. Satu sisi
ialah bahwa berbagai inventaris yang dimiliki oleh perusahaan terlepas dari cara
pengadaan yang ditempuh, belum tentu langsung digunakan. Bahan mentah atau bahan
baku yang akan diolah lebih lanjut menjadi suatu produk.
3. Distribusi. Cepat atau lambat, inventaris tertentu akan digunakan oleh berbagai
pihak dalam perusahaan dalam rangka pelaksanaan berbagai aktivitasnya dan produk
tertentu disalurkan.
Halaman 61-63
4. Penggunaan. Sorotan perhatian pada penggunaan tertuju pada inventaris
perusahaan yang digunakan secara internal, baik dalam arti proses pengolahan bahan
mentah dan bahan baku menjadi produk tertentu, maupun dalam arti sarana dan
prasarana kerja yang digunakan dalam rangka menjalankan roda perusahaan, termasuk
mesin-mesin, alat-alat kantor, serta peralatan lainnya.
5. Pemeliharaan. Sarana dan prasarana memerlukan pemeliharaan yang sangat cermat
karena ada sarana atau prasarana kerja yang hanya bermanfaat sekali pakai setelah itu
tidak dapat digunakan lagi dan ada pula yang dapat digunakan berkali-kali. Agar dapat
digunakan secara produktif dan untuk jangka waktu yang lama maka pemakai harus
mengikuti petunjuk operasional yang biasanya terdapat dalam brosur produk. Dengan
demikian seorang manajer logistik dituntut memahami segi-segi teknis dari sarana dan
prasara kerja yang diperlukan oleh organisasi.
6. Penghapusan. Kebijaksanaan tentang penghapusan merupakan keputusan
manajemen tingkat tinggi karena sifatnya yang multifaset atau multidimensi seperti
dimensi produksi, dimensi pembelian, dan dalam banyak hal, dimensi teknologi.
Seorang manajer logistik harus mampu memahami berbagai dimensi kebijaksanaan
penghapusan tersebut dengan tepat sehingga dapat menentukan sarana dan prasarana
apa saja yang sudah tiba waktunya untuk dihapus dan bagaiman acara
penghapusannya. Serta harus mampu menjamin bahwa kegiatan organisasi tidak
terganggu akibat kebijaksanaan penghapusan tersebut.
23. Manajemen logistik sebagai salah satu komponen tim manajemen dalam perusahaan
harus terlibat dalam suatu siklus bidang manajemen yang menjadi tanggung jawabnya
karena
hanya dengan demikianlah kontinuitas kegiatan organisasi dapat berjalan.
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA SEBAGAI BIDANG FUNGSIONAL
Sumber daya manusia merupakan sumber daya (resource) yang paling strategis yang
dimiliki oleh suatu organisasi. Tapi ungkapan demikian tidak mengabaikan
pentingnya source yang lain, seperti uang, mesin, metode kerja, bahan baku, sumber
energi, waktu, informasi, dan pasar. Manusia merupakan unsur terpenting dalam
kehidupan suatu organisasi. Betapapun besarnya kemampuan organisasi menyediakan,
menguasai, dan memiliki berbagai sarana dan prasarana serta betapapun tingginya
kemahiran kelompok manajerial merumuskan dan memilih strategi untuk ditempuh
pada akhirnya tolak ukur keberhasilan organisasi ditentukan oleh manusia yang
bekerja di dalamnya.
Satuan kerja yang mengelola sumber daya manusia memainkan peranan pendukung
dengan maksud agar semua satuan kerja, komponen dan bidang fungsional yang
terdapat dalam perusahaan mampu mencapai unjuk kerja yang setinggi mungkin dalam
rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi sejalan dengan filsafat
manajemen, budaya, dan strategi organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Singkatanya peranan pendukung yang dilakukan oleh manajemen sumber daya
manusia berarti menyelenggarakan berbagai fungsi manajemen sumber daya manusia
demi peningkatan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas organisasi sebagai
keseluruhan.
Fungsi fungsi manajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusia sebagai bidang fungsional dalam suatu
organisasi menjalankan berbagai fungsinya atas dasar postulat yang sangat mendasar
sifatnya. Postulat pertama ialah bahwa pekerja adalah makhluk yang mempunyai harkat
dan martabat yang harus diakui dan dihargai oleh orang atau pihak lain.
Postulat kedua ialah bahwa bekerja dipandang tidak hanya sekedar sebagai upaya
mencari nafkah bagi diri sendiri dan bagi orang lain yang menjadi tanggungan pekerja,
akan tetapi sebagai perwujudan keinginannya untuk mengangkat harkat dan
24. martabatnya. Postulat ketiga ialah bahwa bekerja merupakan upaya pemenuhan
berbagai kebutuhan insani, tidak hanya dalam bentuk kebutuhan fisik yang pada
umumnya bersifat materiil, akan tetapi juga berbagai kebutuhan lain yang sifatnya non
fisik atau non materiil, termasuk kebutuhan social, kebutuhan emosional, pengakuan
status, kebutuhan mental, kebutuhan intelektual, dan bahkan kebutuhan spiritual.
Postulat keempat ialah bahwa karena harkat dan martabatnya sebagai manusia
terhormat dengan berbagai predikatnya seperti makhluk politik, makhluk ekonomi, dan
makhluk social, gaya manajerial yang tepat digunakan adalah gaya yang mencerminkan
pengakuan manajemen atas predikat tersebut. Postulat kelima ialah bahwa setiap orang
memiliki kepribadian yang khas dan oleh sebab itu harus diperlakukan bukan hanya
secara manusiawi ditempatnya bekerja akan tetapi juga memperhitungkan perbedaan-
perbedaan yang terdapat dalam diri mereka, termasuk perbedaan yang
bersifat idiosinkratik.
Dari berbagai postulat tersebut terbentuklah dasar penyelenggaraan berbagai fungsi
manajemen sumber daya manusia yang terdiri dari antara lain: penciptaan dan
pemeliharaan system informasi sumber daya manusia yang andal, perencanaan
ketenagakerjaan, rekrutmen, seleksi, orientasi dan penempatan, pemberian imbalan,
perencanaan dan pengembangan karier, pendidikan dan pelatihan, penilaian kinerja,
perlindungan dan pemeliharaan, kesehatan dan keselamatan kerja, pemeliharaan
hubungan dengan para karyawam, pemutusan hubungan kerja dan pemensiunan, serta
pemeliharaan hubungan industrial dengan serikat pekerja.
System Informasi Sumber Daya Manusia. Efektif tidaknya penyelenggaraan berbagai
fungsi yang menjadi tanggung jawab manajemen sumber daya manusia yang andal serta
yang dipelihara secara cermat sehingga mencerminkan kemutakhiran, akurasi dan
kelengkapannya.
Sekilas tentang Perencanaan Ketenagakerjaan. Perencanaan tenaga kerja dalam suatu
organisasi mempertimbangkan permintaan dan penawaran tenaga kerja.
Perihal Rekruitmen. Melakukan fungsi rekruitmen berarti mempelajari dan
memanfaatkan berbagai bentuk penawaran tenaga kerja. Manajemen sumber daya
manusia menggarap berbagai sumber tenaga kerja baru yang dibutuhkannya.
Proses Seleksi. Yakni hasil kegiatan rekruitmen ialah masuknya surat-surat lamaran dari
para pencari kerja.
25. Orientasi dan Penempatan. Orientasi merupakan proses sosialisasi yang secara
terencana dan programatis dilakukan oleh perusahaan bagi para karyawan. Orientasi
perlu dilakukan bukan saja bagi para karyawan baru, akan tetapi juga bagi para
karyawan lama yang mendapat promosi dan yang mendapat penugasan baru karena
alih wilayah atau alih tugas.
Manajemen Sistem Imbalan. Imbalan ialah segala sesuatu yang diterima oleh karyawan
dari organisasi sebagai “balas jasa” atas pengarahan tenaga, pengetahuan, keterampilan,
dan waktu sebagai bukti pemenuhan kewajiban yang bersangkutan kepada organisasi.
Suatu system imbalan dapat dikatakan tepat atau efektif apabila didasarkan kepada
empat prinsip, yaitu keadilan, kewajaran, kesetaraan dan kemampuan.
Menyatakan prinsip organisasi manajemen memang mudah, akan tetapi penerapannya
sulit karena tidak adanya kriteria yang pasti dan kriteria yang sering dilihat dari
kacamata yang subjebtik.Prinsip Kesetaraan juga angat penting dalam menentukan
kebijaksanaan tentang sistem imbalan yang diberlakukan dalam organisasi, manajemen
perlu memperoleh informasi dari berbagai sumber seperti pasaran kerja, asosiasi
perusahaan sejenis dan organisasi profesi dll. Empat prinsip sistem imbalan :
a. Mempunyai daya tarik bagi para tenaga kerja baru untuk bekerja di organisasi
b. Mampu mempertahankan tenaga kerja yang baik untuk tetap bekerja di organisasi
c. Menghilangkan atau paling sedikit mengurangi niat karyawan untuk berhenti atau
pindah ke organisasi lain.
d. Menjamin kepuasan kerja yang tinngi
Dengan menngunakan pendekatan tradisional dan non tradisional, sistem imbalan
merupakan berbagai bentuk penghargaan manajemen terhadap karyawan baik karena
massa kerjanya, beban tanggung jawabnya, jumlah tanggungannya, biaya hidup
didomilisinya dll. Sistem imbalan ini dikenal dengan “pendekatan kafetaria” dan
pendekatan tersebut makin populer karena dua pertimbangan utama yaitu :
a. Komponen sistem imbalan tersebut terdiri dari dua unsur, yaitu :
26. - Imbalan yang bersifat Intrinsik adalah penghargaan yang diberikan oleh organisasi
atas tindakan, sikap dan perilaku tertentu yang berakibat pada peningkatan kontribusi
karyawan yang bersangkutan kepada pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.
- Imbalan yang bersifat Ekstrinsik adalah berbagai bentuk imbalan yang diberikan
dengan dua kategori yaitu yang tradisional dan non tradisional.
b. Sistem imbalan dengan pendekatan kafetaria mempertimbangkan dengan sungguh-
sungguh perbedaan-perbedaan dalam tingkat, bentuk dan jenis kebutuhan para
karyawan. Salah daya tarik kuat dari sistem imbalan dengan pendekatan kafetaria ini
adalah bahwa sistem tersebut mempertimbangkan kenyataan bahwa tidak ada dua
karyawan yang tingkat, bentuk dan jenis kebutuhannya persis sama.
Perencanaan dan pengembangan karier karyawan merupakan salah satu fungsi
manajemen sumber daya manusia yang penting dan perlu ditekankanbahwa
perencanaan dan pengembangan karier merupakan urusan dari tiga pihak yaitu
karyawan, atasannya dan satuan kerja.
Pendidikan dan Pelatihan. Satu kebenaran ilmiah yang sudah diterima di kalangan
ilmuwan dan para praktisi, bisa serta merta tidak berlaku lagi karena temuan baru
mengatakan bahwa teori yang selama ini diterima sudah tidak berlaku
lagi. Pengetahuan seseorang mudah kadaluwarsa.
Satu jenis ketrampilan yang selama ini dipandang sudah memadai karena dapat
memenuhi tuntutan tugas, menjadi “ketinggalan jaman” karena tugas baru menuntut
ketrampilan baru.
Lima alasan mengapa program pendidikan dan pelatihan diperlukan :
1. Terlihat gejala menurunnya produktivitas karyawan,
2. Karyawan melakukan banyak kesalahan dalam tugasnya,
3. Terlihat gejala motivasi karyawan rendah,
4. Semangat kerja menurun,
5. Manajemen puncak menentukan strategi baru.
27. Program pendidikan atau pelatihan harus bersifat taylor-made, artinya suatu program
pendidikan atau pelatihan harus dirancang sedeikian rupa sehingga salah satu gejala
problematik diatas bisa teratasi.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam agar pesertanya mampu menghadapi
permasalahan tersebut adalah :
1. Analisis kebutuhan
2. Penentuan materi pendidikan dan pelatihan
3. Seleksi peserta
4. Seleksi tenaga pengajar
5. Pemilihan metode dan teknik-teknik proses belajar-mengajar
6. Penyelenggaraan yang tertib dan teratur
7. Penilaian
Suatu program pelatihan dikatakan efektif apabila :
1. Salah satu penyebab bisa teratasi
2. Terjadi perubahan efektif permanen dalam diri peserta, pengguna tenaga kerja yang
telah menyelesaikan program tertentu dan dalam organisasi sebagai keseluruhan
Penilaian Kinerja. Penilaian kinerja secara berkala adalah salah satu tugas yang harus
dilakukan oleh seorang manajer dan tenaga profesional dalam manajemen sumber daya
manusia.
Pendekatan yang tepat dalam melakukan kinerja adalah pendekatan suportif,
dimaksudkan untuk membantu para karyawan meningkatkan kinerjanya melalui
pembinaan, bimbingan dan nasehat, bukan pendekatan punitif.
Para penilai harus memiliki kemampuan yang tinggi untuk menggunakan teknik-teknik
penilaian kinerja, baik untuk mengukur kinerja karyawan di masa lalu maupun
kepentingan di masa depan.
28. DAFTAR PUSTAKA
Putra,YanantoMihadi.(2018)."Pengguna danPengembangSistemInformasi".Modul
Kuliah SistemInformasi Manajemen. FEB - UniversitasMercuBuana: Jakarta.
http://sholichatunmuslih.blogspot.com/2016/06/dukungan-informasi-untuk-berbagai.html
http://khoirulyusuf.blogspot.com/2013/12/penggunaan-dan-pengembangan-sistem.html
http://kumpulanmakalahsim.blogspot.com/2014/05/pengguna-dan-pengembang-sistem.html