1. MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA
. HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA
Manusia adalah salah satu makhluk tuhan di dunia. makhluk tuhan di alam fana
ini ada empat macam, yaitu alam,tumbuhan, binatang, dan manusia, sifat-sifat
yang dimiliki ke empat makhluk ini sebagai berikut :
1. alam memiliki sifat wujud
2. tumbuhan memiliki sifat wujud dan hidup
3. binatang memiliki sifat wujud,hidup dan dibekali nafsu
4. manusia memiliki sifat wujud,hidup, dibekali nafsu serta akal budi.
akal budi merupakan pemberian sekaligus potensi dalam diri manusia yang tidak
dimiliki makhluk lain. kelebihan manusia disbanding mekhluk lain terletak pada
akal budi. anugrah tuhan akan akal budilah yng membedakan manusia dengan
makhluk lain. akal adalah kemampuan berfikir manusia sebagai kodrat alami yang
dimiliki. berpikir merupakan kegiatan operasional dari akal yang mendorong
untuk aktif berbuat demi kepentingan dan peningkatan hidup manusia. jadi, fungsi
dari akal adalah berfikir. karena manusia di anugerahi akal maka manusia dapat
berfikir. kemampuan berfikir manusia juga digunakan untuk memecahkan
masalah-masalah hidup yang dihadapinya.
budi berarti juga akal. budi menurit kamus lengkap bahasa Indonesia
adalah bagian dari kata hati yang berupa paduan akal dan perasaan dan yang dapat
membedakan baik-buruk sesuatu. budi dapat pula berarti tabiat atau perangai dan
akhlak. sultan takdir alisyabanha mengungkapkan bahwa budilah yang
menyebabkan manusia mengembangkan suatu hubungan yang bermakna dengan
alam sekitarnya dengan jalan memberikan penilaian objektif terhadap objek atau
kejadian. dengan akal budinya, manusia mampu menciptakan,mengkreasikan,
memperlakukan, memperbaharui, memperbaiki, mengembangkan dan
meningkatkan sesuatu yang ada untuk kepentingan hidup manusia. contohnya,
manusia bisa membengun rumah , membuat aneka masakan, menciptakan
beragam jenis pakaian, membuat alat transportasi,sarana komunikasi, dan lain-
lain. binatangpun bisa membuat rumah dan mencari makan. akan tetapi, rumah
atau makanan jenis suatu binatang tidak akan pernah berubah ataupun
berkembang. rumah burung, atau sarang burung dari dulu sampai sekarang tetap
saja wujudnya, tidak ada pembaharuan dan peningkatan. manusia dengan
kemampuan akal budinya bisa memperbaharui dan mengembangkan sesuatu
untuk kepentingan hidup.
kepentingan hidup manusia adalah dalam rangka untuk memenuhi
kebutuhan hidup. secara umum, kebutuhan manusia dalam kehidupan dapat
dibedakan menjadi 2. pertama, kebutuhan yang bersifat kebendaan(sarana-
prasarana), atau badani / ragawi/ jasmani/rohani. contohnya adalah makan,minum,
bernafas,istirahat dan seterusnya. kedua, kebutuhan yang bersifat rohani, atau
2. mental dan psikologi. contohnya adalah kasih saying,pujian,perasaan aman,
kebebasan dan lain sebagainya.
Abraham maslow seorang ahlu psikologi berpendapat, bahwa kebutuhan
manusia dalam hidup dibagi menjadi 5 tingkatan. kelima tingkatan tersebut adalah
sebagi berikut :
1. kebutuhan fisiologis
2. kebutuhan akan rasa aman dan perlindungan
3. kebutuhan social
4. kebutuhan akan penghargaan
5. kebutuhan akan aktualisasi diri
menurut maslow, kebutuhan manusia awalnya diawali dengan kebutuhan
fisiologis atau paling mendesak, kemudian ecara bertahap beralih pada tingkat
kebutuhan diatasnya sampai tingkatan tertinggi, yaitu kebutuhan aktualisasi diri.
beliau menjelaskan bahwa kita tidak dapat memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi
kalau kebutuhan yang lebih rendah belum terpenuhi. itu berarti kebutuhan nomor
5 akan diupayakan pemenuhannya kalau kita sudah memenuhi kebutuhan-
kebutuhan sebelumnya. jadi, kebutuhan manusia bertingkat dan membentuk
hirarki.dengan akal budi, manusia tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup,
tetapi juga mampu mempertahankan juga meningkatkan derajadnya sebagai
makhluk yang tinggi bila disbanding makhluk lain. ,manusia tidak sekedar homo
tetapi human (manusia yang manusiawi). dengan demikian manusia mempu
mengembangkan sisi kemanusiaanya.
dengan akal budi, manusia mampu menciptakan kebudayaan. kebudayaan
pada dasarnya adalah hasil akal budi manusia dalam interaksinya, baik dengan
alam maupun alam sekitarnya. manusia merupakan makhluk yang berbudaya.
manusia adalah pencipta kebudayaan.
APRESIASI TERHADAP KEMANUSIAAN DAN KEBUDAYAAN
1. manusia dan kemanusiaan
istilah kemanusiaan berasal dari kata manusia mendapat tambahan awalan
ke dan akhiran-an sehingga menjadikan kata benda abstrak. manusia menunjuk
pada kata benda konkret, sedangkan kemanusiaan kata benda abstrak. dengan
demikian kemanusiaan tidak dapat dipisahkan dari manusia. manusia adalah homo
sedangkan kemanusiaan adalah human.
kemanusiaan berarti hakekat dan sifat-sifat khas manusia sebagai makhluk
yang tinggi harkat dan martabatnya. kemanusiaan menggambarkan
ungkapan akan hakikat dan sifat yang seharusnya dimiliki oleh makhluk yang
bernama manusia. kemanusiaan merupakan prinsip atau nilai yang berisi
keharusan/tuntutan/ untuk berkesesuaian dengan hakikat dari manusia.
hakikat manusia bisa dipandang secara segmental atau dalam arti parsial,
misalkan, manusia dikatakan sebagai homo economicus, homo faber, homo
3. socius,homo homini lupus, zoon politicon dan sebagainya. namun pandangan
demikian tidak bisa menjelaskan hakikat manusia scara utuh
hakikat manusia berdasarkan pancasila sering dikenal dengan sebutan
hakikat kodrat mono prulalis, hakikat manusia terdiri atas ;
1. mono dualis, susunan kodrat manusia dari segi aspek keragaan.meliputi wujud
materi anorganis banda mati, vegetative, dan animalis serta aspek kejiwaan
meliputi cipta, rasa dan karsa.
2. monodualis sifat kodrat manusia terdiri dari segi individu dan segi social.
3. monodualis kedudukan kodrat meliputi segi keberadaan manusia sebagai
makhluk yang berkepribadian merdeka (berdiri sendirii) sekaligus juga
menunjukan keterbatasannya sebagai makhluk tuhan.
hakikat manusia harus dipandang secara utuh, manusia merupakan
makhluk tuhan yang paling sempurna, karena ia dibekali akal budi. manusia
memiliki harkat dan derajad yag tinggi. harkat adalah nilai sedangkan derajat
adalah kedudukan. pandangan demikian berlandaskan pada ajaran agama yang
diyakini oleh manusia sendiri . contoh dalam ajaran agama islam surah at-tin ayat
4 dikatakan ‘sesungguhnya kami (allah) telah menciptakan manusia dalam bentuk
yang sebaik-baiknya.
karena manusia memiliki harkat dan derajat yang tinggi maka manusia
hendaknya mempertahankan hal tersebut. dalam upaya mempertahankan dan
meningkatkan hal tersebut, maka prinsip kemanusiaan berbicara, prinsip
kemanusiaan mangandung arti adanya penghargaan dan penghormatan terhadap
harkat dan martabat manusia yang luhur itu, semua manusia adalah luhur, karena
itu manusia tidak harus dibedakan perlakuannya hanya karea perbedaan
suku,ras,keyakinan,status social ekonomi, asal usul dan sebagainya.
ada ungkapan bahwa the makind is one (kemanusiaan adalah satu). dengan
demikian, sudah sewajarnya antar semua manusia tidaksaling mennindas, tapi
saling menghargai dan menghormati dengan pijakan prinsip kemanusiaan.prinsip
kemanusiaan yang ada pada diri manusia menjadi penggerak manusia untuk
berperilaku yang seharusnya sebagai manusia.
dalam pancasila sila kedua terdapat konsep kemanusiaan yang adil dan
beradap. kemanusiaan yang adil dan beradab berarti sikap dan perbuatan manusia
yang sesuai dengan kodrat hakikat manusia yang sopan dan susila yang
berdasarkan atas nilai dan norma moral. kemanusiaan yang adil dan beradab
adalah kesadaran akan sikap dan perbuatan yang didasarkan pada budi murni
manusia yang dihubungkan dengan norma-norma, baik terhadap diri sendiri,
sesame manusia, maupun terhadap lingkungannya..
2. manusia dan dan kebudayaannya
kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta, yaitu budhayah yang
merupakan bentuk jamak dari budhi (budhi atau akal) diartikan sebagai hal-hal
yang berkaitan dengan budi dan akal. ada pendapat lain mengetakan budaya
4. berasal dari kata budi dan daya. budi merupakan unsure rohani, sedangkan daya
adalah unsure jasmani manusia. dengan demikian, budaya merupakan hasil budi
dan daya dari manusia.
dalam bahasa inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata
lain colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. dalam bahasa belanda, cultur
berarti sama dengan culture, cultur atau culture bisa diartikan juga sebagai
mengolah tanah atau bertani. dengan demikian kata budaya ada hubungannya
dengn kemampuan manusia dalam mengelola sumber-sumber kehidupan, dalam
hal ini pertanian. kata culture juga terkadang diterjemahkan sebagai kultur dalam
bahasa Indonesia.
kebudayaan sebagai system pengetahuan yang meliputi system idea tau
gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-
hari, kebudayaan bersifat abstrak. sedangkan perwujudan kebudayaan adalah
benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya,
berupa prilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku,
bahasa, peralatan hidup, organisasi social,religi,seni, dan lain-lain, yang
kesemuannya ditujukan untuk membentu manusia dalam melangsungkan
kehidupan bermasyarakatnya.
Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Manusia adalah makhluk sosial yang hidup bermasyarakat (zoon politicon).
Keutuhan manusia akan tercapai apabila manusia sanggup menyelaraskan
perannya sebagai makhluk ekonomi dan sosial. Sebagai makhluk sosial (homo
socialis), manusia tidak hanya mengandalkan kekuatannya sendiri, tetapi
membutuhkan manusia lain dalam beberapa hal tertentu. Misalnya, dalam
lingkungan manusia terkecil yaitu keluarga. Dalam keluarga, seorang bayi
membutuhkan kasih sayang kedua orang tuanya agar dapat tumbuh dan
berkembang secara baik dan sehat.
Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan dengan dirinya sendiri.Karena
manusia menjalankan peranannya dengan menggunakan simbol untuk
mengkomunikasikan pemikiran dan perasaanya. Manusia tidak dapat menyadari
individualitas, kecuali melalui medium kehidupan sosial.
Sebagai masyarakat Indonesia, setiap manusia saling membutuhkan satu sama
lainnya tentunya dalam hal yang positif. Saling bersosialisasi antara satu sama
lainnya membuat interaksi yang kuat untuk mengenal kepribadian manusia lain.
Manusia yang mudah bersosialisasi adalah manusia yang dapat atau mampu
menjalankan komunikasi dengan baik dengan lingkungan sekitarnya. Dengan
berlandaskan pancasila manusia sebagai makhluk yang sosial dan budaya
5. disatukan untuk saling menghormati dan menghargai antara manusia yang
memiliki budaya yang berbeda-beda.
Manusia sebagai makhluk sosial. Manusia sejak lahir sampai mati selalu hidup
dalam masyarakat, tidak mungkin manusia di luar masyarakat. Aristoteles
mengatakan bahwa makhluk hidup yang tidak hidup dalam masyarakat ialah
sebagai seorang malaikat atau seorang hewan.
Di India oleh Mr. Singh didapatkan dua orang anak yang berumur 8 tahun dan 1
½ tahun. Pada waktu masih bayi anak-anak tersebut diasuh oleh serigala dalam
sebuah gua. Setelah ditemukan kemudian anak yang kecil mati, tersisa yang besar.
Selanjutnya, walaupun ia sudah dilatih hidup bermasyarakat sifatnya masih seperti
serigala, kadang-kadang meraung-raung di tengah malam, suka makan daging
mentah, dan sebagainya. Juga di Amerika dalam tahun 1938, seorang anak
berumur 5 tahun kedapatan di atas loteng. Karena terasing dari lingkungan dia
meskipun umur 5 tahun belum juga dapat berjalan dan bercakap-cakap. Jadi jelas
bahwa manusia meskipun mempunyai bakat dan kemampuan, namun bakat
tersebut tidak dapat berkembang, Itulah sebabnya manusia dikatakan sebagai
makhluk sosial (Hartomo, 2000: 77).
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa manusia lainnya.
Misalnya saja hubungan sosialisasi antar tetangga , dengan adanya interaksi sosial
antar tetangga akan mempermudah kita dalam mengatasi masalah di sekitar yang
membutuhkan bantuan dari manusia lainnya. Jadi itulah mengapa manusia
dikatakan sebagai makhluk sosial.
1. Karakteristik Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Telah berabad-abad konsep manusia sebagai makhluk sosial itu ada yang menitik
beratkan pada pengaruh masyarakat yang berkuasa kepada individu. Dimana
memiliki unsur-unsur keharusan biologis, yang terdiri dari:
1. Dorongan untuk makan
2. Dorongan untuk mempertahankan diri
3. Dorongan untuk melangsungkan jenis
Dari tahapan diatas menggambarkan bagaimana individu dalam perkembangannya
sebagai seorang makhluk sosial dimana antar individu merupakan satu komponen
6. yang saling ketergantungan dan membutuhkan. Sehingga komunikasi antar
masyarakat ditentukan oleh peran oleh manusia sebagai makhluk sosial.
Dalam perkembangannya manusia juga mempunyai kecenderungan sosial untuk
meniru dalam arti membentuk diri dengan melihat kehidupan masyarakat yang
terdiri dari :
1. Penerimaan bentuk-bentuk kebudayaan, dimana manusia menerima bentuk-
bentuk pembaharuan yang berasal dari luar sehingga dalam diri manusia terbentuk
sebuah pengetahuan.
2. Penghematan tenaga dimana ini adalah merupakan tindakan meniru untuk tidak
terlalu menggunakan banyak tenaga dari manusia sehingga kinerja mnausia dalam
masyarakat bisa berjalan secara efektif dan efisien.
Secara garis besar faktor-faktor personal yang mempengaruhi interaksi manusia
terdiri dari tiga hal yakni :
1. Tekanan emosional. Ini sangat mempengaruhi bagaimana manusia berinteraksi
satu sama lain.
2. Harga diri yang rendah. Ketika kondisi seseorang berada dalam kondisi
manusia yang direndahkan maka akan memiliki hasrat yang tinggi untuk
berhubungan dengan orang lain karena kondisi tersebut dimana orang yang
direndahkan membutuhkan kasih sayang orang lain atau dukungan moral untuk
membentuk kondisi seperti semula.
3. Isolasi sosial. Orang yang terisolasi harus melakukan interaksi dengan orang
yang sepaham atau sepemikiran agar terbentuk sebuah interaksi yang harmonis
Manusia adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan sesamanya. Manusia
tidak dapat mencapai apa yang diinginkan dengan dirinya sendiri. Sebagai
makhluk sosial karena manusia menjalankan peranannya dengan menggunakan
simbol untuk mengkomunikasikan pemikiran dan perasaanya. Manusia tidak
dapat menyadari individualitas, kecuali melalui medium kehidupan sosial.
Manisfestasi manusia sebagai makhluk sosial, nampak pada kenyataan bahwa
tidak pernah ada manusia yang mampu menjalani kehidupan ini tanpa bantuan
orang lain.
2. Kedudukan Manusia sebagai Makhluk Sosial
7. Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia sebagai warga masyarakat.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat hidup sendiri atau mencukupi
kebutuhan sendiri. Meskipun dia mempunyai kedudukan dan kekayaan, dia selalu
membutuhkan manusia lain. Setiap manusia cenderung untuk berkomunikasi,
berinteraksi, dan bersosialisasi dengan manusia lainnya. Dapat dikatakan bahwa
sejak lahir, dia sudah disebut sebagai makhluk sosial.
Hakekat manusia sebagai makhluk sosial dan politik akan membentuk hukum,
mendirikan kaidah perilaku, serta bekerjasama dalam kelompok yang lebih besar.
Dalam perkembangan ini, spesialisasi dan integrasi atau organissai harus saling
membantu. Sebab kemajuan manusia nampaknya akan bersandar kepada
kemampuan manusia untuk kerjasama dalam kelompok yang lebih besar.
Kerjasama sosial merupakan syarat untuk kehidupan yang baik dalam masyarakat
yang saling membutuhkan.
Kesadaran manusia sebagai makhluk sosial, justru memberikan rasa
tanggungjawab untuk mengayomi individu yang jauh lebih ”lemah” dari pada
wujud sosial yang ”besar” dan ”kuat”. Kehidupan sosial, kebersamaan, baik itu
non formal (masyarakat) maupun dalam bentuk-bentuk formal (institusi, negara)
dengan wibawanya wajib mengayomi individu.
3. Pengembangan Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Di dalam kehidupannya, manusia tidak hidup dalam kesendirian. Manusia
memiliki keinginan untuk bersosialisasi dengan sesamanya. Ini merupakan salah
satu kodrat manusia adalah selalu ingin berhubungan dengan manusia lain. Hal ini
menunjukkan kondisi yang interdependensi. Di dalam kehidupan manusia
selanjutnya, ia selalu hidup sebagai warga suatu kesatuan hidup, warga
masyarakat, dan warga negara. Hidup dalam hubungan antaraksi dan
interdependensi itu mengandung konsekuensi-konsekuensi sosial baik dalam arti
positif maupun negatif. Keadaan positif dan negatif ini adalah perwujudan dari
nilai-nilai sekaligus watak manusia bahkan pertentangan yang diakibatkan oleh
interaksi antarindividu. Tiap-tiap pribadi harus rela mengorbankan hak-hak
pribadi demi kepentingan bersama Dalam rangka ini dikembangkanlah perbuatan
yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan. Pada zaman modern seperti saat ini manusia memerlukan
pakaian yang tidak mungkin dibuat sendiri.
Tidak hanya terbatas pada segi badaniah saja, manusia juga mempunyai perasaaan
emosional yang ingin diungkapkan kepada orang lain dan mendapat tanggapan
emosional dari orang lain pula. Manusia memerlukan pengertian, kasih saying,
8. harga diri pengakuan, dan berbagai rasa emosional lainnya. Tanggapan emosional
tersebut hanya dapat diperoleh apabila manusia berhubungan dan berinteraksi
dengan orang lain dalam suatu tatanan kehidupan bermasyarakat. Dalam
berhubungan dan berinteraksi, manusia memiliki sifat yang khas yang dapat
menjadikannya lebih baik. Kegiatan mendidik merupakan salah satu sifat yang
khas yang dimiliki oleh manusia. Imanuel Kant mengatakan, “Manusia hanya
dapat menjadi manusia karena pendidikan”. Jadi jika manusia tidak dididik maka
ia tidak akan menjadi manusia dalam arti yang sebenarnya. Hal ini telah terkenal
luas dan dibenarkan oleh hasil penelitian terhadap anak terlantar. Hal tersebut
memberi penekanan bahwa pendidikan memberikan kontribusi bagi pembentukan
pribadi seseorang.
Dengan demikian manusia sebagai makhluk sosial berarti bahwa disamping
manusia hidup bersama demi memenuhi kebutuhan jasmaniah, manusia juga
hidup bersama dalam memenuhi kebutuhan rohani.
Manusia sebagai makhluk sosial tentu tidak mungkin bisa memisahkan hidupnya
dengan manusia lain. Sudah bukan rahasia lagi bahwa segala bentuk kebudayaan,
tatanan hidup, dan sistem kemasyarakatan terbentuk karena interaksi dan benturan
kepentingan antara satu manusia dengan manusia lainnya. Sejak zaman prasejarah
hingga sejarah, manusia telah disibukkan dengan keterciptaan berbagai aturan dan
norma dalam kehidupan berkelompok mereka. Dalam kelindan berbagai
keterciptaan itulah ilmu pengetahuan terbukti memainkan peranan signifikan.
Ilmu pengetahuan tidak hanya dapat dipahami dalam arti sebuah hukum atau teori
ilmiah sebagai hasil statis kegiatan utamanya. Ilmu pengetahuan harus dipandang
juga sebagai sebuah proses, sebuah kegiatan, dan tentu saja sebuah kemampuan
yang harus dimiliki oleh para ilmuwan. Mahasiswa yang akan
diorientasikan untuk menjadi sosok ilmuwan yang peka atas permasalahan sosial
kemasyarakatan diharapkan mampu larut dalam proses keterciptaan ilmu
pengetahuan tersebut.
Pengertian Globalisasi Secara Umum
Definisi Globalisasi adalah suatu proses yang menyeluruh atau mendunia
dimana setiap orang tidak terikat oleh negara atau batas-batas wilayah, artinya
setiap individu dapat terhubung dan saling bertukar informasi dimanapun dan
kapanpun melalui media elektronik maupun cetak. Pengertian globalisasi menurut
bahasa yaitu suatu proses yang mendunia. Globalisasi dapat menjadikan suatu
negara lebih kecil karena kemudahan komunikasi antarnegara dalam berbagai
bidang seperti pertukaran informasi dan perdagangan.
9. Pengertian Globalisasi Menurut Para Ahli atau Pakar
Menurut Para Pakar Internasional
1. Laurence E. Rothernberg mengatakan globalisasi ialah percepatan dari
intensifikasi interaksi dan integrasi antara orang-orang, perusahaan dan
pemerintah dari negara yang berbeda.
2. Anthony Giddens mengatakan bahwa globalisasi adalah intensifikasi
hubungan sosial secara mendunia sehingga menghubungkan antara
kejadian yang terjadi dilokasi yang satu dengan yang lainnya serta
menyebabkan terjadinya perubahan pada keduanya.
3. Dr. Nayef R.F. Al-Rodhan mengatakan lobalisasi adalah proses yang
meliputi penyebab, kasus, dan konsekuensi dari integrasi transnasional dan
transkultural kegiatan manusia dan non-manusia.
4. Emanuel Ritcher mengatakan globalisasi adalah suatu jaringan kerja
global yang mempersatukan masyarakat secara bersamaan yang
sebelumnya tersebar menjadi terisolasi kedalam saling ketergantungan dan
persatuan dunia.
5. Martin Albrow mengatakan globalisasi adalah seluruh proses penduduk
yang terhubung ke dalam komunitas dunia tunggal, komunitas global.
6. Malcom Waters mengatakan globalisasi adalah sebuah proses sosial yang
berakibat bahwa pembatasan geografis pada keadaan sosial budaya
menjadi kurang penting, yang terjelma didalam kesadaran orang.
Menurut Para Pakar Indonesia
1. Selo Soemardjan mengatakan globalisasi merupakan sebuah proses
terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di
seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah tertentu yang
sama.
2. Achmad Suparman mengatakan globalisasi yaitu suatu proses yang
menjadikan sesuatu benda atau perilaku sebagai ciri dari setiap individu di
dunia tanpa dibatasi oleh wilayah.
Faktor-faktor Penyebab Globalisasi
1. Perkembangan teknologi informasi komunikasi yang berperan untuk
kemudahan dalam transaksi ekonomi antar negara.
10. 2. Kerja sama ekonomi Internasional yang memudahkan terjadinya
kesepakatan-kesepakatan antarnegara yang terjalin dengan erat.
3. Majunya ilmu pengetahuan pada teknologi transportasi yang
mempermudah dalam jasa transport dan pengiriman barang keluar negeri.
Pengaruh Positif Globalisasi Bidang Sosial Budaya
Banyak sekali pengaruh buruk akibat Globalisasi yang kita rasakan. Namun
tentunya masih ada pengaruh positif Globalisasi Bidang Sosial Budaya yang dapat
kita rasakan, atau mungkin bagi sebagian banyak orang sudah mengalaminya.
1. Meningkatkan pembelajaran mengenai tata nilai sosial budaya,
cara hidup, pola pikir yang baik, maupun ilmu pengetahuan dan teknologi
dari bangsa lain yang telah maju.
2. Meningkatkan etos kerja yang tinggi, suka bekerja keras, disiplin,
mempunyai jiwa kemandirian, rasional, sportif, dan lain sebagainya.
Dampak Negatif Globalisasi Bidang Sosial Budaya
Masuknya Budaya Barat Bagi Bangsa Indonesia , adalah dapat menyebabkan:
a. Aculturasi
Norma masyarakat yang sebelumnya menjadi pedoman bagi seseorang bertindak
perlahan-lahan berubah menjadi tidak dipedulikan lagi. Budaya atau kebiasaan
pada masyarakat seperti memberikan salam dan mencium tangan pada orang tua
sudah pudar di kalangan generasi muda sebagian besar disebabkan oleh masuknya
budaya Barat. Memberi salam atau mencium tangan orang tua sudah tergantikan
oleh “Cipika - Cipiki” yang diperkenalkan budaya Barat. Padahal ini tidak
sesuai dengan Bangsa Timur yang lebih mengedepankan etika
dalam bermasyarakat. Terlebih dalam Agama Islam “Cipika - Cipiki” dianggap
dosa bila dengan lawan jenis. Aculturasi juga ditandai dengan kebiasaan anggota
masyarakat melanggar aturan atau hukum. Hal yang tidak biasa dalam masyarakat
kini telah menjadi lazim untuk dilakukan. Hal ini akibat kebebasan yang diajarkan
budaya Barat sehingga dirasa terlalu bebas tanpa disertai tanggung jawab.
b. Sikap Meniru
1. Cara berpakaian Barat yang identik dengan liberalisme, sangat
bebas dalam berpakaian. oleh karena tren pakaian dunia berkiblat pada
bangsa Barat, maka style/cara berpakaian bangsa Barat pun perlahan
masuk dalam budaya kita dan berpakaian sangat sexy dengan rok pendek
sudah mejadi hal yang lumrah. Padahal berpakaian seperti itu di Indonesia
sangat bertentangan dengan budaya dan adat, apa lagi kalau di masukkan
dalam peraturan agama islam yang mengharuskan kita berpakaian sopan
dan menutup semua aurat kita, jadi ini sangat bertentangan dengan gaya
berpakaian orang Indonesia.
11. 2. Meniru perilaku yang buruk Banyak sekali adegan dalam film
Barat yang tidak sepatutnya dicontoh oleh kaum muda. Misalnya,
perkelahian antar pelajar dan adegan-adegan kekerasan lainnya serta
pelajar yang terintimidasi atau sering ejek dan diganggu dalam sekolah,
sifat tawuran dan saling mengejek Antara sesama pelajar di Indonesia
sudah sering terjadi belakangan ini, padahal kalau kita lihat pada masa-
masa lalu tidak ada yang namanya tawuran maupun saling mengejek
Antara pelajar di Indonesia.
3. Meniru Idola Seseorang yang mengidolakan suatu tokoh seperti
aktris/actor atau penyanyi, pasti ingin sama persis menjadi seperti
idolanya, setidaknya dalam hal bergaya atau berpakaian. Cara berpakaian
para aktris/actor atau penyanyi dari barat (luar Indonesia)
sangat bertentangan dengan cara berpakaian di Indonesia bahkan ada
yang bahkan dianggap tak lazim bahkan mungkin dapat dikatakan “gila”.
Tapi semua itu seolah tak berarti dan tak diindahkan oleh kaum muda di
Indonesia, dan tetap diikuti.
Kemajuan IPTEK adalah dampak positif dari globalisasi dalam bidang
Teknologi, namun ini sedikit banyak membawa dampak negatif bidang Sosial
Budaya yang diantaranya melahirkan gaya hidup yang :
1. Individualistis Dulu sosialisasi hanya dapat terjadi jika kita pergi
keluar rumah, menyapa tetangga ataupun mengobrol. Namun dizaman
modern ini, hanya dengan duduk dialam rumah dengan internet, bahkan
kita bisa bersosialisasi dengan orang-orang yang berada sangat jauh.
Inilah akar dari individualistis yang tercipta karena tidak bersosialisasi
secara langsung. Hal ini akan sangat merusak karena menciptakan
seseorang dengan sikap yang tidak memperdulikan orang lain selain
dirinya.
2. Pragmatisme Pragmatisme adalah sikap yang menilai sesuatu dari
untung ruginya bagi diri sendiri. Padahal menolong tanpa pamrih
adalah pelajaran dasar dalam bermasyarakat. Tapi semakin majunya
jaman, menyebabkan lunturnya nilai-nilai gotong royong dan tolong-
menolong dalam hal-hal kebaikan. Individu lebih mengarahkan pada
kegiatan yang menguntungkan dirinya saja
3. Materialisme Materialsme adalah doktrin yang menyatakan bahwa
kenyamanan, kesenangan, dan kekayaan merupakan satu-satunya tujuan
atau nilai tertinggi. materialisme adalah kecenderungan untuk lebih peduli
dengan materi dari pada rohani atau tujuan dan nilai intelektual.
Materialisme adalah pandangan hidup yang mencari dasar segala sesuatu
yang termasuk kehidupan manusia di dalam alam kebendaan semata-mata
dengan mengesampingkan segala sesuatu yang mengatasi alam indra
12. dimana agama mengatakan ada entitas selain entitas material yaitu roh, jin,
setan dan malaikat, serta meyakini adanya tuhan (Allah).
4. Hedonisme Hedonisme adalah pandangan hidup atau pola hidup
yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah
tujuan utama hidup. Bagi para penganut paham ini, bersenang-senang,
pesta pora, dan berpoya-poya merupakan tujuan utama hidup, entah itu
menyenangkan bagi orang lain atau tidak. Karena mereka beranggapan
hidup ini hanya satu kali, sehingga mereka merasa ingin menikmati hidup
senikmat-nikmatnya.
5. Konsumerisme Konsumerisme merupakan paham dimana
seseorang atau kelompok melakukan atau menjalankan proses konsumsi
atau pemakaian barang barang hasil produksi secara berlebihan atau tidak
sepantasnya secara sadar dan berkelanjutan. Dan inilah hal yang paling
sering terjadi seperti berbelanja pakaian terlalu banyak.