SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 18
SISTEM
TERMODINAMIKA
Pendahuluan
 Sistem Termodinamika
 Definisi Termodinamika :
 Ilmu yang mempelajari hubungan antara
panas dan usaha (kerja); serta sifat-sifat zat
yang mendukung hubungan tersebut.
 Ilmu yang mempelajari energi dan
transformasinya
 Sistem termodinamika dapat dipelajari
dengan 3 pendekatan:
 Mikroskopik
 Statistik (berdasar teori statistika dan
kementakan/probabilitas)
 Makroskopik (efek rata-rata dari semua molekul,
dapat dirasakan oleh indera kita dan dapat diukur
dengan alat ukur, pendekatan temodinamika
klasik)
 Sistem  sejumlah zat yang dibatasi oleh
dinding tertutup
 Lingkungan dari suatu sistem  semua
sistem lain yang dapat saling bertukar tenaga
dengan sistem tersebut
 Sistem termodinamika terdiri dari:
 Terisolasi
 Sistem tertutup, dan
 Sistem terbuka
Keseimbangan Termodinamik:
1. Keseimbangan termal,
2. Keseimbangan mekanik,
3. Keseimbangan kimia.
 Proses:
 Perubahan sistem dari suatu keadaan ke keadaan yang lain
 Proses Kuasistatik :
 Proses yang merupakan rentetan keadaan seimbang tak
terhingga banyak
 Kuasistatik >< Nonkuasistatik
 Nonkuasistatik adalah proses ireversibel tidak
diketahui jalan yang dilalui
 Proses reversibel adalah proses yang dapat dibalik
arahnya melalui jalan yang sama demikian rupa
sehingga sistem dan lingkungan kembali seperti
semula.
 Jika tak dipenuhi persyaratan tersebut, maka sistem
itu disebut ireversibel.
 Variabel Intensif dan Ekstensif
 Variabel intensif adalah variable yang nilainya tak
tergantung pada massa sistem (tekanan, suhu, massa
jenis)
 Variabel ekstensif adalah variabel yang nilainya tergantung
pada massa sistem (volume, tenaga dakhil, entropi, dll)
Variabel ekstensif & intensif
 Variabel ekstensif bila dibagi dengan massa atau
jumlah mol sistem menjadi variabel intensif dan
disebut nilai jenis (specific value)
 Huruf besar  variabel ekstensif,
 Huruf kecil  variabel intensif, perkecualiannya
adalah variabel suhu (intensif/ekstensif  T)
 Example:
  volume jenis

  volume jenis molal
  kerapatan / massa jenis
V
v =
m
V
v =
n
m 1
ρ =
V v
=
TEKANAN
 Tekanan hidrostatik  tekanan di
dalam medium kontinu, tekanan itu
pada unsur luas baik dalam medium
ataupun permukaannya adalah tegak
lurus pada unsur itu dan tidak
tergantung orientasinya.
 Tekanan hidrostatik di suatu tempat
oleh zat alir setinggi h  p = ρgh
 Tekanan SI  N/m2
= Pa (pascal)
Satuan Tekanan
 Satuan lain: bar, atm (atmosfer) dan Tor (torricelli)
 Konversi :
 1 bar = 105
Pa = 106
dyn/cm2
 1 μbar = 10-1
Pa = 1 dyn/cm2
 Tekanan 1 atm  tekanan oleh kolom air raksa setinggi
76 cm dg ρ = 13,595 x103
kg/m3
dg g = 9,80665 m/s2
(g
standar)
 1 atm = 1,013 x 105
Pa ≈ 1 bar
 Tekanan 1 Tor  tekanan air raksa setinggi 1 mm pada
g standar
 1 Tor = 1/760 atm = 133,3 Pa
Hukum ke Nol Termodinamika:
 Apabila 2 benda mempunyai
kesamaan suhu dengan benda ke-3,
maka kedua benda itu satu dg yg lain
juga mempunyai kesamaan suhu.
 Hukum ini tdk merupakan penjabaran
hukum yg lain dan secara
intuisi/nalar mendahului hukum I dan
II
Mengukur Suhu
 Suhu adalah besaran skalar yg dipunyai
oleh semua sistem termodinamika,
sehingga kesamaan suhu adalah syarat yg
perlu dan cukup utk keseimbangan termal.
 Zat-zat yg mempunyai sifat: berubah
besaran fisisnya karena suhu dinamakan
zat termometrik (thermometric substance)
 Besaran fisis yg berubah dg suhu
dinamakan dinamakan sifat termometrik
(thermometric property), kita lambangkan
dg X.
 Perubahan nilai X ini dianggap linier dengan
suhu T :
 T = a.X
 Rasio dua suhu empiris T2 dan T1
didefinisikan = rasio nilai sifat termometrik
X2 dan X1 yg bersangkutan:
2 2
1 1
T X
T X
=
Titik Tripel Air
 Selanjutnya ditentukan titik tetap standar
(nilai numerik suhu tertentu) yg dinamakan
titik tripel air
 Titik tripel air  suhu yg berkaitan dg
keberadaan bersama 3 wujut zat; es, air
dan uap air dalam keseimbangan.
 Setiap zat hanya memiliki satu titik tripel
saja (berbeda antara zat yg satu dg zat yg
lain.
Cara Memperoleh Titik Tripel Air:
 Air (kemurnian tinggi; air pada air laut)
didistilasi ke dalam bejana berbentuk huruf
U.
 Jika udara dalam bejana telah habis krn
terdesak air, bejana kemudian ditutup
 Dengan memasukkan campuran pembeku
ke dalam ruang di tengah, maka
terbentuklah lapisan es disekitar dinding
bagian dalam, sedangkan bagian atas
terkumpul uap air.
 Jika campuran pendingin
dihilangkan dan diganti
termometer, maka sebagian lapisan
es akan meleleh.
 Selama 3 fase itu masih bersama,
sistem tetap pada tripel air
 Suhu titik tripel T3, dan nilai sifat
termometriknya dinamakan X3,
maka suhu empiris dinyatakan
dalam persamaan 
atau
3 3
T X
T X
=
3
3
X
T T
X
=
Skala Suhu
 Skala suhu dalam SI adalah celsius (o
C).
 Sebelum 1954, Titik tetap sebagai patokan
skala Celsius  titik es dan titik uap (ice,
and steam point)
 Suhu titik es : diddefinisikan sbg suhu
campuran es dg air dalam keadaan
seimbang dengan udara jenuh pada
tekanan 1 atmosfer. Titik angka 0 skala
celsius.
 Suhu titik uap : suhu air dan uap yg berada
dalam kesetimbangan pada tekanan 1
atmosfer. Titik angka 100 skala celsius.
Pergantian dua titik tetap
 Setelah 1954, skala Celcius
didefinisikan dalam satu titik tetap 
titik tripel air.
 Titik tripel air keadaan dimana
ketiga fase air dalam keseimbangan.
 Angka titik ini adalah : 0,01 C
 Angka titik uap (eksperimental) :
100,00 C
Kelvin
 Disamping skala suhu celcius, terdapat skala
suhu mutlak yg didasarkan pada skala suhu
mutlak yg didasarka pada hukum
termodinamika kedua.
 Skala ini disebut pula sebagai skala Kelvin, (K,
tanpa tanda derajat)
 Hubungannya dengan Celcius TK=tc+273,15
 Tahun 1967, K didefinisikan sebagai 1/273,16)
dari suhu titik tripel air

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i Dede Suhendra
 
Ppt.2. gas ideal & gas nyata
Ppt.2. gas ideal & gas nyataPpt.2. gas ideal & gas nyata
Ppt.2. gas ideal & gas nyatarevy44
 
Gas dan Termodinamika (FISIKA)
Gas dan Termodinamika (FISIKA)Gas dan Termodinamika (FISIKA)
Gas dan Termodinamika (FISIKA)ShafiraAlfiyyah
 
12hukum termo-2
12hukum termo-212hukum termo-2
12hukum termo-2rizki arya
 
Penerapan hukum fourier pada perpindahan panas
Penerapan hukum fourier pada perpindahan panasPenerapan hukum fourier pada perpindahan panas
Penerapan hukum fourier pada perpindahan panasiwandra doank
 
Termodinamika (1- 2) j besaran_-_ besaran_sistem
Termodinamika (1- 2) j besaran_-_ besaran_sistemTermodinamika (1- 2) j besaran_-_ besaran_sistem
Termodinamika (1- 2) j besaran_-_ besaran_sistemjayamartha
 
Termodinamika dasar 2..
Termodinamika dasar 2..Termodinamika dasar 2..
Termodinamika dasar 2..basyrul arafah
 
Sistem Termodinamika
Sistem TermodinamikaSistem Termodinamika
Sistem TermodinamikaAlpiYanti
 
Potensial Termodinamika
 Potensial Termodinamika Potensial Termodinamika
Potensial TermodinamikaMutiara Cess
 
Pengertian gas ideal dan gas nyata
Pengertian gas ideal dan gas nyataPengertian gas ideal dan gas nyata
Pengertian gas ideal dan gas nyataAris Wibowo
 
Termodinamika (11) b faktor_kompresibilitas
Termodinamika (11) b faktor_kompresibilitasTermodinamika (11) b faktor_kompresibilitas
Termodinamika (11) b faktor_kompresibilitasjayamartha
 
Heat Transfer
Heat TransferHeat Transfer
Heat Transferaladidwi
 

Was ist angesagt? (20)

Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i
 
Ppt kimia fisika
Ppt kimia fisikaPpt kimia fisika
Ppt kimia fisika
 
Kelompok 1
Kelompok 1Kelompok 1
Kelompok 1
 
Hukum Termodinamika
Hukum TermodinamikaHukum Termodinamika
Hukum Termodinamika
 
Ppt.2. gas ideal & gas nyata
Ppt.2. gas ideal & gas nyataPpt.2. gas ideal & gas nyata
Ppt.2. gas ideal & gas nyata
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
GAS
GASGAS
GAS
 
Gas dan Termodinamika (FISIKA)
Gas dan Termodinamika (FISIKA)Gas dan Termodinamika (FISIKA)
Gas dan Termodinamika (FISIKA)
 
Gas ideal
Gas idealGas ideal
Gas ideal
 
12hukum termo-2
12hukum termo-212hukum termo-2
12hukum termo-2
 
Penerapan hukum fourier pada perpindahan panas
Penerapan hukum fourier pada perpindahan panasPenerapan hukum fourier pada perpindahan panas
Penerapan hukum fourier pada perpindahan panas
 
Termodinamika (1- 2) j besaran_-_ besaran_sistem
Termodinamika (1- 2) j besaran_-_ besaran_sistemTermodinamika (1- 2) j besaran_-_ besaran_sistem
Termodinamika (1- 2) j besaran_-_ besaran_sistem
 
Termodinamika dasar 2..
Termodinamika dasar 2..Termodinamika dasar 2..
Termodinamika dasar 2..
 
Ii.gas ideal
Ii.gas idealIi.gas ideal
Ii.gas ideal
 
Sistem Termodinamika
Sistem TermodinamikaSistem Termodinamika
Sistem Termodinamika
 
Potensial Termodinamika
 Potensial Termodinamika Potensial Termodinamika
Potensial Termodinamika
 
Pengertian gas ideal dan gas nyata
Pengertian gas ideal dan gas nyataPengertian gas ideal dan gas nyata
Pengertian gas ideal dan gas nyata
 
Termodinamika (11) b faktor_kompresibilitas
Termodinamika (11) b faktor_kompresibilitasTermodinamika (11) b faktor_kompresibilitas
Termodinamika (11) b faktor_kompresibilitas
 
Heat Transfer
Heat TransferHeat Transfer
Heat Transfer
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 

Andere mochten auch (20)

2456
24562456
2456
 
colanta
colantacolanta
colanta
 
Canciones en inglés
Canciones en inglésCanciones en inglés
Canciones en inglés
 
2013
20132013
2013
 
Organigrama
OrganigramaOrganigrama
Organigrama
 
Dibujo barcos
Dibujo barcosDibujo barcos
Dibujo barcos
 
Summer
SummerSummer
Summer
 
مقاربات نقدية، في البرمجة اللغوية العصبية الشيخ محمد سند البحراني، والشيخ م...
مقاربات نقدية، في البرمجة اللغوية العصبية   الشيخ محمد سند البحراني، والشيخ م...مقاربات نقدية، في البرمجة اللغوية العصبية   الشيخ محمد سند البحراني، والشيخ م...
مقاربات نقدية، في البرمجة اللغوية العصبية الشيخ محمد سند البحراني، والشيخ م...
 
Grafica grupal
Grafica grupalGrafica grupal
Grafica grupal
 
Blackhole
BlackholeBlackhole
Blackhole
 
Test 1
Test 1Test 1
Test 1
 
Esquema tema 8 punt 5
Esquema tema 8 punt 5Esquema tema 8 punt 5
Esquema tema 8 punt 5
 
24
2424
24
 
Anggrek
AnggrekAnggrek
Anggrek
 
Blackhole fix
Blackhole fixBlackhole fix
Blackhole fix
 
Anunt d100
Anunt d100Anunt d100
Anunt d100
 
Ioga juliol
Ioga juliolIoga juliol
Ioga juliol
 
Sghfghfghdfhg
SghfghfghdfhgSghfghfghdfhg
Sghfghfghdfhg
 
Lina
LinaLina
Lina
 
Manual psoriasis
Manual psoriasisManual psoriasis
Manual psoriasis
 

Ähnlich wie TERMODINAMIKA

Konsep Dasar Termodinamika part 1.pptx
Konsep Dasar Termodinamika part 1.pptxKonsep Dasar Termodinamika part 1.pptx
Konsep Dasar Termodinamika part 1.pptxAisyahNabila38
 
2 Termodinamika dan Statistika (Tinjauan Singkat).pptx
2 Termodinamika dan Statistika (Tinjauan Singkat).pptx2 Termodinamika dan Statistika (Tinjauan Singkat).pptx
2 Termodinamika dan Statistika (Tinjauan Singkat).pptxAnAm688822
 
Termodinamika (5) a kesetimbangan_mekanik
Termodinamika (5) a kesetimbangan_mekanikTermodinamika (5) a kesetimbangan_mekanik
Termodinamika (5) a kesetimbangan_mekanikjayamartha
 
Termodinamika1
Termodinamika1Termodinamika1
Termodinamika1APRIL
 
Termodinamika (6) c proses_kuasistatik
Termodinamika (6) c proses_kuasistatikTermodinamika (6) c proses_kuasistatik
Termodinamika (6) c proses_kuasistatikjayamartha
 
Laporan Kimia - thermokimia
Laporan Kimia - thermokimiaLaporan Kimia - thermokimia
Laporan Kimia - thermokimiaDayana Florencia
 
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban UdaraSistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban UdaraNabila Apriliastri
 
04 Sistem Termodinamika Sederhana.pdf
04 Sistem Termodinamika Sederhana.pdf04 Sistem Termodinamika Sederhana.pdf
04 Sistem Termodinamika Sederhana.pdfMUHAMADSANGAJI
 
Remidi fisika riko saputra x tmo-b
Remidi fisika riko saputra x tmo-bRemidi fisika riko saputra x tmo-b
Remidi fisika riko saputra x tmo-bLinkin Park News
 
Laporan 3
Laporan 3Laporan 3
Laporan 3isanuri
 
Tugas Kimdas (Hukum 3 termodinamika)
Tugas Kimdas (Hukum 3 termodinamika)Tugas Kimdas (Hukum 3 termodinamika)
Tugas Kimdas (Hukum 3 termodinamika)Chaed Al Habibah
 

Ähnlich wie TERMODINAMIKA (20)

Konsep Dasar Termodinamika part 1.pptx
Konsep Dasar Termodinamika part 1.pptxKonsep Dasar Termodinamika part 1.pptx
Konsep Dasar Termodinamika part 1.pptx
 
2 Termodinamika dan Statistika (Tinjauan Singkat).pptx
2 Termodinamika dan Statistika (Tinjauan Singkat).pptx2 Termodinamika dan Statistika (Tinjauan Singkat).pptx
2 Termodinamika dan Statistika (Tinjauan Singkat).pptx
 
dv.pptx
dv.pptxdv.pptx
dv.pptx
 
Dasar Termodinamika
Dasar TermodinamikaDasar Termodinamika
Dasar Termodinamika
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
MODUL 8.pptx
MODUL 8.pptxMODUL 8.pptx
MODUL 8.pptx
 
Termodinamika (5) a kesetimbangan_mekanik
Termodinamika (5) a kesetimbangan_mekanikTermodinamika (5) a kesetimbangan_mekanik
Termodinamika (5) a kesetimbangan_mekanik
 
Termodinamika1
Termodinamika1Termodinamika1
Termodinamika1
 
Termodinamika (6) c proses_kuasistatik
Termodinamika (6) c proses_kuasistatikTermodinamika (6) c proses_kuasistatik
Termodinamika (6) c proses_kuasistatik
 
Aplikasi termodinamika
Aplikasi termodinamikaAplikasi termodinamika
Aplikasi termodinamika
 
Laporan Kimia - thermokimia
Laporan Kimia - thermokimiaLaporan Kimia - thermokimia
Laporan Kimia - thermokimia
 
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban UdaraSistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara
 
Termofisika
TermofisikaTermofisika
Termofisika
 
Termodinamika
Termodinamika  Termodinamika
Termodinamika
 
04 Sistem Termodinamika Sederhana.pdf
04 Sistem Termodinamika Sederhana.pdf04 Sistem Termodinamika Sederhana.pdf
04 Sistem Termodinamika Sederhana.pdf
 
Termodinamika Dasar.pptx
Termodinamika Dasar.pptxTermodinamika Dasar.pptx
Termodinamika Dasar.pptx
 
Remidi fisika riko saputra x tmo-b
Remidi fisika riko saputra x tmo-bRemidi fisika riko saputra x tmo-b
Remidi fisika riko saputra x tmo-b
 
Laporan 3
Laporan 3Laporan 3
Laporan 3
 
Materi gas dan termodinamika
Materi gas dan termodinamikaMateri gas dan termodinamika
Materi gas dan termodinamika
 
Tugas Kimdas (Hukum 3 termodinamika)
Tugas Kimdas (Hukum 3 termodinamika)Tugas Kimdas (Hukum 3 termodinamika)
Tugas Kimdas (Hukum 3 termodinamika)
 

Mehr von Agustinus Wiyarno

Pemetaan standar kompetensi.semester ganjil
Pemetaan standar kompetensi.semester ganjilPemetaan standar kompetensi.semester ganjil
Pemetaan standar kompetensi.semester ganjilAgustinus Wiyarno
 
Lembar kerja siswa struktur dan fungsi tubuh tumbuhan
Lembar kerja siswa struktur dan fungsi tubuh tumbuhanLembar kerja siswa struktur dan fungsi tubuh tumbuhan
Lembar kerja siswa struktur dan fungsi tubuh tumbuhanAgustinus Wiyarno
 
Latihansoalpewarisansifat 161128024126
Latihansoalpewarisansifat 161128024126Latihansoalpewarisansifat 161128024126
Latihansoalpewarisansifat 161128024126Agustinus Wiyarno
 
Kisi kisi uas ipa kelas 9 2016
Kisi kisi uas ipa kelas 9 2016Kisi kisi uas ipa kelas 9 2016
Kisi kisi uas ipa kelas 9 2016Agustinus Wiyarno
 
Kisi kisi soal ipa kelas 7 uas ganjil 2016
Kisi kisi soal ipa kelas 7 uas ganjil 2016Kisi kisi soal ipa kelas 7 uas ganjil 2016
Kisi kisi soal ipa kelas 7 uas ganjil 2016Agustinus Wiyarno
 
Analisis soal pilihan_ganda_daya_pembeda
Analisis soal pilihan_ganda_daya_pembedaAnalisis soal pilihan_ganda_daya_pembeda
Analisis soal pilihan_ganda_daya_pembedaAgustinus Wiyarno
 
4 ipa kisi uas ganjil kls 9 2006 (1)
4 ipa kisi uas  ganjil kls 9 2006 (1)4 ipa kisi uas  ganjil kls 9 2006 (1)
4 ipa kisi uas ganjil kls 9 2006 (1)Agustinus Wiyarno
 
Utsipakelas7 sem22017 remidial
Utsipakelas7 sem22017 remidialUtsipakelas7 sem22017 remidial
Utsipakelas7 sem22017 remidialAgustinus Wiyarno
 
Uh 3 sistem saraf dan kelangsungan hidup makluk hidup
Uh 3 sistem saraf dan kelangsungan hidup makluk hidupUh 3 sistem saraf dan kelangsungan hidup makluk hidup
Uh 3 sistem saraf dan kelangsungan hidup makluk hidupAgustinus Wiyarno
 

Mehr von Agustinus Wiyarno (20)

Soal uas 2011
Soal uas  2011Soal uas  2011
Soal uas 2011
 
Silabus ipa berkarakter
Silabus ipa berkarakterSilabus ipa berkarakter
Silabus ipa berkarakter
 
Pemetaan standar kompetensi.semester ganjil
Pemetaan standar kompetensi.semester ganjilPemetaan standar kompetensi.semester ganjil
Pemetaan standar kompetensi.semester ganjil
 
Pemetaan standar kompetensi
Pemetaan standar kompetensiPemetaan standar kompetensi
Pemetaan standar kompetensi
 
Lembar tes gerak lurus
Lembar tes gerak lurusLembar tes gerak lurus
Lembar tes gerak lurus
 
Lembar kerja siswa struktur dan fungsi tubuh tumbuhan
Lembar kerja siswa struktur dan fungsi tubuh tumbuhanLembar kerja siswa struktur dan fungsi tubuh tumbuhan
Lembar kerja siswa struktur dan fungsi tubuh tumbuhan
 
Latihansoalpewarisansifat 161128024126
Latihansoalpewarisansifat 161128024126Latihansoalpewarisansifat 161128024126
Latihansoalpewarisansifat 161128024126
 
Kisi kisi uas-kls_9_ganjil
Kisi kisi uas-kls_9_ganjilKisi kisi uas-kls_9_ganjil
Kisi kisi uas-kls_9_ganjil
 
Kisi kisi uas ipa kelas 9 2016
Kisi kisi uas ipa kelas 9 2016Kisi kisi uas ipa kelas 9 2016
Kisi kisi uas ipa kelas 9 2016
 
Kisi kisi soal ipa kelas 7 uas ganjil 2016
Kisi kisi soal ipa kelas 7 uas ganjil 2016Kisi kisi soal ipa kelas 7 uas ganjil 2016
Kisi kisi soal ipa kelas 7 uas ganjil 2016
 
Kartu soal ipa
Kartu soal ipaKartu soal ipa
Kartu soal ipa
 
Cara atau langkah mikroskop
Cara atau langkah mikroskopCara atau langkah mikroskop
Cara atau langkah mikroskop
 
Analisis soal pilihan_ganda_daya_pembeda
Analisis soal pilihan_ganda_daya_pembedaAnalisis soal pilihan_ganda_daya_pembeda
Analisis soal pilihan_ganda_daya_pembeda
 
4 ipa kisi uas ganjil kls 9 2006 (1)
4 ipa kisi uas  ganjil kls 9 2006 (1)4 ipa kisi uas  ganjil kls 9 2006 (1)
4 ipa kisi uas ganjil kls 9 2006 (1)
 
Utsipakelas7 sem22017
Utsipakelas7 sem22017Utsipakelas7 sem22017
Utsipakelas7 sem22017
 
Utsipakelas7 sem22017 remidial
Utsipakelas7 sem22017 remidialUtsipakelas7 sem22017 remidial
Utsipakelas7 sem22017 remidial
 
Usbnipa2017
Usbnipa2017Usbnipa2017
Usbnipa2017
 
Medan magnetik
Medan magnetikMedan magnetik
Medan magnetik
 
Soal ipa bab 3 kelas 9
Soal ipa bab 3 kelas 9Soal ipa bab 3 kelas 9
Soal ipa bab 3 kelas 9
 
Uh 3 sistem saraf dan kelangsungan hidup makluk hidup
Uh 3 sistem saraf dan kelangsungan hidup makluk hidupUh 3 sistem saraf dan kelangsungan hidup makluk hidup
Uh 3 sistem saraf dan kelangsungan hidup makluk hidup
 

TERMODINAMIKA

  • 2. Pendahuluan  Sistem Termodinamika  Definisi Termodinamika :  Ilmu yang mempelajari hubungan antara panas dan usaha (kerja); serta sifat-sifat zat yang mendukung hubungan tersebut.  Ilmu yang mempelajari energi dan transformasinya
  • 3.  Sistem termodinamika dapat dipelajari dengan 3 pendekatan:  Mikroskopik  Statistik (berdasar teori statistika dan kementakan/probabilitas)  Makroskopik (efek rata-rata dari semua molekul, dapat dirasakan oleh indera kita dan dapat diukur dengan alat ukur, pendekatan temodinamika klasik)
  • 4.  Sistem  sejumlah zat yang dibatasi oleh dinding tertutup  Lingkungan dari suatu sistem  semua sistem lain yang dapat saling bertukar tenaga dengan sistem tersebut  Sistem termodinamika terdiri dari:  Terisolasi  Sistem tertutup, dan  Sistem terbuka
  • 5. Keseimbangan Termodinamik: 1. Keseimbangan termal, 2. Keseimbangan mekanik, 3. Keseimbangan kimia.  Proses:  Perubahan sistem dari suatu keadaan ke keadaan yang lain  Proses Kuasistatik :  Proses yang merupakan rentetan keadaan seimbang tak terhingga banyak  Kuasistatik >< Nonkuasistatik  Nonkuasistatik adalah proses ireversibel tidak diketahui jalan yang dilalui
  • 6.  Proses reversibel adalah proses yang dapat dibalik arahnya melalui jalan yang sama demikian rupa sehingga sistem dan lingkungan kembali seperti semula.  Jika tak dipenuhi persyaratan tersebut, maka sistem itu disebut ireversibel.  Variabel Intensif dan Ekstensif  Variabel intensif adalah variable yang nilainya tak tergantung pada massa sistem (tekanan, suhu, massa jenis)  Variabel ekstensif adalah variabel yang nilainya tergantung pada massa sistem (volume, tenaga dakhil, entropi, dll)
  • 7. Variabel ekstensif & intensif  Variabel ekstensif bila dibagi dengan massa atau jumlah mol sistem menjadi variabel intensif dan disebut nilai jenis (specific value)  Huruf besar  variabel ekstensif,  Huruf kecil  variabel intensif, perkecualiannya adalah variabel suhu (intensif/ekstensif  T)  Example:   volume jenis    volume jenis molal   kerapatan / massa jenis V v = m V v = n m 1 ρ = V v =
  • 8. TEKANAN  Tekanan hidrostatik  tekanan di dalam medium kontinu, tekanan itu pada unsur luas baik dalam medium ataupun permukaannya adalah tegak lurus pada unsur itu dan tidak tergantung orientasinya.  Tekanan hidrostatik di suatu tempat oleh zat alir setinggi h  p = ρgh  Tekanan SI  N/m2 = Pa (pascal)
  • 9. Satuan Tekanan  Satuan lain: bar, atm (atmosfer) dan Tor (torricelli)  Konversi :  1 bar = 105 Pa = 106 dyn/cm2  1 μbar = 10-1 Pa = 1 dyn/cm2  Tekanan 1 atm  tekanan oleh kolom air raksa setinggi 76 cm dg ρ = 13,595 x103 kg/m3 dg g = 9,80665 m/s2 (g standar)  1 atm = 1,013 x 105 Pa ≈ 1 bar  Tekanan 1 Tor  tekanan air raksa setinggi 1 mm pada g standar  1 Tor = 1/760 atm = 133,3 Pa
  • 10. Hukum ke Nol Termodinamika:  Apabila 2 benda mempunyai kesamaan suhu dengan benda ke-3, maka kedua benda itu satu dg yg lain juga mempunyai kesamaan suhu.  Hukum ini tdk merupakan penjabaran hukum yg lain dan secara intuisi/nalar mendahului hukum I dan II
  • 11. Mengukur Suhu  Suhu adalah besaran skalar yg dipunyai oleh semua sistem termodinamika, sehingga kesamaan suhu adalah syarat yg perlu dan cukup utk keseimbangan termal.  Zat-zat yg mempunyai sifat: berubah besaran fisisnya karena suhu dinamakan zat termometrik (thermometric substance)  Besaran fisis yg berubah dg suhu dinamakan dinamakan sifat termometrik (thermometric property), kita lambangkan dg X.
  • 12.  Perubahan nilai X ini dianggap linier dengan suhu T :  T = a.X  Rasio dua suhu empiris T2 dan T1 didefinisikan = rasio nilai sifat termometrik X2 dan X1 yg bersangkutan: 2 2 1 1 T X T X =
  • 13. Titik Tripel Air  Selanjutnya ditentukan titik tetap standar (nilai numerik suhu tertentu) yg dinamakan titik tripel air  Titik tripel air  suhu yg berkaitan dg keberadaan bersama 3 wujut zat; es, air dan uap air dalam keseimbangan.  Setiap zat hanya memiliki satu titik tripel saja (berbeda antara zat yg satu dg zat yg lain.
  • 14. Cara Memperoleh Titik Tripel Air:  Air (kemurnian tinggi; air pada air laut) didistilasi ke dalam bejana berbentuk huruf U.  Jika udara dalam bejana telah habis krn terdesak air, bejana kemudian ditutup  Dengan memasukkan campuran pembeku ke dalam ruang di tengah, maka terbentuklah lapisan es disekitar dinding bagian dalam, sedangkan bagian atas terkumpul uap air.
  • 15.  Jika campuran pendingin dihilangkan dan diganti termometer, maka sebagian lapisan es akan meleleh.  Selama 3 fase itu masih bersama, sistem tetap pada tripel air  Suhu titik tripel T3, dan nilai sifat termometriknya dinamakan X3, maka suhu empiris dinyatakan dalam persamaan  atau 3 3 T X T X = 3 3 X T T X =
  • 16. Skala Suhu  Skala suhu dalam SI adalah celsius (o C).  Sebelum 1954, Titik tetap sebagai patokan skala Celsius  titik es dan titik uap (ice, and steam point)  Suhu titik es : diddefinisikan sbg suhu campuran es dg air dalam keadaan seimbang dengan udara jenuh pada tekanan 1 atmosfer. Titik angka 0 skala celsius.  Suhu titik uap : suhu air dan uap yg berada dalam kesetimbangan pada tekanan 1 atmosfer. Titik angka 100 skala celsius.
  • 17. Pergantian dua titik tetap  Setelah 1954, skala Celcius didefinisikan dalam satu titik tetap  titik tripel air.  Titik tripel air keadaan dimana ketiga fase air dalam keseimbangan.  Angka titik ini adalah : 0,01 C  Angka titik uap (eksperimental) : 100,00 C
  • 18. Kelvin  Disamping skala suhu celcius, terdapat skala suhu mutlak yg didasarkan pada skala suhu mutlak yg didasarka pada hukum termodinamika kedua.  Skala ini disebut pula sebagai skala Kelvin, (K, tanpa tanda derajat)  Hubungannya dengan Celcius TK=tc+273,15  Tahun 1967, K didefinisikan sebagai 1/273,16) dari suhu titik tripel air