Dokumen tersebut membahas konsep kurikulum merdeka dan merdeka belajar, termasuk implementasinya di madrasah. Secara garis besar, kurikulum merdeka memberikan keleluasaan kepada madrasah dan pendidik untuk mengorganisasikan pembelajaran sesuai kebutuhan siswa dan konteks lokal, dengan tetap mengacu pada kurikulum minimum yang ditetapkan pemerintah. Implementasinya di madrasah dilakukan secara bertahap mulai
4. CURAH PENDAPAT
Menurut Bapak dan Ibu. apa yang
dimaksud dengan merdeka belajar ?
Merdeka Belajar adalah belajar yang diatur sendiri oleh
pelajar. Pelajar yang menentukan tujuan, cara dan penilaian
belajarnya.
Dari Sudut pandang Pengajar , merdeka belajar berarti belajar
yang melibatkan murid dalam penentuan tujuan, memberi
pilihan cara, dan melakukan refleksi terhadap proses dan
hasil belajar
5. Belajar bukan dikendalikan
pengajar
Belajar bukan dengan cara yang
seragam
Belajar bukan hanya menghafal
rumus
Belajar bukan untuk dinilai
pengajar
Tapi disepakati bersama antara
Pengajar dan Pelajar
Tapi cara diferensiasi cara Belajar
Tapi menalar dan menyelesaikan
masalah
Tapi belajar bersama untuk
membangun kesadaran
Tapi untuk mencapai tujuan belajar yang
bermakna
Belajar Bukan untuk Ujian
MERDEKA BELAJAR
Belajar bukan dinilai oleh
besarnya angka
Tapi oleh karya yang bermakna
6. KONSEP GURU MERDEKA BELAJAR
Guru merdeka belajar adalah guru yang
senantiasa berefleksi untuk menyesuaikan
pemikiran dan perbuatannya terhadap
perubahan dalam upaya mencapai tujuan
7. KOMITMEN PADA TUJUAN
1. Melakukan praktek yang membuatnya
sadar utuh terhadap Pembelajaran yang
esensial
2. Memahami dan memprioritaskan murid
sebagai subjek
3. Menetapkan tujuan dan target yang
menantang tapi realistis
8. CARA 5M PADA PEMBELAJARAN
MERDEKA BELAJAR
1. Memanusiakan hubungan
2. Memahami Konsep
3. Membangun Keberlanjutan
4. Memilih Tantangan
5. Memberdayakan konteks
9.
10.
11. Implementasi Kurikulum Merdeka di Madrasah
mengacu pada KMA 347 Tahun 2022 tentang
Pedoman Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Madrasah
Kurikulum disederhanakan dan bersifat lebih fleksibel
sehingga selaras dengan semangat kemandirian
madrasah.
1. Pemerintah menetapkan kurikulum minimum, prinsip
pembelajaran dan asesmen, madrasah dapat
mengembangankan program dan kegiatan tambahan sesuai
visi, misi dan sumber daya yang tersedia.
2. Madrasah dan pendidik memiliki keleluasaan untuk
mengorganisasikan pembelajaran sesuai kebutuhan siswa
dan konteks lokal.
12. Implementasi Kurikulum Merdeka di Madrasah
mengacu pada KMA 347 Tahun 2022 tentang
Pedoman Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Madrasah
Kurikulum disederhanakan dan bersifat lebih fleksibel
sehingga selaras dengan semangat kemandirian
madrasah.
1. Pemerintah menetapkan kurikulum minimum, prinsip
pembelajaran dan asesmen, madrasah dapat
mengembangankan program dan kegiatan tambahan sesuai
visi, misi dan sumber daya yang tersedia.
2. Madrasah dan pendidik memiliki keleluasaan untuk
mengorganisasikan pembelajaran sesuai kebutuhan siswa
dan konteks lokal.
13. Implementasi Kurikulum Merdeka di Madrasah
mengacu pada KMA 347 Tahun 2022 tentang
Pedoman Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Madrasah
Kurikulum disederhanakan dan bersifat lebih fleksibel
sehingga selaras dengan semangat kemandirian
madrasah.
1. Pemerintah menetapkan kurikulum minimum, prinsip
pembelajaran dan asesmen, madrasah dapat
mengembangankan program dan kegiatan tambahan sesuai
visi, misi dan sumber daya yang tersedia.
2. Madrasah dan pendidik memiliki keleluasaan untuk
mengorganisasikan pembelajaran sesuai kebutuhan siswa
dan konteks lokal.
14. Implementasi Kurikulum Merdeka di Madrasah
mengacu pada KMA 347 Tahun 2022 tentang
Pedoman Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Madrasah
Kurikulum disederhanakan dan bersifat lebih fleksibel
sehingga selaras dengan semangat kemandirian
madrasah.
1. Pemerintah menetapkan kurikulum minimum, prinsip
pembelajaran dan asesmen, madrasah dapat
mengembangankan program dan kegiatan tambahan sesuai
visi, misi dan sumber daya yang tersedia.
2. Madrasah dan pendidik memiliki keleluasaan untuk
mengorganisasikan pembelajaran sesuai kebutuhan siswa
dan konteks lokal.
16. CURAH PENDAPAT
Menurut bapak dan ibu, apa perbedaan
kurikulum 2013 dengan Kurikulum merdeka ?
Menurut bapak dan ibu, bagaimana madrasah
yang bapak ibu bina dapat melaksanakan IKM
pada madrasah ?
17. BAB I
Latar Belakang
Maksud dan tujuan
Sasaran
Ruang Lingkup
Pengertian Umum
18. S L I D E 18
Tujuan Pendidikan
Nasional
Tingkat perkembangan
Peserta Didik
Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia
Jalur, Jenjang, dan
Jenis pendidikan
Standar Tingkat Pencapaian
Perkembangan Anak Raudhatul
Athfal
Standar Kompetensi Lulusan pada
Madrasah Ibtidaiyah
Standar Kompetensi Lulusan
pada Madrasah Tsanawiyah
Standar Kompetensi Lulusan pada
Madrasah Aliyah
Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Dasar
BAB II, STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
19. S L I D E 19
BAB III, STANDAR ISI PAI DAN B.
ARAB
DASAR
LANDASAN
1. Standar Kompetensi
Lulusan
2. Standar Nasional
Penddikan (PP 57/2021 –
PP 4 /2022)
muatan wajib sesuai
dengan ketentuan
peraturan perundang
undangan
konsep keilmuan; dan
jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan
STANDAR ISI
Standar Isi PAI Dan
Bahasa Arab RA, MI, MTs,
MA
20. S L I D E 20
Bab IV, Struktur Kurikulum
Kurikulum 2013
Struktur kurikulum
berpedoman pada
KMA 184 Tahun 2019
Kurikulum Merdeka
Pembelajaran instrakurikuler (70 –
80 %)
Pembelajaran berbasis proyek
untuk penguatan karakter profil
pelajar pancasila (20-30%)
21. Struktur kurikulum MI, MTs dan MA
1
2
3
Struktur kurikulum MTs
1. Fase D untuk kelas VII, VIII dan IX
Struktur kurikulum MA
1. Fase E untuk kelas X
2. Fase F untuk kelas XI dan XII
Struktur kurikulum MI
1. Fase A untuk kelas I dan kelas II;
2. Fase B untuk kelas III dan kelas IV; dan
3. Fase C untuk kelas V dan kelas VI
22. 22
STRUKTUR
KURIKULUM
MERDEKA MA
Mata Pelajaran
Alokasi Intrakurikuler per tahun (pekan)
X XI XII
Kelompok Mata Pelajaran Umum:
1. Pendidikan Agama Islam*:
a. Al Quran Hadis 72 (2) 72 (2) 64 (2)
a. Akidah Akhlak 72 (2) 72 (2) 64 (2)
a. Fikih 72 (2) 72 (2) 64 (2)
a. SKI 72 (2) 72 (2) 64 (2)
2. Bahasa Arab 144 (4) 72 (2) 64 (2)
3. Pendidikan Pancasila 72 (2) 72 (2) 64 (2)
4. Bahasa Indonesia 108 (3) 108 (3) 108 (3)
5. Matematika 108 (3) 108 (3) 108 (3)
6. Ilmu Pengetahuan Alam: Fisika, Kimia, Biologi 216 (6)
7. Ilmu Pengetahuan Sosial: Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, Geografi 288 (8)
8. Bahasa Inggris 72 (2) 72 (2) 64 (2)
9. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 72 (2) 72 (2) 64 (2)
10. Sejarah 72 (2) 64 (2)
11. Informatika 72 (2)
12. Seni dan Budaya***:
a. Seni Musik
b. Seni Rupa
c. Seni Teater
d. Seni Tari
72 (2) 72 (2) 64 (2)
13. Muatan Lokal 72 (2)**** 72 (2)**** 64 (2)****
Mata
Pelajaran
Umum
23. 23
STRUKTUR
KURIKULUM MERDEKA
MA
Kelompok Mata Pelajaran Pilihan
Kelompok Mata Pelajaran Agama:
792 (22) 704 (22)
1. Ilmu Tafsir
2. Ilmu Hadits
3. Usul Fiqih
4. Bahasa Arab
Kelompok Mata Pelajaran MIPA:
1. Biologi
2. Kimia
3. Fisika
4. Informatika
5. Matematika tingkat lanjut
Kelompok Mata Pelajaran IPS:
1. Sosiologi
2. Ekonomi
3. Geografi
4. Antropologi
Kelompok Mata Pelajaran Bahasa dan Budaya:
1. Bahasa Indonesia tingkat lanjut
2. Bahasa Inggris tingkat lanjut
3. Bahasa Korea
4. Bahasa Arab
5. Bahasa Mandarin
6. Bahasa Jepang
7. Bahasa Jerman
8. Bahasa Prancis
Mata Pelajaran Kelompok Vokasi dan Prakarya:
1.
Prakarya dan kewirausahaan (budidaya, kerajinan,
rekayasa, atau pengolahan)
Total per tahun*******: 1584 (44) 1800 (51) 1624 (51)
Mata
Pelajaran
Pilihan
Siswa memilih minimum 2 kelompok
pilihan hingga syarat minimum jam
pelajaran terpenuhi
memilih 4 - 5 mata pelajaran
Maksimal pilihan yang diambil dari 1
kelompok mata pelajaran pilihan
adalah 3 mata pelajaran
25. BAB VI
IMPLEMENTASI KURIKULUM PADA MADRASAH
a. Kurikulum merdeka diterapkan pada RA, MI,
MTs, MA dan MAK secara terbatas pada
madrasah percontohan/piloting mulai TP
2022/2023
b. Tahun pertama pelaksanaan terbatas
diterapkan pada peserta didik RA usia 4
sampai 5 tahun, kelas 1 dan 4 MI, kelas
7 MTs dan kelas 10 MA/MAK.
c. Tahun kedua diterapkan pada peserta didik
RA usia 5 sampai 6 tahun, kelas 1, 2, 4, dan
5 MI, kelas 7 dan 8 MTs, dan kelas 10 dan
11 MA/MAK.
d. Tahun ketiga diterapkan pada peserta didik
semua tingkatan
a. Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar mata pelajaran selain PAI dan
Bahasa Arab berdasarkan ketetapan
dari Kemendikbud
b. Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar Pendidikan Agama Islam dan
Bahasa Arab berdasarkan KMA 83
Tahun 2019.
c. Struktur kurikulum RA berdasarkan
KMA 792 Tahun 2018.
d. Struktur kurikulum MI, MTs, MA dan
MAK dan pedoman implementasinya
berdasarkan KMA184 Tahun 2019.
kurikulum 2013 Kurikulum Merdeka di Madrasah
26. MEKANISME IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA
1. Madrasah secara mandiri melakukan persiapan implementasi kurikulum merdeka.
2. Madrasah menyusun dan mengembangkan kurikulum operasional tingkat satuan pendidikan
3. Madrasah yang sudah siap menerapkan Kurikulum Merdeka mengajukan usulan kepada Kantor
Kementerian Agama Kabupaten/Kota.
4. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota mengusulkan madrasah pelaksana Kurikulum Merdeka
kepada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi.
5. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi mengusulkan madrasah pelaksana Kurikulum Merdeka
kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam untuk mendapat penetapan.
6. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam menetapkan madrasah pelaksana Kurikulum Merdeka.
7. Madrasah yang telah ditetapkan sebagai pelaksana Kurikulum Merdeka dapat memilih 2 (dua) pilihan
dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka
8. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam melakukan penyesuaian EMIS dan SIMPATIKA atau penyesuaian
kebijakan GTK pada madrasah yang sudah ditetapkan sebagai pelaksana Kurikulum Merdeka.
9. Direktorat Jenderal berhak menunjuk madrasah untuk menjadi piloting pelaksana kurikulum Merdeka.
Alur
Pelaksana
Kurikulum
Merdeka
27. Profil Pelajar
Pancasila
Profil Pelajar
Rahmatan lil
alamin
pelajar yang memiliki pola pikir, bersikap dan
berperilaku yang mencerminkan nilai-nilai luhur
Pancasila yang universal dan menjunjung tinggi
toleransi demi terwujudnya persatuan dan kesatuan
bangsa serta perdamaian dunia
Profil Pelajar Pancasila di madrasah yang mampu
mewujudkan wawasan, pemahaman, dan perilaku
taffaquh fiddin sebagaimana kekhasan kompetensi
keagamaan di madrasah, serta mampu berperan di
tengah masyarakat sebagai sosok yang moderat,
bermanfaat di tengah kehidupan masyarakat yang
beragam serta berkontribusi aktif menjaga
keutuhan dan kemulyaan negara dan bangsa
Indonesia.
28. PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR
• Kegiatan kokurikuler berbasis proyek yang
dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian
kompetensi dan karakter
• beriringan dan dapat disatukan dengan Proyek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila
• Pelaksanaan dilakukan secara fleksibel, dari segi
muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan
• Proyek penguatan dirancang terpisah dari
intrakurikuler
• madrasah dapat melakukan secara terpadu dengan
pembelajaran intrakurikuler
• Dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja
untuk merancang dan menyelenggarakan proyek
• Kegiatan kokurikuler berbasis proyek yang dirancang
untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan
karakter
• Pelaksanaan proyek dilakukan secara fleksibel, dari segi
muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan
• Proyek dapat dirancang secara terpisah atau terpadu
dengan pembelajaran intrakurikuler.
• Tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran proyek
tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan materi
pelajaran intrakurikuler
• Dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja
untuk merancang dan menyelenggarakan proyek
Proyek Penguatan Profil
Pelajar Rahmatan lil
‘Alamiin
Proyek Penguatan
Profil Pelajar
Pancasila
29. PROYEK PENGUATAN PROFIL PANCASILA
Tema-tema utama proyek
penguatan profil pelajar
Rahmatan lil ‘Alamiin yang
dapat dipilih dari nilai-nilai
moderasi beragama :
1. Berkeadaban (ta’addub),
2. Keteladanan (qudwah),
3. Kewarganegaraan dan
kebangsaan (muwaṭanah),
4. Mengambil jalan tengah
(tawassuṭ),
5. Berimbang (tawāzun),
6. Lurus dan tegas (I’tidāl),
7. Kesetaraan (musāwah),
8. Musyawarah (syūra),
9. Toleransi (tasāmuh),
10. Dinamis & inovatif
(tathawwur wa ibtikâr)
Proyek penguatan profil
pelajar Pancasila pada
MI, MTs, MA, MAK
mengambil alokasi
waktu 20-30% dari total
jam pelajaran selama 1
tahun dengan tema:
1.Hidup Berkelanjutan,
2.Kearifan Lokal,
3.Bhinneka Tunggal Ika,
4.Bangunlah Jiwa &
Raganya
5.Demokrasi Pancasila
6.Berekayasa &
Berteknologi untuk
membangun NKRI
7.Kewirausahaan
8.Kebekerjaan
• Tema Profil Pelajar
Pancasila Aku Sayang
Bumi, Aku Cinta
Indonesia, Bermain dan
Bekerja sama,
Imajinasiku/Imajinasi dan
Kreativitasku
• Proyek Penguatan Profil
Pelajar Rahmatan lil
‘Alamiin di RA
difokuskan pada
penanaman moderasi
Beragama yang dapat
diimplementasikan
melalui kegiatan yang
terprogram dalam proses
pembelajaran maupun
pembiasaan dalam
mendukung sikap-sikap
moderat
MI,MTs,MA
RA
30. PROYEK PENGUATAN PROFIL PANCASILA
2 proyek dengan 2 tema berbeda di MI
3 proyek dengan 3 tema berbeda di MTs dan MA kelas
X,
2 proyek dengan 2 tema berbeda di kelas XI dan XII MA
3 proyek (2 tema pilihan dan 1 tema Kebekerjaan) di
kelas X MAK
2 proyek (1 tema pilihan dan 1 tema Kebekerjaan) di
kelas XI MAK
1 proyek dengan tema Kebekerjaan di kelas XII
31. 1. Dikembangkan dan dikelola oleh madrasah dengan mengacu struktur kurikulum yang ditetapkan
oleh Pemerintah.
2. Dikembangkan menunjukkan kesesuaian dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik, satuan
pendidikan, dan daerah/kearifan lokal.
3. Dalam mengembangkan dan mengelola melibatkan instansi terkait, komite Madrasah dan
masyarakat.
4. Komponen kurikulum terdiri atas karakteristik satuan pendidikan, visi, misi, dan tujuan dan
kekhasan madrasah, pengorganisasian pembelajaran, dan perencanaan Pembelajaran serta
pelaksanaan pembelajaran.
5. Pada dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran, madrasah dapat menggunakan, memodifikasi,
atau mengadaptasi contoh modul ajar yang disediakan Pemerintah, modul ajar lain yang memiliki
kesesuaian dan ketepatan, dan cukup melampirkan beberapa contoh Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)/modul ajar atau bentuk rencana kegiatan yang mewakili inti dari rangkaian
pembelajaran.
6. Madrasah memiliki keleluasaan untuk menentukan format dan sistematika penyusunan Kurikulum
Operasional Madrasah.
7. Ketentuan lebih lanjut dalam panduan yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal.
32. BAB IX
SOSIALISASI DAN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM
MERDEKA PADA MADRASAH
1. memberi penguatan dan bantuan teknis pelaksanaan
kurikulum
2. Pendampingan meliputi perencanaan dan
pengembangan kurikulum operasional pada
madrasah, perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran serta penilaian atau asesmen
pembelajaran, serta hal-hal teknis lainnya yang
dibutuhkan madrasah.
3. Teknis pelaksanaan pendampingan dilakukan oleh
Direktorat Jendral, Kanwil Kementerian Agama
Provinsi, Perguruan Tinggi dan Kantor Kementerian
Agama Kabupaten/Kota
4. Dilakukan sesuai dengan kondisi madrasah/ daerah
1. Dilaksanaan oleh Kementerian di tingkat pusat
dalam hal ini Direktorat Jenderal, Badan Litbang dan
Balai Diklat, Kanwil Kementerian Agama Provinsi
dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.
2. Dilaksanakan oleh KKM, KKRA, MGMP, dan KKG
sesuai dengan kondisi madrasah/ daerah
3. Memberi pemahaman kepada pemangku
kepentingan di madrasah tentang aspek
konseptual dan teknis implementasi
4. Mengondisikan seluruh pemangku kepentingan di
madrasah mampu mengimplementasikan
kurikulum
Pendampingan
Sosialisasi
33. BAB X
MONITORING DAN EVALUASI
PELAKSANAAN KURIKULUM MERDEKA PADA MADRASAH
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kurikulum merdeka di madrasah
bertujuan untuk menjamin bahwa implementasi kurikulum merdeka di
madrasah berjalan optimal sesuai dengan harapan.
Monitoring dan evaluasi implementasi kurikulum merdeka pada
Madrasah merupakan serangkaian kegiatan terencana, sistematis dalam
mengumpulkan dan mengolah informasi data yang valid dan reliabel dari
semua tahapan pelaksanaan kurikulum merdeka pada madrasah.
Evaluasi bertujuan untuk menguji efektivitas, efisiensi, relevansi,
kelayakan (feasibility) rancangan, implementasi kurikulum dan
pembelajaran pada Madrasah pelaksana Kurikulum Merdeka. Hasil
evaluasi dapat dijadikan referensi dalam memperbaiki dan
menentukan tindak lanjut pengembangan kurikulum pada pelaksanaan
Kurikulum Merdeka selanjutnya
34. KEGIATAN MONITORING DAN EVALUASI
Materi Monev Petugas Pelaksana
1. Struktur kurikulum;
2. Dokumen capaian pembelajaran;
3. Pelaksanaan pembelajaran dan asesmen;
4. Penggunaan perangkat ajar;
5. Kurikulum operasional Madrasah.
6. Dampak tengah waktu atau akhir program
implementasi kurikulum Merdeka terhadap
mutu kompetensi dan capaian
pembelajaran pada madrasah.
1. Badan Litbang dan Balai Diklat;
2. Kanwil Kementerian Agama Provinsi;
3. Kantor Kemenag Kabupaten/Kota;
4. Komite Madrasah/masyarakat; dan
5. Madrasah pelaksana Kurikulum Merdeka
6. Jabatan fungsional tertentu yang terkait
a. Pengawas
b. Pengembang teknologi pembelajaran
35. PENUTUP
Pedoman Kurikulum Merdeka pada madrasah ini sebagai
acuan madrasah dan pemangku kepentingan lainnya dalam
mengembangkan dan mengimplementasikan kurikulum pada
madrasah.
Madrasah diberi keleluasaan untuk melakukan kreasi dan
inovasi dalam mengembangkan kurikulum sesuai dengan
visi, misi, tujuan dan kondisi masing-masing madrasah.
Dengan demikian diharapkan madrasah dapat
meningkatkan kualitasnya dan mencapai kemajuan dengan
senantiasa melakukan perbaikan berkelanjutan serta
mengikuti perkembangan zaman.
Akhir
dari
Cerita
36. Maju Bersama
Madrasah Hebat Karena Kolaborasi antara guru,
Kepala dan Pengawas
Guru Hebat karena Kepala Hebat
Guru dan Kepala Hebat Karena Memiliki
Pengawas yang Hebat