2. INTRO
Pengukuran tahanan suatu penghantar / isolasi sangat berguna untuk
kualitas penghantar / isolasi tersebut. Penghantar yang baik mempunyai
tahanan yang kecil, sedangkan tahanan isolasi diusahakan sangat besar.
Di dalam sistem tenaga listrik terdapat berbagai macam tahanan, maka
dalam pengukurannya juga harus bermacam-macam.
Pengukuran
Tahanan Kecil
≠ Pengukuran
Tahanan Besar
3. Untuk dapat melakukan pengukuran dengan baik perlu adanya klasifikasi
besar tahanan. Klasifikasi tahanan tersebut adalah :
a. Tahanan kecil Rkecil < 1 W
b. Tahanan sedang1 W ≤ Rsedang <100 kW
c. Tahanan besar Rbesar ≥ 100 kW
4. PENGUKURAN TAHANAN KECIL
Pengukuran tahanan kecil perlu memakai sistem yang teliti, karena
kesalahan tahanan yang kecil, misalnya : tahanan kawat penyambung,
tahanan kontak, dapat mempegaruhi hasil pengukuran. Kesalahan sebesar
0,005 W pada pengukuran tahanan sedang 100 W tidak sangat berarti
dibandingkan bila tahanan yang diukur 0,2 W.
Metode pengukuran tahanan kecil :
a. Metode Voltmeter – Amperemeter
b. Jembatan Thompson
c. Potensiometer
5. METODE VOLTMETER– AMPEREMETER
Metode ini menggunakan prinsip tegangan jatuh suatu konduktor yang dialiri
arus. Tahanan yang diukur biasanya sepotong kabel / kawat penghantar.
Rangkaian pengukuran : Jika : Tahanan pengukuran= Rp
Tahanan sebenarnya = R
6. PENGUKURAN TAHANAN SEDANG
Metode pengukuran tahanan sedang :
a. Metode Voltmeter – Amperemeter
b. Metode substitusi
c. Jembatan Wheatstone
d. Pengukuran langsung (dengan ohmmeter)
8. METODE SUBSTITUSI
Metode ini sangat sederhana dan mempunyai ketelitian yang tinggi. Sistem
ini banyak dijumpai pada sistem jembatan atau pengukuran sistem bolak-
balik frekuensi tinggi.
Prosedurpengoperasian :
Saklar posisi 1 , atur tahanan r sehingga amperemeter menunjukkan nilai tertentu.
Pindah saklar ke posisi 2, r tetap seperti diatas, atur tahanan standar S sehingga
amperemeter menunjukkan arus seperti sebelumnya
Harga R = S
9. JEMBATAN WHEATSTONE
P = cabang ratio
Q = cabang ratio
R = tahanan yang diukur
S = tahanan standar
E = sumber tegangan
G = deteksi keseimbangan
Dalam keadaan seimbang, galvanometer G menunjuk nol atau iG = 0, berarti tidak
ada beda tegangan antara terminal C dan D.
JikaiG =0, makaI1=I2 & I3=I4
Subtitusi
10. PENGUKURAN TAHANAN BESAR
Pengukuran tahanan besar umumnya dilakukan untuk mengetahui tahanan
isolasi suatu isolator atau kabel. Sistem pengukurannya tidak dapat
disamakan dengan sistem sebelumnya karena pada pengukuran tahanan
besar ini arus yang dideteksi sangat kecil.
Dengan kecilnya arus tersebut berarti jika terjadi kebocoran arus yang juga
kecil akan sangat terasa dalam pengukurannya. Oleh karena itu perlu
adanya penanganan khusus untuk menghindari kesalahan tersebut.
11. METODE PELEPASAN MUATAN
Rumus :
Saat kontak ditutup terjadi pemuatan kapasitor
sampai tegangan kapasitor sama dengan
tegangan sumber. Saat kontak dibuka terjadi
pelepasan muatan melalui tahanan yang
diukur, sehingga dapat diukur juga tegangan
jatuh pada tahanan tersebut.
V = tegangan mula kapasitor (volt)
V = tegangan pada R pada saat t (volt)
R = tahanan yang diuji (ohm)
C = kapasitor (Farad)
t = waktu (detik)