SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
PENGUKURAN TAHANAN
TEKNIKELEKTRO
Disusun Oleh : Agus Yunus
Imam Bastomi
Afif Hideyoshi
20151330018
20151330024
20151330028
INTRO
Pengukuran tahanan suatu penghantar / isolasi sangat berguna untuk
kualitas penghantar / isolasi tersebut. Penghantar yang baik mempunyai
tahanan yang kecil, sedangkan tahanan isolasi diusahakan sangat besar.
Di dalam sistem tenaga listrik terdapat berbagai macam tahanan, maka
dalam pengukurannya juga harus bermacam-macam.
Pengukuran
Tahanan Kecil
≠ Pengukuran
Tahanan Besar
Untuk dapat melakukan pengukuran dengan baik perlu adanya klasifikasi
besar tahanan. Klasifikasi tahanan tersebut adalah :
a.  Tahanan kecil Rkecil < 1 W
b.  Tahanan sedang1 W ≤ Rsedang <100 kW
c.  Tahanan besar Rbesar ≥ 100 kW
PENGUKURAN TAHANAN KECIL
Pengukuran tahanan kecil perlu memakai sistem yang teliti, karena
kesalahan tahanan yang kecil, misalnya : tahanan kawat penyambung,
tahanan kontak, dapat mempegaruhi hasil pengukuran. Kesalahan sebesar
0,005 W pada pengukuran tahanan sedang 100 W tidak sangat berarti
dibandingkan bila tahanan yang diukur 0,2 W.
Metode pengukuran tahanan kecil :
a.  Metode Voltmeter – Amperemeter
b.  Jembatan Thompson
c.  Potensiometer
METODE VOLTMETER– AMPEREMETER
Metode ini menggunakan prinsip tegangan jatuh suatu konduktor yang dialiri
arus. Tahanan yang diukur biasanya sepotong kabel / kawat penghantar.
Rangkaian pengukuran : Jika : Tahanan pengukuran= Rp
Tahanan sebenarnya = R
PENGUKURAN TAHANAN SEDANG
Metode pengukuran tahanan sedang :
a.  Metode Voltmeter – Amperemeter
b.  Metode substitusi
c.  Jembatan Wheatstone
d.  Pengukuran langsung (dengan ohmmeter)
METODE VOLTMETER– AMPEREMETER
Rangkaian pengukuran :
Rumus :
METODE SUBSTITUSI
Metode ini sangat sederhana dan mempunyai ketelitian yang tinggi. Sistem
ini banyak dijumpai pada sistem jembatan atau pengukuran sistem bolak-
balik frekuensi tinggi.
Prosedurpengoperasian :
Saklar posisi 1 , atur tahanan r sehingga amperemeter menunjukkan nilai tertentu.
Pindah saklar ke posisi 2, r tetap seperti diatas, atur tahanan standar S sehingga
amperemeter menunjukkan arus seperti sebelumnya
Harga R = S
JEMBATAN WHEATSTONE
P = cabang ratio
Q = cabang ratio
R = tahanan yang diukur
S = tahanan standar
E = sumber tegangan
G = deteksi keseimbangan
Dalam keadaan seimbang, galvanometer G menunjuk nol atau iG = 0, berarti tidak
ada beda tegangan antara terminal C dan D.
JikaiG =0, makaI1=I2 & I3=I4
Subtitusi
PENGUKURAN TAHANAN BESAR
Pengukuran tahanan besar umumnya dilakukan untuk mengetahui tahanan
isolasi suatu isolator atau kabel. Sistem pengukurannya tidak dapat
disamakan dengan sistem sebelumnya karena pada pengukuran tahanan
besar ini arus yang dideteksi sangat kecil.
Dengan kecilnya arus tersebut berarti jika terjadi kebocoran arus yang juga
kecil akan sangat terasa dalam pengukurannya. Oleh karena itu perlu
adanya penanganan khusus untuk menghindari kesalahan tersebut.
METODE PELEPASAN MUATAN
Rumus :
Saat kontak ditutup terjadi pemuatan kapasitor
sampai tegangan kapasitor sama dengan
tegangan sumber. Saat kontak dibuka terjadi
pelepasan muatan melalui tahanan yang
diukur, sehingga dapat diukur juga tegangan
jatuh pada tahanan tersebut.
V = tegangan mula kapasitor (volt)
V = tegangan pada R pada saat t (volt)
R = tahanan yang diuji (ohm)
C = kapasitor (Farad)
t = waktu (detik)
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Alat alat ukur listrik
Alat alat ukur listrikAlat alat ukur listrik
Alat alat ukur listrik
ilhamfachreza
 
Bab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanya
Bab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanyaBab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanya
Bab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanya
Agus Subowo
 
Makalah pengukuran teknik
Makalah pengukuran teknikMakalah pengukuran teknik
Makalah pengukuran teknik
sadil_ahmad
 
Laporan hasil pengukuran listik 1 phase.docx
Laporan hasil pengukuran listik 1 phase.docxLaporan hasil pengukuran listik 1 phase.docx
Laporan hasil pengukuran listik 1 phase.docx
Daniel Sitompul
 
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran teganganLaporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Ernhy Hijoe
 

What's hot (19)

Jembatan Wheatstone
Jembatan WheatstoneJembatan Wheatstone
Jembatan Wheatstone
 
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Pengukuran Pentanahan Isolasi
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Pengukuran Pentanahan IsolasiLaporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Pengukuran Pentanahan Isolasi
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Pengukuran Pentanahan Isolasi
 
Ampermeter dc
Ampermeter dcAmpermeter dc
Ampermeter dc
 
Alat alat ukur listrik
Alat alat ukur listrikAlat alat ukur listrik
Alat alat ukur listrik
 
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit Breaker
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit BreakerLaporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit Breaker
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit Breaker
 
Pengukuran Beban Listrik
Pengukuran Beban Listrik Pengukuran Beban Listrik
Pengukuran Beban Listrik
 
Bab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanya
Bab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanyaBab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanya
Bab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanya
 
multimeter
multimetermultimeter
multimeter
 
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
 
Makalah pengukuran teknik
Makalah pengukuran teknikMakalah pengukuran teknik
Makalah pengukuran teknik
 
Materi pertemuan 4 Penerapan Rangkaian Elektronika
Materi pertemuan 4 Penerapan Rangkaian ElektronikaMateri pertemuan 4 Penerapan Rangkaian Elektronika
Materi pertemuan 4 Penerapan Rangkaian Elektronika
 
3 megger
3 megger3 megger
3 megger
 
Laporan Praktikum Sistem Tenaga Listrik - Sekering (Patron Lebur)
Laporan Praktikum Sistem Tenaga Listrik - Sekering (Patron Lebur)Laporan Praktikum Sistem Tenaga Listrik - Sekering (Patron Lebur)
Laporan Praktikum Sistem Tenaga Listrik - Sekering (Patron Lebur)
 
Lks hukum ohm
Lks hukum ohmLks hukum ohm
Lks hukum ohm
 
Laporan hasil pengukuran listik 1 phase.docx
Laporan hasil pengukuran listik 1 phase.docxLaporan hasil pengukuran listik 1 phase.docx
Laporan hasil pengukuran listik 1 phase.docx
 
Pengukuran Besaran Listrik
Pengukuran Besaran ListrikPengukuran Besaran Listrik
Pengukuran Besaran Listrik
 
Laporan praktikum rangkaian listrik hukum ohm
Laporan praktikum rangkaian listrik hukum ohmLaporan praktikum rangkaian listrik hukum ohm
Laporan praktikum rangkaian listrik hukum ohm
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm i
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm i2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm i
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm i
 
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran teganganLaporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
 

Similar to PENGUKURAN TAHANAN

Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohmLaporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Nurul Hanifah
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum OhmLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
yudhodanto
 
Macam2-Alat-Ukur-Penggunaanya Kedua OK (1).ppt
Macam2-Alat-Ukur-Penggunaanya Kedua OK (1).pptMacam2-Alat-Ukur-Penggunaanya Kedua OK (1).ppt
Macam2-Alat-Ukur-Penggunaanya Kedua OK (1).ppt
susilozamhari1
 
Bab 2 Signal Conditioning Mata Kuliah Instrumentasi.pdf
Bab 2 Signal Conditioning Mata Kuliah Instrumentasi.pdfBab 2 Signal Conditioning Mata Kuliah Instrumentasi.pdf
Bab 2 Signal Conditioning Mata Kuliah Instrumentasi.pdf
auliapramudita1
 
Alat ukur kumparan putar
Alat ukur kumparan putarAlat ukur kumparan putar
Alat ukur kumparan putar
Dwi Puspita
 
bab4macam2-alat-ukur-penggunaanya.ppt
bab4macam2-alat-ukur-penggunaanya.pptbab4macam2-alat-ukur-penggunaanya.ppt
bab4macam2-alat-ukur-penggunaanya.ppt
NealAjie1
 

Similar to PENGUKURAN TAHANAN (20)

Enis alat ukur listrik
Enis alat ukur listrikEnis alat ukur listrik
Enis alat ukur listrik
 
PPT KELOMPOK 5 ALAT UKUR POWER.pptx
PPT KELOMPOK 5 ALAT UKUR POWER.pptxPPT KELOMPOK 5 ALAT UKUR POWER.pptx
PPT KELOMPOK 5 ALAT UKUR POWER.pptx
 
Makalah voltmeter
Makalah voltmeterMakalah voltmeter
Makalah voltmeter
 
Macam2 alat ukur_penggunaanya
Macam2 alat ukur_penggunaanyaMacam2 alat ukur_penggunaanya
Macam2 alat ukur_penggunaanya
 
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohmLaporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum OhmLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
 
Menggunakan multimeter analog
Menggunakan multimeter analogMenggunakan multimeter analog
Menggunakan multimeter analog
 
Macam2-Alat-Ukur-Penggunaanya Kedua OK (1).ppt
Macam2-Alat-Ukur-Penggunaanya Kedua OK (1).pptMacam2-Alat-Ukur-Penggunaanya Kedua OK (1).ppt
Macam2-Alat-Ukur-Penggunaanya Kedua OK (1).ppt
 
1
11
1
 
Bab 2 Signal Conditioning Mata Kuliah Instrumentasi.pdf
Bab 2 Signal Conditioning Mata Kuliah Instrumentasi.pdfBab 2 Signal Conditioning Mata Kuliah Instrumentasi.pdf
Bab 2 Signal Conditioning Mata Kuliah Instrumentasi.pdf
 
Fis 19 kapasitor dan resistor-
Fis 19 kapasitor dan resistor-Fis 19 kapasitor dan resistor-
Fis 19 kapasitor dan resistor-
 
7 menggunakan alat ukur multimeter
7 menggunakan alat ukur multimeter7 menggunakan alat ukur multimeter
7 menggunakan alat ukur multimeter
 
Alat ukur kumparan putar
Alat ukur kumparan putarAlat ukur kumparan putar
Alat ukur kumparan putar
 
bab4macam2-alat-ukur-penggunaanya.ppt
bab4macam2-alat-ukur-penggunaanya.pptbab4macam2-alat-ukur-penggunaanya.ppt
bab4macam2-alat-ukur-penggunaanya.ppt
 
3 megger
3 megger3 megger
3 megger
 
radio komunikasi
radio komunikasiradio komunikasi
radio komunikasi
 
Listrik
ListrikListrik
Listrik
 
Switchgear Tenaga Listrik
Switchgear  Tenaga Listrik Switchgear  Tenaga Listrik
Switchgear Tenaga Listrik
 
Avo meter-word1
Avo meter-word1Avo meter-word1
Avo meter-word1
 
12 trafo-instrument
12 trafo-instrument12 trafo-instrument
12 trafo-instrument
 

PENGUKURAN TAHANAN

  • 1. PENGUKURAN TAHANAN TEKNIKELEKTRO Disusun Oleh : Agus Yunus Imam Bastomi Afif Hideyoshi 20151330018 20151330024 20151330028
  • 2. INTRO Pengukuran tahanan suatu penghantar / isolasi sangat berguna untuk kualitas penghantar / isolasi tersebut. Penghantar yang baik mempunyai tahanan yang kecil, sedangkan tahanan isolasi diusahakan sangat besar. Di dalam sistem tenaga listrik terdapat berbagai macam tahanan, maka dalam pengukurannya juga harus bermacam-macam. Pengukuran Tahanan Kecil ≠ Pengukuran Tahanan Besar
  • 3. Untuk dapat melakukan pengukuran dengan baik perlu adanya klasifikasi besar tahanan. Klasifikasi tahanan tersebut adalah : a.  Tahanan kecil Rkecil < 1 W b.  Tahanan sedang1 W ≤ Rsedang <100 kW c.  Tahanan besar Rbesar ≥ 100 kW
  • 4. PENGUKURAN TAHANAN KECIL Pengukuran tahanan kecil perlu memakai sistem yang teliti, karena kesalahan tahanan yang kecil, misalnya : tahanan kawat penyambung, tahanan kontak, dapat mempegaruhi hasil pengukuran. Kesalahan sebesar 0,005 W pada pengukuran tahanan sedang 100 W tidak sangat berarti dibandingkan bila tahanan yang diukur 0,2 W. Metode pengukuran tahanan kecil : a.  Metode Voltmeter – Amperemeter b.  Jembatan Thompson c.  Potensiometer
  • 5. METODE VOLTMETER– AMPEREMETER Metode ini menggunakan prinsip tegangan jatuh suatu konduktor yang dialiri arus. Tahanan yang diukur biasanya sepotong kabel / kawat penghantar. Rangkaian pengukuran : Jika : Tahanan pengukuran= Rp Tahanan sebenarnya = R
  • 6. PENGUKURAN TAHANAN SEDANG Metode pengukuran tahanan sedang : a.  Metode Voltmeter – Amperemeter b.  Metode substitusi c.  Jembatan Wheatstone d.  Pengukuran langsung (dengan ohmmeter)
  • 8. METODE SUBSTITUSI Metode ini sangat sederhana dan mempunyai ketelitian yang tinggi. Sistem ini banyak dijumpai pada sistem jembatan atau pengukuran sistem bolak- balik frekuensi tinggi. Prosedurpengoperasian : Saklar posisi 1 , atur tahanan r sehingga amperemeter menunjukkan nilai tertentu. Pindah saklar ke posisi 2, r tetap seperti diatas, atur tahanan standar S sehingga amperemeter menunjukkan arus seperti sebelumnya Harga R = S
  • 9. JEMBATAN WHEATSTONE P = cabang ratio Q = cabang ratio R = tahanan yang diukur S = tahanan standar E = sumber tegangan G = deteksi keseimbangan Dalam keadaan seimbang, galvanometer G menunjuk nol atau iG = 0, berarti tidak ada beda tegangan antara terminal C dan D. JikaiG =0, makaI1=I2 & I3=I4 Subtitusi
  • 10. PENGUKURAN TAHANAN BESAR Pengukuran tahanan besar umumnya dilakukan untuk mengetahui tahanan isolasi suatu isolator atau kabel. Sistem pengukurannya tidak dapat disamakan dengan sistem sebelumnya karena pada pengukuran tahanan besar ini arus yang dideteksi sangat kecil. Dengan kecilnya arus tersebut berarti jika terjadi kebocoran arus yang juga kecil akan sangat terasa dalam pengukurannya. Oleh karena itu perlu adanya penanganan khusus untuk menghindari kesalahan tersebut.
  • 11. METODE PELEPASAN MUATAN Rumus : Saat kontak ditutup terjadi pemuatan kapasitor sampai tegangan kapasitor sama dengan tegangan sumber. Saat kontak dibuka terjadi pelepasan muatan melalui tahanan yang diukur, sehingga dapat diukur juga tegangan jatuh pada tahanan tersebut. V = tegangan mula kapasitor (volt) V = tegangan pada R pada saat t (volt) R = tahanan yang diuji (ohm) C = kapasitor (Farad) t = waktu (detik)