7. Berkenaan dengan interaksi manusia
dengan kehidupan bermasyarakat, seperti
organisasi sosial, adat dan kebiasaan,
kependudukan dan sistem nilai. Dalam praktek
pengajaran penggunaan lingkungan sosial
sebagai media dan sumber belajar hendaknya
disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku dan
tingkat perkembangan peserta didik didik.
8.
9. Segala sesuatu yang sifatnya alamiah. Peserta
didik dapat mengamati perubahan-perubahan yang
terjadi dilingkungan alam dan kemudian mencatatnya.
Dengan mempelajari lingkungan alam diharapkan para
peserta didik dapat lebih memahami materi pelajaran di
sekolah serta dapat menumbuhkan kecintaan terhadap
alam.
10.
11. Lingkungan yang sengaja diciptakan atau dibangun manusia
untuk tujuan-tujuan tertentu yang bermanfaat. Peserta didik dapat
mempelajari lingkungan buatan dari berbagai aspek seperti prosesnya,
pemanfaatannya, fungsinya, pemeliharaannya, daya dukungnya, serta
aspek lain yang berkenaan dengan pembangunan dan kepentingan
manusia dan masyarakat pada umumnya.
12.
13.
14.
15.
16.
17. Untuk memotivasi siswa, Lingkungan dalam kelas bisa
dirancang secara menarik dengan berbagai gambar, warna, tulisan,
bentuk dengan tema-tema tertentu yang memiliki konsep yang jelas.
pengaturan benda-benda diruang kelas pun harus bisa membuat
peserta didik bergerak dengan leluasa. Pencahayaan pun harus ditata
sedemikian rupa untuk menciptakan kenyamanan belajar.
18.
19. Keluarga disebut sebagai lingkungan belajar yang pertama
dimana setiap individu menghabiskan masa-masa pertamanya didalam
keluarga. Pada saat itulah individu membangun dasar kepribadiannya,
pembentukan cara-cara berpikir, merasa dan berprilaku yang sesuai
dengan norma yang berlaku.
20.
21. Salah satu lingkungan yang ikut membentuk kepribadian
peserta didik. Lingkungan masyarakat yang positif akan membentuk
kepribadian peserta didik yang positif dan sebaliknya. Oleh karena itu
masyarakat memiliki tanggung jawab dalam mendidik anggota
masyarakat lainnya, terutama generasi penerus.
22.
23. Mengupayakan proses terjadinya komnikasi
Membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya
Mengajarkan tingkah laku untuk peranan-peranan tertentu.
Meningkatnya relevansi antara kurikulum dengan kebutuhan masyarakat
24.
25. Tidak membahayakan kesehatan serta jiwa peseta didik
Sesuaikan dengan tingkat pendidikan serta usia peserta didik
Bedasarkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
Masalah keamanan lingkungan
26.
27.
28. Mengunjungi lingkungan seperti mayarakat setempat untuk
mempelajari proses sosial, budaya, ekonomi, kependudukan, dan lain-
lain. Kegiatan belajar dilakukan peserta didik melalui observasi,
wawancara dengan beberapa pihak yang dipandang perlu, mempelajari
data atau dokumen yang ada, dan lain-lain.
29.
30. Kemah cocok untuk mempelajari ilmu pengetahuan alam,
ekologi, biologi, kimia, dan fisika. Peserta didik dituntut merekam apa
yang ia alami, rasakan, lihat dan kerjakan selama kemah berlangsung.
Hasilnya dibawa ke sekolah untuk dibahas dan dipelajari bersama-
sama.
31.
32. Kunjungan peserta didik keluar kelass untuk mempelajari
objek tertentu sebagai bagian integral dari kegiatan kurikuler di
sekolah. Sebelum karyawisata dilakukan peserta didik, sebaiknya
direncankan terlebih dahulu objek apa yang akan akan dipelajari dan
cara mempelajarinya serta kapan sebaiknya dipelajari.
36. Jika cara sebelumnya kelas dibawa kepada masyarakat, pada
cara ini narasumber yang diundang ke sekolah untuk memberikan
penjelasan mengenai keahliannya di hadapan para peserta didik.
37.
38. Guru dan peserta didik secara bersama-sama melakukan
kegiatan dengan memberikan bantuan kepada masyarakat Proyek
pelayanan pada masyarakat memberi manfaat yang baik bagi para
peserta didik maupun bagi masyarakat.
41. 1. Kegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankan
2. Hakikat belajar akan lebih bermakna
3. Bahan-bahan yang dapat dipelajari lebih kaya serta lebih faktual sehingga
kebenarannya lebih akurat
4. Kegiatan belajar lebih komprehensif dan lebih aktif
5. Sumber belajar menjadi lebih kaya
6. Peserta didik juga lebih dapat memahami dan menghayati aspek-aspek kehidupan yang
ada dilingkungannya
42.
43. 1. Tidak seperti pelajaran dalam kelas, pelajaran diluar kelas harus disiapkan secara
matang karena jika kurang persiapan sebelumnya akan menyebabkan ada kesan main-
main ketika pelajaran berlangsung.
2. Adanya anggapan belajar dengan lingkungan memerlukan waktu yang relatif lama,
padahal pelajaran cukup dilakukan selama beberapa menit saja kemudian dilanjutkan
dikelas.
3. Banyak guru yang masih berpandangan sempit bahwa belajar hanya dilakukan didalam
kelas.