2. Keberadaan Di Alam
• Skandium adalah unsur kimia dengan simbol Sc dan nomor atom 21.
Skandium mempunyai bilangan oksidasi yaitu +3.
Skandium banyak di temukan di alam dalam bentuk senyawanya beberapa
ada dalam mineral (sekitar 800an spesies mineral). Hal ini ditemukan pada
tahun 1879 dengan analisis spektral dari
mineral euxenite dan gadolinit dari Skandinavia.
Skandium ternyata lebih banyak ditemukan di matahari dan beberapa
bintang lainnya (terbanyak ke-23) dibandingkan di bumi (terbanyak ke-50).
3. Sifat-Sifatnya
Sifat Fisika
• Merupakan logam lunak
• Berwarna keperakan dan
berubah sedikit kekuningan
atau merah muda ketika
teroksidasi oleh udara
• Ringan
Sifat Kimia
• Tidak bereaksi dengan
campuran 1:1 dari asam
nitrat (HNO 3)dan asam
fluorida (HF), mungkin
karena pembentukan
kedap lapisan pasif
4. Keterangan unsur
· Simbol : Sc
· Radius Atom : 1.62 Å
· Volume Atom : 15 cm3/mol
· Massa Atom : 44.9559
· Titik Didih : 3109 K
· Radius Kovalensi : 1.44 Å
· Struktur Kristal : Heksagonal
· Massa Jenis : 2.99 g/cm3
· Konduktivitas Listrik : 1.5 x 106 ohm-1cm-1
· Elektronegativitas : 1.36
· Konfigurasi Elektron : [Ar]3d1 4s2
· Formasi Entalpi : 16.11 kJ/mol
· Konduktivitas Panas : 15.8 Wm-1K-1
· Potensial Ionisasi : 6.54 V
· Titik Lebur : 1814 K
· Bilangan Oksidasi : 3
· Kapasitas Panas : 0.568 Jg-1K-1
· Entalpi Penguapan : 304.8 kJ/mol
5. Persenyawaan Scandium
• Sc2O3
Skandium (III) oksida adalah oksida tahan api ringan, berbentuk padatan lebur
putih. Berasal dari beberapa sumber termasuk mineral, tailing uranium
tertentu dan beberapa bijih fosfat.
• Na3ScF6
Dapat terbentuk dari hidrolisis [Sc(H2O)6]3+ . Mempunyai sifat seperti klorit
(Na3AlF6), karena Sc3+ mempunyai sifat yang sama dengan Al3+
• Sc(OH)3
bersifat amfoter.
Sc (OH) 3 + 3 OH - → Sc (OH) 3 - 6
Sc(OH) 3 + 3 H + + 3 H 2 O → *Sc(H 2 O) 6 ] 3+
dapat dilihat bahwa Sc 3 + dalam air bersifat asam karena hidrolisis.
6. Persenyawaan dengan halida
Berbentuk kristal berwarna putih keabu-abuan dan mudah larut dalam air.
Skandium (III) klorida ditemukan di beberapa lampu halida, serat
optik, keramik elektronik, dan laser. Lelehan ScCl3 juga dapat menghasilkan
logam Sc.
ScX 3 (X = Cl , Br, I) sangat larut dalam
air, kecuali SCF 3 tidak larut.
7. APLIKASI
1. Alloy Alumunium-Skandium
Alloy alumunium-skandium dimanfaatkan dalam industri kedirgantaraan
dan peralatan untuk olahraga (sepeda, tongkat bisbol, senjata api, dll) yang
mengandalkan bahan kinerja tinggi.
Kegunaan awal dari skandium-aluminium paduan berada di kerucut hidung
kapal selam Uni Soviet meluncurkan rudal balistik. Kekuatan dari kerucut
hidung yang dihasilkan cukup untuk memungkinkan untuk menusuk tutup
es tanpa kerusakan, sehingga memungkinkan peluncuran rudal sementara
di bawah tutup es Arktik.
2. Skandium Oksida (Sc2O3)
Digunakan sebagai katalis dalam pembuatan Aseton
3. Isotop radioaktif 46Sc
Digunakan sebagai agen pelacak dalam kilang minyak mentah
8. 5. Skandium Clorida (ScCl3)
Ini dapat ditemukan dalam lampu halide, serat optic, keramik elektrolit dan
laser. Logam ini juga dapat diperoleh melalui proses elektrolisis dengan
reaksi sebagai berikut :
2ScCl3 (s) → 2Sc (s) + 3 Cl3 (g)
elektrolisa ini berasal dari leburan dari potassium, lithium, scandium klorida
pada suhu 700-800 0C. Penelitian ini dilakukan oleh
Fischer, Brunger, Grieneisen.
4. Skandium Iodida (ScI3)
Digunakan dalam pembuatan lampu dengan intensitas yang tinggi
, Skandium iodida ditambahkan ke lampu uap merkuri menghasilkan
sumber cahaya yang sangat efisien yang menyerupai sinar matahari dan
memungkinkan reproduksi warna yang baik dengan kamera TV
9. Skandium tidak beracun, namun perlu berhati-hati
karena beberapa senyawa scandium mungkin bersifat
karsinogenik pada manusia selain itu dapat menyebabkan
kerusakan pada liver jika terakumulasi dalam tubuh. Bersama
dengan hewan air, Sc dapat menyebabkan kerusakan pada
membran sel, sehingga memberikan pengaruh negatif pada
reproduksi dan sistem syaraf.
Sakandium (Sc) dapat mencemari lingkungan, terutama
dari industri petroleum dan dari pembuangan perabot rumah
tangga. Sc secara terus-menerus terakumulasi di dalam
tanah, hal ini akan memicu terkonsentrasinya di dalam tubuh
manusia dan hewan.
EFEK SKANDIUM (Sc) BAGI KESEHATAN DAN LINGKUNGAN