Teori belajar Robert Gagne menjelaskan tentang kondisi belajar, kapabilitas yang dihasilkan setelah belajar, delapan tipe pembelajaran, dan sembilan kejadian instruksional. Gagne membagi proses belajar menjadi empat fase dan lima kapabilitas utama yang dapat diamati setelah belajar. Teorinya memberikan panduan bagi desain instruksional yang efektif.
1. Teori Belajar Robert Mills Gagne Fitria Puteri A Novi Dewi Purwanti Silvia Rahayu Agustin
2. Who Is gagne ?? Robert Mills Gagné (21 Agustus 1916 – 28 April 2002) adalah seorang psikolog pendidikan Amerika yang paling dikenal karena “Kondisi Belajar “. Gagné memelopori ilmu instruksi selama Perang Dunia II untuk angkatan udara dengan pelatihan pilot. Kemudian ia melanjutkan untuk mengembangkan serangkaian penelitian dan karya yang membantu menyusun apa yang sekarang dianggap ‘instruksi yang baik’. Dia juga terlibat dalam penerapan konsep teori instruksional dengan desain pelatihan berbasis komputer dan belajar berbasis multimedia.
3. Gagne’s carier Robert Gagne lahir tahun 1916 di North Andover, MA. Beliau mendapatkan gelar A.B. pada Yale tahun 1937. Pada tahun 1940 mendapat gelar Ph.D. dalam Psychology dari Universitas Brown. Mengajar pada Connecticut College for Women dari 1940-49 dan kemudian pada Penn State University dari 1945-1946. Antara 1949-1958, Gagne menjadi direktur “perceptual and motor skills laborartory” dari U.S. Air force. Pada saat itu dia mulai mengembangkan beberapa idenya yaitu teori belajar yang disebut"The Conditions of Learning". Pada 25 tahun terakhir beliau adalah professor pada Department of Education Research at Florida State University di Tallahassee.
4. Robert Gagne seorang ahli psikologi pendidikan mengembangkan teori belajar yang mencapai kulminasinya pada “The Condition of Learning”. Banyak gagasan Gagne tentang teori belajar, seperti belajar konsep dan model pemrosesan informasi, pada bukunya “The Condition of Learning” Gagne membahas tentang : fase-fase dalam belajar, kapabilitas manusia yang dihasilkan setelah belajar (outcomes), kondisi atau tipe pembelajaran (the eight conditions learning) kejadian-kejadian belajar (nine intructional events), serta hubungan kejadian-kejadian tersebut
5. A. Fase-fase dalam belajar Gagne membagi proses belajar berlangsung dalam empat fase utama, yaitu: receiving the stimulus situation (apprehending), merupakan fase seseorang memperhatikan stimulus tertentu kemudian menangkap artinya dan memahami stimulus tersebut untuk kemudian ditafsirkan sendiri dengan berbagai cara stage of acquisition,fase ini seseorang akan dapat memperoleh suatu kesanggupan yang belum diperoleh sebelumnya dengan menghubung-hubungkan informasi yang diterima dengan pengetahuan sebelumnya. storage, adalah fase penyimpanan informasi, ada informasi yang disimpan dalam jangka pendek ada yang dalam jangka panjang, melalui pengulangan informasi dalam memori jangka pendek dapat dipindahkan ke memori jangka panjang. retrieval.adalah fase mengingat kembali atau memanggil kembali informasi yang ada dalam memori. Kemudian ada fase-fase lain yang dianggap tidak utama, yaitu (5) Fase motivasi (6) Fase generalisasi adalah fase transfer informasi (7) Fase penampilan (8) Fase umpan balik.
6. B. Kategori utama kapabilitas/ kemampuan manusia/ outcomes Setelah selesai belajar, penampilan yang dapat diamati sebagai hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan (capabilities). Kemampuan-kemampuan tersebut dibedakan berdasarkan atas kondisi mencapai kemampuan tersebut yang berbeda-beda. Ada lima kemampuan (kapabilitas) sebagai hasil belajar yang diberikan Gagne yaitu : 1. Verbal Information (informasi verbal), 2. Intellectual skills (keterampilan intelektual), 3. Cognitive strategies (strategi kognitif), 4. Attitudes (sikap-sikap) 5. Motor skills (keterampilan motorik)
7. C. Kondisi atau tipe pembelajaran 1. Signal learning (belajar isyarat) 2. Stimulus-response learning (belajar melalui stimulus-respon) 3. Chaining (rantai atau rangkaian) 4. Verbal association (asosiasi verbal) 5. Discrimination learning (belajar diskriminasi) 6. Concept learning (belajar konsep) 7. Rule learning (belajar aturan) 8. Problem solving. (memecahkan masalah)
8. D. Kejadian-kejadian instruksional Mengajar dapat kita pandang sebagai usaha mengontrol kondisi ekstern. Kondisi ekstern merupakan satu bagian dari proses belajar, namun termasuk tugas guru yang utama dalam mengajar. Mengajar terdiri dari sejumlah kejadian-kejadian tertentu yang menurut Gagne terkenal dengan “Nine instructional events” yang dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Gain attention (memelihara perhatian) 2. Inform learners of objectives (penjelasan tujuan pembelajaran) 3. Stimulate recall of prior learning (merangsang murid) 4. Present the content (menyajikan stimuli) 5. Provide "learning guidance" (memberikan bimbingan) 6. Elicit performance /practice (pemantapan apa yang dipelajari) 7. Provide feedback (memberikan feedback) 8. Assess performance (menilai hasil belajar) 9. Enhance retention and transfer to the job (mengusahakan transfer)
9. DAFTAR PUSTAKA Nasution, S., Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta, 2003. Dahar, Ratna Wilis, Teori – Teori Belajar, Erlangga, Jakarta, 1989. Maschke Kathy L., Gagne : The Condition of Learning, www.nc.gsu/~mstswh/course/it7000/papers/robert.htm. …..,www.sru.edu/depts./education/psycholo/panaud/gagne.htm ……..,www.nova.edu/~cozart/learningtheories.htm