Dokumen tersebut membahas pentingnya etika dan moral bagi mahasiswa teknik pertanian dalam lingkungan bermasyarakat. Ia menjelaskan definisi etika dan moral, serta prioritas etika dan moral bagi mahasiswa teknik pertanian dalam berinteraksi dengan masyarakat. Kondisi kekinian dan persepsi masyarakat terhadap etika serta moral mahasiswa teknik pertanian juga dibahas.
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Makalah Etika dan Moral Mahasiswa
1. PENTINGNYA ETIKA DAN MORAL BAGI MAHASISWA TEKNIK
PERTANIAN DALAM LINGKUNGAN BERMASYARAKAT
BAB I
PENDAHULUAN
Saat seseorang menyandang status mahasiswa, maka ia juga menyandang
peran sebagai mahasiswa yaitu agent of change, social control, dan iron stock.
Bicara mengenai peran mahasiswa secara lebih detail, menjadi mahasiswa
haruslah bersikap dan berperilaku lebih dewasa daripada saat menjadi siswa.
Karena sikap dan perilaku menunjukkan jati diri seorang mahasiswa tersebut
terhadap kehidupan bermasyarakat. Sikap dan perilaku tersebut akan
mencerminkan etika seorang mahasiswa dan cara pandang terhadap moral yang
berlaku. Lebih spesifikasi lagi adalah seorang Mahasiswa Teknik Pertanian,
dimana ilmunya sangat dekat dengan masyarakat. Teknik Pertanian itu sendiri
merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang pertanian atau rekayasa
dengan melakukan transformasi sumberdaya alam secara efisien dan efektif untuk
kebutuhan manusia. Penerapan dari Ilmu Teknik Pertanian tersebut dilakukan di
lingkungan masyarakat pertanian, masyarakat perkebunan, hingga masyarakat
industri. Oleh karena itu, seorang Mahasiswa Teknik Pertanian harus mempunyai
etika dan moral dalam kehidupan bermasyarakat. Pengertian masyarakat sendiri
secara umum diartikan sebagai sebuah kesatuan yang terjadi antara dua orang atau
lebih manusia yang berada dalam sebuah wilayah dalam jangka waktu tertentu.
Sebenarnya dalam kehidupan di kampus pun sudah menunjukkan kehidupan di
lingkungan masyarakat, tetapi kurang kompleks. Lebih kompleks lagi di
lingkungan masyarakat dimana hubungan orang satu dengan orang lainnya
sangatlah sering hingga saling membutuhkan.
Selama menjadi Mahasiswa Teknik Pertanian pasti membutuhkan
masyarakat, manfaat dari masyarakat bagi mahasiswa tersebut adalah 1)
Pembangunan, Mahasiswa Teknik Pertanian sering melakukan proyek-proyek
untuk menerapkan ilmu yang didapatnya kepada masyarakat pertanian,
masyarakat perkebunan, maupun masyarakat industri, biasanya sering menyebut
sebagai pengabdian masyarakat, 2) Penelitian, Mahasiswa Teknik Pertanian
sering melakukan penelitian di lingkungan masyarakat dimana masyarakat
tersebut dijadikan sampel. Dari penjelasan diatas Mahasiswa Teknik Pertanian
haruslah bisa menjaga nama baik, dengan memiliki etika dan moral. Jika seorang
mahasiswa Teknik Pertanian sudah memiliki etika dan moral, dalam kehidupan di
lingkungan bermasyarakat pun akan diberi persepsi baik oleh masyarakat itu
sendiri. Dan selanjutnya dalam melakukan suatu program terhadap masyarakat
akan diberi waktu dan tempat yang baik pula, tidak hanya itu Mahasiswa Teknik
Pertanian akan lebih sukses bersosial dalam lingkungan bermasyarakat. Sehingga
disini penulis akan menuangkan pikirannya mengenai pentingnya etika dan moral
bagi Mahasiswa Teknik Pertanian dalam lingkungan bermasyarakat. Selain itu,
penulis juga akan menuangkan berbagai kondisi kekinian seorang Mahasiswa
Teknik Pertanian dalam bermasyarakat dan persepsi masyarakat terhadap seorang
mahasiswa, khususnya Mahasiswa Teknik Pertanian.
2. BAB II
ISI
A. Pengertian Etika
Sebelum memaparkan etika bagi Mahasiswa Teknik Pertanian dalam
lingkungan bermasyarakat, ada baiknya mengetahui definisi dari etika itu sendiri.
Etika berasal dari kata ethos (Yunani) atau moral (Latin), yang berarti adat
istiadat, adat kebiasaan, dan akhlak yang baik. Secara epistomologis, etika berarti
pengetahuan yang biasa dilakukan sebagai suatu tatanan kepatutan, adat istiadat,
yang berkenaan dengan hidup yang baik atau buruk, tentang hak dan kewajiban.
Dasar arti etika yang lain adalah nilai mengenai tingkah laku yang benar dan salah
yang dianut suatu golongan atau masyarakat dan dipakai sebagai pegangan. Selain
itu, adalah kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak yang dapat
dirangkum dalam kode etik.
Menurut O.P. Simorangkir (2012), etika atau etik dapat diartikan sebagai
pandangan manusia dalam berperilaku menurut ukuran dan nilai baik. Selain itu
menurut Maryani dan Ludigdo (2001), etika merupakan seperangkat aturan,
norma atau pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan
maupun yang harus ditinggalkan yang dianut oleh sekelompok atau segolongan
masyarakat atau profesi. Seorang filsuf Sidi Gazalba dalam sistematika filsafat
mengartikan etika sebagai teori tentang tingkah laku, perbuatan manusia
dipandang dari segi baik dan buruk sejauh yang dapat ditentukan oleh akal. Dari
pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa etika adalah segala sesuatu
yang berkaitan dengan norma, nilai, pedoman hidup manusia yang menjadikan
manusia itu baik atau buruk.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998), etika merupakan nilai-
nilai dan norma-norma moral yang digunakan sebagai pedoman untuk mengatur
tingkah laku manusia. Secara singkat etika diartikan sebagai sistem nilai. Etika
juga merupakan kumpulan asas atau nilai moral (normatif). Etika juga disebut
sebagai realistis menyatakan bahwa tujuan utama dari mendidik dan sebagai
pendidik, panutan atau sebagai birokrat dan juga para pemimpin suatu lembaga,
daerah atau negar (Zikri Pitia, 2013). Menurut Dr. Ir. Saiful Rochdyanto, M.S
(2013) dalam kuliah Profesi Keteknikan menjelaskan lima pengertian dari etika,
yaitu:
1. Etika berusaha menemukan prinsip-prinsip atau nilai-nilai yang manusiawi
yang paling tepat dalam bersikap dan berbuat yang diperlukan manusia
supaya hidup bahagia secara keseluruhan, misalnya berbusana yang baik dan
indah, menghormati orang tua dan guru, bergaul dan berbicara sopan, berkata
dan berbuat jujur, dan menghargai hak orang lain.
2. Etika adalah pengetahuan tentang kebiasaan-kebiasaan manusia dalam
konvensi atau kesepakatan, misalnya kesepakatan dalam tata boga, dalam
berbusana, dalam berbicara, dan lain-lain.
3. Adat istiadat yang sifatnya lebih fundamental yang selalu melekat pada
kodrat manusia, misalnya kebiasaan berkata dan berbuat jujur, menghormati
orang tua, menghargai hidup dan kepentingan orang lain, dan lain-lain.
3. 4. Etika adalah pengetahuan tentang kehendak manusia dalam mengambil
keputusan untuk berbuat, yang mendasari nilai-nilai hubungan sesama
manusia.
5. Etika adalah pengetahuan tentang pengembangan nilai moral untuk
memungkinkan terciptanya kebebasan tanpa paksaan.
Etika merupakan dasar utama untuk menjadikan seseorang yang lebih
baik, karena etika bisa menentukan baik atau buruknya seseorang. Apabila etika
seseorang itu baik, maka secara otomatis orang tersebut merupakan orang yang
baik. Begitu juga sebaliknya, apabila etika seseorang itu kurang baik, maka secara
otomatis orang tersebut merupakan orang yang kurang baik. Etika terdapat pada
setiap diri manusia, bukan pada diri binatang atau tumbuhan dan etika itu terletak
pada hati manusia, hanya saja etika tersebut tergantung pada manusia yang
menjalani hidup, dan tergantung bagaimana manusia itu menjaga dan memelihara
hatinya, apabila etika diarahkan kearah yang baik maka dengan sendirinya
manusia itu mempunyai etika yang baik, begitu juga sebaliknya apabila etika itu
diarahkan pada hal yang tidak baik, maka hasilnya juga tidak baik.
B. Pengertian Moral
Secara etimologi istilah moral berasal dari kata mos/moris (Latin) yang
berarti adat, istiadat, kebiasaan, cara, tingkah laku, kelakuan, atau mores (Latin)
yang berarti adat istiadat, kelakuan, tabiat, watak, akhlak. Secara terminologi,
beberapa ahli memberikan penjelaskan pengertian tentang moral antara lain,
menurut Richards (1971), moral adalah suatu kepekaan dalam pikiran, perasaan,
dan tindakan dibandingkan dengan tindakan-tindakan lain yang tidak hanya
berupa kepekaan terhadap prinsip-prinsip dan aturan-aturan. Selanjutnya menurut
Dagobert D. Runes (1976), moral adalah hal yang mendorong manusia untuk
melakukan tindakan-tindakan yang baik sebagai kewajiban atau norma. Moral
merupakan pandangan tentang baik dan buruk, benar dan salah, apa yang dapat
dan tidak dapat dilakukan (Atkinson, 1969).
Menurut Dr. Ir. Saiful Rochdyanto, M.S (2013) dalam kuliah Profesi
Keteknikan menjelaskan tentang sifat moral, yaitu:
1. Tanggungjawab Manusia sebagai Pribadi.
2. Moral Berkaitan dengan Hati Nurani. Seseorang yang hati nuraninya dipenuhi
dengki dan iri, tidak akan puas dan rela bila orang lain sukses dalam bisnis
atau maju dalam berbagai bidang usahanya.
3. Moral Bersifat Mewajibkan. Moral berlaku dan wajib secara timbal balik bagi
siapa saja tanpa suatu syarat.
Selain itu Dr. Ir. Saiful Rochdyanto, M.S (2013) dalam kuliah Profesi Keteknikan
juga menjelaskan tentang catatan moral, yaitu:
1. Berasal dari dalam kepribadian manusia itu sendiri.
2. Tidak bisa dijelaskan dengan akal.
3. Berasal dari kehidupan keluarga dan lingkungan, karena tempat mendidik
moralitas.
4. Dirasakan oleh pikiran manusia dalam bentuk tiga dorongan dasar.
a. Dorongan tentang diri sendiri -- pilihan moral, personal morality
berpengaruh pada perkembangan spiritual dari manusia itu.
4. b. Dorongan tentang masyarakat -- pilihan etik, berubah terus sesuai
perubahan kesadaran sosial.
c. Dorongan tentang Tuhan – pilihan relijius.
Perilaku tak bermoral ialah perilaku yang tidak sesuai dengan harapan
yang sesuai dengan harapan sosial yang disebabkan dengan ketidaksetujuan
dengan standar sosial atau kurang adanya perasaan wajib menyesuaikan diri.
Sementara itu perilaku amoral atau nonmoral adalah perilaku yang tidak sesuai
dengan harapan sosial, akan tetapi hal itu lebih disebabkan oleh ketidak acuhan
terhadap harapan kelompok sosial dari pada pelanggaran sengaja terhadap standar
kelompok. Seorang yang bertindak tidak sesuai dengan moral yang berlaku akan
merasa berdosa dengan dirinya sendiri, masyarakat, atau Tuhan. Seorang yang
memiliki morang baik atau kurang baik langsung dapat dinilai lingkungan
keluarga atau lingkungan masyarakat.
C. Prioritas Etika dan Moral bagi Mahasiswa Teknik Pertanian dalam
Lingkungan Bermasyarakat
Seperti yang sudah disebutkan pada pendahuluan diatas, etika dan moral
bagi Mahasiswa Teknik Pertanian merupakan prioritas yang sangat penting.
Mahasiswa Teknik Pertanian tidak pernah lepas dengan masyarakat dalam
melakukan pembangunan maupun penelitian lapangan. Etika seorang Mahasiswa
Teknik Pertanian haruslah baik sebagaimana mestinya, karena dalam lingkungan
bermasyarakat ia harus mampu bersosial dengan baik sehingga dampak dari
masyarakat pun juga akan baik. Etika yang baik tersebut akan membentuk jati diri
seorang mahasiswa ke arah yang positif. Dalam beretika seorang mahasiswa harus
dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk juga mana yang benar
dan mana yang salah, sehingga dalam bertindak seorang mahasiswa dapat
memperhatikan etika yang berlaku di masyarakat tersebut. Jika seorang
mahasiswa tersebut beretika yang baik dan benar maka akan timbul rasa bahagia
dalam dirinya, karena dengan etika yang baik dan benar tidak menimbulkan rasa
was-was dalam dirinya terhadap lingkungan bermasyarakat pada umumnya.
Begitu juga sebaliknya rasa was-was karena etikanya kurang baik akan timbul
kepada dirinya terhadap lingkungan bermasyarakat. Etika seorang mahasiswa
terhadap lingkungan bermasyarakat meliputi cara berbicara, cara berbusana, cara
bergaul, penghormatan terhadap orang lain dan menghargai kepentingan orang
lain. Disamping itu kesepakatan dalam lingkungan bermasyarakat juga harus
diperhatikan dalam beretika, misalnya kesepakatan dalam tata boga, kesepakatan
dalam bergaul dan kesepakan dalam berbusana. Oleh sebab itu etika yang baik
harus dijadikan pedoman seorang Mahasiswa Teknik Pertanian dalam hidup di
lingkungan bermasyarakat.
Selain etika dalam lingkungan bermasyarakat, mahasiswa Teknik
Pertanian juga harus mempunyai moral yang baik. Moral yang baik juga akan
membawa seorang mahasiswa ke arah yang positif dalam lingkungan
bermasyarakat. Begitu juga sebaliknya moral yang kurang baik akan membawa
seorang ke arah yang negatif dalam lingkungan bermasyarakat, dan moral yang
kurang baik tersebut akan menimbulkan kerugian bagi mahasiswa itu sendiri. Jika
seorang mahasiswa tersebut memiliki moral yang baik, pastinya akan merasa
tenang kepada dirinya sendiri, kepada masyarakat dan kepada Tuhan. Dan jika
5. seorang mahasiswa tersebut memiliki moral yang kurang baik, pastinya akan
merasa berdosa kepada dirinya sendiri, kepada masyarakat dan kepada Tuhan.
Moral tersebut berasal dari hati nurani, keluarga, dan masyarakat, sehingga jika
seseorang mamiliki moral yang baik dan kurang baik akan terlihat nampak.
Dikarenakan moral dapat dinilai oleh diri sendiri maupun orang lain. Maka dari
itu moral yang baik harus dimiliki oleh Mahasiswa Teknik Pertanian dalam hidup
di lingkungan bermasyarakat. Sehingga etika dan moral merupakan paduan yang
harus dimiliki dan jangan sampai bertindak yang tidak sesuai dengan etika dan
moral yang berlaku, karena hal tersebut akan membawa mahasiswa ke arah yang
negatif dan merugikan bagi dirinya sendiri.
D. Kondisi Kekinian dan Persepsi Masyarakat terhadap Etika dan Moral
Mahasiswa Teknik Pertanian dalam Lingkungan Bermasyarakat
Kondisi etika dan moral dari Mahasiswa Teknik Pertanian sebenarnya
sudah dapat dinilai dari lingkungan masyarakat bahkan dari lingkungan kampus.
Mahasiswa Teknik Pertanian sangatlah berwarna-warni dalam etika dan moralnya.
Karena setiap individu satu dengan individu yang lain juga berbeda. Tetapi dalam
etika dan moral setiap individu dalam digolongkan mana yang mempunyai etika
dan moral baik dan mana yang mempunyai etika dan moral kurang baik. Berikut
ini beberapa kondisi atau persepsi mengenai etika dan moral yang kurang baik
bagi Mahasiswa Teknik Pertanian dalam lingkungan bermasyarakat:
a. Seorang Mahasiswa Teknik Pertanian yang acuh terhadap masyarakat ketika
dimintai pertolongan mengenai ilmu yang dipelajarinya. Mungkin
dikarenakan seorang mahasiswa tersebut belum begitu memahami tentang
ilmu yang dipelajarinya atau memang tidak mau memberikan ilmu yang
dipelajarinya kepada masyarakat.
b. Seorang Mahasiswa Teknik Pertanian yang enggan ikut gotong-royong atau
bertegur sapa dengan masyarakat. Karena merasa dirinya lebih baik atau
merasa tidak ada gunanya bersosial.
c. Seorang Mahasiswa Teknik Pertanian yang selalu membuat gaduh di
masyarakat. Karena merasa masih muda dan menggunakan saat mudanya
untuk berfoya-foya.
Tiga poin kondisi kekinian atau persepsi diatas merupakan contoh Mahasiswa
Teknik Pertanian yang memiliki etika dan moral kurang baik. Seharusnya seorang
Mahasiswa Teknik Pertanian haruslah menghargai dan menghormati masyarakat
sekitarnya. Karena mungkin suatu saat seorang Mahasiswa Teknik Pertanian
tersebut membutuhkan masyarakat untuk bekerja sama dalam pembangunan dan
penelitian. Oleh sebab itu kondisi seorang Mahasiswa Teknik Pertanian dalam
lingkungan bermasyarakat diharapkan memiliki etika dan moral yang baik agar
persepsi dari masyarakat juga baik. Kondisi Mahasiswa Teknik Pertanian yang
baik harus berkebalikan dengan tiga poin diatas agar masyarakat juga dapat
belajar dengan Mahasiswa Teknik Pertanian dan bertukar pengalaman dengan
Mahasiswa Teknik Pertanian mengenai ilmu yang terkait dengan bidang Teknik
Pertanian. Sehingga terjalin hubungan sosial yang baik antara Mahasiswa Teknik
Pertanian dan masyarakat akibat dari mahasiswa yang memiliki etika dan moral
yang baik.
6. BAB III
PENUTUP
Dari penjelasan mengenai etika dan moral Mahasiswa Teknik Pertanian
dalam lingkungan bermasyarakat dapat disimpulkan bahwa:
a. Etika dan moral Mahasiswa Teknik Pertanian dalam hidup di lingkungan
bermasyarakat merupakan prioritas yang sangat penting.
b. Mahasiswa Teknik Pertanian sangat membutuhkan masyarakat dan
masyarakat membutuhkan Mahasiswa Teknik Pertanian, sehingga
Mahasiswa Teknik Pertanian haruslah menjaga etika dan moral yang baik
agar masyarakat juga memberikan persepsi yang baik.
c. Mahasiswa Teknik Pertanian yang memiliki etika dan moral yang baik akan
merasa tenang dan bahagia dalam hidup di lingkungan bermasyarakat.
Sebaliknya Mahasiswa Teknik Pertanian yang memiliki etika dan moral
kurang baik akan merasa was-was dalam hidup di lingkungan
bermasyarakat.
d. Menjadi Mahasiswa Teknik Pertanian harus dapat hidup bersosial yang
baik, dengan memiliki etika dan moral yang baik pula.
REFERENSI
Atkinson, James Milner. 1969. Jeremy Bentham: His Life And Work. Manzanar
(UK): Kessinger Publishing
Mahayatsa, Asdi. Departemen Pendidikan Nasional. 1998. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Maryani, T. & U. Ludigdo. 2001. Survei atas Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Sikap dan Perilaku Etis Akuntan. Jurnal TEMA 2 (1).
Pitria, Zikri. 2013. Etika dan Birokrasi. http://www.lintasgayo.com/35624/etika-
dan-birokrasi.html. Diakses pada tanggal 10 Maret 2013 pukul 15.35
WIB.
Richard, A., 1971. Microeconomic Theory. New York: The Chase Manhattan
Bank.
Rochdyanto, Saiful. 2013. Kuliah: Profesi Keteknikan Jurusan Teknik Pertanian.
Yogyakarta: Univesitas Gadjah Mada.
Runes, Dagobert D. 1976. Dictionary of Philosophy. Littlefield: Adam & Co.
Simorangkir, O.P. 2012. Etika Perbankan: Sekelumit Usaha Menerapkan
Pancasila dalam Dunia Perbankan di Indonesia. Jakarta: Aksara
Persada Indonesia.