SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 15
Downloaden Sie, um offline zu lesen
KONSTITUSI
OLEH KELOMPOK 1
GEDE BAGAS DWIPAGUNAZIDANE FADLILADAM
SUCI AULYA SAQINAH
RIKA RIALNI HAS
ABITIAN PRIYA NOUVADIL
DEVIDA MITA MARCELIA
KHANIFA NUR ISNAINI
PRESENTASI TENTANG
ISTILAH
KONSTITUSI
Istilah konstitusi berasal dari
bahasa Perancis, yaitu
constituer yang berarti
membentuk, maksudnya yaitu
membentuk suatu negara.
Pengertian konstitusi pada
intinya adalah suatu
pernyataan tentang bentuk
dan susunan suatu negara,
yang dipersiapkan sebelum
maupun sesudah berdirinya
negara yang bersangkutan.
X
PENGERTIAN
KONSTITUSI
MENURUT PARAAHLI
• Miriam Budiardjo
Konstitusi adalah keseluruhan
peraturan-peraturan, baik yang
tertulis maupun yang tidak tertulis,
yang mengatur secara mengikat
tentang cara penyelenggaraan
pemerintahan dalam suatu negara.
• K. C. Wheare
Konstitusi adalah keseluruhan
sistem ketatanegaraan suatu
negara yang berupa kumpulan
peraturan yang membentuk,
mengatur, atau memerintah dalam
pemerintahan suatu negara.
• Chairul Anwar
Konstitusi adalah fundamental law
tentang pemerintahan suatu
negara dan nilai-nilai
PENGERTIAN
KONSTITUSI
MENURUT PARAAHLI
• Sri Soemantri
Konstitusi berarti suatu naskah
yang memuat suatu bangunan
negara dan sendi-sendi sistem
pemerintahan negara.
• E. C. W Wade
Bahwa yang dimaksud dengan
konstitusi adalah naskah yang
memaparkan rangka dan tugas-
tugas pokok dari badan-badan
pemerintahan suatu negara dan
menentukan pokok-pokok cara
kerja badan tersebut.
• Herman Heller
Arti konstitusi lebih luas daripada
UUD. Konstitusi tidak hanya
bersifat yuridis tetapi juga
sosiologis dan politis.
KETENTUAN UUD
MENURUT MIRIAM BUDIHARDJO
• Organisasi negara meliputi pembagian
kekuasaan antara legislatif, eksekutif, dan
yudikatif antara pemerintah pusat/federal
dengan pemerintah daerah/negara
bagianKonstitusi dianggap sebagai kesatuan
yang mencakup semua bangunan hukum dan
semua organisasi yang ada dalam negara dan
terlihat bentuk negara, bentuk pemerintahan,
dan sistem pemerintahan dari suatu negara.
• Ada HAM, karena konstitusi lahir, tidak lepas
dari usaha perubahan dari negara yang otoriter
kepada negara yang menjamin hak-hak rakyat.
• Ada prosedur perubahan UUD karena
kehidupan masyarakat dalam ketatanegaraan
berubah mengiringi dinamika kehidupan
zaman sehingga dimungkinkan UUD terbuka
menerima perubahan zaman.
TUJUAN
KONSTITUSI
• Membuat
batasan
kekuasaan bagi
penyelenggara
negara agar tidak
bertindak
sewenang-
wenang.
• Memberikan
perlindungan
terhadap hak
asasi manusia.
• Memberikan
pedoman bagi
penyelenggaraan
FUNGSI
KONSTITUSI
• Sebagai sumber hukum
tertinggi.
• Sebagai alat untuk
membatasi kekuasaan
penyelenggaraan negara.
• Sebagai pelindung hak asasi
manusia dan kebebasan
rakyat di dalam suatu negara.
• Sebagai piagam lahirnya
suatu negara.
• Sebagai sarana untuk
mengendalikan masyarakat.
• Sebagai simbol persatuan
rakyat di suatu negara.
SIFAT-SIFAT KONSTITUSI
• Konstitusi bersifat fleksibel, artinya konstitusi dapat
berubah melalui prosedur seperti membuat UU dan
disesuaikan dengan perkembangan zaman.
• Konstitusi bersifat kaku (rigid), yaitu UU yang sulit atau
tidak bisa diubah sampai kapan pun atau hanya dapat
diubah melalui prosedur yang berbeda dengan
prosedur membuat UU.
• Konstitusi Tertulis
Disebut juga dengan UUD. Konstitusi
tertulis adalah suatu naskah/dokumen
yang di dalamnya terdapat penjelasan
kerangka dan tugas-tugas pokok dari
badan-badan pemerintah, serta
menentukan bagaimana cara kerja
badan pemerintahan tersebut.
• Konstitusi Tidak Tertulis
Disebut juga dengan istilah konvensi.
Konstitusi tidak tertulis adalah suatu
aturan/norma yang tidak tertulis yang
telah ada dan dilaksanakan di dalam
penyelenggaraan negara.
MACAM-MACAM KONSTITUSI
MENURUT C.F. STRONG
3 UNSUR YANG TERMUAT DALAM
KONSTITUSI MENURUT C.F. STRONG
• Prinsip-prinsip mengenai kekuasaan
pemerintahan.
• Prinsip-prinsip mengenai hak-hak warga
negara.
3 JENIS NILAI KONSTITUSI
YANG SESUAI DENGAN PASAL-PASAL
• Konstitusi yang mempunyai nilai Normatif
Suatu konstitusi yang telah resmi diterima oleh
suatu bangsa dan bagi mereka konstitusi tersebut
bukan hanya berlaku dalam arti hukum, akan tetapi
juga merupakan suatu kenyataan yang hidup dan
dilaksanakan secara murni dan konsekuen.
• Konstitusi yang mempunyai nilai Nominal
Konstitusi yang yang mempunyai nilai nominal
berarti secara hukum konstitusi itu berlaku, tetapi
kenyataannya kurang sempurna. Sebab pasal-pasal
tertentu dari konstitusi tersebut dalam
kenyataannya tidak berlaku.
• Konstitusi yang mempunyai nilai Semantik
Suatu konstitusi mempunyai nilai semantik jika
konstitusi tersebut secara hukum tetap berlaku,
namun dalam kenyataannya hanya untuk
memberikan bentuk dari tempat yang telah ada,
dan dipergunakan untuk melaksanakan kekuasaan
politik.dalam pelaksanaannya hanyalah
dimaksudkan untuk kepentingan pihak penguasa.
2 ASPEK PANDANGAN
KONSTITUSI DALAM SUATU
NEGARA
ASPEK HUKUM
Pertama, konstitusi dilihat dari aspek hukum mempunyai
derajat tertinggi (supremasi).Dasar pertimbangan supremasi
konstitusi itu adalah karena beberapa hal:
• Konstitusi dibuat oleh Badan Pembuat Undang-Undang
atau lembaga-lembaga;
• Konstitusi dibentuk atas nama rakyat, berasal dari
rakyat, kekuatan berlakunya dijamim oleh rakyat, dan
harus dilaksanakan langsung kepada masyarakat untuk
kepentingan mereka;
• Dilihat dari sudut hukum yang sempit yaitu proses
pembuatannya ditetapkan oleh lembaga atau badan
yang diakui keabsahannya.
• Superioritas konstitusi mempunyai daya ikat bukan saja
bagi rakyat/warga negara tetapi termasuk juga bagi
para penguasa dan bagi badan pembuat konstitusi itu
sendiri.
ASPEK MORAL
Kedua, jika konstitusi dilihat dari aspek moral landasan fundamental, maka
konstitusi berada di bawahnya. Dengan kata lain, konstitusi tidak boleh
bertentangan dengan nilai-nilai universal dari etika moral. Oleh karena itu
dilihat dari ‘constitutional phyloshofi’, apabila aturan konstitusi bertentangan
dengan etika moral, maka seharusnya konstitusi dikesampingkan.Contohnya
adalah seandainya konstitusi melegalisir sistem apartheid, dengan sendirinya
ia bertentangan dengan moral.Berkait dengan masalah supremasi konstitusi, yaitu berkenaan dengan
adanya kemungkinan perubahan konstitusi atau UUD. bahwa tidak semua
negara memberikan kedudukan yang lebih tinggi kepada Undang Undang
Dasar daripada undang-undang dalam arti formal.Menurut KC Wheare,
dengan menempatkan konstitusi pada kedudukan yang tinggi (supreme) ada
semacam jaminan bahwa:
“Konstitusi itu akan diperhatikan dan ditaati dan menjamin agar konstitusi
tidak akan dirusak dan diubah begitu saja secara sembarangan.
Perubahannya harus dilakukan secara hikmat, penuh kesungguhan dan
pertimbangan yang mendalam. Agar maksud ini dapat dilaksanakan dengan
baik maka perubahannya pada umumnya mensyaratkan adanya suatu proses
dan prosedur yang khusus dan istimewa”.
2 ASPEK PANDANGAN
KONSTITUSI DALAM SUATU
NEGARA
Dalam sejarah perkembangan ketatanegaraan Indonesia, keberadaan Konstitusi
telah mmengalami beberapa perubahan seperti :
1. Periode 18 Agustus 1945 - 27 Desember 1949 (Masa berlakunya UUD 1945)
Menurut UUD 1945 kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan oleh
MPR yang merupakan lambang tertinggi negara. Berdasarkan UUD 1945, MPR
terdiri dari DPR, Utusan Daerah, dan Utusan Golongan. Mereka mempunyai
wewenang untuk menetapkan UUD, GBHN, memilih dan mengangkat presiden
dan wakilnya, serta mengubah UUD. Soekarno dan Hatta terpilih menjadi
presiden pertama dan dengan Sistem Pemerintahan Presidensial, artinya
kabinet bertanggung jawab pada presiden. Pada masa ini, terbukti bahwa
konstitusi belum dijlankan secara murni dan konsekuen. Sistem ketatanegaraan
berubah-ubah.
2. Periode 27 Desember 1949 - 17 Agustus 1950
Masa berlakunya UUD Republik Indonesia Serikat. Sebagai rasa ketidakpuasan
Bangsa Belanda atas kemerdekaan Republik Indonesia terjadilah agresi oleh Belanda
pada tahun 1947 dan 1948. Dengan keinginan Belanda untuk memecahbelah NKRI
menjadi Negara Federal agar mudah dikuasai. Akhirnya disepakati untuk
mengadakan Konferensi Meja Bundar di Den Haag dengan menghasilkan tiga
persetujuan :
a) Mendirikan Negara Indonesia Serikat
b) Penyerahan kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat
PERKEMBANGAN KONSTITUSI DI
INDONESIA
PERKEMBANGAN
KONSTITUSI DI
INDONESIA
3. Periode 5 Juni 1959 - 19 Oktober
1999
Periode ini UUD 1945 diberlakukan
kembali dengan dasar Dekrit Presiden
5 Juli 1959, yang merubah sistem
ketatanegaraan, Presiden yang
sebelumnya hanya menjadi Kepala
Negara selanjutnya juga berfungsi
sebagai Kepala Pemerintahan dibantu
Menteri Kabinet.Babak baru
Pemerintah Orde Baru dimulai, sistem
ketatanegaraan sudah berdasar
Konstitusi, Pemilu dilaksanakan setiap
5 tahun sekali, Pembangunan Nasional
berjalan dengan baik. Namun di sisi
lain terjadi Kediktatoran yang luar
biasa dengan alasan demi
terselenggaranya stabilitas Nasional
dan Pembangunan Ekonomi, sehingga
Sistem Demokrasi yang dikehendaki
UUD 1945 tidak berjalan dengan baik.
4. Periode 19 Oktober 1999 - 10 Agustus
2002
Pada masa ini berlaku pelaksanaan
perubahan UUD 1945 sebagai implementasi
tuntutan reformasi yang berkumandang
pada tahun 1998, sehingga nilai - nilai dan
prinsip – prinsip demokrasi di NKRI
diterapkan dengan baik. Selanjutnya MPR
menetapkan lima kesepakatan, yaitu :
-Tidak mengubah pembukaan UUD 1945
-Tetap mempertahankan NKRI
-Mempertegas sistem pemerintahan
Presidensial
- Penjelasan UUD 1945 yang memuat hal –
5. Periode 10 Agustus 2002 - sekarang masa
berlaku UUD 1945
Pada masa ini, tentunya demokrasi lebih
terjamin karena perubahan UUD 1945
dilakukan dengan hati-hati.lembaga legislatif
(MPR yang terdiri dari DPR dan DPD),
lembaga Yudikatif (MA, MK, KY), lembaga
Audit (BPK). Pelaksanaan otonomi daerah
lebih rinci sehingga pembangunan disegala
bidang dapat terlaksana secara merata.
Jaminan hak asasi manusia dijamin lebih baik
dan diurai lebih rinci.partai politik bebas
berdiri asalkan harus berasaskan sesuai
dengan kehendaknya dan tidak bertentangan
SEBAB TERJADINYA PERUBAHAN
KONSTITUSI DI INDONESIA
Terjadinya perubahan konstitusi di Indonesia disebabkan oleh faktor
eksternal dan internal.
FAKTOR EKSTERNAL
Negara asing khususnya Belanda, mempropaganda agar Indonesia
tidak menjadi Negara Kesatuan tetapi Negara Serikat. Perubahan
Konstitusi berarti juga perubahan sistem ketatanegaraan, sejak awal
pancasila dan UUD 1945 tidak berjalan mulus karena kolonialis
Belanda selalu ingin menancapkan kekuasaannya.
FAKTOR INTERNAL
Keadaan yang mempengaruhi konstitusi Indonesia juga berasal dari
Indonesia sendiri dalam hal menjalankan sistem ketatanegaraan.
Situasi yang genting bisa mempengaruhi perubahan konstitusi,
karena sistem ketatanegaraan tidak dijalankan dengan baik,
pemerintah kacau dan terjadi ketidakpercayaan dalam menjalankan
pemerintahan. Maka melalui Dekrit Presiden kembali menggunkan
UUD 1945. Perubahan konstitusi sangat dimungkinkan karena di
dalam UUD 1945 sendiri mengatur prinsip dan mekanisme
SEKIAN DARI KAMI
TERIMAKASI
HSUCI AULYA SAQINAH
195120600111054
GEDE BAGAS DWIPAGUNA
195120600111051
ABITIAN PRIYA NOUVADIL
195120600111057
ZIDANE FADLIL ADAM
195120600111053
RIKA RIALNI HAS
195120600111055
DEVIDA MITA MARCELIA
195120600111058
KHANIFA NUR ISNAINI
195120600111059

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Bentuk pemerintahan klasik
Bentuk pemerintahan klasikBentuk pemerintahan klasik
Bentuk pemerintahan klasikMOSES HADUN
 
Sistem pemerintahan indonesia berdasarkan uud 1945 hasil amandemen
Sistem pemerintahan indonesia berdasarkan uud 1945 hasil amandemenSistem pemerintahan indonesia berdasarkan uud 1945 hasil amandemen
Sistem pemerintahan indonesia berdasarkan uud 1945 hasil amandemenSindy Septiawan
 
Pancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesia
Pancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesiaPancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesia
Pancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesiaNena Puji
 
UUD 1945 Sebelum Amandemen
UUD 1945 Sebelum AmandemenUUD 1945 Sebelum Amandemen
UUD 1945 Sebelum AmandemenProduk Hukum
 
Sejarah - Kondisi Politik dan Ekonomi pada Masa Pemerintahan Megawati
Sejarah - Kondisi Politik dan Ekonomi pada Masa Pemerintahan MegawatiSejarah - Kondisi Politik dan Ekonomi pada Masa Pemerintahan Megawati
Sejarah - Kondisi Politik dan Ekonomi pada Masa Pemerintahan Megawatiwikaldypangestu
 
Demokrasi pada masa reformasi
Demokrasi pada masa reformasiDemokrasi pada masa reformasi
Demokrasi pada masa reformasiNisa Ghaisani
 
Tugas dan wewenang dari lembaga negara
Tugas dan wewenang dari lembaga negaraTugas dan wewenang dari lembaga negara
Tugas dan wewenang dari lembaga negaraNingrum Handayani
 
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politik
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politikKekuasaan, kewenangan dan legitimasi politik
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politikWandi Suhardi
 
PPT SEJARAH REFORMASI
PPT SEJARAH REFORMASIPPT SEJARAH REFORMASI
PPT SEJARAH REFORMASIAldya Rachma
 
power point bela negara
power point bela negarapower point bela negara
power point bela negaraputrireza
 
Peran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin Keadilan
Peran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin KeadilanPeran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin Keadilan
Peran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin Keadilansyanin ayu
 
Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...
Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...
Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...Eva Yusinta
 
Hak asasi manusia dalam pancasila
Hak asasi manusia dalam pancasilaHak asasi manusia dalam pancasila
Hak asasi manusia dalam pancasilaAhmad Royhan Nst
 
Masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
Masa pemerintahan Susilo Bambang YudhoyonoMasa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
Masa pemerintahan Susilo Bambang YudhoyonoIsmi Ayu
 
Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pemerintahan di Indonesia
Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pemerintahan di IndonesiaKelebihan dan Kelemahan Sistem Pemerintahan di Indonesia
Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pemerintahan di IndonesiaEddy Mahendra
 
PPT Sejarah - Perkembangan IPTEK dan dampak bagi manusia
PPT Sejarah - Perkembangan IPTEK dan dampak bagi manusiaPPT Sejarah - Perkembangan IPTEK dan dampak bagi manusia
PPT Sejarah - Perkembangan IPTEK dan dampak bagi manusiaErika N. D
 
Hierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undanganHierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undanganNailuredha Hermanto
 
PPKN PPT Masa Reformasi
PPKN PPT Masa ReformasiPPKN PPT Masa Reformasi
PPKN PPT Masa ReformasiFathanAjja
 

Was ist angesagt? (20)

Demokrasi Terpimpin
Demokrasi TerpimpinDemokrasi Terpimpin
Demokrasi Terpimpin
 
Bentuk pemerintahan klasik
Bentuk pemerintahan klasikBentuk pemerintahan klasik
Bentuk pemerintahan klasik
 
Sistem pemerintahan indonesia berdasarkan uud 1945 hasil amandemen
Sistem pemerintahan indonesia berdasarkan uud 1945 hasil amandemenSistem pemerintahan indonesia berdasarkan uud 1945 hasil amandemen
Sistem pemerintahan indonesia berdasarkan uud 1945 hasil amandemen
 
Iptek dalam Berbagai Bidang
Iptek dalam Berbagai BidangIptek dalam Berbagai Bidang
Iptek dalam Berbagai Bidang
 
Pancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesia
Pancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesiaPancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesia
Pancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesia
 
UUD 1945 Sebelum Amandemen
UUD 1945 Sebelum AmandemenUUD 1945 Sebelum Amandemen
UUD 1945 Sebelum Amandemen
 
Sejarah - Kondisi Politik dan Ekonomi pada Masa Pemerintahan Megawati
Sejarah - Kondisi Politik dan Ekonomi pada Masa Pemerintahan MegawatiSejarah - Kondisi Politik dan Ekonomi pada Masa Pemerintahan Megawati
Sejarah - Kondisi Politik dan Ekonomi pada Masa Pemerintahan Megawati
 
Demokrasi pada masa reformasi
Demokrasi pada masa reformasiDemokrasi pada masa reformasi
Demokrasi pada masa reformasi
 
Tugas dan wewenang dari lembaga negara
Tugas dan wewenang dari lembaga negaraTugas dan wewenang dari lembaga negara
Tugas dan wewenang dari lembaga negara
 
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politik
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politikKekuasaan, kewenangan dan legitimasi politik
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politik
 
PPT SEJARAH REFORMASI
PPT SEJARAH REFORMASIPPT SEJARAH REFORMASI
PPT SEJARAH REFORMASI
 
power point bela negara
power point bela negarapower point bela negara
power point bela negara
 
Peran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin Keadilan
Peran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin KeadilanPeran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin Keadilan
Peran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin Keadilan
 
Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...
Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...
Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...
 
Hak asasi manusia dalam pancasila
Hak asasi manusia dalam pancasilaHak asasi manusia dalam pancasila
Hak asasi manusia dalam pancasila
 
Masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
Masa pemerintahan Susilo Bambang YudhoyonoMasa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
Masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
 
Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pemerintahan di Indonesia
Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pemerintahan di IndonesiaKelebihan dan Kelemahan Sistem Pemerintahan di Indonesia
Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pemerintahan di Indonesia
 
PPT Sejarah - Perkembangan IPTEK dan dampak bagi manusia
PPT Sejarah - Perkembangan IPTEK dan dampak bagi manusiaPPT Sejarah - Perkembangan IPTEK dan dampak bagi manusia
PPT Sejarah - Perkembangan IPTEK dan dampak bagi manusia
 
Hierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undanganHierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undangan
 
PPKN PPT Masa Reformasi
PPKN PPT Masa ReformasiPPKN PPT Masa Reformasi
PPKN PPT Masa Reformasi
 

Ähnlich wie Pengertian Dan Penjelasan Tentang Konstitusi

Sistem konstitusi & dinamika pelaksanaan uud 1945
Sistem konstitusi & dinamika pelaksanaan uud 1945Sistem konstitusi & dinamika pelaksanaan uud 1945
Sistem konstitusi & dinamika pelaksanaan uud 1945Rido Frans
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi
Kewarganegaraan  negara dan konstitusiKewarganegaraan  negara dan konstitusi
Kewarganegaraan negara dan konstitusitasinit
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi
Kewarganegaraan  negara dan konstitusiKewarganegaraan  negara dan konstitusi
Kewarganegaraan negara dan konstitusiikaNurulFadhillah
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi Firdayanti
Kewarganegaraan  negara dan konstitusi FirdayantiKewarganegaraan  negara dan konstitusi Firdayanti
Kewarganegaraan negara dan konstitusi Firdayantifirdayanti8
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi Ardi
Kewarganegaraan  negara dan konstitusi ArdiKewarganegaraan  negara dan konstitusi Ardi
Kewarganegaraan negara dan konstitusi Ardifirdayanti8
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi hasriani
Kewarganegaraan  negara dan konstitusi hasrianiKewarganegaraan  negara dan konstitusi hasriani
Kewarganegaraan negara dan konstitusi hasrianiArdiMawardi1
 
Pendidikan Kewarganegaraan Firdayanti
Pendidikan Kewarganegaraan FirdayantiPendidikan Kewarganegaraan Firdayanti
Pendidikan Kewarganegaraan Firdayantifirdayanti8
 
Ketatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional
Ketatanegaraan dan Sistem Hukum NasionalKetatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional
Ketatanegaraan dan Sistem Hukum NasionalFair Nurfachrizi
 
Implementasi pancasila dengan uud 1945
Implementasi pancasila dengan uud 1945Implementasi pancasila dengan uud 1945
Implementasi pancasila dengan uud 1945Iko Ishva
 
IUS CONSTITUENDUM KEWENANGAN DAN FUNGSI DPD MELALUI AMANDEMEN KE V UNDANG-UND...
IUS CONSTITUENDUM KEWENANGAN DAN FUNGSI DPD MELALUI AMANDEMEN KE V UNDANG-UND...IUS CONSTITUENDUM KEWENANGAN DAN FUNGSI DPD MELALUI AMANDEMEN KE V UNDANG-UND...
IUS CONSTITUENDUM KEWENANGAN DAN FUNGSI DPD MELALUI AMANDEMEN KE V UNDANG-UND...Ir. Soekarno
 
versi panjang.pptx
versi panjang.pptxversi panjang.pptx
versi panjang.pptxMardhyana
 

Ähnlich wie Pengertian Dan Penjelasan Tentang Konstitusi (20)

Konstitusi
KonstitusiKonstitusi
Konstitusi
 
Sistem konstitusi & dinamika pelaksanaan uud 1945
Sistem konstitusi & dinamika pelaksanaan uud 1945Sistem konstitusi & dinamika pelaksanaan uud 1945
Sistem konstitusi & dinamika pelaksanaan uud 1945
 
(konstitusi).ppt
(konstitusi).ppt(konstitusi).ppt
(konstitusi).ppt
 
Konstitusi
KonstitusiKonstitusi
Konstitusi
 
PKN.Hasnur
PKN.HasnurPKN.Hasnur
PKN.Hasnur
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi
Kewarganegaraan  negara dan konstitusiKewarganegaraan  negara dan konstitusi
Kewarganegaraan negara dan konstitusi
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi
Kewarganegaraan  negara dan konstitusiKewarganegaraan  negara dan konstitusi
Kewarganegaraan negara dan konstitusi
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi Firdayanti
Kewarganegaraan  negara dan konstitusi FirdayantiKewarganegaraan  negara dan konstitusi Firdayanti
Kewarganegaraan negara dan konstitusi Firdayanti
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi Ardi
Kewarganegaraan  negara dan konstitusi ArdiKewarganegaraan  negara dan konstitusi Ardi
Kewarganegaraan negara dan konstitusi Ardi
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi hasriani
Kewarganegaraan  negara dan konstitusi hasrianiKewarganegaraan  negara dan konstitusi hasriani
Kewarganegaraan negara dan konstitusi hasriani
 
Pendidikan Kewarganegaraan Firdayanti
Pendidikan Kewarganegaraan FirdayantiPendidikan Kewarganegaraan Firdayanti
Pendidikan Kewarganegaraan Firdayanti
 
Sistem konstitusi
Sistem konstitusiSistem konstitusi
Sistem konstitusi
 
Ketatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional
Ketatanegaraan dan Sistem Hukum NasionalKetatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional
Ketatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional
 
Implementasi pancasila dengan uud 1945
Implementasi pancasila dengan uud 1945Implementasi pancasila dengan uud 1945
Implementasi pancasila dengan uud 1945
 
Konstitusi Kewarganegaraan
Konstitusi KewarganegaraanKonstitusi Kewarganegaraan
Konstitusi Kewarganegaraan
 
LANJUTAN 8.pptx
LANJUTAN 8.pptxLANJUTAN 8.pptx
LANJUTAN 8.pptx
 
IUS CONSTITUENDUM KEWENANGAN DAN FUNGSI DPD MELALUI AMANDEMEN KE V UNDANG-UND...
IUS CONSTITUENDUM KEWENANGAN DAN FUNGSI DPD MELALUI AMANDEMEN KE V UNDANG-UND...IUS CONSTITUENDUM KEWENANGAN DAN FUNGSI DPD MELALUI AMANDEMEN KE V UNDANG-UND...
IUS CONSTITUENDUM KEWENANGAN DAN FUNGSI DPD MELALUI AMANDEMEN KE V UNDANG-UND...
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
PKN Kd 4.2
PKN Kd 4.2PKN Kd 4.2
PKN Kd 4.2
 
versi panjang.pptx
versi panjang.pptxversi panjang.pptx
versi panjang.pptx
 

Pengertian Dan Penjelasan Tentang Konstitusi

  • 1. KONSTITUSI OLEH KELOMPOK 1 GEDE BAGAS DWIPAGUNAZIDANE FADLILADAM SUCI AULYA SAQINAH RIKA RIALNI HAS ABITIAN PRIYA NOUVADIL DEVIDA MITA MARCELIA KHANIFA NUR ISNAINI PRESENTASI TENTANG
  • 2. ISTILAH KONSTITUSI Istilah konstitusi berasal dari bahasa Perancis, yaitu constituer yang berarti membentuk, maksudnya yaitu membentuk suatu negara. Pengertian konstitusi pada intinya adalah suatu pernyataan tentang bentuk dan susunan suatu negara, yang dipersiapkan sebelum maupun sesudah berdirinya negara yang bersangkutan. X
  • 3. PENGERTIAN KONSTITUSI MENURUT PARAAHLI • Miriam Budiardjo Konstitusi adalah keseluruhan peraturan-peraturan, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis, yang mengatur secara mengikat tentang cara penyelenggaraan pemerintahan dalam suatu negara. • K. C. Wheare Konstitusi adalah keseluruhan sistem ketatanegaraan suatu negara yang berupa kumpulan peraturan yang membentuk, mengatur, atau memerintah dalam pemerintahan suatu negara. • Chairul Anwar Konstitusi adalah fundamental law tentang pemerintahan suatu negara dan nilai-nilai
  • 4. PENGERTIAN KONSTITUSI MENURUT PARAAHLI • Sri Soemantri Konstitusi berarti suatu naskah yang memuat suatu bangunan negara dan sendi-sendi sistem pemerintahan negara. • E. C. W Wade Bahwa yang dimaksud dengan konstitusi adalah naskah yang memaparkan rangka dan tugas- tugas pokok dari badan-badan pemerintahan suatu negara dan menentukan pokok-pokok cara kerja badan tersebut. • Herman Heller Arti konstitusi lebih luas daripada UUD. Konstitusi tidak hanya bersifat yuridis tetapi juga sosiologis dan politis.
  • 5. KETENTUAN UUD MENURUT MIRIAM BUDIHARDJO • Organisasi negara meliputi pembagian kekuasaan antara legislatif, eksekutif, dan yudikatif antara pemerintah pusat/federal dengan pemerintah daerah/negara bagianKonstitusi dianggap sebagai kesatuan yang mencakup semua bangunan hukum dan semua organisasi yang ada dalam negara dan terlihat bentuk negara, bentuk pemerintahan, dan sistem pemerintahan dari suatu negara. • Ada HAM, karena konstitusi lahir, tidak lepas dari usaha perubahan dari negara yang otoriter kepada negara yang menjamin hak-hak rakyat. • Ada prosedur perubahan UUD karena kehidupan masyarakat dalam ketatanegaraan berubah mengiringi dinamika kehidupan zaman sehingga dimungkinkan UUD terbuka menerima perubahan zaman.
  • 6. TUJUAN KONSTITUSI • Membuat batasan kekuasaan bagi penyelenggara negara agar tidak bertindak sewenang- wenang. • Memberikan perlindungan terhadap hak asasi manusia. • Memberikan pedoman bagi penyelenggaraan
  • 7. FUNGSI KONSTITUSI • Sebagai sumber hukum tertinggi. • Sebagai alat untuk membatasi kekuasaan penyelenggaraan negara. • Sebagai pelindung hak asasi manusia dan kebebasan rakyat di dalam suatu negara. • Sebagai piagam lahirnya suatu negara. • Sebagai sarana untuk mengendalikan masyarakat. • Sebagai simbol persatuan rakyat di suatu negara.
  • 8. SIFAT-SIFAT KONSTITUSI • Konstitusi bersifat fleksibel, artinya konstitusi dapat berubah melalui prosedur seperti membuat UU dan disesuaikan dengan perkembangan zaman. • Konstitusi bersifat kaku (rigid), yaitu UU yang sulit atau tidak bisa diubah sampai kapan pun atau hanya dapat diubah melalui prosedur yang berbeda dengan prosedur membuat UU. • Konstitusi Tertulis Disebut juga dengan UUD. Konstitusi tertulis adalah suatu naskah/dokumen yang di dalamnya terdapat penjelasan kerangka dan tugas-tugas pokok dari badan-badan pemerintah, serta menentukan bagaimana cara kerja badan pemerintahan tersebut. • Konstitusi Tidak Tertulis Disebut juga dengan istilah konvensi. Konstitusi tidak tertulis adalah suatu aturan/norma yang tidak tertulis yang telah ada dan dilaksanakan di dalam penyelenggaraan negara. MACAM-MACAM KONSTITUSI MENURUT C.F. STRONG 3 UNSUR YANG TERMUAT DALAM KONSTITUSI MENURUT C.F. STRONG • Prinsip-prinsip mengenai kekuasaan pemerintahan. • Prinsip-prinsip mengenai hak-hak warga negara.
  • 9. 3 JENIS NILAI KONSTITUSI YANG SESUAI DENGAN PASAL-PASAL • Konstitusi yang mempunyai nilai Normatif Suatu konstitusi yang telah resmi diterima oleh suatu bangsa dan bagi mereka konstitusi tersebut bukan hanya berlaku dalam arti hukum, akan tetapi juga merupakan suatu kenyataan yang hidup dan dilaksanakan secara murni dan konsekuen. • Konstitusi yang mempunyai nilai Nominal Konstitusi yang yang mempunyai nilai nominal berarti secara hukum konstitusi itu berlaku, tetapi kenyataannya kurang sempurna. Sebab pasal-pasal tertentu dari konstitusi tersebut dalam kenyataannya tidak berlaku. • Konstitusi yang mempunyai nilai Semantik Suatu konstitusi mempunyai nilai semantik jika konstitusi tersebut secara hukum tetap berlaku, namun dalam kenyataannya hanya untuk memberikan bentuk dari tempat yang telah ada, dan dipergunakan untuk melaksanakan kekuasaan politik.dalam pelaksanaannya hanyalah dimaksudkan untuk kepentingan pihak penguasa.
  • 10. 2 ASPEK PANDANGAN KONSTITUSI DALAM SUATU NEGARA ASPEK HUKUM Pertama, konstitusi dilihat dari aspek hukum mempunyai derajat tertinggi (supremasi).Dasar pertimbangan supremasi konstitusi itu adalah karena beberapa hal: • Konstitusi dibuat oleh Badan Pembuat Undang-Undang atau lembaga-lembaga; • Konstitusi dibentuk atas nama rakyat, berasal dari rakyat, kekuatan berlakunya dijamim oleh rakyat, dan harus dilaksanakan langsung kepada masyarakat untuk kepentingan mereka; • Dilihat dari sudut hukum yang sempit yaitu proses pembuatannya ditetapkan oleh lembaga atau badan yang diakui keabsahannya. • Superioritas konstitusi mempunyai daya ikat bukan saja bagi rakyat/warga negara tetapi termasuk juga bagi para penguasa dan bagi badan pembuat konstitusi itu sendiri.
  • 11. ASPEK MORAL Kedua, jika konstitusi dilihat dari aspek moral landasan fundamental, maka konstitusi berada di bawahnya. Dengan kata lain, konstitusi tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai universal dari etika moral. Oleh karena itu dilihat dari ‘constitutional phyloshofi’, apabila aturan konstitusi bertentangan dengan etika moral, maka seharusnya konstitusi dikesampingkan.Contohnya adalah seandainya konstitusi melegalisir sistem apartheid, dengan sendirinya ia bertentangan dengan moral.Berkait dengan masalah supremasi konstitusi, yaitu berkenaan dengan adanya kemungkinan perubahan konstitusi atau UUD. bahwa tidak semua negara memberikan kedudukan yang lebih tinggi kepada Undang Undang Dasar daripada undang-undang dalam arti formal.Menurut KC Wheare, dengan menempatkan konstitusi pada kedudukan yang tinggi (supreme) ada semacam jaminan bahwa: “Konstitusi itu akan diperhatikan dan ditaati dan menjamin agar konstitusi tidak akan dirusak dan diubah begitu saja secara sembarangan. Perubahannya harus dilakukan secara hikmat, penuh kesungguhan dan pertimbangan yang mendalam. Agar maksud ini dapat dilaksanakan dengan baik maka perubahannya pada umumnya mensyaratkan adanya suatu proses dan prosedur yang khusus dan istimewa”. 2 ASPEK PANDANGAN KONSTITUSI DALAM SUATU NEGARA
  • 12. Dalam sejarah perkembangan ketatanegaraan Indonesia, keberadaan Konstitusi telah mmengalami beberapa perubahan seperti : 1. Periode 18 Agustus 1945 - 27 Desember 1949 (Masa berlakunya UUD 1945) Menurut UUD 1945 kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan oleh MPR yang merupakan lambang tertinggi negara. Berdasarkan UUD 1945, MPR terdiri dari DPR, Utusan Daerah, dan Utusan Golongan. Mereka mempunyai wewenang untuk menetapkan UUD, GBHN, memilih dan mengangkat presiden dan wakilnya, serta mengubah UUD. Soekarno dan Hatta terpilih menjadi presiden pertama dan dengan Sistem Pemerintahan Presidensial, artinya kabinet bertanggung jawab pada presiden. Pada masa ini, terbukti bahwa konstitusi belum dijlankan secara murni dan konsekuen. Sistem ketatanegaraan berubah-ubah. 2. Periode 27 Desember 1949 - 17 Agustus 1950 Masa berlakunya UUD Republik Indonesia Serikat. Sebagai rasa ketidakpuasan Bangsa Belanda atas kemerdekaan Republik Indonesia terjadilah agresi oleh Belanda pada tahun 1947 dan 1948. Dengan keinginan Belanda untuk memecahbelah NKRI menjadi Negara Federal agar mudah dikuasai. Akhirnya disepakati untuk mengadakan Konferensi Meja Bundar di Den Haag dengan menghasilkan tiga persetujuan : a) Mendirikan Negara Indonesia Serikat b) Penyerahan kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat PERKEMBANGAN KONSTITUSI DI INDONESIA
  • 13. PERKEMBANGAN KONSTITUSI DI INDONESIA 3. Periode 5 Juni 1959 - 19 Oktober 1999 Periode ini UUD 1945 diberlakukan kembali dengan dasar Dekrit Presiden 5 Juli 1959, yang merubah sistem ketatanegaraan, Presiden yang sebelumnya hanya menjadi Kepala Negara selanjutnya juga berfungsi sebagai Kepala Pemerintahan dibantu Menteri Kabinet.Babak baru Pemerintah Orde Baru dimulai, sistem ketatanegaraan sudah berdasar Konstitusi, Pemilu dilaksanakan setiap 5 tahun sekali, Pembangunan Nasional berjalan dengan baik. Namun di sisi lain terjadi Kediktatoran yang luar biasa dengan alasan demi terselenggaranya stabilitas Nasional dan Pembangunan Ekonomi, sehingga Sistem Demokrasi yang dikehendaki UUD 1945 tidak berjalan dengan baik. 4. Periode 19 Oktober 1999 - 10 Agustus 2002 Pada masa ini berlaku pelaksanaan perubahan UUD 1945 sebagai implementasi tuntutan reformasi yang berkumandang pada tahun 1998, sehingga nilai - nilai dan prinsip – prinsip demokrasi di NKRI diterapkan dengan baik. Selanjutnya MPR menetapkan lima kesepakatan, yaitu : -Tidak mengubah pembukaan UUD 1945 -Tetap mempertahankan NKRI -Mempertegas sistem pemerintahan Presidensial - Penjelasan UUD 1945 yang memuat hal – 5. Periode 10 Agustus 2002 - sekarang masa berlaku UUD 1945 Pada masa ini, tentunya demokrasi lebih terjamin karena perubahan UUD 1945 dilakukan dengan hati-hati.lembaga legislatif (MPR yang terdiri dari DPR dan DPD), lembaga Yudikatif (MA, MK, KY), lembaga Audit (BPK). Pelaksanaan otonomi daerah lebih rinci sehingga pembangunan disegala bidang dapat terlaksana secara merata. Jaminan hak asasi manusia dijamin lebih baik dan diurai lebih rinci.partai politik bebas berdiri asalkan harus berasaskan sesuai dengan kehendaknya dan tidak bertentangan
  • 14. SEBAB TERJADINYA PERUBAHAN KONSTITUSI DI INDONESIA Terjadinya perubahan konstitusi di Indonesia disebabkan oleh faktor eksternal dan internal. FAKTOR EKSTERNAL Negara asing khususnya Belanda, mempropaganda agar Indonesia tidak menjadi Negara Kesatuan tetapi Negara Serikat. Perubahan Konstitusi berarti juga perubahan sistem ketatanegaraan, sejak awal pancasila dan UUD 1945 tidak berjalan mulus karena kolonialis Belanda selalu ingin menancapkan kekuasaannya. FAKTOR INTERNAL Keadaan yang mempengaruhi konstitusi Indonesia juga berasal dari Indonesia sendiri dalam hal menjalankan sistem ketatanegaraan. Situasi yang genting bisa mempengaruhi perubahan konstitusi, karena sistem ketatanegaraan tidak dijalankan dengan baik, pemerintah kacau dan terjadi ketidakpercayaan dalam menjalankan pemerintahan. Maka melalui Dekrit Presiden kembali menggunkan UUD 1945. Perubahan konstitusi sangat dimungkinkan karena di dalam UUD 1945 sendiri mengatur prinsip dan mekanisme
  • 15. SEKIAN DARI KAMI TERIMAKASI HSUCI AULYA SAQINAH 195120600111054 GEDE BAGAS DWIPAGUNA 195120600111051 ABITIAN PRIYA NOUVADIL 195120600111057 ZIDANE FADLIL ADAM 195120600111053 RIKA RIALNI HAS 195120600111055 DEVIDA MITA MARCELIA 195120600111058 KHANIFA NUR ISNAINI 195120600111059