Sistem skor trauma digunakan untuk menilai tingkat keparahan cedera secara objektif dan membantu perawatan. Terdapat tiga jenis sistem penilaian yaitu berdasarkan anatomi, fisiologi, dan kombinasi keduanya. Sistem kombinasi seperti TRISS dinilai paling akurat memprediksi keberhasilan penyelamatan jiwa karena mempertimbangkan faktor anatomi dan fisiologi.
2. Lebih dari 5 juta orang meninggal akibat trauma pada tahun 2002, lebih dari 90% terjadi di negara
berkembang. Dari tahun 2000-2020, kematian akibat kecelakaan lalu lintas diperkirakan meningkat
83% di negara berkembang
Akibat trauma dapat berupa kecacatan fisik, psikologis, dan keuangan
3. Penanganan trauma merupakan salah satu tantangan utama
pelayanan kesehatan saat ini
Dokter harus menilai secara objektif
keparahan cedera, sehingga diperlukan sebuah sistem yang menyatukan
deskripsi dan kuantifikasi cedera.
Penilaian cedera dimulai tahun 1969 oleh American Association for
Automotive Safety, yaitu Abbreviated Injury Score (AIS), dan terus
mengalami perkembangan
4. Terdapat tiga tipe sistem penilaian trauma, yaitu :
1. Tipe pertama berdasarkan anatomi yaitu tergantung deskripsi cedera.
2. Tipe kedua berdasarkan fisiologi, didapat dari observasi dan pengukuran tanda-
tanda vital untuk menentukan tingkat penurunan fisiologis akibat cedera.
3. Tipe ketiga adalah kombinasi sistem penilaian anatomis dan fisiologis
5. 1. SISTEM PENILAIAN ANATOMIS
Sistem penilaian anatomis yang sering digunakan adalah Injury Severity Score (ISS) yang diturunkan
dari AIS (Abbreviated Injury Scale). AIS (Tabel 1) dikembangkan untuk mengukur trauma kecelakaan
kendaraan bermotor dan telah mengalami beberapa perubahan. AIS adalah sistem pengkodean
menyeluruh untuk cedera semua tipe di setiap bagian tubuh, dengan deskripsi karakteristik setiap
tingkat keparahan dari 0 (tidak ada cedera) sampai 6 (cedera yang tidak dapat diselamatkan)
6. Mangled Extremity Severity Score (MESS) adalah instrumen penilaian yang
didesain untuk memprediksi kemampuan hidup/bertahan dari anggota gerak
yang cedera. Angka diberikan pada keparahan cedera, iskemi anggota gerak,
syok, dan usia. Nilai ≥7 memprediksi dibutuhkan amputasi.
7. 2. SISTEM PENILAIAN FISIOLOGIS
1. GCS
Jika nilai anatomis menilai komponen cedera yang statis, nilai fisiologis menilai komponen dinamis yang
akut. Contoh sistem penilaian fisiologis yang sering digunakandan sederhana adalah Glasgow Coma Score
(GCS)
8. 2. RTS (Revised Trauma Score)
RTS Diperkenalkan oleh Champion, et al (1983). Sistem ini menggabungkan nilai GCS dengan laju respirasi dan
tekanan darah sistolik. Untuk tenaga kesehatan rumah sakit, RTS membantu memutuskan tingkat respons yang
diaktifkan. RTS dapat mengidentifikasi lebih dari 97% orang yang akan meninggal jika tidak mendapatkan
perawatan dan kemampuan RTS dalam menentukan kondisi yang membahayakan jiwa
9. 3. SISTEM PENILAIAN KOMBINASI
TRISS
Sistem penilaian kombinasi digunakan untuk mengatasi kelemahan sistem
anatomis dan fisiologis. Nilai trauma dan nilai keparahan cedera digabung
dalam metodologi TRISS (Trauma Score-Injury Severity Score). Sistem ini
menggabungkan usia, ISS, mekanisme cedera, dan komponen RTS penelitian
untuk menghitung kemungkinan hidup (Ps/Probability of survival). Ps hanya
gambaran statistik dan bukan prediksi dampak yang akurat, namun dapat
memberikan dasar perhitungan probabilitas hidup.
10. TRISS memiliki sensitivitas 95%, spesifisitas 96%, dan akurasi 95%. Studi Okasha yang
membandingkan system penilaian RTS, ISS, dan TRISS menunjukkan bahwa TRISS memiliki
sensitivitas,spesifisitas,danakurasipalingtinggi