1. Jalan Pintas Dalam Berbisnis
Dengan Cloud Computing
Agus Budi Raharjo
Jaringan Komputer kelas B
Teknik Informatika, FTIf - ITS,Surabaya
NRP : 5109100164
E-mail : agusbr.br@gmail.com
Abstrak
Saat ini pengolahan informasi secara kolektif dan saling terhubung merupakan kebutuhan vital. Teknologi
informasi dan komunikasi dituntut untuk bisa melakukan hal tersebut guna memnuhi kebutuhan massal.
Sebagai contoh, dalam pembelajaran di univeritas atau di sekolah, sistem elearning, share materi pelajaran
merupakan kebutuhan sekunder yang hampir mendekati primer guna standarisasi pendidikan global. Oleh
karena itu saat ini mulai diterapkan teknologi Cloud Computing. Cloud Computing adalah terobosan baru
yang menjadi masa depan bidang teknologi informasi di dunia. Cloud computing adalah jenis komputasi
berbasis virtual dinamis yang disediakan melalui media internet. Ini adalah solusi untuk mengurangi sumber
daya dan kebutuhan fisik ketika membuat server baru, mampu untuk berkembang lebih cepat, sesuai
dengan permintaan. Teknologi ini tergolong baru dan siap melayani proses bisnis kecil dan menengah.
Cloud computing saat ini diterapkan pada layanan email dan layanan software dan akan mengalami
peningkatan signifikan beberapa tahun ke depan.
I. Pendahuluan
Pengertian Cloud Computing
Cloud Computing secara bahasa berarti perhitungan awan, namun dalam istilah teknologi informasi adalah
komputasi yang dilakukan secara online. Secara teknis dapat diartikan bahwa cloud compting merupakan
Cloud computing muncul ketika teknologi informasi saat ini sedang fokus pada peningkatan layanan
(service orientation), virtualisasi, dan standarisasi global. Hal ini dikarenakan pelangganan internet yang
semakin pesat diiringi kebutuhan yang besar, namun masih memiliki hambatan dalam hal instalasi
infrastruktur, terutama untuk segmen menengah ke bawah. Dengan adanya Cloud Computing, pelanggan
dan pengembang bisa menggunakan jasa tanpa perlu memikirkan infrastruktur. Dalam penerapan Cloud
Computing, pelanggan tidak memerlukan pembelian modal untuk perangkat keras, software, dan penyedia
layanan. Pelanggan hanya perlu membayar apa yang digunakan. Mereka tidak dikenakan tagihan
pelangganan sumber daya(contoh : listrik) atau biaya langganan( contoh : time based).
Konsep Cloud Computing adalah kombinasi dari :
-
Infrastructure as a service (IaaS)
Platform as a service (PaaS)
Software as a service (SaaS)
2. Cloud vendors
Saat ini banyak perusahaan yang mulai memasuki pasar penyedia layanan Cloud Computing, tak terkecuali
perusahaan IT raksasa seperti Vmware, SUN microsystems, Rackspace US, IBM, Amazon, Google, Microsoft,
dan Yahoo. Cloud Computing juga diadopsi secara individu melalui perusahaan besar seperti Vmware,
General Electric, dan Procter & Gamble. Vendor-vendor penyedia layanan mengelola infrastruktur.
II. Teori Penyelesaian masalah
Pelanggan cloud computing tidak perlu memiliki infrastruktur fisik sebagai host software platform karena
menyewa vendor pihak ketiga sebagai penyedia layanan cloud computing. Hal ini tentu menghemat biaya
modal dan keperawatan infrastruktur. Pelanggan menggunakan sumber daya dalam bentuk layanan dan
hanya membayar sesuai dengan layanan yang digunakan. Pembagian energi infrastructure (listrik, server)
cloud computing secara massal dapat meningkatkan daya guna karena server yang digunakan dibagi ke
banyak pelanggan dan kecil kemungkinan server tidak terpakai. Hal itu merupakan solusi efisiensi dari
pelangganan server pribadi yang terkadang server tidak dipakai namun memerlukan biaya perawatan.
III. Proses
Cloud Computing sebagai layanan pelanggan
Cloud computing disediakan oleh perusahaan besar dalam bentuk layanan dengan tarif biaya langganan.
Target pasar cloud computing adalah pelanggan yang memiliki sedikit pengetahuan tentang infrastruktur
yang mendukung teknologi yang akan mereka gunakan. Ada enam bentuk layanan berbeda yang sampai
sekarang telah dikonsolidasikan untuk memahami bagaimana memberikan layanan kepada klien,
diantaranya :
1. Software as a service (SaaS)
SaaS adalah jenis cloud computing yang menawarkan layanan suatu aplikasi yang bisa digunakan oleh
ribuan pelanggan dengan menerapkan arsitektur multi-pelanggan. Sistem pembayarannya yaitu dengan
membayar di awal (guna instalasi server) atau membeli lisensi perangkat lunak. Contoh layanan SaaS
adalah word processor seperti Google Docs, project management, hingga invoicing online.
2. Utility Computing
Utility computing bukan hal yang baru karena sudah tersedia bebrapa layanan terkenal seperti
amazon.com, Sun, IBM. Namun agar bisa dikategorikan ke dalam Cloud Computing, para perusahaan
tersebut menawarkan fasilitas penyimpanan data dan virtual server yang bisa diakses setiap saat.
3. Layanan Web(berhubungan dengan SaaS)
Penyedia layanan web menawarkan API dan bukan dalam bentuk aplikasi lengkap, yang memungkinkan
pengembang untuk memanfaatkan fungsionalitas internet. Contoh produk ini adalah API yang ditawarkan
Googlemaps.
4. Platform as a Services (PaaS)
Jenis cloud computing yang memberikan hak untuk mengembangkan application development
environment. Pelanggan dapat membangun aplikasi sendiri yang bisa berjalan dalam infrastruktur vendor.
3. Pelanggan tidak memiliki hak penuh untuk mengelola, tetapi mendapat jaminan kalau aplikasi yang dibuat
sudah terintegrasi dan sesuai dengan infrastruktur yang ada. Vendor di area ini adalah Google AppEngine,
yang menyediakan berbagai tools untuk mengembangkan aplikasi di atas platform Google, dengan
menggunakan bahasa pemrograman Phyton dan Django.
5. Layanan platform commerce
Jenis Cloud Computing ini menawarkan layanan yangbberfungsi sebagai penghubung. Jadi layanan ini dapat
diibaratkan seperti hub yang menguhubungkan antar user. Umumnya layanan ini digunakan di area
perdagangan . contoh layanan ini adalah Reardern Commerce and Ariba.
6. Managed Service Providers (MSP)
Jenis Cloud Computing ini berbentuk layanan yang menangani pembentukan jaringan dan pengetahuan
layanan berbasis jaringan, aplikasi dan peralatan. Pelanggan bisa mengatur aplikasi yang disediakan
Vendor, lebih dari sekedar end-user. Managed Service Provider dapat berupa perusahaan penyedia jasa
hosting maupun penyedia akses Internet yang sudah bergerak ke generasi layanan berikutnya seperti VoIP,
Messaging and Call Center, VPN, Managed Firewalls, Pemantauan dan pelaporan server dan jaringan, dan
lain sebagainya.
Kelebihan Cloud Computing
1. Mengurangi running time
Misalkan suatu vendor memiliki 1000 server, perbandingan running time bisa mencapai 1000 : 1 server
milik pribadi.
2. Meminimalisasi Resiko kerusakan infrastruktur
Ini adalah isu yang membuat cloud computing populer dan diminati. Kita tidak perlu memiliki pengetahuan
dan pengalaman lebih untuk mengelola infrastruktur tersendiri, melainkan cukup membayar biaya
langganan untuk mendapatkan layanan tanpa tahu detail infrastrukturnya.
3. Biaya modal yang rendah
Karena menggunakan sistem sewa, maka kita tidak memrlukan biaya instalasi dan pembelian infrastruktur
yang mahal. Pelanggan cukup membayar biaya daftar untuk mendapatkan layanan.
4. Meningkatkan inovasi Bisnis
Dengan rendahnya biaya awal, maka hal ini akan memberi kesempatan industri kecil untuk
mengembangkan produk lebih cepat dan berkompetisi lebih efektif karena tidak terlalu terbebani biaya
teknis. Selain itu, dengan adanya open-source software, maka fasilitas yang diberikan pun semakin lengkap.
5. Bebas dari lisensi software/ upgrade/ maintenance
Pelanggan tidak perlu memikirkan originalitas software, upgrading software maupun maintenance karena
hal ini telah ditangani oleh vendor.
6. Mobile
Ketika semua terhubung dengan internet, maka aksesnya menjadi global dan pelanggan bisa mengerjakan
tugasnya di berbagai tempat, selama terhubung internet.
4. Kelemahan Cloud Computing
1. Jika konektivitas terganggu maka akan menyebabkan downtime dan pelanggan tidak bisa
melakukan hal apapun karena aplikasi harus terhubung internet. Berbeda dengan sistem berbasis
desktop yang masih memungkinkan pelanggan untuk menggunakan aplikasi denga fungsi lokal saat
tidak terhubung internet.
2. Kendala bandwidth. Misalnya jika ada sebuah video di youtube dan semua pelanggan ingin melihat
dalam waktu yang bersamaan, maka akan terjadi over-access usage.
3. Karena berbasis cloud, maka layanan yang tidak bisa digunakan menjadi sulit untuk dilacak
permasalahannya dibanding menggunakan PC pribadi.
4. Mudah diserang. Internet bisa diakses semua orang di dunia ini, jadi ada celah yang memungkinkan
seseorang untuk menyerang project atau layanan orang lain.
5. Karena menggunakan layanan terpusat, maka satu kesalahan akan berimbas pada semua
pelanggan. Contoh nyata yaitu beberapa waktu yang lalu sistem waktu IPhone wilayah Asia
mengalami keterlambatan waktu, sehingga banyak jadwal menjadi bertabrakan dan tidak sesuai
dengan rencana.
6. Tidak ada batas-batas negara yang membuat penggunaan tidak/kurang terkontrol sesuai kebijakan
negara/wilayah masing-masing.
IV. Kesimpulan
Tujuan utama tulisan ini membahas Cloud Computing adalah memberikan pengetahuan potensi besar yang
akan dihadapi masa depan. Dengan adanya Cloud Computing maka biaya-biaya teknis dapat ditekan oleh
perusahaan sehingga kompetisi dan inovasi bisa berkembang lebih cepat. Cloud computing merupakan
solusi yang ditujukan terutama pada segmen bisnis karena dapat menekan biaya perawatan bidang IT dan
mengurangi pengeluaran sehingga persaingan global semakin berkembang dan pembiayaan fokus pada apa
yang mereka hasilkan, bukan pada media yang digunakan.
V. Daftar Pustaka
adiboyz. 2010. Pengertian dari Cloud Computing, (Online),
(http://kopastuntas.wordpress.com/2010/10/30/pengertian-dari-cloud-computing/)
Das, Debashish. 2011. Cloud Computing New Cutting Edge to Business,(Online), (http://etechnologymanagement.com/tm/articles/cloud_computing_dd.doc)
Indra, Didi. 2010. Definisi Komputasi Awan ( Cloud Computing ), (Online),
(http://community.gunadarma.ac.id/blog/view/id_11783/title_definisi-komputasi-awan-cloud-computing/)