SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana fungsinya, kapal diutamakan sebagai pemenuhan kebutuhan manusia
khususnya pada bidang transportasi dan pengangkutan. Beragam jenis kapal yang
dibangun sesuai fungsinya untuk memuat muatan-muatan yang beragam. Ada kapal untuk
memuat penumpang, container atau peti kemas, muatan curah berupa liquid maupun
kering.
Karena beragamnya bentuk muatan dalam penanganan muatan di atas kapal, maka
pada semester IV ini atas dasar bimbingan dosen pengampu kami, kelompok kami
mendapatkan tugas berupa penanganan muataan untuk kargo muatan curah, khususnya
untuk curah biji-bijian.
Pada dasarnya kapal – kapal yang dibangun untuk muatan kering dapat pula
dipergunakan untuk memuat muatan curah . Akan tetapi untuk memenuhi permintaan dari
perniagaan muatan curah khusus, maka dibuatlah kapal – kapal khusus untuk itu, serta
yang memenuhi peraturan – peraturan standar bagi ruangan muatannya yang dikenal
dengan nama “bulk carrier”.
Bila muatan yang dimuat di kapal tanpa bungkus, muatan demikian itu disebut
muatan curah. Biji – bijian, batubara, coke, gandum, belerang, dll adalah muatan yang
umumnya dimuat secara curah. Untuk itu ruang muat harus dipersiapkan dengan baik
sebelum menerima muatan curah.
Kapal pengangkut biji–bijian adalah kapal yang mengangkut muatan tanpa
pembungkusan tertentu, berupa biji tumbuh–tumbuhan dicurahkan langsung kedalam
palka kapal. Umumnya dibuat single deck dan sistem bongkar muatnya dilakukan dengan
cara isap (grab).
B. Rumusan masalah
Rumusan masalah kami susun sebagai berikut :
a. Apa yang dimaksud muatan curah?
b. Apa saja alat- alat yang diperlukan untuk bongkar muat muatan curah berupa biji-
bijian?
c. Apa saja yang harus dipersiapkan untuk memuat muatan curah biji-bijian?
2
d. Bagaimana cara memuat muatan curah biji- bijian?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan Penulisan makalah ini kami maksudkan sebagai berikut:
a. Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan muatan curah.
b. Dapat mengetahui alat- alat yang diperlukan untuk bongkar muat muatan curah
berupa biji-bijian.
c. Dapat mengetahui persiapan-persiapan apa saja untuk memuat muatan curah biji-
bijian.
d. Dapat mengetahui cara memuat muatan curah biji- bijian.
D. Manfaat Penulisan
Laporan ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai:
a. Memberikan kesempatan kepada penulis (taruna) untuk mempelajari, mengamati, dan
mengkaji suatu permasalahan yang dihadapi
b. Memberikan lebih wawasan dan pengetahuan.
c. Melatih penulisdalam membuat suatu karya tulis agar terbiasa dan lebih baik.
d. Memberikan kesempatan kepada penulis untuk lebih mengenal bidang lingkungan
kerjanya kelak, khususnya dalam aspek pemuatan.
e. Sebagai pedoman untuk pembelajaran penulis dan pembaca.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Muatan Curah.
Bahan curah atau muatan curah adalah komoditas yang ditangani, ditransportasikan,
dan didistribusikan dalam jumlah besar dan tidak terkemas. Bahan curah juga mengacu
pada suatu bahan yang berwujud fluida (cair dan gas) dan butiran, yang setiap individu
butirannya memiliki massa yang sangat kecil dibandingkan massa keseluruhan bahan
yang dimuat.
Contoh bahan curah yaitu minyak bumi, serealia, batu bara, dan bahan bangunan.
Kargo yang memuat bahan curah biasanya ditumpahkan isinya, dituang, atau dipindahkan
dengan sekop atau ember untuk membongkarnya. Bahan curah biasanya dimuat dalam
kargo tangker yang dibawa oleh kapal tangker, kereta, truk tangker atau truk semi-trailer,
ataupun dialirkan melalui saluran (misal pipa). Dalam jumlah yang sedikit, bahan curah
dapat dimuat di dalam drum, kotak, karung, dan sebagainya.
B. Alat yang Diperlukan untuk Bongkar Muat Muatan Curah berupa Biji-Bijian.
 Belt Conveyor.
Belt Conveyor adalah peralatan yang cukup sederhana yang digunakan untuk
mengangkut unti atau curah dengan kapasitas besar. Alat tersebut terdiri dari
sabuk yang tahan terhadap pengangkutan benda padat. Sabuk yang digunakan
pada belt conveyor ini dapat dibuat dari berbagai jenis bahan. Misalnya
dari karet, plastik, kulit ataupun logam yang tergantung dari jenis dan sifat
bahan yang akan diangkut. Untuk mengangkut bahan -bahan yang panas,
sabuk yang digunakan terbuat dari logam yang tahan terhadap panas.
 Bucket Elevator.
Bucket Elevator merupakan salah satu jenis alat pemindah bahan yang
berfungsi untuk menaikan muatan curah (bulk loads) secaravertikal atau
dengan kemiringan (incline) lebih dari 70o
dari bidang datar. Contoh semen,
pasir, batubara, tepung, dll. Bucket elevator dapat digunakan untuk menaikan
material dengan ketinggian hingga50 meter. Kapasitasnya bisa mencapai 50
m3
/jam. Konstruksinya dapat mencapai posisi vertikal.
4
 Grabs.
Grabs adalah alat muat / bongkar yang sering digunakan untuk memuat/
membongkar barang jenis curah kering.
Kebanyakan muatan curah dimuat ataupun dibongkar ke atau dari kapal di
pelabuhan atau dermaga khusus yang melakukan bongkar muat untuk muatan curah.
Dermaga curah adalah dermaga yang khusus digunakan untuk bongkar muat barang
curah yang biasanya menggunakan ban berjalan (conveyor belt).
Barang curah terdiri dari barang lepas dan tidak dibungkus/kemas, yang dapat
dituangkan atau dipompa ke dalam kapal. Bahan ini dapat berupa bahan pokok makanan
(beras, jagung, gandum, dsb) dan batu bara.
Karena angkutan barang curah dapat dilakukan lebih cepat dan biaya lebih murah
dari pada dalam bentuk kemasan, maka beberapa barang yang dulunya dalam bentuk
kemasan sekarang diangkut dalam bentuk lepas. Sebagai contoh adalah pengangkutan
semen, gula, beras, dan sebagainya.
C. Persiapan-Persiapan untuk Memuat Muatan Curah Biji-Bijian.
Sebelum dimuat maka:
 Ruang muat harus dipersiapkan untuk menerima muatan.
 Pengetesan, pengecekan ruang muat serta alat-alat muat bongkar muat dan
perlengkapan lainnya yang berurutan dengan muat bongkar.
 Persiapan ruang muatan sangat bergantung dari jenis muatan yang mau
dimuat, sifat muatan tersebut serta keadaan palka (bentuk, letak, ada
tidaknya tiang-tiang dlsb.)
Persiapan ruang muat meliputi hal-hal:
a. Pembersihan ruang muat:
 Mengeluarkan sisa – sisa / bekas – bekas muatan yang terdahulu, demikian pula
sisa – sisa / bekas – bekas terapan – terapan.
5
 Menyapu (broom cleaning) ruang tersebut sampai bersih. Kalau perlu pakai
serbuk gergaji agar sisa-sisa muatan yang terdahulu yang melekat di atas palka,
dinding-dinding bisa tersapu semuanya.
 Terapan – terapan yang masih baik dikumpulkan disatu tempat, dan sisa-sisa
kotoran dikumpulkan di atas dek. Kalau ada tongkang kotoran, dibuang ke
dalam tongkang.
 Setelah selesai disapu bersih, lalu dibersihkan dengan air tawar agar debu-debu
sapuan turun. Saat membersihkan jangan lupa agar sisa kotoran yang mungkin
masuk ke dalam got palka juga ikut dibersihkan. Air cucian ini dihisap keluar
palka dengan memakai pompa got. Perhatikan saringan got jangan sampai
tersumbat. Kalau perlu saringan got diangkat keluar untuk dibersihkan, dimeni
lalu dicat kembali.
 Setelah dibersihkan dengan air tawar, jalankan ventilasi palka agar palka
tersebut cepat kering.
 Andai kata ruangan tersebut berbau, maka air pencuci diberi sedikit bahan kimia
untuk menghilangkan bau tersebut.
 Jika dianggap palka tersebut masih ada hama tikus atau hama-hama lainnya,
sebaiknya diadakan pembasmian hama tikus atau fumigasi.
 Kalau perlu palka tersebut dicat kembali agar kutu-kutu, lipas dll mati.
 Khusus untuk ruangan dingin: dibersihkan, geladaknya digosok, dosemprot dan
dirawat dengan kapur putih. Untuk menghilangkan bau-baunya disemprot
dengan air yang dicampur dengan bahan kimia. Kalau perlu pembersihannya di
bawah petunjuk seorang surveyor.
b. Pemeriksaan, pengetesan ruang muat :
Pemeriksaan, pengetesan ruang muat dilakukan oleh Mualim I atau kalau perlu
dibantu dengan seorang surveyor. Hal-hal yang harus diperhatikan antara lain :
 Kebersihan ruang muat secara keseluruhan. Bukan saja bersih, tetapi juga harus
kering.
 Dunnage (penerapan) tetap harus dalam keadaan baik, jumlahnya harus cukup.
Yang rusak diperbaiki atau diganti baru.
 Drainase (pembuangan / got – got) harus bersih. Saringan baik dan tidak
tersumbat oleh kotoran atau karat. Ditest dengan memasukkan air ke dalam got,
6
lalu dipompa. Bila tidak memakai air cukup dengan menadah telapak tangan di
bawah lobang hisap. Bila telapak tangan kesedot, berarti baik.
 Penerangan palka dichek, apakah jumlahnya cukup atau tidak. Bila ada yang
padam atau rusak, agar segera dibetulkan/diganti.
 Tangga di dalam palka terutama trap-trap dan pemegangnya diperiksa demi
keselamatan ABK dan buruh.
 Alat penemu uap panas (heat detector) yang ujung - ujungnya berada di dalam
palka. Ditest dengan membakar majun di dalam palka. Setelah alat smoke detector
dianjungan di “on” kan maka akan kelihatan asap dari alat tersebut, berarti baik.
Demikian pula pipa-pipa CO2 yang menuju ruang palka harus ditest kerjanya,
apakah ada pipa – pipa yang bocor/tidak. Bila ada yang bocor segera dibetulkan
 Man holes (lobang lalu orang ke / dari tangki) di cek apakah dalam keadaan baik
terutama baut – baut dan packingnya.
 Lobang ventilasi (peranginan) dicheck apakah tidak tersumbat oleh kotoran-
kotoran. Jalankan ventilasi palka untuk mengetahui apakah salurannya tersumbat
atau lancar.
 Tutup palka (hatch cover) apakah masih kedap air atau tidak. Cara pengetesannya
ialah dengan cara menyemprot air dengan tekanan tinggi di atas tutup palka, lalu
dilihat dari dalam.
 Baik pemeriksaan maupun checking palka dijurnalkan.
D. Memuat Muatan Curah Biji - Bijian.
 Pada waktu pemuatan serta peralatan muat bongkar lainnya harus dalam keadaan
baik, serta siap dan dalam kedudukan yang semestinya.
 Berat barang yang diangkat tidak melebihi SWL dp. peralatan tersebut.
 Buruh-buruh, winch controller dan tenderman harus benar-benar mengerti akan
fungsinya.
 Taatilah petunjuk yang tertera pada muatan itu sendiri seperti :
- “sling here” : pasang sling d isini.
- “this side up” : sisi ini ke atas (jangan dibalik).
- “use no hook” : jangan pakai ganco.
- “handle with care” : hati-hati, pelan-pelan.
7
 Bila terjadi kerusakan muatan sebelum muatan tersebut dikapalkan, sebaiknya
ditolak. Andai kata diterima, mualim I harus membuatkan “Cargo Exeption” yaitu
sebuah berita acara yang menyatakan bahwa barang tersebut diterima di kapal
sudah dalam keadaan rusak. Kekurangan atau kehilangan isi, di luar tanggungjawab
pihak kapal. Di dalam cargo exeption disebutkan:
- jumlah peti yang rusak.
- merek barang.
- keadaan bungkus dan isinya.
- kehilangan/kekurangan isinya di luar tanggungjawab kapal.
- Ditandatangani oleh Mualim I dan stevedore.
 Muatan yang rusak tersebut sebelum dimuat di dalam palka diperiksa terlebih dahulu,
lalu kerusakan bungkusnya dibetulkan baru dipadatkan. Pemeriksaan juga disaksikan
oleh stevedore. Sesuai dengan tugas dan tanggung jawab pihak karier, maka selama
dalam perjalanan pun muatan-muatan yang di kapal masih menjadi tanggung jawab
Nakhoda. Oleh karena itu selama dalam perjalanan dijaga agar muatan tetap baik dan
tidak rusak. Pengawasan disesuaikan dengan sifat muatan itu sendiri. Ada sebagian
muatan memerlukan perhatian khusus, ada yang memakai ventilasi, ada yang tidak.
Bila terjadi kerusakan muatan setelah muatan itu dikapal. Nahkoda dapat membuat
“Cargo Damage Report” yaitu berita acara kerusakan muatan kapal. Di dalam cargo
damage report disebutkan:
- barang-barang yang rusak.
- sebab kerusakan.
- tindakan preventip yang telah diambil.
 Kalau kerusakan muatan itu disebabkan karena suatu keadaan di luar batas
kemampuan kapal, Nakhoda dapat membuat “Note of Sea Protest”.
8
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan.
Bahan curah atau muatan curah adalah komoditas yang ditangani, ditransportasikan,
dan didistribusikan dalam jumlah besar dan tidak terkemas. Contoh bahan curah yaitu
minyak bumi, serealia, batu bara, dan bahan bangunan.
Alat- alat yang diperlukan untuk bongkar muat muatan curah berupa biji-bijian antara
lain Belt Conveyor, Bucket Elevator, Grabs.
Dermaga curah adalah dermaga yang khusus digunakan untuk bongkar muat barang
curah yang biasanya menggunakan ban berjalan (conveyor belt).
Persiapan sebelum memuat:
 Ruang muat harus dipersiapkan untuk menerima muatan.
 Pengetesan, pengecekan ruang muat serta alat-alat muat bongkar muat dan
perlengkapan lainnya yang berurutan dengan muat bongkar.
 Persiapan ruang muatan sangat bergantung dari jenis muatan yang mau
dimuat, sifat muatan tersebut serta keadaan palka (bentuk, letak, ada
tidaknya tiang-tiang dlsb.)
Persiapan ruang muat meliputi hal-hal :
 Pembersihan ruang muat
 Pemeriksaan, pengetesan (checking) ruang muat.
9
Daftar Pustaka
http://ilmu-laoet.blogspot.com/2012/07/muatan-curah-bulk-cargoes.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Bahan_curah#Pelabuhan_besar_khusus_bahan_curah
https://infokapal.wordpress.com/2009/09/16/muatan-curah-bulk-cargoes/#more-47
http://airmengalir.blogspot.com/2008/03/kapal-dibedakan-dari-fungsinya_26.html
http://www.slideshare.net/DaveWattimena/bucket-elevator
https://infokapal.wordpress.com/category/ship-handling/
http://jangkarkulautku.blogspot.com/2012/09/bongkar-muat-barang-curah.html
http://amirrudyn.blogspot.com/2010/01/grain-cargomuatan-biji-bijiancurah.html

More Related Content

What's hot

BAHAN TAYANG Penanganan dan Pengaturan Muatan.pptx
BAHAN TAYANG Penanganan dan Pengaturan Muatan.pptxBAHAN TAYANG Penanganan dan Pengaturan Muatan.pptx
BAHAN TAYANG Penanganan dan Pengaturan Muatan.pptx
MualimMualim5
 
Proposal studi kelayakan_bisnis_cafe
Proposal studi kelayakan_bisnis_cafeProposal studi kelayakan_bisnis_cafe
Proposal studi kelayakan_bisnis_cafe
20risman
 

What's hot (20)

PORT STATE CONTROL TRAINING
PORT STATE CONTROL TRAININGPORT STATE CONTROL TRAINING
PORT STATE CONTROL TRAINING
 
Trasportasi laut slide
Trasportasi laut slideTrasportasi laut slide
Trasportasi laut slide
 
Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)
Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)
Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)
 
MUATAN BERBAHAYA
MUATAN BERBAHAYAMUATAN BERBAHAYA
MUATAN BERBAHAYA
 
Kepelautan1
Kepelautan1Kepelautan1
Kepelautan1
 
Alat bantu perikanan (yoga dwi saputra)
Alat bantu perikanan (yoga dwi saputra)Alat bantu perikanan (yoga dwi saputra)
Alat bantu perikanan (yoga dwi saputra)
 
BAHAN TAYANG Penanganan dan Pengaturan Muatan.pptx
BAHAN TAYANG Penanganan dan Pengaturan Muatan.pptxBAHAN TAYANG Penanganan dan Pengaturan Muatan.pptx
BAHAN TAYANG Penanganan dan Pengaturan Muatan.pptx
 
Pencegahan polusi kapal
Pencegahan polusi kapalPencegahan polusi kapal
Pencegahan polusi kapal
 
Konst haluan Kapal
Konst haluan KapalKonst haluan Kapal
Konst haluan Kapal
 
Ukuran utama makalah
Ukuran utama makalahUkuran utama makalah
Ukuran utama makalah
 
Konstruksi geladak
Konstruksi geladakKonstruksi geladak
Konstruksi geladak
 
216074397 2-14-feb-manajemen-pelabuhan
216074397 2-14-feb-manajemen-pelabuhan216074397 2-14-feb-manajemen-pelabuhan
216074397 2-14-feb-manajemen-pelabuhan
 
Alat Tangkap Purse Seine.pptx
Alat Tangkap Purse Seine.pptxAlat Tangkap Purse Seine.pptx
Alat Tangkap Purse Seine.pptx
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan
 
Proposal usaha makanan
Proposal usaha makananProposal usaha makanan
Proposal usaha makanan
 
Proposal studi kelayakan_bisnis_cafe
Proposal studi kelayakan_bisnis_cafeProposal studi kelayakan_bisnis_cafe
Proposal studi kelayakan_bisnis_cafe
 
Kelompok-13-Kapal-Penumpang-Dan-Kapal-Pesiar-1.pptx
Kelompok-13-Kapal-Penumpang-Dan-Kapal-Pesiar-1.pptxKelompok-13-Kapal-Penumpang-Dan-Kapal-Pesiar-1.pptx
Kelompok-13-Kapal-Penumpang-Dan-Kapal-Pesiar-1.pptx
 
P2 tl 1972
P2 tl 1972P2 tl 1972
P2 tl 1972
 
Sosial Budaya (Peradaban Maritim)
Sosial Budaya (Peradaban Maritim)Sosial Budaya (Peradaban Maritim)
Sosial Budaya (Peradaban Maritim)
 
Kepil (mooring buoy)
Kepil (mooring buoy)Kepil (mooring buoy)
Kepil (mooring buoy)
 

Viewers also liked

Vol2 no1 pengoptimalisasian kegiatan bongkar muat untuk meningkatkan produkti...
Vol2 no1 pengoptimalisasian kegiatan bongkar muat untuk meningkatkan produkti...Vol2 no1 pengoptimalisasian kegiatan bongkar muat untuk meningkatkan produkti...
Vol2 no1 pengoptimalisasian kegiatan bongkar muat untuk meningkatkan produkti...
Didik Purwiyanto Vay
 
Km 17 2000 barang berbahaya
Km 17 2000 barang berbahayaKm 17 2000 barang berbahaya
Km 17 2000 barang berbahaya
Faizal Haderi
 
Prosedur ruang terbatas
Prosedur ruang terbatasProsedur ruang terbatas
Prosedur ruang terbatas
Raja Bangun
 
Vol2 no1 peranan fasilitas pelabuhan dalam menunjang kegiatan bongkar muat, a...
Vol2 no1 peranan fasilitas pelabuhan dalam menunjang kegiatan bongkar muat, a...Vol2 no1 peranan fasilitas pelabuhan dalam menunjang kegiatan bongkar muat, a...
Vol2 no1 peranan fasilitas pelabuhan dalam menunjang kegiatan bongkar muat, a...
Didik Purwiyanto Vay
 

Viewers also liked (14)

Vol2 no1 pengoptimalisasian kegiatan bongkar muat untuk meningkatkan produkti...
Vol2 no1 pengoptimalisasian kegiatan bongkar muat untuk meningkatkan produkti...Vol2 no1 pengoptimalisasian kegiatan bongkar muat untuk meningkatkan produkti...
Vol2 no1 pengoptimalisasian kegiatan bongkar muat untuk meningkatkan produkti...
 
Vol3 no1 optimalisasi stuffing dalam terhadap kelancaran pemuatan peti kemas,...
Vol3 no1 optimalisasi stuffing dalam terhadap kelancaran pemuatan peti kemas,...Vol3 no1 optimalisasi stuffing dalam terhadap kelancaran pemuatan peti kemas,...
Vol3 no1 optimalisasi stuffing dalam terhadap kelancaran pemuatan peti kemas,...
 
Puil bab 8
Puil bab 8Puil bab 8
Puil bab 8
 
Km 17 2000 barang berbahaya
Km 17 2000 barang berbahayaKm 17 2000 barang berbahaya
Km 17 2000 barang berbahaya
 
Prosedur ruang terbatas
Prosedur ruang terbatasProsedur ruang terbatas
Prosedur ruang terbatas
 
Makalah pengisian dan pengosongan
Makalah pengisian dan pengosonganMakalah pengisian dan pengosongan
Makalah pengisian dan pengosongan
 
Vol2 no1 peranan fasilitas pelabuhan dalam menunjang kegiatan bongkar muat, a...
Vol2 no1 peranan fasilitas pelabuhan dalam menunjang kegiatan bongkar muat, a...Vol2 no1 peranan fasilitas pelabuhan dalam menunjang kegiatan bongkar muat, a...
Vol2 no1 peranan fasilitas pelabuhan dalam menunjang kegiatan bongkar muat, a...
 
BAB I TRANSPORTASI LAUT
BAB I TRANSPORTASI LAUTBAB I TRANSPORTASI LAUT
BAB I TRANSPORTASI LAUT
 
LSPP AAMAI 106 Asuransi Pengangkutan - Maret 2017
LSPP AAMAI 106   Asuransi Pengangkutan - Maret 2017LSPP AAMAI 106   Asuransi Pengangkutan - Maret 2017
LSPP AAMAI 106 Asuransi Pengangkutan - Maret 2017
 
Sistem transportasi
Sistem transportasiSistem transportasi
Sistem transportasi
 
Proses penanganan, penyimpanan dan pengolahan buah buahan dan sayuran
Proses penanganan, penyimpanan dan pengolahan buah buahan dan sayuranProses penanganan, penyimpanan dan pengolahan buah buahan dan sayuran
Proses penanganan, penyimpanan dan pengolahan buah buahan dan sayuran
 
Contoh Laporan Tugas Akhir (TA)
Contoh Laporan Tugas Akhir (TA)Contoh Laporan Tugas Akhir (TA)
Contoh Laporan Tugas Akhir (TA)
 
Download Contoh Berita Acara Serah Terima Barang
Download Contoh Berita Acara Serah Terima BarangDownload Contoh Berita Acara Serah Terima Barang
Download Contoh Berita Acara Serah Terima Barang
 
presentasi manajemen transportasi laut
 presentasi manajemen transportasi laut presentasi manajemen transportasi laut
presentasi manajemen transportasi laut
 

Similar to penanganan muatan curah biji-bijian ( bulk grain cargo)

kelompok 7 Cargo and penumpang pemuatandua
kelompok 7 Cargo and penumpang pemuatanduakelompok 7 Cargo and penumpang pemuatandua
kelompok 7 Cargo and penumpang pemuatandua
faalghz
 
440360496-TANK-CLEANING-pptx.pptx
440360496-TANK-CLEANING-pptx.pptx440360496-TANK-CLEANING-pptx.pptx
440360496-TANK-CLEANING-pptx.pptx
ecep nurali
 
Pemasaran jasa kepelabuhanan
Pemasaran jasa kepelabuhananPemasaran jasa kepelabuhanan
Pemasaran jasa kepelabuhanan
rickoputra31
 
Makalah otn
Makalah otnMakalah otn
Makalah otn
dinaka_
 

Similar to penanganan muatan curah biji-bijian ( bulk grain cargo) (12)

kelompok 7 Cargo and penumpang pemuatandua
kelompok 7 Cargo and penumpang pemuatanduakelompok 7 Cargo and penumpang pemuatandua
kelompok 7 Cargo and penumpang pemuatandua
 
440360496-TANK-CLEANING-pptx.pptx
440360496-TANK-CLEANING-pptx.pptx440360496-TANK-CLEANING-pptx.pptx
440360496-TANK-CLEANING-pptx.pptx
 
Penambangan Batubara
Penambangan BatubaraPenambangan Batubara
Penambangan Batubara
 
Pemasaran jasa kepelabuhanan
Pemasaran jasa kepelabuhananPemasaran jasa kepelabuhanan
Pemasaran jasa kepelabuhanan
 
Transportasi Ekspor Impor _Materi Training "PERDAGANGAN INTERNASIONAL & Kepab...
Transportasi Ekspor Impor _Materi Training "PERDAGANGAN INTERNASIONAL & Kepab...Transportasi Ekspor Impor _Materi Training "PERDAGANGAN INTERNASIONAL & Kepab...
Transportasi Ekspor Impor _Materi Training "PERDAGANGAN INTERNASIONAL & Kepab...
 
Makalah otn
Makalah otnMakalah otn
Makalah otn
 
Trailing Suction Hopper Dredger
Trailing Suction Hopper DredgerTrailing Suction Hopper Dredger
Trailing Suction Hopper Dredger
 
Penanganan hasil pertanian dan cara penyimpanannya
Penanganan hasil pertanian dan cara penyimpanannyaPenanganan hasil pertanian dan cara penyimpanannya
Penanganan hasil pertanian dan cara penyimpanannya
 
Jamban Sehat.ppt
Jamban Sehat.pptJamban Sehat.ppt
Jamban Sehat.ppt
 
Pengertian dan Alat-alat Hauling
Pengertian dan Alat-alat HaulingPengertian dan Alat-alat Hauling
Pengertian dan Alat-alat Hauling
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Portofolio PPPA.pptx
Portofolio PPPA.pptxPortofolio PPPA.pptx
Portofolio PPPA.pptx
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 

penanganan muatan curah biji-bijian ( bulk grain cargo)

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagaimana fungsinya, kapal diutamakan sebagai pemenuhan kebutuhan manusia khususnya pada bidang transportasi dan pengangkutan. Beragam jenis kapal yang dibangun sesuai fungsinya untuk memuat muatan-muatan yang beragam. Ada kapal untuk memuat penumpang, container atau peti kemas, muatan curah berupa liquid maupun kering. Karena beragamnya bentuk muatan dalam penanganan muatan di atas kapal, maka pada semester IV ini atas dasar bimbingan dosen pengampu kami, kelompok kami mendapatkan tugas berupa penanganan muataan untuk kargo muatan curah, khususnya untuk curah biji-bijian. Pada dasarnya kapal – kapal yang dibangun untuk muatan kering dapat pula dipergunakan untuk memuat muatan curah . Akan tetapi untuk memenuhi permintaan dari perniagaan muatan curah khusus, maka dibuatlah kapal – kapal khusus untuk itu, serta yang memenuhi peraturan – peraturan standar bagi ruangan muatannya yang dikenal dengan nama “bulk carrier”. Bila muatan yang dimuat di kapal tanpa bungkus, muatan demikian itu disebut muatan curah. Biji – bijian, batubara, coke, gandum, belerang, dll adalah muatan yang umumnya dimuat secara curah. Untuk itu ruang muat harus dipersiapkan dengan baik sebelum menerima muatan curah. Kapal pengangkut biji–bijian adalah kapal yang mengangkut muatan tanpa pembungkusan tertentu, berupa biji tumbuh–tumbuhan dicurahkan langsung kedalam palka kapal. Umumnya dibuat single deck dan sistem bongkar muatnya dilakukan dengan cara isap (grab). B. Rumusan masalah Rumusan masalah kami susun sebagai berikut : a. Apa yang dimaksud muatan curah? b. Apa saja alat- alat yang diperlukan untuk bongkar muat muatan curah berupa biji- bijian? c. Apa saja yang harus dipersiapkan untuk memuat muatan curah biji-bijian?
  • 2. 2 d. Bagaimana cara memuat muatan curah biji- bijian? C. Tujuan Penulisan Tujuan Penulisan makalah ini kami maksudkan sebagai berikut: a. Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan muatan curah. b. Dapat mengetahui alat- alat yang diperlukan untuk bongkar muat muatan curah berupa biji-bijian. c. Dapat mengetahui persiapan-persiapan apa saja untuk memuat muatan curah biji- bijian. d. Dapat mengetahui cara memuat muatan curah biji- bijian. D. Manfaat Penulisan Laporan ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai: a. Memberikan kesempatan kepada penulis (taruna) untuk mempelajari, mengamati, dan mengkaji suatu permasalahan yang dihadapi b. Memberikan lebih wawasan dan pengetahuan. c. Melatih penulisdalam membuat suatu karya tulis agar terbiasa dan lebih baik. d. Memberikan kesempatan kepada penulis untuk lebih mengenal bidang lingkungan kerjanya kelak, khususnya dalam aspek pemuatan. e. Sebagai pedoman untuk pembelajaran penulis dan pembaca.
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Muatan Curah. Bahan curah atau muatan curah adalah komoditas yang ditangani, ditransportasikan, dan didistribusikan dalam jumlah besar dan tidak terkemas. Bahan curah juga mengacu pada suatu bahan yang berwujud fluida (cair dan gas) dan butiran, yang setiap individu butirannya memiliki massa yang sangat kecil dibandingkan massa keseluruhan bahan yang dimuat. Contoh bahan curah yaitu minyak bumi, serealia, batu bara, dan bahan bangunan. Kargo yang memuat bahan curah biasanya ditumpahkan isinya, dituang, atau dipindahkan dengan sekop atau ember untuk membongkarnya. Bahan curah biasanya dimuat dalam kargo tangker yang dibawa oleh kapal tangker, kereta, truk tangker atau truk semi-trailer, ataupun dialirkan melalui saluran (misal pipa). Dalam jumlah yang sedikit, bahan curah dapat dimuat di dalam drum, kotak, karung, dan sebagainya. B. Alat yang Diperlukan untuk Bongkar Muat Muatan Curah berupa Biji-Bijian.  Belt Conveyor. Belt Conveyor adalah peralatan yang cukup sederhana yang digunakan untuk mengangkut unti atau curah dengan kapasitas besar. Alat tersebut terdiri dari sabuk yang tahan terhadap pengangkutan benda padat. Sabuk yang digunakan pada belt conveyor ini dapat dibuat dari berbagai jenis bahan. Misalnya dari karet, plastik, kulit ataupun logam yang tergantung dari jenis dan sifat bahan yang akan diangkut. Untuk mengangkut bahan -bahan yang panas, sabuk yang digunakan terbuat dari logam yang tahan terhadap panas.  Bucket Elevator. Bucket Elevator merupakan salah satu jenis alat pemindah bahan yang berfungsi untuk menaikan muatan curah (bulk loads) secaravertikal atau dengan kemiringan (incline) lebih dari 70o dari bidang datar. Contoh semen, pasir, batubara, tepung, dll. Bucket elevator dapat digunakan untuk menaikan material dengan ketinggian hingga50 meter. Kapasitasnya bisa mencapai 50 m3 /jam. Konstruksinya dapat mencapai posisi vertikal.
  • 4. 4  Grabs. Grabs adalah alat muat / bongkar yang sering digunakan untuk memuat/ membongkar barang jenis curah kering. Kebanyakan muatan curah dimuat ataupun dibongkar ke atau dari kapal di pelabuhan atau dermaga khusus yang melakukan bongkar muat untuk muatan curah. Dermaga curah adalah dermaga yang khusus digunakan untuk bongkar muat barang curah yang biasanya menggunakan ban berjalan (conveyor belt). Barang curah terdiri dari barang lepas dan tidak dibungkus/kemas, yang dapat dituangkan atau dipompa ke dalam kapal. Bahan ini dapat berupa bahan pokok makanan (beras, jagung, gandum, dsb) dan batu bara. Karena angkutan barang curah dapat dilakukan lebih cepat dan biaya lebih murah dari pada dalam bentuk kemasan, maka beberapa barang yang dulunya dalam bentuk kemasan sekarang diangkut dalam bentuk lepas. Sebagai contoh adalah pengangkutan semen, gula, beras, dan sebagainya. C. Persiapan-Persiapan untuk Memuat Muatan Curah Biji-Bijian. Sebelum dimuat maka:  Ruang muat harus dipersiapkan untuk menerima muatan.  Pengetesan, pengecekan ruang muat serta alat-alat muat bongkar muat dan perlengkapan lainnya yang berurutan dengan muat bongkar.  Persiapan ruang muatan sangat bergantung dari jenis muatan yang mau dimuat, sifat muatan tersebut serta keadaan palka (bentuk, letak, ada tidaknya tiang-tiang dlsb.) Persiapan ruang muat meliputi hal-hal: a. Pembersihan ruang muat:  Mengeluarkan sisa – sisa / bekas – bekas muatan yang terdahulu, demikian pula sisa – sisa / bekas – bekas terapan – terapan.
  • 5. 5  Menyapu (broom cleaning) ruang tersebut sampai bersih. Kalau perlu pakai serbuk gergaji agar sisa-sisa muatan yang terdahulu yang melekat di atas palka, dinding-dinding bisa tersapu semuanya.  Terapan – terapan yang masih baik dikumpulkan disatu tempat, dan sisa-sisa kotoran dikumpulkan di atas dek. Kalau ada tongkang kotoran, dibuang ke dalam tongkang.  Setelah selesai disapu bersih, lalu dibersihkan dengan air tawar agar debu-debu sapuan turun. Saat membersihkan jangan lupa agar sisa kotoran yang mungkin masuk ke dalam got palka juga ikut dibersihkan. Air cucian ini dihisap keluar palka dengan memakai pompa got. Perhatikan saringan got jangan sampai tersumbat. Kalau perlu saringan got diangkat keluar untuk dibersihkan, dimeni lalu dicat kembali.  Setelah dibersihkan dengan air tawar, jalankan ventilasi palka agar palka tersebut cepat kering.  Andai kata ruangan tersebut berbau, maka air pencuci diberi sedikit bahan kimia untuk menghilangkan bau tersebut.  Jika dianggap palka tersebut masih ada hama tikus atau hama-hama lainnya, sebaiknya diadakan pembasmian hama tikus atau fumigasi.  Kalau perlu palka tersebut dicat kembali agar kutu-kutu, lipas dll mati.  Khusus untuk ruangan dingin: dibersihkan, geladaknya digosok, dosemprot dan dirawat dengan kapur putih. Untuk menghilangkan bau-baunya disemprot dengan air yang dicampur dengan bahan kimia. Kalau perlu pembersihannya di bawah petunjuk seorang surveyor. b. Pemeriksaan, pengetesan ruang muat : Pemeriksaan, pengetesan ruang muat dilakukan oleh Mualim I atau kalau perlu dibantu dengan seorang surveyor. Hal-hal yang harus diperhatikan antara lain :  Kebersihan ruang muat secara keseluruhan. Bukan saja bersih, tetapi juga harus kering.  Dunnage (penerapan) tetap harus dalam keadaan baik, jumlahnya harus cukup. Yang rusak diperbaiki atau diganti baru.  Drainase (pembuangan / got – got) harus bersih. Saringan baik dan tidak tersumbat oleh kotoran atau karat. Ditest dengan memasukkan air ke dalam got,
  • 6. 6 lalu dipompa. Bila tidak memakai air cukup dengan menadah telapak tangan di bawah lobang hisap. Bila telapak tangan kesedot, berarti baik.  Penerangan palka dichek, apakah jumlahnya cukup atau tidak. Bila ada yang padam atau rusak, agar segera dibetulkan/diganti.  Tangga di dalam palka terutama trap-trap dan pemegangnya diperiksa demi keselamatan ABK dan buruh.  Alat penemu uap panas (heat detector) yang ujung - ujungnya berada di dalam palka. Ditest dengan membakar majun di dalam palka. Setelah alat smoke detector dianjungan di “on” kan maka akan kelihatan asap dari alat tersebut, berarti baik. Demikian pula pipa-pipa CO2 yang menuju ruang palka harus ditest kerjanya, apakah ada pipa – pipa yang bocor/tidak. Bila ada yang bocor segera dibetulkan  Man holes (lobang lalu orang ke / dari tangki) di cek apakah dalam keadaan baik terutama baut – baut dan packingnya.  Lobang ventilasi (peranginan) dicheck apakah tidak tersumbat oleh kotoran- kotoran. Jalankan ventilasi palka untuk mengetahui apakah salurannya tersumbat atau lancar.  Tutup palka (hatch cover) apakah masih kedap air atau tidak. Cara pengetesannya ialah dengan cara menyemprot air dengan tekanan tinggi di atas tutup palka, lalu dilihat dari dalam.  Baik pemeriksaan maupun checking palka dijurnalkan. D. Memuat Muatan Curah Biji - Bijian.  Pada waktu pemuatan serta peralatan muat bongkar lainnya harus dalam keadaan baik, serta siap dan dalam kedudukan yang semestinya.  Berat barang yang diangkat tidak melebihi SWL dp. peralatan tersebut.  Buruh-buruh, winch controller dan tenderman harus benar-benar mengerti akan fungsinya.  Taatilah petunjuk yang tertera pada muatan itu sendiri seperti : - “sling here” : pasang sling d isini. - “this side up” : sisi ini ke atas (jangan dibalik). - “use no hook” : jangan pakai ganco. - “handle with care” : hati-hati, pelan-pelan.
  • 7. 7  Bila terjadi kerusakan muatan sebelum muatan tersebut dikapalkan, sebaiknya ditolak. Andai kata diterima, mualim I harus membuatkan “Cargo Exeption” yaitu sebuah berita acara yang menyatakan bahwa barang tersebut diterima di kapal sudah dalam keadaan rusak. Kekurangan atau kehilangan isi, di luar tanggungjawab pihak kapal. Di dalam cargo exeption disebutkan: - jumlah peti yang rusak. - merek barang. - keadaan bungkus dan isinya. - kehilangan/kekurangan isinya di luar tanggungjawab kapal. - Ditandatangani oleh Mualim I dan stevedore.  Muatan yang rusak tersebut sebelum dimuat di dalam palka diperiksa terlebih dahulu, lalu kerusakan bungkusnya dibetulkan baru dipadatkan. Pemeriksaan juga disaksikan oleh stevedore. Sesuai dengan tugas dan tanggung jawab pihak karier, maka selama dalam perjalanan pun muatan-muatan yang di kapal masih menjadi tanggung jawab Nakhoda. Oleh karena itu selama dalam perjalanan dijaga agar muatan tetap baik dan tidak rusak. Pengawasan disesuaikan dengan sifat muatan itu sendiri. Ada sebagian muatan memerlukan perhatian khusus, ada yang memakai ventilasi, ada yang tidak. Bila terjadi kerusakan muatan setelah muatan itu dikapal. Nahkoda dapat membuat “Cargo Damage Report” yaitu berita acara kerusakan muatan kapal. Di dalam cargo damage report disebutkan: - barang-barang yang rusak. - sebab kerusakan. - tindakan preventip yang telah diambil.  Kalau kerusakan muatan itu disebabkan karena suatu keadaan di luar batas kemampuan kapal, Nakhoda dapat membuat “Note of Sea Protest”.
  • 8. 8 BAB III PENUTUP Kesimpulan. Bahan curah atau muatan curah adalah komoditas yang ditangani, ditransportasikan, dan didistribusikan dalam jumlah besar dan tidak terkemas. Contoh bahan curah yaitu minyak bumi, serealia, batu bara, dan bahan bangunan. Alat- alat yang diperlukan untuk bongkar muat muatan curah berupa biji-bijian antara lain Belt Conveyor, Bucket Elevator, Grabs. Dermaga curah adalah dermaga yang khusus digunakan untuk bongkar muat barang curah yang biasanya menggunakan ban berjalan (conveyor belt). Persiapan sebelum memuat:  Ruang muat harus dipersiapkan untuk menerima muatan.  Pengetesan, pengecekan ruang muat serta alat-alat muat bongkar muat dan perlengkapan lainnya yang berurutan dengan muat bongkar.  Persiapan ruang muatan sangat bergantung dari jenis muatan yang mau dimuat, sifat muatan tersebut serta keadaan palka (bentuk, letak, ada tidaknya tiang-tiang dlsb.) Persiapan ruang muat meliputi hal-hal :  Pembersihan ruang muat  Pemeriksaan, pengetesan (checking) ruang muat.