Atmosfer adalah lapisan udara yang mengelilingi bumi. Terdiri dari nitrogen 78,8%, oksigen 20,95%, dan gas lain seperti argon dan karbon dioksida. Atmosfer terbagi menjadi lima lapisan berdasarkan profil suhu. Unsur-unsur cuaca seperti suhu, tekanan udara, dan kelembapan dapat diukur menggunakan alat seperti termometer, barometer, dan higrometer. Hujan terjadi akibat proses kondensasi uap air di atmos
3. 1. Sifat-sifat Fisik Atmosfer Bumi
Atmosfer adalah udara yang mengelilingi bumi. Gas-gas yang
terdapat dalam atmosfer sangat banyak dan sangat berguna,
misalnya oksigen, dan hidrogen (Tabel 4.1)
Tabel komposisi Gas-Gas dalam Atmosfer
No
Nama Gas
Jumlah
1
Nitrogen
78,8 %
2
Oksigen
20,95 %
3
Argon
0,93 %
4
Karbondioksida
0,034 %
5
Neon
0,0018%
6
Helium
0,052%
7
Kripton
0,00011%
8
Xenon
Sangat kecil
9
Ozon
0,00005%
10
Metana
0,000015 %
Jumlah
100 %
4. Berdasarkan profil temperatur secara vertikal, atmosfer dibagi menjadi:
Exosfer (400 – 1600
km)
Termosfer (75 –
400 km)
Mesosfer (45 – 75
km)
Stratosfer (15 – 45
km)
Troposfer (0 – 15
km)
Gambar 4.2 Struktur Lapisan Atmosfer Bumi
11. Alat untuk mengukur tekanan udara yaitu
barometer.
Satuan yang digunakan yaitu milibar (mb),
milimeter air raksa (mm Hg), atau skala atmosfer
(atm).
Perbandingan ketiga ukuran tersebut adalah
1 atm = 760 mm Hg = 1013 mb.
12. adalah besarnya kandungan uap air di atmosfer.
Kelembapan udara diukur dengan alat yang
dinamakan higrometer. Higrometer yang dapat
mencatat perubahan kelembapan udara disebut
higrograf.
Gambar 4.11.
Higrograf
14. Hujan berawal dari kumpulan titik-titik air di atmosfer yang makin lama
makin berat, akhirnya turun ke permukaan bumi. Peristiwa jatuhnya titiktitik air dari atmosfer ke permukaan bumi dinamakan hujan. Kumpulan
titik-titik air di atmosfer berasal dari proses penguapan air laut akibat
penyinaran matahari.
19. Tiupan angin terjadi apabila di suatu daerah ada
perbedaan tekanan udara. Angin bergerak dari
daerah bertekanan udara maksimum ke daerah
bertekanan udara minimum.
Menurut pergerakannya, angin dibedakan menjadi
beberapa macam, yaitu angin tetap, angin tidak
tetap, dan angin lokal.
1. Angin tetap yang termasuk angin tetap adalah
angin pasat, angin barat, dan angin timur.
- Angin Pasat : Angin yang bertiup dari daerah yang
bertekanan tinggi (subtropis) ke daerah yang
bertekanan rendah (tropis).
20. - Angin barat biasanya terjadi di daerah subtropis hingga
lintang 60o.
- Angin timur terjadi antara lintang 60o sampai daerah
kutub.
Gambar 4.17 Arah
angin tetap di bumi
21. 2. Angin Tidak Tetap
Angin tidak tetap adalah angin yang arahnya tidak
tetap sepanjang tahun.
Yang termasuk angin tidak tetap, yaitu angin siklon,
angin antisiklon, dan angin muson.
- Angin antisiklon adalah kebalikan dari angin
siklon, yaitu daerah yang bertekanan tinggi dikelilingi
tekanan rendah.
22. - Angin Siklon : terjadi jika suatu daerah yang bertekanan
rendah dikeliling oleh tekanan udara yang tinggi,
menyebabkan udara bergerak masuk ke pusat. Di belahan
bumi utara arahnya searah jarum jam, sedangkan di
belahan bumi selatan mempunyai arah sebaliknya.
23. - Angin Muson
•
Angin Muson Timur: Terjadi karena Benua Australia
mempunyai tekanan udara yang tinggi sehingga angin bergerak ke
arah Benua Asia dan tidak banyak membawa hujan.
•
Angin Muson Barat: Benua Asia mempunyai tekanan udara
lebih tinggi dibanding Benua Australia dan banyak menimbulkan
hujan.
24.
25. - Angin laut bertiup dari Laut ke darat pada pagi hari,
tekanan udara dilaut lebih tinggi daripada di darat.
Angin Laut
Angin Darat
26. Angin Gunung Bertiup dari
gunung ke lembah. Pada Malam hari
puncak gunung lebih lambat
menerima panas dibanding lembah,
sehingga tekanan udara di daerah
gunung lebih tinggi.
Angin Lembah Bertiup dari lembah ke
gunung.
Pada Siang hari puncak gunung lebih
cepat menerima panas dibanding lembah,
sehingga tekanan udara di daerah lembah
lebih tinggi.
27. - Angin Fohn (angin terjun)
Angin ini terjadi apabila massa udara bergerak menuju ke
pegunungan, yang menyebabkan hujan diturunkan di daerah
muka gunung. Angin masih bergerak melewati pegunungan,
namun karena air diturunkan di muka gunung, angin
menjadi bersifat kering dan akan tambah panas jika
menuruni gunung.
Contoh angin fohn di Indonesia antara lain:
-angin Bohorok di daerah Deli Serdang Sumatera Utara,
-angin Kumbang di daerah Cirebon dan Brebes,
-angin Brubu di daerah Makasar Sulawesi
Selatan,
-angin Gending di Pasuruan dan
Probolinggo, dan
-angin Wambaraw di daerah Biak Papua.
Gambar 4.20 Proses
terjadinya Angin Fohn
28. 6. Awan
Terbentuk jika udara jenuh karena mendapat tambahan
uap air & akhirnya mengalami pendinginan (kondensasi).
Berdasarkan morfologinya (bentuk permukaannya), awan
dibedakan menjadi:
1. Awan cumulus, berbentuk bulat putih,
dijumpai pada awal musim hujan
2. Awan Stratus, berlapis-lapis
berwarna kehitaman.
Awan Stratus
Awan Cumulus
29. 3) awan nimbus: Tebal kehitaman yang sering
menimbulkan hujan;
4) awan cirrus: Awan yang tipis berwarna putih
menyerupai bulu.
Nimbus
Cirrus
30. Bila beberapa bentuk awan tersebut bergabung, maka
akan terbentuk awan gabungan, yaitu :
NIMBOSTRATUS
CUMULUNIMBUS
STRATOCULMULUS
31. Menurut ketinggiannya, awan digolongkan menjadi:
1) awan rendah, ketinggiannya kurang dari 2.000 m;
2) awan sedang, ketinggiannya antara 2.000 m –
6.000
m;
3) awan tinggi, ketinggiannya lebih dari 6.000 m.
Berdasarkan material pembentuknya, awan dibedakan
menjadi:
1) awan air, seluruhnya terdiri dari bintik-bintik uap air;
2) awan es, seluruhnya terdiri dari kristal-ristal es;
3) awan campuran, terdiri dari bintik-bintik uap air dan
kristal es.
37. • Iklim B (iklim kering/gurun),
Cirinya mempunyai jumlah curah hujan lebih kecil
daripada penguapan.
• Iklim C (iklim sedang basah), cirinya adalah
mempunyai suhu bulan terdingin -3oC sampai
dengan -18oC.
• Iklim D (iklim dingin),
Cirinya adalah mempunyai suhu bulan terdingin
kurang dari -3oC dan suhu bulan terpanas lebih
dari 10oC.
• Iklim E (iklim kutub),
cirinya adalah mempunyai bulan terpanas dengan
suhu sebesar kurang dari 10oC.
38.
39. Schmidt-Ferguson membagi iklim Indonesia menjadi 8
tipe, sebagaimana tertera pada tabel berikut.
Tabel 4.3 Tabel Konversi Iklim Schmidt-Ferguson
No
Nama Iklim
KIategori Iklim
Nilai Q (%)
1
A
Sangat Basah
0 – 14,3
2
B
Basah
3
C
Agak Basah
33,3 – 60
4
D
Sedang
60 – 100
5
E
Agak kering
100 – 167
6
F
Kering
167 – 300
7
G
Sangat Kering
300 – 700
8
H
Luar Biasa kering
14,3 – 33,3
>700
40.
41.
42.
43. Gambar : Hutan Musim Tropis,
menggugurkan daun pada musim kemarau
51. Meningkatnya suhu udara di bumi akan menimbulkan
akibat berantai, yaitu:
1) es di kutub mencair;
2) karena es mencair, maka permukaan air laut menaik;
3) karena permukaan air laut naik, maka daerah
pertanian
di tepi pantai terancam tergenang air, sehingga produksi bahan
pangan akan berkurang;
4) jika produksi pangan berkurang, namun jumlah
penduduk
terus bertambah, maka akan terjadi bencana
kelaparan.
Gambar 4.40. Permukiman yang padat
menyebabkan kadar CO2 menjadi tinggi, akibatnya
suhu makin panas.
54. Unsur-unsur Cuaca & Iklim yaitu suhu udara, tekanan
udara, kelembapan udara, angin, dan hujan.
suhu suatu daerah dipengaruhi oleh lamanya
penyinaran matahari, kemiringan sudut datang sinar
matahari, ketinggian tempat, letak lintang suatu
wilayah, kondisi awan.
Alat yang digunakan untuk mengukur suhu udara
adalah termometer atau termograf.
Alat untuk mengukur tekanan udara adalah
barometer atau barograf.
55. Kelembapan udara adalah besarnya kandungan uap
air di atmosfer. Pengukuran kelembapan udara
dapat diklasfikasikan menjadi tiga jenis, yaitu
kelembapan spesifik, kelembapan absolut, dan
kelembapan relatif.
Berdasarkan proses terjadinya, ada tiga macam
hujan, yaitu hujan orografis, hujan konveksi, dan
hujan frontal