SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 27
BAB I

                                  PENDAHULUAN




A. LATAR BELAKANG

      Kesehatan adalah hak dasar manusia dan merupakan salah satu faktor yang sangat
  menentukan sumber daya manusia di samping juga karunia Tuhan yang perlu di syukuri.
  Oleh karena itu kesehatan perlu di pelihara dan perlu di tingkatkan kwalitasnya. untuk
  mewujudkan paradigma sehat menuju indonesia 2012.

      Selain itu pada waktu sekarang dan yang akan datang kita juga menghadapi transisi
  demogratis dan epidemiologis. Tantangan global dan regional perkembangan ilmu
  pengetahuan dan tecnologi yang pesat yang termasuk dalam bidang imformasi.
  Telekomunikasi dan transportasi serta semarak nya demokrasi di segala bidang. Semua itu
  mendorong perlunya di lakukan peninjauan ulang kebijakan yang ada, serta di rumuskanya
  paradigma baru dalam bidang kesehatan.

       Hal ini sejalan dengan UU no 23 tahun 1992,tentang kesehatan yang tetap di jadikan
  acuan yang pada pasal 3 menyebutkan bahwa tujuan pembangunan kesehatan adalah untuk
  meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan, bagi setiap orang agar trwujud derajad
  kesehatan yang obtimal.

      Peradangan yang terjadi pada lambung dan usus yang memberikan gejala diare
  dengan frekwensi lebih banyak dari biasanya yang disebabkan oleh bakteri,virus dan
  parasit yang patogen.

      Inflamasi pada daerah lambung dan intestinal yang disebabkan oleh bakteri
  yangbermacam-macam,virus dan parasit yang patogen.




B. RUANG LINGKUP PENULISAN

      Karena melihat penderita system Pencernaan GastroEnteritis sehubungan dengan
  keterbatasan waktu dan ilmu dalam pembuatan laporan kasus ini. Disini di bahas dan di
  batasi pada satu kasus saja. Asuhan Keperawatan Dengan Sistem Pencernaan
  GastroEnteritis Pada An. G di Ruang Zaal D RSU HKBP Balige.
C. TUJUAN PENULISAN

  1. Tujuan umum
    Untuk memperoleh gambaran secara nyata tentang Asuhan Keperawatan Pada Klien
    dengan Gangguan Sistem Pencernaan GastroEnteritis Pada An. G
  2. Tujuan khusus
     a) Dapat melakukan Pengkajian pada An. G Denggan Gangguan Sistem Pencernaan
         GastroEnteritis (GE)
     b) Dapat menegakan Diagnosa Keperawatan pada An.G Dengan Gangguan Sistem
         Pencernaan GastroEnteritis (GE)
     c) Dapat merencanakan Tindakan Keperawatan pada An. G Dengan Gangguan
         Sistem Pencernaan GastroEnteritis (GE)
     d) Dapat     mengevaluasi tindakan Keperawatan pada An. G Dengan Gangguan
         Sistem Pencernaan GastroEnteritis (GE)

D. METODE PENULISAN

  Adapun manfaat laporan kasus ini:

  a. Untuk mahasiswa
     -   Agar dapat memperluas dan memperdalam ilmu penetahuan dengan metode
         proses keperawatan terhadap pasien dengan gangguan system Pencernaan
         GastroEnteritis (GE) Agar dapat menerapkan langsung asuhan keperawatan pada
         pasien
  b. Untuk rumah sakit
     -   Agar dapat menjadi pembendarahan dan sumber informasi dalam melaksanakan
         asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan system Pencernaan
         GastroEnteritis (GE) sebagai perrbaikan dalam penegakan askep.


  c. Untuk institusi
     -   Agar dapat dijadikan sebagai bahan pengkajian lebih lanjut
     -   Agar dapat dijadikan bahan umpan balik terhadap penerapan        secara terpadu
         tentang proses keperawatan dalam teori mahasiswa, sehingga bermutu dalam
         meningkatkan mutu pendidikan dalam keperawatan.

  Dalam penyusunan laporan kasus ini menggunakan metode deskripsi yaitu metode ilmiah
  yang menggambarkan kejadian-kejadian dan masalah yang terjadi pada saat ini.
Adapun cara yang digunakan dalam pengumpulan data adalah :

   1. Study Kepustakaan yaitu :
      Dengan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan gangguan sistem
      kardiovaskuler serta mengumpulkan data teoritis dengan menggunakan sumber sesuai
      dengan judul laporan kasus ini.

   2. Study kasus atau dengan menggunakan langkah-langkah proses keperawatan yaitu :
      Pengkajian,Diagnosa Keperawatan,Perencanaan,Pelaksanaan,Evaluasi
E. Sistematika Penulisan.

   Adapun sistematika penulisan Laporan kasus ini terdiri dari 5 bab yaitu:

       BAB 1. Pendahuluan yang meliputi: Latar belakang,Tujuan penulisan,Ruang limgkup
              penulisan,metode penulisan,sistematika penulisan.

       BAB 2. Landasan Teoritis:

              A. Landasan    Teoritis     Medis   meliputi:Defenisi,Anatomi   dan   fisiologi
                 ,Patofisiologi, Etiologi, Gejala klinis, Komplikasi, Pemeriksaan diagnostik,
                 Penatalaksanaan medis.
              B. Landasan      Teoritis     Keperawatan    meliputi:Pengkajian,     Diagnosa
                 keperawatan,Perencanaan, Implementasi, Evaluasi.

      BAB 3. Tinjauan Kasus meliputi: Pengkajian, Diagnosa keperawatan, perencanaan,
              Implementasi, dan Evaluasi.

      BAB 4. Pembahasan meliputi: Pengkajian, Diagnosa keperawatan, Intervensi,
               Implementasi, dan Evaluasi.

      BAB 5. Kesimpulan dan Saran meliputi: Kesimpulan, Saran.

      DAFTAR PUSTAKA.

      LAMPIRAN: Catatan perkembangan.
BAB II
                                   LANDASAN TEORITIS




2.1      LANDASAN TEORITIS MEDIS
2.1.1 Pengertian
         GastroEntritis adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih
      banyak dari biasanya (normal 100-200 cc/jam tinja). Dengan tinja berbentuk cair
      /setengan padat, dapat disertai frekuensi yang meningkat. Menurut WHO (1980)

      GastroEntritis adalah buang air besar encer lebih dari 3 x sehari.(Mansjoer,A.1999,501).

      Gastroentritis(GE) adalah peradangan        yang terjadi pada lambung dan usus
      yangmemberikan gejala diare dengan atau tanpa disertaimuntah.(Sowden,Etall.1996).
      Gastroenteritis diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja
      yang encer dengan frekwensi yang lebih banyak dari biasanya(FKUI,1965).
      Gastroenteritis adalah kondisis dengan karakteristik adanya muntah dan diare yang
      disebabkan oleh infeksi,alergi atau keracunan zat makanan.(MarlenanMayers,1995).


2.1.2 Etiologi
         Penyebab dari diare akut antara lain :
      1. Faktor Infeksi
         -   Infeksi Virus
                Retavirus
                Penyebab tersering diare akut pada bayi, sering didahulu atau disertai dengan
                muntah.
                Timbul sepanjang tahun, tetapi biasanya pada musim dingin.
                Dapat ditemukan demam atau muntah.
                Di dapatkan penurunan HCC.
                Enterovirus
                Biasanya timbul pada musim panas.
                Adenovirus
                Timbul sepanjang tahun
                Menyebabkan gejala pada saluran pencernaan/pernafasan
                Norwalk
                Epidemik
                Dapat sembuh sendiri (dalam 24-48 jam).
-   BakteriStigella
       Semusim, puncaknya pada bulan Juli-September
       Insiden paling tinggi pada umur 1-5 tahun
       Dapat dihubungkan dengan kejang demam.
       Muntah yang tidak menonjol
       Sel polos dalam feses
       Sel batang dalam darah


-   Salmonella
       Semua umur tetapi lebih tinggi di bawah umur 1 tahun.
       Menembus dinding usus, feses berdarah, mukoid.
       Mungkin ada peningkatan temperatur
       Muntah tidak menonjol
       Sel polos dalam feses
       Masa inkubasi 6-40 jam, lamanya 2-5 hari.
       Organisme dapat ditemukan pada feses selama berbulan-bulan.


-   Escherichia coli
       Baik yang menembus mukosa (feses berdarah) atau yang menghasilkan
       entenoksin.
       Pasien (biasanya bayi) dapat terlihat sangat sakit.


-   Campylobacter
       Sifatnya invasis (feses yang berdarah dan bercampur mukus) pada bayi dapat
       menyebabkan diare berdarah tanpa manifestasi klinik yang lain.
       Kram abdomen yang hebat.Muntah/dehidrasi jarang terjadi


-   Yersinia Enterecolitica
       Feses mukosa
       Sering didapatkan sel polos pada feses.
       Mungkin ada nyeri abdomen yang berat
       Diare selama 1-2 minggu.
       Sering menyerupai apendicitis.
2. Faktor Non Infeksiosus
       -   Malabsorbsi
              Malabsorbsi karbohidrat disakarida (intoleransi, lactosa, maltosa, dan
              sukrosa), non sakarida (intoleransi glukosa, fruktusa dan galaktosa). Pada bayi
              dan anak yang terpenting dan tersering ialah intoleransi laktosa.
              Malabsorbsi lemak : long chain triglyceride.
              Malabsorbsi protein : asam amino, B-laktoglobulin.


       -   Faktor makanan
           Makanan       basi,     beracun,      alergi      terhadap     makanan      (milk
           alergy,foodalergy,dow’nmilkproteinsenditiveenteropathy/CMPS).


       -   FaktorPsikologis
           Rasa takut,cemas

2.1.3 Patofisiologi
Penyebab gastroenteritis akut adalah masuknya virus (Rotravirus, Adenovirus enteris, Virus
Norwalk), Bakteri atau toksin (Compylobacter, Salmonella, Escherihia Coli, Yersinia dan
lainnya), parasit (Biardia Lambia, Cryptosporidium). Beberapa mikroorganisme patogen ini
menyebabkan infeksi pada sel-sel, memproduksi enterotoksin atau Cytotoksin dimana
merusak sel-sel, atau melekat pada dinding ususpadaGastroenteritis akut.Penularan
Gastroenteritis bias melalui fekal-oral dari satu penderita ke yang lainnya. Beberapa kasus
ditemui penyebaran patogen dikarenakan makanan dan minuman yangterkontaminasi.
Mekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah gangguan osmotic (makanan yang tidak
dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotic dalam rongga usus meningkat sehingga
terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus,isi rongga usus berlebihan sehingga
timbul diare ). Selain itu menimbulkan gangguan sekresi akibat toksin di dinding usus,
sehingga sekresi air dan elektrolit meningkat kemudian terjadi diare. Gangguan multilitas
usus yang mengakibatkan hiperperistaltik dan hipoperistaltik. Akibat dari diare itu sendiri
adalah kehilangan air dan elektrolit (Dehidrasi) yang mengakibatkan gangguan asam basa
(Asidosis Metabolik dan Hipokalemia), gangguan gizi (intake kurang, output berlebih),
hipoglikemia dan gangguan sirkulasi darah.
2.1.4 Bagan Patofisiologi

Faktor Infeksi             F malabsorbsi          F. Makanan               F. Psikologi
                          KH,Lemak,Protein
Masuk dan ber             meningk. Tek osmo       toksin tak dapat           cemas
kembang dlm                         tik               diserap
    usus


Hipersekresi air          pergeseran air dan              hiperperistaltik
dan elektrolit            elektrolit ke rongga
(    isi rongga usus)           usus              menurunya kesempatan usus
                                                  menyerap makanan


                                            DIARE




Frek. BAB meningkat                                                      distensi abdomen


Kehilangan cairan & elekt                         integritas kulit
berlebihan                                            perianal


Gg. Kes. Cairan & elekt                     As. Metabl                             mual, muntah


Resiko hipovolemi syok              sesak                            nafsu makan


                                    Gang. Oksigensi                        BB menurun


                                                                             Gangg. Tumbang

2.1.5 Manifestasi Klinis
           Nyeri perut (abdominal discomfort)
           Rasa perih di ulu hati
           Mual, kadang-kadang sampai muntah
           Nafsu makan berkurang
           Rasa lekas kenyang
Perut kembung
      Rasa panas di dada dan perut
      Regurgitasi (keluar cairan dari lambung secara tiba-tiba).


2.1.6. Komplikasi
      Dehidrasi
      Renjatan hipovolemik
      Kejang
      Bakterimia
      Mal nutrisi
      Hipoglikemia
      Intoleransi sekunder akibat kerusakan mukosa usus.


      Tingkat derajat Dehidrasi
   1. Dehidrasi ringan
          Kehilangan cairan 2 – 5 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit
      kurang elastis, suara serak, penderita belum jatuh pada keadaan syok.
   2. DehidrasiSedang
          Kehilangan cairan 5 – 8 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit
      jelek, suara serak, penderita jatuh pre syok nadi cepat dan dalam.
   3. Dehidrasi Berat
          Kehilangan cairan 8 - 10 % dari bedrat badan dengan gambaran klinik seperti
      tanda-tanda dehidrasi sedang ditambah dengan kesadaran menurun, apatis sampai
      koma, otot-otot kaku sampai sianosis.




2.1.7Pemeriksaan penunjang
      Pemeriksaan laboratorium yang meliputi :

   1. Pemeriksaan Tinja
         o     Makroskopis dan mikroskopis.
         o     pH dan kadar gula dalam tinja dengan kertas lakmus dan tablet dinistest, bila
               diduga terdapat intoleransi gula.
         o     Bila diperlukan, lakukan pemeriksaan biakan dan uji resistensi.
   2. Pemeriksaan Darah
         o     pH darah dan cadangan dikali dan elektrolit (Natrium, Kalium, Kalsium dan
               Fosfor) dalam serum untuk menentukan keseimbangan asama basa.
         o     Kadar ureum dan kreatmin untuk mengetahui faal ginjal.
3. DoudenalIntubation
      Untuk mengatahui jasad renik atau parasit secara kualitatif dan kuantitatif, terutama
      dilakukan pada penderita diare kronik.

2.1.8 Penatalaksanaan Medis

   1. Pemberian cairan.
   2. Diatetik : pemberian makanan dan minuman khusus pada penderita dengan tujuan
      penyembuhan dan menjaga kesehatan adapun hal yang perlu diperhatikan :
      Memberikan bahan makanan yang mengandung kalori, protein, vitamin, mineral dan
      makanan yang bersih.
   3. Obat-obatan.



2.2 LANDASAN TEORITIS KEPERAWATAN

2.2.1 Pengkajian

      Pengkajian yang sistematis meliputi pengumpulan data,analisa data dan penentuan
   masalah. Pengumpulan data diperoleh dengan cara intervensi, observasi, psikal
   assessment.Pengkajian data menurut Cyndi Smith Greenberg, 1992 adalah :

    Identitas klien.
    Riwayat keperawatan.
          Awalan        serangan   :   Awalnya      anak     cengeng,gelisah,suhu     tubuh
          meningkat,anoreksia kemudian timbul diare.
          Keluhan utama : Faeces semakin cair,muntah,bila kehilangan banyak air dan
          elektrolit terjadi gejala dehidrasi,berat badan menurun. Pada bayi ubun-ubun besar
          cekung,tonus dan turgor kulit berkurang,selaput lendir mulut dan bibir
          kering,frekwensi BAB lebih dari 4 kali dengan konsistensi encer.
    Riwayatkesehatanmasalalu.
          Riwayat penyakit yang diderita,riwayat pemberian imunisasi.
    Riwayatpsikososialkeluarga.
          Dirawatakanmenjadistressorbagianakitusendirimaupun bagi keluarga,kecemasan
          meningkat jika orang tua tidak mengetahui prosedur dan pengobatan anak,setelah
          menyadari penyakit anaknya,mereka akan bereaksi dengan marah dan merasa
          bersalah.
    Kebutuhan dasar.
          Pola eliminasi : akan mengalami perubahan yaitu BAB lebih dari 4 kali
          sehari,BAK sedikit atau jarang.
Pola nutrisi : diawali dengan mual, muntah, anopreksia, menyebabkan penurunan
          berat badan pasien.
          Pola tidur dan istirahat akan terganggu karena adanya distensi abdomen yang akan
          menimbulkan rasa tidak nyaman.
          Pola hygiene : kebiasaan mandi setiap harinya.
          Aktivitas : akan terganggu karena kondisi tubuh yang lamah dan adanya nyeri
          akibat distensi abdomen.
    Pemerikasaan fisik.
          Pemeriksaan psikologis : keadaan umum tampak lemah,kesadran composmentis
          sampai koma,suhu tubuh tinggi,nadi cepat dan lemah,pernapasan agak cepat.
    Pemeriksaan sistematik :
          Inspeksi : mata cekung,ubun-ubun besar,selaput lendir,mulut dan bibir
          kering,berat badan menurun,anus kemerahan.
          Perkusi : adanya distensi abdomen.
          Palpasi : Turgor kulit kurang elastis.
          Auskultasi : terdengarnya bising usus.
    Pemeriksaantingkattumbuhkembang.
          Pada anak diare akan mengalami gangguan karena anak dehidrasi sehingga berat
          badan menurun.
    Pemeriksaanpenunjang.
          Pemeriksaan tinja,darah lengkap dan doodenum intubation yaitu untuk
          mengetahui penyebab secara kuantitatip dan kualitatif.
2.2.2 Diagnosa keperawatan
   1) Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
      output cairan yang berlebihan.
   2) Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubuingan dengan mual
      dan muntah.
   3) Gangguan integritas kulit berhubungan dengan iritasi,frekwensi BAB yang
      berlebihan.
   4) Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi abdomen.
   5) Kurang     pengetahuan     berhubungan       dengan   kurangnya   informasi   tentang
      penyakit,prognosis dan pengobatan.
   6) Cemas berhubungan dengan perpisahan dengan orang tua,prosedur yang menakutkan.

2.2.3Rencana keperawatan
      Diagnosa 1.
   Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
   output cairan yang berlebihan.
Tujuan:
Devisitcairan dan elektrolit teratasi
Kriteria hasil:
Tanda-tanda dehidrasi tidak ada, mukosa mulut dan bibir lembab,balance cairan
seimbang
Intervensi:
-   Observasi tanda-tanda vital.
-   Observasi tanda-tanda dehidrasi.
-   Ukur input dan output cairan (balance cairan).
-   Berikan dan anjurkan keluarga untuk memberikan minum yang banyak kurang lebih
    2000 – 2500 cc per hari.
-   Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therapy cairan, pemeriksaan lab
    elektrolit.
-   Kolaborasi dengan tim gizi dalam pemberian cairan rendah sodium.
    Diagnosa2.
Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubuingan dengan mual
dan muntah.
Tujuan :
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi teratasi
Kriteria hasil:
Intake nutrisi klien meningkat, diet habis 1 porsi yang disediakan, mual,muntah tidak
ada.
Intervensi
-   Kaji pola nutrisi klien dan perubahan yang terjadi. Timbang berat badan klien.
-   Kaji factor penyebab gangguan pemenuhan nutrisi. Lakukan pemerikasaan fisik
    abdomen (palpasi,perkusi,dan auskultasi).
-   Berikan diet dalam kondisi hangat dan porsi kecil tapi sering.
-   Kolaborasi dengan tim gizi dalam penentuan diet klien.


        Diagnosa 3.
Gangguan integritas kulit berhubungan dengan iritasi,frekwensi BAB yang berlebihan.
Tujuan :
Gangguan integritas kulit teratasi
Kriteria hasil :
Integritas kulit kembali normal, iritasi tidak ada, tanda-tanda infeksi tidak ada
Intervensi :
-   Ganti popok anak jika basah.
-   Bersihkan bokong perlahan sabun non alcohol.
-   Beri zalp seperti zinc oxsida bila terjadi iritasi pada kulit.
-   Observasi bokong dan perineum dari infeksi.
-   Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therafi antipungi sesuai indikasi.
         Diagnosa 4.
Gangguan         rasa   nyaman     nyeri     berhubungan      dengan   distensi    abdomen.
Tujuan :
Nyeri dapat teratasi
Kriteria hasil
Nyeri dapat berkurang / hiilang, ekspresi wajah tenang
Intervensi :
-   Observasi tanda-tanda vital.
-   Kaji tingkat rasa nyeri.
-   Atur posisi yang nyaman bagi klien
-   Beri kompres hangat pada daerah abdoment.
-   Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therafi analgetik sesuai indikasi.
         Diagnosa 5.


Kurang      pengetahuan        berhubungan     dengan      kurangnya   informasi    tentang
penyakit,prognosis dan pengobatan.
Tujuan :
Pengetahuan keluarga meningkat
Kriteria hasil :
Keluarga klien mengeri dengan proses penyakit klien, ekspresi wajah tenang, keluarga
tidak banyak bertanya lagi tentang proses penyakit klien.
Intervensi :
-   Kaji tingkat pendidikan keluarga klien.
-   Kaji tingkat pengetahuan keluarga tentang proses penyakit klien.
-   Jelaskan tentang proses penyakit klien dengan melalui penkes.
-   Berikan kesempatan pada keluarga bila ada yang belum dimengertinya.
-   Libatkan keluarga dalam pemberian tindakan pada klien.
         Diagnosa 6.
Cemas berhubungan dengan perpisahan dengan orang tua,prosedur yang menakutkan.
Tujuan :
Klien akan memperlihatkan penurunan tingkat kecemasan
Intervensi :
-   Kaji tingkat kecemasan klien. Kaji faktor pencetus cemas.
-   Buat jadwal kontak dengan klien.
-   Kaji hal yang disukai klien.
-   Berikan mainan sesuai kesukaan klien.
    -   Libatkan keluarga dalam setiap tindakan.
    -   Anjurkan pada keluarga unrtuk selalu mendampingi klien.
2.2.4 Implementasi
    Pelaksanaan adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan sfesifik, tahap
    pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan di susun dan diajukan perawat untuk
    membantu klien dalam mencapai tujuan yang telah di tetapkan yang telah mencakup
    peningkatan kesehatan. Perencanaan penyakit,memulihkan kesehatan.(Nursalam,2001,
    proses dan dekumentasi keperawatan konsep praktek)
2.2.5 Evaluasi keperawatan
   1) Volume cairan dan elektrolit kembali normal sesuai kebutuhan.
   2) Kebutuhan nutrisi terpenuhi sesuai kebutuhantubuh.
   3) Integritas kulit kembali noprmal.
   4) Rasa nyaman terpenuhi.
   5) Pengetahuan kelurga meningkat,Cemas pada klien teratasi.
BAB III

                                    TINJAUAN KASUS




3.1      Pengkajian

A.       Identitas pasien

         Nama                   : An. G

         Jenis Kelamin          : Perempuan

         Umur                   : 1 tahun 7 bulan

         Tanggal masuk          : 12 Juni 2012

         Tanggal pengkajian    : 12 Juni 2012

         Diagnosa medis        : GE (GastroEnteritis)

         No. Register           : 54.486

B.       Identitas Orang Tua

                  NO                        AYAH                         IBU
                NAMA                             Tn. G                    Ny. J
                UMUR                             30 thn                   28 thn
             PEKERJAAN                      Wiraswasta                     IRT
           SUKU/BANGSA                      Batak/Indo                  Jawa/indo
                AGAMA                            Islam                    Islam
            PENDIDIKAN                           SMA                      SMA
              ALAMAT                   Jln. Sisingamangaraja     Jln. Sisingamangaraja XII
                                              XII Balige                  Balige




1. Keluhan utama saat masuk rumah sakit
     -   Saat mencari pertolongan/ masuk RS :
         Klien di bawa orang tuanya keruangan pada tanggal 12 Juni 2012 pukul 14.50 Wib,
         dengan keluhan utama demam, mual muntah, defekasi >6x/hari dan rasa nyeri pada
         bagian rektum di tandai dengan saat klien buang air besar nangis dan meringis, dan
         sebelumnya klien di bawah orang tua nya berobat ke bidan desa, dan bidan
         menyarankan agar anak segera di bawak ke rumah sakit.
-    Saat pengkajian        :
       Pada saat pengkajian klien mengatakan anaknya sering buang air besar dengan
       konsistensi cair dan saat buang air besar anaknya selalu menangis.

2. Riwayat kehamilan dan persalinan
   -   Prenatal
       Selama hamil ibu sering mengalami sakit pada daerah pelviks dan sering muntah-
       muntah, tetapi tidak berlebihan Ny. J melakukan kunjungan kehamilan untuk ANC
       sebanyak 8 kali, yaitu pada Trimester I sebanyak 3 kali, Trimester II sebanyak 2 kali
       dan Trimester III sebanyak 3 kali.
   -   Natal
       Adapun lamanya kala persalinan yaitu : kala I selama 12 jam, kala II selama 30 menit,
       dan kala III selama 30 menit. Keadaan air ketuban jernih, kehamilan ibu 9 bulan 11
       hari, bau khas dengan volume lebih kurang 1400 cc.
   -   Post natal
       Anak dan Ibu sehat, jenis persalinan spontan dan tidak terdapat lilitan tali pusat pada
       bayi, persalinan ditolong oleh dokter dan bidan.

3. Riwayat masa lampau
 1. Penyakit waktu kecil                     : Tidak ada
 2. Pernah dirawat dirumah sakit             : Tidak pernah
 3. Obat-obatan yang digunakan               : Tidak ada
 4. Tindakan operasi                         : Tidak pernah
 5. Alergi                                   : Tidak ada
 6. Kecelakaan                               : Tidak pernah
 7. Imunisasi                                : Ibu klien tidak mengetahui dengan pasti.


4. Pemeriksan tingkat perkembangan
  1. Kemandirian bergaul : ---
  2. Motorik halus :
       Os dapat melihat/ mengenal orangtuanya apabila ada sentuhan
  3. Motorik kasar
       Os bisa menggenggam tangannya dengan kuat
  4. Kognitif : --
  5. Bahasa : os menangis apabila meminta sesuatu, mis: BAB, BAK, dan haus


5. Riwayat Sosial
  1. Yang mengasuh :
       Sampai saat ini bayi masih diasuh oleh kedua orangtuanya
2. Hubungan dengan anggota keluarga:
     Baik
  3. Hubungan dengan teman sebaya : -
  4. Pembawaan secara umum : -
  5. Lingkungan rumah :
     Rumah klien dekat dengan pembuangan air besar disebelah depan, dan samping kiri
     rumah klien. Lingkungan kumuh dan padat dengan rumah penduduk.


6. Kebutuhan Dasar
  1. Makan :
      -   Makanan yang disukai/tidak disukai :
          Bayi masih meminum ASI dan makanan pendamping lainnya, yaitu nasi lembek
          ataupun beras merah yang dijadikan bubur.
      -   Selera
          Bayi rewel dan malas untuk makan
      -   Alat yang dipakai
          Piring dan sendok, namun bayi masih diberi makan oleh ibunya.
      -   Pola makan/jam
          Tidak teratur. Bayi selalu menangis dan selalu muntah bila diberi makan.
  2. Pola tidur :
      -   Kebiasaan sebelum tidur
          Setelah diberi ASI bayi terkadang tertidur dan sering diberi nyanyian dari ibunya.
      -     Tidur siang       : bayi rewel dan gelisah serta demam, tidur siang sebanyak 6
                               jam / 24 jam
  3. Mandi :
     Bayi selalu dimandikan setiap pagi dan sore
  4. Eleminasi :

          BAB
      Sebelum masuk rumah sakit BAB 3x/hari, warna kuning.konsistensi padat. Bau khas
      dan tidak ada kelainan. Sesudah masuk rumah sakit BAB >6x/hari. Warna kuning
      ,konsistensi encer dan berbui, tidak ada bau khas karena ada kelainan.
          BAK
      Sebelum masuk rumah sakit BAK sedikit-sedikit warna kuning bau khas dan tidak
      ada kelainan. Setelah masuk rumah sakit BAK sedikit setiap saat buang air besar.

7. Pemeriksaan Fisik
  1. Keadaan umum             : lemah, penurunan kesadaran
  2. TB/BB            : 78 cm / 10, 9 kg
3. Lingkar kepala : 32 cm
  4. Kepala
     Bayi memiliki ubun-ubun besar dan ubun-ubun kecil, tidak ada caput succadaneum,
     lingkar kepala datar, rambut tipis/sedikit.
  5. Mata
     Mata bayi terlihat cekung, simetris kanan dan kiri, sekresi air mata tidak ada saat
     menangis, purulen tidak ada, gerakan mata isokor.
  6. Leher
     Tidak ada pembesaran pada kelenjar thyroid
  7. Telinga :Bentuk telinga simetris, serumen ada dalam bentuk normal.
  8. Hidung
     Bentuk hidung normal, tidak ada kelainan atau pendarahan pada hidung
  9. Mulut
     Bentuk mulut simetris, mukosa mulut kering, gigi belum ada/belum tumbuh, tidak
     normal dan pipi simetris
  10. Dada
     Bentuk dada simetris kanan dan kiri
  11. Paru-paru
     Tidak dijumpai adanya kelainan, pernafasan cepat 32 x/i
  12. Jantung
     Tidak dijumpai adanya kelainan. Bunyi jantung normal (lup-lup) irama jantung
     regular.
  13. Perut     :
     Adanya distensi abdomen, Cubitan kulit perut kembali sangat lambat. ( < 2 detik )
  14. Punggung               : tidak dijumpai adanya kelainan, warna kemerahan.
  15. Genetalia              :
      Labia Mayora dan labia minora lengkap, tidak dijumpai adanya kelainan
  16. Ekstremitas     :
     a) Ekstremitas atas     : normal, jari berjumlah 10 buah, kuku belum sampai ujung jari
     b) Ekstremitas bawah : normal, jari berjumlah 10 buah , kuku belum sampai ujung
         jari
  17. Tanda vital     :
     a. RR : 32 x/i                    TD    : 100/70 mmHg
     b. HR : 102 x/i                   Temp : 38,5 OC


8. Keadaan kesehatan saat ini
  1. Diagnosa medis          : GastroEnteritis (Mencret)
  2. Tindakan operasi        : -----
3. Status cairan           : RL 30 tts/I (micro)
     4. Status nutrisi          : Diet bubur ayam 900 kkal+ 8 gr protein
     5. Obat-obatan             : Zinkid 1x20 mg

                                Parasetamol 3x125 mg

     6. Aktivitas                       : Klien bedrest
     7. Tindakan keperawatan :
        Melakukan kompres hangat pada bagian dahi dan ketiak untuk mengurangi
        menurunkan panas tubuh, dan juga berkolaborasi dalam pemberian terapy kepada
        dokter.
     8. Hasil laboratorium      :
                    Nama test                                    Hasil
Hb                                               11 gr%
Ht                                               34,1
L                                                11.400
T                                                346.000
KGD AR                                           89 mg/dl


Foto Rontgen : tidak dijumpai adanya kelainan
Lain-lain         : tidak dilakukan pengkajian
ANALISA DATA

No            DATA                      ETIOLOGI                 MASALAH
1.    DS : Ibu menyatakan anak       Makanan yang kurang        Gangguan keseimbangan
      nya mencret, lemas dan         bersih dapat menimbulkan   cairan dan elektrolit
      lemah                          berbagai kuman dan
                                     protozoa
      DO : BAB >6 x/hari
      konsistensi cair, mata
      cekung, mukosa mulut
      kering, Turgor kulit buruk
                                                                Gangguan kebutuhan
                                     Anoreksia
      DS :Ibu menyatakan anaknya
                                                                nutrisi b/d mual muntah
      muntah dan tidak mau
      makan

      DO :Anak terlihat lemas dan
      pucat




      DS :Ibu menyatakan anaknya Kebersihan pada kulit
                                                                Gangguan integritas kulit
      nangis apabila terlambat       kurang terjaga
      mengganti popoknya

      DO :Terlihat bercak merah
      pada bagian punggung dan
        2.
      belehan pahak karena
      terdapat iritasi




3.3 PERUMUSAN MASALAH

     1. Devisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
        dengan output cairan yang berlebihan
     2. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual
        muntah
     3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan iritasi frekuensi BAB berlebihan
3.4 PRIORITAS MASALAH

                     Ganguan keseimbangan dan Elektrolit
                     Gangguan Kebutuhan Nutrisi
                     Gangguan Integritas Kulit

                                       RENCANA KEPERAWATAN

     Nama klien : An.G

     Umur          : 1 tahun 7 bulan

     Jenis kelamin : Perempuan




No     Dx.keperawatan Tujuan. K/H                Intervensi                   Rasionalisasi
1.     Devisit volume      Tujuan :           - Observasi tanda-    -   Untuk mengetahui
       cairan dan                                tanda vital            perkembangan klien.
                           Devisit cairan
       elektrolit dari                        - Observasi tanda-    -   Untuk mengetahui derajat
                           dan elektrolit
       kebutuhan                                 tanda dehidrasi.       dehidrasi
                           teratasi
       tubuh b/d                              - Ukur input,         -   Untuk mengetahui
       output cairan                             output                 keseimbangan cairan
                           K/H :
       yang berlebihan                        - Menganjurkan        -   Untuk menambah cairan
                           TTV normal,           keluarga               dan elektrolit yang hilang.
                           Tanda-tanda           memberikan
                           dehidrasi tidak       minuum yang
                           ada, mukosa           banyak + 2000-
                           mulut dan bibir       2500 cc/hari
                           lembab             - Kolaborasi dalam    -   Mempercepat kesembuhan
                                                 pemberian terapi       pasien.
                                                 obat dan cairan.


       Gangguan
                                                                    -   Untuk mengetahui
2.
       kebutuhan           Tujuan :
                                              - Kaji pola nutrisi       perkembangan klien
       nutrisi kurang
                                              klien dan             -   Untuk mengetahui
                           Gangguan
       dari kebutuhan
                                              perubahan yang            perkembangan klien.
                           pemenuan
       tubuh b/d mual
                                              terjadi               -   Untuk mengkaji bising usus
                           kebutuhan
       muntah
                           nutrisi teratasi                         -   Dilatasi gaster dapat terjadi
                                              - Timbang berat
                                                                        bila pemberian makan
K/H :              badan klien                terlalu cepat.
                                                                  -   Pengobatan masalah dasar
                        Intake nutrisi     - Berikan
                                                                      tidak terjadi tanpa
                        klien meningkat    pemeriksaan fisik
                                                                      perbaikan status nutrisi.
                        diet habis dalam   abdomen
                        porsi yang di
                                           - Berikan diet
                        sajikan, mual
                                           dalam porsi hangat
                        muntah tidak
                                           dan porsi kecil tapi
                        tidak ada
                                           sering

                                           - Kolaborasi
                                           dengan tim gizi
                                           dalam penentuan
                                           deit klien

                                           - Ganti popok anak     -   Untuk mencegah terjadinya
3.   Gangguan
                                           yang basah                 iritasi
     integritas kulit   Tujuan :
                                                                  -   Untuk mencegah infeksi
     b/d iritasi                           - Bersihkan bokong
                        Gangguan                                      silang
     frekwensi BAB
                                           berlahan dengan
                        integritas kulit
     berlebihan
                                           sabun
                        teratasi

                                           - Berikan salep bila   -   Mencegah buruknya
                        K/H :
                                           terjadi iritasi pada       integritas kulit
                        Integritas kulit   kulit                  -   Mempercepat penyembuhan
                        kembali normal
                                           - Kolaborasi
                                           dengan dokter
                                           dalam pemberian
                                           salep antifungsi
BAB IV
                                       PEMBAHASAN


   Setelah penulis melakukan Asuhan Keperawatan pada An. G Dengan Gangguan Sistem
Pencernaan ( GastroEnteritis ) Di RSU HKBP Balige. Maka padaBAB ini di bahas tentang
kesenjangan antara teori dengan kasus yang di temukan di lahan praktek.
   Untuk lebih jelasnya penulis menguraikan dalam penjelasan di bawah ini melalui proses
keperawatan yang di mulai dari tahap pengkajian, diagnose,interpensi, pelaksanaan,dan
evaluasi.


4.1 Pengkajian
     Tahap pengkajian adalah tahap awal dari pelaksanaan asuhan keperawata, penulis tidak
menemukan kesulitan dalam menganalisa karena keluarga mau di ajak bekerja sama,
sedangkan data-data yang lain penulis dapat kan dari status pasien yang di ambil dari
pengkajian.
     Dari hasil pengkajian penulis menemukan adanya kesenjangan teori dan kasus hal-hal
yang di temui pada kasus dan sesuaidengan teori adalah :


4.2 Diagnosa keperawatan
     Berdasarkan hasil pengkajian penulis dapat menegakan 4 diagnosa keperawatan yang
telah diprioriaskan berdasarkan kebutuhan dasar hirarki manusia “ Abraham maslow” pada
tahap ini menemukan kesenjangan antara teori dan kasus yaitu di temukannya diagnosis
keperawatan yang pada teoriada dan terdapat pada kasus yaitu :

        1. Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
              dengan output cairan yang berlebihan.
        2. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubuingan dengan
              mual dan muntah.
        3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan iritasi,frekwensi BAB yang
              berlebihan.




sedangkan yang tidak terdapat pada kasus, yaitu :
       Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi abdomen.

       Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang
       penyakit,prognosis dan pengobatan

       Cemas berhubungan dengan perpisahan dengan orang tua,prosedur yang menakutkan.
4.3 Perencanaan
     Adapun perencanaan yang penulis lakukan adalah sesuai dengan masalah yang timbul
atau sedang menghadapi pasien sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori
dengan kondisi klien atau masalah klien.


4.4 Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan tindakan yang penulis lakukan sesuai dengan tindakan yang telah di
tetapkan. Penulis tidak mendapatkan hambatan dalam melaksakan tindakan tersebut karena
orang orang tua sangat dalam melakukan tindakan.


4.5 Evaluasi
Pada tahap ini penulis melakukan Asuhan Keperawatan pada An. G selama 5 hari, asuhan
keperawatan tersebut ada yang teratasi dan ada pula yang tidak teratasi.
Masalah yang tidak teratasi adalah pada diagnosa I. Sedangkan teratasi adalah diagnosa II
dan III, pada tanggal 16 Juni 2012
BAB V
                                   KESIMPULAN DAN SARAN




5.1   Kesimpulan
       Pengkajian kasus Dengan Gangguan Sistem Pencernaan GastroEnteritis di temukan
       pada teori dan kasus dan semua data di peroleh secara kooperatif baik dari pasien,
       keluarga maupun tim medis.
       Diagnosa keperawatan di temukan kesenjangan di mana tidak semua teririoritis dan di
       temukanya pada kasus ini.
       Asuhan keperawatan dapat di laksanakan dengan baik sesuai dengan perencanaan
       yang di tetapkan tanda adanya hambatan.
       Pada pelaksanaan seluruh perencanaan dapat pelaksnaan baik yang mandiri maupun
       yang berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya.
       Hasil masih menunjukan ada masalah yang belum tercapai dan yang teratasi.




5.2 Saran
       Penyakit GastroEnteritis penyakit yang paling sering di jumpai pada orang usiaAnak-
       Anak dan orang dewasa. Disaran kan untuk memenuhi segala keperawatan yang
       dianjur kan oleh dokter.
       Dalam asuhan keperawatan GastroEnteritis hendaknya di lakukan pengkajian yang
       akurat dan kerja sama yang baik dengan kesehatan.
       Pendidikan diperlukan terhadap keluarga untuk menghadapi tanda dan gejala yang
       mungkin timbul.
       Seoarang keluarga, kesehatan di tuntut memiliki keterampilan yang khusus dalam
       membantu perawat.
Daftar Pustaka




Carpenito, L.J., (1999). Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan. Ed. 2 Jakarata
     : EGC

 (2000). Diagnosa Keperawatan. Ed. 8. Jakarata : EGC

Mansjoer, Arif., et all. (1999). Kapita Selekta Kedokteran. Fakultas Kedokteran UI :
     Media Aescullapius.

Pitono Soeparto, dkk. (1997). Gastroenterologi Anak. Surabaya : GRAMIK FK
     Universitas Airlangga.

Price, Anderson Sylvia. (1997) Patofisiologi. Ed. I. Jakarata : EGC.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.G DENGAN GANGGUAN


SISTEM PENCERNAAN: GASTROENTERITISDIRUANG ZAAL D


                RSU HKBP BALIGE




                     OLEH:


              HERMAN MANURUUNG


                     10.019




AKADEMI KEPERAWATAN YAYASAN T. P ARJUNA


             PINTUBOSI-LAGUBOTI


                ANGKATAN VIII


                      2012
KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur Penullis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Laporan Kasus ini dengan judul “Asuhan
Keperawatan Pada An.G Dengan Gangguan Sistem Pencernaan: GastroEnteritis
Diruang Zaal D RSU Balige”

  Dalam penulisan laporan kasus ini, masih banyak kekurangan dan kesalahan yang dimiliki
penulis dalam pembuatan Laporan Kasus ini. Namun berkat petunjuk, arahan serta saran yang
diberikan oleh berbagai pihak dalam membantu penyelesaian laporan kasus ini dapat
terselesaikan dengan baik.

  Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada segenap pihak yang
mendukung penulis dalam menyelesaikan Laporan Kasus Ini, yaitu kepada yang terhormat:

   1. Bapak Dr. Tihar Hasibuan, MARS selaku direktur RSU Balige.
   2. Ibu Minar Lenny Situmorang, SST selaku Direktris Akademi Keperawatan Yayasan
       T.P Arjuna.
   3. Ibu Rusliana Siahaan, AMKSelaku Kepala Ruangan Zaal D
   4. Ibu Rina M Manalu, SSTSelaku Kordinator Klinik
   5. Ibu Minaria Togatorop S.Kep Ns selaku Pembimbing
   6. Kepada seluruh keluarga An.G yang bersedia menjadi pasien untuk kasus kelolaan
       yang berperan banyak dalam memberikan informasi.

   Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan kasus ini, masih banyak kekurangan
dan kesalahan yang dimiliki penulis,oleh karena itu penulis membutuhkan kritik dan saran
agar laporan kasus ini dapat terselesaikan dengan baik.

   Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.




                                                                    Laguboti,   Juni 2012

                                                                        Penulis




                                                                  Herman Z Manurung

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt? (20)

Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
 
Colic abdomen
Colic abdomenColic abdomen
Colic abdomen
 
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNA
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNAAskep ispa AKPER PEMKAB MUNA
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNA
 
pemberian-oksigen
pemberian-oksigenpemberian-oksigen
pemberian-oksigen
 
Lp pneumonia
Lp pneumoniaLp pneumonia
Lp pneumonia
 
Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6
 
Intervensi cor
Intervensi corIntervensi cor
Intervensi cor
 
Klasifikasi data
Klasifikasi dataKlasifikasi data
Klasifikasi data
 
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anakSatuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
 
Memberi Makan Melalui NGT
Memberi Makan Melalui NGTMemberi Makan Melalui NGT
Memberi Makan Melalui NGT
 
Lk
LkLk
Lk
 
Skabies
SkabiesSkabies
Skabies
 
Askep dermatitis
Askep dermatitisAskep dermatitis
Askep dermatitis
 
Sop vulva hygiene
Sop vulva hygieneSop vulva hygiene
Sop vulva hygiene
 
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi KeperawatanJenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
 
Pathways ggk
Pathways ggkPathways ggk
Pathways ggk
 
Huknah tinggi & rendah
Huknah tinggi & rendahHuknah tinggi & rendah
Huknah tinggi & rendah
 
Lp dispepsia
Lp dispepsiaLp dispepsia
Lp dispepsia
 
Lp tb
Lp tbLp tb
Lp tb
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 

Andere mochten auch

Asuhan keperawatan gastroenteritis pada anak
Asuhan keperawatan gastroenteritis pada anakAsuhan keperawatan gastroenteritis pada anak
Asuhan keperawatan gastroenteritis pada anakRahmi Sari
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasinanang aw aw
 
Laporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan geaLaporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan geaCha Cha
 
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Kebutuhan Oksigen
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Kebutuhan OksigenAsuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Kebutuhan Oksigen
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Kebutuhan Oksigenpjj_kemenkes
 
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Bowel
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi BowelAsuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Bowel
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Bowelpjj_kemenkes
 

Andere mochten auch (10)

Asuhan keperawatan gastroenteritis pada anak
Asuhan keperawatan gastroenteritis pada anakAsuhan keperawatan gastroenteritis pada anak
Asuhan keperawatan gastroenteritis pada anak
 
Vomitus
VomitusVomitus
Vomitus
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Leaflet vomitus
Leaflet vomitusLeaflet vomitus
Leaflet vomitus
 
Askep vomitus
Askep  vomitusAskep  vomitus
Askep vomitus
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi
 
Laporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan geaLaporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan gea
 
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Kebutuhan Oksigen
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Kebutuhan OksigenAsuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Kebutuhan Oksigen
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Kebutuhan Oksigen
 
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Bowel
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi BowelAsuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Bowel
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Bowel
 
Gout
Gout Gout
Gout
 

Ähnlich wie Askep ge bab 1 5

Askep gastritis erosiva
Askep gastritis erosivaAskep gastritis erosiva
Askep gastritis erosivautari28
 
Askep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
Askep Cholitis ulseratif dan PeritonitisAskep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
Askep Cholitis ulseratif dan PeritonitisKampus-Sakinah
 
SAP Gastroenteritis/ Diare
SAP Gastroenteritis/ DiareSAP Gastroenteritis/ Diare
SAP Gastroenteritis/ DiareYusuf Saktian
 
Asuhan keperawatan pasien dengan gastritis
Asuhan keperawatan pasien dengan gastritisAsuhan keperawatan pasien dengan gastritis
Asuhan keperawatan pasien dengan gastritisyayax911
 
ppt lp kelompok GEA.pptx
ppt lp kelompok GEA.pptxppt lp kelompok GEA.pptx
ppt lp kelompok GEA.pptxSantriHandayani
 
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan pjj_kemenkes
 
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan pjj_kemenkes
 
Penyakit gastritis
Penyakit gastritisPenyakit gastritis
Penyakit gastritistiwhy
 
Makalah gastritis
Makalah gastritisMakalah gastritis
Makalah gastritisWarnet Raha
 
Makalah gastritis
Makalah gastritisMakalah gastritis
Makalah gastritisWarnet Raha
 
Naskah publikasi
Naskah publikasiNaskah publikasi
Naskah publikasisalsa010699
 
Modul 3 saluran cerna.ppt
Modul 3 saluran cerna.pptModul 3 saluran cerna.ppt
Modul 3 saluran cerna.pptAnton Saja
 
249456048 makalah-6-kimia-klinik-feses
249456048 makalah-6-kimia-klinik-feses249456048 makalah-6-kimia-klinik-feses
249456048 makalah-6-kimia-klinik-fesesEka Selvina
 

Ähnlich wie Askep ge bab 1 5 (20)

Askep gastritis erosiva
Askep gastritis erosivaAskep gastritis erosiva
Askep gastritis erosiva
 
Askep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
Askep Cholitis ulseratif dan PeritonitisAskep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
Askep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
 
Bab 1 t cs'sps
Bab 1 t cs'spsBab 1 t cs'sps
Bab 1 t cs'sps
 
SAP Gastroenteritis/ Diare
SAP Gastroenteritis/ DiareSAP Gastroenteritis/ Diare
SAP Gastroenteritis/ Diare
 
Asuhan keperawatan pasien dengan gastritis
Asuhan keperawatan pasien dengan gastritisAsuhan keperawatan pasien dengan gastritis
Asuhan keperawatan pasien dengan gastritis
 
Makalah gastritis
Makalah gastritisMakalah gastritis
Makalah gastritis
 
ppt lp kelompok GEA.pptx
ppt lp kelompok GEA.pptxppt lp kelompok GEA.pptx
ppt lp kelompok GEA.pptx
 
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan
 
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan
 
Penyakit gastritis
Penyakit gastritisPenyakit gastritis
Penyakit gastritis
 
173625893 sap-gastroenteritis
173625893 sap-gastroenteritis173625893 sap-gastroenteritis
173625893 sap-gastroenteritis
 
173625893 sap-gastroenteritis
173625893 sap-gastroenteritis173625893 sap-gastroenteritis
173625893 sap-gastroenteritis
 
Makalah gastritis
Makalah gastritisMakalah gastritis
Makalah gastritis
 
Makalah gastritis
Makalah gastritisMakalah gastritis
Makalah gastritis
 
Makalah gastritis
Makalah gastritisMakalah gastritis
Makalah gastritis
 
Naskah publikasi
Naskah publikasiNaskah publikasi
Naskah publikasi
 
Modul 3 saluran cerna.ppt
Modul 3 saluran cerna.pptModul 3 saluran cerna.ppt
Modul 3 saluran cerna.ppt
 
249456048 makalah-6-kimia-klinik-feses
249456048 makalah-6-kimia-klinik-feses249456048 makalah-6-kimia-klinik-feses
249456048 makalah-6-kimia-klinik-feses
 
Makalah GERD
Makalah GERDMakalah GERD
Makalah GERD
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 

Mehr von heri damanik

Penyuluhan personal higin makanan bergizi
Penyuluhan personal higin makanan bergiziPenyuluhan personal higin makanan bergizi
Penyuluhan personal higin makanan bergiziheri damanik
 
Asuhan keperawatan komunitas masyarakat urban
Asuhan keperawatan komunitas masyarakat urbanAsuhan keperawatan komunitas masyarakat urban
Asuhan keperawatan komunitas masyarakat urbanheri damanik
 
Asuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansia
Asuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansiaAsuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansia
Asuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansiaheri damanik
 
Asuhan keperawatan ante partum pada ny t bab 1 5,kehamilan
Asuhan keperawatan ante partum pada ny t bab 1 5,kehamilanAsuhan keperawatan ante partum pada ny t bab 1 5,kehamilan
Asuhan keperawatan ante partum pada ny t bab 1 5,kehamilanheri damanik
 
Askep komunitas penyakit menular
Askep komunitas penyakit menularAskep komunitas penyakit menular
Askep komunitas penyakit menularheri damanik
 
Rematoid artritis lansia
Rematoid artritis lansiaRematoid artritis lansia
Rematoid artritis lansiaheri damanik
 
Prosedur pengambilan sample
Prosedur pengambilan sampleProsedur pengambilan sample
Prosedur pengambilan sampleheri damanik
 
Pengkajian katarak
Pengkajian katarakPengkajian katarak
Pengkajian katarakheri damanik
 
4a florence nightingale
4a florence nightingale4a florence nightingale
4a florence nightingaleheri damanik
 
Proposal terapi aktivitas kelompok
Proposal terapi aktivitas kelompokProposal terapi aktivitas kelompok
Proposal terapi aktivitas kelompokheri damanik
 
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestin
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinSistem pencernaan atau sistem gastroinstestin
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinheri damanik
 
Pengertian air dan syarat
Pengertian air dan syaratPengertian air dan syarat
Pengertian air dan syaratheri damanik
 

Mehr von heri damanik (20)

Penyuluhan personal higin makanan bergizi
Penyuluhan personal higin makanan bergiziPenyuluhan personal higin makanan bergizi
Penyuluhan personal higin makanan bergizi
 
Hiv aids smu
Hiv aids smuHiv aids smu
Hiv aids smu
 
Dm bab 1 5
Dm bab 1 5Dm bab 1 5
Dm bab 1 5
 
Asuhan keperawatan komunitas masyarakat urban
Asuhan keperawatan komunitas masyarakat urbanAsuhan keperawatan komunitas masyarakat urban
Asuhan keperawatan komunitas masyarakat urban
 
Asuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansia
Asuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansiaAsuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansia
Asuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansia
 
Asuhan keperawatan ante partum pada ny t bab 1 5,kehamilan
Asuhan keperawatan ante partum pada ny t bab 1 5,kehamilanAsuhan keperawatan ante partum pada ny t bab 1 5,kehamilan
Asuhan keperawatan ante partum pada ny t bab 1 5,kehamilan
 
Askep komunitas penyakit menular
Askep komunitas penyakit menularAskep komunitas penyakit menular
Askep komunitas penyakit menular
 
Rematoid artritis lansia
Rematoid artritis lansiaRematoid artritis lansia
Rematoid artritis lansia
 
Uks
UksUks
Uks
 
Bab i1
Bab i1Bab i1
Bab i1
 
Riset keperawatan
Riset keperawatanRiset keperawatan
Riset keperawatan
 
Prosedur pengambilan sample
Prosedur pengambilan sampleProsedur pengambilan sample
Prosedur pengambilan sample
 
Puskesmas
PuskesmasPuskesmas
Puskesmas
 
Pengkajian
PengkajianPengkajian
Pengkajian
 
Pengkajian katarak
Pengkajian katarakPengkajian katarak
Pengkajian katarak
 
4a florence nightingale
4a florence nightingale4a florence nightingale
4a florence nightingale
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
Proposal terapi aktivitas kelompok
Proposal terapi aktivitas kelompokProposal terapi aktivitas kelompok
Proposal terapi aktivitas kelompok
 
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestin
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinSistem pencernaan atau sistem gastroinstestin
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestin
 
Pengertian air dan syarat
Pengertian air dan syaratPengertian air dan syarat
Pengertian air dan syarat
 

Askep ge bab 1 5

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan adalah hak dasar manusia dan merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan sumber daya manusia di samping juga karunia Tuhan yang perlu di syukuri. Oleh karena itu kesehatan perlu di pelihara dan perlu di tingkatkan kwalitasnya. untuk mewujudkan paradigma sehat menuju indonesia 2012. Selain itu pada waktu sekarang dan yang akan datang kita juga menghadapi transisi demogratis dan epidemiologis. Tantangan global dan regional perkembangan ilmu pengetahuan dan tecnologi yang pesat yang termasuk dalam bidang imformasi. Telekomunikasi dan transportasi serta semarak nya demokrasi di segala bidang. Semua itu mendorong perlunya di lakukan peninjauan ulang kebijakan yang ada, serta di rumuskanya paradigma baru dalam bidang kesehatan. Hal ini sejalan dengan UU no 23 tahun 1992,tentang kesehatan yang tetap di jadikan acuan yang pada pasal 3 menyebutkan bahwa tujuan pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan, bagi setiap orang agar trwujud derajad kesehatan yang obtimal. Peradangan yang terjadi pada lambung dan usus yang memberikan gejala diare dengan frekwensi lebih banyak dari biasanya yang disebabkan oleh bakteri,virus dan parasit yang patogen. Inflamasi pada daerah lambung dan intestinal yang disebabkan oleh bakteri yangbermacam-macam,virus dan parasit yang patogen. B. RUANG LINGKUP PENULISAN Karena melihat penderita system Pencernaan GastroEnteritis sehubungan dengan keterbatasan waktu dan ilmu dalam pembuatan laporan kasus ini. Disini di bahas dan di batasi pada satu kasus saja. Asuhan Keperawatan Dengan Sistem Pencernaan GastroEnteritis Pada An. G di Ruang Zaal D RSU HKBP Balige.
  • 2. C. TUJUAN PENULISAN 1. Tujuan umum Untuk memperoleh gambaran secara nyata tentang Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Gangguan Sistem Pencernaan GastroEnteritis Pada An. G 2. Tujuan khusus a) Dapat melakukan Pengkajian pada An. G Denggan Gangguan Sistem Pencernaan GastroEnteritis (GE) b) Dapat menegakan Diagnosa Keperawatan pada An.G Dengan Gangguan Sistem Pencernaan GastroEnteritis (GE) c) Dapat merencanakan Tindakan Keperawatan pada An. G Dengan Gangguan Sistem Pencernaan GastroEnteritis (GE) d) Dapat mengevaluasi tindakan Keperawatan pada An. G Dengan Gangguan Sistem Pencernaan GastroEnteritis (GE) D. METODE PENULISAN Adapun manfaat laporan kasus ini: a. Untuk mahasiswa - Agar dapat memperluas dan memperdalam ilmu penetahuan dengan metode proses keperawatan terhadap pasien dengan gangguan system Pencernaan GastroEnteritis (GE) Agar dapat menerapkan langsung asuhan keperawatan pada pasien b. Untuk rumah sakit - Agar dapat menjadi pembendarahan dan sumber informasi dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan system Pencernaan GastroEnteritis (GE) sebagai perrbaikan dalam penegakan askep. c. Untuk institusi - Agar dapat dijadikan sebagai bahan pengkajian lebih lanjut - Agar dapat dijadikan bahan umpan balik terhadap penerapan secara terpadu tentang proses keperawatan dalam teori mahasiswa, sehingga bermutu dalam meningkatkan mutu pendidikan dalam keperawatan. Dalam penyusunan laporan kasus ini menggunakan metode deskripsi yaitu metode ilmiah yang menggambarkan kejadian-kejadian dan masalah yang terjadi pada saat ini.
  • 3. Adapun cara yang digunakan dalam pengumpulan data adalah : 1. Study Kepustakaan yaitu : Dengan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan gangguan sistem kardiovaskuler serta mengumpulkan data teoritis dengan menggunakan sumber sesuai dengan judul laporan kasus ini. 2. Study kasus atau dengan menggunakan langkah-langkah proses keperawatan yaitu : Pengkajian,Diagnosa Keperawatan,Perencanaan,Pelaksanaan,Evaluasi E. Sistematika Penulisan. Adapun sistematika penulisan Laporan kasus ini terdiri dari 5 bab yaitu: BAB 1. Pendahuluan yang meliputi: Latar belakang,Tujuan penulisan,Ruang limgkup penulisan,metode penulisan,sistematika penulisan. BAB 2. Landasan Teoritis: A. Landasan Teoritis Medis meliputi:Defenisi,Anatomi dan fisiologi ,Patofisiologi, Etiologi, Gejala klinis, Komplikasi, Pemeriksaan diagnostik, Penatalaksanaan medis. B. Landasan Teoritis Keperawatan meliputi:Pengkajian, Diagnosa keperawatan,Perencanaan, Implementasi, Evaluasi. BAB 3. Tinjauan Kasus meliputi: Pengkajian, Diagnosa keperawatan, perencanaan, Implementasi, dan Evaluasi. BAB 4. Pembahasan meliputi: Pengkajian, Diagnosa keperawatan, Intervensi, Implementasi, dan Evaluasi. BAB 5. Kesimpulan dan Saran meliputi: Kesimpulan, Saran. DAFTAR PUSTAKA. LAMPIRAN: Catatan perkembangan.
  • 4. BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1 LANDASAN TEORITIS MEDIS 2.1.1 Pengertian GastroEntritis adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 cc/jam tinja). Dengan tinja berbentuk cair /setengan padat, dapat disertai frekuensi yang meningkat. Menurut WHO (1980) GastroEntritis adalah buang air besar encer lebih dari 3 x sehari.(Mansjoer,A.1999,501). Gastroentritis(GE) adalah peradangan yang terjadi pada lambung dan usus yangmemberikan gejala diare dengan atau tanpa disertaimuntah.(Sowden,Etall.1996). Gastroenteritis diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan frekwensi yang lebih banyak dari biasanya(FKUI,1965). Gastroenteritis adalah kondisis dengan karakteristik adanya muntah dan diare yang disebabkan oleh infeksi,alergi atau keracunan zat makanan.(MarlenanMayers,1995). 2.1.2 Etiologi Penyebab dari diare akut antara lain : 1. Faktor Infeksi - Infeksi Virus Retavirus Penyebab tersering diare akut pada bayi, sering didahulu atau disertai dengan muntah. Timbul sepanjang tahun, tetapi biasanya pada musim dingin. Dapat ditemukan demam atau muntah. Di dapatkan penurunan HCC. Enterovirus Biasanya timbul pada musim panas. Adenovirus Timbul sepanjang tahun Menyebabkan gejala pada saluran pencernaan/pernafasan Norwalk Epidemik Dapat sembuh sendiri (dalam 24-48 jam).
  • 5. - BakteriStigella Semusim, puncaknya pada bulan Juli-September Insiden paling tinggi pada umur 1-5 tahun Dapat dihubungkan dengan kejang demam. Muntah yang tidak menonjol Sel polos dalam feses Sel batang dalam darah - Salmonella Semua umur tetapi lebih tinggi di bawah umur 1 tahun. Menembus dinding usus, feses berdarah, mukoid. Mungkin ada peningkatan temperatur Muntah tidak menonjol Sel polos dalam feses Masa inkubasi 6-40 jam, lamanya 2-5 hari. Organisme dapat ditemukan pada feses selama berbulan-bulan. - Escherichia coli Baik yang menembus mukosa (feses berdarah) atau yang menghasilkan entenoksin. Pasien (biasanya bayi) dapat terlihat sangat sakit. - Campylobacter Sifatnya invasis (feses yang berdarah dan bercampur mukus) pada bayi dapat menyebabkan diare berdarah tanpa manifestasi klinik yang lain. Kram abdomen yang hebat.Muntah/dehidrasi jarang terjadi - Yersinia Enterecolitica Feses mukosa Sering didapatkan sel polos pada feses. Mungkin ada nyeri abdomen yang berat Diare selama 1-2 minggu. Sering menyerupai apendicitis.
  • 6. 2. Faktor Non Infeksiosus - Malabsorbsi Malabsorbsi karbohidrat disakarida (intoleransi, lactosa, maltosa, dan sukrosa), non sakarida (intoleransi glukosa, fruktusa dan galaktosa). Pada bayi dan anak yang terpenting dan tersering ialah intoleransi laktosa. Malabsorbsi lemak : long chain triglyceride. Malabsorbsi protein : asam amino, B-laktoglobulin. - Faktor makanan Makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan (milk alergy,foodalergy,dow’nmilkproteinsenditiveenteropathy/CMPS). - FaktorPsikologis Rasa takut,cemas 2.1.3 Patofisiologi Penyebab gastroenteritis akut adalah masuknya virus (Rotravirus, Adenovirus enteris, Virus Norwalk), Bakteri atau toksin (Compylobacter, Salmonella, Escherihia Coli, Yersinia dan lainnya), parasit (Biardia Lambia, Cryptosporidium). Beberapa mikroorganisme patogen ini menyebabkan infeksi pada sel-sel, memproduksi enterotoksin atau Cytotoksin dimana merusak sel-sel, atau melekat pada dinding ususpadaGastroenteritis akut.Penularan Gastroenteritis bias melalui fekal-oral dari satu penderita ke yang lainnya. Beberapa kasus ditemui penyebaran patogen dikarenakan makanan dan minuman yangterkontaminasi. Mekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah gangguan osmotic (makanan yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotic dalam rongga usus meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus,isi rongga usus berlebihan sehingga timbul diare ). Selain itu menimbulkan gangguan sekresi akibat toksin di dinding usus, sehingga sekresi air dan elektrolit meningkat kemudian terjadi diare. Gangguan multilitas usus yang mengakibatkan hiperperistaltik dan hipoperistaltik. Akibat dari diare itu sendiri adalah kehilangan air dan elektrolit (Dehidrasi) yang mengakibatkan gangguan asam basa (Asidosis Metabolik dan Hipokalemia), gangguan gizi (intake kurang, output berlebih), hipoglikemia dan gangguan sirkulasi darah.
  • 7. 2.1.4 Bagan Patofisiologi Faktor Infeksi F malabsorbsi F. Makanan F. Psikologi KH,Lemak,Protein Masuk dan ber meningk. Tek osmo toksin tak dapat cemas kembang dlm tik diserap usus Hipersekresi air pergeseran air dan hiperperistaltik dan elektrolit elektrolit ke rongga ( isi rongga usus) usus menurunya kesempatan usus menyerap makanan DIARE Frek. BAB meningkat distensi abdomen Kehilangan cairan & elekt integritas kulit berlebihan perianal Gg. Kes. Cairan & elekt As. Metabl mual, muntah Resiko hipovolemi syok sesak nafsu makan Gang. Oksigensi BB menurun Gangg. Tumbang 2.1.5 Manifestasi Klinis Nyeri perut (abdominal discomfort) Rasa perih di ulu hati Mual, kadang-kadang sampai muntah Nafsu makan berkurang Rasa lekas kenyang
  • 8. Perut kembung Rasa panas di dada dan perut Regurgitasi (keluar cairan dari lambung secara tiba-tiba). 2.1.6. Komplikasi Dehidrasi Renjatan hipovolemik Kejang Bakterimia Mal nutrisi Hipoglikemia Intoleransi sekunder akibat kerusakan mukosa usus. Tingkat derajat Dehidrasi 1. Dehidrasi ringan Kehilangan cairan 2 – 5 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit kurang elastis, suara serak, penderita belum jatuh pada keadaan syok. 2. DehidrasiSedang Kehilangan cairan 5 – 8 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit jelek, suara serak, penderita jatuh pre syok nadi cepat dan dalam. 3. Dehidrasi Berat Kehilangan cairan 8 - 10 % dari bedrat badan dengan gambaran klinik seperti tanda-tanda dehidrasi sedang ditambah dengan kesadaran menurun, apatis sampai koma, otot-otot kaku sampai sianosis. 2.1.7Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan laboratorium yang meliputi : 1. Pemeriksaan Tinja o Makroskopis dan mikroskopis. o pH dan kadar gula dalam tinja dengan kertas lakmus dan tablet dinistest, bila diduga terdapat intoleransi gula. o Bila diperlukan, lakukan pemeriksaan biakan dan uji resistensi. 2. Pemeriksaan Darah o pH darah dan cadangan dikali dan elektrolit (Natrium, Kalium, Kalsium dan Fosfor) dalam serum untuk menentukan keseimbangan asama basa. o Kadar ureum dan kreatmin untuk mengetahui faal ginjal.
  • 9. 3. DoudenalIntubation Untuk mengatahui jasad renik atau parasit secara kualitatif dan kuantitatif, terutama dilakukan pada penderita diare kronik. 2.1.8 Penatalaksanaan Medis 1. Pemberian cairan. 2. Diatetik : pemberian makanan dan minuman khusus pada penderita dengan tujuan penyembuhan dan menjaga kesehatan adapun hal yang perlu diperhatikan : Memberikan bahan makanan yang mengandung kalori, protein, vitamin, mineral dan makanan yang bersih. 3. Obat-obatan. 2.2 LANDASAN TEORITIS KEPERAWATAN 2.2.1 Pengkajian Pengkajian yang sistematis meliputi pengumpulan data,analisa data dan penentuan masalah. Pengumpulan data diperoleh dengan cara intervensi, observasi, psikal assessment.Pengkajian data menurut Cyndi Smith Greenberg, 1992 adalah :  Identitas klien.  Riwayat keperawatan. Awalan serangan : Awalnya anak cengeng,gelisah,suhu tubuh meningkat,anoreksia kemudian timbul diare. Keluhan utama : Faeces semakin cair,muntah,bila kehilangan banyak air dan elektrolit terjadi gejala dehidrasi,berat badan menurun. Pada bayi ubun-ubun besar cekung,tonus dan turgor kulit berkurang,selaput lendir mulut dan bibir kering,frekwensi BAB lebih dari 4 kali dengan konsistensi encer.  Riwayatkesehatanmasalalu. Riwayat penyakit yang diderita,riwayat pemberian imunisasi.  Riwayatpsikososialkeluarga. Dirawatakanmenjadistressorbagianakitusendirimaupun bagi keluarga,kecemasan meningkat jika orang tua tidak mengetahui prosedur dan pengobatan anak,setelah menyadari penyakit anaknya,mereka akan bereaksi dengan marah dan merasa bersalah.  Kebutuhan dasar. Pola eliminasi : akan mengalami perubahan yaitu BAB lebih dari 4 kali sehari,BAK sedikit atau jarang.
  • 10. Pola nutrisi : diawali dengan mual, muntah, anopreksia, menyebabkan penurunan berat badan pasien. Pola tidur dan istirahat akan terganggu karena adanya distensi abdomen yang akan menimbulkan rasa tidak nyaman. Pola hygiene : kebiasaan mandi setiap harinya. Aktivitas : akan terganggu karena kondisi tubuh yang lamah dan adanya nyeri akibat distensi abdomen.  Pemerikasaan fisik. Pemeriksaan psikologis : keadaan umum tampak lemah,kesadran composmentis sampai koma,suhu tubuh tinggi,nadi cepat dan lemah,pernapasan agak cepat.  Pemeriksaan sistematik : Inspeksi : mata cekung,ubun-ubun besar,selaput lendir,mulut dan bibir kering,berat badan menurun,anus kemerahan. Perkusi : adanya distensi abdomen. Palpasi : Turgor kulit kurang elastis. Auskultasi : terdengarnya bising usus.  Pemeriksaantingkattumbuhkembang. Pada anak diare akan mengalami gangguan karena anak dehidrasi sehingga berat badan menurun.  Pemeriksaanpenunjang. Pemeriksaan tinja,darah lengkap dan doodenum intubation yaitu untuk mengetahui penyebab secara kuantitatip dan kualitatif. 2.2.2 Diagnosa keperawatan 1) Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan output cairan yang berlebihan. 2) Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubuingan dengan mual dan muntah. 3) Gangguan integritas kulit berhubungan dengan iritasi,frekwensi BAB yang berlebihan. 4) Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi abdomen. 5) Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakit,prognosis dan pengobatan. 6) Cemas berhubungan dengan perpisahan dengan orang tua,prosedur yang menakutkan. 2.2.3Rencana keperawatan Diagnosa 1. Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan output cairan yang berlebihan.
  • 11. Tujuan: Devisitcairan dan elektrolit teratasi Kriteria hasil: Tanda-tanda dehidrasi tidak ada, mukosa mulut dan bibir lembab,balance cairan seimbang Intervensi: - Observasi tanda-tanda vital. - Observasi tanda-tanda dehidrasi. - Ukur input dan output cairan (balance cairan). - Berikan dan anjurkan keluarga untuk memberikan minum yang banyak kurang lebih 2000 – 2500 cc per hari. - Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therapy cairan, pemeriksaan lab elektrolit. - Kolaborasi dengan tim gizi dalam pemberian cairan rendah sodium. Diagnosa2. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubuingan dengan mual dan muntah. Tujuan : Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi teratasi Kriteria hasil: Intake nutrisi klien meningkat, diet habis 1 porsi yang disediakan, mual,muntah tidak ada. Intervensi - Kaji pola nutrisi klien dan perubahan yang terjadi. Timbang berat badan klien. - Kaji factor penyebab gangguan pemenuhan nutrisi. Lakukan pemerikasaan fisik abdomen (palpasi,perkusi,dan auskultasi). - Berikan diet dalam kondisi hangat dan porsi kecil tapi sering. - Kolaborasi dengan tim gizi dalam penentuan diet klien. Diagnosa 3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan iritasi,frekwensi BAB yang berlebihan. Tujuan : Gangguan integritas kulit teratasi Kriteria hasil : Integritas kulit kembali normal, iritasi tidak ada, tanda-tanda infeksi tidak ada Intervensi : - Ganti popok anak jika basah. - Bersihkan bokong perlahan sabun non alcohol.
  • 12. - Beri zalp seperti zinc oxsida bila terjadi iritasi pada kulit. - Observasi bokong dan perineum dari infeksi. - Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therafi antipungi sesuai indikasi. Diagnosa 4. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi abdomen. Tujuan : Nyeri dapat teratasi Kriteria hasil Nyeri dapat berkurang / hiilang, ekspresi wajah tenang Intervensi : - Observasi tanda-tanda vital. - Kaji tingkat rasa nyeri. - Atur posisi yang nyaman bagi klien - Beri kompres hangat pada daerah abdoment. - Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therafi analgetik sesuai indikasi. Diagnosa 5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakit,prognosis dan pengobatan. Tujuan : Pengetahuan keluarga meningkat Kriteria hasil : Keluarga klien mengeri dengan proses penyakit klien, ekspresi wajah tenang, keluarga tidak banyak bertanya lagi tentang proses penyakit klien. Intervensi : - Kaji tingkat pendidikan keluarga klien. - Kaji tingkat pengetahuan keluarga tentang proses penyakit klien. - Jelaskan tentang proses penyakit klien dengan melalui penkes. - Berikan kesempatan pada keluarga bila ada yang belum dimengertinya. - Libatkan keluarga dalam pemberian tindakan pada klien. Diagnosa 6. Cemas berhubungan dengan perpisahan dengan orang tua,prosedur yang menakutkan. Tujuan : Klien akan memperlihatkan penurunan tingkat kecemasan Intervensi : - Kaji tingkat kecemasan klien. Kaji faktor pencetus cemas. - Buat jadwal kontak dengan klien. - Kaji hal yang disukai klien.
  • 13. - Berikan mainan sesuai kesukaan klien. - Libatkan keluarga dalam setiap tindakan. - Anjurkan pada keluarga unrtuk selalu mendampingi klien. 2.2.4 Implementasi Pelaksanaan adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan sfesifik, tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan di susun dan diajukan perawat untuk membantu klien dalam mencapai tujuan yang telah di tetapkan yang telah mencakup peningkatan kesehatan. Perencanaan penyakit,memulihkan kesehatan.(Nursalam,2001, proses dan dekumentasi keperawatan konsep praktek) 2.2.5 Evaluasi keperawatan 1) Volume cairan dan elektrolit kembali normal sesuai kebutuhan. 2) Kebutuhan nutrisi terpenuhi sesuai kebutuhantubuh. 3) Integritas kulit kembali noprmal. 4) Rasa nyaman terpenuhi. 5) Pengetahuan kelurga meningkat,Cemas pada klien teratasi.
  • 14. BAB III TINJAUAN KASUS 3.1 Pengkajian A. Identitas pasien Nama : An. G Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 1 tahun 7 bulan Tanggal masuk : 12 Juni 2012 Tanggal pengkajian : 12 Juni 2012 Diagnosa medis : GE (GastroEnteritis) No. Register : 54.486 B. Identitas Orang Tua NO AYAH IBU NAMA Tn. G Ny. J UMUR 30 thn 28 thn PEKERJAAN Wiraswasta IRT SUKU/BANGSA Batak/Indo Jawa/indo AGAMA Islam Islam PENDIDIKAN SMA SMA ALAMAT Jln. Sisingamangaraja Jln. Sisingamangaraja XII XII Balige Balige 1. Keluhan utama saat masuk rumah sakit - Saat mencari pertolongan/ masuk RS : Klien di bawa orang tuanya keruangan pada tanggal 12 Juni 2012 pukul 14.50 Wib, dengan keluhan utama demam, mual muntah, defekasi >6x/hari dan rasa nyeri pada bagian rektum di tandai dengan saat klien buang air besar nangis dan meringis, dan sebelumnya klien di bawah orang tua nya berobat ke bidan desa, dan bidan menyarankan agar anak segera di bawak ke rumah sakit.
  • 15. - Saat pengkajian : Pada saat pengkajian klien mengatakan anaknya sering buang air besar dengan konsistensi cair dan saat buang air besar anaknya selalu menangis. 2. Riwayat kehamilan dan persalinan - Prenatal Selama hamil ibu sering mengalami sakit pada daerah pelviks dan sering muntah- muntah, tetapi tidak berlebihan Ny. J melakukan kunjungan kehamilan untuk ANC sebanyak 8 kali, yaitu pada Trimester I sebanyak 3 kali, Trimester II sebanyak 2 kali dan Trimester III sebanyak 3 kali. - Natal Adapun lamanya kala persalinan yaitu : kala I selama 12 jam, kala II selama 30 menit, dan kala III selama 30 menit. Keadaan air ketuban jernih, kehamilan ibu 9 bulan 11 hari, bau khas dengan volume lebih kurang 1400 cc. - Post natal Anak dan Ibu sehat, jenis persalinan spontan dan tidak terdapat lilitan tali pusat pada bayi, persalinan ditolong oleh dokter dan bidan. 3. Riwayat masa lampau 1. Penyakit waktu kecil : Tidak ada 2. Pernah dirawat dirumah sakit : Tidak pernah 3. Obat-obatan yang digunakan : Tidak ada 4. Tindakan operasi : Tidak pernah 5. Alergi : Tidak ada 6. Kecelakaan : Tidak pernah 7. Imunisasi : Ibu klien tidak mengetahui dengan pasti. 4. Pemeriksan tingkat perkembangan 1. Kemandirian bergaul : --- 2. Motorik halus : Os dapat melihat/ mengenal orangtuanya apabila ada sentuhan 3. Motorik kasar Os bisa menggenggam tangannya dengan kuat 4. Kognitif : -- 5. Bahasa : os menangis apabila meminta sesuatu, mis: BAB, BAK, dan haus 5. Riwayat Sosial 1. Yang mengasuh : Sampai saat ini bayi masih diasuh oleh kedua orangtuanya
  • 16. 2. Hubungan dengan anggota keluarga: Baik 3. Hubungan dengan teman sebaya : - 4. Pembawaan secara umum : - 5. Lingkungan rumah : Rumah klien dekat dengan pembuangan air besar disebelah depan, dan samping kiri rumah klien. Lingkungan kumuh dan padat dengan rumah penduduk. 6. Kebutuhan Dasar 1. Makan : - Makanan yang disukai/tidak disukai : Bayi masih meminum ASI dan makanan pendamping lainnya, yaitu nasi lembek ataupun beras merah yang dijadikan bubur. - Selera Bayi rewel dan malas untuk makan - Alat yang dipakai Piring dan sendok, namun bayi masih diberi makan oleh ibunya. - Pola makan/jam Tidak teratur. Bayi selalu menangis dan selalu muntah bila diberi makan. 2. Pola tidur : - Kebiasaan sebelum tidur Setelah diberi ASI bayi terkadang tertidur dan sering diberi nyanyian dari ibunya. - Tidur siang : bayi rewel dan gelisah serta demam, tidur siang sebanyak 6 jam / 24 jam 3. Mandi : Bayi selalu dimandikan setiap pagi dan sore 4. Eleminasi : BAB Sebelum masuk rumah sakit BAB 3x/hari, warna kuning.konsistensi padat. Bau khas dan tidak ada kelainan. Sesudah masuk rumah sakit BAB >6x/hari. Warna kuning ,konsistensi encer dan berbui, tidak ada bau khas karena ada kelainan. BAK Sebelum masuk rumah sakit BAK sedikit-sedikit warna kuning bau khas dan tidak ada kelainan. Setelah masuk rumah sakit BAK sedikit setiap saat buang air besar. 7. Pemeriksaan Fisik 1. Keadaan umum : lemah, penurunan kesadaran 2. TB/BB : 78 cm / 10, 9 kg
  • 17. 3. Lingkar kepala : 32 cm 4. Kepala Bayi memiliki ubun-ubun besar dan ubun-ubun kecil, tidak ada caput succadaneum, lingkar kepala datar, rambut tipis/sedikit. 5. Mata Mata bayi terlihat cekung, simetris kanan dan kiri, sekresi air mata tidak ada saat menangis, purulen tidak ada, gerakan mata isokor. 6. Leher Tidak ada pembesaran pada kelenjar thyroid 7. Telinga :Bentuk telinga simetris, serumen ada dalam bentuk normal. 8. Hidung Bentuk hidung normal, tidak ada kelainan atau pendarahan pada hidung 9. Mulut Bentuk mulut simetris, mukosa mulut kering, gigi belum ada/belum tumbuh, tidak normal dan pipi simetris 10. Dada Bentuk dada simetris kanan dan kiri 11. Paru-paru Tidak dijumpai adanya kelainan, pernafasan cepat 32 x/i 12. Jantung Tidak dijumpai adanya kelainan. Bunyi jantung normal (lup-lup) irama jantung regular. 13. Perut : Adanya distensi abdomen, Cubitan kulit perut kembali sangat lambat. ( < 2 detik ) 14. Punggung : tidak dijumpai adanya kelainan, warna kemerahan. 15. Genetalia : Labia Mayora dan labia minora lengkap, tidak dijumpai adanya kelainan 16. Ekstremitas : a) Ekstremitas atas : normal, jari berjumlah 10 buah, kuku belum sampai ujung jari b) Ekstremitas bawah : normal, jari berjumlah 10 buah , kuku belum sampai ujung jari 17. Tanda vital : a. RR : 32 x/i TD : 100/70 mmHg b. HR : 102 x/i Temp : 38,5 OC 8. Keadaan kesehatan saat ini 1. Diagnosa medis : GastroEnteritis (Mencret) 2. Tindakan operasi : -----
  • 18. 3. Status cairan : RL 30 tts/I (micro) 4. Status nutrisi : Diet bubur ayam 900 kkal+ 8 gr protein 5. Obat-obatan : Zinkid 1x20 mg Parasetamol 3x125 mg 6. Aktivitas : Klien bedrest 7. Tindakan keperawatan : Melakukan kompres hangat pada bagian dahi dan ketiak untuk mengurangi menurunkan panas tubuh, dan juga berkolaborasi dalam pemberian terapy kepada dokter. 8. Hasil laboratorium : Nama test Hasil Hb 11 gr% Ht 34,1 L 11.400 T 346.000 KGD AR 89 mg/dl Foto Rontgen : tidak dijumpai adanya kelainan Lain-lain : tidak dilakukan pengkajian
  • 19. ANALISA DATA No DATA ETIOLOGI MASALAH 1. DS : Ibu menyatakan anak Makanan yang kurang Gangguan keseimbangan nya mencret, lemas dan bersih dapat menimbulkan cairan dan elektrolit lemah berbagai kuman dan protozoa DO : BAB >6 x/hari konsistensi cair, mata cekung, mukosa mulut kering, Turgor kulit buruk Gangguan kebutuhan Anoreksia DS :Ibu menyatakan anaknya nutrisi b/d mual muntah muntah dan tidak mau makan DO :Anak terlihat lemas dan pucat DS :Ibu menyatakan anaknya Kebersihan pada kulit Gangguan integritas kulit nangis apabila terlambat kurang terjaga mengganti popoknya DO :Terlihat bercak merah pada bagian punggung dan 2. belehan pahak karena terdapat iritasi 3.3 PERUMUSAN MASALAH 1. Devisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan output cairan yang berlebihan 2. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual muntah 3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan iritasi frekuensi BAB berlebihan
  • 20. 3.4 PRIORITAS MASALAH Ganguan keseimbangan dan Elektrolit Gangguan Kebutuhan Nutrisi Gangguan Integritas Kulit RENCANA KEPERAWATAN Nama klien : An.G Umur : 1 tahun 7 bulan Jenis kelamin : Perempuan No Dx.keperawatan Tujuan. K/H Intervensi Rasionalisasi 1. Devisit volume Tujuan : - Observasi tanda- - Untuk mengetahui cairan dan tanda vital perkembangan klien. Devisit cairan elektrolit dari - Observasi tanda- - Untuk mengetahui derajat dan elektrolit kebutuhan tanda dehidrasi. dehidrasi teratasi tubuh b/d - Ukur input, - Untuk mengetahui output cairan output keseimbangan cairan K/H : yang berlebihan - Menganjurkan - Untuk menambah cairan TTV normal, keluarga dan elektrolit yang hilang. Tanda-tanda memberikan dehidrasi tidak minuum yang ada, mukosa banyak + 2000- mulut dan bibir 2500 cc/hari lembab - Kolaborasi dalam - Mempercepat kesembuhan pemberian terapi pasien. obat dan cairan. Gangguan - Untuk mengetahui 2. kebutuhan Tujuan : - Kaji pola nutrisi perkembangan klien nutrisi kurang klien dan - Untuk mengetahui Gangguan dari kebutuhan perubahan yang perkembangan klien. pemenuan tubuh b/d mual terjadi - Untuk mengkaji bising usus kebutuhan muntah nutrisi teratasi - Dilatasi gaster dapat terjadi - Timbang berat bila pemberian makan
  • 21. K/H : badan klien terlalu cepat. - Pengobatan masalah dasar Intake nutrisi - Berikan tidak terjadi tanpa klien meningkat pemeriksaan fisik perbaikan status nutrisi. diet habis dalam abdomen porsi yang di - Berikan diet sajikan, mual dalam porsi hangat muntah tidak dan porsi kecil tapi tidak ada sering - Kolaborasi dengan tim gizi dalam penentuan deit klien - Ganti popok anak - Untuk mencegah terjadinya 3. Gangguan yang basah iritasi integritas kulit Tujuan : - Untuk mencegah infeksi b/d iritasi - Bersihkan bokong Gangguan silang frekwensi BAB berlahan dengan integritas kulit berlebihan sabun teratasi - Berikan salep bila - Mencegah buruknya K/H : terjadi iritasi pada integritas kulit Integritas kulit kulit - Mempercepat penyembuhan kembali normal - Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian salep antifungsi
  • 22. BAB IV PEMBAHASAN Setelah penulis melakukan Asuhan Keperawatan pada An. G Dengan Gangguan Sistem Pencernaan ( GastroEnteritis ) Di RSU HKBP Balige. Maka padaBAB ini di bahas tentang kesenjangan antara teori dengan kasus yang di temukan di lahan praktek. Untuk lebih jelasnya penulis menguraikan dalam penjelasan di bawah ini melalui proses keperawatan yang di mulai dari tahap pengkajian, diagnose,interpensi, pelaksanaan,dan evaluasi. 4.1 Pengkajian Tahap pengkajian adalah tahap awal dari pelaksanaan asuhan keperawata, penulis tidak menemukan kesulitan dalam menganalisa karena keluarga mau di ajak bekerja sama, sedangkan data-data yang lain penulis dapat kan dari status pasien yang di ambil dari pengkajian. Dari hasil pengkajian penulis menemukan adanya kesenjangan teori dan kasus hal-hal yang di temui pada kasus dan sesuaidengan teori adalah : 4.2 Diagnosa keperawatan Berdasarkan hasil pengkajian penulis dapat menegakan 4 diagnosa keperawatan yang telah diprioriaskan berdasarkan kebutuhan dasar hirarki manusia “ Abraham maslow” pada tahap ini menemukan kesenjangan antara teori dan kasus yaitu di temukannya diagnosis keperawatan yang pada teoriada dan terdapat pada kasus yaitu : 1. Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan output cairan yang berlebihan. 2. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubuingan dengan mual dan muntah. 3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan iritasi,frekwensi BAB yang berlebihan. sedangkan yang tidak terdapat pada kasus, yaitu : Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi abdomen. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakit,prognosis dan pengobatan Cemas berhubungan dengan perpisahan dengan orang tua,prosedur yang menakutkan.
  • 23. 4.3 Perencanaan Adapun perencanaan yang penulis lakukan adalah sesuai dengan masalah yang timbul atau sedang menghadapi pasien sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dengan kondisi klien atau masalah klien. 4.4 Pelaksanaan Dalam pelaksanaan tindakan yang penulis lakukan sesuai dengan tindakan yang telah di tetapkan. Penulis tidak mendapatkan hambatan dalam melaksakan tindakan tersebut karena orang orang tua sangat dalam melakukan tindakan. 4.5 Evaluasi Pada tahap ini penulis melakukan Asuhan Keperawatan pada An. G selama 5 hari, asuhan keperawatan tersebut ada yang teratasi dan ada pula yang tidak teratasi. Masalah yang tidak teratasi adalah pada diagnosa I. Sedangkan teratasi adalah diagnosa II dan III, pada tanggal 16 Juni 2012
  • 24. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pengkajian kasus Dengan Gangguan Sistem Pencernaan GastroEnteritis di temukan pada teori dan kasus dan semua data di peroleh secara kooperatif baik dari pasien, keluarga maupun tim medis. Diagnosa keperawatan di temukan kesenjangan di mana tidak semua teririoritis dan di temukanya pada kasus ini. Asuhan keperawatan dapat di laksanakan dengan baik sesuai dengan perencanaan yang di tetapkan tanda adanya hambatan. Pada pelaksanaan seluruh perencanaan dapat pelaksnaan baik yang mandiri maupun yang berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya. Hasil masih menunjukan ada masalah yang belum tercapai dan yang teratasi. 5.2 Saran Penyakit GastroEnteritis penyakit yang paling sering di jumpai pada orang usiaAnak- Anak dan orang dewasa. Disaran kan untuk memenuhi segala keperawatan yang dianjur kan oleh dokter. Dalam asuhan keperawatan GastroEnteritis hendaknya di lakukan pengkajian yang akurat dan kerja sama yang baik dengan kesehatan. Pendidikan diperlukan terhadap keluarga untuk menghadapi tanda dan gejala yang mungkin timbul. Seoarang keluarga, kesehatan di tuntut memiliki keterampilan yang khusus dalam membantu perawat.
  • 25. Daftar Pustaka Carpenito, L.J., (1999). Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan. Ed. 2 Jakarata : EGC (2000). Diagnosa Keperawatan. Ed. 8. Jakarata : EGC Mansjoer, Arif., et all. (1999). Kapita Selekta Kedokteran. Fakultas Kedokteran UI : Media Aescullapius. Pitono Soeparto, dkk. (1997). Gastroenterologi Anak. Surabaya : GRAMIK FK Universitas Airlangga. Price, Anderson Sylvia. (1997) Patofisiologi. Ed. I. Jakarata : EGC.
  • 26. ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.G DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN: GASTROENTERITISDIRUANG ZAAL D RSU HKBP BALIGE OLEH: HERMAN MANURUUNG 10.019 AKADEMI KEPERAWATAN YAYASAN T. P ARJUNA PINTUBOSI-LAGUBOTI ANGKATAN VIII 2012
  • 27. KATA PENGANTAR Puji dan syukur Penullis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat- Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Laporan Kasus ini dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada An.G Dengan Gangguan Sistem Pencernaan: GastroEnteritis Diruang Zaal D RSU Balige” Dalam penulisan laporan kasus ini, masih banyak kekurangan dan kesalahan yang dimiliki penulis dalam pembuatan Laporan Kasus ini. Namun berkat petunjuk, arahan serta saran yang diberikan oleh berbagai pihak dalam membantu penyelesaian laporan kasus ini dapat terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada segenap pihak yang mendukung penulis dalam menyelesaikan Laporan Kasus Ini, yaitu kepada yang terhormat: 1. Bapak Dr. Tihar Hasibuan, MARS selaku direktur RSU Balige. 2. Ibu Minar Lenny Situmorang, SST selaku Direktris Akademi Keperawatan Yayasan T.P Arjuna. 3. Ibu Rusliana Siahaan, AMKSelaku Kepala Ruangan Zaal D 4. Ibu Rina M Manalu, SSTSelaku Kordinator Klinik 5. Ibu Minaria Togatorop S.Kep Ns selaku Pembimbing 6. Kepada seluruh keluarga An.G yang bersedia menjadi pasien untuk kasus kelolaan yang berperan banyak dalam memberikan informasi. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan kasus ini, masih banyak kekurangan dan kesalahan yang dimiliki penulis,oleh karena itu penulis membutuhkan kritik dan saran agar laporan kasus ini dapat terselesaikan dengan baik. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih. Laguboti, Juni 2012 Penulis Herman Z Manurung