SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 40
Downloaden Sie, um offline zu lesen
RANCANGAN
PERATURAN MENTERI
TENTANG
REKLAMASI DAN PASCATAMBANG
(PENGGANTI PERMEN 18/2008)
Ir. Bambang Susigit, MT
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA
DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA
DAFTAR ISI
1. PENYUSUNAN RENCANA REKLAMASI DAN PASCATAMBANG
2. PENILAIAN DAN PERSETUJUAN
3. PELAKSANAAN DAN PELAPORAN
4. JAMINAN REKLAMASI
5. JAMINAN PASCATAMBANG
HAL-HAL YANG DIATUR DALAM RANCANGAN PERMEN
5. JAMINAN PASCATAMBANG
6. PENYERAHAN LAHAN REKLAMASI
7. PENYERAHAN LAHAN PASCATAMBANG
2
PENYUSUNAN RENCANA REKLAMASI
DAN PASCATAMBANG
1. Rencana Reklamasi Tahap Eksplorasi
2. Rencana Reklamasi Tahap Operasi Produksi
3. Penyusunan Rencana Pascatambang
PENYUSUNAN & TATA LAKSANA RENCANA REKLAMASI TAHAP
EKSPLORASI
enyelidikan
Umum
Eksplorasi FS
IUP/IUPK EKSPLORASI
Reklamasi
plorasi
Pengajuan
sebelum melakukan kegiatan
eksplorasi yang dapat menyebabkan
lahan terganggu meliputi antara lain
lubang pengeboran, sumur uji,
parit uji, dan/atau sarana
penunjang eksplorasi.
an jangka waktu
splorasi dengan
nan.
Rencana biaya reklamasi tahap
eksplorasi dihitung berdasarkan
biaya:
a.biaya langsung, antara lain:
1. penatagunaan lahan; dan
2. revegetasi;
rdasarkan
ngkungan hidup
disetujui
penunjang eksplorasi.nan.
Rencana reklamasi tahap eksplorasi
meliputi:
a. tata guna lahan;
b. rencana pembukaan lahan untuk
kegiatan eksplorasi
c. program reklamasi;
d. rencana biaya reklamasi tahap
eksplorasi; dan
e. kriteria keberhasilan reklamasi
meliputi standar keberhasilan
penataan lahan, revegetasi dan
2. revegetasi;
b.biaya tidak langsung, antara lain:
1. mobilisasi dan demobilisasi;
2. perencanaan kegiatan;
3. administrasi dan keuntungan
pihak ketiga sebagai kontraktor
pelaksana reklamasi; dan
4. supervisi.
n Rencana Reklamasi
ada Pedoman
n Rencana Reklamasi
oplorasi
PENYUSUNAN & TATA LAKSANA RENCANA REKLAMASI TAHAP
OPERASI PRODUKSI
FS
IUP/IUPK OPERASI
PRODUKSI
IUP/IUPK OPERASI PRODUKSI
ana Reklamasi
OP
Pengajuan
kegiatan operasi pertambangan yang dapat
dengan jangka waktu 5
dengan rincian tahunan.
Rencana reklamasi tahap
bersamaan dengan pengajuan permohonan IUP Operasi Produksi atau IUPK
Operasi Produksi kepada Menteri melalui Direktur Jenderal, gubernur, atau
bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.
rtimbangkan:
sip-prinsip reklamasi
m dan metode
ambangan berdasarkan hasil
i kelayakan;
ambang terbuka; dan
ambang bawah tanah.
disi spesifik wilayah
mpat; dan
ntuan peraturan perundang-
angan.
n berdasarkan
men lingkungan hidup
kegiatan operasi pertambangan yang dapat
mengakibatkan lahan terganggu meliputi
antara lain areal penambangan, areal
penimbunan tanah penutup, areal
penimbunan komoditas tambang, jalan
tambang dan non tambang, pabrik atau
instalasi pengolahan dan pemurnian,
dan/atau sarana penunjang.
dengan rincian tahunan.
Rencana reklamasi tahap
operasi produksii meliputi:
a. tata guna lahan sebelum dan
sesudah kegiatan operasi
produksi;
b. rencana pembukaan lahan
untuk kegiatan operasi
produksi
c. program reklamasi;
d. rencana biaya reklamasi
tahap operasi; dan
e. kriteria keberhasilan
reklamasi meliputi standar
a.status lahan;
b.bentuk ekosistem;
c.kondisi keanekaragaman hayati; dan
d.kondisi sosial dan budaya.
PROGRAM REKLAMASI TAHAP OPERASI PRODUKSI
am reklamasi dapat dilaksanakan dalam bentuk revegetasi dan/atau
tukan lainnya, berupa:
area permukiman;
pariwisata;
sumber air; atau
budidaya.
m hal pelaksanaan kegiatan tambang secara teknis meninggalkan lubang
tambang maka wajib dibuat rencana pemanfaatan lubang bekas tambang
uti:uti:
stabilisasi lereng;
pengamanan lubang bekas tambang;
pemulihan kualitas dan pengelolaan air sesuai peruntukannya;
manfaat;
pemeliharaan dan pemantauan.
m hal kegiatan reklamasi berada di laut maka rencana reklamasi tahap
si produksi wajib disampaikan dengan memuat kegiatan yang meliputi:
pengelolaan kualitas air laut;
BIAYA REKLAMASI & PERIODE RENCANA REKLAMASI
TAHAP OPERASI PRODUKSI
ana biaya reklamasi tahap operasi produksi harus menutup
uh biaya pelaksanaan kegiatan reklamasi termasuk
sanaan kegiatan reklamasi yang dilakukan oleh pihak ketiga.
ntuan biaya reklamasi tahap operasi produksi pada periode
ahun pertama dihitung berdasarkan rencana reklamasi seluas
n yang dibuka pada periode lima tahun pertama.n yang dibuka pada periode lima tahun pertama.
egang IUP Operasi Produksi dan IUPK Operasi Produksi wajib
ampaikan rencana reklamasi tahap operasi produksi periode
tahun berikutnya kepada Menteri melalui Direktur Jenderal,
rnur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya
g lambat 45 (empat puluh lima) hari kalender sebelum
cana Biaya Reklamasi Tahap
plorasi
Rencana Biaya Reklamasi Tahap
Operasi Produksi
a Langsung
1. Penatagunaan lahan
2. Revegetasi
Biaya Langsung
1. Penatagunaan lahan
2. Revegetasi
3. Pencegahan dan penanggulangan
Air Asam Tambang
4. Pekerjaan Sipil
RENCANA BIAYA REKLAMASI
4. Pekerjaan Sipil
a Tidak Langsung
1. Mobilisasi dan Demobilisasi
2. Perencanaan kegiatan
3. Administrasi dan keuntungan pihak
ketiga sebagai kontraktor
pelaksana reklamasi
4. Supervisi
Biaya Tidak Langsung
1. Mobilisasi dan demobilisasi
2. Perencanaan Kegiatan
3. Administrasi dan keuntungan pihak
ketiga sebagai kontraktor
pelaksana reklamasi
4. Supervisi
an Eksplorasi FS
UP/IUPK EKSPLORASI IUP/IUPK OPERASI PRODUKSI
Pengajuan Bersamaan
dgn Pengajuan IUP OP
ascatambang
mbang
PENYUSUNAN DAN TATA LAKSANA RENCANA
PASCATAMBANG
erdasarkan dokumen lingkungan
Rencana pascatambang memuat:
1. Profil WIUP atau WIUPK, meliputi lokasi dan
aksesibilitas wilayah, kepemilikan dan peruntukan
lahan, dan kegiatan usaha lain di sekitar WIUP atau
WIUPK;
2. Rona lingkungan awal meliputi peruntukan lahan,
morfologi, air permukaan dan air tanah, biologi akuatik
dan terestrial, serta sosial, budaya, dan ekonomi
sesuai dengan dokumen lingkungan hidup yang telah
disetujui.erdasarkan dokumen lingkungan
g telah disetujui
disetujui.
3. Deskripsi kegiatan pertambangan, meliputi keadaan
cadangan awal, sistem dan metode penambangan,
pengolahan dan/atau pemurnian serta fasilitas
penunjang;
a lingkungan akhir, meliputi keadaan cadangan tersisa, peruntukan lahan, morfologi, air permukaan
air tanah, serta biologi akuatik dan teresterial, serta sosial, budaya, dan ekonomi;
gram pascatambang, meliputi:
reklamasi pada lahan bekas tambang dan lahan di luar bekas tambang;
pemeliharaan dan perawatan hasil reklamasi;
pengembangan dan pemberdayaan masyarakat; dan
pemantauan.
ncana biaya pascatambang dihitung
dasarkan biaya:
biaya langsung, antara lain:
1. pembongkaran;
2. reklamasi;
3. penanganan bahan berbahaya dan
beracun (B3) serta limbah B3;
4. pemeliharaan dan perawatan;
5. pemantauan; dan
6. aspek sosial, budaya, dan ekonomi;
RENCANA BIAYA PASCATAMBANG
Biaya aspek sosial, budaya, dan
ekonomi diatur dalam rangka
meningkatkan kewirausahaan
setelah memasuki pascatambang
Biaya jaminan pascatambang
harus memperhitungkan kenaikan
(eskalasi) biaya selama periode
pelaksanaan pascatambang.
Rencana biaya pascatambang
harus menutup seluruh biaya6. aspek sosial, budaya, dan ekonomi;
biaya tidak langsung, antara lain:
1. mobilisasi dan demobilisasi;
2. perencanaan pascatambang;
3. administrasi dan keuntungan pihak
ketiga sebagai kontraktor pelaksana
reklamasi; dan
4. supervisi.
harus menutup seluruh biaya
pelaksanaan kegiatan
pascatambang termasuk
pelaksanaan kegiatan
pascatambang yang dilakukan oleh
pihak ketiga
• Biaya jaminan pascatambang harus memperhitungkan NILAI UANG MASA DEPAN selama
periode pelaksanaan pascatambang.
KONSULTASI DENGAN PEMANGKU KEPENTINGAN
gang IUP Eksplorasi dan IUPK Eksplorasi dalam menyusun rencana
tambang harus berkonsultasi dengan pemangku kepentingan.
ngku kepentingan terdiri atas:
nstansi Pemerintah, dinas/instansi pemerintah provinsi, dan/atau
dinas/instansi kabupaten/kota yang membidangi pertambangan mineral dan
batubara;
nstansi terkait lainnya; dan
masyarakat yang akan terkena dampak langsung akibat kegiatan usahamasyarakat yang akan terkena dampak langsung akibat kegiatan usaha
pertambangan.
konsultasi wajib dibuat dalam bentuk berita acara yang ditandatangani
para pemangku kepentingan
gang IUP Eksplorasi dan IUPK Eksplorasi wajib menyampaikan rencana
tambang disertai dengan berita acara hasil konsultasi bersamaan dengan
ajuan permohonan IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi
da Menteri melalui Direktur Jenderal, gubernur, atau bupati/walikota sesuai
PENILAIAN DAN PERSETUJUAN
1. Penilaian dan Persetujuan Rencana Reklamasi
Tahap EksplorasiTahap Eksplorasi
2. Penilaian dan Persetujuan Rencana Reklamasi
Tahap Operasi Produksi
3. Penilaian dan Persetujuan Rencana
Pascatambang
PERSETUJUAN RENCANA REKLAMASI TAHAP
EKSPLORASI
Menteri/Gub/BupMenteri/Gub/BupIUP EKSPLORASI
≤ 30 hari
≤ 30 hari
> 30 hari tidak
tidak termasuk
jumlah hari yang
diperlukan untuk
penyempurnaan
rencana
reklamasi
Menyampaikan
Penyempurnaan Rencana
Reklamasi
ikan
Dokumen
eklamasi
ari
Menyampaikan Rencana
Reklamasi pada saat akan
memulai kegiatan ekslporasi
Evaluasi
OK
NOT OK
PERSETUJUAN
memberikan
persetujuan
atau saran
penyempurnaan
Jika terdapat Perubahan:
1. rencana eksplorasi;
2. dokumen lingkungan.
eklamasi
PERSETUJUAN RENCANA REKLAMASI TAHAP OPERASI
PRODUKSI
Menteri/Gub/BupMenteri/Gub/Bup
IUP/IUPK
OPERASI PRODUKSI
≤ 30 hari
≤ 30 hari
NOT OK > 30 hari tidak
tidak termasuk
jumlah hari yang
diperlukan untuk
penyempurnaan
rencana
reklamasi
Menyampaikan Revisi
Rencana Reklamasi
n
okumen
amasi
ari
an
K
paikan Rencana Reklamasi bersamaan pengajuan IUP /IUPK OP
Evaluasi
OK
NOT OK
PERSETUJUAN
> 30 hari tidak
memberikan
persetujuan
atau saran
penyempurnaan
Jika terdapat Perubahan:
1. sistem dan metoda
penambangan;
2. kapasitas produksi;
3. umur tambang;
4. tata guna lahan; dan/atau
5. dokumen lingkungan hidup
yang telah disetujui
amasi
Menteri/Gub/BupMenteri/Gub/BupIUP/IUPK
OPERASI PRODUKSI
≤ 60 hari
≤ 30 hari
NOT OK
PERSETUJUAN RENCANA PASCATAMBANG
tidak termasuk
jumlah hari yang
diperlukan untuk
penyempurnaan
rencana
reklamasi
Menyampaikan Dok
Revisi Rencana
Pascatambang
an
Dokumen
klamasi
itan
PK
i
si
≤ 90 hari
aikan Rencana Pascatambang bersamaan pengajuan IUP /IUPK OP
Evaluasi
OK
NOT OK
PERSETUJUAN
> 60 hari tidak
memberikan
persetujuan
atau saran
penyempurnaan
Jika terdapat Perubahan:
1. Perubahan Rencana
Reklamasi Tahap Operasi
Produksi
2. Perubahan jadwal
pascatambang
klamasi
at 2 tahun
hir kegiatan
an
PELAKSANAAN DAN PELAPORAN
1. Pelaksanaan Reklamasi Tahap Eksplorasi
2. Pelaksanaan Reklamasi Tahap Operasi Produksi2. Pelaksanaan Reklamasi Tahap Operasi Produksi
3. Pelaksanaan Pascatambang
4. Pelaporan Reklamasi Tahap Eksplorasi
5. Pelaporan Reklamasi Tahap Operasi Produksi
6. Pelaporan Pascatambang
7. Peninjauan Lapangan
PELAKSANAAN DAN PELAPORAN REKLAMASI TAHAP
EKSPLORASI
sanaan reklamasi wajib dipimpin oleh Kepala Teknik Tambang yang dibantu
petugas yang berkompeten di dalam pelaksanaan reklamasi dan
tambang.
gang IUP Eksplorasi dan IUPK Eksplorasi wajib melaksanakan reklamasi
eksplorasi yang telah disetujui pada lahan terganggu akibat kegiatan
orasi yang tidak digunakan lagi, antara lain:
han bekas eksplorasi (lubang pengeboran, sumur uji, dan parit uji)
han bekas sarana penunjang eksplorasi (akses jalan eksplorasi, base camp,han bekas sarana penunjang eksplorasi (akses jalan eksplorasi, base camp,
lipad, dan/atau workshop yang tidak digunakan lagi)
sanaan reklamasi wajib dilakukan paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender
h tidak ada kegiatan eksplorasi pada lahan terganggu
gang IUP/IUPK Eksplorasi wajib menyampaikan laporan pelaksanaan
masi tahap eksplorasi disertai dengan permohonan pencairan jaminan
masi tahap eksplorasi setiap 1 (satu) tahun kepada Menteri melalui Direktur
PELAKSANAAN DAN PELAPORAN REKLAMASI TAHAP
OPERASI PRODUKSI
sanaan reklamasi wajib dipimpin oleh Kepala Teknik Tambang yang dibantu
petugas yang berkompeten di dalam pelaksanaan reklamasi dan
tambang.
gang IUP/ IUPK Operasi Produksi wajib melaksanakan reklamasi tahap
si produksi pada lahan terganggu akibat kegiatan operasi produksi meliputi
bekas tambang dan lahan di luar bekas tambang yang tidak digunakan lagi
di luar bekas tambang dengan sistem tambang terbuka antara lain:
mpat penimbunan tanah penutup;mpat penimbunan tanah penutup;
mpat penimbunan bahan tambang;
an tambang dan/atau jalan angkut;
brik/instalasi pengolahan dan pemurnian;
ngunan/instalasi sarana penunjang;
ntor dan perumahan;
labuhan khusus/dermaga; dan/atau
han penimbunan dan/atau pengendapan tailing.
PELAKSANAAN REKLAMASI TAHAP OPERASI PRODUKSI
....lanjutan
m hal areal yang sudah direklamasi akan dibuka kembali untuk kegiatan
mbangan, pemegang IUP/IUPK Operasi Produksi wajib menyampaikan
na kegiatan penambangan untuk mendapat persetujuan dari Direktur
eral atas nama Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan
gang IUP/IUPK Operasi Produksi wajib menyampaikan laporan pelaksanaan
an reklamasi tahap operasi produksi disertai dengan permohonan
airan jaminan reklamasi setiap 1 (satu) tahun kepada Menteri, gubernur,
bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya
eral atas nama Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan
nangannya.
ana kegiatan penambangan wajib memperhitungkan nilai keekonomian
masi yang telah dilaksanakan.
sanaan reklamasi tahap operasi produksi wajib dilakukan paling lambat 30
puluh) hari kalender setelah tidak ada kegiatan pada lahan terganggu.
ana tidak ada kegiatan namun akan direncanakan untuk dilanjutkan kembali,
Direktur Jenderal, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan
kewenangannya sebelum memberikan persetujuan pencairan jaminan
reklamasi tahap eksplorasi wajib melakukan evaluasi terhadap
PENINJAUAN LAPANGAN PELAKSANAAN REKLAMASI
TAHAP EKSPLORASI/OPERASI PRODUKSI
Direktur Jenderal atas nama Menteri, gubernur, atau bupati/walikota
sesuai dengan kewenangannya memberikan persetujuan pencairan
jaminan reklamasi tahap eksplorasi/Operasi Produksi dalam jangka
waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kalender setelah diterimanya
laporan
reklamasi tahap eksplorasi wajib melakukan evaluasi terhadap
laporan pelaksanaan reklamasi tahap eksplorasi.
Direktur Jenderal, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan
kewenangannya sebelum memberikan persetujuan pencairan jaminan
reklamasi tahap eksplorasi/operasi produksi dapat melakukan
peninjauan lapangan paling lambat 15 (lima belas) hari kalender
setelah diterimanya laporan pelaksanaan reklamasi tahap eksplorasi
Hasil peninjauan harus dibuat dalam berita acara yang memuat
PELAKSANAAN PASCATAMBANG
atambang wajib dilaksanakan paling lambat 30 (tiga puluh) hari
der setelah kegiatan penambangan dan/atau pengolahan dan/atau
urnian berakhir.
ksanaan pascatambang wajib dipimpin oleh Kepala Teknik Tambang
dibantu oleh petugas yang berkompeten di dalam pelaksanaan
masi dan pascatambang.
egang IUP/ IUPK Operasi Produksi wajib menyampaikan laporan
sanaan kegiatan pascatambang disertai permohonan pencairan
an pascatambang setiap triwulan kepada Menteri melalui Direktur
eral, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya
ohonan pencairan jaminan pascatambang berisi rincian program dan
Direktur Jenderal, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan
kewenangannya sebelum memberikan persetujuan pencairan jaminan
pascatambang wajib melakukan evaluasi terhadap laporan
pelaksanaan pascatambang.
Direktur Jenderal atas nama Menteri, gubernur, atau bupati/walikota
sesuai dengan kewenangannya memberikan persetujuan pencairan
jaminan pascatambang dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh)
hari kalender setelah diterimanya laporan.
PENINJAUAN LAPANGAN TERHADAP PELAKSANAAN
PASCATAMBANG
Direktur Jenderal, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan
kewenangannya sebelum memberikan persetujuan pencairan jaminan
pascatambang dapat melakukan peninjauan lapangan paling lambat
paling lambat 7 (tujuh) hari kalender setelah diterimanya laporan
pelaksanaan pascatambang
Hasil peninjauan harus dibuat dalam berita acara yang memuat
penilaian keberhasilan pascatambang sebagaimana tercantum dalam
JAMINAN REKLAMASI
1. Jaminan Reklamasi Tahap Eksplorasi
2. Jaminan Reklamasi Tahap Operasi Produksi
3. Tata Cara Pelaksanaan Pencairan dan Pelepasan
Jaminan ReklamasiJaminan Reklamasi
4. Penetapan Pihak ketiga
JAMINAN PASCATAMBANG
1. Jaminan Pascatambang
2. Tata Cara Pelaksanaan Pencairan Jaminan
Pascatambang
3. Penetapan pihak ketiga
Ditempatkan setiap tahun dalam bentuk mata uang rupiah
atau dolar Amerika Serikat.
Dimuat dalam rencana kerja dan anggaran biaya eksplorasi
tahunan
Penempatan jaminan reklamasi tahap eksplorasi dilakukan
BENTUK JAMINAN
DEPOSITO BERJANGKA
JAMINAN REKLAMASI TAHAP EKSPLORASI
Penempatan jaminan reklamasi tahap eksplorasi dilakukan
dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari
kalender sejak rencana kerja dan anggaran biaya tahap
eksplorasi disetujui
Ditempatkan pada bank Pemerintah di Indonesia atas nama
Direktur Jenderal, gubernur, atau bupati/walikota qq
pemegang IUP Eksplorasi atau IUPK Eksplorasi yang
bersangkutan dengan jangka waktu penjaminan sesuai
dengan jadwal reklamasi.
JAMINAN REKLAMASI TAHAP OPERASI PRODUKSI
Ditempatkan setiap tahun dalam bentuk mata uang rupiah atau dolar
Amerika Serikat.
Jaminan reklamasi tahap operasi produksi untuk periode 5 (lima) tahun
pertama wajib ditempatkan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun sekaligus
BENTUK JAMINAN
1. Rekening bersama pada bank Pemerintah
2. Deposito Berjangka
3. Bank Garansi yang diterbitkan oleh bank Pemerintah di Indonesia
4. Cadangan Akuntansi (Accounting Reserve)
pertama wajib ditempatkan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun sekaligus
sesuai jangka waktu reklamasi.
Jaminan reklamasi tahap operasi produksi untuk periode 5 (lima) tahun
berikutnya dapat ditempatkan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun sekaligus
sesuai jangka waktu reklamasi atau setiap tahun.
dimuat dalam rencana kerja dan anggaran biaya operasi produksi tahunan.
Ditempatkan paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender sejak rencana
reklamasi tahap operasi produksi disetujui
Penempatan jaminan reklamasi setiap tahun untuk tahun berikutnya
dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kalender
sejak dimulainya tahun berjalan.
PERSYARATAN UNTUK PENEMPATAN DALAM BENTUK
Accounting Reserve
dangan Akuntansi (Accounting Reserve), dapat ditempatkan apabila
megang IUP atau IUPK tersebut memenuhi salah satu persyaratan
agai berikut:
terdaftar di bursa efek di Indonesia, atau yang terdaftar di bursa efek di luar
Indonesia; atau
mempunyai jumlah modal disetor tidak kurang dari US $ 50.000.000,00 (lima
puluh juta dolar Amerika Serikat) sebagaimana yang tercantum dalam akta
pendirian perusahaan dan/atau perubahannya yang disahkan oleh notaris.
telah menempatkan sahamnya pada bursa lebih dari 40% dari total sahamtelah menempatkan sahamnya pada bursa lebih dari 40% dari total saham
yang dimiliki.
megang IUP Operasi Produksi dan IUPK Operasi Produksi yang
nempatkan jaminan reklamasi dalam bentuk Cadangan Akuntansi
counting Reserve), wajib menyampaikan surat pernyataan penempatan
inan reklamasi yang disahkan oleh notaris kepada Menteri melalui
ktur Jenderal, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya
ng lambat 14 (empat belas) hari kalender sejak penetapan bentuk jaminan
Perubahan Bentuk Jaminan Reklamasi
ktur Jenderal, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya
at memerintahkan pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi
duksi untuk mengubah bentuk jaminan reklamasi tahap operasi produksi
ktur Jenderal atas nama Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai
gan kewenangannya dapat memerintahkan pemegang IUP Eksplorasi atau
K Eksplorasi untuk mengubah jumlah jaminan reklamasi tahap eksplorasi
bila:
terjadi perubahan rencana eksplorasi; atau
biaya pelaksanaan kegiatan reklamasi tidak sesuai dengan rencana reklamasi.
duksi untuk mengubah bentuk jaminan reklamasi tahap operasi produksi
dasarkan pertimbangan:
kinerja pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi; dan/atau
kemampuan keuangan Pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi.
ktur Jenderal atas nama Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai
gan kewenangannya dapat memerintahkan pemegang IUP Operasi Produksi
u IUPK Operasi Produksi untuk mengubah jumlah jaminan reklamasi tahap
rasi produksi apabila:
Kewajiban Melaksanakan Reklamasi
Penempatan jaminan reklamasi tidak
menghilangkan kewajiban Pemegang
P/IUPK untuk melaksanakan reklamasi.
ekurangan biaya untuk menyelesaikan
reklamasi dari jaminan yang telah
etapkan, tetap menjadi tanggung jawab
Pemegang IUP/IUPK.
JAMINAN PASCATAMBANG
dimuat dalam rencana kerja dan anggaran biaya operasi produksi tahunan
Ditempatkan paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender sejak rencana
pascatambang disetujui
Penempatan jaminan pascatambang harus sudah selesai dilakukan 2 (dua)
tahun sebelum memasuki pelaksanaan pascatambang
BENTUK JAMINAN
DEPOSITO BERJANGKA
ditempatkan pada bank Pemerintah di Indonesia atas nama Direktur
Jenderal, gubernur, atau bupati/walikota qq pemegang IUP Eksplorasi,
IUPK Eksplorasi, IUP Operasi Produksi, atau IUPK Operasi Produksi yang
bersangkutan dengan jangka waktu penjaminan sesuai dengan jadwal
pascatambang
ditempatkan dalam bentuk mata uang rupiah atau dolar Amerika Serikat.
Penempatan jaminan pascatambang tidak menghilangkan kewajiban
Pemegang IUP Operasi Produksi dan IUPK Operasi Produksi untuk
melaksanakan pascatambang
Kekurangan biaya untuk menyelesaikan pascatambang dari jaminan yang
TATA CARA PELAKSANAAN PENCAIRAN JAMINAN
REKLAMASI
ntuan besaran pencairan dan pelepasan jaminan reklamasi meliputi:
ling banyak 60 % (enam puluh perseratus) dari besaran jaminan reklamasi tahap
erasi produksi apabila telah selesai melaksanakan penatagunaan lahan yang terdiri dari:
1. pengaturan permukaan lahan;
2. penyebaran tanah pucuk (tanah zona pengakaran);
ur Jenderal, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya sebelum
erikan persetujuan pencairan atau pelepasan jaminan reklamasi tahap operasi produksi,
melakukan evaluasi melakukan penilaian untuk pencairan atau pelepasan jaminan
masi tahap operasi produksi.
3. pengendalian erosi dan pengelolaan air;
ling banyak 80 % (delapan puluh perseratus) dari besaran jaminan reklamasi tahap
erasi produksi apabila telah selesai melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud pada
ruf a dan pekerjaan revegetasi, yang terdiri dari:
1. penanaman tanaman penutup (cover crop);
2. penanaman tanaman cepat tumbuh;
3. penanaman tanaman jenis lokal; dan/atau
4. pengendalian air asam tambang.
Dalam hal pemegang IUP Eksplorasi atau IUPK Eksplorasi tidak
memenuhi kriteria keberhasilan pelaksanaan reklamasi tahap
eksplorasi berdasarkan evaluasi laporan, penilaian pencairan jaminan
reklamasi tahap eksplorasi dan operasi produksi, dan/atau penilaian
lapangan, Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan
kewenangannya dapat menetapkan pihak ketiga untuk melaksanakan
reklamasi tahap eksplorasi dan operasi produksi dengan
menggunakan jaminan reklamasi tahap eksplorasi
Penetapan pihak ketiga dilakukan apabila setelah 2 (dua) tahun
PENETAPAN PIHAK KETIGA PELAKSANAAN REKLAMASI TAHAP
EKSPLORASI DAN OPERASI PRODUKSI
Penetapan pihak ketiga dilakukan apabila setelah 2 (dua) tahun
elaksanaan reklamasi tidak mencapai kriteria keberhasilan 60%
apan pihak ketiga dilakukan dengan cara:
megang IUP Eksplorasi, IUP Operasi Produksi, IUPK Eksplorasi, atau
Operasi Produksi mengusulkan pihak ketiga yang memiliki Izin Usaha
Pertambangan di bidang pascatambang dan reklamasi kepada
eri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya;
Pemegang IUP Eksplorasi, IUP Operasi
oduksi, IUPK Eksplorasi, atau IUPK Operasi
Produksi dilarang melakukan kegiatan
penambangan sebelum reklamasi yang
dilaksanakan oleh pihak ketiga dinyatakan
PENETAPAN PIHAK KETIGA PELAKSANAAN REKLAMASI TAHAP
EKSPLORASI DAN OPERASI PRODUKSI .........lanjutan
dilaksanakan oleh pihak ketiga dinyatakan
memenuhi kriteria keberhasilan reklamasi
minimal 80% (delapan puluh persen) oleh
enteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai
dengan kewenangannya.
gang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi dapat mengajukan
honan pencairan Jaminan Pascatambang berikut bunganya setiap triwulan
a Menteri melalui Direktur Jenderal, gubernur atau bupati/walikota sesuai
angannya dengan melampirkan:
sasi biaya pelaksanaan program pascatambang setiap 3 (tiga) bulan; dan
cana biaya dan program 3 (tiga) bulan berikutnya.
TATA CARA PELAKSANAAN PENCAIRAN JAMINAN
PASCATAMBANG
ri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya hanya dapat
erikan persetujuan pencairan jaminan pascatambang berikut bunganya,erikan persetujuan pencairan jaminan pascatambang berikut bunganya,
h memenuhi kriteria keberhasilan pelaksanaan pascatambang
ri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya sebelum
erikan persetujuan pencairan jaminan pascatambang wajib melakukan
si dan peninjauan lapangan.
auan lapangan dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari kalender
hal Pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi tidak
nuhi kriteria keberhasilan pelaksanaan pascatambang berdasarkan evaluasi
n dan/atau penilaian lapangan kurang dari 60% (enam puluh persen)
h berakhirnya jangka waktu kegiatan pascatambang maka Pemegang IUP
si Produksi atau IUPK Operasi Produksi dapat mengajukan permohonan
njangan jangka waktu untuk menyelesaikan kegiatan pascatambang yang
memenuhi kriteria keberhasilan kepada Menteri melalui Direktur Jenderal,
nur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.
TATA CARA PELAKSANAAN PENCAIRAN JAMINAN PASCATAMBANG
.........lanjutan
nur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.
ri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya hanya dapat
tujui perpanjangan jangka waktu untuk menyelesaikan kegiatan
ambang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling lama 2 (dua) tahun
berakhirnya kegiatan pascatambang tanpa disertai dengan pencairan sisa
n pascatambangnya
Dalam hal pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi
Produksi tidak memenuhi kriteria keberhasilan pelaksanaan
pascatambang berdasarkan evaluasi laporan dan/atau penilaian
lapangan kurang dari 60% setelah berakhirnya jangka waktu
perpanjangan kegiatan pascatambang, maka Menteri, gubernur,
atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya menetapkan
pihak ketiga untuk melaksanaan pascatambang
PENETAPAN PIHAK KETIGA PELAKSANAAN REKLAMASI
PASCATAMBANG
apan pihak ketiga dilakukan dengan cara:
megang IUP Eksplorasi, IUP Operasi Produksi, IUPK Eksplorasi, atau
Operasi Produksi mengusulkan pihak ketiga yang memiliki Izin Usaha
Pertambangan di bidang pascatambang dan reklamasi kepada
eri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya;
nteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya
1. PENYERAHAN LAHAN REKLAMASI
2. PENYERAHAN LAHAN2. PENYERAHAN LAHAN
PASCATAMBANG
PENYERAHAN LAHAN REKLAMASI
rahan lahan merupakan bagian dari rencana pascatambang atas sebagian
gang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi dalam
erahkan lahan yang telah direklamasi kepada pihak yang berhak sesuai
n peraturan perundang-undangan melalui Menteri, gubernur, atau
/walikota sesuai dengan kewenangannya setelah memenuhi:
sip-prinsip perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, keselamtan dan
atan kerja dan atau konservasi mineral dan batubara
% (seratus persen) kriteria keberhasilan reklamasi
rahan lahan merupakan bagian dari rencana pascatambang atas sebagian
Operasi Produksi
ri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya melakukan
auan lapangan sebelum memberikan persetujuan penyerahan lahan yang
direklamasi dan Hasil peninjauan lapangan wajib dituangkan dalam bentuk
acara
ung jawab pemeliharaan dan pemantauan lahan yang telah direklamasi oleh
gang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi dinyatakan berakhir
PENYERAHAN LAHAN PASCATAMBANG
rahan lahan merupakan keseluruhan dari pascatambang di seluruh WIUP
si Produksi.
rahan lahan dilakukan setelah memenuhi :
nsip-prinsip perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, keselamtan
gang IUP Operasi Produksi dan IUPK Operasi Produksi yang telah selesai
sanakan pascatambang wajib menyerahkan lahan pascatambang kepada
yang berhak sesuai dengan peraturan perundang-undangan melalui Menteri,
nur
nsip-prinsip perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, keselamtan
n kesehatan kerja dan atau konservasi mineral dan
0% (seratus persen) kriteria keberhasilan pascatambang sebagaimana
cantum dalam rencana pascatambang yang disetujui
ri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya melakukan
auan lapangan sebelum memberikan persetujuan penyerahan lahan yang
dilakukan pascatambang dan hasil peninjauan lapangan dituangkan dalam
acara
SANKSI
1
Peringatan
tertulis
2
Penghentian
sebagian atau
seluruh
kegiatan
penambangan
3
Pencabutan
izin
ksi administratif berupa pencabutan IUP Eksplorasi, IUP Operasi Produksi, IUPK
lorasi, atau IUPK Operasi Produksi, dikenakan kepada pemegang IUP Eksplorasi, IUP
REKLAMASI

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Arah Penguatan Fungsi Pengawasan dan Penegakan Hukum dalam Pelaksanaan Reklam...
Arah Penguatan Fungsi Pengawasan dan Penegakan Hukum dalam Pelaksanaan Reklam...Arah Penguatan Fungsi Pengawasan dan Penegakan Hukum dalam Pelaksanaan Reklam...
Arah Penguatan Fungsi Pengawasan dan Penegakan Hukum dalam Pelaksanaan Reklam...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Perencanaan tambang
Perencanaan tambangPerencanaan tambang
Perencanaan tambangramaldini
 
Pengantar perencanaan tambang
Pengantar perencanaan tambangPengantar perencanaan tambang
Pengantar perencanaan tambangIpung Noor
 
Ekonomi Mineral by Yuli Kusumawati
Ekonomi Mineral by Yuli KusumawatiEkonomi Mineral by Yuli Kusumawati
Ekonomi Mineral by Yuli Kusumawatiyulika usman
 
Pengelolaan Lingkungan Pertambangan (POM)
Pengelolaan Lingkungan Pertambangan (POM)Pengelolaan Lingkungan Pertambangan (POM)
Pengelolaan Lingkungan Pertambangan (POM)Muhammad Kurniawan
 
Disposal Pertambangan
Disposal PertambanganDisposal Pertambangan
Disposal Pertambanganheny novi
 
Reklamasi lahan bekas penambangan (2)
Reklamasi lahan bekas penambangan (2)Reklamasi lahan bekas penambangan (2)
Reklamasi lahan bekas penambangan (2)Resky Minotho
 
Pengenalan Good Mining Practice - Aspek Konservasi Mineral & Batubara_.pptx
Pengenalan Good Mining Practice - Aspek Konservasi Mineral & Batubara_.pptxPengenalan Good Mining Practice - Aspek Konservasi Mineral & Batubara_.pptx
Pengenalan Good Mining Practice - Aspek Konservasi Mineral & Batubara_.pptxDanielPutra36
 
Uu no. 3 thn 2020 tentang Minerba
Uu no. 3 thn 2020 tentang MinerbaUu no. 3 thn 2020 tentang Minerba
Uu no. 3 thn 2020 tentang MinerbaCIkumparan
 
GeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan LerengGeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan LerengAyu Kuleh Putri
 
estimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruck
estimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruckestimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruck
estimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruckevamanroe
 
Reformasi Perizinan di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara Pasca Berlaku...
Reformasi Perizinan di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara Pasca Berlaku...Reformasi Perizinan di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara Pasca Berlaku...
Reformasi Perizinan di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara Pasca Berlaku...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Penataan lahan
Penataan lahan Penataan lahan
Penataan lahan Noveriady
 
Tipe dan jenis bahan peledak
Tipe dan jenis bahan peledakTipe dan jenis bahan peledak
Tipe dan jenis bahan peledakUVRI - UKDM
 

Was ist angesagt? (20)

penyusunan
penyusunanpenyusunan
penyusunan
 
Studi Kelayakan Tambang: Pengantar
Studi Kelayakan Tambang: PengantarStudi Kelayakan Tambang: Pengantar
Studi Kelayakan Tambang: Pengantar
 
Arah Penguatan Fungsi Pengawasan dan Penegakan Hukum dalam Pelaksanaan Reklam...
Arah Penguatan Fungsi Pengawasan dan Penegakan Hukum dalam Pelaksanaan Reklam...Arah Penguatan Fungsi Pengawasan dan Penegakan Hukum dalam Pelaksanaan Reklam...
Arah Penguatan Fungsi Pengawasan dan Penegakan Hukum dalam Pelaksanaan Reklam...
 
Perencanaan tambang
Perencanaan tambangPerencanaan tambang
Perencanaan tambang
 
Pengantar perencanaan tambang
Pengantar perencanaan tambangPengantar perencanaan tambang
Pengantar perencanaan tambang
 
Ekonomi Mineral by Yuli Kusumawati
Ekonomi Mineral by Yuli KusumawatiEkonomi Mineral by Yuli Kusumawati
Ekonomi Mineral by Yuli Kusumawati
 
Contoh rencana reklamasi
Contoh rencana reklamasiContoh rencana reklamasi
Contoh rencana reklamasi
 
Pengelolaan Lingkungan Pertambangan (POM)
Pengelolaan Lingkungan Pertambangan (POM)Pengelolaan Lingkungan Pertambangan (POM)
Pengelolaan Lingkungan Pertambangan (POM)
 
Duke Pesentasi KTT
Duke Pesentasi KTTDuke Pesentasi KTT
Duke Pesentasi KTT
 
Disposal Pertambangan
Disposal PertambanganDisposal Pertambangan
Disposal Pertambangan
 
Reklamasi lahan bekas penambangan (2)
Reklamasi lahan bekas penambangan (2)Reklamasi lahan bekas penambangan (2)
Reklamasi lahan bekas penambangan (2)
 
Pengenalan Good Mining Practice - Aspek Konservasi Mineral & Batubara_.pptx
Pengenalan Good Mining Practice - Aspek Konservasi Mineral & Batubara_.pptxPengenalan Good Mining Practice - Aspek Konservasi Mineral & Batubara_.pptx
Pengenalan Good Mining Practice - Aspek Konservasi Mineral & Batubara_.pptx
 
K3 PERTAMBANGAN 2.pdf
K3 PERTAMBANGAN 2.pdfK3 PERTAMBANGAN 2.pdf
K3 PERTAMBANGAN 2.pdf
 
Uu no. 3 thn 2020 tentang Minerba
Uu no. 3 thn 2020 tentang MinerbaUu no. 3 thn 2020 tentang Minerba
Uu no. 3 thn 2020 tentang Minerba
 
GeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan LerengGeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan Lereng
 
Reklamasi
ReklamasiReklamasi
Reklamasi
 
estimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruck
estimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruckestimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruck
estimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruck
 
Reformasi Perizinan di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara Pasca Berlaku...
Reformasi Perizinan di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara Pasca Berlaku...Reformasi Perizinan di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara Pasca Berlaku...
Reformasi Perizinan di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara Pasca Berlaku...
 
Penataan lahan
Penataan lahan Penataan lahan
Penataan lahan
 
Tipe dan jenis bahan peledak
Tipe dan jenis bahan peledakTipe dan jenis bahan peledak
Tipe dan jenis bahan peledak
 

Andere mochten auch

Pengantar perencanaan tambang
Pengantar perencanaan tambangPengantar perencanaan tambang
Pengantar perencanaan tambangUVRI - UKDM
 
Struktur organisasi dan tenaga kerja di pertambangan
Struktur organisasi dan tenaga kerja di pertambanganStruktur organisasi dan tenaga kerja di pertambangan
Struktur organisasi dan tenaga kerja di pertambanganAdhitya Henrika
 
Cashflow tambang
Cashflow tambangCashflow tambang
Cashflow tambangyannick99
 
40084299 analisis-investasi-tambang
40084299 analisis-investasi-tambang40084299 analisis-investasi-tambang
40084299 analisis-investasi-tambangNurfirman Halwan
 
Permen esdm-18-2008 tentang reklamasi dan penutupan tambang
Permen esdm-18-2008 tentang reklamasi dan penutupan tambangPermen esdm-18-2008 tentang reklamasi dan penutupan tambang
Permen esdm-18-2008 tentang reklamasi dan penutupan tambangAldrien Ticoalu
 
3 keynote speech mesdm-bimbingan teknis reklamasi dan pascatambang_25 juni 20...
3 keynote speech mesdm-bimbingan teknis reklamasi dan pascatambang_25 juni 20...3 keynote speech mesdm-bimbingan teknis reklamasi dan pascatambang_25 juni 20...
3 keynote speech mesdm-bimbingan teknis reklamasi dan pascatambang_25 juni 20...MetaKonten Media Monitoring
 
Review Perbandingan UU Minerba No. 11 Th. 1967 VS UU No.4 Th. 2009
Review Perbandingan UU Minerba No. 11 Th. 1967 VS UU No.4 Th. 2009Review Perbandingan UU Minerba No. 11 Th. 1967 VS UU No.4 Th. 2009
Review Perbandingan UU Minerba No. 11 Th. 1967 VS UU No.4 Th. 2009Nikka Sasongko
 
UU 4 tahun 2009 (UU Minerba)
UU 4 tahun 2009 (UU Minerba)UU 4 tahun 2009 (UU Minerba)
UU 4 tahun 2009 (UU Minerba)Fikri Irsyad
 
Implementasi Kebijakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pusat di BKPM bagi Sektor...
Implementasi Kebijakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pusat di BKPM bagi Sektor...Implementasi Kebijakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pusat di BKPM bagi Sektor...
Implementasi Kebijakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pusat di BKPM bagi Sektor...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Kelompok 6
Kelompok 6Kelompok 6
Kelompok 6naiummah
 
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...Penataan Ruang
 
Innovation and Public Sector Performance in Indonesia
Innovation and Public Sector Performance in IndonesiaInnovation and Public Sector Performance in Indonesia
Innovation and Public Sector Performance in IndonesiaTri Widodo W. UTOMO
 
Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai
Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantaiPedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai
Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantaiinfosanitasi
 
Evaluasi Rencana Pascatambang
Evaluasi Rencana PascatambangEvaluasi Rencana Pascatambang
Evaluasi Rencana PascatambangYusufRiyandi
 
Bimtek reklamasi 28 juni 2013 -tarwoco [compatibility mode]
Bimtek reklamasi   28 juni 2013 -tarwoco [compatibility mode]Bimtek reklamasi   28 juni 2013 -tarwoco [compatibility mode]
Bimtek reklamasi 28 juni 2013 -tarwoco [compatibility mode]MetaKonten Media Monitoring
 
3 keynote speech mesdm-bimbingan teknis reklamasi dan pascatambang_25 juni 20...
3 keynote speech mesdm-bimbingan teknis reklamasi dan pascatambang_25 juni 20...3 keynote speech mesdm-bimbingan teknis reklamasi dan pascatambang_25 juni 20...
3 keynote speech mesdm-bimbingan teknis reklamasi dan pascatambang_25 juni 20...MetaKonten Media Monitoring
 

Andere mochten auch (20)

Pengantar perencanaan tambang
Pengantar perencanaan tambangPengantar perencanaan tambang
Pengantar perencanaan tambang
 
Manajemen Keuangan Tambang
Manajemen Keuangan TambangManajemen Keuangan Tambang
Manajemen Keuangan Tambang
 
Fhm method for reklamsi
Fhm method for reklamsiFhm method for reklamsi
Fhm method for reklamsi
 
Struktur organisasi dan tenaga kerja di pertambangan
Struktur organisasi dan tenaga kerja di pertambanganStruktur organisasi dan tenaga kerja di pertambangan
Struktur organisasi dan tenaga kerja di pertambangan
 
Cashflow tambang
Cashflow tambangCashflow tambang
Cashflow tambang
 
40084299 analisis-investasi-tambang
40084299 analisis-investasi-tambang40084299 analisis-investasi-tambang
40084299 analisis-investasi-tambang
 
Isu-Isu Strategis dan Peraturan Subsektor Mineral dan Batubara
Isu-Isu Strategis dan Peraturan Subsektor Mineral dan BatubaraIsu-Isu Strategis dan Peraturan Subsektor Mineral dan Batubara
Isu-Isu Strategis dan Peraturan Subsektor Mineral dan Batubara
 
Permen esdm-18-2008 tentang reklamasi dan penutupan tambang
Permen esdm-18-2008 tentang reklamasi dan penutupan tambangPermen esdm-18-2008 tentang reklamasi dan penutupan tambang
Permen esdm-18-2008 tentang reklamasi dan penutupan tambang
 
3 keynote speech mesdm-bimbingan teknis reklamasi dan pascatambang_25 juni 20...
3 keynote speech mesdm-bimbingan teknis reklamasi dan pascatambang_25 juni 20...3 keynote speech mesdm-bimbingan teknis reklamasi dan pascatambang_25 juni 20...
3 keynote speech mesdm-bimbingan teknis reklamasi dan pascatambang_25 juni 20...
 
Review Perbandingan UU Minerba No. 11 Th. 1967 VS UU No.4 Th. 2009
Review Perbandingan UU Minerba No. 11 Th. 1967 VS UU No.4 Th. 2009Review Perbandingan UU Minerba No. 11 Th. 1967 VS UU No.4 Th. 2009
Review Perbandingan UU Minerba No. 11 Th. 1967 VS UU No.4 Th. 2009
 
UU 4 tahun 2009 (UU Minerba)
UU 4 tahun 2009 (UU Minerba)UU 4 tahun 2009 (UU Minerba)
UU 4 tahun 2009 (UU Minerba)
 
Implementasi Kebijakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pusat di BKPM bagi Sektor...
Implementasi Kebijakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pusat di BKPM bagi Sektor...Implementasi Kebijakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pusat di BKPM bagi Sektor...
Implementasi Kebijakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pusat di BKPM bagi Sektor...
 
Kelompok 6
Kelompok 6Kelompok 6
Kelompok 6
 
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...
 
Innovation and Public Sector Performance in Indonesia
Innovation and Public Sector Performance in IndonesiaInnovation and Public Sector Performance in Indonesia
Innovation and Public Sector Performance in Indonesia
 
Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai
Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantaiPedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai
Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai
 
Evaluasi Rencana Pascatambang
Evaluasi Rencana PascatambangEvaluasi Rencana Pascatambang
Evaluasi Rencana Pascatambang
 
Bimtek reklamasi 28 juni 2013 -tarwoco [compatibility mode]
Bimtek reklamasi   28 juni 2013 -tarwoco [compatibility mode]Bimtek reklamasi   28 juni 2013 -tarwoco [compatibility mode]
Bimtek reklamasi 28 juni 2013 -tarwoco [compatibility mode]
 
3 keynote speech mesdm-bimbingan teknis reklamasi dan pascatambang_25 juni 20...
3 keynote speech mesdm-bimbingan teknis reklamasi dan pascatambang_25 juni 20...3 keynote speech mesdm-bimbingan teknis reklamasi dan pascatambang_25 juni 20...
3 keynote speech mesdm-bimbingan teknis reklamasi dan pascatambang_25 juni 20...
 
Esdm online station
Esdm online stationEsdm online station
Esdm online station
 

Ähnlich wie REKLAMASI

Peraturan Reklamasi dan Pascatambang.pptx
Peraturan Reklamasi dan Pascatambang.pptxPeraturan Reklamasi dan Pascatambang.pptx
Peraturan Reklamasi dan Pascatambang.pptxDepiDwi
 
03 ESDM Bahan DBT_LAPAN Seminar Inderaja_31072018.pdf
03 ESDM Bahan DBT_LAPAN Seminar Inderaja_31072018.pdf03 ESDM Bahan DBT_LAPAN Seminar Inderaja_31072018.pdf
03 ESDM Bahan DBT_LAPAN Seminar Inderaja_31072018.pdfwulanmunir1
 
2020-Kepmenaker nomor 380 Tahun 2020.pdf
2020-Kepmenaker nomor 380 Tahun 2020.pdf2020-Kepmenaker nomor 380 Tahun 2020.pdf
2020-Kepmenaker nomor 380 Tahun 2020.pdfhadiwiryo2019
 
6. PERLINDUNGAN LINGKUNGAN PERTAMBANGAN_REV01_300920_NonVid_fr_EDP.pdf
6. PERLINDUNGAN LINGKUNGAN PERTAMBANGAN_REV01_300920_NonVid_fr_EDP.pdf6. PERLINDUNGAN LINGKUNGAN PERTAMBANGAN_REV01_300920_NonVid_fr_EDP.pdf
6. PERLINDUNGAN LINGKUNGAN PERTAMBANGAN_REV01_300920_NonVid_fr_EDP.pdfempupacol1
 
SEMINAR KERJA PRAKTEK PELAKSANAAN PEKERJAAN TIMBUNAN PADA PAKET PEMBANGUNAN S...
SEMINAR KERJA PRAKTEKPELAKSANAAN PEKERJAAN TIMBUNAN PADA PAKET PEMBANGUNAN S...SEMINAR KERJA PRAKTEKPELAKSANAAN PEKERJAAN TIMBUNAN PADA PAKET PEMBANGUNAN S...
SEMINAR KERJA PRAKTEK PELAKSANAAN PEKERJAAN TIMBUNAN PADA PAKET PEMBANGUNAN S...JoSiahaan1
 
Studi Pelaksanaan Reklamasi Lahan Penambangan Nikel di Indonesia.pdf
Studi Pelaksanaan Reklamasi Lahan Penambangan Nikel di Indonesia.pdfStudi Pelaksanaan Reklamasi Lahan Penambangan Nikel di Indonesia.pdf
Studi Pelaksanaan Reklamasi Lahan Penambangan Nikel di Indonesia.pdfFerdian234
 
Kep mentamben no. 1211. k 008-m.pe-1995
Kep mentamben no. 1211. k 008-m.pe-1995Kep mentamben no. 1211. k 008-m.pe-1995
Kep mentamben no. 1211. k 008-m.pe-1995Taufik Riyadi
 
Permen esdm 07 tahun 2014
Permen esdm 07 tahun 2014Permen esdm 07 tahun 2014
Permen esdm 07 tahun 2014ndoprb
 
Permen esdm nomor 07 tahun 2014
Permen esdm nomor 07 tahun 2014Permen esdm nomor 07 tahun 2014
Permen esdm nomor 07 tahun 2014AyuChaser
 
Ringkasan Rpp Minerba
Ringkasan Rpp MinerbaRingkasan Rpp Minerba
Ringkasan Rpp MinerbaPeople Power
 
Pengendalian pencemaran lingkungan hidup
Pengendalian pencemaran lingkungan hidupPengendalian pencemaran lingkungan hidup
Pengendalian pencemaran lingkungan hidupFitri Hady Amrullah
 
Pengendalian pencemaran lingkungan hidup
Pengendalian pencemaran lingkungan hidupPengendalian pencemaran lingkungan hidup
Pengendalian pencemaran lingkungan hidupFitri Hady Amrullah
 
IDENTIFIKASI DAMPAK LINGKUNGAN (METODE & CONTOH DAMPAK_new 2019.pptx
IDENTIFIKASI DAMPAK LINGKUNGAN (METODE & CONTOH DAMPAK_new 2019.pptxIDENTIFIKASI DAMPAK LINGKUNGAN (METODE & CONTOH DAMPAK_new 2019.pptx
IDENTIFIKASI DAMPAK LINGKUNGAN (METODE & CONTOH DAMPAK_new 2019.pptxpuspaidiputra
 
Paparan Pelaksanaan Proyek Reklamasi Pulau C dan D di Teluk Jakarta
Paparan Pelaksanaan Proyek Reklamasi Pulau C dan D di Teluk JakartaPaparan Pelaksanaan Proyek Reklamasi Pulau C dan D di Teluk Jakarta
Paparan Pelaksanaan Proyek Reklamasi Pulau C dan D di Teluk JakartaDidi Sadili
 
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) SampahRehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampahinfosanitasi
 
Kuliah 11 Pascatambang.pptx
Kuliah 11 Pascatambang.pptxKuliah 11 Pascatambang.pptx
Kuliah 11 Pascatambang.pptxRezaAryanto4
 
BAHAN PAPARAN KABID PPKL.pptx
BAHAN PAPARAN KABID PPKL.pptxBAHAN PAPARAN KABID PPKL.pptx
BAHAN PAPARAN KABID PPKL.pptxDaudHutapea1
 

Ähnlich wie REKLAMASI (20)

Peraturan
PeraturanPeraturan
Peraturan
 
Peraturan Reklamasi dan Pascatambang.pptx
Peraturan Reklamasi dan Pascatambang.pptxPeraturan Reklamasi dan Pascatambang.pptx
Peraturan Reklamasi dan Pascatambang.pptx
 
Kebijakan Pengawasan
Kebijakan PengawasanKebijakan Pengawasan
Kebijakan Pengawasan
 
03 ESDM Bahan DBT_LAPAN Seminar Inderaja_31072018.pdf
03 ESDM Bahan DBT_LAPAN Seminar Inderaja_31072018.pdf03 ESDM Bahan DBT_LAPAN Seminar Inderaja_31072018.pdf
03 ESDM Bahan DBT_LAPAN Seminar Inderaja_31072018.pdf
 
2020-Kepmenaker nomor 380 Tahun 2020.pdf
2020-Kepmenaker nomor 380 Tahun 2020.pdf2020-Kepmenaker nomor 380 Tahun 2020.pdf
2020-Kepmenaker nomor 380 Tahun 2020.pdf
 
6. PERLINDUNGAN LINGKUNGAN PERTAMBANGAN_REV01_300920_NonVid_fr_EDP.pdf
6. PERLINDUNGAN LINGKUNGAN PERTAMBANGAN_REV01_300920_NonVid_fr_EDP.pdf6. PERLINDUNGAN LINGKUNGAN PERTAMBANGAN_REV01_300920_NonVid_fr_EDP.pdf
6. PERLINDUNGAN LINGKUNGAN PERTAMBANGAN_REV01_300920_NonVid_fr_EDP.pdf
 
SEMINAR KERJA PRAKTEK PELAKSANAAN PEKERJAAN TIMBUNAN PADA PAKET PEMBANGUNAN S...
SEMINAR KERJA PRAKTEKPELAKSANAAN PEKERJAAN TIMBUNAN PADA PAKET PEMBANGUNAN S...SEMINAR KERJA PRAKTEKPELAKSANAAN PEKERJAAN TIMBUNAN PADA PAKET PEMBANGUNAN S...
SEMINAR KERJA PRAKTEK PELAKSANAAN PEKERJAAN TIMBUNAN PADA PAKET PEMBANGUNAN S...
 
Studi Pelaksanaan Reklamasi Lahan Penambangan Nikel di Indonesia.pdf
Studi Pelaksanaan Reklamasi Lahan Penambangan Nikel di Indonesia.pdfStudi Pelaksanaan Reklamasi Lahan Penambangan Nikel di Indonesia.pdf
Studi Pelaksanaan Reklamasi Lahan Penambangan Nikel di Indonesia.pdf
 
Kep mentamben no. 1211. k 008-m.pe-1995
Kep mentamben no. 1211. k 008-m.pe-1995Kep mentamben no. 1211. k 008-m.pe-1995
Kep mentamben no. 1211. k 008-m.pe-1995
 
Permen esdm 07 tahun 2014
Permen esdm 07 tahun 2014Permen esdm 07 tahun 2014
Permen esdm 07 tahun 2014
 
Permen esdm nomor 07 tahun 2014
Permen esdm nomor 07 tahun 2014Permen esdm nomor 07 tahun 2014
Permen esdm nomor 07 tahun 2014
 
Ringkasan Rpp Minerba
Ringkasan Rpp MinerbaRingkasan Rpp Minerba
Ringkasan Rpp Minerba
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Pengendalian pencemaran lingkungan hidup
Pengendalian pencemaran lingkungan hidupPengendalian pencemaran lingkungan hidup
Pengendalian pencemaran lingkungan hidup
 
Pengendalian pencemaran lingkungan hidup
Pengendalian pencemaran lingkungan hidupPengendalian pencemaran lingkungan hidup
Pengendalian pencemaran lingkungan hidup
 
IDENTIFIKASI DAMPAK LINGKUNGAN (METODE & CONTOH DAMPAK_new 2019.pptx
IDENTIFIKASI DAMPAK LINGKUNGAN (METODE & CONTOH DAMPAK_new 2019.pptxIDENTIFIKASI DAMPAK LINGKUNGAN (METODE & CONTOH DAMPAK_new 2019.pptx
IDENTIFIKASI DAMPAK LINGKUNGAN (METODE & CONTOH DAMPAK_new 2019.pptx
 
Paparan Pelaksanaan Proyek Reklamasi Pulau C dan D di Teluk Jakarta
Paparan Pelaksanaan Proyek Reklamasi Pulau C dan D di Teluk JakartaPaparan Pelaksanaan Proyek Reklamasi Pulau C dan D di Teluk Jakarta
Paparan Pelaksanaan Proyek Reklamasi Pulau C dan D di Teluk Jakarta
 
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) SampahRehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
 
Kuliah 11 Pascatambang.pptx
Kuliah 11 Pascatambang.pptxKuliah 11 Pascatambang.pptx
Kuliah 11 Pascatambang.pptx
 
BAHAN PAPARAN KABID PPKL.pptx
BAHAN PAPARAN KABID PPKL.pptxBAHAN PAPARAN KABID PPKL.pptx
BAHAN PAPARAN KABID PPKL.pptx
 

Mehr von MetaKonten Media Monitoring

Mehr von MetaKonten Media Monitoring (10)

Media Monitoring Jokowi | September
Media Monitoring Jokowi | SeptemberMedia Monitoring Jokowi | September
Media Monitoring Jokowi | September
 
Jokowi-September.pdf
Jokowi-September.pdfJokowi-September.pdf
Jokowi-September.pdf
 
MetaKonten.com Ringkasan Monitoring "Minyak Goreng"
MetaKonten.com Ringkasan Monitoring "Minyak Goreng"MetaKonten.com Ringkasan Monitoring "Minyak Goreng"
MetaKonten.com Ringkasan Monitoring "Minyak Goreng"
 
Monitoring Berita "DPRD Bandung" Agustus | MetaKonten.com
Monitoring Berita "DPRD Bandung" Agustus | MetaKonten.comMonitoring Berita "DPRD Bandung" Agustus | MetaKonten.com
Monitoring Berita "DPRD Bandung" Agustus | MetaKonten.com
 
Media Monitoring Partai PKP
Media Monitoring Partai PKPMedia Monitoring Partai PKP
Media Monitoring Partai PKP
 
Zulkifli Hasan Summary July 2022 | MetaKonten.com
Zulkifli Hasan Summary July 2022 | MetaKonten.comZulkifli Hasan Summary July 2022 | MetaKonten.com
Zulkifli Hasan Summary July 2022 | MetaKonten.com
 
MetaKonten.com - Weekly Release Juni 2022 vol 1
MetaKonten.com - Weekly Release Juni 2022 vol 1MetaKonten.com - Weekly Release Juni 2022 vol 1
MetaKonten.com - Weekly Release Juni 2022 vol 1
 
3 keynote speech mesdm-bimbingan teknis reklamasi dan pascatambang_25 juni 20...
3 keynote speech mesdm-bimbingan teknis reklamasi dan pascatambang_25 juni 20...3 keynote speech mesdm-bimbingan teknis reklamasi dan pascatambang_25 juni 20...
3 keynote speech mesdm-bimbingan teknis reklamasi dan pascatambang_25 juni 20...
 
Legal indonesiamining
Legal indonesiaminingLegal indonesiamining
Legal indonesiamining
 
Rencana aksi nasional ASGM
Rencana aksi nasional ASGMRencana aksi nasional ASGM
Rencana aksi nasional ASGM
 

Kürzlich hochgeladen

Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxBudyHermawan3
 
NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024
NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024
NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024ssuser8905b3
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxBudyHermawan3
 
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.pptOPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.pptRyanWinter25
 
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke IntegrasiPenyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasiasaliaraudhatii
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxBudyHermawan3
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxBudyHermawan3
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxBudyHermawan3
 
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxmars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxSusatyoTriwilopo
 
PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptx
PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptxPENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptx
PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptxRyanWinter25
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxBudyHermawan3
 

Kürzlich hochgeladen (14)

Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
 
NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024
NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024
NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.pptOPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
 
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke IntegrasiPenyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
 
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxmars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
 
PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptx
PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptxPENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptx
PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptx
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
 

REKLAMASI

  • 1. RANCANGAN PERATURAN MENTERI TENTANG REKLAMASI DAN PASCATAMBANG (PENGGANTI PERMEN 18/2008) Ir. Bambang Susigit, MT KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA
  • 2. DAFTAR ISI 1. PENYUSUNAN RENCANA REKLAMASI DAN PASCATAMBANG 2. PENILAIAN DAN PERSETUJUAN 3. PELAKSANAAN DAN PELAPORAN 4. JAMINAN REKLAMASI 5. JAMINAN PASCATAMBANG HAL-HAL YANG DIATUR DALAM RANCANGAN PERMEN 5. JAMINAN PASCATAMBANG 6. PENYERAHAN LAHAN REKLAMASI 7. PENYERAHAN LAHAN PASCATAMBANG 2
  • 3. PENYUSUNAN RENCANA REKLAMASI DAN PASCATAMBANG 1. Rencana Reklamasi Tahap Eksplorasi 2. Rencana Reklamasi Tahap Operasi Produksi 3. Penyusunan Rencana Pascatambang
  • 4. PENYUSUNAN & TATA LAKSANA RENCANA REKLAMASI TAHAP EKSPLORASI enyelidikan Umum Eksplorasi FS IUP/IUPK EKSPLORASI Reklamasi plorasi Pengajuan sebelum melakukan kegiatan eksplorasi yang dapat menyebabkan lahan terganggu meliputi antara lain lubang pengeboran, sumur uji, parit uji, dan/atau sarana penunjang eksplorasi. an jangka waktu splorasi dengan nan. Rencana biaya reklamasi tahap eksplorasi dihitung berdasarkan biaya: a.biaya langsung, antara lain: 1. penatagunaan lahan; dan 2. revegetasi; rdasarkan ngkungan hidup disetujui penunjang eksplorasi.nan. Rencana reklamasi tahap eksplorasi meliputi: a. tata guna lahan; b. rencana pembukaan lahan untuk kegiatan eksplorasi c. program reklamasi; d. rencana biaya reklamasi tahap eksplorasi; dan e. kriteria keberhasilan reklamasi meliputi standar keberhasilan penataan lahan, revegetasi dan 2. revegetasi; b.biaya tidak langsung, antara lain: 1. mobilisasi dan demobilisasi; 2. perencanaan kegiatan; 3. administrasi dan keuntungan pihak ketiga sebagai kontraktor pelaksana reklamasi; dan 4. supervisi. n Rencana Reklamasi ada Pedoman n Rencana Reklamasi oplorasi
  • 5. PENYUSUNAN & TATA LAKSANA RENCANA REKLAMASI TAHAP OPERASI PRODUKSI FS IUP/IUPK OPERASI PRODUKSI IUP/IUPK OPERASI PRODUKSI ana Reklamasi OP Pengajuan kegiatan operasi pertambangan yang dapat dengan jangka waktu 5 dengan rincian tahunan. Rencana reklamasi tahap bersamaan dengan pengajuan permohonan IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi kepada Menteri melalui Direktur Jenderal, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya. rtimbangkan: sip-prinsip reklamasi m dan metode ambangan berdasarkan hasil i kelayakan; ambang terbuka; dan ambang bawah tanah. disi spesifik wilayah mpat; dan ntuan peraturan perundang- angan. n berdasarkan men lingkungan hidup kegiatan operasi pertambangan yang dapat mengakibatkan lahan terganggu meliputi antara lain areal penambangan, areal penimbunan tanah penutup, areal penimbunan komoditas tambang, jalan tambang dan non tambang, pabrik atau instalasi pengolahan dan pemurnian, dan/atau sarana penunjang. dengan rincian tahunan. Rencana reklamasi tahap operasi produksii meliputi: a. tata guna lahan sebelum dan sesudah kegiatan operasi produksi; b. rencana pembukaan lahan untuk kegiatan operasi produksi c. program reklamasi; d. rencana biaya reklamasi tahap operasi; dan e. kriteria keberhasilan reklamasi meliputi standar a.status lahan; b.bentuk ekosistem; c.kondisi keanekaragaman hayati; dan d.kondisi sosial dan budaya.
  • 6. PROGRAM REKLAMASI TAHAP OPERASI PRODUKSI am reklamasi dapat dilaksanakan dalam bentuk revegetasi dan/atau tukan lainnya, berupa: area permukiman; pariwisata; sumber air; atau budidaya. m hal pelaksanaan kegiatan tambang secara teknis meninggalkan lubang tambang maka wajib dibuat rencana pemanfaatan lubang bekas tambang uti:uti: stabilisasi lereng; pengamanan lubang bekas tambang; pemulihan kualitas dan pengelolaan air sesuai peruntukannya; manfaat; pemeliharaan dan pemantauan. m hal kegiatan reklamasi berada di laut maka rencana reklamasi tahap si produksi wajib disampaikan dengan memuat kegiatan yang meliputi: pengelolaan kualitas air laut;
  • 7. BIAYA REKLAMASI & PERIODE RENCANA REKLAMASI TAHAP OPERASI PRODUKSI ana biaya reklamasi tahap operasi produksi harus menutup uh biaya pelaksanaan kegiatan reklamasi termasuk sanaan kegiatan reklamasi yang dilakukan oleh pihak ketiga. ntuan biaya reklamasi tahap operasi produksi pada periode ahun pertama dihitung berdasarkan rencana reklamasi seluas n yang dibuka pada periode lima tahun pertama.n yang dibuka pada periode lima tahun pertama. egang IUP Operasi Produksi dan IUPK Operasi Produksi wajib ampaikan rencana reklamasi tahap operasi produksi periode tahun berikutnya kepada Menteri melalui Direktur Jenderal, rnur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya g lambat 45 (empat puluh lima) hari kalender sebelum
  • 8. cana Biaya Reklamasi Tahap plorasi Rencana Biaya Reklamasi Tahap Operasi Produksi a Langsung 1. Penatagunaan lahan 2. Revegetasi Biaya Langsung 1. Penatagunaan lahan 2. Revegetasi 3. Pencegahan dan penanggulangan Air Asam Tambang 4. Pekerjaan Sipil RENCANA BIAYA REKLAMASI 4. Pekerjaan Sipil a Tidak Langsung 1. Mobilisasi dan Demobilisasi 2. Perencanaan kegiatan 3. Administrasi dan keuntungan pihak ketiga sebagai kontraktor pelaksana reklamasi 4. Supervisi Biaya Tidak Langsung 1. Mobilisasi dan demobilisasi 2. Perencanaan Kegiatan 3. Administrasi dan keuntungan pihak ketiga sebagai kontraktor pelaksana reklamasi 4. Supervisi
  • 9. an Eksplorasi FS UP/IUPK EKSPLORASI IUP/IUPK OPERASI PRODUKSI Pengajuan Bersamaan dgn Pengajuan IUP OP ascatambang mbang PENYUSUNAN DAN TATA LAKSANA RENCANA PASCATAMBANG erdasarkan dokumen lingkungan Rencana pascatambang memuat: 1. Profil WIUP atau WIUPK, meliputi lokasi dan aksesibilitas wilayah, kepemilikan dan peruntukan lahan, dan kegiatan usaha lain di sekitar WIUP atau WIUPK; 2. Rona lingkungan awal meliputi peruntukan lahan, morfologi, air permukaan dan air tanah, biologi akuatik dan terestrial, serta sosial, budaya, dan ekonomi sesuai dengan dokumen lingkungan hidup yang telah disetujui.erdasarkan dokumen lingkungan g telah disetujui disetujui. 3. Deskripsi kegiatan pertambangan, meliputi keadaan cadangan awal, sistem dan metode penambangan, pengolahan dan/atau pemurnian serta fasilitas penunjang; a lingkungan akhir, meliputi keadaan cadangan tersisa, peruntukan lahan, morfologi, air permukaan air tanah, serta biologi akuatik dan teresterial, serta sosial, budaya, dan ekonomi; gram pascatambang, meliputi: reklamasi pada lahan bekas tambang dan lahan di luar bekas tambang; pemeliharaan dan perawatan hasil reklamasi; pengembangan dan pemberdayaan masyarakat; dan pemantauan.
  • 10. ncana biaya pascatambang dihitung dasarkan biaya: biaya langsung, antara lain: 1. pembongkaran; 2. reklamasi; 3. penanganan bahan berbahaya dan beracun (B3) serta limbah B3; 4. pemeliharaan dan perawatan; 5. pemantauan; dan 6. aspek sosial, budaya, dan ekonomi; RENCANA BIAYA PASCATAMBANG Biaya aspek sosial, budaya, dan ekonomi diatur dalam rangka meningkatkan kewirausahaan setelah memasuki pascatambang Biaya jaminan pascatambang harus memperhitungkan kenaikan (eskalasi) biaya selama periode pelaksanaan pascatambang. Rencana biaya pascatambang harus menutup seluruh biaya6. aspek sosial, budaya, dan ekonomi; biaya tidak langsung, antara lain: 1. mobilisasi dan demobilisasi; 2. perencanaan pascatambang; 3. administrasi dan keuntungan pihak ketiga sebagai kontraktor pelaksana reklamasi; dan 4. supervisi. harus menutup seluruh biaya pelaksanaan kegiatan pascatambang termasuk pelaksanaan kegiatan pascatambang yang dilakukan oleh pihak ketiga • Biaya jaminan pascatambang harus memperhitungkan NILAI UANG MASA DEPAN selama periode pelaksanaan pascatambang.
  • 11. KONSULTASI DENGAN PEMANGKU KEPENTINGAN gang IUP Eksplorasi dan IUPK Eksplorasi dalam menyusun rencana tambang harus berkonsultasi dengan pemangku kepentingan. ngku kepentingan terdiri atas: nstansi Pemerintah, dinas/instansi pemerintah provinsi, dan/atau dinas/instansi kabupaten/kota yang membidangi pertambangan mineral dan batubara; nstansi terkait lainnya; dan masyarakat yang akan terkena dampak langsung akibat kegiatan usahamasyarakat yang akan terkena dampak langsung akibat kegiatan usaha pertambangan. konsultasi wajib dibuat dalam bentuk berita acara yang ditandatangani para pemangku kepentingan gang IUP Eksplorasi dan IUPK Eksplorasi wajib menyampaikan rencana tambang disertai dengan berita acara hasil konsultasi bersamaan dengan ajuan permohonan IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi da Menteri melalui Direktur Jenderal, gubernur, atau bupati/walikota sesuai
  • 12. PENILAIAN DAN PERSETUJUAN 1. Penilaian dan Persetujuan Rencana Reklamasi Tahap EksplorasiTahap Eksplorasi 2. Penilaian dan Persetujuan Rencana Reklamasi Tahap Operasi Produksi 3. Penilaian dan Persetujuan Rencana Pascatambang
  • 13. PERSETUJUAN RENCANA REKLAMASI TAHAP EKSPLORASI Menteri/Gub/BupMenteri/Gub/BupIUP EKSPLORASI ≤ 30 hari ≤ 30 hari > 30 hari tidak tidak termasuk jumlah hari yang diperlukan untuk penyempurnaan rencana reklamasi Menyampaikan Penyempurnaan Rencana Reklamasi ikan Dokumen eklamasi ari Menyampaikan Rencana Reklamasi pada saat akan memulai kegiatan ekslporasi Evaluasi OK NOT OK PERSETUJUAN memberikan persetujuan atau saran penyempurnaan Jika terdapat Perubahan: 1. rencana eksplorasi; 2. dokumen lingkungan. eklamasi
  • 14. PERSETUJUAN RENCANA REKLAMASI TAHAP OPERASI PRODUKSI Menteri/Gub/BupMenteri/Gub/Bup IUP/IUPK OPERASI PRODUKSI ≤ 30 hari ≤ 30 hari NOT OK > 30 hari tidak tidak termasuk jumlah hari yang diperlukan untuk penyempurnaan rencana reklamasi Menyampaikan Revisi Rencana Reklamasi n okumen amasi ari an K paikan Rencana Reklamasi bersamaan pengajuan IUP /IUPK OP Evaluasi OK NOT OK PERSETUJUAN > 30 hari tidak memberikan persetujuan atau saran penyempurnaan Jika terdapat Perubahan: 1. sistem dan metoda penambangan; 2. kapasitas produksi; 3. umur tambang; 4. tata guna lahan; dan/atau 5. dokumen lingkungan hidup yang telah disetujui amasi
  • 15. Menteri/Gub/BupMenteri/Gub/BupIUP/IUPK OPERASI PRODUKSI ≤ 60 hari ≤ 30 hari NOT OK PERSETUJUAN RENCANA PASCATAMBANG tidak termasuk jumlah hari yang diperlukan untuk penyempurnaan rencana reklamasi Menyampaikan Dok Revisi Rencana Pascatambang an Dokumen klamasi itan PK i si ≤ 90 hari aikan Rencana Pascatambang bersamaan pengajuan IUP /IUPK OP Evaluasi OK NOT OK PERSETUJUAN > 60 hari tidak memberikan persetujuan atau saran penyempurnaan Jika terdapat Perubahan: 1. Perubahan Rencana Reklamasi Tahap Operasi Produksi 2. Perubahan jadwal pascatambang klamasi at 2 tahun hir kegiatan an
  • 16. PELAKSANAAN DAN PELAPORAN 1. Pelaksanaan Reklamasi Tahap Eksplorasi 2. Pelaksanaan Reklamasi Tahap Operasi Produksi2. Pelaksanaan Reklamasi Tahap Operasi Produksi 3. Pelaksanaan Pascatambang 4. Pelaporan Reklamasi Tahap Eksplorasi 5. Pelaporan Reklamasi Tahap Operasi Produksi 6. Pelaporan Pascatambang 7. Peninjauan Lapangan
  • 17. PELAKSANAAN DAN PELAPORAN REKLAMASI TAHAP EKSPLORASI sanaan reklamasi wajib dipimpin oleh Kepala Teknik Tambang yang dibantu petugas yang berkompeten di dalam pelaksanaan reklamasi dan tambang. gang IUP Eksplorasi dan IUPK Eksplorasi wajib melaksanakan reklamasi eksplorasi yang telah disetujui pada lahan terganggu akibat kegiatan orasi yang tidak digunakan lagi, antara lain: han bekas eksplorasi (lubang pengeboran, sumur uji, dan parit uji) han bekas sarana penunjang eksplorasi (akses jalan eksplorasi, base camp,han bekas sarana penunjang eksplorasi (akses jalan eksplorasi, base camp, lipad, dan/atau workshop yang tidak digunakan lagi) sanaan reklamasi wajib dilakukan paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender h tidak ada kegiatan eksplorasi pada lahan terganggu gang IUP/IUPK Eksplorasi wajib menyampaikan laporan pelaksanaan masi tahap eksplorasi disertai dengan permohonan pencairan jaminan masi tahap eksplorasi setiap 1 (satu) tahun kepada Menteri melalui Direktur
  • 18. PELAKSANAAN DAN PELAPORAN REKLAMASI TAHAP OPERASI PRODUKSI sanaan reklamasi wajib dipimpin oleh Kepala Teknik Tambang yang dibantu petugas yang berkompeten di dalam pelaksanaan reklamasi dan tambang. gang IUP/ IUPK Operasi Produksi wajib melaksanakan reklamasi tahap si produksi pada lahan terganggu akibat kegiatan operasi produksi meliputi bekas tambang dan lahan di luar bekas tambang yang tidak digunakan lagi di luar bekas tambang dengan sistem tambang terbuka antara lain: mpat penimbunan tanah penutup;mpat penimbunan tanah penutup; mpat penimbunan bahan tambang; an tambang dan/atau jalan angkut; brik/instalasi pengolahan dan pemurnian; ngunan/instalasi sarana penunjang; ntor dan perumahan; labuhan khusus/dermaga; dan/atau han penimbunan dan/atau pengendapan tailing.
  • 19. PELAKSANAAN REKLAMASI TAHAP OPERASI PRODUKSI ....lanjutan m hal areal yang sudah direklamasi akan dibuka kembali untuk kegiatan mbangan, pemegang IUP/IUPK Operasi Produksi wajib menyampaikan na kegiatan penambangan untuk mendapat persetujuan dari Direktur eral atas nama Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan gang IUP/IUPK Operasi Produksi wajib menyampaikan laporan pelaksanaan an reklamasi tahap operasi produksi disertai dengan permohonan airan jaminan reklamasi setiap 1 (satu) tahun kepada Menteri, gubernur, bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya eral atas nama Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan nangannya. ana kegiatan penambangan wajib memperhitungkan nilai keekonomian masi yang telah dilaksanakan. sanaan reklamasi tahap operasi produksi wajib dilakukan paling lambat 30 puluh) hari kalender setelah tidak ada kegiatan pada lahan terganggu. ana tidak ada kegiatan namun akan direncanakan untuk dilanjutkan kembali,
  • 20. Direktur Jenderal, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya sebelum memberikan persetujuan pencairan jaminan reklamasi tahap eksplorasi wajib melakukan evaluasi terhadap PENINJAUAN LAPANGAN PELAKSANAAN REKLAMASI TAHAP EKSPLORASI/OPERASI PRODUKSI Direktur Jenderal atas nama Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya memberikan persetujuan pencairan jaminan reklamasi tahap eksplorasi/Operasi Produksi dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kalender setelah diterimanya laporan reklamasi tahap eksplorasi wajib melakukan evaluasi terhadap laporan pelaksanaan reklamasi tahap eksplorasi. Direktur Jenderal, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya sebelum memberikan persetujuan pencairan jaminan reklamasi tahap eksplorasi/operasi produksi dapat melakukan peninjauan lapangan paling lambat 15 (lima belas) hari kalender setelah diterimanya laporan pelaksanaan reklamasi tahap eksplorasi Hasil peninjauan harus dibuat dalam berita acara yang memuat
  • 21. PELAKSANAAN PASCATAMBANG atambang wajib dilaksanakan paling lambat 30 (tiga puluh) hari der setelah kegiatan penambangan dan/atau pengolahan dan/atau urnian berakhir. ksanaan pascatambang wajib dipimpin oleh Kepala Teknik Tambang dibantu oleh petugas yang berkompeten di dalam pelaksanaan masi dan pascatambang. egang IUP/ IUPK Operasi Produksi wajib menyampaikan laporan sanaan kegiatan pascatambang disertai permohonan pencairan an pascatambang setiap triwulan kepada Menteri melalui Direktur eral, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya ohonan pencairan jaminan pascatambang berisi rincian program dan
  • 22. Direktur Jenderal, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya sebelum memberikan persetujuan pencairan jaminan pascatambang wajib melakukan evaluasi terhadap laporan pelaksanaan pascatambang. Direktur Jenderal atas nama Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya memberikan persetujuan pencairan jaminan pascatambang dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kalender setelah diterimanya laporan. PENINJAUAN LAPANGAN TERHADAP PELAKSANAAN PASCATAMBANG Direktur Jenderal, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya sebelum memberikan persetujuan pencairan jaminan pascatambang dapat melakukan peninjauan lapangan paling lambat paling lambat 7 (tujuh) hari kalender setelah diterimanya laporan pelaksanaan pascatambang Hasil peninjauan harus dibuat dalam berita acara yang memuat penilaian keberhasilan pascatambang sebagaimana tercantum dalam
  • 23. JAMINAN REKLAMASI 1. Jaminan Reklamasi Tahap Eksplorasi 2. Jaminan Reklamasi Tahap Operasi Produksi 3. Tata Cara Pelaksanaan Pencairan dan Pelepasan Jaminan ReklamasiJaminan Reklamasi 4. Penetapan Pihak ketiga JAMINAN PASCATAMBANG 1. Jaminan Pascatambang 2. Tata Cara Pelaksanaan Pencairan Jaminan Pascatambang 3. Penetapan pihak ketiga
  • 24. Ditempatkan setiap tahun dalam bentuk mata uang rupiah atau dolar Amerika Serikat. Dimuat dalam rencana kerja dan anggaran biaya eksplorasi tahunan Penempatan jaminan reklamasi tahap eksplorasi dilakukan BENTUK JAMINAN DEPOSITO BERJANGKA JAMINAN REKLAMASI TAHAP EKSPLORASI Penempatan jaminan reklamasi tahap eksplorasi dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender sejak rencana kerja dan anggaran biaya tahap eksplorasi disetujui Ditempatkan pada bank Pemerintah di Indonesia atas nama Direktur Jenderal, gubernur, atau bupati/walikota qq pemegang IUP Eksplorasi atau IUPK Eksplorasi yang bersangkutan dengan jangka waktu penjaminan sesuai dengan jadwal reklamasi.
  • 25. JAMINAN REKLAMASI TAHAP OPERASI PRODUKSI Ditempatkan setiap tahun dalam bentuk mata uang rupiah atau dolar Amerika Serikat. Jaminan reklamasi tahap operasi produksi untuk periode 5 (lima) tahun pertama wajib ditempatkan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun sekaligus BENTUK JAMINAN 1. Rekening bersama pada bank Pemerintah 2. Deposito Berjangka 3. Bank Garansi yang diterbitkan oleh bank Pemerintah di Indonesia 4. Cadangan Akuntansi (Accounting Reserve) pertama wajib ditempatkan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun sekaligus sesuai jangka waktu reklamasi. Jaminan reklamasi tahap operasi produksi untuk periode 5 (lima) tahun berikutnya dapat ditempatkan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun sekaligus sesuai jangka waktu reklamasi atau setiap tahun. dimuat dalam rencana kerja dan anggaran biaya operasi produksi tahunan. Ditempatkan paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender sejak rencana reklamasi tahap operasi produksi disetujui Penempatan jaminan reklamasi setiap tahun untuk tahun berikutnya dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kalender sejak dimulainya tahun berjalan.
  • 26. PERSYARATAN UNTUK PENEMPATAN DALAM BENTUK Accounting Reserve dangan Akuntansi (Accounting Reserve), dapat ditempatkan apabila megang IUP atau IUPK tersebut memenuhi salah satu persyaratan agai berikut: terdaftar di bursa efek di Indonesia, atau yang terdaftar di bursa efek di luar Indonesia; atau mempunyai jumlah modal disetor tidak kurang dari US $ 50.000.000,00 (lima puluh juta dolar Amerika Serikat) sebagaimana yang tercantum dalam akta pendirian perusahaan dan/atau perubahannya yang disahkan oleh notaris. telah menempatkan sahamnya pada bursa lebih dari 40% dari total sahamtelah menempatkan sahamnya pada bursa lebih dari 40% dari total saham yang dimiliki. megang IUP Operasi Produksi dan IUPK Operasi Produksi yang nempatkan jaminan reklamasi dalam bentuk Cadangan Akuntansi counting Reserve), wajib menyampaikan surat pernyataan penempatan inan reklamasi yang disahkan oleh notaris kepada Menteri melalui ktur Jenderal, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya ng lambat 14 (empat belas) hari kalender sejak penetapan bentuk jaminan
  • 27. Perubahan Bentuk Jaminan Reklamasi ktur Jenderal, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya at memerintahkan pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi duksi untuk mengubah bentuk jaminan reklamasi tahap operasi produksi ktur Jenderal atas nama Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai gan kewenangannya dapat memerintahkan pemegang IUP Eksplorasi atau K Eksplorasi untuk mengubah jumlah jaminan reklamasi tahap eksplorasi bila: terjadi perubahan rencana eksplorasi; atau biaya pelaksanaan kegiatan reklamasi tidak sesuai dengan rencana reklamasi. duksi untuk mengubah bentuk jaminan reklamasi tahap operasi produksi dasarkan pertimbangan: kinerja pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi; dan/atau kemampuan keuangan Pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi. ktur Jenderal atas nama Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai gan kewenangannya dapat memerintahkan pemegang IUP Operasi Produksi u IUPK Operasi Produksi untuk mengubah jumlah jaminan reklamasi tahap rasi produksi apabila:
  • 28. Kewajiban Melaksanakan Reklamasi Penempatan jaminan reklamasi tidak menghilangkan kewajiban Pemegang P/IUPK untuk melaksanakan reklamasi. ekurangan biaya untuk menyelesaikan reklamasi dari jaminan yang telah etapkan, tetap menjadi tanggung jawab Pemegang IUP/IUPK.
  • 29. JAMINAN PASCATAMBANG dimuat dalam rencana kerja dan anggaran biaya operasi produksi tahunan Ditempatkan paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender sejak rencana pascatambang disetujui Penempatan jaminan pascatambang harus sudah selesai dilakukan 2 (dua) tahun sebelum memasuki pelaksanaan pascatambang BENTUK JAMINAN DEPOSITO BERJANGKA ditempatkan pada bank Pemerintah di Indonesia atas nama Direktur Jenderal, gubernur, atau bupati/walikota qq pemegang IUP Eksplorasi, IUPK Eksplorasi, IUP Operasi Produksi, atau IUPK Operasi Produksi yang bersangkutan dengan jangka waktu penjaminan sesuai dengan jadwal pascatambang ditempatkan dalam bentuk mata uang rupiah atau dolar Amerika Serikat. Penempatan jaminan pascatambang tidak menghilangkan kewajiban Pemegang IUP Operasi Produksi dan IUPK Operasi Produksi untuk melaksanakan pascatambang Kekurangan biaya untuk menyelesaikan pascatambang dari jaminan yang
  • 30. TATA CARA PELAKSANAAN PENCAIRAN JAMINAN REKLAMASI ntuan besaran pencairan dan pelepasan jaminan reklamasi meliputi: ling banyak 60 % (enam puluh perseratus) dari besaran jaminan reklamasi tahap erasi produksi apabila telah selesai melaksanakan penatagunaan lahan yang terdiri dari: 1. pengaturan permukaan lahan; 2. penyebaran tanah pucuk (tanah zona pengakaran); ur Jenderal, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya sebelum erikan persetujuan pencairan atau pelepasan jaminan reklamasi tahap operasi produksi, melakukan evaluasi melakukan penilaian untuk pencairan atau pelepasan jaminan masi tahap operasi produksi. 3. pengendalian erosi dan pengelolaan air; ling banyak 80 % (delapan puluh perseratus) dari besaran jaminan reklamasi tahap erasi produksi apabila telah selesai melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ruf a dan pekerjaan revegetasi, yang terdiri dari: 1. penanaman tanaman penutup (cover crop); 2. penanaman tanaman cepat tumbuh; 3. penanaman tanaman jenis lokal; dan/atau 4. pengendalian air asam tambang.
  • 31. Dalam hal pemegang IUP Eksplorasi atau IUPK Eksplorasi tidak memenuhi kriteria keberhasilan pelaksanaan reklamasi tahap eksplorasi berdasarkan evaluasi laporan, penilaian pencairan jaminan reklamasi tahap eksplorasi dan operasi produksi, dan/atau penilaian lapangan, Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya dapat menetapkan pihak ketiga untuk melaksanakan reklamasi tahap eksplorasi dan operasi produksi dengan menggunakan jaminan reklamasi tahap eksplorasi Penetapan pihak ketiga dilakukan apabila setelah 2 (dua) tahun PENETAPAN PIHAK KETIGA PELAKSANAAN REKLAMASI TAHAP EKSPLORASI DAN OPERASI PRODUKSI Penetapan pihak ketiga dilakukan apabila setelah 2 (dua) tahun elaksanaan reklamasi tidak mencapai kriteria keberhasilan 60% apan pihak ketiga dilakukan dengan cara: megang IUP Eksplorasi, IUP Operasi Produksi, IUPK Eksplorasi, atau Operasi Produksi mengusulkan pihak ketiga yang memiliki Izin Usaha Pertambangan di bidang pascatambang dan reklamasi kepada eri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya;
  • 32. Pemegang IUP Eksplorasi, IUP Operasi oduksi, IUPK Eksplorasi, atau IUPK Operasi Produksi dilarang melakukan kegiatan penambangan sebelum reklamasi yang dilaksanakan oleh pihak ketiga dinyatakan PENETAPAN PIHAK KETIGA PELAKSANAAN REKLAMASI TAHAP EKSPLORASI DAN OPERASI PRODUKSI .........lanjutan dilaksanakan oleh pihak ketiga dinyatakan memenuhi kriteria keberhasilan reklamasi minimal 80% (delapan puluh persen) oleh enteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.
  • 33. gang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi dapat mengajukan honan pencairan Jaminan Pascatambang berikut bunganya setiap triwulan a Menteri melalui Direktur Jenderal, gubernur atau bupati/walikota sesuai angannya dengan melampirkan: sasi biaya pelaksanaan program pascatambang setiap 3 (tiga) bulan; dan cana biaya dan program 3 (tiga) bulan berikutnya. TATA CARA PELAKSANAAN PENCAIRAN JAMINAN PASCATAMBANG ri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya hanya dapat erikan persetujuan pencairan jaminan pascatambang berikut bunganya,erikan persetujuan pencairan jaminan pascatambang berikut bunganya, h memenuhi kriteria keberhasilan pelaksanaan pascatambang ri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya sebelum erikan persetujuan pencairan jaminan pascatambang wajib melakukan si dan peninjauan lapangan. auan lapangan dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari kalender
  • 34. hal Pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi tidak nuhi kriteria keberhasilan pelaksanaan pascatambang berdasarkan evaluasi n dan/atau penilaian lapangan kurang dari 60% (enam puluh persen) h berakhirnya jangka waktu kegiatan pascatambang maka Pemegang IUP si Produksi atau IUPK Operasi Produksi dapat mengajukan permohonan njangan jangka waktu untuk menyelesaikan kegiatan pascatambang yang memenuhi kriteria keberhasilan kepada Menteri melalui Direktur Jenderal, nur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya. TATA CARA PELAKSANAAN PENCAIRAN JAMINAN PASCATAMBANG .........lanjutan nur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya. ri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya hanya dapat tujui perpanjangan jangka waktu untuk menyelesaikan kegiatan ambang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling lama 2 (dua) tahun berakhirnya kegiatan pascatambang tanpa disertai dengan pencairan sisa n pascatambangnya
  • 35. Dalam hal pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi tidak memenuhi kriteria keberhasilan pelaksanaan pascatambang berdasarkan evaluasi laporan dan/atau penilaian lapangan kurang dari 60% setelah berakhirnya jangka waktu perpanjangan kegiatan pascatambang, maka Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya menetapkan pihak ketiga untuk melaksanaan pascatambang PENETAPAN PIHAK KETIGA PELAKSANAAN REKLAMASI PASCATAMBANG apan pihak ketiga dilakukan dengan cara: megang IUP Eksplorasi, IUP Operasi Produksi, IUPK Eksplorasi, atau Operasi Produksi mengusulkan pihak ketiga yang memiliki Izin Usaha Pertambangan di bidang pascatambang dan reklamasi kepada eri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya; nteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya
  • 36. 1. PENYERAHAN LAHAN REKLAMASI 2. PENYERAHAN LAHAN2. PENYERAHAN LAHAN PASCATAMBANG
  • 37. PENYERAHAN LAHAN REKLAMASI rahan lahan merupakan bagian dari rencana pascatambang atas sebagian gang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi dalam erahkan lahan yang telah direklamasi kepada pihak yang berhak sesuai n peraturan perundang-undangan melalui Menteri, gubernur, atau /walikota sesuai dengan kewenangannya setelah memenuhi: sip-prinsip perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, keselamtan dan atan kerja dan atau konservasi mineral dan batubara % (seratus persen) kriteria keberhasilan reklamasi rahan lahan merupakan bagian dari rencana pascatambang atas sebagian Operasi Produksi ri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya melakukan auan lapangan sebelum memberikan persetujuan penyerahan lahan yang direklamasi dan Hasil peninjauan lapangan wajib dituangkan dalam bentuk acara ung jawab pemeliharaan dan pemantauan lahan yang telah direklamasi oleh gang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi dinyatakan berakhir
  • 38. PENYERAHAN LAHAN PASCATAMBANG rahan lahan merupakan keseluruhan dari pascatambang di seluruh WIUP si Produksi. rahan lahan dilakukan setelah memenuhi : nsip-prinsip perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, keselamtan gang IUP Operasi Produksi dan IUPK Operasi Produksi yang telah selesai sanakan pascatambang wajib menyerahkan lahan pascatambang kepada yang berhak sesuai dengan peraturan perundang-undangan melalui Menteri, nur nsip-prinsip perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, keselamtan n kesehatan kerja dan atau konservasi mineral dan 0% (seratus persen) kriteria keberhasilan pascatambang sebagaimana cantum dalam rencana pascatambang yang disetujui ri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya melakukan auan lapangan sebelum memberikan persetujuan penyerahan lahan yang dilakukan pascatambang dan hasil peninjauan lapangan dituangkan dalam acara
  • 39. SANKSI 1 Peringatan tertulis 2 Penghentian sebagian atau seluruh kegiatan penambangan 3 Pencabutan izin ksi administratif berupa pencabutan IUP Eksplorasi, IUP Operasi Produksi, IUPK lorasi, atau IUPK Operasi Produksi, dikenakan kepada pemegang IUP Eksplorasi, IUP