SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 25
MAKALAH
          PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK



PERKEMBANGAN MASA PRENATAL HINGGA BAYI




                          Disusun oleh :
             Nama      : DHIAH FEBRI WIJAYANTI
             Prodi/kelas : PENDIDIKAN FISIKA/ D
             NIM       : 09302244059




      DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
  FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
          UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
                          2011
BAB I
                                   PENDAHULUAN

         Salah satu ciri khas manusia adalah mengalami pertumbuhan dan perkembangan
selama hidupnya. Dengan ciri khas tersebut, manusia pasti mengalami fase prenatal hingga
dewasa. Pertumbuhan itu sendiri memiliki pengertian bertambahnya ukuran dan jumlah sel
serta jaringan interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau
keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat. Sedangkan
perkembangan dapat diartikan bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks
dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan
kemandirian. Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan perkembangan. Berbeda dengan
pertumbuhan, perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat
dengan organ yang dipengaruhinya, misalnya perkembangan sistem neuromuskuler,
kemampuan bicara, emosi dan sosialisasi. Kesemua fungsi tersebut berperan penting dalam
kehidupan manusia yang utuh. Pertumbuhan dan perkembangan tersebut terjadi hingga akhir
hayat manusia.
         Proses tumbuh kembang manusia, khususnya pada anak mempunyai beberapa ciri-
ciri yang saling berkaitan. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut :
       Perkembangan yang menimbulkan sebuah perubahan
       Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal akan mnentukan perkembangan
       selanjutnya
       Pertumbuhan dan perkembangan memiliki kecepatan yang berbeda
       Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan
       Perkembangan mempunyai pola yang tetap
       Perkembangan memiliki tahap yang berurutan
         Pada umumnya, manusia dalam hal ini adalah anak, memiliki pola pertumbuhan dan
perkembangan normal yang merupakan hasil interaksi banyak faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak. Faktor- faktor tersebut antara lain :
       Faktor internal yang berpengaruh pada tumbuh kembang manusia (anak)
           1. Ras/etnik atau bangsa
           2. Keluarga
           3. Umur
           4. Jenis kelamin
5. Genetik
           6. Kelainan kromosom
       Faktor luar (eksteral)
       Faktor prenatal
           1. Gizi sang ibu pada saat hamil
           2. Posisi fetus yaang abnormal
           3. Toksin/zat kimia yang dikonsumsi sang ibu pada saat hamil
           4. Endokrin, dalam hal ini penyakit yang diderita oleh sang ibu
           5. Radiasi, lebih menekankan pada sinar Rontgen
           6. Infeksi yang diderita sang ibu
           7. Kelainan imunologi
           8. Anoksia embrio yang disebabkan oleh gangguan fungsi plasenta
           9. Psikologi sang ibu
       Faktor persalinan
       Faktor pascasalin
           1. Gizi
           2. Penyakit kronis/kelainan konginetal
           3. Lingkungan fisis dan kimia
           4. Psikologis
           5. Endokrin, dalam hal ini adanya gangguan hormon
           6. Sosio-ekonomi
           7. Lingkungan pengasuhan
           8. Stimulasi
           9. Obat-obatan yang dikonsumsi
        Tumbuh-Kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan dan
berkesinambungan yang dimulai sejak konsepsi sampai dewasa. Tumbuh kembang anak
terbagi dalam beberapa periode, yaitu sebagai berikut:
    Masa prenatal atau masa intra uterin (masa janin dalam kandungan). Masa ini dibagi
       menjadi 3 periode, yaitu :
        Masa zigot/mudigah, sejak saat konsepsi sampai umur kehamilan 2 minggu
        Masa embrio, sejak umur kehamilan 2 minggu sampai 8/12 minggu
        Masa janin/fetus, sejak umur kehamilan 9/12 minggu sampai akhir kehamilan.
           Masa ini terdiri dari 2 periode yaitu:
Masa fetus dini yaitu sejak umur kehamilan 9 minggu sampai trimester ke-2
                 kehidupan intra uterin.
                 Masa fetus lanjut yaitu trimester akhir kehamilan.
    Masa bayi (infancy) umur 0 sampai 11 bulan. Masa ini dibagi menjadi 2 periode,
       yaitu :
        Masa neonatal, umur 0 sampai 28 hari. Masa neonatal dibagi menjadi 2, yaitu :
                 Masa neonatal dini, umur 0 - 7 hari.
                 Masa neonatal lanjut, umur 8 - 28 hari.
        Masa post (pasca) neonatal, umur 29 hari sampai 11 bulan.
    Masa anak dibawah lima tahun (anak balita, umur 12-59 bulan).
    Masa anak prasekolah (anak umur 60-72 bulan).
        Perkembangan berlangsung secara terus menerus ke arah kemajuan, kelengkapan,
dan kesempurnaan berdasar pada suatu tahapan yang teratur. Setiap aspek perkembangan
dipengaruhi dan mempengaruhi aspek perkembangan lain, sehingga setiap aspek
perkembangan tidak dapat berkembang secara terpisah-pisah atau sendiri-sendiri.
Perkembangan organisme berlangsung secara komprehensif dalam satu kesatuan, meskipun
setiap aspek memiliki fungsi sendiri. Di samping itu dalam proses perkembangan dapat
terjadi satu aspek berkembang lebih cepat, di sisi lain satu aspek berkembang secara lambat.
Dalam hal ini, perkembangan dipengaruhi berbagai faktor dari dalam diri maupun dari luar
individu. Dalam makalah ini, saya hanya akan membahas mengenai perkembangan anak pada
fase prenatal hingga bayi.
BAB II
                                    PEMBAHASAN

   A.      Perkembangan Masa Prenatal
           Menurut ajaran Islam, kehidupan manusia telah dimulai pada saat sebelum lahir.
Manusia diberikan ruh yang telah hidup sebelum kelahirannya di dunia. Manusia terus
berkembang dalam rahim sang ibunda. Setiap tahapan perkembangan sangatlah penting.
Diantara perkembangan yang penting tersebut adalah tahapan pada saat manusia berada
dalam kandungan ibu atau sering disebut perkembangan masa prenatal. Masa prenatal adalah
periode awal perkembangan manusia yang dimulai sejak konsepsi ( selepas persenyawaan ),
yakni ketika ovum dibuahi oleh sperma hingga seorang manusia terlahir ke dunia. Jangka
waktunya sekitar 266 hari selepas persenyawaan atau 280 hari dari pertama haid yang
terakhir sebelum seseorang hamil.
           Periode pra kelahiran (pre natal period) mulai pada saat pembuahan (konsepsi) dan
berakhir pada saat kelahiran (kira-kira 38 minggu). Periode ini memiliki ciri khas khusus,
yaitu :
     Periode di mana sifat bawaan dan jenis kelamin ditentukan
     Kondisi-kondisi dalam tubuh ibu dapat mendorong atau mengganggu pola
          perkembangan prenatal
     Pertumbuhan dan perkembangan secara proporsional lebih besar dan lebih cepat
          daripada periode-periode perkembangan lainnya
     Banyak terdapat bahaya fisik dan psikologis yang dapat mempengaruhi pola
          perkembangan pola berikutnya
     Periode dimana orang-orang yang berarti membentuk sikap terhadap individu yang
          baru


            I.   Tahapan-tahapan dalam perkembangan masa prenatal
           Selama masa prenatal, manusia mengalami perkembangan yang pesat. Saat ini, para
ilmuwan membagi tahapan prenatal menjadi 3 tahap, yaitu :
    1) Tahap Germinal
                 Tahap germinal sering juga disebut periode zigot, ovum, atau periode nuthfah
          adalah periode awal kejadian manusia. Proses ini dimulai ketika sperma melakukan
          penetrasi terhadap telur dalam proses pembuahan, yang normalnya terjadi akibat
hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan. Pada tahap ini zigot dibentuk. Zigot
  terbentuk dari campuran sperma dan sel telur. Sel telur yang telah dibuahi, atau zigot,
  bergerak menuju rahim. Pergerakan ini membutuhkan waktu selama empat hari dan
  selama pergerakan ini, zigot yang semula berupa satu sel, melalui proses mitosis
  membelah menjadi dua sel identik. Pembelahan ini terjadi setiap sekitar 30 jam.
  Dalam proses pembelahan ini, bayi masih disebut dengan blastocyte (Blastula), yang
  terdiri dari 100 sel. Blastocyte yaitu lapisan dalam sel yang berkembang selama
  periode germinal ini, sel-selnya berkembang menjadi embrio. Bagian luar blastocyte
  akan menjadi placenta, sedangkan bagian dalam akan menjadi embrio.
         Setelah sekitar tiga hari blastokis mengandung sekitar 60 sel. Tetapi karena
  jumlahnya semakin banyak maka sel ini semakin mengecil sebab blastokis tidak
  mungkin lebih besar dari zigotnya yang asli. Pada minggu kedua, blastokis terdiri dari
  sekitar 150 sel. Pada saat terjadinya pembelahan blastokis mengapung dan berproses
  disepanjang tubafalopi. Placenta mulai terbentuk, bagian dalam sel memadat dan
  berkembang menjadi tiga lapisan yang disebut piringan embrionik (embryonic disc),
  yang terdiri dari lapisan ectoderm, mesoderm, dan endoderm.
         Dari ectoderm berkembang membentuk kulit ari dan kelenjar kulit (indera
  peraba), panca indra dan sistem saraf (otak), tulang belakang, dan lensa mata. Juga
  lapisan epidermis (enamel gigi, kulit, rambut, kuku). Lapisan tengah atau mesoderm
  berkembang menjadi otot, tulang dan cartilage, sistem buah pelir dan genitalia, sistem
  pembuangan kotoran dan sistem peredaran darah, serta kulit lapisan dalam. Lapisan
  paling dalam, disebut endoderm (endoblast), nantinya akan berkembang menjadi
  sistem pernafasan dan pencernaan, juga berbagai kelenjar seperti pankreas, hati,
  thyroid, dan thymus. Dalam waktu singkat plasenta, tali pusar, dan kantong amniotik
  juga akan terbentuk dari sel blastokis. Setelah beberapa hari setelah konsepsi blastokis
  menempel di dinding rahim, inilah yang disebut embrio dan peristiwa ini menandakan
  akhir dari tahap germinal.
2) Tahap Embriotik
         Tahap ini dimulai dari dua minggu sampai delapan minggu setelah
  pembuahan. Tahap embrio mulai ketika zigot telah tertanam dengan baik pada dinding
  rahim. Dalam tahap ini, sistem dan organ dasar bayi mulai terbentuk dari susunan sel.
  Meskipun bentuk luar masih jauh berbeda dibandingkan manusia dewasa, beberapa
  bentuk seperti mata dan tangan, bahkan telinga dan kaki mulai dapat dikenali. Selama
  periode ini, pertumbuhan terjadi dalam dua pola yaitu cephalocaudal dan
proximodistal. Cephalocaudal artinya proses pertumbuhan yang dimulai dari bagian
   kepala, kemudian terus kebawah sampai ke bagian ekor dengan kata lain, kepala,
   pembuluh darah, dan jantung lebih dahulu berkembang daripada lengan, kaki dan
   tangan. Pertumbuhan proximodistal adalah proses pertumbuhan yang dimulai dari
   bagian-bagian yang paling dekat dengan pusat (tengah) badan, kemudian baru ke
   bagian-bagian yang jauh dari pusat badan.
3) Tahap Fetus/ Janin
          Tahap ini merupakan tahap terakhir pada masa kehamilan. Tahap fetus ini
   dimulai sejak minggu ke-9 hingga kelahiran bayi. Pada tahapan ini, embrio disebut
   fetus. Tahap ini berlangsung selama 30 minggu. Embrio yang telah terbentuk mulai
   berubah menjadi sel-sel tulang membentuk wajah, kaki, dan tangan sehingga terlihat
   berbeda dan fetus tampak dalam bentuk manusia. Selain itu, otak juga telah terbentuk,
   dan mulai menjadi lebih kompleks dalam beberapa bulan. Pada bulan ketiga, janin
   yang panjangnya kira-kira tiga inci dan berat kira-kira ¾ ons itu secara spontan sudah
   dapat menggerakkan kepala, tangan dan kakinya serta jantungnya mulai berdenyut.
          Pada minggu awal perkembangan tahap fetal ini, kebanyakan organ dan
   jaringan utama telah dibentuk. Bentuk wajah telah terbentuk dengan baik. Lobang
   telinga mulai terbentuk. Perkembangan mata juga terlihat hampir penuh, meski
   selaput mata masih tertutup dan tidak akan terbuka sampai minggu ke-28. Tangan,
   lengan, kaki, paha dan jari jemari telah terbentuk penuh. Fetus dapat membentuk tinju
   dari jari-jemarinya. Kuku mulai terbentuk dan bakal gigi mulai berkembang pada
   daging mulut, jantung telah hampir berkembang penuh, dan detak jantung telah dapat
   didengar dengan mesin Doppler. Sel darah merah mulai diproduksi dalam hati.
   Testosterone (hormon seks laki-laki) telah diproduksi pada testes fetus laki-laki.
          Dalam psikologi Islam, setelah janin dalam kandungan genap berumur empat
   bulan, yaitu ketika janin telah berbentuk sebagai manusia maka ditiupkan ruh ke
   dalamnya. Pada trimester kedua (minggu ke 13-16), otak telah berkembang penuh.
   Fetus dapat menghisap, mengunyah, dan membuat suara nafas yang belum teratur.
   Fetus juga sudah dapat merasakan sakit. Kulit fetal masih transparan. Jaringan otot
   memanjang dan tulang semakin kuat. Hati dan organ lain memproduksi cairan yang
   dibutuhkan. Alis dan garis mata muncul. Fetus sangat aktif bergerak, termasuk
   menendang bahkan jungkir balik.
          Pada minggu ke dua puluh, gerakan bayi biasanya telah dapat dirasakan pada
   perut ibu, seperti menonjok-nonjok atau menendang-nendang. Pada saat ini panjang
janin kira-kira 4,5 inci. Pada permulaan bulan ke-tujuh, panjang janin sudah mencapai
      kira-kira enam belas inci dengan berat kira-kira 1,5-2,5 kilogram. Kuku tangan dan
      jari kaki telah muncul. Lanugo, bulu halus pada bayi menutup seluruh tubuh. Fetus
      dapat mendengar dan mengenali suara ibu. Alat kelamin dapat dilihat dengan
      menggunakan ultrasound.
              Pada trimester ketiga zat lilin pelindung yang disebut vernix menutupi kulit.
      Vernix berguna untuk mengatur temperatur badannya setelah kelahiran. Pada
      kelahiran, vernix umumnya akan hilang dan sisanya akan dengan cepat diserap. Fetus
      telah memulai refleks terkejut pada tangannya. Sidik jari pada kaki dan tangan mulai
      terbentuk. Fetus mulai berlatih pernafasan dengan menghirup cairan amniotic pada
      paru-parunya yang sedang berkembang. Pada bulan ke-delapan, berat janin sudah
      mencapai kira-kira 2,5-3,5 kilogram. Janin dalam perut ibu juga telah mampu
      mendengarkan atau merespon terhadap stimulus dari lingkungan eksternal, terutama
      pola-pola suara.
              Pada minggu ke-25 sampai 28 perkembangan otak yang cepat terjadi dan
      sistem saraf mampu mengontrol fungsi tubuh. Kelopak mata fetus dapat membuka
      dan menutup. Pada minggu ke-29 sampai 32, terdapat pertambahan jumlah lemak
      pada tubuh fetus. Ritme pernafasan telah terjadi, namun paru-paru belum matang.
      Fetus tidur 90-95% tiap harinya.
              Pada sekitar minggu ke-38 atau ke-40, fetus telah cukup umur. Lanugo mulai
      hilang kecuali pada lengan atas dan bahu. Rambut bayi pada saat itu mulai menebal.
      Paru-paru sudah matang. Berat rata-rata bayi pada saat kelahiran sekitar 2,5 – 3,5 kg.
      Pada waktu lahir placenta yang melekat pada rahim dan umbilical cord akan dipotong
      begitu pertama kali bayi bernafas dari udara. Pernafasan akan memicu jantung dan
      arteri bekerja menekan darah melalui paru-paru.


        II.   Arti Penting Periode Pranatal bagi Perkembangan
      Pembuahan sel telur wanita oleh sel sperma laki-laki dianggap sebagai salah satu
masa yang sangat penting dan menentukan perkembangan manusia pada periode-periode
selanjutnya. Menurut Hurlock 1980, setidaknya ada empat kondisi penting yang berpengaruh
besar terhadap perkembangan individu baru di masa mendatang, yaitu:
       penentuan sifat bawaan
       penentuan jenis kelamin
penentuan jumlah anak
       penentuan urutan anak.
       Periode prenatal merupakan periode awal            yang sangat menentukan pola
perkembangannya pada periode-periode selanjutnya. Sifat-sifat bawaan yang di turunkan
sekali untuk selamanya dan berfungsi sebagai dasar bagi perkembangan selanjutnya,
ditentukan pada periode ini. Kondisi yang baik dalam tubuh ibu, dabpat menunjang
perkembangan sifat bawaan, sedangkan kondisi yang tidak baik dapat menghambat
perkembangannya, bahkan merusak perkembangan selanjutnya. Di samping itu, periode
prenatal juga merupakan periode penentuan jenis kelamin individu. Jenis kelamin yang sudah
ditentukan pada saat pertumbuhan ini tidak dapat diubah, karena itu jelas akan memengaruhi
pola perkembangan di kemudian hari.
       Di samping terjadinya perkembangan yang lebih cepat, periode prenatal juga ditandai
dengan lebih banyaknya terjadi perkembangan dan pertumbuhan secara normal dibandingkan
dengan periode-periode lain dalam seluruh rentang kehidupan individu. Hal ini dapat
dipahami, betapa selama 9 bulan sebelum kelahiran, individu tumbuh dari sel yang sangat
kecil menjadi bayi yang panjangnya menjadi 20 inci dengan berat rata-rata 3,5 kg.
Diperkirakan bahwa selama masa prenatal ini berat badan bertambah 11 juta kali. Demikian
juga, dikatakan bahwa bahwa pada periode prenatal terjadi perkembangan cepat, karena dari
sebuah sel berbentuk bulat berkembanglah anggota-anggota tubuh, baik eksternal maupun
internal, sehingga pada saat kelahiran bayi dapat dikenali sebagai manusia.
       Meskipun periode prenatal merupakan periode di mana perkembangan dan
pertumbuhan terjadi lebih banyak dan lebih cepat, namun periode ini juga mengandung
banyak bahaya, baik fisik maupun psikologis yang sangat memengaruhi pola perkembangan
selanjutnya bahkan dapat mengakhiri perkembangan atau kematian.
       Periode prenatal juga merupakan saat di mana calon orang tua menentukan sikapnya
terhadap anak yang akan lahir. Sikap ini akan sangat memengaruhi cara bagaimana orang tua
memperlakuukan atau mengasuh anaknya, terutama selama tahun-tahun                 pertama
pembentukan kepribadian.


       III.    Pengaruh Prenatal pada Tingkah Laku Sesudah Dilahirkan
       Tahap prenatal yang berlangsung, memberikan beberapa pengaruh terhadap tingkah
laku anak pasca kelahiran. Beberapa faktor tersebut adalah :
   1. Faktor Lingkungan
a. Faktor ekstern yang diperkirakan mempengaruhi tingkah laku pos-natal antara
              lain :
                       Sinar Rontgen dapat mempengaruhi tingkah laku motorik, gerak bebas,
                       pembuangan, aktivitas, belajar diskriminatif dan tingkah laku
                       persetubuhan. Akibat penyinaran memiliki hubungan dengan usia
                       kehamilan dan banyak sedikitnya penyinaran pada satu pihak dengan
                       besar kecilnya akibat yang ditimbulkan, makin banyak dosis
                       penyinaran makin buruk akibatnya
                       Pemakian obat-obat penenang seperti softenon atau thalidomid dapat
                       mengakibatkan cacat berat. Penelitian antara tahun 1959-1962
                       menemukan bahwa cacat yang disebabkan thalidomid terjadi antara
                       hari ke-34 dan ke-50, jadi antara minggu kelima dan ketujuh usia
                       kehamilan.    Usaha-usaha     pengguguran      kandungan     dengan
                       menggunakan obat-obatan yang lain pada usia kehamilan awal dapat
                       menyebabkan gangguan-gangguan perkembangan
           b. Ketegangan emosional dapat berpengaruh pada kenaikan aktivitas yang sangat
              menyolok pada fetus. Penelitian yang pernah dilakukan bahwa wanita dengan
              susunan syaraf otonom yang labil mempunyai fetus yang paling aktif
           c. Takhayul di Indonesia menjadi masalah, terutama mengenal pengaruh tingkah
              lakuorang tua terhadap bayi yang akan dilahirkan. Dalam diri ibu hamil
              terdapat pengaruh keadaan hormonal terhadap psikis ibu.


   2. Sikap Ibu
       Ada anggapan bahwa sikap menolak dari pihak ibu terhadap janin dalam kandungan
akan diteruskan sesudah anak dilahirkan. Dalam penelitian Geissler menunjukkan bahwa ada
perubahan sikap ibu terhadap anak yang dikandungnya, yakni dari sikap positif ke negatif,
dan dari sikap negatif ke positif, dan sikap yang berubah-ubah itu akhirnya menjadi positif,
yaitu sika menerima terhadap anak yang dilahirkan.


       IV.    Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal
       Sebagian besar proses pertumbuhan janin sangat bergantung pada kondisi internal ibu,
baik kondisi fisik maupun psikisnya. Sebab ibu dan janin merupakan satu unitas organik yang
tunggal. Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal yaitu:
a. Kesehatan ibu
       Penyakit yang di derita ibu hamil dapat mempengaruhi perkembangan masa
prenatal apalagi penyakit yang bersifat kronis dapat mengakibatkan lahirnya bayi-bayi
yang cacat. Demikian pula bila terjadi benturan ketika janin berusia 3 bulan disertai
dengan gangguan kesehatan pada ibu dapat merusak perkembangan janin. Apabla ibu
hamil terserang campak rubellah (campak jerman) dapat dipastikan 60%
kemungkinan bayi lahir dalam keadaan cacat. Jika campak rubellah menyerang pada
dua bulan pertama kahamilan, mengakibatkan kebutaan, ketulian, kelainan jantung,
kerusakan pada system syaraf pusat, serta keterbelakangan mental dan emosional. Jika
terjadi pada trisemester kedua setelah fetus terbentuk, dampaknya kecil sekali.
Mungkin hanya gangguan pada pendengaran, penglihatan, dan bicara. (seifert dan
hoffnung, 1964-1965).
       Besarnya dampak kesehatan ibu hamil terhadap perkembangan masa prenatal
juga terlihat jelas ketika ibu menderita sydrom kehilangan kekebalan tubuh. Yang
lebh dikenal dengan AIDS. AIDS adalah penyebab utama kematian peringkat ke
delapan di kalangan anak-anak dari usia 1-4 tahun pada tahun 1989. Mayoritas ibu
yang menularkan HIV kepada keturunannya terinfeksi melalui penggunaan obat-
obatan yang disuntikan ke dalam pembuluh darah atau hubungan heteroseksual
dengan para pengguna obat-obatan suntik (santock, 1995)
b. Gizi ibu
       Faktor lain yang cukup berpengaruh terhadap perkembangan masa prenatal
adalah gizi ibu. Hal ini adalah karena janin yang sedang berkembang sangat
tergantung pada gizi ibunya, yang diperoleh melalui darah ibunya. Oleh sebab itu
makanan ibu-ibu yang sedang hamil harus mengandung cukup protein, lemak,
vitamin, dan karbohidrat untuk menjaga kesehatan bayi. Anak-anak yang dilahirkan
oleh ibu yang kekurangan gizi cenderung cacat.
c. Pemakaian bahan-bahan kimia oleh ibu
       Bahan-bahan kimia yang terdapat pada obat-obatan atau makanan yang ada
dalam peredaran darah ibu yang tengah hamil dapat mempengaruhi perkembangan
janin. Bahan-bahan kimia tersebut dapat menimbulkan efek samping baik pada fisik
maupun pada system kimiawi dalam tubuh janin yang dinamakan metabolite. Salah
satu jenis obat mengandung bahan kimia yang membahayakan perkembangan janin
adalah thalidomide.
d. Keadaan dan ketegangan emosi ibu
         Keadaan emosional ibu selama kahamilan juga mempunyai pengaruh yang
besar terhadap perkembangan masa prenatal. Hal ini adalah karena ketika seorang ibu
hamil mengalami ketakutan, kecemasan, stress, dan emosi lain yang mendalam maka
terjadi perubahan psikoligis antara lain meningkatnya pernafasan dan sekresi oleh
kelenjar. Adanya produksi hormone adrenalin sebagai tanggapan terhadap ketakutan
akan menghambat aliran darah ke daerah kandungan dan membut janin kekurangan
udara.
         Ibu yang mengalami kecemasan berat dan berkepanjangan sebelum atau
selama kehamilan, kemunginan besar mengalami kesulitan medis dan melahirkan bayi
yang abnormal di bandingkan dengan ibu yang relatif tenang dan aman. Di samping
itu sress dan kecemasan yang dialami ibu setelah kelahiran, diasosiasikan dengan bayi
yang sangat aktif, cepat marah, dan tidak teratur dalam makan, tidur, dan buang air.


 V.      Bahaya Fisik Selama Periode Prenatal
Periode Zigot
           Ovum yg dibuahi kemungkinan akan mati kelaparan sebelum menempel
            di dinding rahim karena lamanya waktu yg dibutuhkan melewati tuba
            falopi
           tidak adanya persiapan dinding rahim untuk menerima ovum yg dibuahi
            karena ketidakseimbangan antara kelenjar pituitary dan ovarium ibu
           melekatnya ovum yg dibuahi pada dinding tuba falopi mengakibatkan
            tidak adanya makanan atau ruangan untuk tumbuh
Periode Embrio
           Jatuh, kejutan emosi, kekurangan gizi, gangguan kelenjar, kekurangan
            vitamin, dan penyakit berbahaya seperti pneumonia dan diabetes, dapat
            mengakibatkan embrio keluar dr tempatnya di dinding uterus, yg
            menyebabkan keguguran--sering terjadi pd minggu ke-10 dan 11 setelah
            pembuahan
           Malnutrisi ibu, pemakaian obat-obatan dan alkohol secara berlebihan
            mengakibatkan gangguan perkembangan yg normal
Periode Fetus
           Keguguran
    Kelahiran prematur
              Komplikasi pada saat melahirkan
              Ketidakteraturan perkembangan


   VI.     Bahaya Psikologis Selama Perkembangan Prenatal
 Kepercayaan tradisional tentang prenatal
   1. Keinginan mendapatkan anak dengan jenis kelamin tertentu
   2. Gangguan perkembangan karena faktor keturunan, terutama ibu
 Stress ibu selama prenatal:
   1. Tidak menghendaki kehadiran anak
   2. Gangguan-gangguan fisik selama prenatal
   3. Ketakutan anaknya mengalami kecacatan/keterlambatan mental
 Sikap negatif terhadap prenatal
   1. Anak yg tidak diinginkan
   2. Tidak menghendaki anak saat ini
   3. Lebih menyukai anak dengan jenis kelamin tertentu
   4. Konsep anak impian
   5. Menghendaki aborsi


  VII.     Teratologi dan GangguanPerkembangan Prenatal
   Teratogen: setiap agen/unsur lingkungan yang menyebabkan gangguan kelahiran
   Teratologi: ilmu yg mengkaji sebab-sebab kelainan kelahiran
   Pengaruh teratogen muncul sejak 3 minggu setelah pembuahan dan menyebabkan:
   Kerusakan struktural/anatomis organ selama periode embrionik
   Kerusakan fungsional organ selama periode fetal
           Jenis-jenis Teratogen dalah sebagai berikut :
   a.    Penyakit dan Kondisi Ibu
                Campak Rubella (Jerman) menyebabkan retardasi mental, kebutaan,
                  ketulian, dan kelainan jantung--terutama ketika kehamilan pada usia 3
                  dan 4 minggu
                Sifilis, terutama ketika kehamilan bulan ke-4, merusakan organ tubuh
                  yg sudah terbentuk:kerusakan mata, kulit, sistem syaraf pusat, dan
                  pencernaan
 Herpes genital: 1/3 bayi yg lahir melalui saluran yg terinfeksi
          penyakit ini meninggal dunia, 1/4 mengalami kerusakan otak
        AIDS: menempati peringkat ke-8 penyebab utama kematian anak-
          anak, bayi menjadi terinfeksi HIV; menular melalui: (1) Ari-ari selama
          hamil, (2) Kontak dengan darah atau cairan ibu selama melahirkan, dan
          (3) Air susu ibu setelah melahirkan
        Gizi Ibu: jumlah total kalori dan tingkat protein, vitamin, dan mineral
          yg sesuai. Anak-anak yang dilahirkan oleh ibu yang kekurangan gizi
          cenderung cacat, berat badan rendah, kurang vitalitas, lahir prematur,
          dan meninggal
b. Keadaan dan Ketegangan Emosional Ibu
        Ketakutan, kecemasan, dll mengakibatkan perubahan fisiologis berupa
          meningkatnya hormon adrenalin yg dapat menghambat aliran darah ke
          kandungan-janin kekurangan oksigen
        Keadaan emosional ibu selama melahirkan mengakibatkan kontraksi
          menjadi tidak teratur sehingga proses kelahiran mjd lama dan pasokan
          oksigen ke bayi menjadi terganggu ( bayi memiliki penyesuaian diri
          yang lambat dan mudah marah, lebih sering menangis )
c.   Obat-obatan
        Alkohol: jumlah sedikit berhubungan dengan aborsi spontan, jumlah
          sedang berhubungan dengan ketidakmampuan menaruh perhatian pada
          masa bayi, dan jumlah banyak berasosiasi dengan fetal alcohol
          syndrome (kecacatan wajah, tungkai, lengan, dan jantung; intelegensi
          di bawah rata-rata, retardasi mental
d. Bahaya Lingkungan
        Radiasi dan zat-zat kimia dapat menyebabkan mutasi gen yaitu
          perubahan yang tiba-tiba tetapi permanen dalam di dalam bahan
          pembawa gen
        Polutan lingkungan dan limbah beracun: karbonmonoksida, merkuri,
          dan timbal--retardasi mental, autisme
        Toxoplasmosis: suatu infeksi ringan yang menyebabkan gejala flu
          ringan atau suatu penyakit yang tidak jelas pada orang dewasa.
          Toxoplasmosis merupakan teratogen bagi bayi yang belum lahir, yang
menyebabkan kemungkinan kerusakan mata, kerusakan otak, dan
                  kelahiran prematur
               Mandi sauna terlalu lama bagi ibu yang sedang hamil menyebabkan
                  demam yang membahayakan bagi janin (demam panas yang tinggi
                  mempengaruhi pemecahan sel, menyebabkan kelainan kelahiran, dan
                  kematian janin).




B. Perkembangan Masa Bayi
  a. Tahap-tahap kelahiran
        Tahap pertama terjadi kontraksi peranakan yang berlangsung 15-20menit.
          Kontraksi ini menyebabkan leher rahim terentang dan terbuka ketika tahap
          pertama berlangsung kontraksi semakin sering yang terjadi setiap 2-5 menit.
          Intensitasnya juga meningkat. Pada akhir tahap kelahiran, kontraksi
          memperlebar leher rahim hingga terbuka sekitar 4 inci sehingga bayi dapat
          bergerak dari peranakan ke saluran kelahiran.
        Tahap kedua di mulai ketika kepala bayi bergerak melalui leher rahim dan
          saluran kelahiran. Tahap ini berakhir ketika bayi benar-benra keluar dari tubuh
          ibu. Tahap ini berlangsung kira-kira 1 ½ jam. Pada setiap kontraksi ibu
          mengalami kesakitan untuk mendorong bayi keluar dari tubuhnya. Waktu
          kepala bayi keluar dari tubuh ibu, kontraksi terjadi hampir setiap menit.
        Tahap ketiga setelah bayi lahir. Pada waktu ini ari-ari, tali pusar, dan selaput
          lain dilepaskan dan di buang. Tahap akhir inilah yang paling pendek.
  b.   Pengaruh Kelahiran terhadap Perkembangan Pasca Lahir
    Kondisi-kondisi kelahiran yang mempengaruhi perkembangan pasca lahir:
       1. Jenis kelahiran
                 Secara umum kelahiran dapat dibedakan atas empat jenis, kelahiran
           normal atau spontan, kelahiran dengan peralatan, kelahiran melintang,
           kelahiran pembedahan ceasar.
       2. Pengobatan ibu
                 Obat-obtanan yang digunakan ibu yang digunakan sebelum dan selama
           proses    kelahiran   dapat   mempengaruhi      kelahiran.   Hasil    penelitian
           menunjukan bahwa semakin banyak obat yang diberikan pada ibu saat
           melahirkan, semakin lama dan sulit bayi menyesuaikan diri dengan
kehidupan pasca lahir. Bayi yang lahir dari ibu yang memakan oxytocin
   cendurung mengalami penyakit kuning. Demikian juga kelahiran yang
   dipaksakan dengan dibantu oleh obat-obatan pembunuh rasa sakit, akan
   semakin banyak perawatan kesehatan diperlukan setelah kelahiran.
3. Lingkungan pra lahir
        Setiap kondisi dalam lingkungan pra lahir yang menghalangi
   perkembangan janin sesuai dengan table waktu yang normal akan lebih
   banyak mengakibatkan kesulitan pada saat lahir dan penyesuaian pasca lahir
   di bandingkan dengan kondisi lingkungan yang nyaman.
4. Jangka waktu periode kelahiran
        Lama rata-rata periode kelahiran 38 minggu atau 266 hari namun hanya
   sedikit bayi yang lahir tepat pada waktunya. Adakalanya bayi lahir lebih awal
   dan adakalanya lebih lambat dari waktu rata-rata tersebut. Bayi yang lahir
   lebih awal disebut premature sedangkan bayi yang lebih lambat disebut
   posmatur.
        Bayi yang lahir premature,(lahir sebelum waktunya) maupun yang
   berat lahirnya rendah dianggap sebagai bayi yang beresiko tinggi dan
   cenderung memperlihatkan gejala perkembangan yang berbeda dengan bayi
   yang lahir tepat waktu atau lebih lambat. bayi posmatur biasanya lebih cepat
   dan berhasil menyesuaikan diri dengan lingkungan pasca lahir dibandingkan
   dengan bayi yang normal sekalipun.
5. Perawatan pasca lahir
        Perhatian dan perawatan yang dilakukan ibu terhadap bayi yang baru
   dilahirkan mempunyai pengaruh positif terhadap perkembangannya. Bayi
   yang mendapat perhatian dan perawatan dengan baik cenderung lebih
   waspada, lebih aktif, dan lebih tanggap terhadap rangsangan luar
   dibandingkan dengan bayi yang kurang mendapat perawatan. Beberapa
   dokter rumah sakit meyakini bahwa periode singkat setelah kelahiran
   memiliki arti penting bagi perkembangan bayi oleh karena itu selama waktu
   ini, orang tua dan bayi perlu membentuk hubungan kedekatan emosional
   yang memberi landasan bagi perkembangan yang optimal pada tahun-tahun
   ke depan.
        Bayi yang dipisahkan dari ibunya setelah lahir, dapat menyulitkan
   perkembangan ikatan. Menempatkan bayi yang baru lahir di sebelah tempat
tidur ibunya dimaksudkan agar ibu segera dapat merespon dan memenuhi
        kebutuhan perawatan bagi ibunya. Disamping itu metode lain yang dilakukan
        adalah dengan meletakkan bayi yang baru lahir di atas perut ibu segera
        setelah lahir, dengan keyakinan bahwa penempatan itu akan mendorong
        ikatan emosional ibu dan bayi.
   6. Sikap orang tua
              Hubungan baik orang tua dengan anak dapat membantu bayi dalam
        menyesuaikan diri dengan lingkuungan baru yang di alami setelah lahir.
        Demikian pentingnya kondisi atau sikap ibu terhadap penyesuaian diri bayi
        yang baru lahir, seorang ayah sangat dituntut dalam persalinan anak sebab
        kehadiran ayah dalam ruang persalinan, dapat memberikan dukungan dan
        kekuatan emosional bagi ibu pada saat melahirkan bayi. Disamping itu,
        dilihatkan dalam konteks psikologi Islam, pentingnya kehadiran ayah dalam
        ruang persalinan mempunyai kaitan erat dengan tanggung jawab pemberian
        pendidikan pertama, yakni menyuarakan lafadz adzan di telinga kanan dan
        khomat di telinga kiri pada saat ia lahir.
c. Perkembangan pada masa bayi
   i.   Pertumbuhan Fisik
        1.    Tinggi dan berat badan
                     Pada saat baru lahir bayi memiliki kepala yang sangat besar
              dibandingkan bagian tubuh lainnya. Pada saat rentang waktu 12 tahun
              perkembangan bayi sudah banyak berubah dimana bayi sudah bisa
              duduk, berdiri, membungkuk, memanjat dan bahkan berjalan. Pada
              saat lahir panjang bayi ± 20 inci atau 50 cm dengan berat badan 3,4 kg.
              Selama bulan-bulan pertama kehidupannya, berat badan bayi
              bertambah sekitar 5 hingga 6 ons per minggu. Pada usia 2 tahun berat
              badan mencapai sekitar 13 hingga 19 dengan tinggi sekitar 32 hingga
              35 inci.
        2.    Perkembangan refleks
                     Refleks adalah gerakan-gerakan bayi yang bersifat otomatis dan
              tidak terkoordinir sebagai reaksi terhadap rangsangan tertentu serta
              memberi bayi respons penyesuaian diri terhadap lingkungan.
              Refleks-refleks utama pada bayi yang baru lahir, Selfert dan Hoffinung
              menyebutkan ada 12 gerakan refleks yaitu: pernapasan, menghisap,
mencari, menelan, mengedip, biji mata, moro, memegang, penguatan
     leher, bebinski, melangkah, berenang. Kedua bentuk refleks tersebut :
     a.       Refleks survival
     b.       Refleks primitif
3.   Refleks menghisap dan mencari
     Refleks menghisap terlihat pada saat bayi baru lahir secara otomatis
     akan menghisap benda yang ditempatkan dimulutnya dengan refleks
     menghisap akan memudahkan bayi memperoleh makanan sebelum
     mereka      mengasosiasikan     puting    susu    dengan     makanan.
     Refleks mencari dan menghisap akan menghilang setelah bayi
     berusaha kira-kira 3 hingga 4 bulan. Kemudian usia bayi 1 tahun
     refleks menghisap menyatu dan diperluas dengan aktivitas makan yang
     disengaja
4.   Refleks moro (moro refleks)
     Refleks moro adalah suatu respons tiba-tiba dari bayi yang baru lahir
     sebagai akibat adanya suara atau gerakan yang mengejutkannya.
     Refleks moro ini merupakan suatu upaya mempertahankan hidup. Bayi
     yang sehat aka menunjukkan respons tersebut apabila ia terkejut.
5.   Refleks menggenggam (grasping refleks)
     Refleks menggenggam merupakan langkah awal bagi bayi untuk lebih
     memudahkan melakukan aktivitas menggenggam selanjutnya yang
     lebih sengaja. Refleks ini terjadi ketika sesuatu menyentuh telapak
     tangan bayi dan bayi akan merespons dengan cara menggenggam
     dengan kuat. Beberapa refleks yang muncul pada bayi yang baru lahir
     yang menghilang karena bergabung ke dalam beberapa tindakan yang
     lebih konfleks dan spontan.
6.   Rangkaian tingkah laku dan keadaan bayi
     Perkembangan refleks dalam fungsi metorik pada bayi kemuidan
     memunculkan serangkaian tingkah laku yang lebih kompleks. Dengan
     tingkah laku yang kompleks tersebut telah memungkinkan bayi sebagai
     makhluk biologis dapat bertahan hidup.
7.   Pola tidur dan bangun
Bayi yang baru lahir menghabiskan lebih banyak waktunya untuk tidur.
      Rata-rata bayi yang baru lahir selama 16 hingga 17 jam sehari.
      Biasanya jumlah tidur bayi itu berkurang secara teratur setiap bulan.
       Tingkah Laku Ciri Utama adalah sebagai berikut :
             Siklus tidur dan bangun Neonatal : 80 % waktu dihabiskan
             untuk tidur.
             6 – 7 bulan : tidur sepanjang malan tanpa bangun.
             12 bulan : 50 % dihabiskan waktu untuk tidur.
       Tingkah laku Neonatal :
             basah dan BAB setiap saat.
             2 bulan : bayi BAB 2 kali sehari
             4 bulan : interval makan dan BAB bisa diramalkan.
       Tingkah laku makan dan minum Neonatal :
             bayi makan 7 – 8 kali sehari.
             1 bulan : bayi makan 5 – 6 kali sehari.
             2 bulan : memakan makanan padat.
             12 bulan : makan 3 kali sehari.
8.    Pola makan dan minum
      Perkembangan fisik pada bayi tergantung makanan yang baik selama 2
      tahun pertama. Bayi membutuhkan makanan yang mengandung
      sejumlah protein, kalori, vitamin dan mineral. Bagi bayi usia 4 – 6
      bulan pertama, ASI atau susu formula lain merupakan sumber
      makanan dan energi yang utama. Memberi ASI berarti susu yang
      bersih dan dapat dicerna serta menolong mengimunisasi bayi yang
      baru lahir dari penyakit.
9.    Pola buang air
      Kemampuan untuk mengendalikan buah air ini sangat tergantung pada
      kematangan otot dan motivasi yang mereka miliki. Ketika baru lahir
      bayi belum mampu mengendahkan buang airnya sehingga buang air
      setiap saat. Pada usia empat bulan, interval buang airnyasudah bisa
      diramalkan.


10.   Perkembangan keterampilan motorik
Secara garis besarnya, urutan perkembangan keterampilan motorik ini
      mengikuti dua prinsip, yaitu :
          Prinsip cephalocaudal (dari kepala keekor), menunjukkan
             urutan perkembangan, dimana bagian atas badan lebih dahulu
             berfungsi dan terampil digunakan sebelum bagian yang lebih
             rendah.
          Prinsip proximodistal (dari dekat kejauh), menunjukkan
             perkembangan keterampilan motorik, dimana bagian tengah
             badan     lebih   dahulu   terampilan   sebelum     bagian-bagian
             disekelilingnya atau bagian yang lebih jauh.
11.   Keterampilan motorik kasar
      Gross motor skill, meliputi keterampilan otot-otot besar lengan, kaki
      dan batang tubuh seperti berjalan dan melompat. Sebelum tingkah laku
      refleks menghilang, bayi sudah dapat melakukan beberapa gerakan
      tubuh yang lebih terkendali dan disengaja.
                      Keterampilan Motorik Usia Normatif
                       Mengangkat dagu sambil tengkurap 1 bulan
                       Mengangkat dada sambil tengkurap 2 bulan
                       Duduk dengan bantuan 4 bulan
                       Duduk tanpa bantuan 7 bulan
                       Berdiri dengan bantuan 8 bulan
                       Berdiri dengan berpegang pada perabot 9 bulan
                       Merangkak 10 bulan
                       Berjalan dengan bimbingan 11 bulan
                       Berusaha berdiri sendiri 12 bulan
                       Naik tangga 13 bulan
                       Berdiri sendiri 14 bulan
                       Berjalan 15 bulan
                       Naik turun tangga tanpa bantuan 18 bulan
                       Dapat lari dan berjalan mundur 24 bulan




12.   Keterampilan motorik halus
Keterampilan motorik halus meliputi otot-otot kecil yang ada diseluruh
      tubuh, seperti menyentuh dan memegang. Bayi dilahirkan dengan
      dilengkapi seperangkat komponen penting yang kelak akan menjadi
      gerakan-gerakan lengan, tangan dan jari yang terkoordinir dengan baik.
      Meskipun demikian, pada saat baru dilahirkan bayi masih mengalami
      kesulitan dalam mengontrol keterampilan motorik halusnya.
13.   Perkembangan sensor
      Bayi yang baru lahir telah dilengkapi dengan peralatan yang dirancang
      sedemikian rupa untuk mengumpulkan informasi alat-alat yang
      berfungsi untuk menangkap informasi inilah yang disebut dengan
      indera (sense) atau sistem sensorik.
14.   Pengecapan
      Bayi yang baru lahir juga telah memiliki kepekatan rasa hal ini terbukti
      dengan jelas bahwa bayi lebih menyukai rasa manis dan mereka akan
      menghisap labuh kuat dan cepat ketika mengeluarkan air gula
      dibanding dengan mengeluarkan air biasa atau air tawar.


15.   Penciuman
      Bayi yang baru lahir juga telah memiliki reaksi terhadap berbagai bau,
      baik bau harum atau bau busuk bayi yang baru lahir juga dapat
      mengenali bau payudara ibunya.
16.   Pendengaran
      Setelah lahir bayi sudah bisa dapat mendengar sekalipun belum
      sempurna, namun pendengaran bayi ini akan berkembang sehingga ia
      akan memperlihatkan kemampuan melokalisasi sumber suara dan
      membedakan keras atau lunaknya serta durasi melalui respons yang
      berbeda.
17.   Penglihatan
      Secara psikologis dan anatomis, bayi yang baru lahir telah memiliki
      kesiapan    untuk     merespons   secara   diferensial   berbagai   aspek
      penglihatannya. Dari penelitian yang dilakukan oleh Fantz dapat
      ditarik kesimpulan bahwa:
          Bayi yang baru lahir telah mampu membuat diskriminasi visual
             secara baik.
 Bayi merespons secara selektif berbagai stimulasi visual.
                      Misalnya bayi lebih senang melihat pola atau bentuk daripada
                      warna atau kecerahan.
       18.   Perkembangan otak
             Pada waktu bayi masih berada dalam kandungan ibunya, bedanya telah
             membentuk sekitar 1,5 milyar sel-sel saraf permenit. Pada saat lahir
             berat otak bayi seperdelapan otak dewasanya, maka pada saat umur 2
             tahun kedua otak bayi sudah mencapai kira-kira 75 % dari otak
             dewasanya.
 ii.   Perkembangan Kognitif
               Perkembangan kognitif adalah salah satu aspek perkembangan
       manusia yang berkaitan dengan pengertian (pengetahuan), yaitu semua
       proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari
       dan memikirkan lingkungannya. Pengertian kognitif itu sendiri dapat
       dipahami sebagai sebuah istilah yang digunakan psikologi untuk menjelaskan
       semua aktivitas mental yang berhubungan dengan persepsi, pikiran, ingatan
       dan pengelolaan informasi yang memungkinkan seseorang memperoleh
       pengetahuan, memecahkan masalah.
iii.   Perkembangan Attachment
               Attachment yang menggambarkan pertalian atau ikatan antara ibu dan
       anak dan Attachment mengacu pada ikatan antara dua orang individu atau
       lebih; sifatnya adalah hubungan psikologis yang diskriminatif dan spesifik
       serta mengikat seseorang dengan orang lain dalam rentang waktu dan ruang
       tertentu.
               Tahap-Tahap Pembentukan Attachment
                     Tahap 1
                       Indiscriminate Sociability pada umur 0 – 2 bulan. Bayi tidak
                       membedakan antara orang-orang yang ada disekelilingnya dan
                       merasa senang dengan orang yang dikenal
                     Tahap 2
                       Attachment makin terasa dan terlihat pada umur 2 – 7 bulan.
                       Bayi mulai mengakui dan menyukai orang-orang yang
                       dikenal, tersenyum pada orang yang lebih dikenal.
 Tahap 3
                         Pada umur 7 – 24 bulan bayi telah mengembangkan
                         keterikatan dengan ibu atau pengasuhnya dan akan berusaha
                         untuk menangis ketika berpisah dengannya
                      Tahap 4
                         Goal – coordinated parteneships 24 bulan dan seterusnya
                         Sekarang bayi merasa lebih aman dalam berhubungan dengan
                         pengasuh pertama, bayi tidak merasa sedih selama berpisah
                         dari ibu atau pengasuh pertamanya dalam jangka waktu yang
                         lainnya.
     iv.   Perkembangan Rasa Percaya (Trust)
                 Erikson menyatakan bahwa tahun-tahun pertama kehidupan ditandai
           oleh perkembangan rasa percaya (trust) dan rasa tidak percaya (mistrust).
           Keadaan percaya pada umumnya mengandung tiga aspek, yaitu:
           - Bahwa bayi belajar percaya pada kesamaan dan kesinambungan dari
             pengaruh di luarnya
           - Bahwa bayi menganggap dirinya cukup dapat dipercaya pada kemampuan
             organ-organnya sendiri untuk menanggulangi dorong-dorongan.
           - Bahwa bayi menganggap dirinya cukup dapat dipercaya sehingga
             mengasuh tak perlu waspada dirugikan.
           - Bukti pertama yang menunjukkan adanya kepercayaan sosial pada bayi
             terlihat pada kesenangan menikmati air susu, kepulasan tidur dan
             kemudahan buang air besar.
v.         Perkembangan Otonomi
                 Otonomi adalah kebebasan individu manusia untuk memilih, untuk
           menjadi kesatuan yang bisa memerintah, menguasai dan menentukan dirinya
           sendiri. Ada juga yang menyatakan bahwa otonomi atau kemandirian
           merupakan tahap kedua psikososial yang berlangsung pada akhir masa bayi
           dan masa baru pandai berjalan. Otonomi dibangun atas perkembangan
           kemampuan mental dan kemampuan motorik.
BAB II
                                      PENUTUP

       Dari pembahasan tentang perkembangan masa prenatal hingga masa bayi tadi, dapat
disimpulkan bahwa manusia mengalami perkembangan sejak sebelum dilahirkan (masih
dalam kandungan) atau biasa disebut dengan periode prenatal. Dalam periode prenatal,
terdapat tahapan-tahapan perkembangan. Tahap-tahap yang dimaksud adalah tahap germinal,
embrio, dan fetal. Begitu juga untuk periode kelahiran hingga bayi. Tahap-tahap kelahiran
yang berlangsung adalah tahap pertama terjadi kontraksi peranakan yang berlangsung 15-
20menit, tahap kedua di mulai ketika kepala bayi bergerak melalui leher rahim dan saluran
kelahiran, dan tahap ketiga setelah bayi lahir dimana pada waktu ini ari-ari, tali pusar, dan
selaput lain dilepaskan dan di buang. Dalam setiap tahap tersebut, manusia mengalami proses
perkembangan yang sangat teratur.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.contohmakalah.co.cc/2010/05/psikologi-perkembangan-masa-
pranatal.html#ixzz15iGuHG7R
http://www.aqilaputri.rachdian.com
http://perkembangan_manusia.blogspot.com/
http://makalah-psikologi-tentang-tahap.html
http://perkembangan. com

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Contoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iiiContoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iiiWarnet Raha
 
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanKonsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanSariana Csg
 
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidananMateri issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidananLatifah Safriana
 
PSIKOSOSIAL PERSALINAN
PSIKOSOSIAL PERSALINANPSIKOSOSIAL PERSALINAN
PSIKOSOSIAL PERSALINANLydia Febri
 
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan Lanjut
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan LanjutKegawatdaruratan Masa Kehamilan Lanjut
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan Lanjutpjj_kemenkes
 
Ppt. media pembelajarn aud
Ppt. media pembelajarn audPpt. media pembelajarn aud
Ppt. media pembelajarn audnuruliman133
 
Kunjungan neonatus & bbl (yona)
Kunjungan neonatus & bbl (yona)Kunjungan neonatus & bbl (yona)
Kunjungan neonatus & bbl (yona)YonaFirdaliRanti
 
Pra konsepsi konsepsi kehamilan
Pra konsepsi konsepsi kehamilanPra konsepsi konsepsi kehamilan
Pra konsepsi konsepsi kehamilanHetty Astri
 
Ppt psikologi perkembangan anak
Ppt psikologi perkembangan anakPpt psikologi perkembangan anak
Ppt psikologi perkembangan anakuncus
 
Model Konseptual Asuhan Kebidanan
Model Konseptual Asuhan KebidananModel Konseptual Asuhan Kebidanan
Model Konseptual Asuhan Kebidananevianamsaputri
 
Winarti dkk- 1313054065- UNILA- PP Freud psikoseksual
Winarti dkk- 1313054065- UNILA- PP Freud psikoseksualWinarti dkk- 1313054065- UNILA- PP Freud psikoseksual
Winarti dkk- 1313054065- UNILA- PP Freud psikoseksualWhien Winarti
 
Makalah asfiksia
Makalah asfiksiaMakalah asfiksia
Makalah asfiksiaWarnet Raha
 
Dewasa madya
Dewasa madyaDewasa madya
Dewasa madyaelmakrufi
 
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.Al-Ikhlas14
 

Was ist angesagt? (20)

Contoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iiiContoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iii
 
Rps psikologi
Rps psikologi Rps psikologi
Rps psikologi
 
Makalah perkembangan remaja
Makalah perkembangan remajaMakalah perkembangan remaja
Makalah perkembangan remaja
 
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanKonsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
 
PPT Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
PPT Pertumbuhan dan Perkembangan Anak PPT Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
PPT Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
 
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidananMateri issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
 
PSIKOSOSIAL PERSALINAN
PSIKOSOSIAL PERSALINANPSIKOSOSIAL PERSALINAN
PSIKOSOSIAL PERSALINAN
 
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan Lanjut
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan LanjutKegawatdaruratan Masa Kehamilan Lanjut
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan Lanjut
 
Ppt. media pembelajarn aud
Ppt. media pembelajarn audPpt. media pembelajarn aud
Ppt. media pembelajarn aud
 
Kunjungan neonatus & bbl (yona)
Kunjungan neonatus & bbl (yona)Kunjungan neonatus & bbl (yona)
Kunjungan neonatus & bbl (yona)
 
Makalah manejemen 7 langkah kala 1
Makalah manejemen 7 langkah kala 1Makalah manejemen 7 langkah kala 1
Makalah manejemen 7 langkah kala 1
 
Pra konsepsi konsepsi kehamilan
Pra konsepsi konsepsi kehamilanPra konsepsi konsepsi kehamilan
Pra konsepsi konsepsi kehamilan
 
Ppt psikologi perkembangan anak
Ppt psikologi perkembangan anakPpt psikologi perkembangan anak
Ppt psikologi perkembangan anak
 
Model Konseptual Asuhan Kebidanan
Model Konseptual Asuhan KebidananModel Konseptual Asuhan Kebidanan
Model Konseptual Asuhan Kebidanan
 
ASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMALASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMAL
 
Winarti dkk- 1313054065- UNILA- PP Freud psikoseksual
Winarti dkk- 1313054065- UNILA- PP Freud psikoseksualWinarti dkk- 1313054065- UNILA- PP Freud psikoseksual
Winarti dkk- 1313054065- UNILA- PP Freud psikoseksual
 
Makalah asfiksia
Makalah asfiksiaMakalah asfiksia
Makalah asfiksia
 
Perkembangan Masa Bayi
Perkembangan Masa BayiPerkembangan Masa Bayi
Perkembangan Masa Bayi
 
Dewasa madya
Dewasa madyaDewasa madya
Dewasa madya
 
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
 

Andere mochten auch

Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-Kanak
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-KanakPermasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-Kanak
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-KanakAn Rachma
 
Perkembangan pranatal
Perkembangan pranatalPerkembangan pranatal
Perkembangan pranatalZie Da
 
Pendidikan pranatal menurut agama islam
Pendidikan pranatal menurut agama islamPendidikan pranatal menurut agama islam
Pendidikan pranatal menurut agama islamBahrun Murtopo
 
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remaja
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remajaPertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remaja
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remajaDita Yuniarti
 
Perkembangan janin Trimester pertama
Perkembangan janin Trimester pertamaPerkembangan janin Trimester pertama
Perkembangan janin Trimester pertamaSulistia Rini
 
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN KOMPLIKASI DI RUMA...
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN KOMPLIKASI DI RUMA...IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN KOMPLIKASI DI RUMA...
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN KOMPLIKASI DI RUMA...Warnet Raha
 
Case Report Meningitis
Case Report MeningitisCase Report Meningitis
Case Report MeningitisKharima SD
 
hambatan-hambatan perkembangan mata kuliah psikologi perkembangan STAIN Salatiga
hambatan-hambatan perkembangan mata kuliah psikologi perkembangan STAIN Salatigahambatan-hambatan perkembangan mata kuliah psikologi perkembangan STAIN Salatiga
hambatan-hambatan perkembangan mata kuliah psikologi perkembangan STAIN SalatigaALphind's Adaadaaja
 
Perkembangan bayi dan aspek aspek perkembangannya 2.pptx
Perkembangan bayi dan aspek aspek perkembangannya 2.pptxPerkembangan bayi dan aspek aspek perkembangannya 2.pptx
Perkembangan bayi dan aspek aspek perkembangannya 2.pptxSovi Navisah
 
Genetika kedokteran
Genetika kedokteranGenetika kedokteran
Genetika kedokteranFachrur Rozi
 
Presentasi Fiqh Siyasah 4
Presentasi Fiqh Siyasah 4Presentasi Fiqh Siyasah 4
Presentasi Fiqh Siyasah 4Marhamah Saleh
 
Perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus intra ke ekstra uterus dari sistem
Perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus intra ke ekstra uterus dari sistemPerkembangan dan persiapan kehidupan neonatus intra ke ekstra uterus dari sistem
Perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus intra ke ekstra uterus dari sistemOperator Warnet Vast Raha
 
Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan (ASKEB I)
Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan (ASKEB I)Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan (ASKEB I)
Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan (ASKEB I)Juwita Ayu Antateliz 2
 

Andere mochten auch (20)

5 periode prenatal
5 periode prenatal5 periode prenatal
5 periode prenatal
 
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-Kanak
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-KanakPermasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-Kanak
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-Kanak
 
Perkembangan pranatal
Perkembangan pranatalPerkembangan pranatal
Perkembangan pranatal
 
Logbook modul 2 bod arif dfdg
Logbook modul 2 bod arif dfdgLogbook modul 2 bod arif dfdg
Logbook modul 2 bod arif dfdg
 
Pendidikan pranatal menurut agama islam
Pendidikan pranatal menurut agama islamPendidikan pranatal menurut agama islam
Pendidikan pranatal menurut agama islam
 
Prinsip prinsip perkembangan[1]
Prinsip prinsip perkembangan[1]Prinsip prinsip perkembangan[1]
Prinsip prinsip perkembangan[1]
 
Ciri ciri masa bayi
Ciri ciri masa bayiCiri ciri masa bayi
Ciri ciri masa bayi
 
Makalah kehamilan
Makalah kehamilanMakalah kehamilan
Makalah kehamilan
 
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remaja
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remajaPertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remaja
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remaja
 
Perkembangan janin Trimester pertama
Perkembangan janin Trimester pertamaPerkembangan janin Trimester pertama
Perkembangan janin Trimester pertama
 
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN KOMPLIKASI DI RUMA...
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN KOMPLIKASI DI RUMA...IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN KOMPLIKASI DI RUMA...
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN KOMPLIKASI DI RUMA...
 
Pertumbuhan janin terhambat
Pertumbuhan janin terhambatPertumbuhan janin terhambat
Pertumbuhan janin terhambat
 
Case Report Meningitis
Case Report MeningitisCase Report Meningitis
Case Report Meningitis
 
hambatan-hambatan perkembangan mata kuliah psikologi perkembangan STAIN Salatiga
hambatan-hambatan perkembangan mata kuliah psikologi perkembangan STAIN Salatigahambatan-hambatan perkembangan mata kuliah psikologi perkembangan STAIN Salatiga
hambatan-hambatan perkembangan mata kuliah psikologi perkembangan STAIN Salatiga
 
Perkembangan bayi dan aspek aspek perkembangannya 2.pptx
Perkembangan bayi dan aspek aspek perkembangannya 2.pptxPerkembangan bayi dan aspek aspek perkembangannya 2.pptx
Perkembangan bayi dan aspek aspek perkembangannya 2.pptx
 
Tumbuh kembang fetus
Tumbuh kembang fetusTumbuh kembang fetus
Tumbuh kembang fetus
 
Genetika kedokteran
Genetika kedokteranGenetika kedokteran
Genetika kedokteran
 
Presentasi Fiqh Siyasah 4
Presentasi Fiqh Siyasah 4Presentasi Fiqh Siyasah 4
Presentasi Fiqh Siyasah 4
 
Perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus intra ke ekstra uterus dari sistem
Perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus intra ke ekstra uterus dari sistemPerkembangan dan persiapan kehidupan neonatus intra ke ekstra uterus dari sistem
Perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus intra ke ekstra uterus dari sistem
 
Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan (ASKEB I)
Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan (ASKEB I)Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan (ASKEB I)
Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan (ASKEB I)
 

Ähnlich wie PerkembanganBayi

Revisi makalah perkembangan masa prenatal dan kelahiran sip (1)
Revisi makalah perkembangan masa prenatal dan kelahiran sip (1)Revisi makalah perkembangan masa prenatal dan kelahiran sip (1)
Revisi makalah perkembangan masa prenatal dan kelahiran sip (1)AnisAlHafizh
 
tugas mata kuliah psikologi perkembangan
tugas mata kuliah psikologi perkembangantugas mata kuliah psikologi perkembangan
tugas mata kuliah psikologi perkembangansyifasyarifa
 
Perkembangan masa prenatal
Perkembangan masa prenatal Perkembangan masa prenatal
Perkembangan masa prenatal syifasyarifa
 
5 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN-dikonversi (5) (1).pdf
5 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN-dikonversi (5) (1).pdf5 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN-dikonversi (5) (1).pdf
5 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN-dikonversi (5) (1).pdfAgusSaepulMilah
 
Psikologi_Prenatal_pptx.pptx
Psikologi_Prenatal_pptx.pptxPsikologi_Prenatal_pptx.pptx
Psikologi_Prenatal_pptx.pptxJimatul Arrobi
 
PPT Teori Perkembangan Manusia.pptx
PPT Teori Perkembangan Manusia.pptxPPT Teori Perkembangan Manusia.pptx
PPT Teori Perkembangan Manusia.pptxhein30
 
Prakonsepsi, Konsepsi dan Kehamilan
Prakonsepsi, Konsepsi dan Kehamilan Prakonsepsi, Konsepsi dan Kehamilan
Prakonsepsi, Konsepsi dan Kehamilan pjj_kemenkes
 
MASA PRENATAL DAN NEONATAL.pptx
MASA PRENATAL DAN NEONATAL.pptxMASA PRENATAL DAN NEONATAL.pptx
MASA PRENATAL DAN NEONATAL.pptxluthfiajiramdani1
 
1._pertumbuhanperkembangan.ppt
1._pertumbuhanperkembangan.ppt1._pertumbuhanperkembangan.ppt
1._pertumbuhanperkembangan.pptrahmat714026
 
Makalah Perkembangan Masa Konsepsi
Makalah Perkembangan Masa KonsepsiMakalah Perkembangan Masa Konsepsi
Makalah Perkembangan Masa KonsepsiHasyimAbdullah1
 
Psikologi perkembangan sendi perkemabangan masa bayi
Psikologi perkembangan sendi perkemabangan masa bayiPsikologi perkembangan sendi perkemabangan masa bayi
Psikologi perkembangan sendi perkemabangan masa bayiSendiFebriyanto
 
GIZI ANAK 2-6TH.pdf
GIZI ANAK 2-6TH.pdfGIZI ANAK 2-6TH.pdf
GIZI ANAK 2-6TH.pdfChensyAsia1
 
perkembangan prakelahiran dan kelahiran.pptx
perkembangan prakelahiran dan kelahiran.pptxperkembangan prakelahiran dan kelahiran.pptx
perkembangan prakelahiran dan kelahiran.pptxCintaPmbd
 
Perkembangan Prakelahiran dan Kelahiran.ppt
Perkembangan Prakelahiran dan Kelahiran.pptPerkembangan Prakelahiran dan Kelahiran.ppt
Perkembangan Prakelahiran dan Kelahiran.pptJimatul Arrobi
 
Aspek pemantauan-tumbuh-kembang-wanita-yang-dikaji-dalam-setiap-tahap-kehidup...
Aspek pemantauan-tumbuh-kembang-wanita-yang-dikaji-dalam-setiap-tahap-kehidup...Aspek pemantauan-tumbuh-kembang-wanita-yang-dikaji-dalam-setiap-tahap-kehidup...
Aspek pemantauan-tumbuh-kembang-wanita-yang-dikaji-dalam-setiap-tahap-kehidup...syarifah irmadani
 
Kesehatan Reproduksi ( pemantauan tumbuh kembang wanita sepanjang daur kehidu...
Kesehatan Reproduksi ( pemantauan tumbuh kembang wanita sepanjang daur kehidu...Kesehatan Reproduksi ( pemantauan tumbuh kembang wanita sepanjang daur kehidu...
Kesehatan Reproduksi ( pemantauan tumbuh kembang wanita sepanjang daur kehidu...Aftina Eka R
 
Perkembangan individu 1 & 2
Perkembangan individu 1 & 2Perkembangan individu 1 & 2
Perkembangan individu 1 & 2tianachris
 
Perkembangan dan pertumbuhan bayi
Perkembangan dan pertumbuhan bayiPerkembangan dan pertumbuhan bayi
Perkembangan dan pertumbuhan bayiREISA Class
 
Deteksi dini gangguan tumbang
Deteksi dini gangguan tumbangDeteksi dini gangguan tumbang
Deteksi dini gangguan tumbangREISA Class
 

Ähnlich wie PerkembanganBayi (20)

Revisi makalah perkembangan masa prenatal dan kelahiran sip (1)
Revisi makalah perkembangan masa prenatal dan kelahiran sip (1)Revisi makalah perkembangan masa prenatal dan kelahiran sip (1)
Revisi makalah perkembangan masa prenatal dan kelahiran sip (1)
 
tugas mata kuliah psikologi perkembangan
tugas mata kuliah psikologi perkembangantugas mata kuliah psikologi perkembangan
tugas mata kuliah psikologi perkembangan
 
Perkembangan masa prenatal
Perkembangan masa prenatal Perkembangan masa prenatal
Perkembangan masa prenatal
 
5 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN-dikonversi (5) (1).pdf
5 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN-dikonversi (5) (1).pdf5 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN-dikonversi (5) (1).pdf
5 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN-dikonversi (5) (1).pdf
 
Psikologi_Prenatal_pptx.pptx
Psikologi_Prenatal_pptx.pptxPsikologi_Prenatal_pptx.pptx
Psikologi_Prenatal_pptx.pptx
 
PPT Teori Perkembangan Manusia.pptx
PPT Teori Perkembangan Manusia.pptxPPT Teori Perkembangan Manusia.pptx
PPT Teori Perkembangan Manusia.pptx
 
Umbuh kembang
Umbuh kembangUmbuh kembang
Umbuh kembang
 
Prakonsepsi, Konsepsi dan Kehamilan
Prakonsepsi, Konsepsi dan Kehamilan Prakonsepsi, Konsepsi dan Kehamilan
Prakonsepsi, Konsepsi dan Kehamilan
 
MASA PRENATAL DAN NEONATAL.pptx
MASA PRENATAL DAN NEONATAL.pptxMASA PRENATAL DAN NEONATAL.pptx
MASA PRENATAL DAN NEONATAL.pptx
 
1._pertumbuhanperkembangan.ppt
1._pertumbuhanperkembangan.ppt1._pertumbuhanperkembangan.ppt
1._pertumbuhanperkembangan.ppt
 
Makalah Perkembangan Masa Konsepsi
Makalah Perkembangan Masa KonsepsiMakalah Perkembangan Masa Konsepsi
Makalah Perkembangan Masa Konsepsi
 
Psikologi perkembangan sendi perkemabangan masa bayi
Psikologi perkembangan sendi perkemabangan masa bayiPsikologi perkembangan sendi perkemabangan masa bayi
Psikologi perkembangan sendi perkemabangan masa bayi
 
GIZI ANAK 2-6TH.pdf
GIZI ANAK 2-6TH.pdfGIZI ANAK 2-6TH.pdf
GIZI ANAK 2-6TH.pdf
 
perkembangan prakelahiran dan kelahiran.pptx
perkembangan prakelahiran dan kelahiran.pptxperkembangan prakelahiran dan kelahiran.pptx
perkembangan prakelahiran dan kelahiran.pptx
 
Perkembangan Prakelahiran dan Kelahiran.ppt
Perkembangan Prakelahiran dan Kelahiran.pptPerkembangan Prakelahiran dan Kelahiran.ppt
Perkembangan Prakelahiran dan Kelahiran.ppt
 
Aspek pemantauan-tumbuh-kembang-wanita-yang-dikaji-dalam-setiap-tahap-kehidup...
Aspek pemantauan-tumbuh-kembang-wanita-yang-dikaji-dalam-setiap-tahap-kehidup...Aspek pemantauan-tumbuh-kembang-wanita-yang-dikaji-dalam-setiap-tahap-kehidup...
Aspek pemantauan-tumbuh-kembang-wanita-yang-dikaji-dalam-setiap-tahap-kehidup...
 
Kesehatan Reproduksi ( pemantauan tumbuh kembang wanita sepanjang daur kehidu...
Kesehatan Reproduksi ( pemantauan tumbuh kembang wanita sepanjang daur kehidu...Kesehatan Reproduksi ( pemantauan tumbuh kembang wanita sepanjang daur kehidu...
Kesehatan Reproduksi ( pemantauan tumbuh kembang wanita sepanjang daur kehidu...
 
Perkembangan individu 1 & 2
Perkembangan individu 1 & 2Perkembangan individu 1 & 2
Perkembangan individu 1 & 2
 
Perkembangan dan pertumbuhan bayi
Perkembangan dan pertumbuhan bayiPerkembangan dan pertumbuhan bayi
Perkembangan dan pertumbuhan bayi
 
Deteksi dini gangguan tumbang
Deteksi dini gangguan tumbangDeteksi dini gangguan tumbang
Deteksi dini gangguan tumbang
 

Mehr von Dhiah Febri

sistem digital-Rangkaian penjumlah
sistem digital-Rangkaian penjumlahsistem digital-Rangkaian penjumlah
sistem digital-Rangkaian penjumlahDhiah Febri
 
Manajemn peserta didik
Manajemn peserta didikManajemn peserta didik
Manajemn peserta didikDhiah Febri
 
Makalah pendekatan pembelajaran
Makalah pendekatan pembelajaranMakalah pendekatan pembelajaran
Makalah pendekatan pembelajaranDhiah Febri
 
Makalah kajian fisika sekolah
Makalah kajian fisika sekolahMakalah kajian fisika sekolah
Makalah kajian fisika sekolahDhiah Febri
 
Pengaruh jenis fluida sebagai medium perambatan
Pengaruh jenis fluida sebagai medium perambatanPengaruh jenis fluida sebagai medium perambatan
Pengaruh jenis fluida sebagai medium perambatanDhiah Febri
 
Peta konsep fis.zat padat
Peta konsep fis.zat padatPeta konsep fis.zat padat
Peta konsep fis.zat padatDhiah Febri
 
Presentation kelembaban udara
Presentation kelembaban udaraPresentation kelembaban udara
Presentation kelembaban udaraDhiah Febri
 
Presentation gempa bumi
Presentation gempa bumiPresentation gempa bumi
Presentation gempa bumiDhiah Febri
 
Presentasi evolusi bintang
Presentasi evolusi bintangPresentasi evolusi bintang
Presentasi evolusi bintangDhiah Febri
 
Pergerakan lempeng di kerak bumi
Pergerakan lempeng di kerak bumiPergerakan lempeng di kerak bumi
Pergerakan lempeng di kerak bumiDhiah Febri
 

Mehr von Dhiah Febri (10)

sistem digital-Rangkaian penjumlah
sistem digital-Rangkaian penjumlahsistem digital-Rangkaian penjumlah
sistem digital-Rangkaian penjumlah
 
Manajemn peserta didik
Manajemn peserta didikManajemn peserta didik
Manajemn peserta didik
 
Makalah pendekatan pembelajaran
Makalah pendekatan pembelajaranMakalah pendekatan pembelajaran
Makalah pendekatan pembelajaran
 
Makalah kajian fisika sekolah
Makalah kajian fisika sekolahMakalah kajian fisika sekolah
Makalah kajian fisika sekolah
 
Pengaruh jenis fluida sebagai medium perambatan
Pengaruh jenis fluida sebagai medium perambatanPengaruh jenis fluida sebagai medium perambatan
Pengaruh jenis fluida sebagai medium perambatan
 
Peta konsep fis.zat padat
Peta konsep fis.zat padatPeta konsep fis.zat padat
Peta konsep fis.zat padat
 
Presentation kelembaban udara
Presentation kelembaban udaraPresentation kelembaban udara
Presentation kelembaban udara
 
Presentation gempa bumi
Presentation gempa bumiPresentation gempa bumi
Presentation gempa bumi
 
Presentasi evolusi bintang
Presentasi evolusi bintangPresentasi evolusi bintang
Presentasi evolusi bintang
 
Pergerakan lempeng di kerak bumi
Pergerakan lempeng di kerak bumiPergerakan lempeng di kerak bumi
Pergerakan lempeng di kerak bumi
 

Kürzlich hochgeladen

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 

PerkembanganBayi

  • 1. MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK PERKEMBANGAN MASA PRENATAL HINGGA BAYI Disusun oleh : Nama : DHIAH FEBRI WIJAYANTI Prodi/kelas : PENDIDIKAN FISIKA/ D NIM : 09302244059 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011
  • 2. BAB I PENDAHULUAN Salah satu ciri khas manusia adalah mengalami pertumbuhan dan perkembangan selama hidupnya. Dengan ciri khas tersebut, manusia pasti mengalami fase prenatal hingga dewasa. Pertumbuhan itu sendiri memiliki pengertian bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat. Sedangkan perkembangan dapat diartikan bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan perkembangan. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya, misalnya perkembangan sistem neuromuskuler, kemampuan bicara, emosi dan sosialisasi. Kesemua fungsi tersebut berperan penting dalam kehidupan manusia yang utuh. Pertumbuhan dan perkembangan tersebut terjadi hingga akhir hayat manusia. Proses tumbuh kembang manusia, khususnya pada anak mempunyai beberapa ciri- ciri yang saling berkaitan. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut : Perkembangan yang menimbulkan sebuah perubahan Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal akan mnentukan perkembangan selanjutnya Pertumbuhan dan perkembangan memiliki kecepatan yang berbeda Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan Perkembangan mempunyai pola yang tetap Perkembangan memiliki tahap yang berurutan Pada umumnya, manusia dalam hal ini adalah anak, memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan normal yang merupakan hasil interaksi banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Faktor- faktor tersebut antara lain : Faktor internal yang berpengaruh pada tumbuh kembang manusia (anak) 1. Ras/etnik atau bangsa 2. Keluarga 3. Umur 4. Jenis kelamin
  • 3. 5. Genetik 6. Kelainan kromosom Faktor luar (eksteral) Faktor prenatal 1. Gizi sang ibu pada saat hamil 2. Posisi fetus yaang abnormal 3. Toksin/zat kimia yang dikonsumsi sang ibu pada saat hamil 4. Endokrin, dalam hal ini penyakit yang diderita oleh sang ibu 5. Radiasi, lebih menekankan pada sinar Rontgen 6. Infeksi yang diderita sang ibu 7. Kelainan imunologi 8. Anoksia embrio yang disebabkan oleh gangguan fungsi plasenta 9. Psikologi sang ibu Faktor persalinan Faktor pascasalin 1. Gizi 2. Penyakit kronis/kelainan konginetal 3. Lingkungan fisis dan kimia 4. Psikologis 5. Endokrin, dalam hal ini adanya gangguan hormon 6. Sosio-ekonomi 7. Lingkungan pengasuhan 8. Stimulasi 9. Obat-obatan yang dikonsumsi Tumbuh-Kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan dan berkesinambungan yang dimulai sejak konsepsi sampai dewasa. Tumbuh kembang anak terbagi dalam beberapa periode, yaitu sebagai berikut:  Masa prenatal atau masa intra uterin (masa janin dalam kandungan). Masa ini dibagi menjadi 3 periode, yaitu :  Masa zigot/mudigah, sejak saat konsepsi sampai umur kehamilan 2 minggu  Masa embrio, sejak umur kehamilan 2 minggu sampai 8/12 minggu  Masa janin/fetus, sejak umur kehamilan 9/12 minggu sampai akhir kehamilan. Masa ini terdiri dari 2 periode yaitu:
  • 4. Masa fetus dini yaitu sejak umur kehamilan 9 minggu sampai trimester ke-2 kehidupan intra uterin. Masa fetus lanjut yaitu trimester akhir kehamilan.  Masa bayi (infancy) umur 0 sampai 11 bulan. Masa ini dibagi menjadi 2 periode, yaitu :  Masa neonatal, umur 0 sampai 28 hari. Masa neonatal dibagi menjadi 2, yaitu : Masa neonatal dini, umur 0 - 7 hari. Masa neonatal lanjut, umur 8 - 28 hari.  Masa post (pasca) neonatal, umur 29 hari sampai 11 bulan.  Masa anak dibawah lima tahun (anak balita, umur 12-59 bulan).  Masa anak prasekolah (anak umur 60-72 bulan). Perkembangan berlangsung secara terus menerus ke arah kemajuan, kelengkapan, dan kesempurnaan berdasar pada suatu tahapan yang teratur. Setiap aspek perkembangan dipengaruhi dan mempengaruhi aspek perkembangan lain, sehingga setiap aspek perkembangan tidak dapat berkembang secara terpisah-pisah atau sendiri-sendiri. Perkembangan organisme berlangsung secara komprehensif dalam satu kesatuan, meskipun setiap aspek memiliki fungsi sendiri. Di samping itu dalam proses perkembangan dapat terjadi satu aspek berkembang lebih cepat, di sisi lain satu aspek berkembang secara lambat. Dalam hal ini, perkembangan dipengaruhi berbagai faktor dari dalam diri maupun dari luar individu. Dalam makalah ini, saya hanya akan membahas mengenai perkembangan anak pada fase prenatal hingga bayi.
  • 5. BAB II PEMBAHASAN A. Perkembangan Masa Prenatal Menurut ajaran Islam, kehidupan manusia telah dimulai pada saat sebelum lahir. Manusia diberikan ruh yang telah hidup sebelum kelahirannya di dunia. Manusia terus berkembang dalam rahim sang ibunda. Setiap tahapan perkembangan sangatlah penting. Diantara perkembangan yang penting tersebut adalah tahapan pada saat manusia berada dalam kandungan ibu atau sering disebut perkembangan masa prenatal. Masa prenatal adalah periode awal perkembangan manusia yang dimulai sejak konsepsi ( selepas persenyawaan ), yakni ketika ovum dibuahi oleh sperma hingga seorang manusia terlahir ke dunia. Jangka waktunya sekitar 266 hari selepas persenyawaan atau 280 hari dari pertama haid yang terakhir sebelum seseorang hamil. Periode pra kelahiran (pre natal period) mulai pada saat pembuahan (konsepsi) dan berakhir pada saat kelahiran (kira-kira 38 minggu). Periode ini memiliki ciri khas khusus, yaitu :  Periode di mana sifat bawaan dan jenis kelamin ditentukan  Kondisi-kondisi dalam tubuh ibu dapat mendorong atau mengganggu pola perkembangan prenatal  Pertumbuhan dan perkembangan secara proporsional lebih besar dan lebih cepat daripada periode-periode perkembangan lainnya  Banyak terdapat bahaya fisik dan psikologis yang dapat mempengaruhi pola perkembangan pola berikutnya  Periode dimana orang-orang yang berarti membentuk sikap terhadap individu yang baru I. Tahapan-tahapan dalam perkembangan masa prenatal Selama masa prenatal, manusia mengalami perkembangan yang pesat. Saat ini, para ilmuwan membagi tahapan prenatal menjadi 3 tahap, yaitu : 1) Tahap Germinal Tahap germinal sering juga disebut periode zigot, ovum, atau periode nuthfah adalah periode awal kejadian manusia. Proses ini dimulai ketika sperma melakukan penetrasi terhadap telur dalam proses pembuahan, yang normalnya terjadi akibat
  • 6. hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan. Pada tahap ini zigot dibentuk. Zigot terbentuk dari campuran sperma dan sel telur. Sel telur yang telah dibuahi, atau zigot, bergerak menuju rahim. Pergerakan ini membutuhkan waktu selama empat hari dan selama pergerakan ini, zigot yang semula berupa satu sel, melalui proses mitosis membelah menjadi dua sel identik. Pembelahan ini terjadi setiap sekitar 30 jam. Dalam proses pembelahan ini, bayi masih disebut dengan blastocyte (Blastula), yang terdiri dari 100 sel. Blastocyte yaitu lapisan dalam sel yang berkembang selama periode germinal ini, sel-selnya berkembang menjadi embrio. Bagian luar blastocyte akan menjadi placenta, sedangkan bagian dalam akan menjadi embrio. Setelah sekitar tiga hari blastokis mengandung sekitar 60 sel. Tetapi karena jumlahnya semakin banyak maka sel ini semakin mengecil sebab blastokis tidak mungkin lebih besar dari zigotnya yang asli. Pada minggu kedua, blastokis terdiri dari sekitar 150 sel. Pada saat terjadinya pembelahan blastokis mengapung dan berproses disepanjang tubafalopi. Placenta mulai terbentuk, bagian dalam sel memadat dan berkembang menjadi tiga lapisan yang disebut piringan embrionik (embryonic disc), yang terdiri dari lapisan ectoderm, mesoderm, dan endoderm. Dari ectoderm berkembang membentuk kulit ari dan kelenjar kulit (indera peraba), panca indra dan sistem saraf (otak), tulang belakang, dan lensa mata. Juga lapisan epidermis (enamel gigi, kulit, rambut, kuku). Lapisan tengah atau mesoderm berkembang menjadi otot, tulang dan cartilage, sistem buah pelir dan genitalia, sistem pembuangan kotoran dan sistem peredaran darah, serta kulit lapisan dalam. Lapisan paling dalam, disebut endoderm (endoblast), nantinya akan berkembang menjadi sistem pernafasan dan pencernaan, juga berbagai kelenjar seperti pankreas, hati, thyroid, dan thymus. Dalam waktu singkat plasenta, tali pusar, dan kantong amniotik juga akan terbentuk dari sel blastokis. Setelah beberapa hari setelah konsepsi blastokis menempel di dinding rahim, inilah yang disebut embrio dan peristiwa ini menandakan akhir dari tahap germinal. 2) Tahap Embriotik Tahap ini dimulai dari dua minggu sampai delapan minggu setelah pembuahan. Tahap embrio mulai ketika zigot telah tertanam dengan baik pada dinding rahim. Dalam tahap ini, sistem dan organ dasar bayi mulai terbentuk dari susunan sel. Meskipun bentuk luar masih jauh berbeda dibandingkan manusia dewasa, beberapa bentuk seperti mata dan tangan, bahkan telinga dan kaki mulai dapat dikenali. Selama periode ini, pertumbuhan terjadi dalam dua pola yaitu cephalocaudal dan
  • 7. proximodistal. Cephalocaudal artinya proses pertumbuhan yang dimulai dari bagian kepala, kemudian terus kebawah sampai ke bagian ekor dengan kata lain, kepala, pembuluh darah, dan jantung lebih dahulu berkembang daripada lengan, kaki dan tangan. Pertumbuhan proximodistal adalah proses pertumbuhan yang dimulai dari bagian-bagian yang paling dekat dengan pusat (tengah) badan, kemudian baru ke bagian-bagian yang jauh dari pusat badan. 3) Tahap Fetus/ Janin Tahap ini merupakan tahap terakhir pada masa kehamilan. Tahap fetus ini dimulai sejak minggu ke-9 hingga kelahiran bayi. Pada tahapan ini, embrio disebut fetus. Tahap ini berlangsung selama 30 minggu. Embrio yang telah terbentuk mulai berubah menjadi sel-sel tulang membentuk wajah, kaki, dan tangan sehingga terlihat berbeda dan fetus tampak dalam bentuk manusia. Selain itu, otak juga telah terbentuk, dan mulai menjadi lebih kompleks dalam beberapa bulan. Pada bulan ketiga, janin yang panjangnya kira-kira tiga inci dan berat kira-kira ¾ ons itu secara spontan sudah dapat menggerakkan kepala, tangan dan kakinya serta jantungnya mulai berdenyut. Pada minggu awal perkembangan tahap fetal ini, kebanyakan organ dan jaringan utama telah dibentuk. Bentuk wajah telah terbentuk dengan baik. Lobang telinga mulai terbentuk. Perkembangan mata juga terlihat hampir penuh, meski selaput mata masih tertutup dan tidak akan terbuka sampai minggu ke-28. Tangan, lengan, kaki, paha dan jari jemari telah terbentuk penuh. Fetus dapat membentuk tinju dari jari-jemarinya. Kuku mulai terbentuk dan bakal gigi mulai berkembang pada daging mulut, jantung telah hampir berkembang penuh, dan detak jantung telah dapat didengar dengan mesin Doppler. Sel darah merah mulai diproduksi dalam hati. Testosterone (hormon seks laki-laki) telah diproduksi pada testes fetus laki-laki. Dalam psikologi Islam, setelah janin dalam kandungan genap berumur empat bulan, yaitu ketika janin telah berbentuk sebagai manusia maka ditiupkan ruh ke dalamnya. Pada trimester kedua (minggu ke 13-16), otak telah berkembang penuh. Fetus dapat menghisap, mengunyah, dan membuat suara nafas yang belum teratur. Fetus juga sudah dapat merasakan sakit. Kulit fetal masih transparan. Jaringan otot memanjang dan tulang semakin kuat. Hati dan organ lain memproduksi cairan yang dibutuhkan. Alis dan garis mata muncul. Fetus sangat aktif bergerak, termasuk menendang bahkan jungkir balik. Pada minggu ke dua puluh, gerakan bayi biasanya telah dapat dirasakan pada perut ibu, seperti menonjok-nonjok atau menendang-nendang. Pada saat ini panjang
  • 8. janin kira-kira 4,5 inci. Pada permulaan bulan ke-tujuh, panjang janin sudah mencapai kira-kira enam belas inci dengan berat kira-kira 1,5-2,5 kilogram. Kuku tangan dan jari kaki telah muncul. Lanugo, bulu halus pada bayi menutup seluruh tubuh. Fetus dapat mendengar dan mengenali suara ibu. Alat kelamin dapat dilihat dengan menggunakan ultrasound. Pada trimester ketiga zat lilin pelindung yang disebut vernix menutupi kulit. Vernix berguna untuk mengatur temperatur badannya setelah kelahiran. Pada kelahiran, vernix umumnya akan hilang dan sisanya akan dengan cepat diserap. Fetus telah memulai refleks terkejut pada tangannya. Sidik jari pada kaki dan tangan mulai terbentuk. Fetus mulai berlatih pernafasan dengan menghirup cairan amniotic pada paru-parunya yang sedang berkembang. Pada bulan ke-delapan, berat janin sudah mencapai kira-kira 2,5-3,5 kilogram. Janin dalam perut ibu juga telah mampu mendengarkan atau merespon terhadap stimulus dari lingkungan eksternal, terutama pola-pola suara. Pada minggu ke-25 sampai 28 perkembangan otak yang cepat terjadi dan sistem saraf mampu mengontrol fungsi tubuh. Kelopak mata fetus dapat membuka dan menutup. Pada minggu ke-29 sampai 32, terdapat pertambahan jumlah lemak pada tubuh fetus. Ritme pernafasan telah terjadi, namun paru-paru belum matang. Fetus tidur 90-95% tiap harinya. Pada sekitar minggu ke-38 atau ke-40, fetus telah cukup umur. Lanugo mulai hilang kecuali pada lengan atas dan bahu. Rambut bayi pada saat itu mulai menebal. Paru-paru sudah matang. Berat rata-rata bayi pada saat kelahiran sekitar 2,5 – 3,5 kg. Pada waktu lahir placenta yang melekat pada rahim dan umbilical cord akan dipotong begitu pertama kali bayi bernafas dari udara. Pernafasan akan memicu jantung dan arteri bekerja menekan darah melalui paru-paru. II. Arti Penting Periode Pranatal bagi Perkembangan Pembuahan sel telur wanita oleh sel sperma laki-laki dianggap sebagai salah satu masa yang sangat penting dan menentukan perkembangan manusia pada periode-periode selanjutnya. Menurut Hurlock 1980, setidaknya ada empat kondisi penting yang berpengaruh besar terhadap perkembangan individu baru di masa mendatang, yaitu: penentuan sifat bawaan penentuan jenis kelamin
  • 9. penentuan jumlah anak penentuan urutan anak. Periode prenatal merupakan periode awal yang sangat menentukan pola perkembangannya pada periode-periode selanjutnya. Sifat-sifat bawaan yang di turunkan sekali untuk selamanya dan berfungsi sebagai dasar bagi perkembangan selanjutnya, ditentukan pada periode ini. Kondisi yang baik dalam tubuh ibu, dabpat menunjang perkembangan sifat bawaan, sedangkan kondisi yang tidak baik dapat menghambat perkembangannya, bahkan merusak perkembangan selanjutnya. Di samping itu, periode prenatal juga merupakan periode penentuan jenis kelamin individu. Jenis kelamin yang sudah ditentukan pada saat pertumbuhan ini tidak dapat diubah, karena itu jelas akan memengaruhi pola perkembangan di kemudian hari. Di samping terjadinya perkembangan yang lebih cepat, periode prenatal juga ditandai dengan lebih banyaknya terjadi perkembangan dan pertumbuhan secara normal dibandingkan dengan periode-periode lain dalam seluruh rentang kehidupan individu. Hal ini dapat dipahami, betapa selama 9 bulan sebelum kelahiran, individu tumbuh dari sel yang sangat kecil menjadi bayi yang panjangnya menjadi 20 inci dengan berat rata-rata 3,5 kg. Diperkirakan bahwa selama masa prenatal ini berat badan bertambah 11 juta kali. Demikian juga, dikatakan bahwa bahwa pada periode prenatal terjadi perkembangan cepat, karena dari sebuah sel berbentuk bulat berkembanglah anggota-anggota tubuh, baik eksternal maupun internal, sehingga pada saat kelahiran bayi dapat dikenali sebagai manusia. Meskipun periode prenatal merupakan periode di mana perkembangan dan pertumbuhan terjadi lebih banyak dan lebih cepat, namun periode ini juga mengandung banyak bahaya, baik fisik maupun psikologis yang sangat memengaruhi pola perkembangan selanjutnya bahkan dapat mengakhiri perkembangan atau kematian. Periode prenatal juga merupakan saat di mana calon orang tua menentukan sikapnya terhadap anak yang akan lahir. Sikap ini akan sangat memengaruhi cara bagaimana orang tua memperlakuukan atau mengasuh anaknya, terutama selama tahun-tahun pertama pembentukan kepribadian. III. Pengaruh Prenatal pada Tingkah Laku Sesudah Dilahirkan Tahap prenatal yang berlangsung, memberikan beberapa pengaruh terhadap tingkah laku anak pasca kelahiran. Beberapa faktor tersebut adalah : 1. Faktor Lingkungan
  • 10. a. Faktor ekstern yang diperkirakan mempengaruhi tingkah laku pos-natal antara lain : Sinar Rontgen dapat mempengaruhi tingkah laku motorik, gerak bebas, pembuangan, aktivitas, belajar diskriminatif dan tingkah laku persetubuhan. Akibat penyinaran memiliki hubungan dengan usia kehamilan dan banyak sedikitnya penyinaran pada satu pihak dengan besar kecilnya akibat yang ditimbulkan, makin banyak dosis penyinaran makin buruk akibatnya Pemakian obat-obat penenang seperti softenon atau thalidomid dapat mengakibatkan cacat berat. Penelitian antara tahun 1959-1962 menemukan bahwa cacat yang disebabkan thalidomid terjadi antara hari ke-34 dan ke-50, jadi antara minggu kelima dan ketujuh usia kehamilan. Usaha-usaha pengguguran kandungan dengan menggunakan obat-obatan yang lain pada usia kehamilan awal dapat menyebabkan gangguan-gangguan perkembangan b. Ketegangan emosional dapat berpengaruh pada kenaikan aktivitas yang sangat menyolok pada fetus. Penelitian yang pernah dilakukan bahwa wanita dengan susunan syaraf otonom yang labil mempunyai fetus yang paling aktif c. Takhayul di Indonesia menjadi masalah, terutama mengenal pengaruh tingkah lakuorang tua terhadap bayi yang akan dilahirkan. Dalam diri ibu hamil terdapat pengaruh keadaan hormonal terhadap psikis ibu. 2. Sikap Ibu Ada anggapan bahwa sikap menolak dari pihak ibu terhadap janin dalam kandungan akan diteruskan sesudah anak dilahirkan. Dalam penelitian Geissler menunjukkan bahwa ada perubahan sikap ibu terhadap anak yang dikandungnya, yakni dari sikap positif ke negatif, dan dari sikap negatif ke positif, dan sikap yang berubah-ubah itu akhirnya menjadi positif, yaitu sika menerima terhadap anak yang dilahirkan. IV. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal Sebagian besar proses pertumbuhan janin sangat bergantung pada kondisi internal ibu, baik kondisi fisik maupun psikisnya. Sebab ibu dan janin merupakan satu unitas organik yang tunggal. Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal yaitu:
  • 11. a. Kesehatan ibu Penyakit yang di derita ibu hamil dapat mempengaruhi perkembangan masa prenatal apalagi penyakit yang bersifat kronis dapat mengakibatkan lahirnya bayi-bayi yang cacat. Demikian pula bila terjadi benturan ketika janin berusia 3 bulan disertai dengan gangguan kesehatan pada ibu dapat merusak perkembangan janin. Apabla ibu hamil terserang campak rubellah (campak jerman) dapat dipastikan 60% kemungkinan bayi lahir dalam keadaan cacat. Jika campak rubellah menyerang pada dua bulan pertama kahamilan, mengakibatkan kebutaan, ketulian, kelainan jantung, kerusakan pada system syaraf pusat, serta keterbelakangan mental dan emosional. Jika terjadi pada trisemester kedua setelah fetus terbentuk, dampaknya kecil sekali. Mungkin hanya gangguan pada pendengaran, penglihatan, dan bicara. (seifert dan hoffnung, 1964-1965). Besarnya dampak kesehatan ibu hamil terhadap perkembangan masa prenatal juga terlihat jelas ketika ibu menderita sydrom kehilangan kekebalan tubuh. Yang lebh dikenal dengan AIDS. AIDS adalah penyebab utama kematian peringkat ke delapan di kalangan anak-anak dari usia 1-4 tahun pada tahun 1989. Mayoritas ibu yang menularkan HIV kepada keturunannya terinfeksi melalui penggunaan obat- obatan yang disuntikan ke dalam pembuluh darah atau hubungan heteroseksual dengan para pengguna obat-obatan suntik (santock, 1995) b. Gizi ibu Faktor lain yang cukup berpengaruh terhadap perkembangan masa prenatal adalah gizi ibu. Hal ini adalah karena janin yang sedang berkembang sangat tergantung pada gizi ibunya, yang diperoleh melalui darah ibunya. Oleh sebab itu makanan ibu-ibu yang sedang hamil harus mengandung cukup protein, lemak, vitamin, dan karbohidrat untuk menjaga kesehatan bayi. Anak-anak yang dilahirkan oleh ibu yang kekurangan gizi cenderung cacat. c. Pemakaian bahan-bahan kimia oleh ibu Bahan-bahan kimia yang terdapat pada obat-obatan atau makanan yang ada dalam peredaran darah ibu yang tengah hamil dapat mempengaruhi perkembangan janin. Bahan-bahan kimia tersebut dapat menimbulkan efek samping baik pada fisik maupun pada system kimiawi dalam tubuh janin yang dinamakan metabolite. Salah satu jenis obat mengandung bahan kimia yang membahayakan perkembangan janin adalah thalidomide.
  • 12. d. Keadaan dan ketegangan emosi ibu Keadaan emosional ibu selama kahamilan juga mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan masa prenatal. Hal ini adalah karena ketika seorang ibu hamil mengalami ketakutan, kecemasan, stress, dan emosi lain yang mendalam maka terjadi perubahan psikoligis antara lain meningkatnya pernafasan dan sekresi oleh kelenjar. Adanya produksi hormone adrenalin sebagai tanggapan terhadap ketakutan akan menghambat aliran darah ke daerah kandungan dan membut janin kekurangan udara. Ibu yang mengalami kecemasan berat dan berkepanjangan sebelum atau selama kehamilan, kemunginan besar mengalami kesulitan medis dan melahirkan bayi yang abnormal di bandingkan dengan ibu yang relatif tenang dan aman. Di samping itu sress dan kecemasan yang dialami ibu setelah kelahiran, diasosiasikan dengan bayi yang sangat aktif, cepat marah, dan tidak teratur dalam makan, tidur, dan buang air. V. Bahaya Fisik Selama Periode Prenatal Periode Zigot  Ovum yg dibuahi kemungkinan akan mati kelaparan sebelum menempel di dinding rahim karena lamanya waktu yg dibutuhkan melewati tuba falopi  tidak adanya persiapan dinding rahim untuk menerima ovum yg dibuahi karena ketidakseimbangan antara kelenjar pituitary dan ovarium ibu  melekatnya ovum yg dibuahi pada dinding tuba falopi mengakibatkan tidak adanya makanan atau ruangan untuk tumbuh Periode Embrio  Jatuh, kejutan emosi, kekurangan gizi, gangguan kelenjar, kekurangan vitamin, dan penyakit berbahaya seperti pneumonia dan diabetes, dapat mengakibatkan embrio keluar dr tempatnya di dinding uterus, yg menyebabkan keguguran--sering terjadi pd minggu ke-10 dan 11 setelah pembuahan  Malnutrisi ibu, pemakaian obat-obatan dan alkohol secara berlebihan mengakibatkan gangguan perkembangan yg normal Periode Fetus  Keguguran
  • 13. Kelahiran prematur  Komplikasi pada saat melahirkan  Ketidakteraturan perkembangan VI. Bahaya Psikologis Selama Perkembangan Prenatal  Kepercayaan tradisional tentang prenatal 1. Keinginan mendapatkan anak dengan jenis kelamin tertentu 2. Gangguan perkembangan karena faktor keturunan, terutama ibu  Stress ibu selama prenatal: 1. Tidak menghendaki kehadiran anak 2. Gangguan-gangguan fisik selama prenatal 3. Ketakutan anaknya mengalami kecacatan/keterlambatan mental  Sikap negatif terhadap prenatal 1. Anak yg tidak diinginkan 2. Tidak menghendaki anak saat ini 3. Lebih menyukai anak dengan jenis kelamin tertentu 4. Konsep anak impian 5. Menghendaki aborsi VII. Teratologi dan GangguanPerkembangan Prenatal Teratogen: setiap agen/unsur lingkungan yang menyebabkan gangguan kelahiran Teratologi: ilmu yg mengkaji sebab-sebab kelainan kelahiran Pengaruh teratogen muncul sejak 3 minggu setelah pembuahan dan menyebabkan: Kerusakan struktural/anatomis organ selama periode embrionik Kerusakan fungsional organ selama periode fetal Jenis-jenis Teratogen dalah sebagai berikut : a. Penyakit dan Kondisi Ibu  Campak Rubella (Jerman) menyebabkan retardasi mental, kebutaan, ketulian, dan kelainan jantung--terutama ketika kehamilan pada usia 3 dan 4 minggu  Sifilis, terutama ketika kehamilan bulan ke-4, merusakan organ tubuh yg sudah terbentuk:kerusakan mata, kulit, sistem syaraf pusat, dan pencernaan
  • 14.  Herpes genital: 1/3 bayi yg lahir melalui saluran yg terinfeksi penyakit ini meninggal dunia, 1/4 mengalami kerusakan otak  AIDS: menempati peringkat ke-8 penyebab utama kematian anak- anak, bayi menjadi terinfeksi HIV; menular melalui: (1) Ari-ari selama hamil, (2) Kontak dengan darah atau cairan ibu selama melahirkan, dan (3) Air susu ibu setelah melahirkan  Gizi Ibu: jumlah total kalori dan tingkat protein, vitamin, dan mineral yg sesuai. Anak-anak yang dilahirkan oleh ibu yang kekurangan gizi cenderung cacat, berat badan rendah, kurang vitalitas, lahir prematur, dan meninggal b. Keadaan dan Ketegangan Emosional Ibu  Ketakutan, kecemasan, dll mengakibatkan perubahan fisiologis berupa meningkatnya hormon adrenalin yg dapat menghambat aliran darah ke kandungan-janin kekurangan oksigen  Keadaan emosional ibu selama melahirkan mengakibatkan kontraksi menjadi tidak teratur sehingga proses kelahiran mjd lama dan pasokan oksigen ke bayi menjadi terganggu ( bayi memiliki penyesuaian diri yang lambat dan mudah marah, lebih sering menangis ) c. Obat-obatan  Alkohol: jumlah sedikit berhubungan dengan aborsi spontan, jumlah sedang berhubungan dengan ketidakmampuan menaruh perhatian pada masa bayi, dan jumlah banyak berasosiasi dengan fetal alcohol syndrome (kecacatan wajah, tungkai, lengan, dan jantung; intelegensi di bawah rata-rata, retardasi mental d. Bahaya Lingkungan  Radiasi dan zat-zat kimia dapat menyebabkan mutasi gen yaitu perubahan yang tiba-tiba tetapi permanen dalam di dalam bahan pembawa gen  Polutan lingkungan dan limbah beracun: karbonmonoksida, merkuri, dan timbal--retardasi mental, autisme  Toxoplasmosis: suatu infeksi ringan yang menyebabkan gejala flu ringan atau suatu penyakit yang tidak jelas pada orang dewasa. Toxoplasmosis merupakan teratogen bagi bayi yang belum lahir, yang
  • 15. menyebabkan kemungkinan kerusakan mata, kerusakan otak, dan kelahiran prematur  Mandi sauna terlalu lama bagi ibu yang sedang hamil menyebabkan demam yang membahayakan bagi janin (demam panas yang tinggi mempengaruhi pemecahan sel, menyebabkan kelainan kelahiran, dan kematian janin). B. Perkembangan Masa Bayi a. Tahap-tahap kelahiran  Tahap pertama terjadi kontraksi peranakan yang berlangsung 15-20menit. Kontraksi ini menyebabkan leher rahim terentang dan terbuka ketika tahap pertama berlangsung kontraksi semakin sering yang terjadi setiap 2-5 menit. Intensitasnya juga meningkat. Pada akhir tahap kelahiran, kontraksi memperlebar leher rahim hingga terbuka sekitar 4 inci sehingga bayi dapat bergerak dari peranakan ke saluran kelahiran.  Tahap kedua di mulai ketika kepala bayi bergerak melalui leher rahim dan saluran kelahiran. Tahap ini berakhir ketika bayi benar-benra keluar dari tubuh ibu. Tahap ini berlangsung kira-kira 1 ½ jam. Pada setiap kontraksi ibu mengalami kesakitan untuk mendorong bayi keluar dari tubuhnya. Waktu kepala bayi keluar dari tubuh ibu, kontraksi terjadi hampir setiap menit.  Tahap ketiga setelah bayi lahir. Pada waktu ini ari-ari, tali pusar, dan selaput lain dilepaskan dan di buang. Tahap akhir inilah yang paling pendek. b. Pengaruh Kelahiran terhadap Perkembangan Pasca Lahir Kondisi-kondisi kelahiran yang mempengaruhi perkembangan pasca lahir: 1. Jenis kelahiran Secara umum kelahiran dapat dibedakan atas empat jenis, kelahiran normal atau spontan, kelahiran dengan peralatan, kelahiran melintang, kelahiran pembedahan ceasar. 2. Pengobatan ibu Obat-obtanan yang digunakan ibu yang digunakan sebelum dan selama proses kelahiran dapat mempengaruhi kelahiran. Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin banyak obat yang diberikan pada ibu saat melahirkan, semakin lama dan sulit bayi menyesuaikan diri dengan
  • 16. kehidupan pasca lahir. Bayi yang lahir dari ibu yang memakan oxytocin cendurung mengalami penyakit kuning. Demikian juga kelahiran yang dipaksakan dengan dibantu oleh obat-obatan pembunuh rasa sakit, akan semakin banyak perawatan kesehatan diperlukan setelah kelahiran. 3. Lingkungan pra lahir Setiap kondisi dalam lingkungan pra lahir yang menghalangi perkembangan janin sesuai dengan table waktu yang normal akan lebih banyak mengakibatkan kesulitan pada saat lahir dan penyesuaian pasca lahir di bandingkan dengan kondisi lingkungan yang nyaman. 4. Jangka waktu periode kelahiran Lama rata-rata periode kelahiran 38 minggu atau 266 hari namun hanya sedikit bayi yang lahir tepat pada waktunya. Adakalanya bayi lahir lebih awal dan adakalanya lebih lambat dari waktu rata-rata tersebut. Bayi yang lahir lebih awal disebut premature sedangkan bayi yang lebih lambat disebut posmatur. Bayi yang lahir premature,(lahir sebelum waktunya) maupun yang berat lahirnya rendah dianggap sebagai bayi yang beresiko tinggi dan cenderung memperlihatkan gejala perkembangan yang berbeda dengan bayi yang lahir tepat waktu atau lebih lambat. bayi posmatur biasanya lebih cepat dan berhasil menyesuaikan diri dengan lingkungan pasca lahir dibandingkan dengan bayi yang normal sekalipun. 5. Perawatan pasca lahir Perhatian dan perawatan yang dilakukan ibu terhadap bayi yang baru dilahirkan mempunyai pengaruh positif terhadap perkembangannya. Bayi yang mendapat perhatian dan perawatan dengan baik cenderung lebih waspada, lebih aktif, dan lebih tanggap terhadap rangsangan luar dibandingkan dengan bayi yang kurang mendapat perawatan. Beberapa dokter rumah sakit meyakini bahwa periode singkat setelah kelahiran memiliki arti penting bagi perkembangan bayi oleh karena itu selama waktu ini, orang tua dan bayi perlu membentuk hubungan kedekatan emosional yang memberi landasan bagi perkembangan yang optimal pada tahun-tahun ke depan. Bayi yang dipisahkan dari ibunya setelah lahir, dapat menyulitkan perkembangan ikatan. Menempatkan bayi yang baru lahir di sebelah tempat
  • 17. tidur ibunya dimaksudkan agar ibu segera dapat merespon dan memenuhi kebutuhan perawatan bagi ibunya. Disamping itu metode lain yang dilakukan adalah dengan meletakkan bayi yang baru lahir di atas perut ibu segera setelah lahir, dengan keyakinan bahwa penempatan itu akan mendorong ikatan emosional ibu dan bayi. 6. Sikap orang tua Hubungan baik orang tua dengan anak dapat membantu bayi dalam menyesuaikan diri dengan lingkuungan baru yang di alami setelah lahir. Demikian pentingnya kondisi atau sikap ibu terhadap penyesuaian diri bayi yang baru lahir, seorang ayah sangat dituntut dalam persalinan anak sebab kehadiran ayah dalam ruang persalinan, dapat memberikan dukungan dan kekuatan emosional bagi ibu pada saat melahirkan bayi. Disamping itu, dilihatkan dalam konteks psikologi Islam, pentingnya kehadiran ayah dalam ruang persalinan mempunyai kaitan erat dengan tanggung jawab pemberian pendidikan pertama, yakni menyuarakan lafadz adzan di telinga kanan dan khomat di telinga kiri pada saat ia lahir. c. Perkembangan pada masa bayi i. Pertumbuhan Fisik 1. Tinggi dan berat badan Pada saat baru lahir bayi memiliki kepala yang sangat besar dibandingkan bagian tubuh lainnya. Pada saat rentang waktu 12 tahun perkembangan bayi sudah banyak berubah dimana bayi sudah bisa duduk, berdiri, membungkuk, memanjat dan bahkan berjalan. Pada saat lahir panjang bayi ± 20 inci atau 50 cm dengan berat badan 3,4 kg. Selama bulan-bulan pertama kehidupannya, berat badan bayi bertambah sekitar 5 hingga 6 ons per minggu. Pada usia 2 tahun berat badan mencapai sekitar 13 hingga 19 dengan tinggi sekitar 32 hingga 35 inci. 2. Perkembangan refleks Refleks adalah gerakan-gerakan bayi yang bersifat otomatis dan tidak terkoordinir sebagai reaksi terhadap rangsangan tertentu serta memberi bayi respons penyesuaian diri terhadap lingkungan. Refleks-refleks utama pada bayi yang baru lahir, Selfert dan Hoffinung menyebutkan ada 12 gerakan refleks yaitu: pernapasan, menghisap,
  • 18. mencari, menelan, mengedip, biji mata, moro, memegang, penguatan leher, bebinski, melangkah, berenang. Kedua bentuk refleks tersebut : a. Refleks survival b. Refleks primitif 3. Refleks menghisap dan mencari Refleks menghisap terlihat pada saat bayi baru lahir secara otomatis akan menghisap benda yang ditempatkan dimulutnya dengan refleks menghisap akan memudahkan bayi memperoleh makanan sebelum mereka mengasosiasikan puting susu dengan makanan. Refleks mencari dan menghisap akan menghilang setelah bayi berusaha kira-kira 3 hingga 4 bulan. Kemudian usia bayi 1 tahun refleks menghisap menyatu dan diperluas dengan aktivitas makan yang disengaja 4. Refleks moro (moro refleks) Refleks moro adalah suatu respons tiba-tiba dari bayi yang baru lahir sebagai akibat adanya suara atau gerakan yang mengejutkannya. Refleks moro ini merupakan suatu upaya mempertahankan hidup. Bayi yang sehat aka menunjukkan respons tersebut apabila ia terkejut. 5. Refleks menggenggam (grasping refleks) Refleks menggenggam merupakan langkah awal bagi bayi untuk lebih memudahkan melakukan aktivitas menggenggam selanjutnya yang lebih sengaja. Refleks ini terjadi ketika sesuatu menyentuh telapak tangan bayi dan bayi akan merespons dengan cara menggenggam dengan kuat. Beberapa refleks yang muncul pada bayi yang baru lahir yang menghilang karena bergabung ke dalam beberapa tindakan yang lebih konfleks dan spontan. 6. Rangkaian tingkah laku dan keadaan bayi Perkembangan refleks dalam fungsi metorik pada bayi kemuidan memunculkan serangkaian tingkah laku yang lebih kompleks. Dengan tingkah laku yang kompleks tersebut telah memungkinkan bayi sebagai makhluk biologis dapat bertahan hidup. 7. Pola tidur dan bangun
  • 19. Bayi yang baru lahir menghabiskan lebih banyak waktunya untuk tidur. Rata-rata bayi yang baru lahir selama 16 hingga 17 jam sehari. Biasanya jumlah tidur bayi itu berkurang secara teratur setiap bulan.  Tingkah Laku Ciri Utama adalah sebagai berikut : Siklus tidur dan bangun Neonatal : 80 % waktu dihabiskan untuk tidur. 6 – 7 bulan : tidur sepanjang malan tanpa bangun. 12 bulan : 50 % dihabiskan waktu untuk tidur.  Tingkah laku Neonatal : basah dan BAB setiap saat. 2 bulan : bayi BAB 2 kali sehari 4 bulan : interval makan dan BAB bisa diramalkan.  Tingkah laku makan dan minum Neonatal : bayi makan 7 – 8 kali sehari. 1 bulan : bayi makan 5 – 6 kali sehari. 2 bulan : memakan makanan padat. 12 bulan : makan 3 kali sehari. 8. Pola makan dan minum Perkembangan fisik pada bayi tergantung makanan yang baik selama 2 tahun pertama. Bayi membutuhkan makanan yang mengandung sejumlah protein, kalori, vitamin dan mineral. Bagi bayi usia 4 – 6 bulan pertama, ASI atau susu formula lain merupakan sumber makanan dan energi yang utama. Memberi ASI berarti susu yang bersih dan dapat dicerna serta menolong mengimunisasi bayi yang baru lahir dari penyakit. 9. Pola buang air Kemampuan untuk mengendalikan buah air ini sangat tergantung pada kematangan otot dan motivasi yang mereka miliki. Ketika baru lahir bayi belum mampu mengendahkan buang airnya sehingga buang air setiap saat. Pada usia empat bulan, interval buang airnyasudah bisa diramalkan. 10. Perkembangan keterampilan motorik
  • 20. Secara garis besarnya, urutan perkembangan keterampilan motorik ini mengikuti dua prinsip, yaitu :  Prinsip cephalocaudal (dari kepala keekor), menunjukkan urutan perkembangan, dimana bagian atas badan lebih dahulu berfungsi dan terampil digunakan sebelum bagian yang lebih rendah.  Prinsip proximodistal (dari dekat kejauh), menunjukkan perkembangan keterampilan motorik, dimana bagian tengah badan lebih dahulu terampilan sebelum bagian-bagian disekelilingnya atau bagian yang lebih jauh. 11. Keterampilan motorik kasar Gross motor skill, meliputi keterampilan otot-otot besar lengan, kaki dan batang tubuh seperti berjalan dan melompat. Sebelum tingkah laku refleks menghilang, bayi sudah dapat melakukan beberapa gerakan tubuh yang lebih terkendali dan disengaja.  Keterampilan Motorik Usia Normatif Mengangkat dagu sambil tengkurap 1 bulan Mengangkat dada sambil tengkurap 2 bulan Duduk dengan bantuan 4 bulan Duduk tanpa bantuan 7 bulan Berdiri dengan bantuan 8 bulan Berdiri dengan berpegang pada perabot 9 bulan Merangkak 10 bulan Berjalan dengan bimbingan 11 bulan Berusaha berdiri sendiri 12 bulan Naik tangga 13 bulan Berdiri sendiri 14 bulan Berjalan 15 bulan Naik turun tangga tanpa bantuan 18 bulan Dapat lari dan berjalan mundur 24 bulan 12. Keterampilan motorik halus
  • 21. Keterampilan motorik halus meliputi otot-otot kecil yang ada diseluruh tubuh, seperti menyentuh dan memegang. Bayi dilahirkan dengan dilengkapi seperangkat komponen penting yang kelak akan menjadi gerakan-gerakan lengan, tangan dan jari yang terkoordinir dengan baik. Meskipun demikian, pada saat baru dilahirkan bayi masih mengalami kesulitan dalam mengontrol keterampilan motorik halusnya. 13. Perkembangan sensor Bayi yang baru lahir telah dilengkapi dengan peralatan yang dirancang sedemikian rupa untuk mengumpulkan informasi alat-alat yang berfungsi untuk menangkap informasi inilah yang disebut dengan indera (sense) atau sistem sensorik. 14. Pengecapan Bayi yang baru lahir juga telah memiliki kepekatan rasa hal ini terbukti dengan jelas bahwa bayi lebih menyukai rasa manis dan mereka akan menghisap labuh kuat dan cepat ketika mengeluarkan air gula dibanding dengan mengeluarkan air biasa atau air tawar. 15. Penciuman Bayi yang baru lahir juga telah memiliki reaksi terhadap berbagai bau, baik bau harum atau bau busuk bayi yang baru lahir juga dapat mengenali bau payudara ibunya. 16. Pendengaran Setelah lahir bayi sudah bisa dapat mendengar sekalipun belum sempurna, namun pendengaran bayi ini akan berkembang sehingga ia akan memperlihatkan kemampuan melokalisasi sumber suara dan membedakan keras atau lunaknya serta durasi melalui respons yang berbeda. 17. Penglihatan Secara psikologis dan anatomis, bayi yang baru lahir telah memiliki kesiapan untuk merespons secara diferensial berbagai aspek penglihatannya. Dari penelitian yang dilakukan oleh Fantz dapat ditarik kesimpulan bahwa:  Bayi yang baru lahir telah mampu membuat diskriminasi visual secara baik.
  • 22.  Bayi merespons secara selektif berbagai stimulasi visual. Misalnya bayi lebih senang melihat pola atau bentuk daripada warna atau kecerahan. 18. Perkembangan otak Pada waktu bayi masih berada dalam kandungan ibunya, bedanya telah membentuk sekitar 1,5 milyar sel-sel saraf permenit. Pada saat lahir berat otak bayi seperdelapan otak dewasanya, maka pada saat umur 2 tahun kedua otak bayi sudah mencapai kira-kira 75 % dari otak dewasanya. ii. Perkembangan Kognitif Perkembangan kognitif adalah salah satu aspek perkembangan manusia yang berkaitan dengan pengertian (pengetahuan), yaitu semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan memikirkan lingkungannya. Pengertian kognitif itu sendiri dapat dipahami sebagai sebuah istilah yang digunakan psikologi untuk menjelaskan semua aktivitas mental yang berhubungan dengan persepsi, pikiran, ingatan dan pengelolaan informasi yang memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan, memecahkan masalah. iii. Perkembangan Attachment Attachment yang menggambarkan pertalian atau ikatan antara ibu dan anak dan Attachment mengacu pada ikatan antara dua orang individu atau lebih; sifatnya adalah hubungan psikologis yang diskriminatif dan spesifik serta mengikat seseorang dengan orang lain dalam rentang waktu dan ruang tertentu. Tahap-Tahap Pembentukan Attachment  Tahap 1 Indiscriminate Sociability pada umur 0 – 2 bulan. Bayi tidak membedakan antara orang-orang yang ada disekelilingnya dan merasa senang dengan orang yang dikenal  Tahap 2 Attachment makin terasa dan terlihat pada umur 2 – 7 bulan. Bayi mulai mengakui dan menyukai orang-orang yang dikenal, tersenyum pada orang yang lebih dikenal.
  • 23.  Tahap 3 Pada umur 7 – 24 bulan bayi telah mengembangkan keterikatan dengan ibu atau pengasuhnya dan akan berusaha untuk menangis ketika berpisah dengannya  Tahap 4 Goal – coordinated parteneships 24 bulan dan seterusnya Sekarang bayi merasa lebih aman dalam berhubungan dengan pengasuh pertama, bayi tidak merasa sedih selama berpisah dari ibu atau pengasuh pertamanya dalam jangka waktu yang lainnya. iv. Perkembangan Rasa Percaya (Trust) Erikson menyatakan bahwa tahun-tahun pertama kehidupan ditandai oleh perkembangan rasa percaya (trust) dan rasa tidak percaya (mistrust). Keadaan percaya pada umumnya mengandung tiga aspek, yaitu: - Bahwa bayi belajar percaya pada kesamaan dan kesinambungan dari pengaruh di luarnya - Bahwa bayi menganggap dirinya cukup dapat dipercaya pada kemampuan organ-organnya sendiri untuk menanggulangi dorong-dorongan. - Bahwa bayi menganggap dirinya cukup dapat dipercaya sehingga mengasuh tak perlu waspada dirugikan. - Bukti pertama yang menunjukkan adanya kepercayaan sosial pada bayi terlihat pada kesenangan menikmati air susu, kepulasan tidur dan kemudahan buang air besar. v. Perkembangan Otonomi Otonomi adalah kebebasan individu manusia untuk memilih, untuk menjadi kesatuan yang bisa memerintah, menguasai dan menentukan dirinya sendiri. Ada juga yang menyatakan bahwa otonomi atau kemandirian merupakan tahap kedua psikososial yang berlangsung pada akhir masa bayi dan masa baru pandai berjalan. Otonomi dibangun atas perkembangan kemampuan mental dan kemampuan motorik.
  • 24. BAB II PENUTUP Dari pembahasan tentang perkembangan masa prenatal hingga masa bayi tadi, dapat disimpulkan bahwa manusia mengalami perkembangan sejak sebelum dilahirkan (masih dalam kandungan) atau biasa disebut dengan periode prenatal. Dalam periode prenatal, terdapat tahapan-tahapan perkembangan. Tahap-tahap yang dimaksud adalah tahap germinal, embrio, dan fetal. Begitu juga untuk periode kelahiran hingga bayi. Tahap-tahap kelahiran yang berlangsung adalah tahap pertama terjadi kontraksi peranakan yang berlangsung 15- 20menit, tahap kedua di mulai ketika kepala bayi bergerak melalui leher rahim dan saluran kelahiran, dan tahap ketiga setelah bayi lahir dimana pada waktu ini ari-ari, tali pusar, dan selaput lain dilepaskan dan di buang. Dalam setiap tahap tersebut, manusia mengalami proses perkembangan yang sangat teratur.