Model konseptual keperawatan Betty Neuman menekankan pada konsep garis pertahanan normal, garis resistensi, dan garis pertahanan fleksibel yang melindungi individu dari pengaruh faktor stres. Model ini juga mempertimbangkan aspek fisiologis, psikologis, sosial budaya, spiritual, dan pengembangan seseorang dalam menilai dampak stres dan merencanakan intervensi.
1. KONSEP DASAR KEPERAWATAN
Model konseptual keperawatan
BETTY NEUMAN’S
Disusun Oleh :
Kelompok V
AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU
Jln. Murah Nara No. 06
2. KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik, serta hidayah-NYA kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
pembuatan makalah mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar tentang “Tokoh Keperawatan:
Rufaidah Al-Asalmiya perawat muslim pertama di dunia” sesuai dengan waktu yang telah di
tentukan.
Pembuatan makalah ini adalah sebagai salah satu tugas kami dalam menempuh
pembelajaran di semester ini,kami mengucapkan terimah kasih kepada :
1. Direktur Akper Pemda Indramayu
2. Dosen pembimbing akademik Akper Pemda Indramayu;
3. Dosen Keperawatan Profesional ;
4. Semua pihak yang ikut serta berpartipasi dalam pembuatan makalah ini.
Penulis berharap dengan disusunnya makalah ini dapat sedikit banyak menambah
pengetahuan para pembaca. “Tak ada gading yang tak retak“, penulis menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi penyempurnaan makalah ini.
Penyusun
3. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Betty Neuman lahir pada tahun 1924 di sebuah pemukiman pertanian yang letaknya tidak
jauh dari Lowell, Ohio. Ayahnya seorang petani dan ibunya seorang ibu rumah tangga.
Dengan rasa cintanya pada tanah kelahirannya ia bermasksud untuk membangun desanya
Ohio. Pendidikan keperawatan pertamanya di selesaikan di Rumah Sakit Masyarakat (
sekarang disebut Rumah Sakit Umum), Sekolah Keperawatan di Akron, Ohio, tahun 1974
dan ia menerima gelar BS dalam bidang keperawatan tahun 1957 dan gelar MS dalam bidang
kesehatan mental, konsultasi kesehatan masyarakat, dari UCLA tahun 1966. Ia meraih gelar
PhD bidang psikologi klinik.
Pendekatan teoritis Betty Neuman tentang keperawatan dicontohkan dalam sebuah
pendekatan holistic terhadap kehidupan dirinya sendiri. Ia memiliki semangat besar untuk
hidup dan memiliki rasa yang tajam terhadap penggunaan waktu yang efektif, kreatif dan
bermanfaat. Betty Neuman mulai mengembangkan model sistem kesehatannya ketika
menjadi seorang dosen dalam bidang keperawatan kesehatan masyarakat di Universitas
California, Los Angeles. Munculnya model tersebut dikembangkan sebagai tanggapan atas
pernyataan mahasiswa keperawatan tentang suatu kebutuhan dalam rangka mengahadapi
materi pelajaran yang akan membawa mereka ke arah pengungkapan problem-problem
keperawatan yang luas terutama terfokus pada bidang-bidang permasalahan keperawatan
tertentu. Model ini dipublikasikan pada tahun 1972 sebagai sebuah model untuk pengajaran
pendekatan personal secara total guna menghadapi problem-problem pasien didalam
penelitian keperawatan. Model tersebut disempurnakan dan kemudian dipublikasikan pada
edisi pertama buku berjudul Model-model Konseptual Untuk Praktek Keperawatan tahun
1974, dan edisi kedua tahun 1980. Pada tahun 1989 dipublikasikan yang berjudul Model
Sistem Neuman yang di dalamnya terdapat tentang praktek keperawatan dan administrasi
keperawatan.
4. Betty Neuman menegaskan bahwa dia tidak bermaksud menciptakan sebuah model
konseptual khusus untuk masyarakat keperawatan, namun penting untuk dicatat bahwa hasil
kerja beberapa ahli teori keperawatan lainnya ( Martha Roger, Dorothea Orem, dan Imogene
King) telah dipublikasikan pula bersamaan dengan publikasi Neuman yang pertama. Hal
tersebut terjadi pada awal tahun 1970-an dimana Perhimpunan Nasional Keperawatan (
Nasional League For Nursing / NLN ) menekankan pentingnya model konseptual untuk
pendidikan keperawatan dan kerangka kerja konseptual tersebut menjadi sebuah dasar utama
kriteria yang digunakanNLN untuk akreditasi. Neuman menjabarkan modelnya secara
komperehensif ( menyeluruh ) dan dinamis. Model tersebut merupakan sebuah tinjauan
multidimensional terhadap individu, kelompok (keluarga), dan masyarakat yang selalu
berinteraksi dengan ketegangan-ketegangan lingkungan. Pada prinsipnya, model tersebut
memfokuskan pada reaksi klien terhadap ketegangan dan faktor-faktor yang mendukung
rekonstitusi ( mengembalikan keadaan jasmani ) dan adaptasi. Model yang sesuai adalah
model yang berlaku untuk semua profesi yang ada hubungannya dengan perawatan
kesehatan.
A.
Sumber-sumber dan Perkembangan Model Teori Betty Neuman
Model
mempunyai
beberapa
kesamaan
dalam
teori
Gestalt.
Teori
Gestalt
mempertahankan bahwa cara hemoestatic adalah suatu cara yang mana tubuh
mempertahankan keseimbangandan sebagai akibat dari kesehatan mengubah kondisi
sehat atau sakit. Teori model Betty Neuman juga menerapkan ide dari teori sistem umum
tentang sifat dasar kehidupan sistem terbuka yang merupakan gabungan semua elemen
yang berinteraksi dalam struktur organisasi tubuh kita yang kompleks. Neuman juga
memilah konsep G. Kaplan tentang tingkatan tindakan pemecahan. Model sistem lebih
bersifat umum dibandingkan dengan tindakan-tindakan keperawatan. Sebaliknya,
tindakan-tindakan keperawatan memiliki tujuan-tujuan sangat spesifik atau khusus untuk
mengembalikan variabel-variabel yang mempengaruhi tindakan-tindakan keperawatan.
Hal ini bertujuan untuk melakukan perbaikan secara umum kepada klien, kinerja atau
5. pola perubahan prilaku, atau perbaikan tertentu yang berhubungan dengan keahlian
merawat diri sendiri.
Awalnya model ini dikembangkan untuk digunakan oleh semua pekerja keperawatan
kesehatan, namun kemudian Neuman menyatakan bahwa perawat secara unik
menggunakannya untuk membantu individu dan kelompok lainnya untuk meningkatkan
derajat kesehatan yang optimal melalui intervensi-intervensi yang bermanfaat. Yang
dimaksud dengan intervensi adalah bantuan dalam mengurangi faktor-faktor stres dan
kondisi merugikan baik potensial maupun aktual yang terjadi dalam segala situasi klinis.
1. Asumsi-asumsi Dasar :
Terdapat sepuluh asumsi dasar yang menjadi landasan kerangka kerja konseptual
teori Neuman, yaitu :
a.
klien secara individu atau kelompok merupakan sebuah system, klien yang
bersifat unik, namun masing-masing system merupakan dari faktor-faktor yang
sering kita jumpai dan kita gabungkan tentang karakteristik-karakteristi
pembawaan kita pada sejak lahir dalam kisaran respon normal yang diberikan
tuhan yang terdapat dalam sebuah struktur dasar.
b.
Banyak terdapat stressor (penyebab ketegangan), baik yang diketahuai maupun
yang tidak diketahui dan berasal dari lingkungan universal. Masing-masing
stressor berbeda dalam hal potensialnya yang mengganggu tingakat kesetabilan
yang sedang dialami klien, atau mengganggu batas ketahanan normal.
Hubungan antar variabel klien yakni variable fisiologis, psikologi, social
budaya, perkembangan dan spritual, pada kondisi apapun setiap saat dapat
mempengaruhi tingakat dimana seorang klien terlindungi oleh batas ketahanan
fleksibel dalam mnehahadapi reaksi yang mungkin terjadi terhadap suatu
stressor tunggal atau kombinasi dari berbagi stressor.
c.
Tiap klien telah mengembangkan kisaran respon normal terhadap lingkungan.
Kisaran respon ini sebagai bentuk garis pertahanan normal.
6. d.
Garis fleksibel pertahanan tidak mampu lagi berfungsi sebagai perlindungan
klien
terhadap
stresor
lingkungan
apabila
terdapat
sesuatu
yang
mempengaruhinya
Karena stresor merusak garis pertahanan normal. Variabel antar hubungan (psikologi,
fifiologi, sosial budaya, perkembangan, dan spiritual) menentukan tingkat sistem reaksi
atau reaksi terhadap stressor yang mungkin timbul.
a. Klien, baik sehat maupun sakit, merupakan bagian yang dinamis dalam variabel
antara hubungan (interrelationship of variables)
b. Pelengkap (implisitas) dalam tiap sistem klien adalah sekumpulan faktor perlawanan
internal dikenal sebagai garis perlawanan (lines of resistence) yang fungsinya
menstabilkan dan mengembalikan keadaan klien embali seperti semula (pada posisi
garis pertahanan normal) maupun membantu klien ke tingkat stabilitas yang lebih
tinggi.
c. Pencegahan primer menghubungkan pengetahuan umum yang diaplikasikan dalam
penilaian (assesment) klien dan intervensi dalam pengidentifikasi dan pengurangan
faktor-faktor. Indentifikasi dan pengurangan faktor resiko tersebut berhubungan
dengan stresor lingkungann dalam mencegah reaksi yang mungkin terjadi.
d. Pencegahan sekundur berhubungan dengan simptomatologi yang mengikuti reaksi
terhadap stresor, pengurutan prioritas intervensi, dan perlakuan untuk mengurangi
pengaruh yang berbahaya.
e. Pencegahan tersier dengan proses penyesuaian sebagai upaya penyusunan kembali
dan pertahanan yang mengembalikan pasien kedalam lingkungan melalui pencegahan
primer.
f. Klien berada di dalam energi konstan yang dinamis dan dapat mengubah lingkungan.
g. Prinsip Dasar teori
o
Tekanan ( stressor )
Rangsangan yang timbul diakibatkan kondisi sekitar. Pandangan Neuman
tentang tekanan yaitu :
7. o
Intra Personal
Secara individu atau perorangan. Tekanan dari dalam individu, misalnya emosi
yang dipengaruhi oleh umur ( perkembangan ) sebagai tekanan internal,
penerimaan teman sebaya ( sosial budaya ) , kemampuan fisik ( biologi ) dan
pengalaman mengatasi emosi dan perasaan di masa lalu (psikologi)
o
Inter Personal
Antara individu yang satu dengan yang lain. Tekanan satu orang atau lebih,
misalnya peran orangtua terhadap anak yang diharapkan, tekanan antar individu
yang dipengaruhi oleh pola pengasuhan anak ( sosial budaya ), umur dan
perkembangan anak ( biologi, perkembangan), dan perasaan mereka terhadap
peran yang dijalani (psikologi).
o
Ekstra Personal
Di luar individu. Tekanan dari luar sistem, misalnya pengangguran (tekanan luar)
dipengaruhi oleh adanya penerimaan teman sebaya ( tekanan sosial budaya ) ,
perasaan seseorang terhadap keadaan pengangguran pada saat sekarang dan di
masa lalu ( psikologi) , kemampuan melakukan pekerjaan ( biologi,
perkembangan, psikologi).
2. Struktur Pokok Sumber Energi
Merupakan penggerak untuk melakukan aktivitas. Struktur dasar berisi seluruh
variable untuk mempertahankan hidup dasar yang biasa terdapat pada manusia sesuai
karakteristik individu yang unik. Variabel-variabel tersebut yaitu variabel sistem,
genetik, dan kekuatan/kelemahan bagian-bagian sistem.
Faktor umum yang mendasar bagi semua organisme :
a.
Rata-rata suhu normal
b.
Struktur genetika
c.
Pola respon
d.
Daya tahan organ
e.
Kelemahan
f.
Struktur ego
8. g.
Pengetahuan
3. Garis Normal Pertahanan
Tingkatan kemampuan adaptasi individu untuk menghadapi tekanan di batas normal.
Garis pertahanan menurut Neuman’s terdiri dari garis pertahanan normal, garis
resistensi dan garis pertahanan fleksibel. Garis pertahanan normal merupakan
lingkaran utuh yang mencerminkan suatu keadaan stabil untuk individu, sistem atau
kondisi yang menyertai pengaturan karena adanya stressor yang disebut wellness
normal dan digunakan sebagai dasar untuk menentukan adanya deviasi dari keadaan
wellness untuk sistem klien. Selain itu ada berbagai stressor yang dapat menginvasi
garis pertahanan normal jika garis pertahanan fleksibelnya tidak dapat melindungi
secara adekuat. Jika itu terjadi. maka sistem klien akan bereaksi dengan menampakan
adanya gejala ketidakstabilan atau sakit dan akan mengurangi kemampuan sistem
untuk mengatasi stressor tambahan. Garis pertahanan normal ini terbentuk dari
beberapa variabel dan perilaku seperti pola koping individu, gaya hidup dan tahap
perkembangan. Garis pertahanan normal ini merupakan bagian dari garis pertahanan
fleksibel. Garis pertahanan fleksibel berperan memberikan respon awal atau
perlindungan pada sistem dari stressor. Garis ini bisa menjauh atau mendekat pada
garis pertahanan normal. Bila jarak antara garis pertahanan meningkat maka tingkat
proteksipun meningkat. Oleh sebab itu untuk mempertahankan keadaan stabil dari
sistem klien, maka perlu melindungi garis pertahanan normal dan bertindak sebagai
buffer. Kondisi ini bersifat dinamis dan dapat berubah dalam waktu relatif singkat.
Disamping itu hubungan dari berbagai variabel (fisiologi, psikologis, sosiokultur,
perkembangan dan spiritual) dapat mempengaruhi tingkat penggunaan garis
pertahanan diri fleksibel terhadap berbagai reaksi terhadap stressor.
4. Gangguan Pertahanan
Kerusakan sistem pertahanan tubuh oleh dan akibat dari tekanan.
5. Tingkat Reaksi
9. Tindakan yang muncul akibat dari pengaruh tekanan. Reaksi mengantungkan faktor
individu yang tak tetap yaitu :
a.
Struktuk dasar / struktur ke istimewaan
b.
Resistensi kebiasaan dan pengatahuan
c.
Waktu bertemu dengan stressor
6. Intervensi
Identifikasi tindakan sebagai akibat dari reaksi yang timbul. Merupakan tindakantindakan yang membantu untuk memperoleh, meningkatkan dan memelihara sistem
keseimbangan, terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tertier
7. Tingkat-Tingkat Pencegahan
Dibagi menjadi :
a. Pencegahan primer yaitu terjadi sebelum sistem bereaksi terhadap stressor,
meliputi : promosi kesehatan dan mempertahankan kesehatan. Pencegahan
primer mengutamakan pada penguatan flexible lines of defense dengan cara
mencegah stress dan mengurangi faktor-faktor resiko. Intervensi dilakukan
jika resiko atau masalah sudah diidentifikasi tapi sebelum reaksi terjadi.
Strateginya mencakup : immunisasi, pendidikan kesehatan, olah raga dan
perubahan gaya hidup
b. Pencegahan sekunder yaitu berbagai tindakan yang dimulai setelah ada gejala
dari stressor. Pencegahan sekunder mengutamakan pada penguatan internal
lines of resistance, mengurangi reaksi dan meningkatkan faktor-faktor resisten
sehingga melindungi struktur dasar melalui tindakan-tindakan yang tepat
sesuai gejala. Tujuannya adalah untuk memperoleh kestabilan sistem secara
optimal dan memelihara energi. Jika pencegahan sekunder tidak berhasil dan
rekonstitusi tidak terjadi maka struktur dasar tidak dapat mendukung sistem
dan intervensi-intervensinya sehingga bisa menyebabkan kematian.
c. Pencegahan tersier yaitu pencegahan tersier difokuskan pada perbaikan
kembali ke arah stabilitas sistem klien secara optimal. Tujuan utamanya
10. adalah untuk memperkuat resistansi terhadap stressor untuk mencegah reaksi
timbul kembali atau regresi, sehingga dapat mempertahankan energi.
8. Penyusunan Kembali
Adaptasi dari tindakan yang berasal dari sekitar baik interpersonal. Intra personal dan
ekstra personal. Dapat dimulai dari beberapa derajat dari tingkat reaksi.
Kemungkinan rata-rata memungkinkan peluasan diluar garis pertahanan nornal.
Faktor yang perlu di perhatikan adalah :
a.
Fisiologi individu.
b.
Psikologi individu
c.
Sosial cultural
d.
Perkembangan individu
D. Paradigma Terhadap Empat Konsep Sentral
1.
Individu/Manusia
Pada teori Neuman, individu merupakan suatu sistem terbuka yang selalu mencari
keseimbangan dari harmoni dan merupakan satu kesatuan dari fisiologis, psikologis,
sosiokultural, perkembangan dan spiritual.
2.
Masyarakat/Lingkungan
Model teori neuman ini adalah konsep dimana manusia berhubungan konstan (tetap)
terhadap lingkungannya. Dapat di defenisikan lingkungan sebagai tekanan internal
dan eksternal bagi manusia. Neuman menyatakan bahwa pembentukan lingkungan
adalah dinamis dan mewakili mobilitas bahwa sadar klien ( termasuk di dalamnya
faktor energi, melalui integrasi dan stabilitas system).
3.
Kesehatan
Neuman melihat kesehatan sebagai rangkaian kesatuan bukan sebagai dikotomi
(pembagian atas dua kelompok yg saling bertentangan) antara penyakit dan
kesehatan.konsep dalam tulisannya mendefenisikan system terminology sebagai
berikut :
kesehatan : keadaan penjenuhan, keadaan lembam/ tetap walaupun terdapat sesuatu
yang mengganggu.
11. Penyakit : keadaan tidak mencukupi sehingga labil terhadap adanya sesuatu yang
mengganggu.
4.
Keperawatan
Neuman memandang keperawatan sebagai profesi unik karena berhubungan dengan
variabel (sesuatu tang dapat berubah) yang mempengaruhi respon manusia terhadap
stressor, dengan perhatian utama pada manusia secara keseluruhan. Neuman
menyatakan bahwa perawat membantu individu, keluarga, dan kelompok dalam
memperoleh dan menjaga kesehatan melalui campur tangan dan perselisihan antara
dua pihak (orang, golongan, Negara, dll).
E. Pendekatan Proses Keperawatan
Neuman memandang perawat sebagai profesi yang unik yang berhubungan dengan
semua variabel yang mempengaruhi sistem respon terhadap stresor. Yang menjadi pusat
keperawatan adalah individu atau klien secara total dengan tujuan utama yaitu stabilitas
klien. Pandangan ini direfleksikan dengan membuat proses keperawatan menjadi
sitematik. Prinsip-prinsip yang mendasarinya yaitu :
1.
Assesment yang baik yang memerlukan pengetahuan tentang semua faktor yang
mempengaruhi tanggapan klien
2.
Arti stresor yang diakui oleh klien dan pengasuh
3.
Faktor yang dirasakan pengasuh dan mempengaruhi perkiraan (assesment) situasi
pasien.
Proses Keperawatan menurut Betty Neuman
1. Diagnosa Keperawatan
Proses :
a.
Berdasarkan penguasaan data yang sesuai, diagnosa berfungsi mengidentifikasi,
menaksir, mengklasifikasi, dan mengevaluasi hubungan dinamis antara variabel
bio-psiko-sosial budaya-perkembangan-spiritual.
b.
Kesehatan bervariasi sebagai akibat perpaduan teori dan data.
c.
Intervensi yang bersifat hipotesa ditentukan oleh garis pertahanan fleksibel.
12. 2. Tujuan keperawatan
Proses :
a.
Sistem perawat dan klien berunding untuk perubahan ketentuan.
b.
Intervensi perawat berfungsi menjaga stabilitas klien.
3. Hasil keperawatan
Proses :
a.
Intervensi keperawatan menggunakan satu model pencegahan atau lebih.
b.
Konfirmasi perubahan ketentuan maupun membuat ulang tujuan keperawatan.
c.
Hasil dari tujuan jangka pendek mempengaruhi penentuan tujuan menengahjangka panjang.
d.
Hasil yang diperoleh klien mengesahkan proses keperawatan
Petunjuk Alat Intervensi dan Assesment
13. PENUTUP
Secara garis besar teori sistem model Neuman mengemukakan bahwa dalam memberikan
tindakan keperawatan terhadap klien atau pasien yang mengalami stress (gangguan mental)
perawatan harus melaksanakan pendekatan- pendekatan perorangan secara total dengan
memperhatikan
faktor-faktor :
1. Tekanan
2. Struktur pokok sumber energi
3. Garis normal pertahanan
4. Gangguan ketahanan
5. Tingkat reaksi
6. Intervensi
7.Tingkat-tingkat pencegahan
8. Penyusunan kembali
Model konsep berpengaruh terhadap pengembangan keperawatan sebagai profesi.
Pendekatan total Neuman pada perawatan kesehatan merupakan salah satu model konsep
tersebut. Model tersebut dapat digunakan dalam menerangkan manusia, kelompok, maupun
masyarakat. Penekanan manusia secara total menyebabkan model keperawatan dapat
ditetapkan sebagai model kesehatan. Neuman menyebutkan perawat sebagai profesi yang
unik tetapi ia tidak menjelaskan secara jelas, model ini bersifat interdisiplin ( dari berbagai
disiplin ilmu ) sehingga dapat diterapkan secara luas dalam keperawatan. Kekuatan terbesar
model ini pada arahan yang tepat pada pencegahan primer, sekunder, dan tersier. Selain itu,
model ini juga mempunyai kekuatan yaitu keluwesannya sebagai model sistem yang
merespon rangsang ( stimulus ) sehingga dapat diterapkan dalam berbagai kondisi dan untuk
masa sekarang. Model memiliki potensial yang besar dalam meletakkan pondasi dalam
pembentukan teori, pengujian hubungan antar teori keperawatan , riset keperawatan dan
praktek keperawatan.
14. DAFTAR PUSTAKA
George B. Julia , Nursing Theories- The base for professional Nursing Practice , 3rd ed.
Perry & Potter. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Vol.1,2. Ed.4.EGC : Jakar