SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
Model konseptual keperawatan
BETTY NEUMAN’S

Disusun Oleh :
Kelompok V

AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU
Jln. Murah Nara No. 06
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik, serta hidayah-NYA kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
pembuatan makalah mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar tentang “Tokoh Keperawatan:
Rufaidah Al-Asalmiya perawat muslim pertama di dunia” sesuai dengan waktu yang telah di
tentukan.
Pembuatan makalah ini adalah sebagai salah satu tugas kami dalam menempuh
pembelajaran di semester ini,kami mengucapkan terimah kasih kepada :
1. Direktur Akper Pemda Indramayu
2. Dosen pembimbing akademik Akper Pemda Indramayu;
3. Dosen Keperawatan Profesional ;
4. Semua pihak yang ikut serta berpartipasi dalam pembuatan makalah ini.

Penulis berharap dengan disusunnya makalah ini dapat sedikit banyak menambah
pengetahuan para pembaca. “Tak ada gading yang tak retak“, penulis menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi penyempurnaan makalah ini.

Penyusun
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Betty Neuman lahir pada tahun 1924 di sebuah pemukiman pertanian yang letaknya tidak
jauh dari Lowell, Ohio. Ayahnya seorang petani dan ibunya seorang ibu rumah tangga.
Dengan rasa cintanya pada tanah kelahirannya ia bermasksud untuk membangun desanya
Ohio. Pendidikan keperawatan pertamanya di selesaikan di Rumah Sakit Masyarakat (
sekarang disebut Rumah Sakit Umum), Sekolah Keperawatan di Akron, Ohio, tahun 1974
dan ia menerima gelar BS dalam bidang keperawatan tahun 1957 dan gelar MS dalam bidang
kesehatan mental, konsultasi kesehatan masyarakat, dari UCLA tahun 1966. Ia meraih gelar
PhD bidang psikologi klinik.
Pendekatan teoritis Betty Neuman tentang keperawatan dicontohkan dalam sebuah
pendekatan holistic terhadap kehidupan dirinya sendiri. Ia memiliki semangat besar untuk
hidup dan memiliki rasa yang tajam terhadap penggunaan waktu yang efektif, kreatif dan
bermanfaat. Betty Neuman mulai mengembangkan model sistem kesehatannya ketika
menjadi seorang dosen dalam bidang keperawatan kesehatan masyarakat di Universitas
California, Los Angeles. Munculnya model tersebut dikembangkan sebagai tanggapan atas
pernyataan mahasiswa keperawatan tentang suatu kebutuhan dalam rangka mengahadapi
materi pelajaran yang akan membawa mereka ke arah pengungkapan problem-problem
keperawatan yang luas terutama terfokus pada bidang-bidang permasalahan keperawatan
tertentu. Model ini dipublikasikan pada tahun 1972 sebagai sebuah model untuk pengajaran
pendekatan personal secara total guna menghadapi problem-problem pasien didalam
penelitian keperawatan. Model tersebut disempurnakan dan kemudian dipublikasikan pada
edisi pertama buku berjudul Model-model Konseptual Untuk Praktek Keperawatan tahun
1974, dan edisi kedua tahun 1980. Pada tahun 1989 dipublikasikan yang berjudul Model
Sistem Neuman yang di dalamnya terdapat tentang praktek keperawatan dan administrasi
keperawatan.
Betty Neuman menegaskan bahwa dia tidak bermaksud menciptakan sebuah model
konseptual khusus untuk masyarakat keperawatan, namun penting untuk dicatat bahwa hasil
kerja beberapa ahli teori keperawatan lainnya ( Martha Roger, Dorothea Orem, dan Imogene
King) telah dipublikasikan pula bersamaan dengan publikasi Neuman yang pertama. Hal
tersebut terjadi pada awal tahun 1970-an dimana Perhimpunan Nasional Keperawatan (
Nasional League For Nursing / NLN ) menekankan pentingnya model konseptual untuk
pendidikan keperawatan dan kerangka kerja konseptual tersebut menjadi sebuah dasar utama
kriteria yang digunakanNLN untuk akreditasi. Neuman menjabarkan modelnya secara
komperehensif ( menyeluruh ) dan dinamis. Model tersebut merupakan sebuah tinjauan
multidimensional terhadap individu, kelompok (keluarga), dan masyarakat yang selalu
berinteraksi dengan ketegangan-ketegangan lingkungan. Pada prinsipnya, model tersebut
memfokuskan pada reaksi klien terhadap ketegangan dan faktor-faktor yang mendukung
rekonstitusi ( mengembalikan keadaan jasmani ) dan adaptasi. Model yang sesuai adalah
model yang berlaku untuk semua profesi yang ada hubungannya dengan perawatan
kesehatan.

A.

Sumber-sumber dan Perkembangan Model Teori Betty Neuman
Model

mempunyai

beberapa

kesamaan

dalam

teori

Gestalt.

Teori

Gestalt

mempertahankan bahwa cara hemoestatic adalah suatu cara yang mana tubuh
mempertahankan keseimbangandan sebagai akibat dari kesehatan mengubah kondisi
sehat atau sakit. Teori model Betty Neuman juga menerapkan ide dari teori sistem umum
tentang sifat dasar kehidupan sistem terbuka yang merupakan gabungan semua elemen
yang berinteraksi dalam struktur organisasi tubuh kita yang kompleks. Neuman juga
memilah konsep G. Kaplan tentang tingkatan tindakan pemecahan. Model sistem lebih
bersifat umum dibandingkan dengan tindakan-tindakan keperawatan. Sebaliknya,
tindakan-tindakan keperawatan memiliki tujuan-tujuan sangat spesifik atau khusus untuk
mengembalikan variabel-variabel yang mempengaruhi tindakan-tindakan keperawatan.
Hal ini bertujuan untuk melakukan perbaikan secara umum kepada klien, kinerja atau
pola perubahan prilaku, atau perbaikan tertentu yang berhubungan dengan keahlian
merawat diri sendiri.
Awalnya model ini dikembangkan untuk digunakan oleh semua pekerja keperawatan
kesehatan, namun kemudian Neuman menyatakan bahwa perawat secara unik
menggunakannya untuk membantu individu dan kelompok lainnya untuk meningkatkan
derajat kesehatan yang optimal melalui intervensi-intervensi yang bermanfaat. Yang
dimaksud dengan intervensi adalah bantuan dalam mengurangi faktor-faktor stres dan
kondisi merugikan baik potensial maupun aktual yang terjadi dalam segala situasi klinis.
1. Asumsi-asumsi Dasar :
Terdapat sepuluh asumsi dasar yang menjadi landasan kerangka kerja konseptual
teori Neuman, yaitu :
a.

klien secara individu atau kelompok merupakan sebuah system, klien yang
bersifat unik, namun masing-masing system merupakan dari faktor-faktor yang
sering kita jumpai dan kita gabungkan tentang karakteristik-karakteristi
pembawaan kita pada sejak lahir dalam kisaran respon normal yang diberikan
tuhan yang terdapat dalam sebuah struktur dasar.

b.

Banyak terdapat stressor (penyebab ketegangan), baik yang diketahuai maupun
yang tidak diketahui dan berasal dari lingkungan universal. Masing-masing
stressor berbeda dalam hal potensialnya yang mengganggu tingakat kesetabilan
yang sedang dialami klien, atau mengganggu batas ketahanan normal.
Hubungan antar variabel klien yakni variable fisiologis, psikologi, social
budaya, perkembangan dan spritual, pada kondisi apapun setiap saat dapat
mempengaruhi tingakat dimana seorang klien terlindungi oleh batas ketahanan
fleksibel dalam mnehahadapi reaksi yang mungkin terjadi terhadap suatu
stressor tunggal atau kombinasi dari berbagi stressor.

c.

Tiap klien telah mengembangkan kisaran respon normal terhadap lingkungan.
Kisaran respon ini sebagai bentuk garis pertahanan normal.
d.

Garis fleksibel pertahanan tidak mampu lagi berfungsi sebagai perlindungan
klien

terhadap

stresor

lingkungan

apabila

terdapat

sesuatu

yang

mempengaruhinya
Karena stresor merusak garis pertahanan normal. Variabel antar hubungan (psikologi,
fifiologi, sosial budaya, perkembangan, dan spiritual) menentukan tingkat sistem reaksi
atau reaksi terhadap stressor yang mungkin timbul.
a. Klien, baik sehat maupun sakit, merupakan bagian yang dinamis dalam variabel
antara hubungan (interrelationship of variables)
b. Pelengkap (implisitas) dalam tiap sistem klien adalah sekumpulan faktor perlawanan
internal dikenal sebagai garis perlawanan (lines of resistence) yang fungsinya
menstabilkan dan mengembalikan keadaan klien embali seperti semula (pada posisi
garis pertahanan normal) maupun membantu klien ke tingkat stabilitas yang lebih
tinggi.
c. Pencegahan primer menghubungkan pengetahuan umum yang diaplikasikan dalam
penilaian (assesment) klien dan intervensi dalam pengidentifikasi dan pengurangan
faktor-faktor. Indentifikasi dan pengurangan faktor resiko tersebut berhubungan
dengan stresor lingkungann dalam mencegah reaksi yang mungkin terjadi.
d. Pencegahan sekundur berhubungan dengan simptomatologi yang mengikuti reaksi
terhadap stresor, pengurutan prioritas intervensi, dan perlakuan untuk mengurangi
pengaruh yang berbahaya.
e. Pencegahan tersier dengan proses penyesuaian sebagai upaya penyusunan kembali
dan pertahanan yang mengembalikan pasien kedalam lingkungan melalui pencegahan
primer.
f. Klien berada di dalam energi konstan yang dinamis dan dapat mengubah lingkungan.
g. Prinsip Dasar teori
o

Tekanan ( stressor )
Rangsangan yang timbul diakibatkan kondisi sekitar. Pandangan Neuman
tentang tekanan yaitu :
o

Intra Personal
Secara individu atau perorangan. Tekanan dari dalam individu, misalnya emosi
yang dipengaruhi oleh umur ( perkembangan ) sebagai tekanan internal,
penerimaan teman sebaya ( sosial budaya ) , kemampuan fisik ( biologi ) dan
pengalaman mengatasi emosi dan perasaan di masa lalu (psikologi)

o

Inter Personal
Antara individu yang satu dengan yang lain. Tekanan satu orang atau lebih,
misalnya peran orangtua terhadap anak yang diharapkan, tekanan antar individu
yang dipengaruhi oleh pola pengasuhan anak ( sosial budaya ), umur dan
perkembangan anak ( biologi, perkembangan), dan perasaan mereka terhadap
peran yang dijalani (psikologi).

o

Ekstra Personal
Di luar individu. Tekanan dari luar sistem, misalnya pengangguran (tekanan luar)
dipengaruhi oleh adanya penerimaan teman sebaya ( tekanan sosial budaya ) ,
perasaan seseorang terhadap keadaan pengangguran pada saat sekarang dan di
masa lalu ( psikologi) , kemampuan melakukan pekerjaan ( biologi,
perkembangan, psikologi).

2. Struktur Pokok Sumber Energi
Merupakan penggerak untuk melakukan aktivitas. Struktur dasar berisi seluruh
variable untuk mempertahankan hidup dasar yang biasa terdapat pada manusia sesuai
karakteristik individu yang unik. Variabel-variabel tersebut yaitu variabel sistem,
genetik, dan kekuatan/kelemahan bagian-bagian sistem.
Faktor umum yang mendasar bagi semua organisme :
a.

Rata-rata suhu normal

b.

Struktur genetika

c.

Pola respon

d.

Daya tahan organ

e.

Kelemahan

f.

Struktur ego
g.

Pengetahuan

3. Garis Normal Pertahanan
Tingkatan kemampuan adaptasi individu untuk menghadapi tekanan di batas normal.
Garis pertahanan menurut Neuman’s terdiri dari garis pertahanan normal, garis
resistensi dan garis pertahanan fleksibel. Garis pertahanan normal merupakan
lingkaran utuh yang mencerminkan suatu keadaan stabil untuk individu, sistem atau
kondisi yang menyertai pengaturan karena adanya stressor yang disebut wellness
normal dan digunakan sebagai dasar untuk menentukan adanya deviasi dari keadaan
wellness untuk sistem klien. Selain itu ada berbagai stressor yang dapat menginvasi
garis pertahanan normal jika garis pertahanan fleksibelnya tidak dapat melindungi
secara adekuat. Jika itu terjadi. maka sistem klien akan bereaksi dengan menampakan
adanya gejala ketidakstabilan atau sakit dan akan mengurangi kemampuan sistem
untuk mengatasi stressor tambahan. Garis pertahanan normal ini terbentuk dari
beberapa variabel dan perilaku seperti pola koping individu, gaya hidup dan tahap
perkembangan. Garis pertahanan normal ini merupakan bagian dari garis pertahanan
fleksibel. Garis pertahanan fleksibel berperan memberikan respon awal atau
perlindungan pada sistem dari stressor. Garis ini bisa menjauh atau mendekat pada
garis pertahanan normal. Bila jarak antara garis pertahanan meningkat maka tingkat
proteksipun meningkat. Oleh sebab itu untuk mempertahankan keadaan stabil dari
sistem klien, maka perlu melindungi garis pertahanan normal dan bertindak sebagai
buffer. Kondisi ini bersifat dinamis dan dapat berubah dalam waktu relatif singkat.
Disamping itu hubungan dari berbagai variabel (fisiologi, psikologis, sosiokultur,
perkembangan dan spiritual) dapat mempengaruhi tingkat penggunaan garis
pertahanan diri fleksibel terhadap berbagai reaksi terhadap stressor.
4. Gangguan Pertahanan
Kerusakan sistem pertahanan tubuh oleh dan akibat dari tekanan.
5. Tingkat Reaksi
Tindakan yang muncul akibat dari pengaruh tekanan. Reaksi mengantungkan faktor
individu yang tak tetap yaitu :
a.

Struktuk dasar / struktur ke istimewaan

b.

Resistensi kebiasaan dan pengatahuan

c.

Waktu bertemu dengan stressor

6. Intervensi
Identifikasi tindakan sebagai akibat dari reaksi yang timbul. Merupakan tindakantindakan yang membantu untuk memperoleh, meningkatkan dan memelihara sistem
keseimbangan, terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tertier
7. Tingkat-Tingkat Pencegahan
Dibagi menjadi :
a. Pencegahan primer yaitu terjadi sebelum sistem bereaksi terhadap stressor,
meliputi : promosi kesehatan dan mempertahankan kesehatan. Pencegahan
primer mengutamakan pada penguatan flexible lines of defense dengan cara
mencegah stress dan mengurangi faktor-faktor resiko. Intervensi dilakukan
jika resiko atau masalah sudah diidentifikasi tapi sebelum reaksi terjadi.
Strateginya mencakup : immunisasi, pendidikan kesehatan, olah raga dan
perubahan gaya hidup
b. Pencegahan sekunder yaitu berbagai tindakan yang dimulai setelah ada gejala
dari stressor. Pencegahan sekunder mengutamakan pada penguatan internal
lines of resistance, mengurangi reaksi dan meningkatkan faktor-faktor resisten
sehingga melindungi struktur dasar melalui tindakan-tindakan yang tepat
sesuai gejala. Tujuannya adalah untuk memperoleh kestabilan sistem secara
optimal dan memelihara energi. Jika pencegahan sekunder tidak berhasil dan
rekonstitusi tidak terjadi maka struktur dasar tidak dapat mendukung sistem
dan intervensi-intervensinya sehingga bisa menyebabkan kematian.
c. Pencegahan tersier yaitu pencegahan tersier difokuskan pada perbaikan
kembali ke arah stabilitas sistem klien secara optimal. Tujuan utamanya
adalah untuk memperkuat resistansi terhadap stressor untuk mencegah reaksi
timbul kembali atau regresi, sehingga dapat mempertahankan energi.
8. Penyusunan Kembali
Adaptasi dari tindakan yang berasal dari sekitar baik interpersonal. Intra personal dan
ekstra personal. Dapat dimulai dari beberapa derajat dari tingkat reaksi.
Kemungkinan rata-rata memungkinkan peluasan diluar garis pertahanan nornal.
Faktor yang perlu di perhatikan adalah :
a.

Fisiologi individu.

b.

Psikologi individu

c.

Sosial cultural

d.

Perkembangan individu

D. Paradigma Terhadap Empat Konsep Sentral
1.

Individu/Manusia
Pada teori Neuman, individu merupakan suatu sistem terbuka yang selalu mencari
keseimbangan dari harmoni dan merupakan satu kesatuan dari fisiologis, psikologis,
sosiokultural, perkembangan dan spiritual.

2.

Masyarakat/Lingkungan
Model teori neuman ini adalah konsep dimana manusia berhubungan konstan (tetap)
terhadap lingkungannya. Dapat di defenisikan lingkungan sebagai tekanan internal
dan eksternal bagi manusia. Neuman menyatakan bahwa pembentukan lingkungan
adalah dinamis dan mewakili mobilitas bahwa sadar klien ( termasuk di dalamnya
faktor energi, melalui integrasi dan stabilitas system).

3.

Kesehatan
Neuman melihat kesehatan sebagai rangkaian kesatuan bukan sebagai dikotomi
(pembagian atas dua kelompok yg saling bertentangan) antara penyakit dan
kesehatan.konsep dalam tulisannya mendefenisikan system terminology sebagai
berikut :
kesehatan : keadaan penjenuhan, keadaan lembam/ tetap walaupun terdapat sesuatu
yang mengganggu.
Penyakit : keadaan tidak mencukupi sehingga labil terhadap adanya sesuatu yang
mengganggu.
4.

Keperawatan
Neuman memandang keperawatan sebagai profesi unik karena berhubungan dengan
variabel (sesuatu tang dapat berubah) yang mempengaruhi respon manusia terhadap
stressor, dengan perhatian utama pada manusia secara keseluruhan. Neuman
menyatakan bahwa perawat membantu individu, keluarga, dan kelompok dalam
memperoleh dan menjaga kesehatan melalui campur tangan dan perselisihan antara
dua pihak (orang, golongan, Negara, dll).

E. Pendekatan Proses Keperawatan
Neuman memandang perawat sebagai profesi yang unik yang berhubungan dengan
semua variabel yang mempengaruhi sistem respon terhadap stresor. Yang menjadi pusat
keperawatan adalah individu atau klien secara total dengan tujuan utama yaitu stabilitas
klien. Pandangan ini direfleksikan dengan membuat proses keperawatan menjadi
sitematik. Prinsip-prinsip yang mendasarinya yaitu :
1.

Assesment yang baik yang memerlukan pengetahuan tentang semua faktor yang
mempengaruhi tanggapan klien

2.

Arti stresor yang diakui oleh klien dan pengasuh

3.

Faktor yang dirasakan pengasuh dan mempengaruhi perkiraan (assesment) situasi
pasien.

Proses Keperawatan menurut Betty Neuman

1. Diagnosa Keperawatan
Proses :
a.

Berdasarkan penguasaan data yang sesuai, diagnosa berfungsi mengidentifikasi,
menaksir, mengklasifikasi, dan mengevaluasi hubungan dinamis antara variabel
bio-psiko-sosial budaya-perkembangan-spiritual.

b.

Kesehatan bervariasi sebagai akibat perpaduan teori dan data.

c.

Intervensi yang bersifat hipotesa ditentukan oleh garis pertahanan fleksibel.
2. Tujuan keperawatan
Proses :
a.

Sistem perawat dan klien berunding untuk perubahan ketentuan.

b.

Intervensi perawat berfungsi menjaga stabilitas klien.

3. Hasil keperawatan
Proses :
a.

Intervensi keperawatan menggunakan satu model pencegahan atau lebih.

b.

Konfirmasi perubahan ketentuan maupun membuat ulang tujuan keperawatan.

c.

Hasil dari tujuan jangka pendek mempengaruhi penentuan tujuan menengahjangka panjang.

d.

Hasil yang diperoleh klien mengesahkan proses keperawatan
Petunjuk Alat Intervensi dan Assesment
PENUTUP

Secara garis besar teori sistem model Neuman mengemukakan bahwa dalam memberikan
tindakan keperawatan terhadap klien atau pasien yang mengalami stress (gangguan mental)
perawatan harus melaksanakan pendekatan- pendekatan perorangan secara total dengan
memperhatikan
faktor-faktor :
1. Tekanan
2. Struktur pokok sumber energi
3. Garis normal pertahanan
4. Gangguan ketahanan
5. Tingkat reaksi
6. Intervensi
7.Tingkat-tingkat pencegahan
8. Penyusunan kembali
Model konsep berpengaruh terhadap pengembangan keperawatan sebagai profesi.
Pendekatan total Neuman pada perawatan kesehatan merupakan salah satu model konsep
tersebut. Model tersebut dapat digunakan dalam menerangkan manusia, kelompok, maupun
masyarakat. Penekanan manusia secara total menyebabkan model keperawatan dapat
ditetapkan sebagai model kesehatan. Neuman menyebutkan perawat sebagai profesi yang
unik tetapi ia tidak menjelaskan secara jelas, model ini bersifat interdisiplin ( dari berbagai
disiplin ilmu ) sehingga dapat diterapkan secara luas dalam keperawatan. Kekuatan terbesar
model ini pada arahan yang tepat pada pencegahan primer, sekunder, dan tersier. Selain itu,
model ini juga mempunyai kekuatan yaitu keluwesannya sebagai model sistem yang
merespon rangsang ( stimulus ) sehingga dapat diterapkan dalam berbagai kondisi dan untuk
masa sekarang. Model memiliki potensial yang besar dalam meletakkan pondasi dalam
pembentukan teori, pengujian hubungan antar teori keperawatan , riset keperawatan dan
praktek keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

George B. Julia , Nursing Theories- The base for professional Nursing Practice , 3rd ed.
Perry & Potter. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Vol.1,2. Ed.4.EGC : Jakar

More Related Content

What's hot

Model konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanModel konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanadeputra93
 
Siklus respon seksual
Siklus respon seksualSiklus respon seksual
Siklus respon seksualSulistia Rini
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatanpjj_kemenkes
 
Faktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia
Faktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar ManusiaFaktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia
Faktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar ManusiaAmalia Senja
 
makalah konsep seksual - d3 keperawatan
makalah konsep seksual - d3 keperawatan makalah konsep seksual - d3 keperawatan
makalah konsep seksual - d3 keperawatan siakadurban
 
Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)
Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)
Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)tita_chubie
 
Makalah falsafah dan paradigma keperawatan
Makalah falsafah dan paradigma keperawatanMakalah falsafah dan paradigma keperawatan
Makalah falsafah dan paradigma keperawatanIyounk Mandalahi
 
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramataDialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramataOperator Warnet Vast Raha
 
Kebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlitKebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlitdinda putri
 
Dokumentasi keperawatan metode focus
Dokumentasi keperawatan metode focusDokumentasi keperawatan metode focus
Dokumentasi keperawatan metode focuspormina tambunan
 
Biokimia bagi Perawat
Biokimia bagi Perawat Biokimia bagi Perawat
Biokimia bagi Perawat pjj_kemenkes
 
Makalah sehat sakit
Makalah sehat sakitMakalah sehat sakit
Makalah sehat sakitRoni Anasoka
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanAde Rahman
 
Makalah teori sistem pelayanan kesehatan
Makalah teori sistem pelayanan kesehatanMakalah teori sistem pelayanan kesehatan
Makalah teori sistem pelayanan kesehatanSeptian Muna Barakati
 
Sejarah Perkembangan Keperawatan
Sejarah Perkembangan KeperawatanSejarah Perkembangan Keperawatan
Sejarah Perkembangan Keperawatanpjj_kemenkes
 

What's hot (20)

Model konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanModel konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatan
 
Siklus respon seksual
Siklus respon seksualSiklus respon seksual
Siklus respon seksual
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
 
Faktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia
Faktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar ManusiaFaktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia
Faktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia
 
pemenuhan Kebutuhan nutrisi
pemenuhan Kebutuhan nutrisipemenuhan Kebutuhan nutrisi
pemenuhan Kebutuhan nutrisi
 
makalah konsep seksual - d3 keperawatan
makalah konsep seksual - d3 keperawatan makalah konsep seksual - d3 keperawatan
makalah konsep seksual - d3 keperawatan
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)
Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)
Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)
 
Makalah falsafah dan paradigma keperawatan
Makalah falsafah dan paradigma keperawatanMakalah falsafah dan paradigma keperawatan
Makalah falsafah dan paradigma keperawatan
 
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramataDialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
 
Kebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlitKebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlit
 
Dokumentasi keperawatan metode focus
Dokumentasi keperawatan metode focusDokumentasi keperawatan metode focus
Dokumentasi keperawatan metode focus
 
Kul6. Model Promosi Kesehatan
Kul6. Model Promosi KesehatanKul6. Model Promosi Kesehatan
Kul6. Model Promosi Kesehatan
 
Biokimia bagi Perawat
Biokimia bagi Perawat Biokimia bagi Perawat
Biokimia bagi Perawat
 
Makalah sehat sakit
Makalah sehat sakitMakalah sehat sakit
Makalah sehat sakit
 
teori levine
teori levineteori levine
teori levine
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatan
 
Makalah teori sistem pelayanan kesehatan
Makalah teori sistem pelayanan kesehatanMakalah teori sistem pelayanan kesehatan
Makalah teori sistem pelayanan kesehatan
 
Otonomi kebidanan
Otonomi kebidananOtonomi kebidanan
Otonomi kebidanan
 
Sejarah Perkembangan Keperawatan
Sejarah Perkembangan KeperawatanSejarah Perkembangan Keperawatan
Sejarah Perkembangan Keperawatan
 

Similar to NEUMAN

model konseptual keperawatan
model konseptual keperawatanmodel konseptual keperawatan
model konseptual keperawatanyounkOyounk
 
Model konsep dan teori keperawatan
Model konsep dan teori keperawatanModel konsep dan teori keperawatan
Model konsep dan teori keperawatanmiftahul ulum
 
Family nursing theory
Family nursing theoryFamily nursing theory
Family nursing theoryAmalia Senja
 
TEORI_MODEL_KEPERAWATAN_konsep_keperawatan_pptx.pptx
TEORI_MODEL_KEPERAWATAN_konsep_keperawatan_pptx.pptxTEORI_MODEL_KEPERAWATAN_konsep_keperawatan_pptx.pptx
TEORI_MODEL_KEPERAWATAN_konsep_keperawatan_pptx.pptxNatasyaAlBaihaqi1
 
Model konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanModel konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanadeputra93
 
analays 1 progres with ensabilop shlllay s
analays 1 progres with ensabilop shlllay sanalays 1 progres with ensabilop shlllay s
analays 1 progres with ensabilop shlllay sjuwitajambi114
 
TUGAS JUWITA 233001090101.pdf tugas pdf l
TUGAS JUWITA 233001090101.pdf tugas pdf lTUGAS JUWITA 233001090101.pdf tugas pdf l
TUGAS JUWITA 233001090101.pdf tugas pdf ljuwitajambi114
 
Model konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwaModel konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwaNotesyaAAmanupunnyo
 
Model Konsep Keperawatan
Model Konsep KeperawatanModel Konsep Keperawatan
Model Konsep KeperawatanVerar Oka
 
Ppt klp 2, roy's theory
Ppt klp 2, roy's theoryPpt klp 2, roy's theory
Ppt klp 2, roy's theorydara72
 
TEORI_DAN_MODEL_KONSEP_KEPERAWATAN_ppt.ppt
TEORI_DAN_MODEL_KONSEP_KEPERAWATAN_ppt.pptTEORI_DAN_MODEL_KONSEP_KEPERAWATAN_ppt.ppt
TEORI_DAN_MODEL_KONSEP_KEPERAWATAN_ppt.pptferdiriansyah4
 
Materi 2 Model & Fokus Kesehatan Komunitas
Materi 2   Model & Fokus Kesehatan KomunitasMateri 2   Model & Fokus Kesehatan Komunitas
Materi 2 Model & Fokus Kesehatan KomunitasNur Baharia Marasabessy
 
teori-dan-model-praktik-kepkom.ppt
teori-dan-model-praktik-kepkom.pptteori-dan-model-praktik-kepkom.ppt
teori-dan-model-praktik-kepkom.pptDimasAji86
 
manajemen gangguan psikososial pada pasien kritis.pptx
manajemen gangguan psikososial pada pasien kritis.pptxmanajemen gangguan psikososial pada pasien kritis.pptx
manajemen gangguan psikososial pada pasien kritis.pptxNandaMaisyuri1
 
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwa
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwaKonsep dasar keperawatan kesehatan jiwa
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwaZha Sarimurni
 

Similar to NEUMAN (20)

Betty neumann
Betty neumannBetty neumann
Betty neumann
 
model konseptual keperawatan
model konseptual keperawatanmodel konseptual keperawatan
model konseptual keperawatan
 
Model konsep dan teori keperawatan
Model konsep dan teori keperawatanModel konsep dan teori keperawatan
Model konsep dan teori keperawatan
 
Family nursing theory
Family nursing theoryFamily nursing theory
Family nursing theory
 
TEORI MODEL.pdf
TEORI MODEL.pdfTEORI MODEL.pdf
TEORI MODEL.pdf
 
TEORI_MODEL_KEPERAWATAN_konsep_keperawatan_pptx.pptx
TEORI_MODEL_KEPERAWATAN_konsep_keperawatan_pptx.pptxTEORI_MODEL_KEPERAWATAN_konsep_keperawatan_pptx.pptx
TEORI_MODEL_KEPERAWATAN_konsep_keperawatan_pptx.pptx
 
Model konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanModel konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatan
 
analays 1 progres with ensabilop shlllay s
analays 1 progres with ensabilop shlllay sanalays 1 progres with ensabilop shlllay s
analays 1 progres with ensabilop shlllay s
 
TUGAS JUWITA 233001090101.pdf tugas pdf l
TUGAS JUWITA 233001090101.pdf tugas pdf lTUGAS JUWITA 233001090101.pdf tugas pdf l
TUGAS JUWITA 233001090101.pdf tugas pdf l
 
Model konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwaModel konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwa
 
Model Konsep Keperawatan
Model Konsep KeperawatanModel Konsep Keperawatan
Model Konsep Keperawatan
 
Hildegard e.peplau
Hildegard e.peplauHildegard e.peplau
Hildegard e.peplau
 
Ppt klp 2, roy's theory
Ppt klp 2, roy's theoryPpt klp 2, roy's theory
Ppt klp 2, roy's theory
 
TEORI_DAN_MODEL_KONSEP_KEPERAWATAN_ppt.ppt
TEORI_DAN_MODEL_KONSEP_KEPERAWATAN_ppt.pptTEORI_DAN_MODEL_KONSEP_KEPERAWATAN_ppt.ppt
TEORI_DAN_MODEL_KONSEP_KEPERAWATAN_ppt.ppt
 
Materi 2 Model & Fokus Kesehatan Komunitas
Materi 2   Model & Fokus Kesehatan KomunitasMateri 2   Model & Fokus Kesehatan Komunitas
Materi 2 Model & Fokus Kesehatan Komunitas
 
Proses kep jiwa
Proses kep jiwaProses kep jiwa
Proses kep jiwa
 
teori-dan-model-praktik-kepkom.ppt
teori-dan-model-praktik-kepkom.pptteori-dan-model-praktik-kepkom.ppt
teori-dan-model-praktik-kepkom.ppt
 
manajemen gangguan psikososial pada pasien kritis.pptx
manajemen gangguan psikososial pada pasien kritis.pptxmanajemen gangguan psikososial pada pasien kritis.pptx
manajemen gangguan psikososial pada pasien kritis.pptx
 
Florence nightingale
Florence nightingaleFlorence nightingale
Florence nightingale
 
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwa
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwaKonsep dasar keperawatan kesehatan jiwa
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwa
 

More from AKPER PEMDA INDRAMAYU

Transplantasi organ di pandang dari kode etika
Transplantasi organ di pandang dari kode etikaTransplantasi organ di pandang dari kode etika
Transplantasi organ di pandang dari kode etikaAKPER PEMDA INDRAMAYU
 
Pandangan 5 agama terhadap euthanasia
Pandangan 5 agama terhadap euthanasiaPandangan 5 agama terhadap euthanasia
Pandangan 5 agama terhadap euthanasiaAKPER PEMDA INDRAMAYU
 
Bedah plastik dalam perspektif agama
Bedah plastik dalam perspektif agamaBedah plastik dalam perspektif agama
Bedah plastik dalam perspektif agamaAKPER PEMDA INDRAMAYU
 

More from AKPER PEMDA INDRAMAYU (20)

Transplantasi organ di pandang dari kode etika
Transplantasi organ di pandang dari kode etikaTransplantasi organ di pandang dari kode etika
Transplantasi organ di pandang dari kode etika
 
Pandangan islam tentang imunisasi
Pandangan islam tentang imunisasiPandangan islam tentang imunisasi
Pandangan islam tentang imunisasi
 
Pandangan 5 agama terhadap euthanasia
Pandangan 5 agama terhadap euthanasiaPandangan 5 agama terhadap euthanasia
Pandangan 5 agama terhadap euthanasia
 
Napza dalam perspektif agama
Napza dalam perspektif agamaNapza dalam perspektif agama
Napza dalam perspektif agama
 
Kb dalam perspektif agama
Kb dalam perspektif agamaKb dalam perspektif agama
Kb dalam perspektif agama
 
Inseminasi dalam perspektif agama
Inseminasi dalam perspektif agamaInseminasi dalam perspektif agama
Inseminasi dalam perspektif agama
 
Inseminasi dalam perspektif agama
Inseminasi dalam perspektif agamaInseminasi dalam perspektif agama
Inseminasi dalam perspektif agama
 
Hiv dalam perspektif agama
Hiv dalam perspektif agamaHiv dalam perspektif agama
Hiv dalam perspektif agama
 
Bedah plastik dalam perspektif agama
Bedah plastik dalam perspektif agamaBedah plastik dalam perspektif agama
Bedah plastik dalam perspektif agama
 
Bayi tabung menurut 5 agama
Bayi tabung menurut 5 agamaBayi tabung menurut 5 agama
Bayi tabung menurut 5 agama
 
Aborsi ditinjau dari sudut agama
Aborsi ditinjau dari sudut agamaAborsi ditinjau dari sudut agama
Aborsi ditinjau dari sudut agama
 
Askep ulkus peptikum 1
Askep ulkus peptikum 1Askep ulkus peptikum 1
Askep ulkus peptikum 1
 
Askep sirosis hepatis
Askep sirosis hepatisAskep sirosis hepatis
Askep sirosis hepatis
 
Askep peritonitis
Askep peritonitisAskep peritonitis
Askep peritonitis
 
Askep peritonitis
Askep peritonitisAskep peritonitis
Askep peritonitis
 
Askep kolelitis
Askep kolelitisAskep kolelitis
Askep kolelitis
 
Askep hepatitis akper
Askep hepatitis akperAskep hepatitis akper
Askep hepatitis akper
 
Askep hematemesis melena
Askep hematemesis melenaAskep hematemesis melena
Askep hematemesis melena
 
Askep dispepsia 1
Askep dispepsia 1Askep dispepsia 1
Askep dispepsia 1
 
Askep colitis ulseratif
Askep colitis ulseratifAskep colitis ulseratif
Askep colitis ulseratif
 

NEUMAN

  • 1. KONSEP DASAR KEPERAWATAN Model konseptual keperawatan BETTY NEUMAN’S Disusun Oleh : Kelompok V AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU Jln. Murah Nara No. 06
  • 2. KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-NYA kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar tentang “Tokoh Keperawatan: Rufaidah Al-Asalmiya perawat muslim pertama di dunia” sesuai dengan waktu yang telah di tentukan. Pembuatan makalah ini adalah sebagai salah satu tugas kami dalam menempuh pembelajaran di semester ini,kami mengucapkan terimah kasih kepada : 1. Direktur Akper Pemda Indramayu 2. Dosen pembimbing akademik Akper Pemda Indramayu; 3. Dosen Keperawatan Profesional ; 4. Semua pihak yang ikut serta berpartipasi dalam pembuatan makalah ini. Penulis berharap dengan disusunnya makalah ini dapat sedikit banyak menambah pengetahuan para pembaca. “Tak ada gading yang tak retak“, penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi penyempurnaan makalah ini. Penyusun
  • 3. PENDAHULUAN Latar Belakang Betty Neuman lahir pada tahun 1924 di sebuah pemukiman pertanian yang letaknya tidak jauh dari Lowell, Ohio. Ayahnya seorang petani dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Dengan rasa cintanya pada tanah kelahirannya ia bermasksud untuk membangun desanya Ohio. Pendidikan keperawatan pertamanya di selesaikan di Rumah Sakit Masyarakat ( sekarang disebut Rumah Sakit Umum), Sekolah Keperawatan di Akron, Ohio, tahun 1974 dan ia menerima gelar BS dalam bidang keperawatan tahun 1957 dan gelar MS dalam bidang kesehatan mental, konsultasi kesehatan masyarakat, dari UCLA tahun 1966. Ia meraih gelar PhD bidang psikologi klinik. Pendekatan teoritis Betty Neuman tentang keperawatan dicontohkan dalam sebuah pendekatan holistic terhadap kehidupan dirinya sendiri. Ia memiliki semangat besar untuk hidup dan memiliki rasa yang tajam terhadap penggunaan waktu yang efektif, kreatif dan bermanfaat. Betty Neuman mulai mengembangkan model sistem kesehatannya ketika menjadi seorang dosen dalam bidang keperawatan kesehatan masyarakat di Universitas California, Los Angeles. Munculnya model tersebut dikembangkan sebagai tanggapan atas pernyataan mahasiswa keperawatan tentang suatu kebutuhan dalam rangka mengahadapi materi pelajaran yang akan membawa mereka ke arah pengungkapan problem-problem keperawatan yang luas terutama terfokus pada bidang-bidang permasalahan keperawatan tertentu. Model ini dipublikasikan pada tahun 1972 sebagai sebuah model untuk pengajaran pendekatan personal secara total guna menghadapi problem-problem pasien didalam penelitian keperawatan. Model tersebut disempurnakan dan kemudian dipublikasikan pada edisi pertama buku berjudul Model-model Konseptual Untuk Praktek Keperawatan tahun 1974, dan edisi kedua tahun 1980. Pada tahun 1989 dipublikasikan yang berjudul Model Sistem Neuman yang di dalamnya terdapat tentang praktek keperawatan dan administrasi keperawatan.
  • 4. Betty Neuman menegaskan bahwa dia tidak bermaksud menciptakan sebuah model konseptual khusus untuk masyarakat keperawatan, namun penting untuk dicatat bahwa hasil kerja beberapa ahli teori keperawatan lainnya ( Martha Roger, Dorothea Orem, dan Imogene King) telah dipublikasikan pula bersamaan dengan publikasi Neuman yang pertama. Hal tersebut terjadi pada awal tahun 1970-an dimana Perhimpunan Nasional Keperawatan ( Nasional League For Nursing / NLN ) menekankan pentingnya model konseptual untuk pendidikan keperawatan dan kerangka kerja konseptual tersebut menjadi sebuah dasar utama kriteria yang digunakanNLN untuk akreditasi. Neuman menjabarkan modelnya secara komperehensif ( menyeluruh ) dan dinamis. Model tersebut merupakan sebuah tinjauan multidimensional terhadap individu, kelompok (keluarga), dan masyarakat yang selalu berinteraksi dengan ketegangan-ketegangan lingkungan. Pada prinsipnya, model tersebut memfokuskan pada reaksi klien terhadap ketegangan dan faktor-faktor yang mendukung rekonstitusi ( mengembalikan keadaan jasmani ) dan adaptasi. Model yang sesuai adalah model yang berlaku untuk semua profesi yang ada hubungannya dengan perawatan kesehatan. A. Sumber-sumber dan Perkembangan Model Teori Betty Neuman Model mempunyai beberapa kesamaan dalam teori Gestalt. Teori Gestalt mempertahankan bahwa cara hemoestatic adalah suatu cara yang mana tubuh mempertahankan keseimbangandan sebagai akibat dari kesehatan mengubah kondisi sehat atau sakit. Teori model Betty Neuman juga menerapkan ide dari teori sistem umum tentang sifat dasar kehidupan sistem terbuka yang merupakan gabungan semua elemen yang berinteraksi dalam struktur organisasi tubuh kita yang kompleks. Neuman juga memilah konsep G. Kaplan tentang tingkatan tindakan pemecahan. Model sistem lebih bersifat umum dibandingkan dengan tindakan-tindakan keperawatan. Sebaliknya, tindakan-tindakan keperawatan memiliki tujuan-tujuan sangat spesifik atau khusus untuk mengembalikan variabel-variabel yang mempengaruhi tindakan-tindakan keperawatan. Hal ini bertujuan untuk melakukan perbaikan secara umum kepada klien, kinerja atau
  • 5. pola perubahan prilaku, atau perbaikan tertentu yang berhubungan dengan keahlian merawat diri sendiri. Awalnya model ini dikembangkan untuk digunakan oleh semua pekerja keperawatan kesehatan, namun kemudian Neuman menyatakan bahwa perawat secara unik menggunakannya untuk membantu individu dan kelompok lainnya untuk meningkatkan derajat kesehatan yang optimal melalui intervensi-intervensi yang bermanfaat. Yang dimaksud dengan intervensi adalah bantuan dalam mengurangi faktor-faktor stres dan kondisi merugikan baik potensial maupun aktual yang terjadi dalam segala situasi klinis. 1. Asumsi-asumsi Dasar : Terdapat sepuluh asumsi dasar yang menjadi landasan kerangka kerja konseptual teori Neuman, yaitu : a. klien secara individu atau kelompok merupakan sebuah system, klien yang bersifat unik, namun masing-masing system merupakan dari faktor-faktor yang sering kita jumpai dan kita gabungkan tentang karakteristik-karakteristi pembawaan kita pada sejak lahir dalam kisaran respon normal yang diberikan tuhan yang terdapat dalam sebuah struktur dasar. b. Banyak terdapat stressor (penyebab ketegangan), baik yang diketahuai maupun yang tidak diketahui dan berasal dari lingkungan universal. Masing-masing stressor berbeda dalam hal potensialnya yang mengganggu tingakat kesetabilan yang sedang dialami klien, atau mengganggu batas ketahanan normal. Hubungan antar variabel klien yakni variable fisiologis, psikologi, social budaya, perkembangan dan spritual, pada kondisi apapun setiap saat dapat mempengaruhi tingakat dimana seorang klien terlindungi oleh batas ketahanan fleksibel dalam mnehahadapi reaksi yang mungkin terjadi terhadap suatu stressor tunggal atau kombinasi dari berbagi stressor. c. Tiap klien telah mengembangkan kisaran respon normal terhadap lingkungan. Kisaran respon ini sebagai bentuk garis pertahanan normal.
  • 6. d. Garis fleksibel pertahanan tidak mampu lagi berfungsi sebagai perlindungan klien terhadap stresor lingkungan apabila terdapat sesuatu yang mempengaruhinya Karena stresor merusak garis pertahanan normal. Variabel antar hubungan (psikologi, fifiologi, sosial budaya, perkembangan, dan spiritual) menentukan tingkat sistem reaksi atau reaksi terhadap stressor yang mungkin timbul. a. Klien, baik sehat maupun sakit, merupakan bagian yang dinamis dalam variabel antara hubungan (interrelationship of variables) b. Pelengkap (implisitas) dalam tiap sistem klien adalah sekumpulan faktor perlawanan internal dikenal sebagai garis perlawanan (lines of resistence) yang fungsinya menstabilkan dan mengembalikan keadaan klien embali seperti semula (pada posisi garis pertahanan normal) maupun membantu klien ke tingkat stabilitas yang lebih tinggi. c. Pencegahan primer menghubungkan pengetahuan umum yang diaplikasikan dalam penilaian (assesment) klien dan intervensi dalam pengidentifikasi dan pengurangan faktor-faktor. Indentifikasi dan pengurangan faktor resiko tersebut berhubungan dengan stresor lingkungann dalam mencegah reaksi yang mungkin terjadi. d. Pencegahan sekundur berhubungan dengan simptomatologi yang mengikuti reaksi terhadap stresor, pengurutan prioritas intervensi, dan perlakuan untuk mengurangi pengaruh yang berbahaya. e. Pencegahan tersier dengan proses penyesuaian sebagai upaya penyusunan kembali dan pertahanan yang mengembalikan pasien kedalam lingkungan melalui pencegahan primer. f. Klien berada di dalam energi konstan yang dinamis dan dapat mengubah lingkungan. g. Prinsip Dasar teori o Tekanan ( stressor ) Rangsangan yang timbul diakibatkan kondisi sekitar. Pandangan Neuman tentang tekanan yaitu :
  • 7. o Intra Personal Secara individu atau perorangan. Tekanan dari dalam individu, misalnya emosi yang dipengaruhi oleh umur ( perkembangan ) sebagai tekanan internal, penerimaan teman sebaya ( sosial budaya ) , kemampuan fisik ( biologi ) dan pengalaman mengatasi emosi dan perasaan di masa lalu (psikologi) o Inter Personal Antara individu yang satu dengan yang lain. Tekanan satu orang atau lebih, misalnya peran orangtua terhadap anak yang diharapkan, tekanan antar individu yang dipengaruhi oleh pola pengasuhan anak ( sosial budaya ), umur dan perkembangan anak ( biologi, perkembangan), dan perasaan mereka terhadap peran yang dijalani (psikologi). o Ekstra Personal Di luar individu. Tekanan dari luar sistem, misalnya pengangguran (tekanan luar) dipengaruhi oleh adanya penerimaan teman sebaya ( tekanan sosial budaya ) , perasaan seseorang terhadap keadaan pengangguran pada saat sekarang dan di masa lalu ( psikologi) , kemampuan melakukan pekerjaan ( biologi, perkembangan, psikologi). 2. Struktur Pokok Sumber Energi Merupakan penggerak untuk melakukan aktivitas. Struktur dasar berisi seluruh variable untuk mempertahankan hidup dasar yang biasa terdapat pada manusia sesuai karakteristik individu yang unik. Variabel-variabel tersebut yaitu variabel sistem, genetik, dan kekuatan/kelemahan bagian-bagian sistem. Faktor umum yang mendasar bagi semua organisme : a. Rata-rata suhu normal b. Struktur genetika c. Pola respon d. Daya tahan organ e. Kelemahan f. Struktur ego
  • 8. g. Pengetahuan 3. Garis Normal Pertahanan Tingkatan kemampuan adaptasi individu untuk menghadapi tekanan di batas normal. Garis pertahanan menurut Neuman’s terdiri dari garis pertahanan normal, garis resistensi dan garis pertahanan fleksibel. Garis pertahanan normal merupakan lingkaran utuh yang mencerminkan suatu keadaan stabil untuk individu, sistem atau kondisi yang menyertai pengaturan karena adanya stressor yang disebut wellness normal dan digunakan sebagai dasar untuk menentukan adanya deviasi dari keadaan wellness untuk sistem klien. Selain itu ada berbagai stressor yang dapat menginvasi garis pertahanan normal jika garis pertahanan fleksibelnya tidak dapat melindungi secara adekuat. Jika itu terjadi. maka sistem klien akan bereaksi dengan menampakan adanya gejala ketidakstabilan atau sakit dan akan mengurangi kemampuan sistem untuk mengatasi stressor tambahan. Garis pertahanan normal ini terbentuk dari beberapa variabel dan perilaku seperti pola koping individu, gaya hidup dan tahap perkembangan. Garis pertahanan normal ini merupakan bagian dari garis pertahanan fleksibel. Garis pertahanan fleksibel berperan memberikan respon awal atau perlindungan pada sistem dari stressor. Garis ini bisa menjauh atau mendekat pada garis pertahanan normal. Bila jarak antara garis pertahanan meningkat maka tingkat proteksipun meningkat. Oleh sebab itu untuk mempertahankan keadaan stabil dari sistem klien, maka perlu melindungi garis pertahanan normal dan bertindak sebagai buffer. Kondisi ini bersifat dinamis dan dapat berubah dalam waktu relatif singkat. Disamping itu hubungan dari berbagai variabel (fisiologi, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan spiritual) dapat mempengaruhi tingkat penggunaan garis pertahanan diri fleksibel terhadap berbagai reaksi terhadap stressor. 4. Gangguan Pertahanan Kerusakan sistem pertahanan tubuh oleh dan akibat dari tekanan. 5. Tingkat Reaksi
  • 9. Tindakan yang muncul akibat dari pengaruh tekanan. Reaksi mengantungkan faktor individu yang tak tetap yaitu : a. Struktuk dasar / struktur ke istimewaan b. Resistensi kebiasaan dan pengatahuan c. Waktu bertemu dengan stressor 6. Intervensi Identifikasi tindakan sebagai akibat dari reaksi yang timbul. Merupakan tindakantindakan yang membantu untuk memperoleh, meningkatkan dan memelihara sistem keseimbangan, terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tertier 7. Tingkat-Tingkat Pencegahan Dibagi menjadi : a. Pencegahan primer yaitu terjadi sebelum sistem bereaksi terhadap stressor, meliputi : promosi kesehatan dan mempertahankan kesehatan. Pencegahan primer mengutamakan pada penguatan flexible lines of defense dengan cara mencegah stress dan mengurangi faktor-faktor resiko. Intervensi dilakukan jika resiko atau masalah sudah diidentifikasi tapi sebelum reaksi terjadi. Strateginya mencakup : immunisasi, pendidikan kesehatan, olah raga dan perubahan gaya hidup b. Pencegahan sekunder yaitu berbagai tindakan yang dimulai setelah ada gejala dari stressor. Pencegahan sekunder mengutamakan pada penguatan internal lines of resistance, mengurangi reaksi dan meningkatkan faktor-faktor resisten sehingga melindungi struktur dasar melalui tindakan-tindakan yang tepat sesuai gejala. Tujuannya adalah untuk memperoleh kestabilan sistem secara optimal dan memelihara energi. Jika pencegahan sekunder tidak berhasil dan rekonstitusi tidak terjadi maka struktur dasar tidak dapat mendukung sistem dan intervensi-intervensinya sehingga bisa menyebabkan kematian. c. Pencegahan tersier yaitu pencegahan tersier difokuskan pada perbaikan kembali ke arah stabilitas sistem klien secara optimal. Tujuan utamanya
  • 10. adalah untuk memperkuat resistansi terhadap stressor untuk mencegah reaksi timbul kembali atau regresi, sehingga dapat mempertahankan energi. 8. Penyusunan Kembali Adaptasi dari tindakan yang berasal dari sekitar baik interpersonal. Intra personal dan ekstra personal. Dapat dimulai dari beberapa derajat dari tingkat reaksi. Kemungkinan rata-rata memungkinkan peluasan diluar garis pertahanan nornal. Faktor yang perlu di perhatikan adalah : a. Fisiologi individu. b. Psikologi individu c. Sosial cultural d. Perkembangan individu D. Paradigma Terhadap Empat Konsep Sentral 1. Individu/Manusia Pada teori Neuman, individu merupakan suatu sistem terbuka yang selalu mencari keseimbangan dari harmoni dan merupakan satu kesatuan dari fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual. 2. Masyarakat/Lingkungan Model teori neuman ini adalah konsep dimana manusia berhubungan konstan (tetap) terhadap lingkungannya. Dapat di defenisikan lingkungan sebagai tekanan internal dan eksternal bagi manusia. Neuman menyatakan bahwa pembentukan lingkungan adalah dinamis dan mewakili mobilitas bahwa sadar klien ( termasuk di dalamnya faktor energi, melalui integrasi dan stabilitas system). 3. Kesehatan Neuman melihat kesehatan sebagai rangkaian kesatuan bukan sebagai dikotomi (pembagian atas dua kelompok yg saling bertentangan) antara penyakit dan kesehatan.konsep dalam tulisannya mendefenisikan system terminology sebagai berikut : kesehatan : keadaan penjenuhan, keadaan lembam/ tetap walaupun terdapat sesuatu yang mengganggu.
  • 11. Penyakit : keadaan tidak mencukupi sehingga labil terhadap adanya sesuatu yang mengganggu. 4. Keperawatan Neuman memandang keperawatan sebagai profesi unik karena berhubungan dengan variabel (sesuatu tang dapat berubah) yang mempengaruhi respon manusia terhadap stressor, dengan perhatian utama pada manusia secara keseluruhan. Neuman menyatakan bahwa perawat membantu individu, keluarga, dan kelompok dalam memperoleh dan menjaga kesehatan melalui campur tangan dan perselisihan antara dua pihak (orang, golongan, Negara, dll). E. Pendekatan Proses Keperawatan Neuman memandang perawat sebagai profesi yang unik yang berhubungan dengan semua variabel yang mempengaruhi sistem respon terhadap stresor. Yang menjadi pusat keperawatan adalah individu atau klien secara total dengan tujuan utama yaitu stabilitas klien. Pandangan ini direfleksikan dengan membuat proses keperawatan menjadi sitematik. Prinsip-prinsip yang mendasarinya yaitu : 1. Assesment yang baik yang memerlukan pengetahuan tentang semua faktor yang mempengaruhi tanggapan klien 2. Arti stresor yang diakui oleh klien dan pengasuh 3. Faktor yang dirasakan pengasuh dan mempengaruhi perkiraan (assesment) situasi pasien. Proses Keperawatan menurut Betty Neuman 1. Diagnosa Keperawatan Proses : a. Berdasarkan penguasaan data yang sesuai, diagnosa berfungsi mengidentifikasi, menaksir, mengklasifikasi, dan mengevaluasi hubungan dinamis antara variabel bio-psiko-sosial budaya-perkembangan-spiritual. b. Kesehatan bervariasi sebagai akibat perpaduan teori dan data. c. Intervensi yang bersifat hipotesa ditentukan oleh garis pertahanan fleksibel.
  • 12. 2. Tujuan keperawatan Proses : a. Sistem perawat dan klien berunding untuk perubahan ketentuan. b. Intervensi perawat berfungsi menjaga stabilitas klien. 3. Hasil keperawatan Proses : a. Intervensi keperawatan menggunakan satu model pencegahan atau lebih. b. Konfirmasi perubahan ketentuan maupun membuat ulang tujuan keperawatan. c. Hasil dari tujuan jangka pendek mempengaruhi penentuan tujuan menengahjangka panjang. d. Hasil yang diperoleh klien mengesahkan proses keperawatan Petunjuk Alat Intervensi dan Assesment
  • 13. PENUTUP Secara garis besar teori sistem model Neuman mengemukakan bahwa dalam memberikan tindakan keperawatan terhadap klien atau pasien yang mengalami stress (gangguan mental) perawatan harus melaksanakan pendekatan- pendekatan perorangan secara total dengan memperhatikan faktor-faktor : 1. Tekanan 2. Struktur pokok sumber energi 3. Garis normal pertahanan 4. Gangguan ketahanan 5. Tingkat reaksi 6. Intervensi 7.Tingkat-tingkat pencegahan 8. Penyusunan kembali Model konsep berpengaruh terhadap pengembangan keperawatan sebagai profesi. Pendekatan total Neuman pada perawatan kesehatan merupakan salah satu model konsep tersebut. Model tersebut dapat digunakan dalam menerangkan manusia, kelompok, maupun masyarakat. Penekanan manusia secara total menyebabkan model keperawatan dapat ditetapkan sebagai model kesehatan. Neuman menyebutkan perawat sebagai profesi yang unik tetapi ia tidak menjelaskan secara jelas, model ini bersifat interdisiplin ( dari berbagai disiplin ilmu ) sehingga dapat diterapkan secara luas dalam keperawatan. Kekuatan terbesar model ini pada arahan yang tepat pada pencegahan primer, sekunder, dan tersier. Selain itu, model ini juga mempunyai kekuatan yaitu keluwesannya sebagai model sistem yang merespon rangsang ( stimulus ) sehingga dapat diterapkan dalam berbagai kondisi dan untuk masa sekarang. Model memiliki potensial yang besar dalam meletakkan pondasi dalam pembentukan teori, pengujian hubungan antar teori keperawatan , riset keperawatan dan praktek keperawatan.
  • 14. DAFTAR PUSTAKA George B. Julia , Nursing Theories- The base for professional Nursing Practice , 3rd ed. Perry & Potter. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Vol.1,2. Ed.4.EGC : Jakar