Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi dan pengembangannya. Terdapat beberapa jenis sistem informasi seperti TPS, MIS, DSS, dan EIS yang mendukung berbagai level manajemen. Pengembangan sistem informasi dapat dilakukan dengan metode insourcing, prototyping, atau outsourcing kepada pihak ketiga.
1. Thareq Kemal Bachtiar / 1147050160
Ulfah Putri Bisba / 1147050164
Yunanto Agung Laksana / 1147050173
Informatika-D
2. A. INFORMASI DAN SISTEM
INFORMASI
Raymond McLeod (1995) mendefinisikan informasi
sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih
berarti bagi penerimanya. Alat pengolah informasi dapat
meliputi elemen komputer, elemen non komputer, atau
kombinasinya.
Sistem informasi adalah kombinasi dari teknologi
informasi dan aktivitas orang yang menggunakan
teknologi itu untuk mendukung oprasi dan managemen
3. B. LEVEL MANAJEMEN DAN ARUS
INFORMASI
Manajemen lini atas
(manajemen strategis)
Manajemen lini
tengah (manajemen
taksis)
Manajemen lini
bawah (manajemen
operasional)
Pegawai non-manajemen
4. Manajemen Lini Atas
Manajemen lini atas atau sering disebut manajemen
strategis adalah manajemen pada level paling atas yang
menangani keputusan-keputusan strategis. Keputusan
strategis adalah keputusan yang sangat kompleks dan
jarang sekali menggunakan prosedur yang digunakan. Di
dalam organisasi besar, direktur utama, direktur
pemasaran, direktur keuangan dan akuntansi, dan direktur
produksi termasuk dalam katagori manajemen lini atas.
5. Manajemen Lini Tengah
Manajemen lini tengah atau sering disebut manajemen
taksis adalah manajemen yang bertanggung jawab
terhadap keputusan-keputusan taksis, yaitu keputusan-keputusan
yang mengimplementasikan sasaran-sasaran
strategis suatu organisasi. Termasuk dalam organisasi ini
adalah manajemen pabrik, manajemen operasi, dan
manajemen akuntansi.
6. Manajemen Lini Bawah dan Pegawai non-manajemen
Manajemen lini bawah adalah manajemen yang
bertanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatan operasional
dalam suatu organisasi. Fokus utama manajemen ini
adalah mengawasi para pegawai non-manajemen,
memantau kegiatan sehari-hari, dan melakukan tindakan
koreksi jika sewaktu-watu dibutuhkan. Yang termasuk
manajemen lini bawah adalah penyelia (supervisor),
kepala proyek, dan kepala bagian. Sedangkan yang
termasuk pegawai non-manajemen adalah semua pegawai
yang tidak termasuk dalam manajemen
7. C. JENIS KEPUTUSAN
Keputusan terstruktur (structured decision) adalah
keputusan yang dilakukan secara berulang-ulang, bersifat
rutin, dan prosedur pengambilan keputusan sangat jelas.
Keputusan ini terutama dilakukan pada manajemen lini
bawah. Contoh keputusan terstruktur adalah pemesanan
barang.
Keputusan semiterstruktur (semistructured decision)
adalah keputusan yang mempunyai sifat yakni sebagian
keputusan dapat ditangani oleh komputer dan yang lain
tetap haru dilakukan oleh pengambil keputusan. Contoh
keputusan semiterstruktur adalah pengevaluasian kredit.
8.
Keputusan tidak terstruktur (unstructured decision) adalah
keputusan yang penanganannya rumit, karena tidak terjadi
berulang-ulang atau tidak selalu terjadi. Keputusan ini
umumnya terjadi pada menejemen lini atas. Contoh
keputusan yang tidak terstruktur adalah pengembangan
teknologi baru.
9. D. JENIS SISTEM INFORMASI
Sistem informasi dapat dibedakan menurut dukungan
terhadap berbagai level manajemen maupun area
fungsional (departemen). Menuru dukungan terhadap
berbagai level manajemen, terdapat jenis sistem informasi
yang dinamakan TPS (Transaction Processing System),
MIS (Management Information System), DSS (Decision
Suppot System), EIS (Executive Information System), OAS
(Office Automation System), GSS (Group Support System),
dan ISS (Intellegent Support System).
Sedangkan menurut area fungsional dalam perusahaan
terdapat sistem informasi akuntansi, sistem informasi
keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi
pemasaran, dan sistem informasi sumber daya manusia.
10. D. SISTEM ANTAR ORGANISASI
Sistem antarorganisasi adalah sistem yang
mengotomatiskan arus informasi antarorganisasi untuk
mendukung perencanaan, perancangan, pengembangan,
produksi, dan pengiriman produk dan jasa. Implementasi
sistem organisasi terkadang melibatkan anatara penjual
dan pembeli, membentuk sistem yang disebut dengan CIS
(Customer Integrated System). CIS adalah sistem yang
memungkinkan pelanggan dapat berinteraksi langsung
dengan sistem informasi milik suatu perusahaan. Contoh
yang paling umum adalah sistem ATM. Dalam hal ini,
pengguna dapat menentukan sendiri jumlah uang yang
akan diambil.
11. E. UNIT LAYANAN SISTEM
INFORMASI
Organisasi yang mempunyai sistem informasi pada
umunya mempunyai wadah atau bagian dengan nama
EDP (Electronic Data Processing) atau PDE (Pengolahan
Data Elektronis), MIS (Management Information System),
teknologi informasi, ataupun nama yang semacam itu.
Akan tetapi, tentu saja sistem organisasi sistem informasi
sangat bervariasi; bergantung pada kompleksitas pekerjaan
yang ditangani.
12. Direktur layanan
informasi
Pengembangan sistem
Analisis sistem Pemograman
Operasi
Manajemen pusat
data Telekomunikasi
Layanan teknis
Pemeliharaan
aplikasi
Pemograman
sistem
Layanan pemakai
akhir
13. Direktur (CEO)
Wakil direktur
pemasaran
Grup SI pemasaran
Wakil direktur
produksi
Grup SI produksi
Wakil direktur
keuangan
Grup SI keuangan
Wakil direktur SDM
Grup SI SDM
Wakil direktur sistem
informasi
Departemen SI
korporat
14. G. PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
Insourcing pada masa sekarang masih banyak perusahaan
yang mengadakan sistem informasi dengan car melakukan
pengembangan sendiri atau yang dikenal dengan istilah
insourcing. Pengembangan ini dilakukan oleh para
spesialis sistem informasi yang berada dalam departemen
EDP (Electronic Data Processing), IT (Information
Technology), atau IS (Information System).
15.
Prototyping merupakan suatu pendekatan yang membuat
suatu model yang memperlihatkan fitur-fitur suatu produ,
layanan, atau sistem usulan. Modelnya dikenal dengan
sebutan protoype. Langkah dalam prototyping adalah :
1. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan dasar pemakai.
2. Mengembangkan sebuah prototype.
3. Menggunakan prototype.
4. Memperbaiki adan meningkatkan prototype.
16. Outsourcing adalah pendelegasian terhadap suatu
pekerjaan dalam sebuah organisasi ke pihak lain dengan
jangka waktu tertentu, biaya tertentu, dan layanan tertentu.
Bentuk outsourcing yang umum dilakukan pada
perusahaan-perusahaan di Indonesia adalah bidang
layanan kebersihan ruangan. Dalam bidang teknologi
informasi, beberapa bank di Indonesia telah menerapkan
outsourcing. Dalam hal ini, pengembangan sistem
dilakukan oleh perusahaan luar. Pada praktiknya,
outsourcing sistem informasi terkadang tidak hanya dalam
hal pengembangan sistem, melainkan juga pada
pengoprasiannya.