SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 17
1 | P a g e
Disusun Oleh:
DADANG DJOKO KARYANTO
P3A116008
PROGRAM DOKTORAL KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2016
MEMAHAMI KONSEP PENDIDIKAN SEBAGAI KAJIAN
INTERDISIPLIN DAN INTRADISIPLIN
PAPER MATA KULIAH SOSIOLOGI PENDIDIKAN
DOSEN PENGAMPU:
1.Prof. Dr. Mujiyono Wiryotinoyo, M.Pd
2.Prof. Dr. H. Rahmat Murbojono, M.Pd
2 | P a g e
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan petunjuk dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan Makalah yang bejudul “Memahami Konsep Pendidikan Sebagai
Kajian Interdisiplin dan Intradisiplin)
Makalah ini ditulis untuk memenuhi salah satu tugas diskusi mata kuliah
Sosiologi Pendidikan pada Program Doktoral S3 Kependidikan Universitas Jambi.
Dalam penulisan makalah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan
berupa bimbingan dan dorongan yang sangat bermanfaat dari berbagai pihak.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat dosen pengampu
mata kuliah Sosiologi Pendidikan serta rekan-rekan dan semua pihak yang terlibat
dalam penulisan makalah ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu,
terima kasih untuk bantuannya.
Semoga Allah SWT memberikan limpahan rahmat serta balasan semua
dengan kebaikan. Akhirnya Penulis berharap semoga karya kecil ini dapat
menambah khasanah ilmu pengetahuan dan bermanfaat bagi pembaca. Penulis
menyadari sepenuhnya dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan dan kelemahan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca guna penyempurnaan makalah ini.
Jambi, September 2016
Penulis
3 | P a g e
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................... 2
1.4 Batasan Penulisan.................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3
2.1 Memahami Konsep Pendidikan Sebagai Ilmu ...................................... 3
2.2 Memahami Konsep Pendidikan Sebagai Kajian Interdisiplin............... 8
2.2.1 Alasan Perlunya Melakukan Kajian Interdisiplin......................... 9
2.3 Memahami Konsep Pendidikan Sebagai Kajian Intradisiplin............... 11
BAB III PENUTUP......................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan............................................................................................ 13
DAFTAR RUJUKAN..................................................................................... 14
4 | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masyarakat mengalami perubahan sosial yang cepat, progresif, dan kerap
kali memperlihatkan gejala desintegratif. Perubahan sosial yang cepat itu meliputi
berbagai bidang kehidupan, dan merupakan masalah bagi semua institusi sosial,
seperti: indsutri, agama, perekonomian, pemerintahan, keluarga, perkumpulan-
perkumpulan, dan pendidikan. Masalah sosiologi dalam masyarakat itu juga
dirasakan oleh dunia pendidikan. Masalah pendidikan dalam keluarga, pendidikan
di sekolah, dan pendidikan dalam masyarakat merupakan refleksi masalah-
masalah sosial dalam masyarakat.
Selain itu perkembangan teknologi dan peradaban dunia yang pesat
berbanding lurus dengan kerumitan masalah yang ditimbulkannya. Masalah yang
dihadapi dunia saat ini adalah masalah global yang memerlukan penanganan yang
berbeda dengan yang telah dilakukan sebelumnya. Masalah-masalah yang
dihadapi dunia saat ini merupakan masalah yang bersifat multi sektoral dan
memiliki kaitan satu sama lain. Masalah yang kompleks tersebut tidak lagi dapat
diatasi hanya dengan menggunakan satu disiplin atau pendekatan saja, tapi
terkadang penggabungan berbagai disiplinpun memperlihatkan berbagai ciri yang
berbeda (Hidayat, 2014).
Apgar (2009) menyatakan bahwa masalah paling penting yang dihadapi
manusia adalah masalah kompleksitas yang dicirikan dengan ketidak menentuan,
multiperspektif dan proses saling keterkaitan antara satu sama lain. Sebagai warga
dunia, sebagaimana yang dianjurkan oleh UNESCO, perlu berperan serta secara
aktif dalam mencari solusi yang terbaik dalam menghadapi masalah global yang
ada saat ini. Kita perlu mencari pendekatan baru yang lebih baik untuk mengatasi
masalah global yang bersifat multi sektoral. Ada empat isu utama tentang
masalah-masalah yang kerap dibahas dan memerlukan pendekatan multisektoral
yaitu: 1) Agresi manusia; 2) Distribusi sumberdaya secara harmonis; 3)
Perkembangan pandangan dunia yang bersifat antroposentrik; dan 4) Realisasi
potensi dan pemberdayaan manusia melalui pendidikan.
5 | P a g e
Oleh karena itu mengetahui dan memahami seluk beluk sosiologi
pendidikan sangat dianjurkan guna mendapatkan pengetahuan yang menunjang
perkembangan ilmu dan aplikasinya dalam kehidupan baik sebagai mahluk
individu maupun sebagai mahluk sosial.
Makalah ini akan mengupas konsep yang membahas tentang pendidikan
sebagai ilmu dalam kajian interdisiplin dan intradisiplin. Memahami konsep
intradisiplin dan interdisiplin merupakan dalam upaya memahami dan
memecahkan masalah kompleks dan urgensi pendidikan sebagai ilmu.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai
berikut :
1. Bagaimanakah pendidikan sebagai ilmu?
2. Bagaimanakah pendidikan sebagai kajian interdisiplin?
3. Bagaimanakah pendidikan sebagai kajian intradisiplin?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bahwa pendidikan sebagai ilmu dalam kajian
interdisiplin dan intradisiplin.
2. Untuk mengetahui bahwa kreativitas membutuhkan pengetahuan
interdisipliner dan intradisipliner.
3. Untuk mengetahui bahwa permasalahan intelektual, sosial dan praktikal
memerlukan pendekatan interdisipliner dan intradisipliner?
4. Untuk mengetahui bahwa riset interdisipliner dan intradisipliner berguna
akan mengingatkan kita akan idealnya kesatuan badan ilmu pengetahuan.
1.4 Batasan Penulisan
Masalah dalam kajian pendidikan adalah kompleks. Tidak bisa dipahami
dan dipecahkan dengan dan dari hanya satu sudut pandang atau disiplin. Karena
kajian tersebut sangatlah luas maka dari itu makalah ini membatasi masalah
dengan membahas hanya dua kajian pendidikan sebagai ilmu yaitu pendidikan
sebagai interdisiplin dan pendidikan sebagai intradisiplin.
6 | P a g e
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Memahami Konsep Pendidikan Sebagai Ilmu
Secara garis besar, ruang lingkup ilmu pendidikan adalah “masalah
masalah pendidikan dalam batas dunia empiris”. Empiris berasal dari Yunani
empeiria—yang berarti pengalaman. Artinya ilmu pendidikan tidak membahas
masalah-masalah manusia di luar yang empiris atau meta-empiris.Masalah
masalah yang dikaji tersebut dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Hal-hal yang bersifat fondasional. Ilmu yang dikaji dalam pembahasan ini
adalah menjawab pertanyaan:
 Mengapa manusia bertingkah laku tertentu?
 Untuk apa menciptakan sekolah?
 Mengapa pendidikan diperlukan?
2. Hal-hal yang bersifat teknis metodologis. Ilmu yang dikaji dalam
pembahasan ini adalah menjawab pertanyaan “apa dan bagaimana”,
misalnya:
 Apa yang diajarkan?
 Bagaimana mengorganisasikan proses belajar mengajar?
 Apa yang diorganisasikan dalam proses belajar mengajar?
 Bagaimana mengevaluasi hasil pengorganisasian itu?
Genealogi ilmu pendidikan adalah gambaran skematik yang menunjukkan
dasar, cabang-cabang dan ranting-ranting ilmu pendidikan.Genealogi ini dibagi
menjadi 2, yaitu:
1. Teori-teori umum pendidikan atau ilmu pendidikan umum
2. Teori-teori khusus pendidikan atau ilmu pendidikan khusus
Dilihat dari Genealogi, teori fondasional pendidikan termasuk dalam ilmu
pendidikan umum. Pada cabang dan ranting ilmu pendidikan yang bersifat khusus
lebih banyak menekankan kajian-kajian ilmu pendidikan yang bersifat teknis-
metodologis, antara lain:
1. Filsafat Pendidikan merupakan studi penerapan konsep-konsep dan
metode flosofis dalam membahas hakekat pendidikan sebagai praktek.
7 | P a g e
2. Filsafat Ilmu Pendidikan merupakan ilmu pendidikan yang membahas:
a) ontologi ilmu pendidikan/segi struktur/isi ilmu pendidikan,
b) epistemologi ilmu pendidikan/hakikat obyek ilmu pendidikan,
c) metodologi ilmu pendidikan/hakikat metode penelitian dalam
pendidikan,
d) aksiologi ilmu pendidikan/hakikat kegunaan ilmu pendidikan
bagi praktek kependidikan dan pengembangan ilmu pendidikan
itu sendiri.
3. Filsafat Praktek Pendidikan adalah studi penerapan konsep dan metode
filosofis dalam membahas bagaimana pendidikan diselenggarakan.
4. Filsafat Proses Pendidikan adalah studi penerapan konsep dan metode
filosofis dalam mengungkap apakah sebenarnya pendidikan dan
tujuannya.
5. Filsafat Sosial Pendidikan adalah kajian penerapan konsep dan metode
filosofis dalam membahas hubungan pendidikan dengan penataan
masyarakat ideal.
6. Studi Pendidikan Luar Negeri adalah kajian interdisipliner tentang
pendidikan yang terjadi di luar negeri.
7. Manajemen Pendidikan adalah kajian tentang cara-cara yang sebaiknya
diterapkan untuk mengatur penyelenggaraan pendidikan.
8. Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum merupakan kajian cara-
cara perencanaan, pelaksanaan dan penilaian atas program-program
pendidikan atau kurikulum lembaga pendidikan.
9. Model-Model Belajar Mengajar merupakan telaah atas cara-cara
pemrosesan informasi , pengembangan pribadi, interaksi sosial dan
cara-cara pengubahan tingkah laku dalam proses belajar mengajar.
10. Evaluasi Pendidikan adalah studi tentang cara-cara, prosedur-prosedur
dan teknik-teknik melakukan pengukuran (measurement) dan
pengembangan (judgement) dalam pendidikan.
11. Ilmu Pendidikan Kependudukan merupakan studi ilmiah tentang faktor
demografis dalam pendidikan.
12. Ilmu Pendidikan Historis merupakan studi interdisipliner tentang
perkembangan pendidikan suatu negara atau kawasan yang bertujuan
8 | P a g e
menggambarkan keseluruhan aspek pendidikan dan tahapan
sejarahnya.
13. Ilmu Pendidikan Komparatif adalah studi interdisipliner tentang
perkembangan pendidikan pada aspek perbedaan dan persamaannya
antara satu negara dengan negara lainnya.
14. Ilmu Pendidikan Administratif adalah studi ilmiah tentang cara-cara
mengatur penyelenggaraan pendidikan yang diturunkan dari
kebijaksaanaan pendidikan.
Adapun kegunaan ilmu pendidikan bagi seorang pendidikan adalah
Seorang pendidik dapat mempertanggung jawabkan tindakan-tindakan
kependidikannya, menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol. Maksudnya, ilmu
pendidikan menjelaskan berbagai gejala-gejala kependidikan. Dengan mengetahui
dan menguasai gejala ini maka seorang pendidik dapat menentukan serangkaian
tindakan kependidikan yang diperlukan (Chaeruman, 2010).
Contoh: seorang pendidik yang memiliki dan menguasai ilmu pendidikan
maka ia dapat mengetahui bahwa suasana kelas yang ribut akan menyebabkan
proses belajar mengajar menjadi tidak efektif. Pengetahuan ini memungkinkan
baginya unttuk memprediksikan hal-hal yang mungkin akan terjadi bila proses
belajar mengajar tidak efektif. Berdasarkan itu pula ia akan menentukan cara apa
yang harus ditempuh untuk mengontrol gejala-gejala kependidikan tersebut.
Sebelum memasuki pembahasan interdisiplin dan intradisiplin maka
sangat perlu mengetahui tingkatan-tingakatan kajian ilmu karena masalah kajian
yang kompleks seperti yang telah dijelaskan di atas. Meeth (1978)
mengilustrasikan kajian ilmu seperti dikutip oleh Nordahl dan Serafin (2005)
mengilustrasikan perbedaan antara intradisiplinaritas, cross-disiplinaritas,
multidisiplinaritas, interdisiplinaritas dan transdisiplinaritas dalam hirarki seperti
berikut:
9 | P a g e
Gambar 1. Ilustrasi Tingkatan kajian Ilmu
Penjelasan dari ilustrasi di atas adalah:
 INTRADISIPLIN yaitu studi yang hanya terdiri dari satu disiplin.
 CROSS-DISIPLIN yaitu suatu studi dimana satu disiplin dipandang dari
beberapa sudut pandang disiplin lain.
 MULTIDISIPLIN yaitu studi dimana antara satu disiplin dan disiplin lain
disejajarkan (juxtaposistion of disciplines), dimana masing-masing disiplin
menawarkan sudut pandangnya masing-masing tapi tidak ada upaya untuk
memadukannya secara integratif. Multidisiplinaritas adalah pendekatan
dimana dua atau lebih disiplin digunakan tapi tidak ada kerjasama antara
satu disiplin dengan disiplin yang lain. Sebagai contoh, dalam suatu
institusi katakanlah bidang/divisi teknologi informasi. Disitu terdapat ahli
teknologi informasi, ahli teknologi pendidikan, ahli ekonomi. Tapi, dalam
memahami dan memecahkan masalah kantornya, mereka menganalisis
masalah sendiri-sendiri berdasarkan perspektif keilmuannya masing-
masing, digabungkan jadi satu tanpa ada integrasi satu sama lain.
Nampaknya, hal ini merupakan contoh fakta nyata dalam kehidupan
sehari-hari. Sehingga setiap permasalahan kompleks tidak dapat
dipecahkan secara komprehensif. Sedangkan pluradisiplinaritas adalah
10 | P a g e
suatu pendekatan dimana telah terjadi kerjasama antar disiplin tapi tanpa
koordinasi. Sebagai contoh, dalam memecahkan masalah pasca bencana
meletusnya gunung merapi, telah terjadi kerjasama lintas disiplin, ada ahli
kesehatan, ahli ekonomi, ahli psikologi, ahli pendidikan bersama-sama
melakukan upaya tapi tanpa koordinasi yang jelas mengacu pada satu
tujuan yang jelas. Interdisciplinaritas adalah pendekatan yang merupakan
satu level diatas pluradisiplinaritas, yaitu proses memahami dan
memecahkan permasalahan kompleks dari satu level konsep dibawah ke
level konsep yang lebih tinggi.
 INTERDISIPLIN yaitu upaya mengintegrasikan berbagai sudut pandang
untuk memecahkan masalah tertentu. Bedanya dengan transdisiplin, upaya
integrasi berbagai sudut pandang tersebut, didalam transdisiplin terjadi
sejak awal ketika suatu masalah didefinisikan untuk dipecahkan. Dalam
studi transdisiplin, dimulai dari masalah dan secara bersama-sama
menggunakan berbabagai disiplin lain berupaya memecahkan masalah
tersebut. Sementara interdisplin dimulai dari disiplin, setelah itu
mengembangkan permasalahan seputar disiplin tersebut. Perbedaan ini
sangat tipis dan masih jadi perdebatan. Selain itu Interdisipliner
(interdisciplinary) juga merupakan interaksi intensif antar satu atau lebih
disiplin, baik yang langsung berhubungan maupun yang tidak, melalui
program-program pengajaran dan penelitian, dengan tujuan melakukan
integrasi konsep, metode, dan analisis.
 TRANSDISIPLINARITAS adalah proses menjawab sesuatu permasalahan
kompleks tentang apa yang harus kita lakukan untuk apa yang ingin kita
lakukan terhadap apa yang dapat kita lakukan menggunakan berbagai apa
yang telah ada (disiplin ilmu yang ada saat ini. Transdisipliner
(transdisciplinarity) juga merupakan upaya mengembangkan sebuah teori
atau aksioma baru dengan membangun kaitan dan keterhubungan antar
berbagai disiplin. Transdisiplinaritas berupaya bagaimana melakukan apa
yang ingin kita lakukan terhadap apa yang dapat kita lakukan
menggunakan berbagai disiplin ilmu yang ada. Jika kita balik, dapat pula
kita rumuskan konsep transdisiplinaritas dengan kata lain bahwa, “Dengan
memanfaatkan beberapa hal yang ada (beberapa disiplin ilmu), kita dapat
11 | P a g e
melakukan apa yang ingin kita lakukan sebagaimana seharusnya kita
melakukannya.”
2.2 Memahami Konsep Pendidikan Sebagai Kajian Interdisiplin
Damsar (2011) menyatakan bahwa pendidikan merupakan kajian utama
dalam ilmu pendidikan, tetapi sekarang pendidikan menjadi sebuah kajian
interdisiplin dalam arti tidak hanya dikaji oleh ilmu pendidikan tetapi di juga oleh
ilmu-ilmu sosial lain. Prentice (1990) menyatakan Ilmu Informasi sebagai
disiplin, dan khususnya memakai pendekatan interdispliner (interdisciplinary
approach). Dia menyatakan disiplin sebagai struktur, isi, dan implikasi dari
sekumpulan pengetahuan tertentu (body of knowledge). Dalam perkembangan
pesat saat ini, maka disiplin menjadi semakin kompleks. Ada banyak disiplin yang
berbeda-beda tetapi mungkin memiliki titik-awal dan tujuan yang sama, dan
mungkin hanya berbeda dalam cara masing-masing memandang persoalan
(subject matter) yang sama. Di dalam masyarakat, sebuah disiplin akademik
biasanya membentuk organisasi profesional yang menerbitkan jurnal ilmiah,
mengadakan konferensi, atau memberi penghargaan kepada ilmuwan atau peneliti
yang dianggap mumpuni. Selain memiliki organisasi, sebuah disiplin juga
biasanya memiliki “bahasa khusus” untuk memperlancar komunikasi ilmiah antar
ilmuwan, strategi kebenaran (truth strategies) yang mempertegas perbedaan satu
disiplin dari yang lainnnya., dan organisasi pengetahuan. Sebuah disiplin lahir dan
tumbuh dengan berbagai cara, misalnya:
1. Pecahan dari disiplin yang sudah ada.
2. Berada di pinggiran dari sebuah disiplin, dan tidak lagi menjadi pusat
perhatian disiplin itu, lalu memisahkan diri menjadi disiplin khusus.
3. Gabungan dari berbagai disiplin karena ada kesamaan, bisa berbentuk
disiplin baru atau interdisciplinary.
4. Kebutuhan untuk mengatasi persoalan penting yang khas.
12 | P a g e
2.2.1 Alasan Perlunya Melakukan Kajian Interdisiplin
Kajian interdisiplin merupakan kajian lintas ilmu yang berbeda atau antar
ilmu yang berbeda. Maka dari itu perlu melakukan kajian interdisiplin dengan
alasan sebagai berikut:
1. Dengan menjembatani disiplin ilmu yang terfragmentasi, interdisipliner
bisa berperan dalam membela kebebasan akademik.
2. Kreativitas membutuhkan pengetahuan interdisipliner. Proses penemuan
kerapkali mencakup tindakan menggabungkan ide yang sebelumnya
tampak tidak berkaitan. Pemikiran yang kreatif kerap menghasilkan ide
yang tidak lazim tapi membuahkan permutasi yang produktif. Aspek yang
digabungkan bisa berasal dari satu disiplin, atau berasal dari permutasi ide
dari dua atau lebih disiplin.
3. Pendatang baru seringkali memberikan kontribusi yang penting pada
bidangnya yang baru Observasi pendatang baru dapat membuka mata atas
hal-hal yang baru. Misalnya di bidang antropologi, pendatang baru bisa
melihat aspek aspek budaya yang kasat mata bagi penduduk asli. Para
pendatang pun lebih cermat untuk tidak mengabaikan anomali.
4. Penganut disiplin ilmu tertentu seringkali melakukan kesalahan yang
hanya bisa terdeteksi oleh orang yang memahami dua atau lebih disiplin
ilmu Pengamatan lintas disiplin berguna karena jurang antar disiplin ilmu
terlalu luas. Sehingga tidak jarang ilmuwan mengambil kesimpulan yang
bertabrakan dengan kesimpulan di disiplin ilmu lain akibat generalisasi
atau tidak peka pada disiplin ilmu lain tersebut.
5. Banyak sekali topik-topik riset yang jatuh di persimpangan beragam
disiplin ilmu. Ruscio berargumen bahwa disiplin ilmu pada prakteknya
tidak memiliki batas yang jelas selayaknya harapan para teoretisi disiplin
ilmu tersebut.Serta peneliti disipliner tampak mampu mengisi celah
kosong yang produktif sehingga area abu-abu ilmu pengetahuan bisa diisi.
6. Banyak permasalahan intelektual, sosial dan praktikal memerlukan
pendekatan interdisipliner. Coba bayangkan sejarah pembangunan suatu
negara. Beberapa tahun dan ribuan buku akan membawa kita pada
kesimpulan, kebanyakan penulis gagal memahami secara keseluruhan
karena terpaku pada satu disiplin ilmu saja. Kita harus ingat permasalahan
13 | P a g e
yang muncul belum tentu datang dalam batasan satu disiplin ilmu saja.
Misalnya reduksi polusi, ini bukan sekedar persoalan teknologi yang lebih
baik saja, tetapi berkaitan dengan psikologi industri, efisiensi ekonomi,
budaya pola hidup masyarakat, kebijakan politik, dan sebagainya.
Seorang negarawan bisa melakukan kesalahan karena tidak memahami
aspek teknis, sosial atau alamiah dari suatu kebijakan: sangat
berbahaya memiliki dua atau lebih budaya yang tidak berkomunikasi,
ilmuwan bisa memberikan saran yang buruk dan pengambil keputusan
tidak bisa membedakan mana yang baik dan buruk. Sejarah membuktikan
bahayanya rekomendasi kebijakan yang terlalu sempit oleh mereka yang
memiliki pengetahuan yang luas atau sebaliknya. Dalam dunia spesialisasi,
seorang berpendidikan tinggi bisa tidak menyadari dimensi sosial dan
moral dari tindakannya. Kompartementalisasi, selain rendahnya
pendidikan adalah musuh besar yang hanya bisa ditaklukkan oleh
pendidikan yang menyeluruh.
7. Pengetahuan dan riset interdisipliner berguna akan mengingatkan kita akan
idealnya kesatuan badan ilmu pengetahuan. Tentu saja sekarang ini
mustakhil untuk menguasai semua disiplin ilmu sekaligus. Tapi bila kita
keliru mengartikan pengetahuan disiplin dengan kebajikan; jika kita lupa
seberapa banyak kita tidak tahu; jika kita lupa seberapa besar kita tidak
bisa tahu; jika kita tidak menginginkan, setidaknya sebagai prinsip,
idealitas kesatuan badan ilmu pengetahuan; kita akan kehilangan sesuatu
yang penting. Interdisiplineritas membantu kita mengingat hal ini, bahwa
komponen komponen pengetahuan manusia merupakan pecahan dari
keseluruhan bangunan pengetahuan.
8. Pelaksana praktek interdisipliner menikmati fleksibilitas yang lebih besar
dalam risetnya. Kebanyakan bidang ilmu mengalami kemajuan yang pesat,
diikuti dengan periode stagnasi. Pada saat saat ini dalam konteks pribadi,
ilmuwan yang berani pindah ke disiplin ilmu yang baru akan menikmati
fleksibilitas dan kebebasan baru dalam karir mereka, sebuah imbalan
personal untuk kesediaan melintasi batas disiplin ilmu.
9. Ketimbang terpaku pada satu disiplin ilmu yang sempit, penganut
interdisipliner sering merasakan sensasi intelektual yang mirip dengan
14 | P a g e
penjelajahan di lahan yang baru. Pada titik tertentu, imbal balik dari proses
input tertentu mengecil secara progresif. Butuh berjam jam untuk
belajarcatur, dan tahunan untuk menjadi ahli. Hal serupa terjadi dalam
dunia pembelajaran. Misalnya seorang ahli anatomi serangga dalam
rangka menjadi ahli bisa jadi tidak pernah membaca Tolstoy atau tidak
pernah mendengar Vivaldi akibat alokasi waktu yang ketat. Hidup ini
telalu singkat untuk menjadi ahli dalam banyak bidang sekaligus. Agar
menjadi ahli dalam bidangnya mereka berakhir hanya mengeksplorasi satu
minat saja. Interdisiplineritas, kontras dengannya, selamanya
memperlakukan diri mereka dengan intelektualitas yang setara dengan
menjelajahi daerah eksotik.
10. Pelaksana ilmu Interdisipliner bisa menjembatani jurang komunikasi
dalam akademi modern, karenanya membantu memobilisasi sumberdaya
intelektual yang besar dalam membangun rasionalitas yang lebih besar.
Universitas modern hanya memiliki efektifitas yang sedang sebagai agen
perubahan sosial. Kenyataannya dunia akademik menikmati kesuksesan yang
minim dalam memobilisasi sumberdaya intelektualnya untuk memperbaiki
masyarakat. Alasannya cukup jelas: fragmentasi disiplin ilmu membuat
akademik pasif dihadapan dunia yang sewenang-wenang. Dalam komunitas
dengan bahasa yang berlainan diperlukan komunikasi yang efektif untuk
menggabungkan kekuatannya. Interdisiplineritas, dengan mengingatkan kita
pada ideal kesatuan badan pengetahuan, dengan menguasai dua atau lebih
bahasa akademik, bisa berkontribusi pada integrasi budaya akademik.
2.3 Memahami Konsep Pendidikan Sebagai Kajian Intradisiplin
Kajian Intradisiplin yaitu studi yang hanya terdiri dari satu disiplin yaitu
suatu bentuk atau model pendekatan yang hanya memperhatikan satu disiplin
ilmu, tanpa menghubungkan denan struktur ilmu lain. Jadi pengembangan materi
berdasarkan ciri dan karakteristik dari bidang studi bersangkutan. Ilmu
pengetahuan adalah suatu proses sosial yang mengalami diseminasi secara global
maupun lokal melalui berbagai bentuk dan tempat, maka di masa yang akan
datang akan terjadi rekonfigurasi ilmu pengetahuan.
15 | P a g e
Dalam memecahkan masalah pendidikan jika hanya menggunakan
intradisiplin, kita akan berhadapan dengan berbagai kelemahan yang muncul
dimana kita hanya memahami disiplin ilmu itu saja tanpa memahami disiplin ilmu
lain yang dapat dimanfaatkan untuk melengkapi disiplin ilmu yang kita pahami.
Di dalam dunia akademik saat ini ditandai dengan keberadaan disiplin ilmu yang
saling terpisah. Integrasi oleh karenanya merupakan kata kunci yang diperlukan
untuk saling meningkatkan pemahaman. Pendekatan dengan memanfaatkan
disiplin tunggal tidak dapat memberikan kontribusi yang optimal terhadap upaya-
upaya yang diperlukan untuk mengatasi masalah yang bersifat global dan menjadi
semakin rumit.
16 | P a g e
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masalah-masalah yang dihadapi dunia saat ini merupakan masalah yang
bersifat multi sektoral dan memiliki kaitan satu sama lain. Masalah yang
kompleks tersebut tidak lagi dapat diatasi hanya dengan menggunakan satu
disiplin atau pendekatan saja, tapi terkadang penggabungan berbagai disiplinpun
memperlihatkan berbagai ciri yang berbeda.
Semua permasalahan yang dihadapi manusia termasuk salah satunya ilmu
pendidikan tidak dapat dipahami dan dipecahkan dengan hanya menggunakan
satu sudut pandang atau lebih singkatnya dengan tidak hanya menggunakan satu
disiplin. Faktanya, semua permasalahan dan teknologi sebagai penerapan ilmu
untuk kebutuhan praktis manusia merupakan sinergi antar berbagai disiplin.
Pendekatan interdisiplin berbeda dengan pendekatan intradisiplin.
Interdisipline merupakan upaya mengintegrasikan berbagai sudut pandang untuk
memecahkan masalah tertentu. Sedangkan intadisiplin merupakan pendekatan
yang hanya memperhatikan satu disiplin ilmu, tanpa menghubungkan denan
struktur ilmu lain.
Hakikatnya pendidikan memang merupakan salah satu kajian utama dalam
ilmu pendidikan, namun sekarang pendidikan telah menjadi kajian interdisiplin.
Pendidikan tidak hanya dikaji oleh satu ilmu pendidikan (intradisiplin), tetapi
juga oleh ilmu-ilmu sosial lainnya seperti sosiologi, ilmu ekonomi, antropologi,
psikologi dan politik (interdisiplin).
17 | P a g e
DAFTAR RUJUKAN
Chaeruman, U.A. (2010). Memahami konsep transdisiplinaritas dan pendidikan
transdisiplin. Makalah S3Teknologi Pendidikan, Universitas Negeri
Jakarta. Tersedia http://www.teknologipendidikan.net/wpcontent
/uploads/2010/12/Uwes_memahami_konsep transdisiplinaritas_dan
pendidikan transdisiplin.pdf.
Damsar. (2011). Pengantar sosiologi pendidikan. Jakarta: Prenadamedia.
Hidayat, R. (2014). Sosiologi pendidikan Emile Durkheim. Jakarta: RajaGrafindo.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran
Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaranKelebihan dan kekurangan metode pembelajaran
Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaranLilis indah Kurniawati
 
1. materi shared based on_fogarty_yunita
1. materi shared based on_fogarty_yunita1. materi shared based on_fogarty_yunita
1. materi shared based on_fogarty_yunitaYunita Anggraeni
 
Kurikulum di negara Jerman
Kurikulum di negara JermanKurikulum di negara Jerman
Kurikulum di negara Jermannisa ulfa
 
Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)Khusnul Kotimah
 
Makalah bahasa indonesia paragraf
Makalah bahasa indonesia paragrafMakalah bahasa indonesia paragraf
Makalah bahasa indonesia paragrafPutri Sanuria
 
PPT KELOMPOK 1 RUANG LINGKUP MANAJEMEN PENDIDIKAN (FARKHAN WAHID 201211063) M...
PPT KELOMPOK 1 RUANG LINGKUP MANAJEMEN PENDIDIKAN (FARKHAN WAHID 201211063) M...PPT KELOMPOK 1 RUANG LINGKUP MANAJEMEN PENDIDIKAN (FARKHAN WAHID 201211063) M...
PPT KELOMPOK 1 RUANG LINGKUP MANAJEMEN PENDIDIKAN (FARKHAN WAHID 201211063) M...FarkhanWahid
 
Model-model pengembangan kurikulum
Model-model pengembangan kurikulumModel-model pengembangan kurikulum
Model-model pengembangan kurikulumDasrieny Pratiwi
 
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Jurnal)
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Jurnal)Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Jurnal)
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Jurnal)Mayawi Karim
 
PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran Naily Mulyono
 
Pancasila Sebagai Dasar Negara ppt
Pancasila Sebagai Dasar Negara pptPancasila Sebagai Dasar Negara ppt
Pancasila Sebagai Dasar Negara pptAisyah Turidho
 
Uas pengembangan kurikulum
Uas pengembangan kurikulumUas pengembangan kurikulum
Uas pengembangan kurikulumYudi Hamdani
 
Makalah model pembelajaran pertemuan kelas
Makalah model pembelajaran pertemuan kelasMakalah model pembelajaran pertemuan kelas
Makalah model pembelajaran pertemuan kelasDee Deeka
 
Makalah Sejarah Kurikulum di INDONESIA
Makalah Sejarah Kurikulum di INDONESIAMakalah Sejarah Kurikulum di INDONESIA
Makalah Sejarah Kurikulum di INDONESIAEVI PAULINA SIMAREMARE
 
Makalah model pembelajaran nht
Makalah model pembelajaran nhtMakalah model pembelajaran nht
Makalah model pembelajaran nhtsintaroyani
 
Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan Singapura
Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan SingapuraPerbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan Singapura
Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan SingapuraEmirita Reta
 
Analisis Materi dan Kurikulum PKn
Analisis Materi dan Kurikulum PKnAnalisis Materi dan Kurikulum PKn
Analisis Materi dan Kurikulum PKnHariyatunnisa Ahmad
 
Makalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam PendidikanMakalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam PendidikanDedy Wiranto
 

Was ist angesagt? (20)

Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran
Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaranKelebihan dan kekurangan metode pembelajaran
Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran
 
1. materi shared based on_fogarty_yunita
1. materi shared based on_fogarty_yunita1. materi shared based on_fogarty_yunita
1. materi shared based on_fogarty_yunita
 
Kurikulum di negara Jerman
Kurikulum di negara JermanKurikulum di negara Jerman
Kurikulum di negara Jerman
 
Landasan historis pendidikan
Landasan historis pendidikanLandasan historis pendidikan
Landasan historis pendidikan
 
Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
 
Makalah bahasa indonesia paragraf
Makalah bahasa indonesia paragrafMakalah bahasa indonesia paragraf
Makalah bahasa indonesia paragraf
 
PPT KELOMPOK 1 RUANG LINGKUP MANAJEMEN PENDIDIKAN (FARKHAN WAHID 201211063) M...
PPT KELOMPOK 1 RUANG LINGKUP MANAJEMEN PENDIDIKAN (FARKHAN WAHID 201211063) M...PPT KELOMPOK 1 RUANG LINGKUP MANAJEMEN PENDIDIKAN (FARKHAN WAHID 201211063) M...
PPT KELOMPOK 1 RUANG LINGKUP MANAJEMEN PENDIDIKAN (FARKHAN WAHID 201211063) M...
 
Model-model pengembangan kurikulum
Model-model pengembangan kurikulumModel-model pengembangan kurikulum
Model-model pengembangan kurikulum
 
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Jurnal)
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Jurnal)Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Jurnal)
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Jurnal)
 
PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran
 
Teori Belajar Van Hiele
Teori Belajar Van HieleTeori Belajar Van Hiele
Teori Belajar Van Hiele
 
Pancasila Sebagai Dasar Negara ppt
Pancasila Sebagai Dasar Negara pptPancasila Sebagai Dasar Negara ppt
Pancasila Sebagai Dasar Negara ppt
 
Pendidik dan peserta didik
Pendidik dan peserta didikPendidik dan peserta didik
Pendidik dan peserta didik
 
Uas pengembangan kurikulum
Uas pengembangan kurikulumUas pengembangan kurikulum
Uas pengembangan kurikulum
 
Makalah model pembelajaran pertemuan kelas
Makalah model pembelajaran pertemuan kelasMakalah model pembelajaran pertemuan kelas
Makalah model pembelajaran pertemuan kelas
 
Makalah Sejarah Kurikulum di INDONESIA
Makalah Sejarah Kurikulum di INDONESIAMakalah Sejarah Kurikulum di INDONESIA
Makalah Sejarah Kurikulum di INDONESIA
 
Makalah model pembelajaran nht
Makalah model pembelajaran nhtMakalah model pembelajaran nht
Makalah model pembelajaran nht
 
Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan Singapura
Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan SingapuraPerbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan Singapura
Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan Singapura
 
Analisis Materi dan Kurikulum PKn
Analisis Materi dan Kurikulum PKnAnalisis Materi dan Kurikulum PKn
Analisis Materi dan Kurikulum PKn
 
Makalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam PendidikanMakalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
 

Andere mochten auch

Peran multidisiplin, interdisiplin, dan transdisiplin.pptx
Peran multidisiplin, interdisiplin, dan transdisiplin.pptxPeran multidisiplin, interdisiplin, dan transdisiplin.pptx
Peran multidisiplin, interdisiplin, dan transdisiplin.pptxAnda Sella Permata
 
Ilmu komunikasi sebagai ilmu yang multidisiplin (presentasi Dirman)
Ilmu komunikasi sebagai ilmu yang multidisiplin (presentasi Dirman)Ilmu komunikasi sebagai ilmu yang multidisiplin (presentasi Dirman)
Ilmu komunikasi sebagai ilmu yang multidisiplin (presentasi Dirman)Dirman Immangk
 
PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)
PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)
PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)Dadang DjokoKaryanto
 
Makalah sosiologi hukum vika
Makalah sosiologi hukum vikaMakalah sosiologi hukum vika
Makalah sosiologi hukum vikamuel sihombing
 
Makalah sosiologi pendidikan
Makalah sosiologi pendidikanMakalah sosiologi pendidikan
Makalah sosiologi pendidikanAli Rohman
 
Makalah sosiologi pend.
Makalah sosiologi pend.Makalah sosiologi pend.
Makalah sosiologi pend.PENJAGA HATI
 
Kekeringan (Geografi)
Kekeringan (Geografi)Kekeringan (Geografi)
Kekeringan (Geografi)Dinda R P
 
Metodologi penelitian kelompok 1
Metodologi penelitian kelompok 1 Metodologi penelitian kelompok 1
Metodologi penelitian kelompok 1 Ryni Svinndal
 
Makalah Sosiologi Kemiskinan
Makalah Sosiologi KemiskinanMakalah Sosiologi Kemiskinan
Makalah Sosiologi KemiskinanLianita Dian
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologiModel Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologiAbdul Jamil
 
Silabus metodologi-penelitian-pendidikan
Silabus metodologi-penelitian-pendidikanSilabus metodologi-penelitian-pendidikan
Silabus metodologi-penelitian-pendidikanNeng Rurry Salsabila
 
Lembaga – lembaga negara, fungsi dan tugasnya
Lembaga – lembaga negara, fungsi dan tugasnyaLembaga – lembaga negara, fungsi dan tugasnya
Lembaga – lembaga negara, fungsi dan tugasnyaOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah aksiologi henry kurniawan
Makalah aksiologi henry kurniawanMakalah aksiologi henry kurniawan
Makalah aksiologi henry kurniawanHenry Kurniawan
 
Urgensi dan jenis Penelitian
Urgensi dan jenis PenelitianUrgensi dan jenis Penelitian
Urgensi dan jenis PenelitianAlfaze Ghautama
 
Hanjar Latihan Manajemen Kewilayahan untuk Para Kapolsek
Hanjar Latihan Manajemen Kewilayahan untuk Para KapolsekHanjar Latihan Manajemen Kewilayahan untuk Para Kapolsek
Hanjar Latihan Manajemen Kewilayahan untuk Para KapolsekWoro Handayani
 
HANJAR LATIHAN MANAJEMEN KEWILAYAHAN (KAPOLSEK);AKBP DADANG DK;SPN POLDA JAMBI
HANJAR LATIHAN MANAJEMEN KEWILAYAHAN (KAPOLSEK);AKBP DADANG DK;SPN POLDA JAMBIHANJAR LATIHAN MANAJEMEN KEWILAYAHAN (KAPOLSEK);AKBP DADANG DK;SPN POLDA JAMBI
HANJAR LATIHAN MANAJEMEN KEWILAYAHAN (KAPOLSEK);AKBP DADANG DK;SPN POLDA JAMBIDadang DjokoKaryanto
 
Pengertian dan sejarah sosiologi pendidikan
Pengertian dan sejarah sosiologi pendidikanPengertian dan sejarah sosiologi pendidikan
Pengertian dan sejarah sosiologi pendidikanSeptian Muna Barakati
 
Laporan Evaluasi Pembelajaran Biologi di SMA Islam Sultan Agung Semarang
Laporan Evaluasi Pembelajaran Biologi di SMA Islam Sultan Agung SemarangLaporan Evaluasi Pembelajaran Biologi di SMA Islam Sultan Agung Semarang
Laporan Evaluasi Pembelajaran Biologi di SMA Islam Sultan Agung Semarangdewisetiyana52
 

Andere mochten auch (20)

Peran multidisiplin, interdisiplin, dan transdisiplin.pptx
Peran multidisiplin, interdisiplin, dan transdisiplin.pptxPeran multidisiplin, interdisiplin, dan transdisiplin.pptx
Peran multidisiplin, interdisiplin, dan transdisiplin.pptx
 
Ilmu komunikasi sebagai ilmu yang multidisiplin (presentasi Dirman)
Ilmu komunikasi sebagai ilmu yang multidisiplin (presentasi Dirman)Ilmu komunikasi sebagai ilmu yang multidisiplin (presentasi Dirman)
Ilmu komunikasi sebagai ilmu yang multidisiplin (presentasi Dirman)
 
PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)
PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)
PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)
 
Makalah sosiologi hukum vika
Makalah sosiologi hukum vikaMakalah sosiologi hukum vika
Makalah sosiologi hukum vika
 
Penelitian non ilmiah
Penelitian non ilmiahPenelitian non ilmiah
Penelitian non ilmiah
 
Makalah sosiologi pendidikan
Makalah sosiologi pendidikanMakalah sosiologi pendidikan
Makalah sosiologi pendidikan
 
Makalah sosiologi pend.
Makalah sosiologi pend.Makalah sosiologi pend.
Makalah sosiologi pend.
 
Kekeringan (Geografi)
Kekeringan (Geografi)Kekeringan (Geografi)
Kekeringan (Geografi)
 
Makalah sosiologi 1
Makalah sosiologi 1Makalah sosiologi 1
Makalah sosiologi 1
 
Metodologi penelitian kelompok 1
Metodologi penelitian kelompok 1 Metodologi penelitian kelompok 1
Metodologi penelitian kelompok 1
 
Makalah Sosiologi Kemiskinan
Makalah Sosiologi KemiskinanMakalah Sosiologi Kemiskinan
Makalah Sosiologi Kemiskinan
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologiModel Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologi
 
Silabus metodologi-penelitian-pendidikan
Silabus metodologi-penelitian-pendidikanSilabus metodologi-penelitian-pendidikan
Silabus metodologi-penelitian-pendidikan
 
Lembaga – lembaga negara, fungsi dan tugasnya
Lembaga – lembaga negara, fungsi dan tugasnyaLembaga – lembaga negara, fungsi dan tugasnya
Lembaga – lembaga negara, fungsi dan tugasnya
 
Makalah aksiologi henry kurniawan
Makalah aksiologi henry kurniawanMakalah aksiologi henry kurniawan
Makalah aksiologi henry kurniawan
 
Urgensi dan jenis Penelitian
Urgensi dan jenis PenelitianUrgensi dan jenis Penelitian
Urgensi dan jenis Penelitian
 
Hanjar Latihan Manajemen Kewilayahan untuk Para Kapolsek
Hanjar Latihan Manajemen Kewilayahan untuk Para KapolsekHanjar Latihan Manajemen Kewilayahan untuk Para Kapolsek
Hanjar Latihan Manajemen Kewilayahan untuk Para Kapolsek
 
HANJAR LATIHAN MANAJEMEN KEWILAYAHAN (KAPOLSEK);AKBP DADANG DK;SPN POLDA JAMBI
HANJAR LATIHAN MANAJEMEN KEWILAYAHAN (KAPOLSEK);AKBP DADANG DK;SPN POLDA JAMBIHANJAR LATIHAN MANAJEMEN KEWILAYAHAN (KAPOLSEK);AKBP DADANG DK;SPN POLDA JAMBI
HANJAR LATIHAN MANAJEMEN KEWILAYAHAN (KAPOLSEK);AKBP DADANG DK;SPN POLDA JAMBI
 
Pengertian dan sejarah sosiologi pendidikan
Pengertian dan sejarah sosiologi pendidikanPengertian dan sejarah sosiologi pendidikan
Pengertian dan sejarah sosiologi pendidikan
 
Laporan Evaluasi Pembelajaran Biologi di SMA Islam Sultan Agung Semarang
Laporan Evaluasi Pembelajaran Biologi di SMA Islam Sultan Agung SemarangLaporan Evaluasi Pembelajaran Biologi di SMA Islam Sultan Agung Semarang
Laporan Evaluasi Pembelajaran Biologi di SMA Islam Sultan Agung Semarang
 

Ähnlich wie Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)

Curriculum Development
Curriculum DevelopmentCurriculum Development
Curriculum DevelopmentEs Be
 
Informasi pengertian studi sosial, kategori ips dan proses berpikir.
Informasi pengertian studi sosial, kategori ips dan proses berpikir.Informasi pengertian studi sosial, kategori ips dan proses berpikir.
Informasi pengertian studi sosial, kategori ips dan proses berpikir.Maruttha Puspita
 
Dasar Teori dan Konsep Pendidikan
Dasar Teori dan Konsep PendidikanDasar Teori dan Konsep Pendidikan
Dasar Teori dan Konsep PendidikanRizki Lia Ismawati
 
landasan pengembangan kurikulum
landasan pengembangan kurikulumlandasan pengembangan kurikulum
landasan pengembangan kurikulumGanjar Aji
 
Pengembangan kurikulum dan pembelajaran biologi
Pengembangan kurikulum dan pembelajaran biologiPengembangan kurikulum dan pembelajaran biologi
Pengembangan kurikulum dan pembelajaran biologiYuningsih Yuningsih
 
Uts landasan problematika pendidikan
Uts landasan problematika pendidikanUts landasan problematika pendidikan
Uts landasan problematika pendidikanFeralia Eka Putri
 
Landasan pengemb kurikulum pai 2.
Landasan pengemb kurikulum pai  2.Landasan pengemb kurikulum pai  2.
Landasan pengemb kurikulum pai 2.Tatik Suwartinah
 
Landasan pengemb kurikulum pai 2.
Landasan pengemb kurikulum pai  2.Landasan pengemb kurikulum pai  2.
Landasan pengemb kurikulum pai 2.tatiksuwartinah
 
MAKALAH_PSIKOLOGI_PENDIDIKAN.docx
MAKALAH_PSIKOLOGI_PENDIDIKAN.docxMAKALAH_PSIKOLOGI_PENDIDIKAN.docx
MAKALAH_PSIKOLOGI_PENDIDIKAN.docxsahdan56
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...Dadang DjokoKaryanto
 
Pengantar pendidikan
Pengantar pendidikanPengantar pendidikan
Pengantar pendidikananitaairhi
 
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...Dadang DjokoKaryanto
 

Ähnlich wie Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan) (20)

Curriculum Development
Curriculum DevelopmentCurriculum Development
Curriculum Development
 
Informasi pengertian studi sosial, kategori ips dan proses berpikir.
Informasi pengertian studi sosial, kategori ips dan proses berpikir.Informasi pengertian studi sosial, kategori ips dan proses berpikir.
Informasi pengertian studi sosial, kategori ips dan proses berpikir.
 
Dasar Teori dan Konsep Pendidikan
Dasar Teori dan Konsep PendidikanDasar Teori dan Konsep Pendidikan
Dasar Teori dan Konsep Pendidikan
 
landasan pengembangan kurikulum
landasan pengembangan kurikulumlandasan pengembangan kurikulum
landasan pengembangan kurikulum
 
Kurikulum pembelajaran
Kurikulum pembelajaranKurikulum pembelajaran
Kurikulum pembelajaran
 
Ppt kurikulum
Ppt kurikulumPpt kurikulum
Ppt kurikulum
 
Hakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban Manusia
Hakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban ManusiaHakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban Manusia
Hakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban Manusia
 
Pengembangan kurikulum dan pembelajaran biologi
Pengembangan kurikulum dan pembelajaran biologiPengembangan kurikulum dan pembelajaran biologi
Pengembangan kurikulum dan pembelajaran biologi
 
Uts landasan problematika pendidikan
Uts landasan problematika pendidikanUts landasan problematika pendidikan
Uts landasan problematika pendidikan
 
LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUMLANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
 
Dian andriani 2 d
Dian andriani 2 dDian andriani 2 d
Dian andriani 2 d
 
Dian andriani 2 d
Dian andriani 2 dDian andriani 2 d
Dian andriani 2 d
 
Landasan pengemb kurikulum pai 2.
Landasan pengemb kurikulum pai  2.Landasan pengemb kurikulum pai  2.
Landasan pengemb kurikulum pai 2.
 
Landasan pengemb kurikulum pai 2.
Landasan pengemb kurikulum pai  2.Landasan pengemb kurikulum pai  2.
Landasan pengemb kurikulum pai 2.
 
Landasan kurikulum
Landasan kurikulumLandasan kurikulum
Landasan kurikulum
 
MAKALAH_PSIKOLOGI_PENDIDIKAN.docx
MAKALAH_PSIKOLOGI_PENDIDIKAN.docxMAKALAH_PSIKOLOGI_PENDIDIKAN.docx
MAKALAH_PSIKOLOGI_PENDIDIKAN.docx
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
 
Pengantar pendidikan
Pengantar pendidikanPengantar pendidikan
Pengantar pendidikan
 
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
 
Andi alfina ulandari dpkb
Andi alfina ulandari dpkbAndi alfina ulandari dpkb
Andi alfina ulandari dpkb
 

Mehr von Woro Handayani

Bahan 2; MANAJEMEN OPERASIONAL KEPOLISIAN (MOP); AKBP DADANG DK,;SPN POLDA JAMBI
Bahan 2; MANAJEMEN OPERASIONAL KEPOLISIAN (MOP); AKBP DADANG DK,;SPN POLDA JAMBIBahan 2; MANAJEMEN OPERASIONAL KEPOLISIAN (MOP); AKBP DADANG DK,;SPN POLDA JAMBI
Bahan 2; MANAJEMEN OPERASIONAL KEPOLISIAN (MOP); AKBP DADANG DK,;SPN POLDA JAMBIWoro Handayani
 
Bahan MANAJEMEN OPERASIONAL KEPOLISIAN (MOP); AKBP DADANG DK,;SPN POLDA JAMBI
Bahan MANAJEMEN OPERASIONAL KEPOLISIAN (MOP); AKBP DADANG DK,;SPN POLDA JAMBIBahan MANAJEMEN OPERASIONAL KEPOLISIAN (MOP); AKBP DADANG DK,;SPN POLDA JAMBI
Bahan MANAJEMEN OPERASIONAL KEPOLISIAN (MOP); AKBP DADANG DK,;SPN POLDA JAMBIWoro Handayani
 
MANAJEMEN FUNGSI TEKNIS POLRI; AKBP DADANG DK
MANAJEMEN FUNGSI TEKNIS POLRI; AKBP DADANG DKMANAJEMEN FUNGSI TEKNIS POLRI; AKBP DADANG DK
MANAJEMEN FUNGSI TEKNIS POLRI; AKBP DADANG DKWoro Handayani
 
Bahan Belajar (Hanjar) Pelatihan Menejemen Kewilayahan (Kapolsek)
Bahan Belajar (Hanjar) Pelatihan Menejemen Kewilayahan (Kapolsek)Bahan Belajar (Hanjar) Pelatihan Menejemen Kewilayahan (Kapolsek)
Bahan Belajar (Hanjar) Pelatihan Menejemen Kewilayahan (Kapolsek)Woro Handayani
 
SOP Menata Administrasi Harwat Kapal Patroli Polisi; Subditfasharkan Ditpolair
SOP Menata Administrasi Harwat  Kapal Patroli Polisi; Subditfasharkan DitpolairSOP Menata Administrasi Harwat  Kapal Patroli Polisi; Subditfasharkan Ditpolair
SOP Menata Administrasi Harwat Kapal Patroli Polisi; Subditfasharkan DitpolairWoro Handayani
 
HUT POLAIRUD KE-64 Sunatan massal
HUT POLAIRUD KE-64 Sunatan massal HUT POLAIRUD KE-64 Sunatan massal
HUT POLAIRUD KE-64 Sunatan massal Woro Handayani
 
HUT POLAIRUD KE-64 Rencana sunatan massal.
HUT POLAIRUD KE-64 Rencana  sunatan massal.HUT POLAIRUD KE-64 Rencana  sunatan massal.
HUT POLAIRUD KE-64 Rencana sunatan massal.Woro Handayani
 
HUT POLAIRUD KE-64 Rencana sunatan massal. POLDA JAMBI
HUT POLAIRUD KE-64 Rencana  sunatan massal. POLDA JAMBIHUT POLAIRUD KE-64 Rencana  sunatan massal. POLDA JAMBI
HUT POLAIRUD KE-64 Rencana sunatan massal. POLDA JAMBIWoro Handayani
 
Slide Paparan subditfasharkan 2015;AKBP DADANG DK,SIP,SH,MH. Media berbagi i...
Slide Paparan  subditfasharkan 2015;AKBP DADANG DK,SIP,SH,MH. Media berbagi i...Slide Paparan  subditfasharkan 2015;AKBP DADANG DK,SIP,SH,MH. Media berbagi i...
Slide Paparan subditfasharkan 2015;AKBP DADANG DK,SIP,SH,MH. Media berbagi i...Woro Handayani
 
MATERI PAPARAN FASHARKAN- 2015;AKBP DADANG DK,SIP,SH,MH. Media berbagi ilmu a...
MATERI PAPARAN FASHARKAN- 2015;AKBP DADANG DK,SIP,SH,MH. Media berbagi ilmu a...MATERI PAPARAN FASHARKAN- 2015;AKBP DADANG DK,SIP,SH,MH. Media berbagi ilmu a...
MATERI PAPARAN FASHARKAN- 2015;AKBP DADANG DK,SIP,SH,MH. Media berbagi ilmu a...Woro Handayani
 
Fenomena pembiaran pembakaran perkebunan & lahan
Fenomena pembiaran pembakaran perkebunan & lahanFenomena pembiaran pembakaran perkebunan & lahan
Fenomena pembiaran pembakaran perkebunan & lahanWoro Handayani
 
Strategi pembelajaran dalam bencana asap; WORO HANDAYANI SPd,MPd
Strategi pembelajaran dalam bencana asap; WORO HANDAYANI SPd,MPdStrategi pembelajaran dalam bencana asap; WORO HANDAYANI SPd,MPd
Strategi pembelajaran dalam bencana asap; WORO HANDAYANI SPd,MPdWoro Handayani
 
Solusi atasi bencana asap diwilayah Sumatera: WORO HANDAYANI,SPd,MPd
Solusi atasi bencana asap diwilayah Sumatera: WORO HANDAYANI,SPd,MPdSolusi atasi bencana asap diwilayah Sumatera: WORO HANDAYANI,SPd,MPd
Solusi atasi bencana asap diwilayah Sumatera: WORO HANDAYANI,SPd,MPdWoro Handayani
 
Solusi atasi bencana asap di wilayah Sumatera
Solusi atasi bencana asap di wilayah SumateraSolusi atasi bencana asap di wilayah Sumatera
Solusi atasi bencana asap di wilayah SumateraWoro Handayani
 
Kurikulum sadar lingkungan cegah kebakaran1;WORO HANDAYANI SPd
Kurikulum sadar lingkungan cegah kebakaran1;WORO HANDAYANI SPdKurikulum sadar lingkungan cegah kebakaran1;WORO HANDAYANI SPd
Kurikulum sadar lingkungan cegah kebakaran1;WORO HANDAYANI SPdWoro Handayani
 
Kurikulum sadar lingkungan cegah kebakaran:WORO HANDAYANI,SPd,MPd
Kurikulum sadar lingkungan cegah kebakaran:WORO HANDAYANI,SPd,MPdKurikulum sadar lingkungan cegah kebakaran:WORO HANDAYANI,SPd,MPd
Kurikulum sadar lingkungan cegah kebakaran:WORO HANDAYANI,SPd,MPdWoro Handayani
 
Cara mengatasi kebakaran lahan dan hutan;AKBP DADANG DK-JAMBI
Cara mengatasi kebakaran lahan dan hutan;AKBP DADANG DK-JAMBICara mengatasi kebakaran lahan dan hutan;AKBP DADANG DK-JAMBI
Cara mengatasi kebakaran lahan dan hutan;AKBP DADANG DK-JAMBIWoro Handayani
 
Strategi jitu hadapi bencana asap karlahut; AKBP DADANG DK-JAMBI
Strategi jitu hadapi bencana asap karlahut; AKBP DADANG DK-JAMBIStrategi jitu hadapi bencana asap karlahut; AKBP DADANG DK-JAMBI
Strategi jitu hadapi bencana asap karlahut; AKBP DADANG DK-JAMBIWoro Handayani
 
Strategi jitu hadapi bencana asap; AKBP DADANG DK-JAMBI
Strategi jitu hadapi bencana asap; AKBP DADANG DK-JAMBIStrategi jitu hadapi bencana asap; AKBP DADANG DK-JAMBI
Strategi jitu hadapi bencana asap; AKBP DADANG DK-JAMBIWoro Handayani
 
New sambutan dir polair polda jambi-syukuran;akbp dadang dk-jambi
New sambutan dir polair polda jambi-syukuran;akbp dadang dk-jambiNew sambutan dir polair polda jambi-syukuran;akbp dadang dk-jambi
New sambutan dir polair polda jambi-syukuran;akbp dadang dk-jambiWoro Handayani
 

Mehr von Woro Handayani (20)

Bahan 2; MANAJEMEN OPERASIONAL KEPOLISIAN (MOP); AKBP DADANG DK,;SPN POLDA JAMBI
Bahan 2; MANAJEMEN OPERASIONAL KEPOLISIAN (MOP); AKBP DADANG DK,;SPN POLDA JAMBIBahan 2; MANAJEMEN OPERASIONAL KEPOLISIAN (MOP); AKBP DADANG DK,;SPN POLDA JAMBI
Bahan 2; MANAJEMEN OPERASIONAL KEPOLISIAN (MOP); AKBP DADANG DK,;SPN POLDA JAMBI
 
Bahan MANAJEMEN OPERASIONAL KEPOLISIAN (MOP); AKBP DADANG DK,;SPN POLDA JAMBI
Bahan MANAJEMEN OPERASIONAL KEPOLISIAN (MOP); AKBP DADANG DK,;SPN POLDA JAMBIBahan MANAJEMEN OPERASIONAL KEPOLISIAN (MOP); AKBP DADANG DK,;SPN POLDA JAMBI
Bahan MANAJEMEN OPERASIONAL KEPOLISIAN (MOP); AKBP DADANG DK,;SPN POLDA JAMBI
 
MANAJEMEN FUNGSI TEKNIS POLRI; AKBP DADANG DK
MANAJEMEN FUNGSI TEKNIS POLRI; AKBP DADANG DKMANAJEMEN FUNGSI TEKNIS POLRI; AKBP DADANG DK
MANAJEMEN FUNGSI TEKNIS POLRI; AKBP DADANG DK
 
Bahan Belajar (Hanjar) Pelatihan Menejemen Kewilayahan (Kapolsek)
Bahan Belajar (Hanjar) Pelatihan Menejemen Kewilayahan (Kapolsek)Bahan Belajar (Hanjar) Pelatihan Menejemen Kewilayahan (Kapolsek)
Bahan Belajar (Hanjar) Pelatihan Menejemen Kewilayahan (Kapolsek)
 
SOP Menata Administrasi Harwat Kapal Patroli Polisi; Subditfasharkan Ditpolair
SOP Menata Administrasi Harwat  Kapal Patroli Polisi; Subditfasharkan DitpolairSOP Menata Administrasi Harwat  Kapal Patroli Polisi; Subditfasharkan Ditpolair
SOP Menata Administrasi Harwat Kapal Patroli Polisi; Subditfasharkan Ditpolair
 
HUT POLAIRUD KE-64 Sunatan massal
HUT POLAIRUD KE-64 Sunatan massal HUT POLAIRUD KE-64 Sunatan massal
HUT POLAIRUD KE-64 Sunatan massal
 
HUT POLAIRUD KE-64 Rencana sunatan massal.
HUT POLAIRUD KE-64 Rencana  sunatan massal.HUT POLAIRUD KE-64 Rencana  sunatan massal.
HUT POLAIRUD KE-64 Rencana sunatan massal.
 
HUT POLAIRUD KE-64 Rencana sunatan massal. POLDA JAMBI
HUT POLAIRUD KE-64 Rencana  sunatan massal. POLDA JAMBIHUT POLAIRUD KE-64 Rencana  sunatan massal. POLDA JAMBI
HUT POLAIRUD KE-64 Rencana sunatan massal. POLDA JAMBI
 
Slide Paparan subditfasharkan 2015;AKBP DADANG DK,SIP,SH,MH. Media berbagi i...
Slide Paparan  subditfasharkan 2015;AKBP DADANG DK,SIP,SH,MH. Media berbagi i...Slide Paparan  subditfasharkan 2015;AKBP DADANG DK,SIP,SH,MH. Media berbagi i...
Slide Paparan subditfasharkan 2015;AKBP DADANG DK,SIP,SH,MH. Media berbagi i...
 
MATERI PAPARAN FASHARKAN- 2015;AKBP DADANG DK,SIP,SH,MH. Media berbagi ilmu a...
MATERI PAPARAN FASHARKAN- 2015;AKBP DADANG DK,SIP,SH,MH. Media berbagi ilmu a...MATERI PAPARAN FASHARKAN- 2015;AKBP DADANG DK,SIP,SH,MH. Media berbagi ilmu a...
MATERI PAPARAN FASHARKAN- 2015;AKBP DADANG DK,SIP,SH,MH. Media berbagi ilmu a...
 
Fenomena pembiaran pembakaran perkebunan & lahan
Fenomena pembiaran pembakaran perkebunan & lahanFenomena pembiaran pembakaran perkebunan & lahan
Fenomena pembiaran pembakaran perkebunan & lahan
 
Strategi pembelajaran dalam bencana asap; WORO HANDAYANI SPd,MPd
Strategi pembelajaran dalam bencana asap; WORO HANDAYANI SPd,MPdStrategi pembelajaran dalam bencana asap; WORO HANDAYANI SPd,MPd
Strategi pembelajaran dalam bencana asap; WORO HANDAYANI SPd,MPd
 
Solusi atasi bencana asap diwilayah Sumatera: WORO HANDAYANI,SPd,MPd
Solusi atasi bencana asap diwilayah Sumatera: WORO HANDAYANI,SPd,MPdSolusi atasi bencana asap diwilayah Sumatera: WORO HANDAYANI,SPd,MPd
Solusi atasi bencana asap diwilayah Sumatera: WORO HANDAYANI,SPd,MPd
 
Solusi atasi bencana asap di wilayah Sumatera
Solusi atasi bencana asap di wilayah SumateraSolusi atasi bencana asap di wilayah Sumatera
Solusi atasi bencana asap di wilayah Sumatera
 
Kurikulum sadar lingkungan cegah kebakaran1;WORO HANDAYANI SPd
Kurikulum sadar lingkungan cegah kebakaran1;WORO HANDAYANI SPdKurikulum sadar lingkungan cegah kebakaran1;WORO HANDAYANI SPd
Kurikulum sadar lingkungan cegah kebakaran1;WORO HANDAYANI SPd
 
Kurikulum sadar lingkungan cegah kebakaran:WORO HANDAYANI,SPd,MPd
Kurikulum sadar lingkungan cegah kebakaran:WORO HANDAYANI,SPd,MPdKurikulum sadar lingkungan cegah kebakaran:WORO HANDAYANI,SPd,MPd
Kurikulum sadar lingkungan cegah kebakaran:WORO HANDAYANI,SPd,MPd
 
Cara mengatasi kebakaran lahan dan hutan;AKBP DADANG DK-JAMBI
Cara mengatasi kebakaran lahan dan hutan;AKBP DADANG DK-JAMBICara mengatasi kebakaran lahan dan hutan;AKBP DADANG DK-JAMBI
Cara mengatasi kebakaran lahan dan hutan;AKBP DADANG DK-JAMBI
 
Strategi jitu hadapi bencana asap karlahut; AKBP DADANG DK-JAMBI
Strategi jitu hadapi bencana asap karlahut; AKBP DADANG DK-JAMBIStrategi jitu hadapi bencana asap karlahut; AKBP DADANG DK-JAMBI
Strategi jitu hadapi bencana asap karlahut; AKBP DADANG DK-JAMBI
 
Strategi jitu hadapi bencana asap; AKBP DADANG DK-JAMBI
Strategi jitu hadapi bencana asap; AKBP DADANG DK-JAMBIStrategi jitu hadapi bencana asap; AKBP DADANG DK-JAMBI
Strategi jitu hadapi bencana asap; AKBP DADANG DK-JAMBI
 
New sambutan dir polair polda jambi-syukuran;akbp dadang dk-jambi
New sambutan dir polair polda jambi-syukuran;akbp dadang dk-jambiNew sambutan dir polair polda jambi-syukuran;akbp dadang dk-jambi
New sambutan dir polair polda jambi-syukuran;akbp dadang dk-jambi
 

Kürzlich hochgeladen

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 

Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)

  • 1. 1 | P a g e Disusun Oleh: DADANG DJOKO KARYANTO P3A116008 PROGRAM DOKTORAL KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2016 MEMAHAMI KONSEP PENDIDIKAN SEBAGAI KAJIAN INTERDISIPLIN DAN INTRADISIPLIN PAPER MATA KULIAH SOSIOLOGI PENDIDIKAN DOSEN PENGAMPU: 1.Prof. Dr. Mujiyono Wiryotinoyo, M.Pd 2.Prof. Dr. H. Rahmat Murbojono, M.Pd
  • 2. 2 | P a g e KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan petunjuk dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Makalah yang bejudul “Memahami Konsep Pendidikan Sebagai Kajian Interdisiplin dan Intradisiplin) Makalah ini ditulis untuk memenuhi salah satu tugas diskusi mata kuliah Sosiologi Pendidikan pada Program Doktoral S3 Kependidikan Universitas Jambi. Dalam penulisan makalah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan berupa bimbingan dan dorongan yang sangat bermanfaat dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat dosen pengampu mata kuliah Sosiologi Pendidikan serta rekan-rekan dan semua pihak yang terlibat dalam penulisan makalah ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, terima kasih untuk bantuannya. Semoga Allah SWT memberikan limpahan rahmat serta balasan semua dengan kebaikan. Akhirnya Penulis berharap semoga karya kecil ini dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan dan bermanfaat bagi pembaca. Penulis menyadari sepenuhnya dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna penyempurnaan makalah ini. Jambi, September 2016 Penulis
  • 3. 3 | P a g e DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL....................................................................................... i KATA PENGANTAR..................................................................................... ii DAFTAR ISI................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1 1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 2 1.3 Tujuan Penulisan................................................................................... 2 1.4 Batasan Penulisan.................................................................................. 2 BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3 2.1 Memahami Konsep Pendidikan Sebagai Ilmu ...................................... 3 2.2 Memahami Konsep Pendidikan Sebagai Kajian Interdisiplin............... 8 2.2.1 Alasan Perlunya Melakukan Kajian Interdisiplin......................... 9 2.3 Memahami Konsep Pendidikan Sebagai Kajian Intradisiplin............... 11 BAB III PENUTUP......................................................................................... 13 3.1 Kesimpulan............................................................................................ 13 DAFTAR RUJUKAN..................................................................................... 14
  • 4. 4 | P a g e BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat mengalami perubahan sosial yang cepat, progresif, dan kerap kali memperlihatkan gejala desintegratif. Perubahan sosial yang cepat itu meliputi berbagai bidang kehidupan, dan merupakan masalah bagi semua institusi sosial, seperti: indsutri, agama, perekonomian, pemerintahan, keluarga, perkumpulan- perkumpulan, dan pendidikan. Masalah sosiologi dalam masyarakat itu juga dirasakan oleh dunia pendidikan. Masalah pendidikan dalam keluarga, pendidikan di sekolah, dan pendidikan dalam masyarakat merupakan refleksi masalah- masalah sosial dalam masyarakat. Selain itu perkembangan teknologi dan peradaban dunia yang pesat berbanding lurus dengan kerumitan masalah yang ditimbulkannya. Masalah yang dihadapi dunia saat ini adalah masalah global yang memerlukan penanganan yang berbeda dengan yang telah dilakukan sebelumnya. Masalah-masalah yang dihadapi dunia saat ini merupakan masalah yang bersifat multi sektoral dan memiliki kaitan satu sama lain. Masalah yang kompleks tersebut tidak lagi dapat diatasi hanya dengan menggunakan satu disiplin atau pendekatan saja, tapi terkadang penggabungan berbagai disiplinpun memperlihatkan berbagai ciri yang berbeda (Hidayat, 2014). Apgar (2009) menyatakan bahwa masalah paling penting yang dihadapi manusia adalah masalah kompleksitas yang dicirikan dengan ketidak menentuan, multiperspektif dan proses saling keterkaitan antara satu sama lain. Sebagai warga dunia, sebagaimana yang dianjurkan oleh UNESCO, perlu berperan serta secara aktif dalam mencari solusi yang terbaik dalam menghadapi masalah global yang ada saat ini. Kita perlu mencari pendekatan baru yang lebih baik untuk mengatasi masalah global yang bersifat multi sektoral. Ada empat isu utama tentang masalah-masalah yang kerap dibahas dan memerlukan pendekatan multisektoral yaitu: 1) Agresi manusia; 2) Distribusi sumberdaya secara harmonis; 3) Perkembangan pandangan dunia yang bersifat antroposentrik; dan 4) Realisasi potensi dan pemberdayaan manusia melalui pendidikan.
  • 5. 5 | P a g e Oleh karena itu mengetahui dan memahami seluk beluk sosiologi pendidikan sangat dianjurkan guna mendapatkan pengetahuan yang menunjang perkembangan ilmu dan aplikasinya dalam kehidupan baik sebagai mahluk individu maupun sebagai mahluk sosial. Makalah ini akan mengupas konsep yang membahas tentang pendidikan sebagai ilmu dalam kajian interdisiplin dan intradisiplin. Memahami konsep intradisiplin dan interdisiplin merupakan dalam upaya memahami dan memecahkan masalah kompleks dan urgensi pendidikan sebagai ilmu. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai berikut : 1. Bagaimanakah pendidikan sebagai ilmu? 2. Bagaimanakah pendidikan sebagai kajian interdisiplin? 3. Bagaimanakah pendidikan sebagai kajian intradisiplin? 1.3 Tujuan Penulisan Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bahwa pendidikan sebagai ilmu dalam kajian interdisiplin dan intradisiplin. 2. Untuk mengetahui bahwa kreativitas membutuhkan pengetahuan interdisipliner dan intradisipliner. 3. Untuk mengetahui bahwa permasalahan intelektual, sosial dan praktikal memerlukan pendekatan interdisipliner dan intradisipliner? 4. Untuk mengetahui bahwa riset interdisipliner dan intradisipliner berguna akan mengingatkan kita akan idealnya kesatuan badan ilmu pengetahuan. 1.4 Batasan Penulisan Masalah dalam kajian pendidikan adalah kompleks. Tidak bisa dipahami dan dipecahkan dengan dan dari hanya satu sudut pandang atau disiplin. Karena kajian tersebut sangatlah luas maka dari itu makalah ini membatasi masalah dengan membahas hanya dua kajian pendidikan sebagai ilmu yaitu pendidikan sebagai interdisiplin dan pendidikan sebagai intradisiplin.
  • 6. 6 | P a g e BAB II PEMBAHASAN 2.1 Memahami Konsep Pendidikan Sebagai Ilmu Secara garis besar, ruang lingkup ilmu pendidikan adalah “masalah masalah pendidikan dalam batas dunia empiris”. Empiris berasal dari Yunani empeiria—yang berarti pengalaman. Artinya ilmu pendidikan tidak membahas masalah-masalah manusia di luar yang empiris atau meta-empiris.Masalah masalah yang dikaji tersebut dibagi menjadi 2, yaitu: 1. Hal-hal yang bersifat fondasional. Ilmu yang dikaji dalam pembahasan ini adalah menjawab pertanyaan:  Mengapa manusia bertingkah laku tertentu?  Untuk apa menciptakan sekolah?  Mengapa pendidikan diperlukan? 2. Hal-hal yang bersifat teknis metodologis. Ilmu yang dikaji dalam pembahasan ini adalah menjawab pertanyaan “apa dan bagaimana”, misalnya:  Apa yang diajarkan?  Bagaimana mengorganisasikan proses belajar mengajar?  Apa yang diorganisasikan dalam proses belajar mengajar?  Bagaimana mengevaluasi hasil pengorganisasian itu? Genealogi ilmu pendidikan adalah gambaran skematik yang menunjukkan dasar, cabang-cabang dan ranting-ranting ilmu pendidikan.Genealogi ini dibagi menjadi 2, yaitu: 1. Teori-teori umum pendidikan atau ilmu pendidikan umum 2. Teori-teori khusus pendidikan atau ilmu pendidikan khusus Dilihat dari Genealogi, teori fondasional pendidikan termasuk dalam ilmu pendidikan umum. Pada cabang dan ranting ilmu pendidikan yang bersifat khusus lebih banyak menekankan kajian-kajian ilmu pendidikan yang bersifat teknis- metodologis, antara lain: 1. Filsafat Pendidikan merupakan studi penerapan konsep-konsep dan metode flosofis dalam membahas hakekat pendidikan sebagai praktek.
  • 7. 7 | P a g e 2. Filsafat Ilmu Pendidikan merupakan ilmu pendidikan yang membahas: a) ontologi ilmu pendidikan/segi struktur/isi ilmu pendidikan, b) epistemologi ilmu pendidikan/hakikat obyek ilmu pendidikan, c) metodologi ilmu pendidikan/hakikat metode penelitian dalam pendidikan, d) aksiologi ilmu pendidikan/hakikat kegunaan ilmu pendidikan bagi praktek kependidikan dan pengembangan ilmu pendidikan itu sendiri. 3. Filsafat Praktek Pendidikan adalah studi penerapan konsep dan metode filosofis dalam membahas bagaimana pendidikan diselenggarakan. 4. Filsafat Proses Pendidikan adalah studi penerapan konsep dan metode filosofis dalam mengungkap apakah sebenarnya pendidikan dan tujuannya. 5. Filsafat Sosial Pendidikan adalah kajian penerapan konsep dan metode filosofis dalam membahas hubungan pendidikan dengan penataan masyarakat ideal. 6. Studi Pendidikan Luar Negeri adalah kajian interdisipliner tentang pendidikan yang terjadi di luar negeri. 7. Manajemen Pendidikan adalah kajian tentang cara-cara yang sebaiknya diterapkan untuk mengatur penyelenggaraan pendidikan. 8. Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum merupakan kajian cara- cara perencanaan, pelaksanaan dan penilaian atas program-program pendidikan atau kurikulum lembaga pendidikan. 9. Model-Model Belajar Mengajar merupakan telaah atas cara-cara pemrosesan informasi , pengembangan pribadi, interaksi sosial dan cara-cara pengubahan tingkah laku dalam proses belajar mengajar. 10. Evaluasi Pendidikan adalah studi tentang cara-cara, prosedur-prosedur dan teknik-teknik melakukan pengukuran (measurement) dan pengembangan (judgement) dalam pendidikan. 11. Ilmu Pendidikan Kependudukan merupakan studi ilmiah tentang faktor demografis dalam pendidikan. 12. Ilmu Pendidikan Historis merupakan studi interdisipliner tentang perkembangan pendidikan suatu negara atau kawasan yang bertujuan
  • 8. 8 | P a g e menggambarkan keseluruhan aspek pendidikan dan tahapan sejarahnya. 13. Ilmu Pendidikan Komparatif adalah studi interdisipliner tentang perkembangan pendidikan pada aspek perbedaan dan persamaannya antara satu negara dengan negara lainnya. 14. Ilmu Pendidikan Administratif adalah studi ilmiah tentang cara-cara mengatur penyelenggaraan pendidikan yang diturunkan dari kebijaksaanaan pendidikan. Adapun kegunaan ilmu pendidikan bagi seorang pendidikan adalah Seorang pendidik dapat mempertanggung jawabkan tindakan-tindakan kependidikannya, menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol. Maksudnya, ilmu pendidikan menjelaskan berbagai gejala-gejala kependidikan. Dengan mengetahui dan menguasai gejala ini maka seorang pendidik dapat menentukan serangkaian tindakan kependidikan yang diperlukan (Chaeruman, 2010). Contoh: seorang pendidik yang memiliki dan menguasai ilmu pendidikan maka ia dapat mengetahui bahwa suasana kelas yang ribut akan menyebabkan proses belajar mengajar menjadi tidak efektif. Pengetahuan ini memungkinkan baginya unttuk memprediksikan hal-hal yang mungkin akan terjadi bila proses belajar mengajar tidak efektif. Berdasarkan itu pula ia akan menentukan cara apa yang harus ditempuh untuk mengontrol gejala-gejala kependidikan tersebut. Sebelum memasuki pembahasan interdisiplin dan intradisiplin maka sangat perlu mengetahui tingkatan-tingakatan kajian ilmu karena masalah kajian yang kompleks seperti yang telah dijelaskan di atas. Meeth (1978) mengilustrasikan kajian ilmu seperti dikutip oleh Nordahl dan Serafin (2005) mengilustrasikan perbedaan antara intradisiplinaritas, cross-disiplinaritas, multidisiplinaritas, interdisiplinaritas dan transdisiplinaritas dalam hirarki seperti berikut:
  • 9. 9 | P a g e Gambar 1. Ilustrasi Tingkatan kajian Ilmu Penjelasan dari ilustrasi di atas adalah:  INTRADISIPLIN yaitu studi yang hanya terdiri dari satu disiplin.  CROSS-DISIPLIN yaitu suatu studi dimana satu disiplin dipandang dari beberapa sudut pandang disiplin lain.  MULTIDISIPLIN yaitu studi dimana antara satu disiplin dan disiplin lain disejajarkan (juxtaposistion of disciplines), dimana masing-masing disiplin menawarkan sudut pandangnya masing-masing tapi tidak ada upaya untuk memadukannya secara integratif. Multidisiplinaritas adalah pendekatan dimana dua atau lebih disiplin digunakan tapi tidak ada kerjasama antara satu disiplin dengan disiplin yang lain. Sebagai contoh, dalam suatu institusi katakanlah bidang/divisi teknologi informasi. Disitu terdapat ahli teknologi informasi, ahli teknologi pendidikan, ahli ekonomi. Tapi, dalam memahami dan memecahkan masalah kantornya, mereka menganalisis masalah sendiri-sendiri berdasarkan perspektif keilmuannya masing- masing, digabungkan jadi satu tanpa ada integrasi satu sama lain. Nampaknya, hal ini merupakan contoh fakta nyata dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga setiap permasalahan kompleks tidak dapat dipecahkan secara komprehensif. Sedangkan pluradisiplinaritas adalah
  • 10. 10 | P a g e suatu pendekatan dimana telah terjadi kerjasama antar disiplin tapi tanpa koordinasi. Sebagai contoh, dalam memecahkan masalah pasca bencana meletusnya gunung merapi, telah terjadi kerjasama lintas disiplin, ada ahli kesehatan, ahli ekonomi, ahli psikologi, ahli pendidikan bersama-sama melakukan upaya tapi tanpa koordinasi yang jelas mengacu pada satu tujuan yang jelas. Interdisciplinaritas adalah pendekatan yang merupakan satu level diatas pluradisiplinaritas, yaitu proses memahami dan memecahkan permasalahan kompleks dari satu level konsep dibawah ke level konsep yang lebih tinggi.  INTERDISIPLIN yaitu upaya mengintegrasikan berbagai sudut pandang untuk memecahkan masalah tertentu. Bedanya dengan transdisiplin, upaya integrasi berbagai sudut pandang tersebut, didalam transdisiplin terjadi sejak awal ketika suatu masalah didefinisikan untuk dipecahkan. Dalam studi transdisiplin, dimulai dari masalah dan secara bersama-sama menggunakan berbabagai disiplin lain berupaya memecahkan masalah tersebut. Sementara interdisplin dimulai dari disiplin, setelah itu mengembangkan permasalahan seputar disiplin tersebut. Perbedaan ini sangat tipis dan masih jadi perdebatan. Selain itu Interdisipliner (interdisciplinary) juga merupakan interaksi intensif antar satu atau lebih disiplin, baik yang langsung berhubungan maupun yang tidak, melalui program-program pengajaran dan penelitian, dengan tujuan melakukan integrasi konsep, metode, dan analisis.  TRANSDISIPLINARITAS adalah proses menjawab sesuatu permasalahan kompleks tentang apa yang harus kita lakukan untuk apa yang ingin kita lakukan terhadap apa yang dapat kita lakukan menggunakan berbagai apa yang telah ada (disiplin ilmu yang ada saat ini. Transdisipliner (transdisciplinarity) juga merupakan upaya mengembangkan sebuah teori atau aksioma baru dengan membangun kaitan dan keterhubungan antar berbagai disiplin. Transdisiplinaritas berupaya bagaimana melakukan apa yang ingin kita lakukan terhadap apa yang dapat kita lakukan menggunakan berbagai disiplin ilmu yang ada. Jika kita balik, dapat pula kita rumuskan konsep transdisiplinaritas dengan kata lain bahwa, “Dengan memanfaatkan beberapa hal yang ada (beberapa disiplin ilmu), kita dapat
  • 11. 11 | P a g e melakukan apa yang ingin kita lakukan sebagaimana seharusnya kita melakukannya.” 2.2 Memahami Konsep Pendidikan Sebagai Kajian Interdisiplin Damsar (2011) menyatakan bahwa pendidikan merupakan kajian utama dalam ilmu pendidikan, tetapi sekarang pendidikan menjadi sebuah kajian interdisiplin dalam arti tidak hanya dikaji oleh ilmu pendidikan tetapi di juga oleh ilmu-ilmu sosial lain. Prentice (1990) menyatakan Ilmu Informasi sebagai disiplin, dan khususnya memakai pendekatan interdispliner (interdisciplinary approach). Dia menyatakan disiplin sebagai struktur, isi, dan implikasi dari sekumpulan pengetahuan tertentu (body of knowledge). Dalam perkembangan pesat saat ini, maka disiplin menjadi semakin kompleks. Ada banyak disiplin yang berbeda-beda tetapi mungkin memiliki titik-awal dan tujuan yang sama, dan mungkin hanya berbeda dalam cara masing-masing memandang persoalan (subject matter) yang sama. Di dalam masyarakat, sebuah disiplin akademik biasanya membentuk organisasi profesional yang menerbitkan jurnal ilmiah, mengadakan konferensi, atau memberi penghargaan kepada ilmuwan atau peneliti yang dianggap mumpuni. Selain memiliki organisasi, sebuah disiplin juga biasanya memiliki “bahasa khusus” untuk memperlancar komunikasi ilmiah antar ilmuwan, strategi kebenaran (truth strategies) yang mempertegas perbedaan satu disiplin dari yang lainnnya., dan organisasi pengetahuan. Sebuah disiplin lahir dan tumbuh dengan berbagai cara, misalnya: 1. Pecahan dari disiplin yang sudah ada. 2. Berada di pinggiran dari sebuah disiplin, dan tidak lagi menjadi pusat perhatian disiplin itu, lalu memisahkan diri menjadi disiplin khusus. 3. Gabungan dari berbagai disiplin karena ada kesamaan, bisa berbentuk disiplin baru atau interdisciplinary. 4. Kebutuhan untuk mengatasi persoalan penting yang khas.
  • 12. 12 | P a g e 2.2.1 Alasan Perlunya Melakukan Kajian Interdisiplin Kajian interdisiplin merupakan kajian lintas ilmu yang berbeda atau antar ilmu yang berbeda. Maka dari itu perlu melakukan kajian interdisiplin dengan alasan sebagai berikut: 1. Dengan menjembatani disiplin ilmu yang terfragmentasi, interdisipliner bisa berperan dalam membela kebebasan akademik. 2. Kreativitas membutuhkan pengetahuan interdisipliner. Proses penemuan kerapkali mencakup tindakan menggabungkan ide yang sebelumnya tampak tidak berkaitan. Pemikiran yang kreatif kerap menghasilkan ide yang tidak lazim tapi membuahkan permutasi yang produktif. Aspek yang digabungkan bisa berasal dari satu disiplin, atau berasal dari permutasi ide dari dua atau lebih disiplin. 3. Pendatang baru seringkali memberikan kontribusi yang penting pada bidangnya yang baru Observasi pendatang baru dapat membuka mata atas hal-hal yang baru. Misalnya di bidang antropologi, pendatang baru bisa melihat aspek aspek budaya yang kasat mata bagi penduduk asli. Para pendatang pun lebih cermat untuk tidak mengabaikan anomali. 4. Penganut disiplin ilmu tertentu seringkali melakukan kesalahan yang hanya bisa terdeteksi oleh orang yang memahami dua atau lebih disiplin ilmu Pengamatan lintas disiplin berguna karena jurang antar disiplin ilmu terlalu luas. Sehingga tidak jarang ilmuwan mengambil kesimpulan yang bertabrakan dengan kesimpulan di disiplin ilmu lain akibat generalisasi atau tidak peka pada disiplin ilmu lain tersebut. 5. Banyak sekali topik-topik riset yang jatuh di persimpangan beragam disiplin ilmu. Ruscio berargumen bahwa disiplin ilmu pada prakteknya tidak memiliki batas yang jelas selayaknya harapan para teoretisi disiplin ilmu tersebut.Serta peneliti disipliner tampak mampu mengisi celah kosong yang produktif sehingga area abu-abu ilmu pengetahuan bisa diisi. 6. Banyak permasalahan intelektual, sosial dan praktikal memerlukan pendekatan interdisipliner. Coba bayangkan sejarah pembangunan suatu negara. Beberapa tahun dan ribuan buku akan membawa kita pada kesimpulan, kebanyakan penulis gagal memahami secara keseluruhan karena terpaku pada satu disiplin ilmu saja. Kita harus ingat permasalahan
  • 13. 13 | P a g e yang muncul belum tentu datang dalam batasan satu disiplin ilmu saja. Misalnya reduksi polusi, ini bukan sekedar persoalan teknologi yang lebih baik saja, tetapi berkaitan dengan psikologi industri, efisiensi ekonomi, budaya pola hidup masyarakat, kebijakan politik, dan sebagainya. Seorang negarawan bisa melakukan kesalahan karena tidak memahami aspek teknis, sosial atau alamiah dari suatu kebijakan: sangat berbahaya memiliki dua atau lebih budaya yang tidak berkomunikasi, ilmuwan bisa memberikan saran yang buruk dan pengambil keputusan tidak bisa membedakan mana yang baik dan buruk. Sejarah membuktikan bahayanya rekomendasi kebijakan yang terlalu sempit oleh mereka yang memiliki pengetahuan yang luas atau sebaliknya. Dalam dunia spesialisasi, seorang berpendidikan tinggi bisa tidak menyadari dimensi sosial dan moral dari tindakannya. Kompartementalisasi, selain rendahnya pendidikan adalah musuh besar yang hanya bisa ditaklukkan oleh pendidikan yang menyeluruh. 7. Pengetahuan dan riset interdisipliner berguna akan mengingatkan kita akan idealnya kesatuan badan ilmu pengetahuan. Tentu saja sekarang ini mustakhil untuk menguasai semua disiplin ilmu sekaligus. Tapi bila kita keliru mengartikan pengetahuan disiplin dengan kebajikan; jika kita lupa seberapa banyak kita tidak tahu; jika kita lupa seberapa besar kita tidak bisa tahu; jika kita tidak menginginkan, setidaknya sebagai prinsip, idealitas kesatuan badan ilmu pengetahuan; kita akan kehilangan sesuatu yang penting. Interdisiplineritas membantu kita mengingat hal ini, bahwa komponen komponen pengetahuan manusia merupakan pecahan dari keseluruhan bangunan pengetahuan. 8. Pelaksana praktek interdisipliner menikmati fleksibilitas yang lebih besar dalam risetnya. Kebanyakan bidang ilmu mengalami kemajuan yang pesat, diikuti dengan periode stagnasi. Pada saat saat ini dalam konteks pribadi, ilmuwan yang berani pindah ke disiplin ilmu yang baru akan menikmati fleksibilitas dan kebebasan baru dalam karir mereka, sebuah imbalan personal untuk kesediaan melintasi batas disiplin ilmu. 9. Ketimbang terpaku pada satu disiplin ilmu yang sempit, penganut interdisipliner sering merasakan sensasi intelektual yang mirip dengan
  • 14. 14 | P a g e penjelajahan di lahan yang baru. Pada titik tertentu, imbal balik dari proses input tertentu mengecil secara progresif. Butuh berjam jam untuk belajarcatur, dan tahunan untuk menjadi ahli. Hal serupa terjadi dalam dunia pembelajaran. Misalnya seorang ahli anatomi serangga dalam rangka menjadi ahli bisa jadi tidak pernah membaca Tolstoy atau tidak pernah mendengar Vivaldi akibat alokasi waktu yang ketat. Hidup ini telalu singkat untuk menjadi ahli dalam banyak bidang sekaligus. Agar menjadi ahli dalam bidangnya mereka berakhir hanya mengeksplorasi satu minat saja. Interdisiplineritas, kontras dengannya, selamanya memperlakukan diri mereka dengan intelektualitas yang setara dengan menjelajahi daerah eksotik. 10. Pelaksana ilmu Interdisipliner bisa menjembatani jurang komunikasi dalam akademi modern, karenanya membantu memobilisasi sumberdaya intelektual yang besar dalam membangun rasionalitas yang lebih besar. Universitas modern hanya memiliki efektifitas yang sedang sebagai agen perubahan sosial. Kenyataannya dunia akademik menikmati kesuksesan yang minim dalam memobilisasi sumberdaya intelektualnya untuk memperbaiki masyarakat. Alasannya cukup jelas: fragmentasi disiplin ilmu membuat akademik pasif dihadapan dunia yang sewenang-wenang. Dalam komunitas dengan bahasa yang berlainan diperlukan komunikasi yang efektif untuk menggabungkan kekuatannya. Interdisiplineritas, dengan mengingatkan kita pada ideal kesatuan badan pengetahuan, dengan menguasai dua atau lebih bahasa akademik, bisa berkontribusi pada integrasi budaya akademik. 2.3 Memahami Konsep Pendidikan Sebagai Kajian Intradisiplin Kajian Intradisiplin yaitu studi yang hanya terdiri dari satu disiplin yaitu suatu bentuk atau model pendekatan yang hanya memperhatikan satu disiplin ilmu, tanpa menghubungkan denan struktur ilmu lain. Jadi pengembangan materi berdasarkan ciri dan karakteristik dari bidang studi bersangkutan. Ilmu pengetahuan adalah suatu proses sosial yang mengalami diseminasi secara global maupun lokal melalui berbagai bentuk dan tempat, maka di masa yang akan datang akan terjadi rekonfigurasi ilmu pengetahuan.
  • 15. 15 | P a g e Dalam memecahkan masalah pendidikan jika hanya menggunakan intradisiplin, kita akan berhadapan dengan berbagai kelemahan yang muncul dimana kita hanya memahami disiplin ilmu itu saja tanpa memahami disiplin ilmu lain yang dapat dimanfaatkan untuk melengkapi disiplin ilmu yang kita pahami. Di dalam dunia akademik saat ini ditandai dengan keberadaan disiplin ilmu yang saling terpisah. Integrasi oleh karenanya merupakan kata kunci yang diperlukan untuk saling meningkatkan pemahaman. Pendekatan dengan memanfaatkan disiplin tunggal tidak dapat memberikan kontribusi yang optimal terhadap upaya- upaya yang diperlukan untuk mengatasi masalah yang bersifat global dan menjadi semakin rumit.
  • 16. 16 | P a g e BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Masalah-masalah yang dihadapi dunia saat ini merupakan masalah yang bersifat multi sektoral dan memiliki kaitan satu sama lain. Masalah yang kompleks tersebut tidak lagi dapat diatasi hanya dengan menggunakan satu disiplin atau pendekatan saja, tapi terkadang penggabungan berbagai disiplinpun memperlihatkan berbagai ciri yang berbeda. Semua permasalahan yang dihadapi manusia termasuk salah satunya ilmu pendidikan tidak dapat dipahami dan dipecahkan dengan hanya menggunakan satu sudut pandang atau lebih singkatnya dengan tidak hanya menggunakan satu disiplin. Faktanya, semua permasalahan dan teknologi sebagai penerapan ilmu untuk kebutuhan praktis manusia merupakan sinergi antar berbagai disiplin. Pendekatan interdisiplin berbeda dengan pendekatan intradisiplin. Interdisipline merupakan upaya mengintegrasikan berbagai sudut pandang untuk memecahkan masalah tertentu. Sedangkan intadisiplin merupakan pendekatan yang hanya memperhatikan satu disiplin ilmu, tanpa menghubungkan denan struktur ilmu lain. Hakikatnya pendidikan memang merupakan salah satu kajian utama dalam ilmu pendidikan, namun sekarang pendidikan telah menjadi kajian interdisiplin. Pendidikan tidak hanya dikaji oleh satu ilmu pendidikan (intradisiplin), tetapi juga oleh ilmu-ilmu sosial lainnya seperti sosiologi, ilmu ekonomi, antropologi, psikologi dan politik (interdisiplin).
  • 17. 17 | P a g e DAFTAR RUJUKAN Chaeruman, U.A. (2010). Memahami konsep transdisiplinaritas dan pendidikan transdisiplin. Makalah S3Teknologi Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta. Tersedia http://www.teknologipendidikan.net/wpcontent /uploads/2010/12/Uwes_memahami_konsep transdisiplinaritas_dan pendidikan transdisiplin.pdf. Damsar. (2011). Pengantar sosiologi pendidikan. Jakarta: Prenadamedia. Hidayat, R. (2014). Sosiologi pendidikan Emile Durkheim. Jakarta: RajaGrafindo.