SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 6
Downloaden Sie, um offline zu lesen
SEPUTAR 
KEPUTUSAN 
MENDIKBUD 
TENTANG 
PENGHENTIAN 
KURIKULUM 
2013 
KRONOLOGI 
KURIKULUM 
2013 
§ Januari 
2013 
Pembentukan 
tim 
penyusun 
Kurikulum 
2013 
berdasar 
Surat 
Keputusan 
Mendikbud 
No. 
015/P/2013 
§ April 
2013 
Inspektur 
Jenderal 
Kemdikbud 
berkirim 
surat 
kepada 
Mendikbud 
memperingatkan 
bahwa 
apabila 
persiapan 
belum 
diyakini 
maka 
pelaksanaan 
kurikulum 
baru 
perlu 
ditunda 
mengingat 
waktu 
yang 
semakin 
sempit. 
§ Juli 
2013 
Penerapan 
Kurikulum 
2013 
di 
6.221 
sekolah 
sasaran. 
Persiapan 
guru 
inti 
dan 
sasaran 
dengan 
menerapkan 
pelatihan 
berjenjang 
selama 
lima 
hari 
dan 
bersamaan 
dengan 
waktu 
dimulainya 
Tahun 
Pelajaran 
2013/2014. 
Buku 
Kurikulum 
2013 
belum 
siap, 
kecuali 
tiga 
buku 
yang 
sudah 
selesai 
ditulis 
untuk 
mata 
pelajaran 
Bahasa 
Indonesia, 
Matematika 
dan 
Sejarah. 
§ September 
2013 
Survei 
persepsi 
terhadap 
kepala 
sekolah, 
guru, 
orangtua 
dan 
siswa 
di 
sekolah 
sasaran, 
dua 
bulan 
sesudah 
Kurikulum 
2013 
diterapkan. 
Tidak 
ada 
lagi 
survei/evaluasi 
menyeluruh 
terhadap 
pelaksanaan 
Kurikulum 
2013 
sampai 
akhir 
Tahun 
Pelajaran 
2013/2014 
selesai. 
§ Juli 
2014 
Penerapan 
Kurikulum 
2013 
di 
seluruh 
sekolah. 
§ Agustus 
2014 
Buku 
semester 
1 
belum 
terdistribusi 
di 
lebih 
dari 
60.000 
sekolah. 
§ Oktober 
2014 
Peraturan 
Menteri 
Pendidikan 
dan 
Kebudayaan 
No. 
159 
Tahun 
2014 
untuk 
mengevaluasi 
Kurikulum 
2013 
secara 
menyeluruh 
baru 
dikeluarkan 
pada 
tanggal 
14 
Oktober 
2014, 
sesudah 
penerapan 
Kurikulum 
2013 
di 
seluruh 
sekolah 
dilakukan. 
§ November 
2014 
Per 
tanggal 
25 
November 
2014, 
buku 
semester 
1 
Kurikulum 
2013 
belum 
diterima 
di 
19% 
kabupaten/kota 
untuk 
tingkat 
SD, 
32% 
kabupaten/kota 
untuk 
tingkat 
SMP, 
dan 
22% 
kabupaten/kota 
untuk 
tingkat 
SMA 
dan 
SMK. 
INDIKASI 
PERMASALAHAN 
KURIKULUM 
2013 
§ Tidak 
ada 
kajian 
terhadap 
penerapan 
Kurikulum 
2006 
yang 
berujung 
pada 
kesimpulan 
urgensi 
perpindahan 
kepada 
Kurikulum 
2013. 
§ Tidak 
ada 
evaluasi 
menyeluruh 
terhadap 
uji 
coba 
penerapan 
Kurikulum 
2013 
setelah 
setahun 
penerapan 
di 
sekolah-­‐‑sekolah 
yang 
ditunjuk. 
§ Kurikulum 
sudah 
diterapkan 
di 
seluruh 
sekolah 
di 
bulan 
Juli 
2014, 
sementara 
instruksi 
untuk 
melakukan 
evaluasi 
baru 
dibuat 
14 
Oktober 
2014, 
yaitu 
6 
hari 
sebelum 
pelantikan 
presiden 
baru. 
(Peraturan 
Menteri 
no 
159) 
Pada 
Pasal 
2 
ayat 
2 
dalam 
Peraturan 
Menteri 
nomor 
159 
Tahun 
2014 
itu 
menyebutkan 
bahwa 
Evaluasi 
Kurikulum 
untuk 
mendapatkan 
informasi 
mengenai: 
1. Kesesuaian 
antara 
Ide 
Kurikulum 
dan 
Desain 
Kurikulum; 
2. Kesesuaian 
antara 
Desain 
Kurikulum 
dan 
Dokumen 
Kurikulum; 
3. Kesesuaian 
antara 
Dokumen 
Kurikulum 
dan 
Implementasi 
Kurikulum; 
dan 
4. Kesesuaian 
antara 
Ide 
Kurikulum, 
Hasil 
Kurikulum, 
dan 
Dampak 
Kurikulum. 
Kurikulum 
2013 
diterapkan 
di 
seluruh 
sekolah 
sebelum 
dievaluasi 
kesesuaian 
antara 
ide, 
desain, 
dokumen 
hingga 
dampak 
kurikulum. 
§ Penyeragaman 
tema 
di 
seluruh 
kelas, 
sampai 
metode, 
isi 
pembelajaran 
dan 
buku 
yang 
bersifat 
wajib 
sehingga 
terindikasi 
bertentangan 
dengan 
UU 
Sisdiknas. 
§ Penyusunan 
konten 
Kompetensi 
Inti 
dan 
Kompetensi 
Dasar 
yang 
tidak 
seksama 
sehingga 
menyebabkan 
ketidakselarasan. 
§ Kompetensi 
Spiritual 
dan 
Sikap 
terlalu 
dipaksakan 
sehingga 
menganggu 
substansi 
keilmuan 
dan 
menimbulkan 
kebingungan 
dan 
beban 
administratif 
berlebihan 
bagi 
para 
guru. 
§ Metode 
penilaian 
sangat 
kompleks 
dan 
menyita 
waktu 
sehingga 
membingungkan 
guru 
dan 
mengalihkan 
fokus 
dari 
memberi 
perhatian 
sepenuhnya 
pada 
siswa.
§ Ketidaksiapan 
guru 
menerapkan 
metode 
pembelajaran 
pada 
Kurikulum 
2013 
yang 
menyebabkan 
beban 
juga 
tertumpuk 
pada 
siswa 
sehingga 
menghabiskan 
waktu 
siswa 
di 
sekolah 
dan 
di 
luar 
sekolah. 
§ Ketergesa-­‐‑gesaan 
penerapan 
menyebabkan 
ketidaksiapan 
penulisan, 
pencetakan 
dan 
peredaran 
buku 
sehingga 
menyebabkan 
berbagai 
permasalahan 
di 
ribuan 
sekolah 
akibat 
keterlambatan 
atau 
ketiadaan 
buku. 
§ Berganti-­‐‑gantinya 
regulasi 
kementerian 
akibat 
revisi 
yang 
berulang. 
KAJIAN 
YURIDIS 
KURIKULUM 
2013 
Kajian 
UU 
Sisdiknas 
No 
.20 
Tahun 
2003 
Pasal 
38 
Ayat 
1 
Kerangka 
dasar 
dan 
struktur 
kurikulum 
pendidikan 
dasar 
dan 
menengah 
ditetapkan 
oleh 
Pemerintah. 
Kurikulum 
pendidikan 
dasar 
dan 
menengah 
dikembangkan 
sesuai 
dengan 
relevansinya 
oleh 
setiap 
kelompok 
atau 
satuan 
pendidikan 
dan 
komite 
sekolah/madrasah 
di 
bawah 
koordinasi 
dan 
supervisi 
dinas 
pendidikan 
atau 
kantor 
departemen 
agama 
kabupaten/kota 
untuk 
pendidikan 
dasar 
dan 
provinsi 
untuk 
pendidikan 
menengah. 
UU 
Sisdiknas 
dan 
PP 
SNP 
hanya 
memberi 
kewenangan 
kepada 
Pemerintah 
hanya 
untuk 
mengatur 
kerangka 
dasar 
dan 
struktur 
kurikulum 
pendidikan 
dasar 
dan 
menengah. 
Faktanya 
pengaturan 
sampai 
detail, 
termasuk 
silabus 
dan 
buku 
teks 
terpusat 
dan 
seragam. 
UU 
Sisdiknas 
dan 
PP 
SNP 
memberi 
ruang 
bagi 
Sekolah/Komite 
Sekolah 
atau 
madrasah/Komite 
Madrasah 
untuk 
mengembangkan 
kurikulum 
yang 
relevan. 
Faktanya, 
terjadi 
penyeragaman 
kurikulum. 
Kajian 
Permendikbud 
No 
81A 
Tahun 
2013 
Pasal 
1 
Implementasi 
Kurikulum 
2013 
pada 
sekolah 
dasar/ 
madrasah 
ibtidayiyah 
(SD/MI), 
sekolah 
menengah 
pertama/madrasah 
tsanawiyah 
(SMP/MTs), 
dan 
sekolah 
menengah 
kejuruan/madrasah 
aliyah 
kejuruan 
(SMK/MAK) 
secara 
bertahap 
mulai 
tahun 
pelajaran 
2013/2014. 
Faktanya, 
sejak 
2 
Juli 
2014 
pemberlakukan 
dan 
pelaksanaan 
Kurikulum 
2013 
dilakukan 
secara 
serentak, 
pada 
tingkat 
SD/MI, 
SMP/MTs, 
SMA/MA 
dan 
SMK/MAK 
di 
seluruh 
Indonesia, 
setelah 
penerapan 
hanya 
di 
6.221 
sekolah 
– 
tak 
lagi 
bertahap. 
PERMASALAHAN 
KONSEPTUAL 
KURIKULUM 
2013 
Catatan 
oleh 
Majelis 
Guru 
Besar 
ITB 
pada 
Sidang 
Pleno 
MGB 
ITB, 
April 
2013: 
Beberapa 
persoalan 
mendasar 
pada 
rancangan 
kurikulum 
ini 
antara 
lain 
sebagai 
berikut: 
§ Rancangan 
Kurikulum 
2013 
tidak 
disertai 
naskah 
akademik, 
yang 
berisi 
pemikiran, 
konsep, 
tujuan, 
serta 
grand 
design 
(rancangan 
besar) 
pendidikan 
nasional, 
sebagai 
landasan. 
Rancangan 
Kurikulum 
2013 
memang 
telah 
mencantumkan 
sikap 
dan 
nilai-­‐‑nilai 
luhur 
kemanusiaan, 
tetapi 
dalam 
beberapa 
hal 
kurang 
memperhatikan 
hakikat 
STEAM 
(Science-­‐‑ 
Technology-­‐‑Engineering-­‐‑Art-­‐‑Mathematics), 
yaitu, 
ciri 
budaya 
ilmiah 
di 
balik 
kemajuan 
ilmu 
pengetahuan 
yang 
diserasikan 
dengan 
pembangunan 
karakter 
bangsa 
guna 
menghadapi 
tantangan 
ke 
depan. 
Trend 
(kecenderungan) 
dewasa 
ini 
menunjukkan 
bahwa 
posisi 
peradaban 
bangsa-­‐‑bangsa 
yang 
akan 
datang 
sangat 
dipengaruhi 
oleh 
kemajuan 
ilmu 
pengetahuan 
serta 
teknologi 
(teknologi 
informasi, 
teknologi 
bio, 
teknologi 
nano, 
teknologi 
neuro) 
yang 
terus 
berkembang, 
yang 
telah 
terbukti 
berpengaruh 
pada 
kemajuan 
budaya, 
perkembangan 
cara 
berfikir, 
serta 
daya 
kreativitas 
manusia 
dewasa 
ini 
dan 
ke 
depan 
dalam 
menghadapai 
tantangannya. 
§ Rancangan 
Kurikulum 
2013 
belum 
menunjukkan 
keterkaitan 
yang 
jelas 
antara 
basis 
filosofi 
yang 
digunakan 
dengan 
perwujudannya 
pada 
tataran 
teknis 
yang 
dirancang 
untuk 
diimplementasikan. 
Misalnya, 
pendekatan 
interdisiplin 
dan 
metode 
eklektik 
yang 
dipilih 
tidak 
terwujud 
dalam 
model 
pembelajaran 
tematik-­‐‑integratif 
yang 
direpresentasikan 
melalui 
Kompetensi 
Inti 
dan/atau 
Kompetensi 
Dasar. 
Dalam 
model 
ini, 
yang 
tampak 
bukanlah 
interdisiplin, 
melainkan 
multidisiplin: 
beberapa 
disiplin 
dimasukkan, 
bahkan 
cenderung 
dipaksakan, 
dalam 
sebuah 
mata 
pelajaran 
tanpa 
basis 
ontologi 
dan 
epistemologi 
yang 
mengikatnya. 
§ Rancangan 
Kurikulum 
2013 
mengambil 
konsep 
integratif-­‐‑tematik 
yang 
menunjukkan 
terdapatnya 
perubahan 
mendasar 
pada 
struktur 
kurikulum 
hingga 
pola 
penugasan 
guru, 
setidaknya, 
sejumlah 
mata 
pelajaran 
akan 
diintegrasikan 
menjadi 
satu 
mata 
pelajaran. 
Konsep 
ini 
membutuhan 
guru 
yang 
menguasai 
sejumlah 
mata 
pelajaran 
(yang 
digabungkan) 
serta 
mumpuni 
dalam 
mengajar 
berbasiskan
pada 
tematik 
(yang 
telah 
ditentukan), 
yang 
merujuk 
pada 
lingkungan 
sekolah. 
Untuk 
terlaksananya 
konsep 
ini, 
pengetahuan 
dan 
kapasitas 
guru 
yang 
ada 
pada 
saat 
ini 
cukup 
jauh 
dari 
memenuhi 
kebutuhannya. 
Sementara 
itu, 
akan 
terdapat 
permasalahan 
pada 
tidak 
sedikit 
jumlah 
guru 
dengan 
“kompetensi” 
mata 
pelajaran 
yang 
dikeluarkan 
dari 
dalam 
struktur 
Kurikulum 
2013. 
Berdasarkan 
hal 
tersebut, 
sebelum 
Rancangan 
Kurikulum 
2013 
diberlakukan, 
MGB 
ITB 
menyampaikan 
rekomendasi 
sebagai 
berikut: 
§ Amat 
perlu 
dilakukan 
perbaikan 
atas 
Rancangan 
Kurikulum 
2013 
semaksimal 
mungkin 
melalui 
kajian 
yang 
mendalam 
dan 
cermat. 
Untuk 
ini 
diperlukan 
naskah 
akademik 
yang 
mengemukakan 
sosok 
bangsa 
Indonesia 
untuk 
memasuki 
peluang 
Emas, 
yang 
memuat 
kajian 
filosofis 
mengenai 
tujuan 
pendidikan 
nasional. 
Kajian 
tersebut 
seyogianya 
mengemukakan 
pemikiran 
serta 
konsep 
dasar, 
termasuk 
di 
dalamnya 
perhatian 
pada 
pendidikan 
STEAM, 
yang 
kelak 
menjadi 
rujukan 
dalam 
menyusun 
Rancangan 
Kurikulum 
2013 
beserta 
implementasinya. 
§ Dokumen 
Kurikulum 
2013 
adalah 
Dokumen 
Negara 
dan 
Dokumen 
Budaya 
bangsa 
yang 
akan 
menjadi 
panduan 
dalam 
meletakkan 
dasar-­‐‑ 
dasar 
proses 
pendidkan 
ke 
depan. 
Untuk 
itu 
amat 
perlu 
dilakukan 
pembenahan 
atas 
struktur 
dan 
tatabahasa 
di 
dalam 
draf 
dokumen 
Kurikulum 
2013 
yang 
ada 
sehingga 
mudah 
dipahami, 
terutama 
oleh 
kalangan 
pelaku 
pendidikan 
di 
lapangan, 
dalam 
dimensi 
ruang 
maupun 
waktu. 
§ Sebelum 
diimplementasikan, 
rancangan 
sebuah 
kurikulum 
perlu 
diuji 
dan 
disosialisasikan 
secara 
terbuka 
di 
forum 
akademik, 
yang 
juga 
melibatkan 
pihak-­‐‑pihak 
lain 
yang 
memiliki 
kompetensi 
serta 
kapasitas 
menilai, 
termasuk 
di 
dalamnya 
adalah 
kelompok 
masyarakat 
pelaku 
pendidikan. 
Forum 
terbuka 
adalah 
amat 
penting, 
yang 
mempunyai 
tujuan 
selain 
guna 
menampung 
pemikiran 
yang 
komprehensif 
juga 
untuk 
membangun 
pemahaman 
bersama 
hingga 
mengundang 
komitmen 
semua 
komponen 
masyarakat, 
khususnya 
yang 
akan 
terlibat 
langsung 
di 
dalam 
implementasi. 
§ Kurikulum 
adalah 
bagian 
amat 
penting 
dari 
kebijakan 
nasional 
yang 
menyangkut 
hajat 
hidup 
mendasar 
bagi 
orang 
banyak, 
yang 
meletakkan 
dasar-­‐‑dasar 
upaya 
pembangunan 
budaya 
serta 
martabat 
bangsa. 
Oleh 
sebab 
itu, 
dalam 
pelaksanaannya 
kelak, 
proses 
serta 
prosedurnya 
harus 
memperhatikan 
kepentingan 
orang 
banyak 
itu 
sendiri 
sebagai 
masyarakat 
madani 
(civil 
society). 
Dalam 
hal 
ini 
Pemerintah 
perlu 
mengawalinya 
dengan 
membangun 
komunikasi 
cerdas 
dengan 
masayarakat 
yang 
amat 
luas, 
di 
seluruh 
wilayah 
Negara 
Kesatuan 
Republik 
Indonesia. 
§ Langkah 
perlu 
yang 
harus 
dilakukan 
untuk 
melaksanakan 
sebuah 
kurikulum 
adalah 
menyiapkan 
guru, 
sarana 
dan 
prasarana 
serta 
infrastruktur 
pendidikan 
yang 
tepat. 
Menyiapkan 
guru 
dalam 
hal 
ini 
bukan 
sekedar 
menyiapkan 
ketrampilan 
dalam 
pengetahuan, 
namun 
lebih 
penting 
adalah 
menyiapkan 
sosok 
guru 
yang 
mumpuni, 
mempunyai 
sikap 
(attitude), 
mempunyai 
pengetahuan 
(knowledge), 
serta 
mempunyai 
ketrampilan 
(skill), 
yang 
layaknya 
dimiliki 
seorang 
panutan. 
Ketiga 
hal 
tersebut 
diperlukan 
guna 
membangun 
karakter 
peserta 
didik 
yang 
berujung 
pada 
tumbuhnya 
nilai-­‐‑nilai 
generasi 
yang 
dapat 
menjadi 
pelaku 
budaya 
serta 
peradaban 
bangsa 
Indonesia 
2045. 
Untuk 
ini 
Pemerintah 
mutlak 
perlu 
bekerjasama 
dengan 
perguruan 
tinggi 
serta 
unsur-­‐‑unsur 
masyarakat 
pelaku 
pendidikan 
yang 
lainnya 
yang 
mumpuni 
dalam 
merancang 
hingga 
merealisasikan 
Kurikulum 
Pendidikan 
Nasional. 
§ Penundaan 
pemberlakukan 
Kurikulum 
2013 
menjadi 
keniscayaan 
jika 
hal-­‐‑hal 
di 
atas 
belum 
bisa 
dilaksanakan. 
Menunda 
guna 
melakukan 
dengan 
segera 
persiapan 
yang 
lebih 
baik 
adalah 
jauh 
lebih 
berarti 
ketimbang 
kehilangan 
kesempatan 
merebut 
peluang 
Emassebagai 
akibat 
menerapkan 
langkah-­‐‑langkah 
pendidikan 
yang 
belum 
dipersiapkan 
dengan 
amat 
baik. 
Catatan 
oleh 
Prof. 
Dr. 
H. 
Soedijarto, 
MA, 
April 
2013: 
Prof. 
Soedijarto 
adalah 
guru 
besar 
UNJ, 
ketua 
dewan 
direktur 
CINAPS, 
ketua 
dewan 
pakar 
PPA 
GMNI, 
ketua 
dewan 
pembina 
ISPI, 
anggota 
dewan 
pembina 
PGRI 
dan 
wakil 
ketua 
Yayasan 
Indonesia-­‐‑Jerman. 
1. Tidak 
jelas 
dasar 
hukum 
dan 
hasil 
evaluasi 
yang 
dijadikan 
landasan 
untuk 
merancang 
Kurikulum 
2013. 
Kurkulum 
2006 
strukturnya 
didasarkan 
atas 
UU 
Sisdiknas 
No. 
20 
Tahun 
2003. 
Perubahan 
struktur 
kurikulum 
yang 
mengubah 
jam 
pelajaran 
per 
minggu, 
atau 
ditiadakannya 
mata 
pelajaran 
IPA 
dan 
IPS 
pada 
kelas 
1 
s/d 
3 
SD, 
perlu 
jelas 
latar 
belakang 
teorinya 
dan 
tujuan 
yang 
hendak 
dicapai. 
2. Mendikbud 
Prof. 
Dr. 
Soemantri 
Brodjonegoro 
pada 
tahun 
1972 
menyadarkan 
kepada 
jajaran 
P&K 
agar 
berhati-­‐‑hati 
menerapkan 
sesuatu 
gagasan 
baru 
dalam 
pendidikan 
karena 
dampaknya 
akan 
berjangka 
panjang 
pada 
kehidupan 
bermasyarakat. 
Berangkat 
dari 
cara 
berpikir 
ini 
bila 
akan 
menerapkan 
kurikulum 
yang 
baru 
perlu 
terlebih 
dahulu 
diujicobakan
dan 
dinilai 
secara 
komprehensif 
sebelum 
ditetapkan 
sebagai 
suatu 
sistem 
yang 
dapat 
dipertanggungjawabkan. 
Dengan 
demikian 
seyogyanya 
sebelum 
diterapkan 
Kurikulum 
2013 
perlu 
terlebih 
dahulu 
diujicobakan. 
3. Kurikulum 
adalah 
suatu 
sistem 
yang 
meliputi 
tujuan 
yang 
secara 
operasional 
harus 
dicapai, 
materi 
pendidian 
yang 
telah 
dipilih 
sebagai 
objek 
belajar, 
model 
pembelajaran 
yang 
relevan, 
sistem 
evaluasi 
yang 
akan 
diterapkan, 
serta 
sarana 
dan 
prasarana 
yang 
harus 
disiapkan. 
Bila 
kurikulum 
2013 
akan 
diterapkan, 
pertanyaannya: 
sudahkah 
kelima 
elemen 
dari 
sistem 
kurikulum 
benar-­‐‑benar 
telah 
dirancang 
dan 
dikembangkan? 
Selama 
ini 
setiap 
perubahan 
kurikulum 
tidak 
berdampak 
pada 
peningkatan 
mutu 
pendidikan 
karena 
perubahan 
yang 
dilakukan 
hanya 
sampai 
pada 
penetapan 
struktur 
program 
dan 
materi 
pelajaran, 
selanjutnya 
model 
pembelajaran, 
sistem 
evaluasi 
dan 
sarana 
prasarana 
tidak 
diperhatikan. 
Yang 
paling 
memprihatinkan 
adalah 
bahwa 
yang 
diutamakan 
adalah 
Ujian 
Nasional 
sebagai 
alat 
yang 
menentukan 
kelulusan 
peserta 
didik 
dan 
berdampak 
pada 
sulit 
tercapainya 
tujuan 
Pendidikan 
Nasional 
seperti 
yang 
tertulis 
dalam 
Pasal 
3 
UU 
Sisdiknas 
No. 
20 
Tahun 
2003. 
4. Pembaharuan 
pendidikan 
tidak 
berdampak 
pada 
pebaikan 
pendidikan 
apabila 
guru 
tidak 
terpengaruh 
oleh 
pembaharuan 
yang 
dilakukan. 
Atas 
dasar 
itu 
suatu 
perubahan 
kurikulum 
tidak 
akan 
bermakna 
bagi 
peningkatan 
mutu 
pendidikan 
bila 
tenaga 
pendidiknya 
secara 
profesional 
tidak 
siap 
dan 
mampu 
berkomitmen 
menerapkan 
kurikulum 
yang 
baru. 
Karena 
itu 
untuk 
menrapkan 
kurikulum 
baru 
perlu 
dipastikan 
komitmen 
dan 
kesiapan 
guru 
secara 
profesional. 
5. Ketersediaan 
sarana 
dan 
prasarana 
akan 
menentukan 
mutu 
pendidikan. 
Bila 
selama 
ini 
berbagai 
pembaharuan 
kurikulum 
tidak 
berdampak 
pada 
peningkatan 
mutu 
pendidikan, 
tidak 
lain 
adalah 
karena 
sarana-­‐‑prasarana 
diabaikan, 
khususnya 
buku. 
Untuk 
melaksanakan 
kurikulum 
yang 
menerapkan 
empat 
pilar 
(learning 
to 
know, 
learning 
to 
do, 
learning 
to 
live 
together 
dan 
learning 
to 
be), 
diperlukan 
berbagai 
buku 
sebagai 
sumber 
belajar. 
Tidak 
hanya 
buku 
teks, 
tetapi 
juga 
buku 
bacaan, 
buku 
rujukan 
dan 
buku 
sumber. 
Karena 
itu 
pelaksanaan 
kurikulum 
baru 
tidak 
dapat 
hanya 
diandalkan 
kepada 
buku 
teks. 
Yang 
cukup 
mengagetkan 
adalah 
bahwa 
buku 
teks 
akan 
disiapkan 
bersamaan 
dengan 
penyiapan 
kurikulum. 
Kajian 
oleh 
Akademi 
Ilmu 
Pengetahuan 
Indonesia: 
Latar 
belakang 
dan 
temuan: 
1. AIPI 
menghargai 
niat 
baik 
Kementerian 
Pendidikan 
dan 
Kebudayaan 
menyusun 
Kurikulum 
2013 
sebagai 
respon 
terhadap 
berbagai 
tantangan 
bangsa, 
dan 
juga 
menghargai 
beberapa 
gagasan 
baru 
di 
Kurikulum 
2013, 
antara 
lain 
melalui 
mata 
pelajaran 
peminatan 
yang 
memungkinkan 
siswa 
memperluas 
wawasannya. 
2. AIPI 
memperhatikan 
banyaknya 
keluhan 
dan 
kritik 
mengenai 
kesulitan 
dalam 
penerapan 
kurikulum 
2013, 
keluhan 
datang 
dari 
para 
guru, 
murid, 
orang 
tua; 
sedangkan 
kritik 
datang 
dari 
kalangan 
pendidik 
dan 
ahli 
pendidikan. 
3. AIPI 
menyimak 
Permendikbud 
Nomor 
67 
sampai 
dengan 
Nomor 
71 
tahun 
2013 
tentang 
Kurikulum 
2013 
dan 
Buku 
Ajar. 
4. AIPI 
sesuai 
dengan 
Undang-­‐‑Undang 
No.8 
1990 
mempunyai 
tugas 
untuk 
memberikan 
masukan/pemikiran/rekomendasi 
terhadap 
hal-­‐‑hal 
yang 
sangat 
penting 
dalam 
pengembangan 
ilmu 
pengetahuan. 
5. Ditemukan 
ketidakjelasan 
konsep 
yang 
digunakan 
dalam 
kurikulum, 
tergambar 
dalam 
kerancuan 
bahasa, 
rumusan 
tidak 
operasional/logis, 
serta 
tidak 
menggunakan 
Bahasa 
Indonesia 
yang 
baik 
dan 
benar 
dalam 
naskah 
kurikulum 
tingkat 
SD, 
SMP 
maupun 
SMA. 
Kesimpulan 
terhadap 
temuan-­‐‑temuan: 
1. Kurikulum 
2013 
tidak 
mendorong 
terwujudnya 
tujuan 
bernegara 
yaitu 
“mencerdaskan 
kehidupan 
bangsa” 
yang 
berdasarkan 
Pancasila. 
2. Kurikulum 
2013 
tidak 
mendorong 
terbentuknya 
budaya 
ilmiah. 
3. Kurikulum 
2013 
tidak 
dibangun 
atas 
prinsip 
ilmu 
pengetahuan 
yang 
mengedepankan 
nalar 
kritis, 
melalui 
penggunaan 
kata 
“mengagumi” 
yang 
mendominasi 
isi 
kurikulum. 
4. Kurikulum 
2013 
tidak 
mencerminkan 
terbentuknya 
kompetensi 
berdasarkan 
asas 
spesifik, 
terukur, 
dapat 
dicapai, 
realistis, 
dan 
mempunyai 
batasan 
waktu 
(specific, 
measurable, 
attainable, 
relevant, 
time-­‐‑bound).
5. Wacana 
Kurikulum 
2013 
tidak 
menggunakan 
prinsip 
kesetaraan 
gender, 
prinsip 
keberagaman 
dan 
kebhinnekaan 
Indonesia. 
Rekomendasi 
tindak 
lanjut: 
1. Menyusun 
kajian 
filosofis 
dan 
pedagogis 
yang 
mendalam 
terhadap 
arah 
penyusunan 
kurikulum 
dengan 
memperhatikan 
kesimpulan 
dalam 
temuan-­‐‑temuan. 
2. Mengubah 
Kurikulum 
2013 
sesuai 
dengan 
hasil 
kajian 
filosofis 
dan 
pedagogis 
tersebut. 
3. Mendorong 
Pemerintah 
untuk 
secara 
terus 
menerus 
melakukan 
perbaikan 
Kurikulum 
dengan 
melibatkan 
seluruh 
pemangku 
kepentingan. 
CATATAN 
KRITIS 
OLEH 
PIHAK 
KETIGA 
OMBUDSMAN 
REPUBLIK 
INDONESIA 
3 
April 
2013 
– 
ORI 
merekomendasikan 
kepada 
Kemdikbud 
untuk 
mengevaluasi 
dan 
mempertimbangkan 
kembali 
rencana 
penerapan 
Kurikulum 
2013, 
dengan 
dasar 
pertimbangan 
sebagai 
berikut: 
§ Banyak 
guru 
yang 
berada 
di 
lapangan 
mengindikasikan 
ketidaksiapan 
dan 
kebingungan 
mereka 
dalam 
menerapkan 
kurikulum 
anyar 
tersebut. 
§ Sosialisasi 
pelaksanaan 
Kurikulum 
2013 
yang 
terbatas 
pada 
struktur 
kurikulum 
mengenai 
jumlah 
pelajaran 
dan 
jam 
pelajaran 
tentu 
masih 
jauh 
dari 
komprehensif 
untuk 
sebuah 
penerapan 
kurikulum 
yang 
baru. 
Penjabarannya 
belum 
detail 
sampai 
pada 
tahap 
implementasi 
teknisnya. 
§ Perlu 
diingat 
guru 
yang 
harus 
dilatih 
sangat 
besar 
jumlahnya 
sementara 
waktu 
yang 
tersedia 
sangat 
terbatas, 
maka 
efektifitas 
pelatihan 
yang 
sangat 
mepet 
dengan 
penerapan 
Kurikulum 
2013 
tersebut 
sangat 
diragukan 
akan 
berhasil 
dengan 
optimal. 
29 
November 
2014 
– 
ORI 
kembali 
merekomendasikan 
kepada 
Kemdikbud 
untuk 
menghentikan 
penerapan 
Kurikulum 
2013, 
dengan 
dasar 
pertimbangan 
sebagai 
berikut: 
§ ORI 
menerima 
laporan 
dari 
banyak 
daerah 
mengenai 
buruknya 
pelaksanaan 
kurikulum 
2013. 
Laporan 
dari 
semua 
daerah 
rata-­‐‑rata 
seragam 
yakni 
mengenai 
buku 
yang 
tidak 
tersedia, 
guru 
sulit 
menerapkan 
penilaian 
dan 
susah 
memenuhi 
target 
mengajar 
24 
jam 
sepekan 
untuk 
syarat 
sertifikasi 
dan 
banyak 
pengaduan 
lain. 
§ Semestinya 
pelaksanaan 
kurikulum 
2013 
tidak 
dilaksanakan 
secara 
serentak 
pada 
tahun 
2014 
karena 
belum 
dilakukan 
evaluasi 
dan 
pengecekan 
terhadap 
hasil. 
INDONESIA 
CORRUPTION 
WATCH 
15 
Februari 
2013 
– 
ICW 
menyatakan 
terdapat 
delapan 
kejanggalan 
dalam 
proses 
penyusunan 
Kurikulum 
2013, 
yaitu: 
1. Pemerintah 
menggunakan 
logika 
terbalik 
dalam 
perubahan 
kurikulum 
pendidikan, 
yaitu 
perubahan 
standar 
isi 
dan 
standar 
kompetensi 
lulusan 
yang 
dilakukan 
sesudah 
perubahan 
kurikulum 
nasional. 
2. Pemerintah 
tidak 
konsisten 
dengan 
Rencana 
Pembangunan 
Jangka 
Menengah 
Nasional 
(RPJMN), 
Perpres 
Nomor 
5 
Tahun 
2010. 
3. Anggaran 
perubahan 
Kurikulum 
2013 
tidak 
terencana 
dengan 
baik. 
4. Tidak 
ada 
evaluasi 
komprehensif 
terhadap 
Kurikulum 
2006 
(KTSP). 
5. Panduan 
Kurikulum 
2013 
mengukung 
kreativitas 
dan 
inovasi 
guru 
serta 
penyeragaman 
konteks 
lokal. 
6. Target 
pelatihan 
instruktur 
nasional, 
guru 
inti 
dan 
guru 
sasaran 
terlalu 
ambisius. 
7. Bahan 
perubahan 
kurikulum 
yang 
disampaikan 
pemerintah 
berbeda-­‐‑beda. 
8. Buku-­‐‑buku 
yang 
disiapkan 
untuk 
siswa 
dan 
guru 
kurang 
dari 
50% 
yang 
sudah 
selesai. 
30 
Agustus 
2014 
– 
ICW 
kembali 
mendesak 
pemerintah 
untuk 
menghentikan 
penerapan 
Kurikulum 
2013 
dengan 
berdasar 
pertimbangan 
sebagai 
berikut: 
§ Kurikulum 
2013 
dinilai 
tidak 
berdasarkan 
konsep 
yang 
jelas 
dan 
matang. 
§ Terjadi 
kekacauan 
penerapan 
Kurikulum 
2013 
di 
mana 
sampai 
tahun 
ajaran 
baru 
dimulai 
buku 
belum 
dibagikan 
sehingga 
membuat 
orangtua 
dan 
siswa 
harus 
mengeluarkan 
biaya 
sendiri 
untuk 
fotokopi, 
membeli 
di 
toko 
buku 
atau 
mengunduh 
dari 
Internet. 
§ Banyak 
guru 
yang 
belum 
mendapatkan 
pelatihan, 
pelatihan 
guru 
terlalu 
singkat 
dan 
guru 
terbebani 
oleh 
metode 
penilaian 
siswa 
yang 
mewijabkan 
guru 
membuat 
penilaian 
otentik 
bagi 
setiap 
siswa 
berupa 
narasi.
PERSATUAN 
GURU 
REPUBLIK 
INDONESIA 
17 
Januari 
2013 
– 
PGRI 
menilai 
persiapan 
Kurikulum 
2013 
belum 
matang 
dan 
meminta 
pelaksanaan 
ditunda. 
Ada 
beberapa 
hal 
yang 
perlu 
diperhatikan 
oleh 
pemerintah 
sebelum 
kurikulum 
diterapkan, 
antara 
lain 
rancangan 
pendekatan 
tematik 
terpadu 
yang 
harus 
jelas 
antar 
tingkatan, 
pengkajian 
ulang 
penggantian 
penjurusan 
menjadi 
peminatan 
pada 
tingkat 
SMA, 
penerbitan 
landasan 
hukum 
Kurikulum 
2013, 
serta 
persiapan 
yang 
lebih 
matang 
dengan 
mempertimbangkan 
heterogenitas 
wilayah 
Indonesia, 
kesiapan 
guru 
dan 
sinkronisasi 
yang 
baik 
antar 
pemegang 
kepentingan. 
11 
September 
2014 
– 
PGRI 
menyangkan 
distribusi 
buku 
Kurikulum 
2013 
semester 
1 
yang 
belum 
tuntas 
menjangkau 
semua 
kabupaten/kota, 
serta 
pelatihan 
implementasi 
Kurikulum 
2013 
yang 
belum 
menjangkau 
semua 
guru. 
KEPUTUSAN 
MENDIKBUD 
TENTANG 
KEBERLANJUTAN 
KURIKULUM 
2013 
Berdasarkan 
segala 
masukan 
dari 
tim 
evaluasi 
dan 
para 
pemegang 
kepentingan, 
Mendikbud 
memutuskan 
untuk: 
1. Menghentikan 
pelaksanaan 
Kurikulum 
2013 
di 
sekolah-­‐‑sekolah 
yang 
baru 
menerapkan 
satu 
semester, 
yaitu 
sejak 
Tahun 
Pelajaran 
2014/2015. 
Sekolah-­‐‑sekolah 
ini 
akan 
kembali 
menggunakan 
Kurikulum 
2006, 
maka 
bagi 
para 
kepala 
sekolah 
dan 
guru 
di 
sekolah-­‐‑sekolah 
tersebut 
diminta 
mempersiapkan 
diri 
untuk 
kembali 
menggunakan 
Kurikulum 
2006 
mulai 
semester 
genap 
Tahun 
Pelajaran 
2014/2015. 
2. Tetap 
melanjutkan 
penerapan 
Kurikulum 
2013 
di 
sekolah-­‐‑sekolah 
yang 
telah 
tiga 
semester 
menerapkan, 
yaitu 
sejak 
Tahun 
Pelajaran 
2013/2014, 
serta 
menjadikan 
sekolah-­‐‑sekolah 
tersebut 
sebagai 
sekolah 
pengembangan 
dan 
percontohan 
penerapan 
Kurikulum 
2013. 
Pada 
saat 
Kurikulum 
2013 
telah 
diperbaiki 
dan 
dimatangkan 
lalu 
sekolah-­‐‑sekolah 
ini 
(dan 
sekolah-­‐‑sekolah 
lain 
yang 
ditetapkan 
oleh 
Pemerintah) 
maka 
dimulai 
proses 
penyebaran 
penerapan 
Kurikulum 
2013 
ke 
sekolah 
lain 
di 
sekitarnya. 
Bagi 
sekolah 
yang 
keberatan 
menjadi 
sekolah 
pengembangan 
dan 
percontohan 
Kurikulum 
2013, 
dengan 
alasan 
ketidaksiapan 
dan 
demi 
kepentingan 
siswa, 
dapat 
mengajukan 
diri 
kepada 
Kemdikbud 
untuk 
dikecualikan. 
3. Mengembalikan 
tugas 
pengembangan 
Kurikulum 
2013 
kepada 
Pusat 
Kurikulum 
dan 
Perbukuan, 
Kementerian 
Pendidikan 
dan 
Kebudayaan 
RI. 
Pengembangan 
Kurikulum 
tidak 
lagi 
ditangani 
oleh 
tim 
ad 
hoc 
yang 
bekerja 
jangka 
pendek. 
Kemdikbud 
akan 
melakukan 
perbaikan 
mendasar 
terhadap 
Kurikulum 
2013 
agar 
dapat 
dijalankan 
dengan 
baik 
oleh 
gur 
di 
dalam 
kelas, 
serta 
mampu 
menjadikan 
proses 
belajar 
di 
sekolah 
sebagai 
proses 
yang 
menyenangkan 
bagi 
siswa. 
*****

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

KTSP SD Muhammadiyah Banjaran
KTSP SD Muhammadiyah BanjaranKTSP SD Muhammadiyah Banjaran
KTSP SD Muhammadiyah Banjaranarif widyatma
 
Instrument verifikasi validasi ktsp sman 1 ld 2
Instrument verifikasi validasi ktsp sman 1 ld 2Instrument verifikasi validasi ktsp sman 1 ld 2
Instrument verifikasi validasi ktsp sman 1 ld 2Wibowo Wibowo
 
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (ktsp) smp
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (ktsp) smpKurikulum tingkat satuan pendidikan (ktsp) smp
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (ktsp) smpNandang Sukmara
 
Pedoman pendampingan _oleh_guru_inti-libre
Pedoman pendampingan _oleh_guru_inti-librePedoman pendampingan _oleh_guru_inti-libre
Pedoman pendampingan _oleh_guru_inti-librepurdiyanto -
 
Dokumen kurikulum 2013
Dokumen kurikulum 2013Dokumen kurikulum 2013
Dokumen kurikulum 2013LiFluor
 
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)An Rachma
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel matematika
Model Pembelajaran Saintifik Mapel matematikaModel Pembelajaran Saintifik Mapel matematika
Model Pembelajaran Saintifik Mapel matematikaAbdul Jamil
 
Ktsp smp n 1 btrd terbaru
Ktsp smp n 1 btrd terbaruKtsp smp n 1 btrd terbaru
Ktsp smp n 1 btrd terbaruAgus Hariyatno
 
Dokumen 1 KTSP SMPN 3 Cibadak Tahun 2013/2014
Dokumen 1 KTSP SMPN 3 Cibadak Tahun 2013/2014Dokumen 1 KTSP SMPN 3 Cibadak Tahun 2013/2014
Dokumen 1 KTSP SMPN 3 Cibadak Tahun 2013/2014Iwan Sumantri
 
Dokumen 1 sdn 1 pamoyanan 201617
Dokumen 1 sdn 1 pamoyanan 201617Dokumen 1 sdn 1 pamoyanan 201617
Dokumen 1 sdn 1 pamoyanan 201617Endin Salahudin
 
Pengembangan K T S P
Pengembangan   K T S PPengembangan   K T S P
Pengembangan K T S Pmgmpseni
 
Implementasi Kurikulum 2013
Implementasi Kurikulum 2013Implementasi Kurikulum 2013
Implementasi Kurikulum 2013Kaharuddin Adam
 
Mekanisme Pendampingan Pelaksanaan Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
Mekanisme Pendampingan Pelaksanaan Kurikulum 2013 di Sekolah DasarMekanisme Pendampingan Pelaksanaan Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
Mekanisme Pendampingan Pelaksanaan Kurikulum 2013 di Sekolah DasarAfdan Rojabi
 
Kurikulum 2013 Jenjang MTs
Kurikulum 2013 Jenjang MTsKurikulum 2013 Jenjang MTs
Kurikulum 2013 Jenjang MTsPuji Fitriya
 
3 l1-implementasi kurikulum 2013-
3 l1-implementasi kurikulum 2013-3 l1-implementasi kurikulum 2013-
3 l1-implementasi kurikulum 2013-Intan Puspita
 
1. kebijakan implementasi kurikulum 2013
1. kebijakan implementasi kurikulum 20131. kebijakan implementasi kurikulum 2013
1. kebijakan implementasi kurikulum 2013Abdi Yunus
 
03 permendikbud nomor 69 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...
03 permendikbud nomor 69 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...03 permendikbud nomor 69 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...
03 permendikbud nomor 69 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...Ikhsan Ikhsanudin
 

Was ist angesagt? (20)

Buku ktsp
Buku ktspBuku ktsp
Buku ktsp
 
KTSP SD Muhammadiyah Banjaran
KTSP SD Muhammadiyah BanjaranKTSP SD Muhammadiyah Banjaran
KTSP SD Muhammadiyah Banjaran
 
Instrument verifikasi validasi ktsp sman 1 ld 2
Instrument verifikasi validasi ktsp sman 1 ld 2Instrument verifikasi validasi ktsp sman 1 ld 2
Instrument verifikasi validasi ktsp sman 1 ld 2
 
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (ktsp) smp
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (ktsp) smpKurikulum tingkat satuan pendidikan (ktsp) smp
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (ktsp) smp
 
Pedoman pendampingan _oleh_guru_inti-libre
Pedoman pendampingan _oleh_guru_inti-librePedoman pendampingan _oleh_guru_inti-libre
Pedoman pendampingan _oleh_guru_inti-libre
 
Dokumen kurikulum 2013
Dokumen kurikulum 2013Dokumen kurikulum 2013
Dokumen kurikulum 2013
 
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel matematika
Model Pembelajaran Saintifik Mapel matematikaModel Pembelajaran Saintifik Mapel matematika
Model Pembelajaran Saintifik Mapel matematika
 
Ktsp smp n 1 btrd terbaru
Ktsp smp n 1 btrd terbaruKtsp smp n 1 btrd terbaru
Ktsp smp n 1 btrd terbaru
 
Dokumen 1 KTSP SMPN 3 Cibadak Tahun 2013/2014
Dokumen 1 KTSP SMPN 3 Cibadak Tahun 2013/2014Dokumen 1 KTSP SMPN 3 Cibadak Tahun 2013/2014
Dokumen 1 KTSP SMPN 3 Cibadak Tahun 2013/2014
 
Dokumen 1 sdn 1 pamoyanan 201617
Dokumen 1 sdn 1 pamoyanan 201617Dokumen 1 sdn 1 pamoyanan 201617
Dokumen 1 sdn 1 pamoyanan 201617
 
Pengembangan K T S P
Pengembangan   K T S PPengembangan   K T S P
Pengembangan K T S P
 
Implementasi Kurikulum 2013
Implementasi Kurikulum 2013Implementasi Kurikulum 2013
Implementasi Kurikulum 2013
 
Mekanisme Pendampingan Pelaksanaan Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
Mekanisme Pendampingan Pelaksanaan Kurikulum 2013 di Sekolah DasarMekanisme Pendampingan Pelaksanaan Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
Mekanisme Pendampingan Pelaksanaan Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
 
Pendampingan buku kurikulum 2013 uik
Pendampingan buku kurikulum 2013   uikPendampingan buku kurikulum 2013   uik
Pendampingan buku kurikulum 2013 uik
 
Kurikulum 2013 Jenjang MTs
Kurikulum 2013 Jenjang MTsKurikulum 2013 Jenjang MTs
Kurikulum 2013 Jenjang MTs
 
3 l1-implementasi kurikulum 2013-
3 l1-implementasi kurikulum 2013-3 l1-implementasi kurikulum 2013-
3 l1-implementasi kurikulum 2013-
 
1. kebijakan implementasi kurikulum 2013
1. kebijakan implementasi kurikulum 20131. kebijakan implementasi kurikulum 2013
1. kebijakan implementasi kurikulum 2013
 
03 permendikbud nomor 69 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...
03 permendikbud nomor 69 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...03 permendikbud nomor 69 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...
03 permendikbud nomor 69 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...
 
Dokumen kurikulum 2013
Dokumen kurikulum 2013Dokumen kurikulum 2013
Dokumen kurikulum 2013
 

Andere mochten auch

Surat menteri Pendidikan ke Kepala Sekolah ttg Kurikulum 2013
Surat menteri Pendidikan ke Kepala Sekolah ttg Kurikulum 2013Surat menteri Pendidikan ke Kepala Sekolah ttg Kurikulum 2013
Surat menteri Pendidikan ke Kepala Sekolah ttg Kurikulum 2013Winarto Winartoap
 
Permendikbud no 160 th 2014 permendikbud pemberlakuan k_06-1_hasil_rapim_11_d...
Permendikbud no 160 th 2014 permendikbud pemberlakuan k_06-1_hasil_rapim_11_d...Permendikbud no 160 th 2014 permendikbud pemberlakuan k_06-1_hasil_rapim_11_d...
Permendikbud no 160 th 2014 permendikbud pemberlakuan k_06-1_hasil_rapim_11_d...Winarto Winartoap
 
Permen nomor 79 tahun 2014 mulok kurikulum 2013
Permen nomor 79 tahun 2014 mulok kurikulum 2013Permen nomor 79 tahun 2014 mulok kurikulum 2013
Permen nomor 79 tahun 2014 mulok kurikulum 2013Winarto Winartoap
 
Permen tahun2014 068 guru tik pd kurikulum 2013
Permen tahun2014 068 guru tik pd kurikulum 2013Permen tahun2014 068 guru tik pd kurikulum 2013
Permen tahun2014 068 guru tik pd kurikulum 2013Winarto Winartoap
 
RPP SMK Teknik Las TIG-WIG (GTAW) Kelas XII
RPP SMK Teknik Las TIG-WIG (GTAW) Kelas XIIRPP SMK Teknik Las TIG-WIG (GTAW) Kelas XII
RPP SMK Teknik Las TIG-WIG (GTAW) Kelas XIIDiva Pendidikan
 
Struktur kurikulum smk semua jurusan
Struktur kurikulum smk semua jurusanStruktur kurikulum smk semua jurusan
Struktur kurikulum smk semua jurusanLheny Elø
 

Andere mochten auch (6)

Surat menteri Pendidikan ke Kepala Sekolah ttg Kurikulum 2013
Surat menteri Pendidikan ke Kepala Sekolah ttg Kurikulum 2013Surat menteri Pendidikan ke Kepala Sekolah ttg Kurikulum 2013
Surat menteri Pendidikan ke Kepala Sekolah ttg Kurikulum 2013
 
Permendikbud no 160 th 2014 permendikbud pemberlakuan k_06-1_hasil_rapim_11_d...
Permendikbud no 160 th 2014 permendikbud pemberlakuan k_06-1_hasil_rapim_11_d...Permendikbud no 160 th 2014 permendikbud pemberlakuan k_06-1_hasil_rapim_11_d...
Permendikbud no 160 th 2014 permendikbud pemberlakuan k_06-1_hasil_rapim_11_d...
 
Permen nomor 79 tahun 2014 mulok kurikulum 2013
Permen nomor 79 tahun 2014 mulok kurikulum 2013Permen nomor 79 tahun 2014 mulok kurikulum 2013
Permen nomor 79 tahun 2014 mulok kurikulum 2013
 
Permen tahun2014 068 guru tik pd kurikulum 2013
Permen tahun2014 068 guru tik pd kurikulum 2013Permen tahun2014 068 guru tik pd kurikulum 2013
Permen tahun2014 068 guru tik pd kurikulum 2013
 
RPP SMK Teknik Las TIG-WIG (GTAW) Kelas XII
RPP SMK Teknik Las TIG-WIG (GTAW) Kelas XIIRPP SMK Teknik Las TIG-WIG (GTAW) Kelas XII
RPP SMK Teknik Las TIG-WIG (GTAW) Kelas XII
 
Struktur kurikulum smk semua jurusan
Struktur kurikulum smk semua jurusanStruktur kurikulum smk semua jurusan
Struktur kurikulum smk semua jurusan
 

Ähnlich wie Kurikulum 2013 dan Permasalahannya

Pedoman pendampingan sekolah
Pedoman pendampingan sekolahPedoman pendampingan sekolah
Pedoman pendampingan sekolahIwan Falahuddin
 
Juknis pendampingan (versi ms)
Juknis pendampingan (versi ms)Juknis pendampingan (versi ms)
Juknis pendampingan (versi ms)Dede Irawan
 
Buku panduan pendampingan kur 2013
Buku panduan pendampingan kur 2013Buku panduan pendampingan kur 2013
Buku panduan pendampingan kur 2013purdiyanto -
 
1 model-pembelajaran-saintifik-mp-matematika
1 model-pembelajaran-saintifik-mp-matematika1 model-pembelajaran-saintifik-mp-matematika
1 model-pembelajaran-saintifik-mp-matematikaTharita Hermawan
 
Edit 07-pedoman-pendampingan-ks-ps-jadi-25-6-2013-libre
Edit 07-pedoman-pendampingan-ks-ps-jadi-25-6-2013-libreEdit 07-pedoman-pendampingan-ks-ps-jadi-25-6-2013-libre
Edit 07-pedoman-pendampingan-ks-ps-jadi-25-6-2013-librepurdiyanto -
 
Pedoman pendampingan-ks-ps
Pedoman pendampingan-ks-psPedoman pendampingan-ks-ps
Pedoman pendampingan-ks-pspurdiyanto -
 
Kontroversi kurikulum 2013
Kontroversi kurikulum 2013Kontroversi kurikulum 2013
Kontroversi kurikulum 2013Nurul Huda
 
02 panduan teknis penyusunan rpp
02 panduan teknis  penyusunan rpp02 panduan teknis  penyusunan rpp
02 panduan teknis penyusunan rppM Wandana
 
Panduan teknis penilaian kelas
Panduan teknis penilaian kelasPanduan teknis penilaian kelas
Panduan teknis penilaian kelasAlex Sumiyarsa
 
Pengembangan kurikulum PAK
Pengembangan kurikulum PAKPengembangan kurikulum PAK
Pengembangan kurikulum PAKdedevrylizzer
 
Kecemasan kurikulum 2013
Kecemasan kurikulum 2013Kecemasan kurikulum 2013
Kecemasan kurikulum 2013Suyanto Suyanto
 
01. naskah model model pembelajaran-1
01. naskah model model pembelajaran-101. naskah model model pembelajaran-1
01. naskah model model pembelajaran-1FadliMohamad
 
Diktat Model Model Pembelajaran di Sekolah
Diktat Model Model Pembelajaran di SekolahDiktat Model Model Pembelajaran di Sekolah
Diktat Model Model Pembelajaran di SekolahAndy Saiful Musthofa
 
Naskah Model-model Pembelajaran
Naskah Model-model PembelajaranNaskah Model-model Pembelajaran
Naskah Model-model PembelajaranEdy Eko Santoso
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel prakarya
Model Pembelajaran Saintifik Mapel prakaryaModel Pembelajaran Saintifik Mapel prakarya
Model Pembelajaran Saintifik Mapel prakaryaAbdul Jamil
 
Panduan pendampingan kurikulum 2013
Panduan pendampingan kurikulum 2013Panduan pendampingan kurikulum 2013
Panduan pendampingan kurikulum 2013Roby Karnain
 
Buku BSE Kelas 07 smp pendidikan agama khonghucu dan budi pekerti guru 2017
Buku BSE Kelas 07 smp pendidikan agama khonghucu dan budi pekerti guru 2017Buku BSE Kelas 07 smp pendidikan agama khonghucu dan budi pekerti guru 2017
Buku BSE Kelas 07 smp pendidikan agama khonghucu dan budi pekerti guru 2017FarahYudian
 
Guru pendamping kurikulum 2013 kompas
Guru pendamping kurikulum 2013 kompasGuru pendamping kurikulum 2013 kompas
Guru pendamping kurikulum 2013 kompasSuyanto Suyanto
 
Model pembelajaran saintifik pelajaran matematika
Model pembelajaran saintifik pelajaran matematikaModel pembelajaran saintifik pelajaran matematika
Model pembelajaran saintifik pelajaran matematikaIbnu Fajar
 
Artikel Ilmiah_Kurikulum 2013
Artikel Ilmiah_Kurikulum 2013Artikel Ilmiah_Kurikulum 2013
Artikel Ilmiah_Kurikulum 2013Ady Setiawan
 

Ähnlich wie Kurikulum 2013 dan Permasalahannya (20)

Pedoman pendampingan sekolah
Pedoman pendampingan sekolahPedoman pendampingan sekolah
Pedoman pendampingan sekolah
 
Juknis pendampingan (versi ms)
Juknis pendampingan (versi ms)Juknis pendampingan (versi ms)
Juknis pendampingan (versi ms)
 
Buku panduan pendampingan kur 2013
Buku panduan pendampingan kur 2013Buku panduan pendampingan kur 2013
Buku panduan pendampingan kur 2013
 
1 model-pembelajaran-saintifik-mp-matematika
1 model-pembelajaran-saintifik-mp-matematika1 model-pembelajaran-saintifik-mp-matematika
1 model-pembelajaran-saintifik-mp-matematika
 
Edit 07-pedoman-pendampingan-ks-ps-jadi-25-6-2013-libre
Edit 07-pedoman-pendampingan-ks-ps-jadi-25-6-2013-libreEdit 07-pedoman-pendampingan-ks-ps-jadi-25-6-2013-libre
Edit 07-pedoman-pendampingan-ks-ps-jadi-25-6-2013-libre
 
Pedoman pendampingan-ks-ps
Pedoman pendampingan-ks-psPedoman pendampingan-ks-ps
Pedoman pendampingan-ks-ps
 
Kontroversi kurikulum 2013
Kontroversi kurikulum 2013Kontroversi kurikulum 2013
Kontroversi kurikulum 2013
 
02 panduan teknis penyusunan rpp
02 panduan teknis  penyusunan rpp02 panduan teknis  penyusunan rpp
02 panduan teknis penyusunan rpp
 
Panduan teknis penilaian kelas
Panduan teknis penilaian kelasPanduan teknis penilaian kelas
Panduan teknis penilaian kelas
 
Pengembangan kurikulum PAK
Pengembangan kurikulum PAKPengembangan kurikulum PAK
Pengembangan kurikulum PAK
 
Kecemasan kurikulum 2013
Kecemasan kurikulum 2013Kecemasan kurikulum 2013
Kecemasan kurikulum 2013
 
01. naskah model model pembelajaran-1
01. naskah model model pembelajaran-101. naskah model model pembelajaran-1
01. naskah model model pembelajaran-1
 
Diktat Model Model Pembelajaran di Sekolah
Diktat Model Model Pembelajaran di SekolahDiktat Model Model Pembelajaran di Sekolah
Diktat Model Model Pembelajaran di Sekolah
 
Naskah Model-model Pembelajaran
Naskah Model-model PembelajaranNaskah Model-model Pembelajaran
Naskah Model-model Pembelajaran
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel prakarya
Model Pembelajaran Saintifik Mapel prakaryaModel Pembelajaran Saintifik Mapel prakarya
Model Pembelajaran Saintifik Mapel prakarya
 
Panduan pendampingan kurikulum 2013
Panduan pendampingan kurikulum 2013Panduan pendampingan kurikulum 2013
Panduan pendampingan kurikulum 2013
 
Buku BSE Kelas 07 smp pendidikan agama khonghucu dan budi pekerti guru 2017
Buku BSE Kelas 07 smp pendidikan agama khonghucu dan budi pekerti guru 2017Buku BSE Kelas 07 smp pendidikan agama khonghucu dan budi pekerti guru 2017
Buku BSE Kelas 07 smp pendidikan agama khonghucu dan budi pekerti guru 2017
 
Guru pendamping kurikulum 2013 kompas
Guru pendamping kurikulum 2013 kompasGuru pendamping kurikulum 2013 kompas
Guru pendamping kurikulum 2013 kompas
 
Model pembelajaran saintifik pelajaran matematika
Model pembelajaran saintifik pelajaran matematikaModel pembelajaran saintifik pelajaran matematika
Model pembelajaran saintifik pelajaran matematika
 
Artikel Ilmiah_Kurikulum 2013
Artikel Ilmiah_Kurikulum 2013Artikel Ilmiah_Kurikulum 2013
Artikel Ilmiah_Kurikulum 2013
 

Mehr von Winarto Winartoap

Pp 32 th 2015 gaji polri 2915
Pp 32 th 2015 gaji polri 2915Pp 32 th 2015 gaji polri 2915
Pp 32 th 2015 gaji polri 2915Winarto Winartoap
 
Pp 33 th 2015 pokok pensiun 2015
Pp 33 th 2015 pokok pensiun 2015Pp 33 th 2015 pokok pensiun 2015
Pp 33 th 2015 pokok pensiun 2015Winarto Winartoap
 
Pp 34 th 2015 pokok pensiun purnawirawan tni
Pp 34 th 2015 pokok pensiun purnawirawan tniPp 34 th 2015 pokok pensiun purnawirawan tni
Pp 34 th 2015 pokok pensiun purnawirawan tniWinarto Winartoap
 
Pp 35 th 2015 pokok pensiun purnawirawan polri
Pp 35 th 2015 pokok pensiun purnawirawan polriPp 35 th 2015 pokok pensiun purnawirawan polri
Pp 35 th 2015 pokok pensiun purnawirawan polriWinarto Winartoap
 
Pp 36 th 2015 tunjangan anggota knip
Pp 36 th 2015 tunjangan anggota knipPp 36 th 2015 tunjangan anggota knip
Pp 36 th 2015 tunjangan anggota knipWinarto Winartoap
 
Pp 37 th 2015 tunjangan perintis kemerdekaan
Pp 37 th 2015 tunjangan perintis kemerdekaanPp 37 th 2015 tunjangan perintis kemerdekaan
Pp 37 th 2015 tunjangan perintis kemerdekaanWinarto Winartoap
 
Permendikbud tahun2015 nomor002_standar kompetensi khusus ahli cagar budaya
Permendikbud tahun2015 nomor002_standar kompetensi khusus ahli cagar budayaPermendikbud tahun2015 nomor002_standar kompetensi khusus ahli cagar budaya
Permendikbud tahun2015 nomor002_standar kompetensi khusus ahli cagar budayaWinarto Winartoap
 
Keputusan kepala balitbang kemendikbud nomor 017 hep2015 0
Keputusan kepala balitbang kemendikbud nomor 017 hep2015 0Keputusan kepala balitbang kemendikbud nomor 017 hep2015 0
Keputusan kepala balitbang kemendikbud nomor 017 hep2015 0Winarto Winartoap
 
Keputusan kepala balitbang kemendikbud nomor 017 un basis komputer
Keputusan kepala balitbang kemendikbud nomor 017 un basis komputerKeputusan kepala balitbang kemendikbud nomor 017 un basis komputer
Keputusan kepala balitbang kemendikbud nomor 017 un basis komputerWinarto Winartoap
 
Permendikbud no.4 tahun 2015
Permendikbud no.4 tahun 2015Permendikbud no.4 tahun 2015
Permendikbud no.4 tahun 2015Winarto Winartoap
 
Kisi kisi-ujian-pendidikan-kesetaraan-pada-program-paket-b-wustha-setara-jenj...
Kisi kisi-ujian-pendidikan-kesetaraan-pada-program-paket-b-wustha-setara-jenj...Kisi kisi-ujian-pendidikan-kesetaraan-pada-program-paket-b-wustha-setara-jenj...
Kisi kisi-ujian-pendidikan-kesetaraan-pada-program-paket-b-wustha-setara-jenj...Winarto Winartoap
 
6045 kst-administrasi perkantoran
6045 kst-administrasi perkantoran6045 kst-administrasi perkantoran
6045 kst-administrasi perkantoranWinarto Winartoap
 

Mehr von Winarto Winartoap (20)

Pp 30 th 2015 gaji pns 2015
Pp 30 th 2015 gaji pns 2015Pp 30 th 2015 gaji pns 2015
Pp 30 th 2015 gaji pns 2015
 
Pp 31 th 2015 gaji tni 2015
Pp 31 th 2015 gaji tni 2015Pp 31 th 2015 gaji tni 2015
Pp 31 th 2015 gaji tni 2015
 
Pp 32 th 2015 gaji polri 2915
Pp 32 th 2015 gaji polri 2915Pp 32 th 2015 gaji polri 2915
Pp 32 th 2015 gaji polri 2915
 
Pp 33 th 2015 pokok pensiun 2015
Pp 33 th 2015 pokok pensiun 2015Pp 33 th 2015 pokok pensiun 2015
Pp 33 th 2015 pokok pensiun 2015
 
Pp 34 th 2015 pokok pensiun purnawirawan tni
Pp 34 th 2015 pokok pensiun purnawirawan tniPp 34 th 2015 pokok pensiun purnawirawan tni
Pp 34 th 2015 pokok pensiun purnawirawan tni
 
Pp 35 th 2015 pokok pensiun purnawirawan polri
Pp 35 th 2015 pokok pensiun purnawirawan polriPp 35 th 2015 pokok pensiun purnawirawan polri
Pp 35 th 2015 pokok pensiun purnawirawan polri
 
Pp 36 th 2015 tunjangan anggota knip
Pp 36 th 2015 tunjangan anggota knipPp 36 th 2015 tunjangan anggota knip
Pp 36 th 2015 tunjangan anggota knip
 
Pp 37 th 2015 tunjangan perintis kemerdekaan
Pp 37 th 2015 tunjangan perintis kemerdekaanPp 37 th 2015 tunjangan perintis kemerdekaan
Pp 37 th 2015 tunjangan perintis kemerdekaan
 
Pp 38 th 2015 gaji ke 13
Pp 38 th 2015 gaji ke 13Pp 38 th 2015 gaji ke 13
Pp 38 th 2015 gaji ke 13
 
Permendikbud tahun2015 nomor002_standar kompetensi khusus ahli cagar budaya
Permendikbud tahun2015 nomor002_standar kompetensi khusus ahli cagar budayaPermendikbud tahun2015 nomor002_standar kompetensi khusus ahli cagar budaya
Permendikbud tahun2015 nomor002_standar kompetensi khusus ahli cagar budaya
 
Keputusan kepala balitbang kemendikbud nomor 017 hep2015 0
Keputusan kepala balitbang kemendikbud nomor 017 hep2015 0Keputusan kepala balitbang kemendikbud nomor 017 hep2015 0
Keputusan kepala balitbang kemendikbud nomor 017 hep2015 0
 
Keputusan kepala balitbang kemendikbud nomor 017 un basis komputer
Keputusan kepala balitbang kemendikbud nomor 017 un basis komputerKeputusan kepala balitbang kemendikbud nomor 017 un basis komputer
Keputusan kepala balitbang kemendikbud nomor 017 un basis komputer
 
Pos ujian sekolah 2015
Pos ujian sekolah 2015Pos ujian sekolah 2015
Pos ujian sekolah 2015
 
Pos us sd 2015
Pos us sd 2015Pos us sd 2015
Pos us sd 2015
 
Permendikbud no.4 tahun 2015
Permendikbud no.4 tahun 2015Permendikbud no.4 tahun 2015
Permendikbud no.4 tahun 2015
 
Kisi kisi-ujian-pendidikan-kesetaraan-pada-program-paket-b-wustha-setara-jenj...
Kisi kisi-ujian-pendidikan-kesetaraan-pada-program-paket-b-wustha-setara-jenj...Kisi kisi-ujian-pendidikan-kesetaraan-pada-program-paket-b-wustha-setara-jenj...
Kisi kisi-ujian-pendidikan-kesetaraan-pada-program-paket-b-wustha-setara-jenj...
 
6063 kst-perbankan syariah
6063 kst-perbankan syariah6063 kst-perbankan syariah
6063 kst-perbankan syariah
 
6045 kst-administrasi perkantoran
6045 kst-administrasi perkantoran6045 kst-administrasi perkantoran
6045 kst-administrasi perkantoran
 
6054 kst-pemasaran
6054 kst-pemasaran6054 kst-pemasaran
6054 kst-pemasaran
 
6027 kst-perbankan
6027 kst-perbankan6027 kst-perbankan
6027 kst-perbankan
 

Kürzlich hochgeladen

PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptx
PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptxPENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptx
PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptxRyanWinter25
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxBudyHermawan3
 
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.pptOPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.pptRyanWinter25
 
NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024
NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024
NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024ssuser8905b3
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxBudyHermawan3
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxmars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxSusatyoTriwilopo
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxBudyHermawan3
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxBudyHermawan3
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxBudyHermawan3
 
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke IntegrasiPenyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasiasaliaraudhatii
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxBudyHermawan3
 

Kürzlich hochgeladen (14)

PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptx
PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptxPENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptx
PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptx
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
 
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.pptOPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
 
NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024
NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024
NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxmars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke IntegrasiPenyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
 

Kurikulum 2013 dan Permasalahannya

  • 1. SEPUTAR KEPUTUSAN MENDIKBUD TENTANG PENGHENTIAN KURIKULUM 2013 KRONOLOGI KURIKULUM 2013 § Januari 2013 Pembentukan tim penyusun Kurikulum 2013 berdasar Surat Keputusan Mendikbud No. 015/P/2013 § April 2013 Inspektur Jenderal Kemdikbud berkirim surat kepada Mendikbud memperingatkan bahwa apabila persiapan belum diyakini maka pelaksanaan kurikulum baru perlu ditunda mengingat waktu yang semakin sempit. § Juli 2013 Penerapan Kurikulum 2013 di 6.221 sekolah sasaran. Persiapan guru inti dan sasaran dengan menerapkan pelatihan berjenjang selama lima hari dan bersamaan dengan waktu dimulainya Tahun Pelajaran 2013/2014. Buku Kurikulum 2013 belum siap, kecuali tiga buku yang sudah selesai ditulis untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika dan Sejarah. § September 2013 Survei persepsi terhadap kepala sekolah, guru, orangtua dan siswa di sekolah sasaran, dua bulan sesudah Kurikulum 2013 diterapkan. Tidak ada lagi survei/evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013 sampai akhir Tahun Pelajaran 2013/2014 selesai. § Juli 2014 Penerapan Kurikulum 2013 di seluruh sekolah. § Agustus 2014 Buku semester 1 belum terdistribusi di lebih dari 60.000 sekolah. § Oktober 2014 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 159 Tahun 2014 untuk mengevaluasi Kurikulum 2013 secara menyeluruh baru dikeluarkan pada tanggal 14 Oktober 2014, sesudah penerapan Kurikulum 2013 di seluruh sekolah dilakukan. § November 2014 Per tanggal 25 November 2014, buku semester 1 Kurikulum 2013 belum diterima di 19% kabupaten/kota untuk tingkat SD, 32% kabupaten/kota untuk tingkat SMP, dan 22% kabupaten/kota untuk tingkat SMA dan SMK. INDIKASI PERMASALAHAN KURIKULUM 2013 § Tidak ada kajian terhadap penerapan Kurikulum 2006 yang berujung pada kesimpulan urgensi perpindahan kepada Kurikulum 2013. § Tidak ada evaluasi menyeluruh terhadap uji coba penerapan Kurikulum 2013 setelah setahun penerapan di sekolah-­‐‑sekolah yang ditunjuk. § Kurikulum sudah diterapkan di seluruh sekolah di bulan Juli 2014, sementara instruksi untuk melakukan evaluasi baru dibuat 14 Oktober 2014, yaitu 6 hari sebelum pelantikan presiden baru. (Peraturan Menteri no 159) Pada Pasal 2 ayat 2 dalam Peraturan Menteri nomor 159 Tahun 2014 itu menyebutkan bahwa Evaluasi Kurikulum untuk mendapatkan informasi mengenai: 1. Kesesuaian antara Ide Kurikulum dan Desain Kurikulum; 2. Kesesuaian antara Desain Kurikulum dan Dokumen Kurikulum; 3. Kesesuaian antara Dokumen Kurikulum dan Implementasi Kurikulum; dan 4. Kesesuaian antara Ide Kurikulum, Hasil Kurikulum, dan Dampak Kurikulum. Kurikulum 2013 diterapkan di seluruh sekolah sebelum dievaluasi kesesuaian antara ide, desain, dokumen hingga dampak kurikulum. § Penyeragaman tema di seluruh kelas, sampai metode, isi pembelajaran dan buku yang bersifat wajib sehingga terindikasi bertentangan dengan UU Sisdiknas. § Penyusunan konten Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang tidak seksama sehingga menyebabkan ketidakselarasan. § Kompetensi Spiritual dan Sikap terlalu dipaksakan sehingga menganggu substansi keilmuan dan menimbulkan kebingungan dan beban administratif berlebihan bagi para guru. § Metode penilaian sangat kompleks dan menyita waktu sehingga membingungkan guru dan mengalihkan fokus dari memberi perhatian sepenuhnya pada siswa.
  • 2. § Ketidaksiapan guru menerapkan metode pembelajaran pada Kurikulum 2013 yang menyebabkan beban juga tertumpuk pada siswa sehingga menghabiskan waktu siswa di sekolah dan di luar sekolah. § Ketergesa-­‐‑gesaan penerapan menyebabkan ketidaksiapan penulisan, pencetakan dan peredaran buku sehingga menyebabkan berbagai permasalahan di ribuan sekolah akibat keterlambatan atau ketiadaan buku. § Berganti-­‐‑gantinya regulasi kementerian akibat revisi yang berulang. KAJIAN YURIDIS KURIKULUM 2013 Kajian UU Sisdiknas No .20 Tahun 2003 Pasal 38 Ayat 1 Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah ditetapkan oleh Pemerintah. Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah. UU Sisdiknas dan PP SNP hanya memberi kewenangan kepada Pemerintah hanya untuk mengatur kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah. Faktanya pengaturan sampai detail, termasuk silabus dan buku teks terpusat dan seragam. UU Sisdiknas dan PP SNP memberi ruang bagi Sekolah/Komite Sekolah atau madrasah/Komite Madrasah untuk mengembangkan kurikulum yang relevan. Faktanya, terjadi penyeragaman kurikulum. Kajian Permendikbud No 81A Tahun 2013 Pasal 1 Implementasi Kurikulum 2013 pada sekolah dasar/ madrasah ibtidayiyah (SD/MI), sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah (SMP/MTs), dan sekolah menengah kejuruan/madrasah aliyah kejuruan (SMK/MAK) secara bertahap mulai tahun pelajaran 2013/2014. Faktanya, sejak 2 Juli 2014 pemberlakukan dan pelaksanaan Kurikulum 2013 dilakukan secara serentak, pada tingkat SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK/MAK di seluruh Indonesia, setelah penerapan hanya di 6.221 sekolah – tak lagi bertahap. PERMASALAHAN KONSEPTUAL KURIKULUM 2013 Catatan oleh Majelis Guru Besar ITB pada Sidang Pleno MGB ITB, April 2013: Beberapa persoalan mendasar pada rancangan kurikulum ini antara lain sebagai berikut: § Rancangan Kurikulum 2013 tidak disertai naskah akademik, yang berisi pemikiran, konsep, tujuan, serta grand design (rancangan besar) pendidikan nasional, sebagai landasan. Rancangan Kurikulum 2013 memang telah mencantumkan sikap dan nilai-­‐‑nilai luhur kemanusiaan, tetapi dalam beberapa hal kurang memperhatikan hakikat STEAM (Science-­‐‑ Technology-­‐‑Engineering-­‐‑Art-­‐‑Mathematics), yaitu, ciri budaya ilmiah di balik kemajuan ilmu pengetahuan yang diserasikan dengan pembangunan karakter bangsa guna menghadapi tantangan ke depan. Trend (kecenderungan) dewasa ini menunjukkan bahwa posisi peradaban bangsa-­‐‑bangsa yang akan datang sangat dipengaruhi oleh kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi (teknologi informasi, teknologi bio, teknologi nano, teknologi neuro) yang terus berkembang, yang telah terbukti berpengaruh pada kemajuan budaya, perkembangan cara berfikir, serta daya kreativitas manusia dewasa ini dan ke depan dalam menghadapai tantangannya. § Rancangan Kurikulum 2013 belum menunjukkan keterkaitan yang jelas antara basis filosofi yang digunakan dengan perwujudannya pada tataran teknis yang dirancang untuk diimplementasikan. Misalnya, pendekatan interdisiplin dan metode eklektik yang dipilih tidak terwujud dalam model pembelajaran tematik-­‐‑integratif yang direpresentasikan melalui Kompetensi Inti dan/atau Kompetensi Dasar. Dalam model ini, yang tampak bukanlah interdisiplin, melainkan multidisiplin: beberapa disiplin dimasukkan, bahkan cenderung dipaksakan, dalam sebuah mata pelajaran tanpa basis ontologi dan epistemologi yang mengikatnya. § Rancangan Kurikulum 2013 mengambil konsep integratif-­‐‑tematik yang menunjukkan terdapatnya perubahan mendasar pada struktur kurikulum hingga pola penugasan guru, setidaknya, sejumlah mata pelajaran akan diintegrasikan menjadi satu mata pelajaran. Konsep ini membutuhan guru yang menguasai sejumlah mata pelajaran (yang digabungkan) serta mumpuni dalam mengajar berbasiskan
  • 3. pada tematik (yang telah ditentukan), yang merujuk pada lingkungan sekolah. Untuk terlaksananya konsep ini, pengetahuan dan kapasitas guru yang ada pada saat ini cukup jauh dari memenuhi kebutuhannya. Sementara itu, akan terdapat permasalahan pada tidak sedikit jumlah guru dengan “kompetensi” mata pelajaran yang dikeluarkan dari dalam struktur Kurikulum 2013. Berdasarkan hal tersebut, sebelum Rancangan Kurikulum 2013 diberlakukan, MGB ITB menyampaikan rekomendasi sebagai berikut: § Amat perlu dilakukan perbaikan atas Rancangan Kurikulum 2013 semaksimal mungkin melalui kajian yang mendalam dan cermat. Untuk ini diperlukan naskah akademik yang mengemukakan sosok bangsa Indonesia untuk memasuki peluang Emas, yang memuat kajian filosofis mengenai tujuan pendidikan nasional. Kajian tersebut seyogianya mengemukakan pemikiran serta konsep dasar, termasuk di dalamnya perhatian pada pendidikan STEAM, yang kelak menjadi rujukan dalam menyusun Rancangan Kurikulum 2013 beserta implementasinya. § Dokumen Kurikulum 2013 adalah Dokumen Negara dan Dokumen Budaya bangsa yang akan menjadi panduan dalam meletakkan dasar-­‐‑ dasar proses pendidkan ke depan. Untuk itu amat perlu dilakukan pembenahan atas struktur dan tatabahasa di dalam draf dokumen Kurikulum 2013 yang ada sehingga mudah dipahami, terutama oleh kalangan pelaku pendidikan di lapangan, dalam dimensi ruang maupun waktu. § Sebelum diimplementasikan, rancangan sebuah kurikulum perlu diuji dan disosialisasikan secara terbuka di forum akademik, yang juga melibatkan pihak-­‐‑pihak lain yang memiliki kompetensi serta kapasitas menilai, termasuk di dalamnya adalah kelompok masyarakat pelaku pendidikan. Forum terbuka adalah amat penting, yang mempunyai tujuan selain guna menampung pemikiran yang komprehensif juga untuk membangun pemahaman bersama hingga mengundang komitmen semua komponen masyarakat, khususnya yang akan terlibat langsung di dalam implementasi. § Kurikulum adalah bagian amat penting dari kebijakan nasional yang menyangkut hajat hidup mendasar bagi orang banyak, yang meletakkan dasar-­‐‑dasar upaya pembangunan budaya serta martabat bangsa. Oleh sebab itu, dalam pelaksanaannya kelak, proses serta prosedurnya harus memperhatikan kepentingan orang banyak itu sendiri sebagai masyarakat madani (civil society). Dalam hal ini Pemerintah perlu mengawalinya dengan membangun komunikasi cerdas dengan masayarakat yang amat luas, di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. § Langkah perlu yang harus dilakukan untuk melaksanakan sebuah kurikulum adalah menyiapkan guru, sarana dan prasarana serta infrastruktur pendidikan yang tepat. Menyiapkan guru dalam hal ini bukan sekedar menyiapkan ketrampilan dalam pengetahuan, namun lebih penting adalah menyiapkan sosok guru yang mumpuni, mempunyai sikap (attitude), mempunyai pengetahuan (knowledge), serta mempunyai ketrampilan (skill), yang layaknya dimiliki seorang panutan. Ketiga hal tersebut diperlukan guna membangun karakter peserta didik yang berujung pada tumbuhnya nilai-­‐‑nilai generasi yang dapat menjadi pelaku budaya serta peradaban bangsa Indonesia 2045. Untuk ini Pemerintah mutlak perlu bekerjasama dengan perguruan tinggi serta unsur-­‐‑unsur masyarakat pelaku pendidikan yang lainnya yang mumpuni dalam merancang hingga merealisasikan Kurikulum Pendidikan Nasional. § Penundaan pemberlakukan Kurikulum 2013 menjadi keniscayaan jika hal-­‐‑hal di atas belum bisa dilaksanakan. Menunda guna melakukan dengan segera persiapan yang lebih baik adalah jauh lebih berarti ketimbang kehilangan kesempatan merebut peluang Emassebagai akibat menerapkan langkah-­‐‑langkah pendidikan yang belum dipersiapkan dengan amat baik. Catatan oleh Prof. Dr. H. Soedijarto, MA, April 2013: Prof. Soedijarto adalah guru besar UNJ, ketua dewan direktur CINAPS, ketua dewan pakar PPA GMNI, ketua dewan pembina ISPI, anggota dewan pembina PGRI dan wakil ketua Yayasan Indonesia-­‐‑Jerman. 1. Tidak jelas dasar hukum dan hasil evaluasi yang dijadikan landasan untuk merancang Kurikulum 2013. Kurkulum 2006 strukturnya didasarkan atas UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003. Perubahan struktur kurikulum yang mengubah jam pelajaran per minggu, atau ditiadakannya mata pelajaran IPA dan IPS pada kelas 1 s/d 3 SD, perlu jelas latar belakang teorinya dan tujuan yang hendak dicapai. 2. Mendikbud Prof. Dr. Soemantri Brodjonegoro pada tahun 1972 menyadarkan kepada jajaran P&K agar berhati-­‐‑hati menerapkan sesuatu gagasan baru dalam pendidikan karena dampaknya akan berjangka panjang pada kehidupan bermasyarakat. Berangkat dari cara berpikir ini bila akan menerapkan kurikulum yang baru perlu terlebih dahulu diujicobakan
  • 4. dan dinilai secara komprehensif sebelum ditetapkan sebagai suatu sistem yang dapat dipertanggungjawabkan. Dengan demikian seyogyanya sebelum diterapkan Kurikulum 2013 perlu terlebih dahulu diujicobakan. 3. Kurikulum adalah suatu sistem yang meliputi tujuan yang secara operasional harus dicapai, materi pendidian yang telah dipilih sebagai objek belajar, model pembelajaran yang relevan, sistem evaluasi yang akan diterapkan, serta sarana dan prasarana yang harus disiapkan. Bila kurikulum 2013 akan diterapkan, pertanyaannya: sudahkah kelima elemen dari sistem kurikulum benar-­‐‑benar telah dirancang dan dikembangkan? Selama ini setiap perubahan kurikulum tidak berdampak pada peningkatan mutu pendidikan karena perubahan yang dilakukan hanya sampai pada penetapan struktur program dan materi pelajaran, selanjutnya model pembelajaran, sistem evaluasi dan sarana prasarana tidak diperhatikan. Yang paling memprihatinkan adalah bahwa yang diutamakan adalah Ujian Nasional sebagai alat yang menentukan kelulusan peserta didik dan berdampak pada sulit tercapainya tujuan Pendidikan Nasional seperti yang tertulis dalam Pasal 3 UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003. 4. Pembaharuan pendidikan tidak berdampak pada pebaikan pendidikan apabila guru tidak terpengaruh oleh pembaharuan yang dilakukan. Atas dasar itu suatu perubahan kurikulum tidak akan bermakna bagi peningkatan mutu pendidikan bila tenaga pendidiknya secara profesional tidak siap dan mampu berkomitmen menerapkan kurikulum yang baru. Karena itu untuk menrapkan kurikulum baru perlu dipastikan komitmen dan kesiapan guru secara profesional. 5. Ketersediaan sarana dan prasarana akan menentukan mutu pendidikan. Bila selama ini berbagai pembaharuan kurikulum tidak berdampak pada peningkatan mutu pendidikan, tidak lain adalah karena sarana-­‐‑prasarana diabaikan, khususnya buku. Untuk melaksanakan kurikulum yang menerapkan empat pilar (learning to know, learning to do, learning to live together dan learning to be), diperlukan berbagai buku sebagai sumber belajar. Tidak hanya buku teks, tetapi juga buku bacaan, buku rujukan dan buku sumber. Karena itu pelaksanaan kurikulum baru tidak dapat hanya diandalkan kepada buku teks. Yang cukup mengagetkan adalah bahwa buku teks akan disiapkan bersamaan dengan penyiapan kurikulum. Kajian oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia: Latar belakang dan temuan: 1. AIPI menghargai niat baik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyusun Kurikulum 2013 sebagai respon terhadap berbagai tantangan bangsa, dan juga menghargai beberapa gagasan baru di Kurikulum 2013, antara lain melalui mata pelajaran peminatan yang memungkinkan siswa memperluas wawasannya. 2. AIPI memperhatikan banyaknya keluhan dan kritik mengenai kesulitan dalam penerapan kurikulum 2013, keluhan datang dari para guru, murid, orang tua; sedangkan kritik datang dari kalangan pendidik dan ahli pendidikan. 3. AIPI menyimak Permendikbud Nomor 67 sampai dengan Nomor 71 tahun 2013 tentang Kurikulum 2013 dan Buku Ajar. 4. AIPI sesuai dengan Undang-­‐‑Undang No.8 1990 mempunyai tugas untuk memberikan masukan/pemikiran/rekomendasi terhadap hal-­‐‑hal yang sangat penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan. 5. Ditemukan ketidakjelasan konsep yang digunakan dalam kurikulum, tergambar dalam kerancuan bahasa, rumusan tidak operasional/logis, serta tidak menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam naskah kurikulum tingkat SD, SMP maupun SMA. Kesimpulan terhadap temuan-­‐‑temuan: 1. Kurikulum 2013 tidak mendorong terwujudnya tujuan bernegara yaitu “mencerdaskan kehidupan bangsa” yang berdasarkan Pancasila. 2. Kurikulum 2013 tidak mendorong terbentuknya budaya ilmiah. 3. Kurikulum 2013 tidak dibangun atas prinsip ilmu pengetahuan yang mengedepankan nalar kritis, melalui penggunaan kata “mengagumi” yang mendominasi isi kurikulum. 4. Kurikulum 2013 tidak mencerminkan terbentuknya kompetensi berdasarkan asas spesifik, terukur, dapat dicapai, realistis, dan mempunyai batasan waktu (specific, measurable, attainable, relevant, time-­‐‑bound).
  • 5. 5. Wacana Kurikulum 2013 tidak menggunakan prinsip kesetaraan gender, prinsip keberagaman dan kebhinnekaan Indonesia. Rekomendasi tindak lanjut: 1. Menyusun kajian filosofis dan pedagogis yang mendalam terhadap arah penyusunan kurikulum dengan memperhatikan kesimpulan dalam temuan-­‐‑temuan. 2. Mengubah Kurikulum 2013 sesuai dengan hasil kajian filosofis dan pedagogis tersebut. 3. Mendorong Pemerintah untuk secara terus menerus melakukan perbaikan Kurikulum dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan. CATATAN KRITIS OLEH PIHAK KETIGA OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA 3 April 2013 – ORI merekomendasikan kepada Kemdikbud untuk mengevaluasi dan mempertimbangkan kembali rencana penerapan Kurikulum 2013, dengan dasar pertimbangan sebagai berikut: § Banyak guru yang berada di lapangan mengindikasikan ketidaksiapan dan kebingungan mereka dalam menerapkan kurikulum anyar tersebut. § Sosialisasi pelaksanaan Kurikulum 2013 yang terbatas pada struktur kurikulum mengenai jumlah pelajaran dan jam pelajaran tentu masih jauh dari komprehensif untuk sebuah penerapan kurikulum yang baru. Penjabarannya belum detail sampai pada tahap implementasi teknisnya. § Perlu diingat guru yang harus dilatih sangat besar jumlahnya sementara waktu yang tersedia sangat terbatas, maka efektifitas pelatihan yang sangat mepet dengan penerapan Kurikulum 2013 tersebut sangat diragukan akan berhasil dengan optimal. 29 November 2014 – ORI kembali merekomendasikan kepada Kemdikbud untuk menghentikan penerapan Kurikulum 2013, dengan dasar pertimbangan sebagai berikut: § ORI menerima laporan dari banyak daerah mengenai buruknya pelaksanaan kurikulum 2013. Laporan dari semua daerah rata-­‐‑rata seragam yakni mengenai buku yang tidak tersedia, guru sulit menerapkan penilaian dan susah memenuhi target mengajar 24 jam sepekan untuk syarat sertifikasi dan banyak pengaduan lain. § Semestinya pelaksanaan kurikulum 2013 tidak dilaksanakan secara serentak pada tahun 2014 karena belum dilakukan evaluasi dan pengecekan terhadap hasil. INDONESIA CORRUPTION WATCH 15 Februari 2013 – ICW menyatakan terdapat delapan kejanggalan dalam proses penyusunan Kurikulum 2013, yaitu: 1. Pemerintah menggunakan logika terbalik dalam perubahan kurikulum pendidikan, yaitu perubahan standar isi dan standar kompetensi lulusan yang dilakukan sesudah perubahan kurikulum nasional. 2. Pemerintah tidak konsisten dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Perpres Nomor 5 Tahun 2010. 3. Anggaran perubahan Kurikulum 2013 tidak terencana dengan baik. 4. Tidak ada evaluasi komprehensif terhadap Kurikulum 2006 (KTSP). 5. Panduan Kurikulum 2013 mengukung kreativitas dan inovasi guru serta penyeragaman konteks lokal. 6. Target pelatihan instruktur nasional, guru inti dan guru sasaran terlalu ambisius. 7. Bahan perubahan kurikulum yang disampaikan pemerintah berbeda-­‐‑beda. 8. Buku-­‐‑buku yang disiapkan untuk siswa dan guru kurang dari 50% yang sudah selesai. 30 Agustus 2014 – ICW kembali mendesak pemerintah untuk menghentikan penerapan Kurikulum 2013 dengan berdasar pertimbangan sebagai berikut: § Kurikulum 2013 dinilai tidak berdasarkan konsep yang jelas dan matang. § Terjadi kekacauan penerapan Kurikulum 2013 di mana sampai tahun ajaran baru dimulai buku belum dibagikan sehingga membuat orangtua dan siswa harus mengeluarkan biaya sendiri untuk fotokopi, membeli di toko buku atau mengunduh dari Internet. § Banyak guru yang belum mendapatkan pelatihan, pelatihan guru terlalu singkat dan guru terbebani oleh metode penilaian siswa yang mewijabkan guru membuat penilaian otentik bagi setiap siswa berupa narasi.
  • 6. PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA 17 Januari 2013 – PGRI menilai persiapan Kurikulum 2013 belum matang dan meminta pelaksanaan ditunda. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pemerintah sebelum kurikulum diterapkan, antara lain rancangan pendekatan tematik terpadu yang harus jelas antar tingkatan, pengkajian ulang penggantian penjurusan menjadi peminatan pada tingkat SMA, penerbitan landasan hukum Kurikulum 2013, serta persiapan yang lebih matang dengan mempertimbangkan heterogenitas wilayah Indonesia, kesiapan guru dan sinkronisasi yang baik antar pemegang kepentingan. 11 September 2014 – PGRI menyangkan distribusi buku Kurikulum 2013 semester 1 yang belum tuntas menjangkau semua kabupaten/kota, serta pelatihan implementasi Kurikulum 2013 yang belum menjangkau semua guru. KEPUTUSAN MENDIKBUD TENTANG KEBERLANJUTAN KURIKULUM 2013 Berdasarkan segala masukan dari tim evaluasi dan para pemegang kepentingan, Mendikbud memutuskan untuk: 1. Menghentikan pelaksanaan Kurikulum 2013 di sekolah-­‐‑sekolah yang baru menerapkan satu semester, yaitu sejak Tahun Pelajaran 2014/2015. Sekolah-­‐‑sekolah ini akan kembali menggunakan Kurikulum 2006, maka bagi para kepala sekolah dan guru di sekolah-­‐‑sekolah tersebut diminta mempersiapkan diri untuk kembali menggunakan Kurikulum 2006 mulai semester genap Tahun Pelajaran 2014/2015. 2. Tetap melanjutkan penerapan Kurikulum 2013 di sekolah-­‐‑sekolah yang telah tiga semester menerapkan, yaitu sejak Tahun Pelajaran 2013/2014, serta menjadikan sekolah-­‐‑sekolah tersebut sebagai sekolah pengembangan dan percontohan penerapan Kurikulum 2013. Pada saat Kurikulum 2013 telah diperbaiki dan dimatangkan lalu sekolah-­‐‑sekolah ini (dan sekolah-­‐‑sekolah lain yang ditetapkan oleh Pemerintah) maka dimulai proses penyebaran penerapan Kurikulum 2013 ke sekolah lain di sekitarnya. Bagi sekolah yang keberatan menjadi sekolah pengembangan dan percontohan Kurikulum 2013, dengan alasan ketidaksiapan dan demi kepentingan siswa, dapat mengajukan diri kepada Kemdikbud untuk dikecualikan. 3. Mengembalikan tugas pengembangan Kurikulum 2013 kepada Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Pengembangan Kurikulum tidak lagi ditangani oleh tim ad hoc yang bekerja jangka pendek. Kemdikbud akan melakukan perbaikan mendasar terhadap Kurikulum 2013 agar dapat dijalankan dengan baik oleh gur di dalam kelas, serta mampu menjadikan proses belajar di sekolah sebagai proses yang menyenangkan bagi siswa. *****